Anda di halaman 1dari 57

MODUL AJAR

FASE F

PROGRAM KEAHLIAN : DEAIN DAN PRODUKSI


BUSANA
MATERI : PEMBUATAN CELANA

Oleh: KUSTIN ANDRIYANTI, S.Pd.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, Penulis telah berhasil menyusun Modul Ajar Projek Desain dan Produksi
Busana SMK Fase F dengan baik. Tujuan dari disusunnya Modul Ajar ini adalah sebagai
salah satu acuan atau bahan literasi untuk guru-guru pengampu mata pelajaran Desain dan
Produksi Busana dalam membuat modul untuk pembelajaran kurikulum merdeka,
sehingga proses pembelajarannya lebih terarah, terencana, variatif, dan bermakna. Dengan
demikian, Capaian Pembelajaran mata pelajaran Desain dan Produksi Busana dapat
terwujud.

Modul Ajar Desain dan Produksi Busana SMK Fase F disusun sesuai dengan
alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah dianalisis dari Elemen yang tertera
pada Capaian Pembelajaran. Disebut alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) artinya
bapak ibu guru pengampu Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana bebas menyusun
Alur Tujuan Pembelajaran tanpa ada format atau struktur yang baku, namun tetap
memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Capaian Pembelajaran. Dengan demikian,
komposisi, urutan, atau struktur Modul Ajar yang disusun dapat berbeda bergantung pada
kreatifitas guru penyusun dengan memperhatikan komponen-komponen Modul Ajar.

Modul Ajar Projek Desain dan Produksi Busana yang telah disusun ini diharapkan
dapat membantu kualitas layanan pembelajaran di SMK, khususnya pada mata pelajaran
Desain dan Produksi Busana. Modul Ajar Desain dan Produksi Busana SMK Fase F ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun berharap dapat memperoleh kritik, saran,
rekomendasi, evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan
modul ajar ini.

Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulisan Modul Ajar Desain dan Produksi Busana SMK Fase F ini sehingga proses
penulisan dapat berjalan lancar. Akhirnya, penulis mengharapkan adanya pihak-pihak
yang berkenan memberikan kritik dan masukan untuk pengembangan buku pedoman pada
tahun berikutnya.

Malang, Juli 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................

INFORMASI UMUM.....................................................................................................................
1. IDENTITAS SEKOLAH............................................................................................................................
2. KOMPETENSI AWAL ..............................................................................................................................
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA ...........................................................................................................
4. SARANA DAN PRASARANA ................................................................................................................
5. TARGET PESERTA DIDIK ....................................................................................................................

KEGIATAN INTI ...........................................................................................................................


1. TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................................................
2. PERTANYAAN PEMANTIK ..................................................................................................................
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN ..............................................................................................................
4. PENGAYAAN DAN REMIDIAL ............................................................................................................
5. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK ...............................................................................
6. ASESMEN.....................................................................................................................................................

LAMPIRAN MATERI ...................................................................................................................


LAMPIRAN LKPD ........................................................................................................................
1. LKPD 1 – QUIZIZZ..............................................................................................................................
2. LKPD 2 – PRAKTIK ..........................................................................................................................

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK ..............................................................................................


RUBRIK PENILAIAN PRAKTIK................................................................................................
LEMBAR PENILAIAN SIKAP.....................................................................................................
REFERENSI PERTEMUAN .........................................................................................................
INFORMASI
UMUM
INFORMASI UMUM

1. IDENTITAS SEKOLAH

 NAMA PENYUSUN : Kustin Andriyanti S.Pd.

 NAMA INSTITUSI : SMK Negeri 3 Malang

 TAHUN DISUSUN : 2023

 JENJANG / KELAS : SMK / XI DPB

 ALOKASI WAKTU : 4 TM x 4 JP x 45 Menit

 JUMLAH PERTEMUAN : 4 Kali Pertemuan

 MATA PELAJARAN : Desain dan Produksi Busana

 RUMPUN / FASE : Busana (Fesyen)/ F

 KODE PERANGKAT : DPB / F.5.6.7_Celana

 JUMLAH PESERTA DIDIK : 134 Peserta Didik (4 Rombel)

 MODA : Tatap Muka


2. KOMPETENSI AWAL

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang


perlu dimiliki Peserta didik sebelum mempelajari topik pembuatan
Celana. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah
kompetensi membuat busana rumah yang terkait dengan topik
menjahit sesuai desain dan jenis bahan untuk dijadikan busana celana
sesuai figure jenis kelamin dan usia.

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil
pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran, seperti Keberkerjaan ,
dan Gotong Royong.

4. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
1. Laboratorium Busana dengan sarana :
• Komputer/Laptop/ Gawai plus jaringan Internet
• Mesin Jahit Pokok
• Mesin jahit Penyelesaian
• Alat Pressing
• Alat Jahit Penunjang
2. Alat Penunjang Menjahit sesuai jenis bahan :
• Jarum Jahit Mesin Nomer 11. 13 dan 16
• Gunting Kain berukuran min 5“
• Jarum tangan
• Jarum pentul
• Metlin / pita ukur
• Bidal
• Pendedel
• Kapur jahit
• Rader jahit
3. Bahan tekstil berbagai jenis dan tekstur yang sesuai desain, untuk pembuatan
• Uji coba Saku dengan bahan tipis seperti Linen, Rayon, Polyester
• Uji Coba Resleting dari bahan sedang sampai tebal dengan ukuran 20 x 30
cm, sesuai ukuran Panjang retsleting
• Uji coba Ban Pinggang dari bahan sedang sampai tebal dengan ukuran 9 x
(ukuran lingkar pinggang +6 cm)
• Bahan untuk pembuatan celana sesuai ukuran pemesan dengan ukuran
lebar kain 1,5 m x Panjang 1,25 – 1,5 meter sesuai ukuran panjang Celana.
4. Resleting dengan ukuran 17,5 – 20 cm sewarna bahan
5. Benang jahit sewarna
6. Pita jepang atau bilai serong untuk kaitan celana
7. Pengeras ban pinggang (Trubinais)
8. Kancing Kait (Hook)

5. TARGET PESERTA DIDIK

Target Peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah


a. Peserta didik Kelas XI Desain dan Produksi Busana: Akademik,
Wirausaha dan Industri
b. Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna
dan memahami materi ajar membuat busana berupa Celana
c. Peserta didik yang telah menyelesaikan kompetensi sebelumnya
yaitu mampu membuat busana rumah sesuai jenis bahan dengan
mesin jahit industri

6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN

Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Tatap


Muka (TM) dengan menggunakan mode pembelajaran langsung
(Diskusi dan Kolaborasi) Project Based Learning
KEGIATAN
INTI
KEGIATAN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran pada modul ini adalah Memahami Teknik
Menjahit sesuai jenis jenis bahan, dengan alur tujuan pembelajaran
modul sebagai berikut :
1. Peserta didik berkelompok membuat desain celana dengan satu konsep gaya
sesuai trend dengan teknik menggambar datar (flat drawing) secara digital
dan manual sesuai proporsi dengan detail rancangan celana tampak depan dan
belakang serta dilengkapi desain produksinya
2. Peserta didik berkelompok membuat desain hiasan untuk celana
3. Peserta didik menentukan ukuran celana
4. Peserta didik membuat pola celana
5. Peserta didik mampu memotong bahan celana
6. Peserta didik mampu menghitung biaya dan menentukan harga produk celana
7. Peserta didik mampu menghitung biaya dan menentukan harga produk celana
8. Peserta didik mampu membuat langkah kerja
9. Peserta didik mampu menjahit sesuai dengan prosedur
10. Peserta didik mampu me-trimming
11. Peserta didik mampu pressing
12. Peserta didik mampu mengawasi mutu produk celana
13. Peserta didik mampu merencanakan projek pembuatan koleksi busana secara
kelompok
14. Peserta didik mampu mempresentasikan koleksi secara kelompok

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Berisi mengenai konsep konsep yang nantinya harus dipahami Peserta didik dalam
pembelajaran ini.
1. Peserta didik mampu mengimplementasikan pemilihan jenis bahan utama dan
tambahan sesuai dengan jenis busana yang akan di produksi
2. Peserta didik mampu mengimplementasikan teknik menjahit busana sesuai
desain dan jenis bahan busana

