Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TAILORING

Dosen Pengampu :

Dr. Yasnidawati, M.Pd

Puspaneli, S.Pd., M.Pd.T

Oleh :

Givani Putri Fernando 19075025

Fatma Yovita Amri 19075070

Rahmi Imanda Ali 19075195

Fidya Elliza 19075023

Melda Yani 19075030

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini,kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, Agustus 2021

Penulis

ii
\

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3

A. KONSEP DASAR TAILORING..................................................... 3


B. SYARAT-SYARAT TAILORING.................................................. 5
C. TEKNIK JAHIT .............................................................................. 9

BAB III PENUTUP.................................................................................... 11

A. KESIMPULAN................................................................................ 11
B. SARAN............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia busana memang sangat digemari oleh semua orang, yakni didalamnya
terdapat kreatif dan kemampuan dalam memilih maupun menciptakan desain.
Mengingat busana merupakan kebutuhan primer masyarakat modern, dari yang biasa
hingga busana yang mewah . Dalam hal ini dikaitkan dengan berbagai macam teknik
menjahit busana, pembahasan ini akan menerangkan mengenai busana Tailoring.

Teknik menjahit Tailoring merupakan teknik menjahit yang tergolong tingkat


tinggi, Karena dilihat dari hasilnya sudah berbeda dengan busana yang lain, hasil dari
busana Tailoring lebih halus dan rapi. Pengerjaan nya banyak menggunakan
keterampilan tangan, menggunakan banyak lapisan sehingga hasilnya sempurna.
Bahan yang digunakan juga bahan bagus dan juga berkualitas baik, sebagian besar
menggunakan wool. Dalam proses pembuatannya diperlukan kecakapan khusus
seperti keterampilan tangan, keuletan, ketelitian, kesabaran, dan ketekunan dalam
bekerja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar tailoring?
2. Apa saja syarat-syarat tailoring?
3. Apa saja teknik jahit tailoring?

1
C. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui apa itu konsep dasar Tailoring
 Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat Tailoring
 Untuk mengetahui teknik jahit Tailoring.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR TAILORING

Pengertian Busana Tailoring Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer


(bahasa Perancis) adalah seseorang yang mengerjakan atau menjahit busana terbatas,
seperti busana untuk kesempatan kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya
setelan jas (kemeja, pantalon dan jas) kadang dilengkapi dengan vest.

Busana tailoring ini dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau
sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatokan kehalusan, kerapihan,
kekuatan jahitan, penggunaan lapisan serta banyak menggunakan keterampilan
tangan.

Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti


keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerj
untuk menghasilkan busana yang rapih dan bagus. Kecakapan khusus tersebut sangat
diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus dikerjakan dengan teliti dan
sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada penyelesaian kelepak dan
kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring, pemasangan
bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

 Kompatibilitas yaitu cara menggabungkan antara bahan desain dan teknik


yang digunakan.
 Fitting yaitu kesesuaian bentuk alami dari badan pemakai

3
 Shaping yaitu memberikan bentuk busana ditentukan oleh pemilihan bahan
dan teknik pengerjaan
 Kestabilan yaitu menjaga bahan dari perubahan bentuk dengan mengadakan
penyusutan bahan.
 Reducing yaitu pengurangan bahan kampuh.

1. Pengertian Tailoring

Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah


seseorang yang mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busana untuk
kesempatan kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya setelan jas (kemeja,
pantalon dan jas) kadang dilengkapi dengan vest.

Busana tailoring ini dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau
sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatokan kehalusan,
kerapihan,kekuatan jahitan, penggunaan lapisan serta banyak menggunakan
keterampilan tangan.

2. Tujuan
a. Untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana
menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai
dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasitermalumumnya
lebih penting.
b. Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.
c. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak,
termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, sertadari
matahari.
d. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja
atau olahraga.

