Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PEMBUATAN BUSANA KERJA WANITA

OLEH :
HENNY AGUS P PRASETYOWATI1
190315698104168

KELAS B/ PPG TAHAP 4

PENDIDIKAN TATA BUSANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas segala limpahan kesehatan dan
kesempatan yang diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.

Tidak lupa pula saya menghaturkan banyak terima kasih kepada dosen instruktur PPG
TATA BUSANA Kelas B, yang telah memberi banyak sekali ilmu, baik dalam pemilihan
materi yang saya sajikan, dan penataan materi di dalam makalah ini.

Saya sebagai penulis, pun tidak luput dari adanya kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, baik dalam penyampaian materi, pemilihan kalimat, ataupun penyusunan materi. Untuk
itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang ditujukan kepada makalah saya, demi
perbaikan kedepannya.

Akhir kata, saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pembaca
dan penyimak makalah ini, yang semoga dapat mengambil manfaat dari pemaparan materi
saya.

Penulis,

Grobogan , Juni 2019

2
DAFTAR ISI

Sampul .................................................................................................................................... 1

Kata pengantar ........................................................................................................................ 2

Daftar isi .................................................................................................................................. 3

BAB 1 : Pendahuluan .............................................................................................................. 4

A. Latar belakang ............................................................................................................. 4


B. Rumusan masalah ....................................................................................................... 4
C. Tujuan pembelajaran.................................................................................................... 4

Bab 2 : Isi ................................................................................................................................ 5

A. Analisis Desain ........................................................................................................... 5


B. Pola dasar badan, lengan dan rok ................................................................................ 6
C. Mengubah pola sesuai desain ...................................................................................... 9
D. Pemilihan bahan utama ............................................................................................... 14
E. Rancangan bahan utama dan bahan pendukung .......................................................... 15
F. Membuat Rancangan harga ......................................................................................... 20
G. Prosedur kerja membuat jas dan rok ........................................................................... 20
H. Menyusun penilaian hasil produk busana.................................................................... 22

Bab 3: Penutup ........................................................................................................................ 24

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengertian Ilmu Tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga
diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Diharapkan pengetahuan ini dapat
membantu kita atau semua pihak yang terlibat pada bidang busana untuk lebih
memahami ilmu busana secara umum.

Dewasa ini, banyak sekali pendatang baru dalam dunia tata busana, yang
khususnya untuk mengetahui bagaimana cara membuat pakaian, baik dari usaha
perseorangan sampai yang merambah langsung ke produksi massal atau industry besar.

B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini akan dibahas :
a. Menganalisis desain busana
b. Membuat pola dasar busana
c. Mengubah pola sesuai desain
d. Memilih bahan utama
e. Membuat rancangan bahan utama dan bahan pendukung
f. Membuat rancangan harga
g. Prosedur kerja membuat jas dan rok sesuai desain
h. Menyusun penilaian hasil produk busana sesuai standar kualitas mutunya

C. Tujuan pembelajaran
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas modul 5 PPG
DALJAB Tata Busana dengan materi Pembuatan Busana Custom Made`

4
BAB 2
ISI

A. Analisis desain

JAS :
 Jas dengan model double breast
 Menggunakan krah variasi rebah karena jatuhnya krah sejajar dengan garis bahu (
tidak ada krah yang berdiri menutupi leher)
 Terdapat garis princes pada bagian belakang badan
 Pada bagian TB terdapat sambungan atau jahitan
 Lengan terdiri dari 2 bagian atas dan bawah ( lengan jas)
 Teknik menjahit full furing/lining

ROK :

 Rok dengan panjang sampai lutut dengan model rok sarung


 Tanpa sambungan pada bagian TB
 Menggunaka ritsleting samping ( bagian sisi)
 Menggunakan ban pinggang selebar 2.5 cm
 Penyelesaian full lining

5
B. Membuat pola dasar

6
7
8
C. Mengubah pola sesuai desain
Pola busana adalah pola yang telah dirubah berdasarkan desain dari busana
tersebut. Untuk membuat pola busana dapat dengan pengembangan, pecah pola,
ataupun mengkostruksi pola berdasarkan model dan analisis model seperti pola blus
yang terdiri dari pola blus muka, belakang, lengan, kerah dan perlengkapan lainnya