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Seberapa sering anda mengunjungi Mall, Distro atau butik apa favorit kalian?
2. Apa yang anda ketahui ready to wear? Dimana anda membeli busana dan jenis
busana Favorit kalian?
3. Saat membeli celana ready to wear bagian mana yang menjadi penentu pilihan
anda apakah karena :mode, ukuran atau jenis bahannya, Mengapa?
4. Adakah yang busananya selalu di jahitkan orang tua, penjahit atau di jahit
sendiri?
5. Bisakah kalian diskripsikan jenis bahan celana yang anda sukai?
6. Menurut anda jenis bahan apa yang sesuai untuk celana ready to wear)
7. Setelah kalian praktik menjahit busana rumah dengan kampuh tutup dan kelim
jahit bagaimana hasil setikan anda, jenis bahan apa yang anda jahit?
8. Apakah desain hiasan yang sesuai untuk diterapkan di cealan ready to wear
yang anda buat?
9. Mengapa diperlukan alat jahit penunjang untuk menjahit bahan celana
berdasarkan jenisnya?
10. Mengapa harus menjahit sendiri busana kita dan keluarga?
11. Bagaimana cara anda menyiapkan bahan utama dan Tambahan untuk
membuat Celana?
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1
A. PENDAHULUAN
1. Persiapan • Guru mengucap salam dan mendampingi peserta didik
30 menit untuk berdoa (1) dan menyanyikan lagu kebangsaan
(3 x 10 menit) Indonesia Raya sebelum memulai kegiatan
• Guru menanyakan kabar Peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan
selalu bersemangat untuk mencari ilmu
• Guru memberi motivasi sambil melakukan presensi
• Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa
kelompok

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia
2. Apersepsi • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(60 menit) pembelajaran, diskusi, penugasan, dan capaian
• Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
hubungan antara topik pembuatan desain dan pola
busana yang akan di buat (Celana) dengan kehidupan
sehari-hari.
B. KEGIATAN INTI
1 (15 x 3 menit) • Guru meminta Peserta didik membentuk kelompok
dengan anggota @6 orang dan memberi nama
kelompoknya.
• Menggali pengetahuan awal Peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
- Apa yang anda ketahui ready to wear? Dimana anda
membeli busana dan jenis busana Favorit kalian?
- Saat membeli celana ready to wear bagian mana yang
menjadi penentu pilihan anda apakah karena :mode,
ukuran atau jenis bahannya, Mengapa?
- Bisakah kalian diskripsikan jenis bahan celana yang
anda sukai?
- Menurut anda jenis bahan apa yang sesuai untuk celana
ready to wear)
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (160 x 3 menit) • Peserta didik melakukan studi literatur tentang
keterkaitan antara pemilihan jenis bahan dengan jenis
baju yang akan di produksi
• Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar tentang
proyek yang harus dilaksanakan
• Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan
untuk menjahit celana
• Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama
Pertemuan 1:
o secara berkelompok membuat desain celana dengan
satu konsep gaya sesuai trend dengan teknik
menggambar datar (flat drawing) secara digital dan
manual sesuai proporsi dengan detail rancangan
celana tampak depan dan belakang serta dilengkapi
desain produksinya
o secara berkelompok membuat desain hiasan untuk
celana
o menentukan ukuran celana
o membuat pola celana

• Peserta didik melaksanakan pembuatan proyek sesuai


jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
• Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan
kepada orang lain.
• Peserta didik memaparkan laporan, Peserta didik yang
lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek hari ini
• Peserta didik melakukan praktik kebekerjaan secara
kolaborasi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Gotong royong
4 (30 3 Peserta didik melakukan presentasi (Porto Folio) hasil
menit) proyek membuat membuat desain hiasan untuk celana,
menentukan ukuran celana, membuat pola celana sesuai
dengan desain.

C. PENUTUP
1. (10 x 3 menit) • Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik menyimak informasi guru untuk
pertemuan/proyek selanjutnya Peserta didik diminta
untuk membuat proyek baru Menggunting bahan dan
menghitung harga jual Celana
• Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi baik dari buku, social media maupun sumber
lainnya
• Doa penutup
PERTEMUAN 2
A. PENDAHULUAN
1. Persiapan • Guru mengucap salam dan mendampingi peserta didik
30 menit untuk berdoa (1) dan menyanyikan lagu kebangsaan
(3 x 10 menit) Indonesia Raya sebelum memulai kegiatan
• Guru menanyakan kabar Peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan
selalu bersemangat untuk mencari ilmu
• Guru memberi motivasi sambil melakukan presensi
• Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa
kelompok

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
2. Apersepsi • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(60 menit) pembelajaran, diskusi, penugasan, dan capaian
• Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
hubungan antara pengguntingan bahan celana, membuat
rancangan bahan celana dan langkah kerja menjahit
celana dalam kehidupan sehari-hari.
B. KEGIATAN INTI
1 (15 x 3 menit) • Guru meminta Peserta didik membentuk kelompok
dengan anggota @6 sesuai pada pertemuan
sebelumnya.
• Menggali pengetahuan awal Peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
o Bagaimana pengalaman anda belanja bahan
o Bagaimana kiat anda dalam memilih bahan
o Bagaimana cara anda menyiapkan bahan utama dan
Tambahan untuk membuat Celana?
o Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum
menggunting bahan?
o Bagaimana cara anda menentukan harga jual celana
yang anda buat?
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (160 x 3 menit) • Peserta didik melakukan studi literatur tentang
keterkaitan antara pemilihan jenis bahan dengan jenis
baju yang akan di produksi
• Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar tentang
proyek yang harus dilaksanakan
• Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan
untuk menjahit busana sederhana berupa rok Lingkar
• Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama
Pertemuan 2.
o menggunting bahan celana
o membuat rancangan bahan dan harga produk celana
o membuat langkah kerja menjahit celana
• Peserta didik melaksanakan pembuatan proyek sesuai
jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
• Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan
kepada orang lain.
• Peserta didik memaparkan laporan, Peserta didik yang
lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek hari ini
• Peserta didik melakukan praktik kebekerjaan secara
kolaborasi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Gotong royong
4 (30 3 Peserta didik melakukan presentasi (Porto Folio) hasil
menit) proyek membuat mampu memotong bahan celana, ,
membuat rancangan bahan dan harga produk celana,
membuat langkah kerja menjahit celana sesuai dengan
desain

C. PENUTUP
1. (10 x 3 menit) • Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik menyimak informasi guru untuk
pertemuan/proyek selanjutnya Peserta didik diminta
untuk membuat proyek baru Menjahit celana sesuai
dengan prosedur
• Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi baik dari buku, social media maupun sumber
lainnya
• Doa penutup
PERTEMUAN 3
A. PENDAHULUAN
1. Persiapan • Guru mengucap salam dan mendampingi peserta didik
(10 menit) untuk berdoa (1) dan menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya sebelum memulai kegiatan
• Guru menanyakan kabar Peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan
selalu bersemangat untuk mencari ilmu
• Guru memberi motivasi sambil melakukan presensi
• Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa
kelompok
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia
2. Apersepsi • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
20 menit pembelajaran, diskusi, penugasan, dan capaian
• Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
hubungan antara langkah kerja menjahit dan
menerapkan desain hiasan celana sesuai dengan
prosedur dengan kehidupan sehari-hari.
B. KEGIATAN INTI
1 (15 x 3 menit) • Guru meminta Peserta didik membentuk kelompok
dengan anggota @6 sesuai pada pertemuan
sebelumnya.
• Menggali pengetahuan awal Peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
o Sudahkah jahitan kalian lurus dan rata?
o Setelah kalian praktik menjahit busana rumah dengan
kampuh tutup dan kelim jahit bagaimana hasil setikan
anda, jenis bahan apa yang anda jahit?
o Apakah desain hiasan yang sesuai untuk diterapkan di
cealan ready to wear yang anda buat?
o Bagaimana cara menyelesaikan kampuh dan kelim
Celana
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (160 x 3 menit) • Guru menayangkan video tentang langkah-langkah
menjahit celana, melalui link youtube:
https://youtu.be/sjQw5ZgKF9Y
• Peserta didik menanggapi video tersebut, untuk
menggali pengetahuan tentang langkah-langkah
menjahit celana
• Peserta didik melakukan studi literatur tentang
keterkaitan antara langkah-langkah menjahit dengan
desain hiasan busana yang akan di produksi
• Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar tentang
proyek yang harus dilaksanakan
• Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan
untuk menjahit busana sederhana berupa rok Lingkar
• Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama
Pertemuan 3.
o langkah menjahit celana sesuai dengan prosedur:
-membuat saku,
-memasang restleting,
-menjahit ban pinggang
- me-trimming
- pressing dan finishing
o membuat desain hiasan yang diterapkan pada celana
• Peserta didik melaksanakan pembuatan proyek sesuai
jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
• Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan
kepada orang lain.
• Peserta didik memaparkan laporan, Peserta didik yang
lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek hari ini
• Peserta didik melakukan praktik kebekerjaan secara
kolaborasi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Gotong royong
4 (30 x 3 menit) Peserta didik melakukan presentasi (Porto Folio) hasil
proyek menjahit celana dan menerapkan desain hiasan pada
celana sesuai dengan prosedur
C. PENUTUP
1. (10 x 3 menit) • Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik menyimak informasi guru untuk
pertemuan/proyek selanjutnya Peserta didik diminta
untuk membuat proyek baru Mempresentasikan
koleksi celana secara kelompok
• Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi baik dari buku, social media maupun sumber
lainnya
• Doa penutup

