Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRODUKSI BUSANA PRIA

PEMBUATAN PANTALON PRIA

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Adriani, M.Pd
Rafikah Husni, M,Pd

DISUSUN OLEH :
Pingki Ritmalinda
21077045

PROGRAM STUDI D3 TATA BUSANA


JURSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Pembuatan Pantalon Pria“.

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini saya mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati menerima masukkan,saran dan usul guna
penyempurnaan laporan ini. Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Padang, 28 November 2022

Pingki Ritmalinda

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 2
A. Latar Belakang ............................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan ........................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 8
A. Desain Pantalon Pria .................................................................... 8
B. Pola Pantalon Pria ........................................................................ 9
C. Rancangan Bahan ....................................................................... 13
D. Rancangan Harga ........................................................................ 18
E. Langkah Kerja............................................................................. 18
F. Hasil Jahitan Pantalon Pria ....................................................... 19
BAB III PENUTUP ................................................................................. 20
A. Kesimpulan .................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pengrtiam Busana Pria
Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit (Arifah A. Riyanto 2003).
Pengertian busana tersebut dijadikan acuan dalam mengartikan busana pria,
sehingga yang dimaksud dengan busana pria adalah busana yang digunakan oleh pria
untuk menutupi tubuhnya yang terbuat dari bahan tekstil baik yang langsung menutupi
kulit seseorang ataupun yang tidak langsung menutupi kulit.
Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Busana yang langsung menutupi kulit, seperti: Singlet, celana dalam, dsb.
b. Busana yang tidak langsung menutupi kulit, seperti; Kemeja, pantalon, kamar jas,
kimono, jaket, jas, dsb.

2. Pengertian Pantalon
Pantalon adalah busana bagian bawah yang berbentuk selubung atau pipa secara
terpisah untuk kaki kiri dan kaki kanan, yang umumnya dipakai dengan cara
memasukkan melalui kaki bagian bawah dan dengan adanya belahan gulbi pada bagian
tengah muka. Pantalon mempunyai jahitan-jahitan pada tengah depan dan tengah
belakangnya, dan letak sambungan dua kaki pada bagian busana itu disebut crotch
(lingkar pesak). Panjang dari pesak ke garis pinggang dinamakan rise (tinggi duduk).
Jahitan dalam dari pesak ke keliman bawah disebut inseam, dan dipergunakan untuk
mengukur panjang celana.
Pada pantaloon juga terdapat crease yaitu lipatan setrika, didepan pipa pantalon
harus lurus, membelah tempurung lutut dan jatuh tepat di bagian tengah sepatu. Terdapat
beberapa model pantalon secara umum sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh
Goet Poespo (2000:24) berikut ini :
a. Pantalon dengan model lurus
b. Pantalon dengan model longgar disekitar pinggang, selanjutnya meruncing menuju
kelim bawah.

3
c. Pantalon dengan model sangat besar dari pinggul ke kelim bawah, seperti kantong
atau baggy.
d. Pantalon dengan model melebar lembut keluar dari pinggul atau paha menuju kelim
bawah.
e. pantalon yang longgar pada bagian atas pesak (crotch) kemudian sangat sempit
ketika mencapai kelim bawah.
f. Pantalon yang melebar pas pada bagian kaki menuju ke lututmembentuk sebuah
lonceng, sehingga menutup seiuruh sepatu, panjangnya sampai menyentuh lantai atau
pantalon cutbray.

3. Bagian-Bagian Model Pada Pantalon


a. Model Saku
Saku atau kantong adalah bagian dari busana yang berfungsi sebagai hiasan atau
untuk menempatkan sesuatu. Saku mempunyai fungsi untuk menyimpan atau membawa
sesuatu, selain itu saku dapat menambah nilai keindahan busana pada pemakainya. Saku
pada pantaloon terdapat pada bagian depan dan bagian belakang.
Pada bagian depan yaitu slanted pocket adalah saku yang berbentuk piring terlihat
dari depan dan straight pocket adalah saku yang berbentuk lurus terdapat pada bagian
sisi pantaloon. Saku depan merupakan saku dalam dengan ukuran lebar saku 16-17 cm.
Saku bagian belakang yaitu merupakan saku tempel dengan ukuran panjang 17-19 cm
dan lebar saku antara 16-18 cm dan saku dalam dengan menggunakan penutup dan saku
pase poile.
b. Model Ban pinggang
Ban pinggang yaitu salah satu bagian pada pantalon yang terdapat pada bagian
atas dan dapat berfungsi sebagai tempat ikat pinggang. Tinggi ban pinggang yaitu antara
4-5 cm dengan jumlah sengkelit sabuk antara 4-6 buah.
c. Model Pleats
Pleats yaitu lipatan pada bagian pinggang. Pleats dapat berjumlah satu yaitu
disebut single pleats, terdapat pada masing-masing pipa pantalon atau berjumlah dua
yaitu disebut double pleats untuk pria yang berperut besar. Pleats berfungsi untuk
memberikan kenyamanan saat duduk maupun bergerak. Benda-benda yang dimasukkan
ke dalam saku juga tidak tampak menonjol apabila mengenakan pleats pada pantalon.