9
10
11
12
13
D. Pemilihan bahan utama

Bahan atau tekstil mempunyai aneka ragam jenis dan sifatnya. Akibat proses
pembuatan yang berlainan dan bahan mentah (asal bahan) serta zat pelarutnya yang
berbeda, menyebabkan ciri-ciri dan sifat bahan bebeda pula, ada yang kaku, ada yang
melansai, yang lembut, lemas, berat, ringan, tebal, tipis, transparan dan sebagainya.
Untuk itu pembelian bahan atau tekstil harus dilakukan oleh seorang yang ahli
dibidang tekstil. Pembelian kain yang sesuai dengan kebutuhan akan menghindarkan
dari kelambatan dalam pemotongan. Pada waktu pembelian kain, spesifikasi mutu
kain harus dinyatakan dengan jelas.

Spesifikasi mutu kain tersebut antara lain adalah :

a. Dimensi, meliputi ukuran panjang, lebar, berat dan mungkin tebal kain, termasuk
toleransinya,
b. Jumlah dan jenis cacat yang diperbolehkan tiap unit, termasuk cara penilaiannya
dan lembaga penilai yang ditunjuk jika terjadi perbedaan pendapat, dan
c. Rincian konstruksi dan sifat kain yang diminta, didasarkan pada laporan uji.

Di samping hal di atas, keserasian antara bahan dengan desain busana sangat
perlu diperhatikan.Siluet pakaian menjadi pertimbangan sebelum kita memilih bahan,
apakah sesuai untuk desain pakaian berkerut, berlipit atau mengembang. Caranya,
bahan digantungkan memanjang dengan dilipit-lipit untuk memperhatikan jatuhnya,
begitu pula untuk memperhatikan kasar halusnya kita raba dan beratnya kita timang
apakah syarat-syarat pada desain telah terpenuhi.

Permukaan bahan (tekstur) ada empat karakter:

a. Bila dilihat dari efek pantulan cahaya dari bahan misalnya berkilau atau kusam,
b. Jika diraba terasa kasar atau halus,
c. Kalau dipegang terasa berat, ringan, tipis dan kaku, dan
d. Kesan pada penglihatan adalah mewah atau sederhana.

Setiap tekstur mempunyai pengaruh terhadap penampilan suatu busana dan


bentuk badan sipemakai, bahan yang berat atau tebal akan menambah bentuk. Bahan
yang berkilau akan menambah besar dari pada bahan tenunan yang permukaan kusam,

14
seperti bahan satin akan memperbesar bentuk badan dari pada bahan Cape. Maka dari
itu kita perlu memilih bahan yang tepat.

Jika suatu desain memerlukan efek mengembang, pilihlah bahan busana yang
dapat membentuk gelembung dengan wajar.Sebaliknya bila suatu desain
memperlihatkan kelembutan perhatikanlah jangan memakai bahan yang kaku. Bahan
tekstil yang bercorak atau bermotif juga akan ikut berperan membentuk kesan tertentu
pada busana atau sipemakainya. Penyesuaian karakter motif seperti garis-garis atau
kotak–kotak akan memberikan kesan kaku. Maka dari itu desain mengarah kepada
kesan sportif, begitu pula dengan bulatan maka lebih mengarah pada lengkung. Untuk
itu dalam menyiapkan bahan perlu disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh, usia,
jenis pakaian serta kesempatan sipemakai.

Beberapa jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat jas adalah

a. Bahan utama:
Kain leather, kain woll, kain linen, kain sitra, kain corduray serta kain katun
b. Bahan furing:
Dapat menggunakan kain asahi, kain ero ataupun dormail
c. Bahan pendukung: Untuk interfacing dapat menggunakan moro gila,
untuk lapisan menggunakan viselin, kancing jas besar dan kecil

E. Membuat rancangan bahan utama dan bahan pendukung

Merancang bahan adalah memperkirakan banyaknya bahan yang dibutuhkan


pada proses pemotongan. Rancangan bahan diperlukan sebagai pedoman ketika
memotong bahan.