PERTEMUAN 4

A. PENDAHULUAN
1. Persiapan • Guru mengucap salam dan mendampingi peserta didik
30 menit untuk berdoa (1) dan menyanyikan lagu kebangsaan
(3 x 10 menit) Indonesia Raya sebelum memulai kegiatan
• Guru menanyakan kabar Peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan
selalu bersemangat untuk mencari ilmu
• Guru memberi motivasi sambil melakukan presensi
• Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa
kelompok

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1)Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia
2. Apersepsi • Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(60 menit) pembelajaran, diskusi, penugasan, dan capaian
• Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
hubungan antara praktik pembuatan celana dan
mempresentasikan koleksi celana secara kelompok
dalam kehidupan sehari-hari.

B. KEGIATAN INTI
1 (15 x 3 menit) • Guru meminta Peserta didik membentuk kelompok
dengan anggota @6 sesuai pada pertemuan
sebelumnya.
• Menggali pengetahuan awal Peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
o Bagaimana perasaan kalian hari ini?
o Bagaimana kiat anda dalam memadupadankan
penggunaan celana ( mix and match)?
o Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil karya
celana yang anda buat?
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
2 (160 x 3 menit) • Peserta didik melakukan studi literatur tentang
keterkaitan antara pemilihan jenis bahan dengan jenis
baju yang akan di produksi
• Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar tentang
proyek yang harus dilaksanakan
• Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan
untuk menjahit busana sederhana berupa rok Lingkar
• Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama
Pertemuan 4.
o mengawasi mutu produk celana
o merencanakan projek pembuatan koleksi busana
secara kelompok
o mempresentasikan koleksi celana secara kelompok
• Peserta didik melaksanakan pembuatan proyek sesuai
jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
• Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan
kepada orang lain.
• Peserta didik memaparkan laporan, Peserta didik yang
lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek hari ini
• Peserta didik melakukan praktik kebekerjaan secara
kolaborasi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Gotong royong
4 (30 x 3 menit) • Peserta didik melakukan presentasi (Porto Folio) hasil
proyek pembuatan celana dengan mempresentasikan
koleksi celana secara kelompok

C. PENUTUP
1. (10 x 3 menit) • Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
• Peserta didik menyimak informasi guru untuk
pertemuan/proyek selanjutnya Peserta didik diminta
untuk membuat proyek baru Membuat Blus sesuai
desain desain figure pemakai
• Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi baik dari buku, social media maupun sumber
lainnya
• Doa penutup
5. PENGAYAAN DAN REMIDIAL

Pengayaan diberikan kepada Peserta didik yang telah mencapai


target capaian berupa membuat celana sesuai figure jenis kelamin dan
usia. Atau tindakan remidial yang akan diberikan kepada Peserta didik
apabila sudah ada yang mencapai tujuan pembelajaran atau masih
belum mencapai tujuan pembelajaran. Dengan memperbaiki bagian
Tugas membuat Uji coba membuat bagian-bagian celana yang dibuat
seperti: menjahit saku, restleting, dan ban pinggang yang belum tuntas
sesuai Indikator Penilaian.

6. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK

A. Refleksi Guru
1) Apakah Peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan
semua tugas yang diberikan?
2) Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3) Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
4) Kegiatan yang mana yang di rasa paling bermakna bagi guru
maupun Peserta didik?

B. Refleksi Peserta didik


Pada sesi sebelumnya, kalian telah mengalami pembelajaran
tentang menjahit busana rumah sesuai jenis jenis bahan. Dari
pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1) Apa yang kalian pelajari dari pengalaman belajar memilih bahan
busana?
2) Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajari materi
belanja bahan?
3) Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran pembuatan
celana sesuai figure jenis kelamin dan usia?
4) Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5) Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan anda
setelah mempelajari modul ajar ini!
7. ASESMEN

1) Asesmen Diagnostik Non Kognitif


Penilaian Sikap Selama proses bekerja

2) Asesmen Formatif
Pengetahuan : Tes tulis terlampir LKPD 1
Keterampilan : Uji Petik Kinerja Terlampir LKPD 2
LAMPIRAN
MATERI
PEMBUATAN CELANA WANITA
Oleh : Kustin Andriyanti, S.Pd.
PERTEMUAN KE -1:
1. Pengertian celana
Celana (pant) adalah busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah dimulai dari
bagian pinggang dengan menggunakan dua lubang. Menurut penggolongannya, celana
dikelompokkan berdasarkan panjang pendeknya pipa celana dan silhouettesnya. (Widiastuti,
dkk. 2005:10)
Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus
kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang
panjang.
Celana formal atau dress pants terdiri dari dua jenis, yaitu pleated (lipit) dan flat frony
(datar tanpa lipit). Celana formal dengan model lipit (pleated jarang digunakan, bahkan lebih
banyak dihindari karena dapat memberi kesan sangat besar pada tubuh bagian bawah. Celana
ini sangat cocok untuk orang yang memiliki paha besar agar kaki memiliki ruang lebih besar.
Untuk pemilihan warna, celana kerja cenderung berwarna gelap misalnya: hitam, abu-abu, biru
tua, coklat dan lain sebagainya.

2. Penggolongan celana
Menurut penggolongannya, celana dikelompokkan berdasarkan panjang pendeknya
pipa celana dan silhouettesnya.
a. Penggolongan celana berdasarkan panjangnya

Keterangan:
A. Hip huggers / Hipster below naval : dibawah pusar
B. Bikini : pada pangkal paha
C. Short shorts / Upper tigh : diatas paha
D. Boy short : diatas pertengahan paha
E. Jamaica short / Mid tigh : pertengahan paha
F. Bermuda short / Above the knee : diatas lutut
G. Deck pants / Knee : pada lutut
H. Pedal pushers / Clam diggers / Mid calf : pertengahan betis / bawah lutut
I. Gauco / Calf : pada betis
J. Japri / Ankle or above the ankle : pada mata kaki/diatas mata kaki
K. Slack / Classic / Full length : panjang penuh/dibawah mata kaki

b. Penggolongan celana berdasarkansilhouettesnya.

Keterangan :
a. Fitted : celana yang bentuknya ketat pada kaki
b. Slim : celana yang bentuknya pas di kaki
c. Straight : celana yang bentuknya lurus dari bagian paha
a

d. Tapered : celana yang bentuknya pas dipinggang sampai panggul


danmeruncing pada bagian bawah
e. Peg Top : celana yang longgar pada bagian panggul dan meruncing
padabagian bawah
f. Ankle puff : celana panjang yang pada bagian bawahnya dikerut
g. Bell bottom : celana yang bentuknya pas dan mengembang pada
bagaian bawah
h. Palazzo : celana yang bentuknya lurus dan mengembang pada
bagian bawah
i. Baggy : celana yang bentuk lurus mulai dari pinggang sampai
ujung celana

3. Bagian-bagian celana

Keterangan:
1. Belt loop : Sengkelit sabuk
2. Pleated front : Ploi depan
3. Fly front : Gulbi
4. Crotch : Pesak
5. Crease : Lipat seterika
6. Turn up : Lipatan manset
7. Waist band : Ban pinggang
8. Sid pocked : Saku samping
9. Back flap pocked : Saku tutup belakang
10. Rise : Tinggi duduk
11. In seam : Jahitan dalam kaki
12. Side seam : Jahitan samping kaki
13. Hem line : Garis kelim bawah
4. Ukuran yang digunakan untuk membuat pola celana
a. Panjang celana
b. Lingkar pinggang
c. Lingkar pesak
d. Lingkar paha
e. Lingkar lulut
f. Lingkar kaki
Cara mengukur celana a
a. Panjang Celana
Diukur dari ban pinggang sebelah kanan kebawah
sampai sekitar 3 cm di bawah mata kakai atau sesuai
b
keinginan.

b. Lingkar pinggang
Diukur pada bagian pinggang (diatas ban pinggang c
celana), diambil keliling pinggang hingga pada
pertemuan meterannya.

c. Lingkar pesak
Diukur dari ban pinggang bagian depan ke bawah
melalui selagkang melingkar keatas sampai pada akhir
ban pinggang bagian belakang.
d

d. Lingkar paha
Diukur pas sekeliling paha yang terbesar
Di tambah 5-6cm e

e. Lingkar lutut
Diukur pada sekeliling lutut, di tambah 4-6cm f

f. Lingkar kaki
Diukur pada sekeliling kaki, di tambah 12 cm

5. Pola Celana Wanita


a. Menyiapkan alat dan bahan (Pola Besar)
a) Buku kostum/Kertas Pola
b) Pensil 2B
c) Penggaris pola
d) Bolpoint hitam
e) Pensil merah dan biru
f) Penghapus
b. Tanda-tanda pola
Dalam pembuatan pola busana terdapat banyak sekali tanda-tanda pola yang
digunakan,akan tetapi dalam materi ini hanya dibatasi pada tanda-tanda pola yang
diterapkan dalam pembuatan pola celana pria. Adapun tanda-tanda pola adalah sebagai
berikut:
a) - - - - - - - - - - - - : garis bantu pembuatanpola
b) : garis pola bagian depan/ garis potongan (garis warnamerah)
c) : garis pola bagian belakang, garis potongan (garis warnabiru)
d) : Arah serat kain
e) : Tanda lipatan kain
c. Menentukan ukuran
a) Panjang celana : 95 cm
b) Lingkar pinggang : 72 cm
c) Lingkar pesak : 66 cm
d) Lingkar paha : 62 cm
e) Lingkar lulut : 52 cm
f) Lingkar kaki : 20 cm

d. Langkah kerja pembuatan pola celana

PEMBUATAN POLA DASAR CELANA WANITA

Keterangan Pola Celana Panjang Bagian Depan :


Buat garis sumbu AB ___ g
A–B : panjang celana – ban pinggang ( 3 cm )
A – A1 : ½ Lingkar pesak – 6 cm
A1 – A2 : ½ A1 - B dikurangi 3 cm
A – E1 : 1/3 ( ¼ lingkar pinggang )
E1 – E : ¼ lingkar pinggang
C – C1 : ½ lingkar paha – 4 cm
F – F1 : ½ lingkar lutut – 2 ½ cm
D – D1 : ½ lingkar kaki – 2 cm
C1 – C2 : 3 ½ cm
C2 – C3 : 6 cm Lebar gulbi 3 ½ cm

Keterangan Pola Celana Panjang Bagian Belakang :


E1 – H2 : 2 cm
H2 – H1 : 2 ½ cm
H1 – H : ¼ lingkar pinggang + 3 cm Titik H
menyentuh garis g
C4 – C5 : ½ lingkar paha + 4 cm
F3 – F2 : ½ lingkar lutut + 2 ½ cm
D3 – D2 : ½ lingkar kaki + 2 cm
PERTEMUAN KE-2

1. Meletakkan Pola di Atas Bahan


Untuk meletakkan pola pada bahan diperlukan meja yang luas, kata
dan licin agar bahan dapat digelar keseluruhan dan bah an tidak
mudah terkait. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu meletakkan
pola pada bahan adalah sebagai berikut.
a. Tenunan kain
− Untuk tenunan kain polos diletakkan bolak-balik.
− Untuk tenunan kain kepak pola diletakkan searah.
b. Corak bahan
Corak baha n untuk bahan celana adalah kotak dan garis. Untuk bahan berkotak/
bergaris; kotak/ garis harus simetris pada pakaian.
c. Arah benang bahan
Arah benang bahan harus lurus (lihat modul Membuat Pola Dasar Sistem
Draping).
d. Tanda -tanda pola
Tanda pola memberikan in formasi bagaimana pola itu diletakkan dan berapa
kali pola itu harus dipotong.

Merancang Bahan Celana


2. Menghitung Keperluan Bahan untuk Pembuatan Celana:
a. Bahan Utama (kain Fabric) yang tepat untuk pembuatan celana adalah bahan dengan tenunan
rapat dengan ketebalan sedang sampai tebal dengan tekstur halus, mulur dan jatuh tegak
mengikuti kaki, sebaliknya dipilih bahan dengan lebar 140cm.
Contoh bahan yang sesuai untuk Celana Formal: Katun, Jersey, Twill, Woll.
Sedangkan untuk celana casual bisa dipilih bahan: Denim, Soft Denim, Courduray.

b. Bahan Tambahan untuk Celana antara lain: Restluiting 5-7”(15– 21 cm), Benang jahit
sewarna atau lebih tua dari bahan, Vliseline untuk pelapis gulbi dan TM, Trubinais untuk ban
pinggang dan lining untuk saku/kantong, serta kancing kait(hook)

3. Menggunting Bahan

Kegiatan menggunting dikerjakan setelah semua pola diletakkan pada bahan dan
diberi tanda sesuai dengan bagian-bagian pola tersebut. Dalam kegiatan ini guntin g yang
dipergunakan harus tajam.

4. Memberi Tanda/Memindahkan Garis Pola pada Bahan


Ada beberapa cara memindahkan garis pola pada bahan. Untuk memindahkan garis
pola pada bahan dalam membuat celana menggunakan 2 (dua) teknik, yaitu :
a. memindahkan garis pola s ecara langsung/ menggunakan kapur jahit,
b. menggunakan tusuk jelujur renggang.
Tanda -tanda pola yang harus dipindahkan adalah:
1) tepi pola,
2) tanda lipit/ plori dan kupnat,
3) batas pinggang dan panggul, lutut dan kaki,
4) garis lipatan celana,
5) batas saku.
5. Membuat Kampuh pada Celana
Kampuh yang dapat diterapkan pada celana ada 2, yaitu:
a. kampuh sarung,
b. kampuh pipih.
Kampuh sarung dikerjakan pada bagian sisi luar celana. Kampuh pipi dikerjakan pada bagian pesak.

6. Menjahit Celana sesuai dengan teknik dan prosedur


1) Alat
a. Alat Jahit Pokok
Alat pokok dalam menja hit celana adalah mesin jahit. Mesin jahit ada
bermacam -macam; mesin jahit domestik, semi otomatis dan mesin jahit
industri. Pemakaian mesin jahit (lihat modul tentang piranti menjahit).

b. Alat Jahit Tambahan


Alat menjahit tambahan terdiri dari atas kompone n sebagai berikut.
• Jarum tangan, digunakan untuk menjelujur dan penyelesaian bagian - bagian
celana
• Pita ukur, untuk mengukur bagian-bagian celana setelah dijahit
• Jarum pentul, untuk menyemat bagian-bagian busana sebelum dijahit
• Kapur jahit, memberi tanda bagian-bagian celana yang harus dijahit
• Gunting kain, untuk memotong sisa-sisa kampuh celana yang sudah dijahit, dan
untuk memotong benang jahit
• Setrika, digunakan untuk mengepres bagian-bagian celana dalam proses menjahit.
• Pendedel, untuk mengangkat sisa benang jelujur.

2) Langkah Kerja Menjahit Celana


a) Menjahit kupnat muka dan belakang
b) Menjahit belahan saku sisi
c) Menjahit kantong saku sisi
d) Menjahit sisi celana depan dan belakang
e) Menjahit pipa dalam celana
f) Menjahit lingkar pesak
g) Melakukan pressing pada TM, bagian kiri maju 0,4 cm
h) Menjahit Retsluiting pada lapisan (Knife ) dan memasang Knife di bagian Kiri
i) Menjahit Rets. dan membentuk Gulbi dibagian Kanan
j) Membuat loops dan memasang pada Celana sesuai tanda
k) Menjahit ban pinggang
l) Memasang hak tanam
m) Finishing:
- Menjahit kelim celana
- Presing akhir
PERTEMUAN KE-3:
1. Langkah Menjahit Celana Sesuai dengan Prosedur:
1) Saku Belakang Celana ( Saku Vest)
Saku belakang celana mempunyai dua bibir menyerupai saku passipoille, di
mana pada bagian garis luar saku terdapat setik mesin.
Letak saku belakang celana pada bagian kiri dan kanan jika celana
mempunyai satu saku saja maka letak saku pada bagian sebelah kanan.
Cara membuat saku sebagai berikut.
a. Tandai letak saku pada bahan celana selebar 13 cm. (Lihat Gambar 1.1)
b. Siapkan bagian -bagian pola saku.
c. Bibir saku, ada 2: panjang 15
cm, lebar 3-4 cm. Bibir saku
diambil arah serat
memanjang.
Lapisan kantong saku, agar kain
saku tidak kelihatan diberi lapisan
saku dari bahan pokok.
Gambar 1.1

Kantong saku, buat dari kain


saku agar tidak terlalu
tebal pad a bagian celana
belakang. (Lihat Gambar
1.2)

Gambar 1.2
Memberi tanda letak saku
Gambar 1.3
Menyiapkan perlengkapan saku

d. Jahit kupnat, pres dengan menggunakan alat.


e. Letakkan bahan kantung saku pada bagian
belakang celana. (Lihat Gambar 1.4).