4
Pleats dapat dijahit dibagian luar atau dijahit dibagian dalam pantalon. Pleats yang baik
akan jatuh dengan rapi ke bawah, tidak tampak terbuka maupun miring.
d. Model Gulbi
Gulbi yaitu belahan pada bagian depan pantalon yang berfungsi sebagai pembuka
dan penutup saat pantalon digunakan. Gulbi terdapat pada bagian dalam pantalon yaitu
sebelah kiri dan kanan berupa lapisan untuk memasang retsleting, terdapat setikan jahitan
untuk memperjelas bentuk gulbi. Panjang gulbi yaitu antara 17-20 cm sedangkan
lebarnya yaitu antara 3-4 cm.
e. Model Lipatan Bagian Bawah Pantalon
Bagian bawah pipa pantalon dapat dilipat ke dalam yaitu dikelim atau dilipat
keluar yaitu dikenal dengan istilah cuff. Lipatan pada umunya berukuran 3 cm.

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa desain pantalon pria ?
2. Bagaimana pola pantalon pria ?
3. Bagaimana rancangan bahannya ?
4. Bagaimana rancangan harga ?
5. Bagaimana langkah kerja pembutan pantalon pria ?
6. Bagaimana hasil jahitan pantalon pria ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui seperti apa desain pantalon pria.
2. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana pola pantalon pria.
3. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana rancangan bahannya.
4. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana rancangan harga.
5. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana langkah kerja pembutan pantalon pria.
6. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana hasil jahitan pantalon pria.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Desain Pantalon Pria

6
Keterangan :
➢ Menggunakan kain katun pada pantalon pria
➢ Menggunakan resleting dan gulbi
➢ Menggunakan pengait pada bagian resleting
➢ Menggunakan saku samping kanan kiri
➢ Menggunakan saku belakang vest dengan klep
➢ Menggunakan flui pada bagian depan celana
➢ Menggunakan kupnat pada bagian belakang
➢ Menggunakan ban pinggang

B. Pola Pantalon Pria


a. Alat dan Bahan yang diperlukan
1) Kertas kacang / kertas padi
2) Meteran
3) Penggaris siku dan penggaris panggul
4) Pensil dan penghapus
5) Spidol merah dan biru
6) Gunting kertas

b. Menentukan ukuran celana


1) Lingkar pinggang = 78 cm
2) Lingkar panggul = 98 cm
3) Lingkar paha = 58 cm
4) Lingkar lutut = 45 cm
5) Lingkar ujung kaki celana = 41 cm
6) Panjang celana = 93 cm
7) Tinggi panggul = 22.5 cm
8) Tingggi duduk = 6 cm
9) Lingkar pesak = 62 cm
10) Panjang lutut = 58 cm

7
c. Pola dasar pantalon pria (skala 1:4)

8
d. Rancangan Bahan Dan Rancangan Harga
1. Rancangan Bahan

9
2. Rancangan Harga

No Nama Bahan Ukuran Harga Satuan Total


1 Kain Katun 2m Rp. 100.000/m Rp. 125.000
2 Fiselin (pelapis) 0.25 m Rp. 8.000/m Rp. 2.000
3 Tribunes (pengeras) 0.25 m Rp. 16.000/m Rp. 4.000
4 Benang jahit 1 gulung Rp. 3.000/m Rp. 3.000
5 Kancing Pengait 1 pasang Rp. 2.00 Rp. 2.000
7 Resleting 1 buah RP.3.000 RP.3.000
Jumlah Rp.139.000

Modal = Rp. 139.000


Upah = RP. 60.000

Biaya = Modal + Upah


= Rp. 139.000 + RP. 60.000 = Rp. 199.000

Keuntungan = 50% x Biaya Produksi

50
= 100 x Rp.199.000 = Rp.99.500

Harga Jual = Biaya Produksi + Keuntungan

= Rp.199.000 + Rp.99.500

= Rp.298.500

Jadi, harga jual satu buah pantalon pria adalah sharia Rp. 298.500

C. Potong dan Jahit (foto dan narasi cara kerjanya)


1. Memotong bahan
Potong bahan dengan cara letakkan pola yang sudah benar diatas kain yang telah
disusun ditempat datar dan telah diratakan. Setelah itu pentul pola diatas kain tersebut
hingga rata. Lalu potong dengan cara tangan kiri menekan pola lalu tangan kanan
memotong bahan dengan susunan yang sama dengan rancangan bahan.