4
e. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya
lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan
kontakdengan zat abrasif.
f. Pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti
memakai masker.
3. Manfaat
a. Sebagai penutup tubuh
b. Untuk melindungi tubuh
c. Sebagai identitas diri
d. Sebagai perhiasan
e. Sebagai status sosial
f. Sebagai symbol budaya
g. Sebagai baju profesi
h. Sebagai fashion
i. Sebagai symbol agama
j. Sebagai status gender

B. SYARAT –SYARAT TAILORING


1. Faktor Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Pembuatan Busana Tailoring

1. Personal Skill and Experience

A. Seseorang yang lebih berpengalaman akan memilih bahan, desain, dan metode
yang lebih sulit dari pada seseorang yang masih kurang berpengalaman.

2. Time Available ( waktu yang tersedia )

Pembuatan busana tailoring dengan metode tradisional akan memerlukan waktu yang
lebih lama dari pada metode modern, selain itu juga mengenai desain dan bahan yang
dipilih.

5
3. Personal Preference ( selera )

Kesenangan seseorang akan menentukan desain dan jenis bahan yang dipilih.

Misal :

a. Selera

b. Bahan tebal atau sedang dll.

4. Money Available ( Biaya / Uang yang tersedia ) Kaadaan biaya akan menentukan
kualitas dan jenis bahan yang dipilih.

Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti


keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja
untuk menghasilkan busana yang rapih dan bagus. Kecakapan khusus tersebut sangat
diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus dikerjakan dengan teliti dan
sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada penyelesaian kelepak dan
kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring, pemasangan
bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

2. Ciri-ciri Busana Tailoring

Busana tailoring dapat dilihat dari jenis, model, teknik menjahit dan
penyelesaiannya.

1). Jas

Jas merupakan busana dengan model kerah yang mempunyai kelepak atau rever,
berlengan panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang (lengan jas),
dikenakan dengan pantalon yang pada umumnya terbuat dari kain yang sama
terutama busana kesempatan pesta atau acara resmi dan kadang berbeda kain antara
pantalon dan jas terutama untuk pemakaian busana kerja atau acara lain, seperti acara
reuni atau sering dipakai para artis sebagai pelengkap busana. Penggunaan jas secara

6
lengkap terdiri dari pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord, vest dan jas
dilengkapi dengan dasi yang serasi. Berikut macammacam jas.

 Jas Sport Kancing Satu


 Jas Sport Kancing Dua
 Jas Sport Kancing Tiga
 Jas Dubelry Kancing Satu
 Jas Dubelry Kancing Dua
 Jas Diner (Tuxedo)

2). Vest

Vest merupakan pelengkap pemakaian jas, yang dikenakan sebelum jas atau setelah
pemakaina kemeja. Bentuk vest hampir sama dengan rompi, vest panjangnya sampai
pinggang dengan belahan pada bagian muka yang dikuatkan oleh kancing dan garis
lehernya rendah agar dasi dapat terlihat dari luar. Pada bagian belakang bisa dipasang
ban, gesper atau tali. Berikut contoh macam-macam vest.

 Vest tanpa kerah


 Vest variasi jahitan
 Vest dengan kerah shiler

3. Syarat – Syarat Busana Tailoring

1. Tampak Luar

a. Terdapat kerah

b. Terdapat saku vest atas

7
c. Saku pada bagian depan ( kanan dan kiri )

- Saku vest berklep

- Saku paspoille berklep

d. Kup depan atau garis hiasi8

e. Lengan jas

f. Lubang kancing tangan / paspoille

g. Belahan belakang

2. Tampak Dalam

a. Bagian dalam tertutup dengan lining ( furing )

b. Terdapat saku pada bagian lining depan

c. Menggunakan bahan pelapis

d. Terdapat bantalan pada bagian bahu

4. Macam – Macam Busana Tailoring

Model busana tailoring dapat digolongkankan menjadi 2 , yaitu :

1. Duex Piece : busana yang terdiri dari 2 bagian, yaitu atasan dan bawahan

Misal : ( blus + rok ), ( blus + celana ), ( blus + kulot ), ( gaun + blaser )

2. Three Piece : busana yang terdiri dari tiga bagian, yaitu dalaman, bagian
luar dan bawahan

8
a. Dalaman biasanya terdiri dari kamisol, blus dan kemeja.

b. Bagian luar biasanya terdiri dari blaser dan jas.

c. Bawahan bias terdiri dari dari rok celana atau kulot.