Gambar 1.4
Cara meletakkan kantung
saku
f. Letakkan bibir saku pada bagian atas
dan bawah. Setik mesin ½ cm di atas
dan ½ cm di bawah dan di atas garis
saku.
(Lihat Gambar 1.5).
Gambar 1.5
Proses membuat lubang saku

g. Jahit lapisan kantong saku pada bagian bawah kantong saku Kampuh dilipat
ke dalam, setik pas lipatan kampuh.
h. Balik saku kebelakang, bentuk bibir saku ½ cm.
i. Jahit bibir satu pada kantong saku. (Lihat Gambar 1.6).

Gambar 1.6
Melekatkan lapisan kantong saku

j. Tutup bibir saku dengan bibir serong agar, tidak membuka ketika di pakai.
(Lihat Gambar 1.7).

Gambar 1.7 Menutup lubang saku

k. Kantong sisi dilipat ke atas, semat.


l. Setik sekeliling bibir saku 0,2 cm di luar garis saku. (Lihat Gambar 1.8)

Gambar 1.8 Menyelesaikan kantong saku


m. Trens pada bagian sisi kanan - kiri bibir saku.
n. Setik bagian kiri dan kanan kantong saku. (Lihat Gambar 1.9).

Gambar 1.9. Cara membuat trend

2) Membuat saku (kantong) sisi


a. Menyiapkan bahan saku.
a) Pola kantong saku dibuat berdasarkan pola bagian muka.
• Ukur dari TM 10 cm buat garis ke bawah, ukur dari atas 25 cm, buat garis
ke sisi.
b) Jiplak pola tersebut sebagai kantong saku.
c) Garis lurus adalah lipatan kantong. Kantong saku sebaiknya dari kain kantong
atau kain katun tipis agar bagian saku tidak terlihat tebal.
d) Siapkan lapisan kantong saku dan bahan pokok. Panjang 20 cm, lebar 7 cm.
Gambar 2.1
Lapisan kantong saku

b. Cara menjahit saku.


a) Tempelkan lapisan kantong saku pada kantong saku. Ukur dari atas kurang
lebih 3 cm.
b) Bagian sisi pas garis pola sisi. Lipat kampuh ke arah lapisan, setik mesin bagian
vertikal dan horisontal. (Lihat Gambar 2 .2).
c) Lipat kantong saku menjadi 2, bagian baik berhadapan dengan bagian baik.
Setik mesin dari batas saku bagian bawah, ke bawah dan ke samping.
d) Sematkan lapisan kantong saku supaya lapisan jatuhnya rata.
e) Tempelkan kantong saku, bagian baik berhadapan d engan bagian baik.
f) Semat letak saku.

Gambar 2.2
Cara meletakkan kantong saku
g) Setik mesin garis saku, bagian atas dan bawah diberi penguat jahitan (trens).
h) Tipiskan kampuh kantong saku. (Lihat Gambar 2.3).

Gambar 2.3
Cara menipiskan kampuh sisi

i) Balik kantong saku, press bagian lubang saku.


j) Setik mesin kantong saku dengan kamp uh celana, 0,3 cm dari jahitan pertama.
(Lihat Gambar 2.4).

Gambar 2.4
Cara membuat lubang saku

k) Tempelkan pola muka dengan pola belakang celana bagian baik dengan baik.
l) Jelujur pas garis pola sisi celana.
m) Setik mesin garis sisi celana.
n) Trens batas saku bagian atas.
o) Trens batas saku bagi an bawah. (Lihat Gambar 2.5).

Gambar 2.5
Membuat trens pada saku sisi
p) Buka celana bagian muka dan belakang atas, pres dengan rapi.
q) Sisi kantong yang belum dijahit, diletakkan di atas kampuh celana belakang.
r) Jelujur atau semat dengan rapi. (Lihat Gambar 2.6).

Gambar 2.6
s) Menyatukan saku dengan kampuh celana
t) Setik kampuh celana dengan kantong saku pas garis pola celana. (Lihat Gambar
2.7).
Gambar 2.7
3) Menjahit Belahan Gulbi
Belahan gulbi adalah belahan yang terdapat pada celana pria. Belahan celana pria
bagian kiri menutup bagian kanan celana.
Cara mengerjakan belahan sebagai berikut.
a. Menyiapkan bahan belahan
a) Siapkan tutup tarik ( retsluiting ) panjang 15 atau 17½ cm.
b) Buat lapisan gulbi bagian kiri Lebar : 4 -5 cm,
panjang = panjang tutup tarik + 3 cm.
b. Buat lapisan gulbi bagian kanan.
a) Satu gulbi berukuran sama.
b) Satu gulbi berukuran sama dengan di atas dan
mempunyai ekor (panjang = 5-7 cm, lebar 2½
cm).(Lihat Gambar 3.1)
Gambar 3.1. Bahan Belahan

c. Cara mengerjakan belahan


a) Pasang tutup tarik pada bagian baik lapisan gulbi
kiri.
b) Pasang lapisan gulbi kiri pada TM pesak
bagian kiri. (Lihat Gambar 3.2).

Gambar 3.2
Cara mengerjakan bahan belahan

c) Buka lapisan gulbi


Setik mesin + 0,1 cm lapisan gulbi dengan
kampuh pasak.
d) Lapisan gulbi kanan dijahit berhadapan
dengan baik, kemudian dibalik, press agar
rapi. (Liha t Gambar 3.3).

Gambar 3.3

Mengerjakan lapisan gulbi

e) Gabungkan bagian muka celana.


f) TM bagian pesak kanan keluarkan 1 cm, lipat dan
press dengan rapi.
g) Pasang tutup tarik dibawah lipatan TM.
h) Pasang gulbi kanan di bawah tutup tarik, keluarkan
2½ cm dari garis tutup tarik, jelujur. (Lihat Gambar
3.4).

Gambar 3.4
Menggabungkan bagian mukacelana
i) Setik mesin sepanjang jelujuran, bagian ujung tutup tarik di trens.
j) Tutup bagian tutup tarik.
k) Rapikan bahan celana yang kiri di atas bahan celanas kanan.
l) Jelujur, bentuk garis gulbi dengan baik.
m) Setik mesin sepanjang jelujuran, bagian ujung tutup tarik di trens.

d. Menyelesaikan ekor gulbi bagian kanan.


− Sambung sisi dalam celana.
− Sambung pola kiri dan kanan celana.
− Jahit pesak dari TM sampai TM.
− Ulangi sebanyak 3 kali jahitan.
− Buka bagian kampuh -kampuhnya.
− Selesaikan ekor gulbi pada kampuh pesak
dengan ditusuk balut.
(Lihat Gambar 3.5)
Gambar 3.5
Menyelesaikan ekor gulbi
4) Menyambung pesak dengan kampuh buka
− Cara menjahit sebagai berikut.
− Jelujur pesak belakang sampai pesak bagian muka.
− Setik mesin pas benang jelujur.
− Ulangi lagi sampai 3 kali.
− Setrika/ pres dengan posisi kampuh terbuka.

5) Membuat tempat sabuk


Pada umumnya tempat sa buk mempunyai lebar 1 -2 cm, panjang sama dengan lebar
ikat pinggang + 1 cm.
Cara Membuat Tempat Ikat Pinggang:
a) Siapkan bahan untuk tempat sabuk.(lihat gambar 5.1a)
− Panjang = 6 -7 cm
− Lebar = 3-4 cm
b) Lipat menjadi 2, setik mesin dari tepi ½ cm.
c) Ambil jarum dan benang, tusukkan pada ujung salah satu kampuh. (Lihat
Gambar 5.1b).
d) Masukkan jarum pada lubang tempat sabuk. (Lihat Gambar 5.1c).
e) Tarik perlahan -lahan hingga tempat sabuk terbalik. (Lihat Gambar 5.1d).
f) Setrika tempat sabuk dengan posisi kampuh dibuka dan jahitan ada pada
bagian tengah. (Lihat Gambar 5.1e)

(a)
(
d)

(e)

Gambar 5.1
Cara membuat tempat ikat pinggang
6) Menjahit ban pinggang
Cara mengerjakan sebagai berikut.
a) Menyiapkan bahan ban pinggang
− Bahan ban pinggang sebelah kanan.
Panjang = A-B = ½ lingkar ping gang + 8 cm Lebar = 6 cm
Bahan ban pinggang sebelah kiri.
− Panjang = A-B = ½ lingkar pinggang + 5 cm Lebar = 6 cm
Bahan lapisan ban pinggang sebelah kanan (terbuat dari kain
katun).
Panjang = A-B = ½ lingkar pinggang + 8 cm Lebar = 6 cm
− Bahan lapisan ban pinggang sebelah kiri (terbuat dari kain katun).
Panjang = A-B = ½ lingkar pinggang + 5 cm
Lebar = 6 cm
Bahan isi ban pinggang sebelah kanan (terbuat dari kain fusible).
Panjang = A-B = ½ lingkar pinggang + 3 cm
Lebar = 3 ½ cm
− Bahan isi ban pinggang seb elah kiri (terbuat dari kain fusible).
Panjang = A-B = ½ lingkar pinggang + 1 cm
Lebar = 3½ cm
b) Melekatkan isi ban pinggang
− Letakkan isi ban pinggang di atas bahan lapisan ban pinggang.
− Disamakan, bagian kanan dengan kanan, kiri dengan kiri.