Cara membuat rancangan bahan yaitu:

a. Buat semua bagian-bagian pola yang telah dirobah menurut desain serta bagian-
bagian yang digunakan sebagai lapisan dalam ukuran tertentu seperti ukuran skala
1:4,
b. Sediakan kertas yang lebarnya sama dengan lebar kain yang akan digunakan
dalam pembuatan pakaian tersebut dalam ukuran skala yang sama dengan skala
pola yaitu 1:4,

15
c. Kertas pengganti kain dilipat dua menurut arah panjang kain dan bagian-bagian
pola disusun di atas kertas tersebut. Terlebih dahulu susunlah bagian-bagian pola
yang besar baru kemudian pola-pola yang kecil agar lebih efektif dan efisien, dan
d. Hitung berapa banyak kain yang terpakai setelah pola diberi tanda-tanda pola dan
kampuh.
Rancangan bahan diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan. Bila
rancangan bahan berbentuk marker yang dipakai untuk memotong bahan dalam
jumlah banyak, maka sebelum diletakkan di atas bahan, panjang marker dijadikan
ukuran untuk menggelar bahan sebanyak jumlah yang akan diproduksi, atau
disesuaikan dengan kemampuan alat potong yang digunakan.

16
RANCANGAN BAHAN UTAMA

17
RANCANGAN LINING

18
RANCANGAN INTERFACING

19
F. Membuat rancangan harga
Tujuan membuat rancangan bahan dan harga adalah
a. Untuk mengetahui banyak bahan yang dibutuhkan sesuai desain busana yang
akan dibuat,
b. Untuk menghindari kekurangan dan kelebihan bahan,
c. Sebagai pedoman waktu menggunting agar tidak terjadi kesalahan, dan
d. Untuk mengetahui jumlah biaya yang diperlukan.

RANCANGAN HARGA PEMBUATAN BUSANA KERJA

HARGA
NO JENIS BARANG KUANTITAS JUMLAH
SATUAN
1 Kain utama 235cm Rp. 65.000 Rp. 152.750
2 Kain lining 180 cm Rp. 13.000 Rp. 23.400
3 Kain interfacing 90 cm Rp. 16.000 Rp. 14.400
4 Benang 2 buah Rp. 1500 Rp. 3.000
5 Kancing besar 8 buah Rp. 1000 Rp. 8.000
6 Kancing kecil 6 buah Rp. 500 Rp. 3.000
7 Padding 1 pasang Rp. 4000 Rp. 4.000
8 Ritsleting jepang 1 buah Rp. 4500 Rp. 4.500
9 Hak massage 1 pasang Rp. 250 Rp. 250
10 Trubenaise 2.5 cm Rp. 18000 Rp. 5.400
Total Rp. 218.700

G. Prosedur kerja membuat jas dan rok


Tertib kerja/ prosedur menjahit jas dan rok
a. Jas
 Setelah proses membuat pola dan memotong seluruh bahan, baik itu kain
utama, dan bahan pendukung maka dilanjutkan proses menjahit
 Melekarkan interfacing ke bahan utama dengan cara di press pada badan
depan, belakang dan lengan bagian atas serta lapisan dan krah
 Buat lubang kancing paspoill bagian badan depan sebelah kanan
 Kupnat pada bagian depan dijahit sesuai dengan tanda pola

20
 Menyambungkan garis princes pada bagian badan belakang serta menjahit
bagian tengan belakang badan
 Sambungkan sisi badan depan dan belakang kemudian di jahit
 Seterika seluruh bagian yang sudah di jahit dengan lap pelembab agar rapi
 Selanjutnya jahit kupnat lining bagian badan depan dan belakang
 Sambungkan juga bagian tengah belakang lining
 Satuka lapisan depan dengan lining kemudian seterika dan press seluruh
bagian lining yang telah dijahit
 Bagian tepi tengah muka antara bahan utama dan bahan lining di sambungkan
kemudian dijahit, kecilkan sisa kampuh kemudian dikenip agar hasil jahitan
rapi dan mengikuti bentuk
 Setik pada lapisan dengan sisa kampuh menghadap ke lapisan, kemudian d
seterika dengan lap pelembab sampai mampat
 Jahit kelim bagian depan bawah sesuai tanda pola, selanjutnya jahit anatara
kelim bahan utama dan linung, hasil jadi ada selisih panjang antara lining
dengan bahan utama, seterika dan press kelim bagian bawah jas
 Ratakan antara lining dengan bahan utama
 Sambung bagian bahu depan dan belakang baik bahan utama ataupun lining,
kemudian seterika
 Sambung krah dengan lapisan krah kemudian dijahit menurut bentuknya,
tipiskan kampuh dan kenip, jahit tindas bagian laposan krah dengan sisa
kampuh menghadap lapisan krah, press dan samakan antara kanan dan kiri
serta sesuaikan dengan lingkar leher badan
 Pasang krah pada lingkar leher badan dengan susunan krah berada ditengah-
tengah antr bahan utama dengan lining kemudian jahit , tipiskan kampuh,
kenip setra tindas pada bagian liningnya lanjutkan dengan di press
 Jahit sisi lengan bahan utama dan lining, seterika
 Jahit kelim lengan antara bahan utama dan lining
 Satukan lengan dengan kerung lengan badan bahan utama, pasang pading
dngan cara dijelujur bagian bahu dan d flanel bagian ujung bahu terendah
 Ratakan lining dan bahan utana kemudian jahit lining bagian kering dari
pertengahan kebawah
 Rapika kerung lengan lining pada badan dengan di sum dalam