5. Bahan Busana Tailoring


 Bahan pokok : material utama yang harus ada dalam busana tailor dipakai
untuk bagian luar. Contoh : kain drill
 Bahan penunjang dibagi menjadi dua (2) :
 interfacing : lapisan kedua atau bahan yang diterapkan pada busana
tailor terletak / menempel pada bahan pokok.
 lining : bahan pelapis seperti vuring.
 Bahan pelengkap : bagian yang tidak terpisahkan dengan busana. Bahan
pelengkap dapat berupa kancing kait, zipper, dll.

C. TEKNIK JAHIT
Teknik Menjahit dan Teknik Penyelesaian Busana Tailoring

1).Teknik menjahit busana tailoring menggunakan kampuh terbuka dengan


penyelesaian zigzag

2). Pada busana tailoraing pelapis yang digunakan untuk kelepak atau rever dan
kerah bawah yaitu pelapis yang terbuat dari rambut kuda/bubat atau kupner.

3). Penggunaan vuring tertutup

4). Bahan dasar bagian muka dilapisi kain gula dan kupner, pada bagian
belakang kira-kira setengah badan dilapisi kain gula.

Jadi, busana tailoring adalah busana yang sangat istimewa karena pembuatannya
butuh yang namanya kehalusan, kerapihan, kekuatan jahitan, penggunaan lapisan

9
serta banyak menggunakan ketrampilan tangan sehingga, membuat pakaian jenis ini
terkesan exclusive.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Busana tailoring adalah busana kerja yang dibuat dengan menggunakan sistem
tailoring.tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah seseorang
yang mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busanuntuk kesempatan
kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya setelan ja(kemeja pantalon dan jas)
kadang dilengkapi dengan vest.

Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti


keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja
untuk menghasilkan busana yang rapih dan bagus.Kecakapan khusus tersebut sangat
diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus dikerjakan dengan teliti dan
sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada penyelesaian kelepak dan
kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring,pemasangan
bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

B. Saran

Sebagai mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kita perlu


memahami materi mengenai Tailoring yang dimana mata kuliah ini mengajarkan kita
tentang bagaimana cara dan teknik membuat pakaian jenis Tailoring yang baik dan
benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ziddu.com/download/19832630/PEMBUATANPOLAJAS-1.docx.html

https://id.scribd.com/document/400659684/Makalah-Tailoring

https://fitinline.com/article/read/pengertian-tipe-dan-konsep-busana-tailoring-yang-
mungkin-belum-kamu-tahu/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian#:~:text=6%20Pranala%20luar-,Fungsi,untuk
%20menjaga%20pemakainya%20merasa%20nyaman.&text=Pakaian
%20melindungi%20bagian%20tubuh%20yang,cuaca%20lainnya%2C%20serta
%20dari%20matahari.

https://www.galerikonveksi51.com/blog/fungsi-pakaian-bagi-manusia/
#:~:text=Fungsi%20Pakaian%20Untuk%20Melindungi%20Tubuh,debu%20serta
%20hal%2Dhal%20lainnya.

http://allabouttextile1.blogspot.com/2016/11/bahan-tambahanpelengkap-membuat-
busana.html

http://kursusjahityogya.blogspot.com/2017/01/macammacambahan.pelengkap.html

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256206/pengabdian/memilih-busana-yang-tepat-
dan-beretika.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai