Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ KONSEP DASAR TAILORING ’’

DOSEN PENGAMPU :

Hadiastuti, S.Pd.,M.Pd,

Hazevi Atila Yazel Aze, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Latifa Rahmadani (20075018)

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Konsep Dasar
Strategi Pembelajaran”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah “Tailoring” diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Hadiastuti, S.Pd.,M.Pd, Hazevi Atila Yazel
Aze, M.Pd, pada mata kuliah Tailoring . yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis,
sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang
sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak
ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Padang, 31 Agustus 2022

Latifa Rahmadani

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULIAN...................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengertian Tailoring......................................................................................................................2
B. Tujuan, Manfaat dan Ciri-ciri Pakaian Teknik Tailoring.........................................................3
a. Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................3
b. Ciri-ciri Busana Tailoring.........................................................................................................3
c. Teknik Menjahit dan Teknik Penyelesaian Busana Tailoring...............................................4
C. Pemilihan Model/Desain, Bahan Dasar Utama dan Penunjang Busana Tailoring...................5
a. Desain Model Tailoring.............................................................................................................5
b. Macam-macam Model Busana Tailoring.................................................................................6
b. Bahan pokok / utama.................................................................................................................7
c. Bahan Penunjang.......................................................................................................................8
d. Bahan pelengkap........................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
KESIMPULAN........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Menjahit adalah seni merancang, memotong, memasang, dan menyelesaikan pakaian. Kata
penjahit berasal dari penjahit Perancis , untuk memotong, dan muncul dalam bahasa Inggris
selama abad keempat belas. Dalam bahasa Latin, kata untuk penjahit adalah sartor , yang berarti
penambal atau penambal, oleh karena itu dalam bahasa Inggris "sartorial," atau berkaitan dengan
penjahit, penjahit, atau pakaian yang disesuaikan. Istilah dipesan lebih dahulu, atau kustom,
menjahit menggambarkan pakaian yang dibuat untuk mengukur untuk klien tertentu. Penjahitan
dipesan lebih dahulu menandakan bahwa barang-barang ini sudah "diucapkan" daripada dibuat
berdasarkan spekulasi.

Penjahit (tailor) adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti kemeja, celana,
rok, atau jas, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Penjahit membuat, mencocokkan, dan
mengubah pakaian sesuai permintaan dan kebutuhan pelanggan. Dapat di simpulkan bahwa tailor
adalah sebuah profesi di bidang jasa yang memberikan pelayanan berupa jasa penjahit. Penjahit
merupakan unit usaha kecil menengah yang perlu diketahui untuk di tingkatkan produktifitasnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Tailoring?
2. Apa tujuan, manfaat dan ciri-ciri pakaian teknik tailoring?
3. Bagaimana pemilihan model/desain, bahan dasar utama dan penunjang dalam tailoring?

C. TUJUAN PENULIAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Tailoring
2. Mengetahui apa tujuan, manfaat dan ciri-ciri pakaian teknik tailoring
3. Mengetahui bagaimana pemilihan model/desain, bahan dasar utama dan penunjang dalam
tailoring

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Tailoring
 Dalam pembuatan jas wanita, menggunakan teknik menjahit yang disebut dengan
tailoring. Menurut Hardisurya et al (2011: 204), tailored adalah 1) pakaian yang dipesan
khusus pada penjahit pakaian pria. 2) pakaian (jas, setelan, dsb) yang terstruktur dan apik
buatannya, dikerjakan dengan mesin dan tangan.
 Sedangkan, menurut Goet Poespo (2009: 7) tailoring adalah suatu metode menjahit
busana yang hasilnya akan lebih kuat daripada menjahit secara tradisional. Tailoring
biasanya diterapkan pada jahitan untuk mantel (coat), jas(jacket), dan blazer. Pakaian
tersebut biasanya cukup mahal, baik membeli jadi maupun membuatkannya pada
penjahit.
 Menurut Soekarno & Lingga (2018: 10) membuat pakaian dengan sistem tailoring,
istilah lain larares. Ukuran pakaian dan pembuatannya dijahit dengan sistem perorangan.
Pembuatan pakaian dikerjakan oleh penjahit atau ahli jahit khusus. Maksud dari penjahit
khusus adalah celana panjang dijahit khusus penjahit celana, jas dijahit khusus penjahit
jas, dan gaun pesta dijahit khusus penjahit gaun. Dijahit dengan teknik dan pengalaman
dalam berbagai jenis bahan dan pelengkap pakaian, sehingga hasil jahitannya tidak
diragukan lagi. Sistem tailoring menekankan pada teknik membentuk dengan cara
memampat, mengepres, meregang dengan tangan, dan menyeterika.

Dari beberapa pendapat mengenai definisi tailoring/tailored, dapat menarik kesimpulan


bahwa tailoring/tailored adalah pembuatan pakaian perorangan yang dikerjakan oleh penjahit
khusus dengan teknik khusus (teknik membentuk dengan cara memampat, mengepres, meregang
dengan tangan, dan menyeterika) yang lebih kuat, yang biasanya diterapkan dalam jahitan mantel
(coat), jas(jacket), dan blazer, serta harga pakaiannya cukup mahal. Peserta didik menggunakan
teknik tailoring untuk pembuatan jas wanita dalam kegiatan pembelajaran membuat Busana
Wanita.