10
2. Langkah kerja menjahit Pantalon :
1) Memberi tanda-tanda pola pada kain seperti bagian kupnat
2) Menjahit kupnat pada bagian belakang dengan panjang 7cm

3) Menjahit pesak bagian belakang celana sesuai dengan tanda pola dan kampuh

11
4) Menjahit saku vest dengan klep :
a. Menandai secara horizontal bagian belakang celana selebar 12cm seperti
gambar dibawah ini :

b. Memotong bahan dengan ukuran 12x8 kemudian ditempel dengan fliselin

c. Menjahit bahan tersebut ke celana sesuai dengan tanda yang sudah ditentukan

12
d. Kemudian digunting dan dibalik

e. Ketika sudah dibalik bagian depan ditindis sekeliling dan disatukan dengan
furing

f. Membuat klep dengan cara seperti dibawah ini

13
g. Menindis klep tersebut kemudian menyatukannya dengan saku vest

h. Hasil dari saku vest dan klep :

5) Menjahit flui

14
6) Membuat saku samping pantalon (kanan dan kiri)
a. Menandai bagian kanan dan kiri celana dengan ukuran lebar 5cm Panjang
20cm.Setelah itu menjahit furing sesuai tanda

b. Kemudian menjahit bahan utama dengan furing seperti dibawah ini:

c. Menyatukan bagian furing dengan celana

15
d. Hasil jahitan saku samping

7) Menjahit resleting dan gulbi


a. Membuat lidah dengan dilapisi fiselin kemudian ditindis sekeliling

b. Menyatukan resleting dengan lidah tersebut

16
c. Menjahit resleting yang telah disatukan dengan lidah ke bahan utama pantalon

d. Hasil jahitan gulbi pada pantalon

17
8) Jika menjahit gulbi sudah selesai Langkah selanjutnya adalah menyatukan sisi
celana depan dengan sisi celana belakang7

9) Memasang ban pinggang


1) Langkah pertama adalah memotong bahan sesuai ukuran ban pinggang
2) Selanjutnya memotong pengeras sesauai ban pinggang dan menyatukannya dengan
bahan

18
3) Balikkan ban pinggang sehinga buruk saling berhadapan

4) Setelah itu jahitkan ke celana

5) Balikkan ban pinggang untuk menutupkan garis pinggang

19
6) Penyelesaian ujung kaki pada pantalon

*Setiap langkah kerja menjahit jangan lupa press hasil jahitan yang sudah selesai.

20
Hasil jadi pantalon pria

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pantalon adalah busana bagian bawah yang berbentuk selubung atau pipa secara terpisah
untuk kaki kiri dan kaki kanan, yang umumnya dipakai dengan cara memasukkan melalui kaki
bagian bawah dan dengan adanya belahan gulbi pada bagian tengah muka.Analisis dari
pembuatan pantalon ini adalah sebagai berikut :Menggunakan kain katun pada pantalon pria,
Menggunakan resleting dan gulbi,Menggunakan pengait pada bagian resleting,Menggunakan
saku samping kanan kiri,Menggunakan saku belakang vest dengan klep,Menggunakan flui
pada bagian depan celana,Menggunakan kupnat pada bagian belakang,Menggunakan ban
pinggang.
B. Saran
Membuat karya harus menggunakan hati untuk memastikan mencintai apa yang
dikerjakan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Berani berpikir di luar apa yang orang
kebanyakan pikirkan, dan tidak ragu untuk menjadi idealis ketika mempresentasikan karya
tersebut. Khususnya dalam bidang fashion, alangkah baiknya menggali sumber ide fashion dari
berbagai belahan dunia dan lapisan zaman yang beragam, serta juga tidak lupa membubuhkan
ciri khas serta karakter dalam setiap karya yang tercipta.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=pengertian+celana+goyang&oq=pengertian+celana+goyang&aqs=
chrome..69i57j33i160l2.12358j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=pengertian+celana+panalon&sxsrf=ALiCzsYHsXll-
boP88JcK5B7W_1DJSjXjQ%3A1670152539022&ei=W4GMY_mDAdKH4-
EPgrq9yAI&ved=0ahUKEwi5nbyG69_7AhXSwzgGHQJdDykQ4dUDCA4&uact=5&oq=pengertian
+celana+panalon&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIHCAAQgAQQDToKCAAQRxDWBBCwA
zoECCMQJzoGCAAQFhAeOgUIABCABDoHCCEQoAEQCkoECEEYAEoECEYYAFD0BViHLG
CWM2gBcAF4AIABjgOIAckRkgEHMS44LjAuM5gBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz-
serp

23

Anda mungkin juga menyukai