− Turunkan dar i atas 1¼ cm.


− Stik sebanyak 3 kali, setikan sejajar.
− Sambung bagian TB ban pinggang dengan kampuh 4 cm.
− Lipat bagian bawah ban pinggang lalu dijelujur.
− Setik ½ cm dari sisi ban pinggang bagian bawah gambar.
c) Memasang ban pinggang pada bahan celana.
− Letakka n kolong sabuk (tempat ikat pinggang), semat:
- 2 dibagian sisi,
- 2 dibagian muka,
- 4 dibagian belakang. (Lihat Gambar 6.1).

Gambar 6.1. Cara meletakkan kolong sabuk

− Letakkan bahan ban pinggang.


− Setik mesin pas garis pola ban pinggang. (Lihat Gambar 3.3) .

Gambar 6.2. Meletakkan ban pinggang

− Angkat ke atas, press dengan rapi kampuh ban pinggang.


− Kolong sabuk/ tempat ikat pinggang ditarik ke bawah, setik 1 cm di bawah garis
pinggang. (Lihat Gambar 6.3).

Gambar 6.3. Cara menyelesaikan kolong sabuk

− Kolong sabuk ditarik kembali ke atas, lalu disemat.


− Letakkan lapisan ban pinggang yang sudah diberi isi.
− Setik pada bagian atas 1 cm digaris ban pinggang bagian atas.
− Buka hasil jahitan tersebut, pres dengan rapi.
− Setik kembali antara lapisan dengan kampuhnya saja.
− Lipat lapisan ban pinggang pada bagian dalam, jelujur.
− Setik dari bagian luar (baik) pas garis pinggang.
7) Mengepas
Mengepas adalah mencoba celana pada model kemudian disesuaikan dengan desain.
Dalam mengepas ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
a) Faham gambar
Faham gambar adalah model keseluruhan yang terdapat pada celana panjang,
ukuran dan pemilihan bahan celana. Adapaun model keseluruhan yang
diperhatikan adalah garis luas pada bagian depan, bagian belakang, ban p inggang,
saku kaki dan belahannya.
b) Keseimbangan
Keseimbangan adalah adanya keserasian dalam unsur -unsur, mencakup
hal -hal sebagai berikut.
− Desain : dengan pemilihan bahannya .
− Bentuk pinggang, panggul dan kaki.
− Warna dan corak bahan.
c) Perbandingan
Perbandin gan adalah perbandingan garis -garis hias, kantong, ban
pinggang dan belahan.
d) Pusat perhatian
Celana dapat dikatakan baik jika jatuhnya celana pada badan baik dan beberapa
bagian dapat menarik perhatian.
− Pada ban pinggang rata.
− Panggul membentuk panggul.

− Jatuhnya pipa lurus tidak melintir.


− Pada belahan tertutup rapat dan bersih.

8) Memperbaiki kesalahan pada celana


Memperbaiki kesalahan atau mengepas celana dilakukan setelah celana dijahit.
Ada beberapa kemungkinan kesalahan pada bagian-bagian celana.
a) Longgar pada bagian pinggang, panggul dan lutut.
Cara memperbaiki sebagai berikut.
− Semat pada bagian pinggang, panggul dan bagian kaki.
− Tandai dengan jelujur atau diberi kapur jahit.

− Buka jahitan -jahitan celana yang bermasalah.


− Memperbaiki garis pola sesuai dengan perbaikan di atas.
− Jahit kembali sesuai garis pola baru. (lihat gambar 8.1).

Gambar 8.1
Cara memperbaiki kesalahan pada celana

b) Garis pinggang belakang terlalu tinggi, sehingga timbul lipatan-lipatan kecil di


bawah garis pinggang.
Cara mempe rbaiki sebagai berikut.
− Semat bagian -bagian yang terlipat.
− Beri tanda dengan kapur jahit atau jelujur.
− Buka jahitan ban pinggang dan sisi.
− Perbaiki garis pola sesuai perbaikan di atas.
− Jahit kembali sesuai garis pola baru. (Lihat Gambar 8.2).
Gambar 8.2
Cara memperbaiki garis pinggang belakang terlalu tinggi

c) Garis panggul terlalu sempit, sehingga timbul tarikan pada garis panggul dan
kupnat
Cara memperbaiki sebagai berikut.
− Lihat atau analisa bagian yang sempit.
− Perhitungkan kekurangannya atau pe nambahannya.
− Buka jahitan garis pinggang dan panggul.
− Perbaiki garis pola panggul dan kupnat.
− Jahit kembali sesuai garis pola baru. (Lihat Gambar 8.3).

Gambar 8.3
Cara memperbaiki garis panggul terlalu sempit

d) Bagian perut dan panjang sisi bagian dalam terlalu sempit.


Cara memperbaiki sebagai berikut.
− Tandai bagian -bagian yang sempit.
− Analisa bagian yang sempit, perhitungkan penambahannya.
− Buka bagian pinggang, pesak bagian muka dan sisi bagian dalam celana.
− Perbaiki garis pola pesak muka dan sisi bagian dalam celana, dengan menambahkan
sesuai kekurangannya.
− Jahit kembali sesuai garis pola yang baru. (Lihat Gambar 8.4).

Gambar 8.4
Cara memperbaiki bagian perut dan panjang sisi bagian dalam terlalu sempit

e) Bagian pantat dan panjang sisi cela na dalam terlalu longgar sehingga bagian pantat
bergelombang.
Cara memperbaiki sebagai berikut.
− Semua bagian pantat yang bergelombang.
− Kecilkan dan semat bagian sisi celana yang terlalu longgar.
− Beri tanda dengan kapur jahit atau jelujur.
− Buka jahitan ping gang, pesak dan panjang sisi bagian dalam.
− Perbaiki garis -garis pola sesuai perbaikan di atas.
− Jahit kembali sesuai garis pola yang baru. (Lihat Gambar 8.5).

Gambar 8.4
Cara memperbaiki bagian pantat dan
panjang sisi celana dalam terlalu longgar

9) Menyelesaikan Celana
a) Menyelesaikan kelim celana
Cara mengerjakan sebagai berikut.
− Lipat kelim yang sudah distrika.
− Jelujur pada lipatan kelim. (Lihat Gambar 9.1).
Gambar 9.1. Menjelujur kelim
b) Kelim diselesaikan dengan tusuk panel. (Lihat Gambar 9.2).

Gambar 9.2
Menyelesaikan kelim dengan tusuk flanel
c) Memasang kancing kait
Kancing kait pada celana ada yang diselesaikan pada bagian dalam (tersembunyi) ada
kancing kait yang diselesaikan pada bagian luar atau kelihatan. Pada kegiatan belajar
ini dijelaskan pemasangan kancing kait dari luar.
Cara mengerjakan sebagai berikut.
− Pasang kancing kait pas TM pesak celana.
− Selesaikan dengan tusuk feston sekeliling lubang kancing kait.

10) Mengepress Celana


Penyelesaian akhir bagian celana adalah pengepresan.
Cara mengerjakan sebagai berikut.
− Gunakan alat untuk mengepres bagian-bagian celana.
− Pres bagian saku -saku celana.
− Pres lipatan celana.
− Pres kampuh -kampuh celana.
− Pres ban pinggang celana.
− Pres kelim celana.
PERTEMUAN KE-4:
1. MENGAWASI MUTU PRODUK (QUALITY CONTROL)

Quality Control (Kendali Mutu) adalah serangkaian kegiatan yang telah terencana,
bertujuan untuk memperbaiki taraf atau standar yang telah dicapai sebelumnya, atau suatu
proses memperbaiki standar produk dari mulai rancangan sampai produk tersebut
digunakan oleh konsumen untuk memberikan kehidupan dengan memberikan kondisi.
a. Masalah-masalah yang kadang muncul dalam pembuatan celana:
− Bayangan warna (shading color)
− Cacat lubang, kesalahan merajut (Defect holes, knitting faults)
− Cacat jahitan (sewing defect)
− Kotor (Dirty)
− Masalah pengukuran (Measurement Problems)
b. Pemeriksaan Kendali Mutu (Quality Control Inspection):
Pemeriksaan Bahan Dasar (Raw Material Inspection):
1) Pemeriksaan Kain (Fabric Inspection):
Pemeriksaan kain dilakukan untuk menentukan kualitas kain yang akan digunakan
untuk garmen. Pemeriksaan kain ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pemeriksa kain (The Fabric Inspection Machines) yang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
2) Benang Jahit (Sewing Thread):
Benang jahit akan diperiksa dan diuji sesuai dengan karakteristik berikut: yarn count,
yarn ply, number of twists, twist balance, yarn strength (tenacity), dan yarn
eleongation.
Hal-hal berikut yang harus diperhatikan untuk benang jahit, yaitu:
Imperfections (Ketidaksempurnaan/cacat): benang sebaiknya bebas dari slubs dan
knots (simpul-simpul).
Finish: adanya minyak akan menyebabkan benang mudah slip/tergelincir dan licin
untuk masuk melalui lubang jarum.
− Color: warnanya harus disesuaikan dengan standar
− Package density
− Winding: lilitan harus seragam
− Yardage: mempunyai panjang yang cukup
3) Pengancing (Fastenings: Zippers, Velcro, Hook & Eye, Buttons, Buckles, Snap
Fasteners, etc.)
4) Lapisan dan bahan Pengisi (Interlining)

Semua order akan diperiksa dalam tiga elemen tersebut. Ketika satu atau lebih dari
elemen- elemen tersebut tidak dapat diterima level, maka order tersebut akan ditahan.
Tingkatan ini akan menentukan apakah cacat diklasifikasikan sebagai cacat mayor (Major
Defect) atau cacat minor (Minor Defect):

1) Cacat Mayor (Major Defect) (A)


Beberapa penampakan cacat yang dapat diidentifikasi akan membenarkan konsumen
kita untuk mengekspresikan ketidakpuasannya melalui pengembalian produk atau
mengkomplain produk, atau penyimpangan yang signifikan dari spesifikasi order
pembelian yang ditentukan pembeli (buyer). Penampakan cacat mayor akan membuat
produk tidak sesuai dengan tujuan yang telah dirancang.
Contohnya:
− Banyak lubang dengan ukuran yang besar.
− Noda celupan pada kain yang kelihatan dengan panjang 1,25 meter.
− Pengecapan/printing yang jelek.
− Benang lepas baik arah lusi maupun pakan.
− Adanya simpul atau kainnya miring.
− Warna kain tidak rata
− Warna tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan
− Kotor
− Bernoda
− Noda yang disebabkan saat pencucian garmen
− Gantungan/sekelompok benang yang lepas tidak dapat diambil/dipindah dari
garmen.
− Banyak yang hangus atau cap yang panas
− Kilau atau terlalu berkilau
− Pengepresan yang tidak baik
− Pemasangan lapisan yang tidak baik pada kerah, lapel, saku, tutup saku, manset,
dan ban pinggang.
− Kerutan dan pilinan yang kelihatan
− Setikan jahitan yang tidak sejajar.
− Ada bekas lubang jarum yang patah
− Kelim yang lepas
− Pemasangan saku yang tidak sama/rata pada tempatnya, ukuran, dan
kedalamannya.
− Lebar kemeja yang tidak sama
− Kerutan dan pilinan pada kemeja
− Kelim yang terbuka
− Stik jahitan yang rusak
− Menggunakan tepi bahan
− Terlalu banyak jahitan yang lepas
− Banyak lubang yang kelihatan
− Banyak jahitan yang berkerut
− Terlalu banyak pilinan pada jahitan
− Lengan yang terlalu panjang
− Lengan yang tidak sama
− Lengan berkerut
− Warna ikat pinggang berbeda dengan warna kainnya
− Kancing yang rusak
− Ritsliting yang rusak
− Warna ritsliting yang salah
− Dan lain-lain

2) Cacat Minor (Minor Defect) (B)

Beberapa penampakan cacat yang dapat diidentifikasi lebih sedikit dari yang
diharapkan standar kualitas, tetapi tidak menyebabkan pelanggan kita
mengekspresikan ketidakpuasannya melalui pengembalian produk atau
mengkomplain produk atau penyimpangan yang sedikit dari spesifikasi order.
Contohnya:
− Noda celupan pada kain tidak melebihi dari 1,25 meter
− Pengecapan/priting yang jelek tidak melebihi dari 1,25 meter
− Warna kain yang tidak rata tidak lebih dari 1,25 meter
− Benang yang lepas pada akhir jahitan
− Setikan yang rusak masih dapat diperbaiki
− Lebar kemeja yang tidak sama tapi tidak kelihatan
− Panjang lengan yang tidak rata tapi kurang dari 9 mm
− Dan lain-lain

c. Hasil Akhir Pemeriksaan (Final Inspection Results)


Sewaktu semua unit dari sample telah diperiksa, hasil pemeriksaan tersebut
dipindah dari lembar kerja pemeriksaan (the inspection worksheet) ke laporan akhir
pemeriksaan (the final inspection report). Hanya cacat mayor (the major defects) yang
dicatat dan dilaporkan dalam laporan akhir pemeriksaan. Dengan membandingkan jumlah
unit cacat mayor yang sebenarnya dengan jumlah unit cacat mayor yang dapat diterima,
pemeriksa (the inspector) menentukan apakah order diluluskan ataukah ditahan.

2. MERENCANAKAN PROJEK/PRESENTASI PEMBUATAN KOLEKSI

Tips Melakukan Presentasi Karya

a. Penampilan

Hal pertama yang harus dilakukan saat presentasi karya yaitu mengenai penampilan
dengan memerhatikan beberapa hal, yaitu:

o Presenter sebaiknya berpenampilan yang sopan dan rapi serta menghindarkan


penampilan berlebihan karena justru bisa memecah konsentrasi audiens.
o Menggunakan bahasa Indonesia, kuasai kosakata seni rupa, dan ucapkan presentasi
dengan kalimat artikulasi yang jelas.
o Saat presentasi di dalam ruangan, suara dan artikulasi presenter perlu didengar
sampai audiens paling belakang.

b. Menguasai Materi Presentasi

o Salah satu kunci penting dalam presentasi adalah penguasaan materi.


o Materi yang dikuasai dengan baik akan membantu presenter atau orang yang
melakukan presentasi akan membantu lebih percaya diri.
o Kita bisa mempelajari seluruh materi sebelum melakukan presentasi, jika diperlukan
bisa membaca informasi atau pengetahuan tambahan yang mendukung materi.

“Penampilan menjadi salah satu hal yang penting saat melakukan presentasi karya
karena bisa menarik perhatian dari audiens.”

c. Menguasai Alat Presentasi

o Jika presentasi menggunakan alat bantu, seperti komputer dan proyektor, maka
presentar harus menguasai alat bantu tersebut.
o Dalam presentasi bentuk display, presenter bisa menggunakan alat bantu penunjuk
yang baik, seperti penggaris atau alat penunjuk yang dibuat khusus.
d. Menjawab Pertanyaan

o Presenter bisa menjawab langsung pertanyaan dari audiens atau diberikan


kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawabnya.
o Jawaban yang diberikan sebaiknya singkat dan jelas serta tidak bertele-Tele.

e. Membuka dan Menutup Presentasi

o Membuka presentasi, sebaiknya di dahulukan dengan ucapan salam, perkenalan diri,


dan menyampaikan apa yang akan dipresentasikan.
o Setelah itu, bisa memulai dengan memaparkan materi-materi yang lebih mendetail.
o Dalam menutup presentasi bisa dilakukan dengan mengucapkan salam dan terima
kasih.

“Dalam menjawab pertanyaan ketika presentasi, baiknya dijawab dengan jelas dan
singkat agar audiens mudah memahami jawaban yang diberikan.”