(Anggraini, 2019)Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah
seseorang yang mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busana untuk kesempatan

2
kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya setelan jas (kemeja pantalon dan jas) kadang
dilengkapi dengan vest.

Busana tailoring adalah busana kerja yang dibuat dengan menggunakan sistem tailoring.
Busana tailoring ini dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau sejenisnya. Pada
proses pembuatannya memperhatokan kehalusan, kerapihan, kekuatan jahitan, penggunaan
lapisan serta banyak menggunakan keterampilan tangan.

Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan,


ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang
rapih dan bagus.

Kecakapan khusus tersebut sangat diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus
dikerjakan dengan teliti dan sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada
penyelesaian kelepak dan kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring,
pemasangan bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

B. Tujuan, Manfaat dan Ciri-ciri Pakaian Teknik Tailoring


a. Tujuan dan Manfaat

Dapat memahami cara menjahit dengan menggunkan teknik tailoring. Tailoring bertujuan agar
para tailor bisa kompeten dalam menghasilkan produk busana kerja yang memiliki nilai jual
yang tinggi. Sehingga tailoring ini bisa bermanfaat bagi tailoring untuk bisa meningkatkan
intregitas diri sebagai produsen busana terkhusus pada busana kerja.

b. Ciri-ciri Busana Tailoring

Busana tailoring dapat dilihat dari jenis, model, teknik menjahit dan penyelesaiannya.

1). Jas
Jas merupakan busana dengan model kerah yang mempunyai kelepak atau rever, berlengan
panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang (lengan jas), dikenakan dengan pantalon
yang pada umumnya terbuat dari kain yang sama terutama busana kesempatan pesta atau acara
resmi dan kadang berbeda kain antara pantalon dan jas terutama untuk pemakaian busana kerja

3
atau acara lain, seperti acara reuni atau sering dipakai para artis sebagai pelengkap busana.
Penggunaan jas secara lengkap terdiri dari pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord,
vest dan jas dilengkapi dengan dasi yang serasi. Berikut macammacam jas :

1. Jas Sport Kancing Satu


2. Jas Sport Kancing Dua
3. Jas Sport Kancing Tiga
4. Jas Dubelry Kancing Satu
5. Jas Dubelry Kancing Dua
6. Jas Diner (Tuxedo)

2). Vest
Vest merupakan pelengkap pemakaian jas, yang dikenakan sebelum jas atau setelah
pemakaina kemeja. Bentuk vest hampir sama dengan rompi, vest panjangnya sampai pinggang
dengan belahan pada bagian muka yang dikuatkan oleh kancing dan garis lehernya rendah agar
dasi dapat terlihat dari luar. Pada bagian belakang bisa dipasang ban, gesper atau tali. Berikut
contoh macam-macam vest.

1. Vest tanpa kerah


2. Vest variasi jahitan
3. Vest dengan kerah shiler

c. Teknik Menjahit dan Teknik Penyelesaian Busana Tailoring


1. Teknik menjahit busana tailoring menggunakan kampuh terbuka dengan penyelesaian
zigzag
2. Pada busana tailoraing pelapis yang digunakan untuk kelepak atau rever dan kerah bawah
yaitu pelapis yang terbuat dari rambut kuda/bubat atau kupner
3. Penggunaan vuring tertutup
4. Bahan dasar bagian muka dilapisi kain gula dan kupner, pada bagian belakang kira-kira
setengah badan dilapisi kain gula.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan busana Tailoring


1. Personal Skill and Experience

4
Seseorang yang lebih berpengalaman akan memilih bahan, desain, dan metode yang lebih
sulit dari pada seseorang yang masih kurang berpengalaman.

2. Time Available ( waktu yang tersedia )

Pembuatan busana tailoring dengan metode tradisional akan memerlukan waktu yang
lebih lama dari pada metode modern, selain itu juga mengenai desain dan bahan yang dipilih.

3. Personal Preference ( selera )

Kesenangan seseorang akan menentukan desain dan jenis bahan yang dipilih.  Misal :
Selera, Bahan tebal atau sedang dll, Money Available ( Biaya / Uang yang tersedia )
Kaadaan biaya akan menentukan kualitas dan jenis bahan yang dipilih

C. Pemilihan Model/Desain, Bahan Dasar Utama dan Penunjang Busana Tailoring


a. Desain Model Tailoring

Kata desain berasal dari Bahasa Inggris yaitu “design” yang berarti rancangan atau
rencana. Atisah (1991:40) menyatakan “Desain adalah pola rancangan yang merupakan
hasil rumusan pemikiran yang mempertimbangkan berbagai hal, seperti bentuk
fungsional dan bentuk penampilan benda”. Desain adalah sesuatu rencana atau rancangan
yang terdiri dari beberapa unsur untuk menciptakan sesuatu benda yang nyata yang
mengandung nilai keindahan dan ada nilai gunanya. Desain busana “menciptakan mode
pakaian” pada umumnya desain terbagi atas dua bagian yaitu desain struktur (structural
design) dan desain hiasan (decorative design).