21
 Penyelesaian

22
b. Rok
 Seluruh kupnat dijahit baik rok bagian depan ataupun belakang
 Selesaikan kelepak rok bagian depan kemudian satukan dengan rok
bagian depan dan dijelujur
 Jahit sisi sebelah kiri dari batas rit kebawah sampai batas belahan,
kemudian dilanjutkan menjahit sisi dari batas belahan sampai akhir bawah
rok hanya bagian rok belakang dan kelepak rok depan
 Pasang rit jepang pada sisi sebelah kiri
 Jahit sisi sebelah kanan, seterika seluruh bahian yang telah di jahit
 Menjahit kupnar bagian depan dan belakang rok kemudian jahit sisi kanan
dan kiri
 Pada bagian kiri di mulai dari batas rit sampai batas belahan
 Selesaikan pemasangan lining bagian ritsleting dan jahit bagian kelim
bawah lining
 Satukan bagian pinggang anatara bahan utama dan lining
 Pasang ban pinggang, sesuaikan ukuran lingkar pinggangnya, lanjutkn
dengan memasang hak massage dengan menggunakan tusuk feston
berkepala
 Sum bagian kelim bawah rok
 Penyelesaian.

H. Menyusun penilaian hasil produk busana sesuai standar kualitas mutunya

Pencapaian Keteranga
No Jenis Kegiatan Bobot Kompetensi Skor n
Tidak Ya Pencapaia
1 2 3 4 n
Kompetens
i
A. Persiapan: (10) Baik-
Kompete
n
1. a. Menyiapkan alat jahit 5
b. Menyiapkan bagian- 5
bagian busana yang
akan dijahit
B. Proses Menjahit (35
)
1. Mengoperasikan mesin jahit 3
2. Menerapkan teknik menjahit
bagian-bagian busana:
a. Saku passepoille 4
23
b. Lubang kancing passepoille 3
c. Kerah 3
d. Lengan 4
e. Garis prinses 2

24
f. Furing 3
g. Padding 2
h. Belahan 4
i. Penyelesaian dengan tangan 3
3. Keselamatan kerja 2
4. Pemeliharaan alat jahit 2
C. Hasil menjahit (45
)
1. Kerah
a. Ukuran tinggi kerah TB 4
b. Ukuran kelepak kerah 5
2. Lengan
a. Bentuk lengan 5
b. Ukuran panjang lengan 4
bagian dalam
3. Lubang kancing
a. Lebar lubang kancing 5
b. Panjang lubang kancing 5
4. Belahan
Ukuran panjang belahan 3
5. Penampilan keseluruhan (total look)
a. Pengepresan 3
b. Proporsional 3
c. Kenyamanan pakai 4
D. Sikap Kerja (6)
a.Konsentrasi 2
b. Disiplin 2
c.Tanggung jawab 2
E. Penggunaan waktu (4)
JUMLAH 100 Total
BOBOT Skor

25
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Busana kerja wanita yang dibuat makalah adalah sesuai soal yag diberikan oleh
instruktur, dalam menganalisis desain pun harus benar-benar teliti. Pola dasar dibuat
sebagai dasar untuk merubah pola sesuai dengan desain yang ada. Rancangan bahan
digunakan untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan kain untuk membuat busana kerja
tersebut, dalam membuat rancangan bahan lebar kertas yang digunakan harus di
sesuaikan dengan lebar kain yang sesungguhnya. Rancangan harga dibuat untuk
mengetahui berapa estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat busana kerja dan
prosedur kerja digunakan sebagai panduan langkah kerja dalam menjahit busana kerja
sesuai desain agar mudah dalam pengerjaannya.

26

Anda mungkin juga menyukai