3. MEMPRESENTASIKAN PEMBUATAN KOLEKSI CELANA SECARA KELOMPOK


LKPD PESERTA DIDIK
LKPD 1

SATUAN PENDIDIKAN : SMKN 3 MALANG


PROGRAM KEAHLIAN : DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
MATA PELAJARAN : DESAIN DAN PRODUKSI CELANA
KELAS / FASE : XI / F
ELEMEN : MENJAHIT PRODUK BUSANA
MATERI/POKOK BAHASAN : MENJAHIT CELANA

TOPIK : Pola Celana Kerja

Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :
Membuat pola celana dengan tepat

Prosedur:
Cermati materi membuat pola celana di bawah ini, kemudian
1. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk membuat pola celana kerja
2. Peserta didik menyiapkan ukuran yang akan dipergunakan untuk membuat pola celana kerja
3. Peserta didik membuat pola celana pada buku costum sesuai dengan petunjuk pengerjaan pola
celana kerja

Bacalah mater iberikut:


Materi

MEMBUAT POLA CELANA

Pola merupakan bagian terpenting dalam pembuatan sebuah pakaian, pola perlu dibuat agar
tidak terjadi kesalahan pada saat menggunting bahan.Pola yang dibuat disesuaikan dengan
ukuran-ukuran bentuk badan seseorang.

Dalam membuat celana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkanukuran
3. Mengikuti langkah kerja pembuatan pola celana
4. Memperhatikan contoh hasil pola yang sudah jadi

1. Alat dan bahan yang dibutuhkan


a. Buku kostum
b. Pensil 2B
c. Penggaris pola kecil
d. Penggaris 30 cm
e. Skala
f. Bolpoint hitam
g. Pensil merah dan biru
h. Penghapus

2. Langkah-langkah membuat pola celana


Keterangan Pola Celana Panjang Bagian Depan :
Buat garis sumbu AB ___ g
A–B : panjang celana – ban pinggang
( 3 cm )
A – A1 : ½ Lingkar pesak – 6 cm
A1 – A2 : ½ A1 - B dikurangi 3 cm
A – E1 : 1/3 ( ¼ lingkar pinggang )
E1 – E : ¼ lingkar pinggang
C – C1 : ½ lingkar paha – 4 cm
F – F1 : ½ lingkar lutut – 2 ½ cm
D – D1 : ½ lingkar kaki – 2 cm
C1 – C2 : 3 ½ cm
C2 – C3 : 6 cm Lebar gulbi 3 ½ cm
3. Gambarpolacelanadenganskala 1:4

Keterangan Pola Celana Panjang


Bagian Belakang :
E1 – H2 : 2 cm
H2 – H1 : 2 ½ cm
H1 – H : ¼ lingkar pinggang + 3 cm
Titik H menyentuh garis g
C4 – C5 : ½ lingkar paha + 4 cm
F3 – F2 : ½ lingkar lutut + 2 ½ cm
D3 – D2 : ½ lingkar kaki + 2 cm

Sesudah membaca materi diatas kerjakan tugas berikut ini :


Buatlah pola celana bagian depan menggunakan skala 1:4 dengan ukuran
sebagai berikut dan lengkapi dengan langkah-langkah pembuatan pola:
1. Panjang celana : 95 cm
2. Lingkarpinggang : 72 cm
3. Lingkar pesak : 66 cm
4. Lingkar paha : 62 cm
5. Lingkar lulut : 52 cm
6. Lingkar kaki : 20 cm
A. Instrumen Penilaian

KISI-KISI DAN SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN

Indikator soal No. Soal Soal

Menyebutkan alat dan 1 Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam
bahan membuat pola celana kerja

Menyebutkan 6 2 Sebutkan 6 macam ukuran yang harus dipersiapkan


ukuranuntukmembuatpol dalam pembuatan pola celana kerja
acelana
Menjelaskan rumus untuk 3 Jika ukuran lingkar pesak sudah di ketahui,
membuat pola celana makajelaskan bagaimanakah cara menghitung
lingkar pesak pada pembuatan pola celana

KISI-KISI PENILAIAN KETRAMPILAN


NamaSekolah : SMK Negeri 3 Malang
Kelas : XI Desain dan Produksi Busana
Tahun pelajaran : 2023/20224
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Topik : Pembuatan Pola Celana

Indikator Teknik
Pencapaian Soal
Penilaian
Kompetensi
Menyiapkan alat Buatlah pola celana kerja sesuai Penilaian unjuk
dan bahan dengan desain dan ukuran
kerja&Penilaian
berikut ini!
tampilan hasil
1. Desain
pola secara
keseluruhan
serta penilaian

2. Ukuran
a. Panjangcelana : 95 cm
b. Lingkarpinggang : 72 cm
c. Lingkarpesak : 66 cm
d. Lingkarpaha : 62 cm
e. Lingkarlulut : 52 cm
f. Lingkar kaki : 20 cm
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

NAMA
KELAS

TES TULIS

Mata Pelajaran : Pembuatan pola


Kelas : XI Desain dan Produksi Busana
Tahun Pelajaran : 2023/20224

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!


1. Sebutkan alat dan bahan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat pola celana kerja
2. Sebutkan 6 macam ukuran yang harus dipersiapkan dalam pembuatan pola celana kerja

JAWABAN :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran
Kelas/Fase
Nama Siswa
Materi
Jenis Produk

A. PENILAIAN PERENCANAAN
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
1 2 3 4
perencanaan
Menganalisis desain celana
1
sesuai dengan model
2 Menyiapkan alat dan bahan
3 Menyiapkan ukuran
Skor=Skor yang diperolehX 4
Skormaksimal
SKOR NILAI

B. PENILAIAN PROSES
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
1 2 3 4
KESIAPAN ALAT DAN BAHAN
Membuat pola sesuai dengan
1
langkah kerja
2 Melengkapi tanda-tanda pola
Hasil gambar pola sesuai
3
dengan teknik dan prosedur
Skor=Skor yang diperolehX 4
Skormaksimal
SKOR NILAI
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN PENGETAHUAN


No KunciJawaban Skor
1 Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pola celana kerja (40)
a. Buku costum 5
b. Pensil 2B 5
c. Penggaris pola kecil 5
d. Penggaris 30 cm 5
e. Skala 5
f. Bolpoint hitam 5
5
g. Pensil merah dan biru
5
h. Penghapus
5
2 Ukuran yang digunakan untuk membuat pola celana (30)
a. Panjang celana : 95 cm 5
b. Lingkar pinggang : 72 cm 5
c. Lingkar pesak : 66 cm 5
d. Lingkar paha : 62 cm 5
e. Lingkar lulut : 52 cm 5
f. Lingkar kaki : 20 cm 5
5
3 Rumus menentukan letak pesak pada pembuatan pola celana adalah 1/3 20
lingkarpesak - 6 cm
Nilai = JumlahSkor 100

Keterangan :
NILAI = Jumlah skor yang di dapat
LKPD PESERTA DIDIK
LKPD 2

SATUAN PENDIDIKAN : SMKN 3 MALANG


PROGRAM KEAHLIAN : DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
MATA PELAJARAN : DESAIN DAN PRODUKSI CELANA
KELAS / FASE : XI / F
ELEMEN : MENJAHIT PRODUK BUSANA
MATERI/POKOK BAHASAN : MENJAHIT CELANA

A. Topik : Menjahit Celana Wanita ( membuat saku dan golbi)

B. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran fase F Peserta didik diharapkan dapat
1) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik dapat menjelaskan langkah kerja
pembuatan saku dengan benar dan santun.
2) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik dapat menjelaskan langkah kerja
pembuatan golbi dengan benar dan santun.
3) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik dapat membuat saku sisi dengan benar.
4) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik dapat membuat golbi dengan benar.

C. Langkah-langkah kegiatan:
1. Baca dan fahami materi tentang membuat uji coba celana panjang
2. Kerjakan evaluasi dari tiap-tiap materi

D. Lembar Kerja (Tugas 2)


Setelah mempelajari materi tentang pembuatan uji coba (fragmen) kerjakanlah
tugas praktek berikut ini:
1. Buatlah saku vest pada fragmen pada bahan yang sudah disiapkan.(tugas 1 minggu
lalu)
2. Buatlah saku sisi pada fragmen pada bahan yang sudah disiapkan. (tugas 1 minggu
lalu)
3. Buatlah Belahan gulbi (restleting) pada fragmen pada bahan yang sudah disiapkan.
4. Setelah memahami materi dan membuat uji coba, kerjakanlah saku dan gulbi pada
celana panjang yang sudah kalian gunting.
5. Dokumentasikan setiap langkah kegiatan membuat fragmen saku dan gulbi, jadikan
dalam satu file dan buat portofolio presentasi.

Selamat Mengerjakan…
DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA

57 | TEKNIK DASAR BUSANA

Anda mungkin juga menyukai