Pemilihan desain adalah keputusan yang sangat pribadi yang harus berpusat terutama
pada hal-hal individual berkenaan dengan selera, tujuan pakaian, model terkenal. Meski
begitu dengan berbagai pilihan disain yang sangat baik memberikan pengalaman belajar
yang berharga. Memilih desain yang tepat dan cocok untuk akan memberikan kesan
tampilan lebih baik dari biasanya.

5
Desain Busana Tailoring

b. Macam-macam Model Busana Tailoring


1. Duex Piece : busana yang terdiri dari 2 bagian, yaitu atasan dan bawahan.
Misal : ( blus + rok ), ( blus + celana ), ( blus + kulot ), ( gaun + blaser )
2. Three Piece : busana yang terdiri dari tiga bagian, yaitu dalaman, bagian luar
dan bawahan
a. Dalaman biasanya terdiri dari kamisol, blus dan kemeja.
b. Bagian luar biasanya terdiri dari blaser dan jas.
c. Bawahan bias terdiri dari dari rok celana atau kulot

1. Tampak Luar
a. Terdapat kerah
b. Terdapat saku vest atas
c. Saku pada bagian depan ( kanan dan kiri )
 Saku vest berklep
 Saku paspoille berklep

6
d. Kup depan atau garis hias
e. Lengan jas
f. Lubang kancing tangan / paspoille
g. Belahan belakang

2. Tampak Dalam
a.Bagian dalam tertutup dengan lining ( furing )
b. Terdapat saku pada bagian lining depan
c.Menggunakan bahan pelapis
d. Terdapat bantalan pada bagian bahu

b. Bahan pokok / utama

Adapun yang dimaksud dengan bahan pokok adalah material utama yang harus ada
dalam pembuatan busana tailor, dipakai untuk bahan bagian luar yaitu yang berasal dari
tekstil (Arifah, 2003). Jadi bahan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah
menjadi benang dan ditenun menjadi kain, yang digunakan untuk pembuatan berbagai jenis
busana.

Untuk busana tailoring bahan yang digunakan berasal dari serat alam yaitu dari hewan
(bulu domba/ biri-biri) yang mengandung unsul wool, serta bahan yang mengandung unsul
wool lainnya. Tekstur bahan untuk Teknik teknik tailoring sebaiknya dipilih yang sedang
atau tepal. Sedangkan motif bahan yang dapat dipilih untuk busana tailoring antara lain :
kotok-kotak, alpokado, garis. Bila tidak ingin memakai motif maka dapat dipilih bahan polos.
Merk bahan untuk jas yang beredar dipasaran pilihlah merk Avano, Bellini, Kenzo, Maxy,
style, dan lain-lain.

7
c. Bahan Penunjang

Pemilihan bahan penunjang busana sama pentingnya dengan pemilihan kain (bahan utama)
untuk suatu jenis busana. Pemilihan bahan penunjang yang tepat, sangat menentukan penampilan
busana secara keseluruhan. Bahan tambahan yang dimaksud disini adalah bahan-bahan yang
digunakan untuk menyempurnakan penampilan suatu busana.

Untuk busana tailoring, bahan penunjang yang dipergunakan dalam pembuatannya ada
beberapa jenis seperti:

1. Bahan pelapis
2. Bahan pengeras
3. Bahan penghangat
4. Bahan pelapis yang paling bawah lining

8
d. Bahan pelengkap

Bahan pelengkap yang dibutuhkan untuk pembuatan busana tailoring antara lain: padding,
benang jahit, ritsleting, veterban, kancing hias, kancing kait/hak.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tailoring/tailored adalah pembuatan pakaian perorangan yang dikerjakan oleh penjahit


khusus dengan teknik khusus (teknik membentuk dengan cara memampat, mengepres, meregang
dengan tangan, dan menyeterika) yang lebih kuat, yang biasanya diterapkan dalam jahitan mantel
(coat), jas(jacket), dan blazer, serta harga pakaiannya cukup mahal.

Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan,


ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang
rapih dan bagus. Kecakapan khusus tersebut sangat diperlukan karena terdapat beberapa bagian
yang harus dikerjakan dengan teliti dan sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada
penyelesaian kelepak dan kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring,
pemasangan bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R. D. (2019). ANALISIS PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PRAKTIK


KOMPETENSI PEMBUATAN JAS WANITA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT
BUSANA WANITA KELAS XII SMK NU MIFTAHUL FALAH KUDUS. penelitian,
20-22.

Dr Mally Maeliah, M. (2010). ModulBusana Tailoring. ilmiah.

Dr. Yenni Idrus, M. KONSEP DASAR TAILORING .

11

Anda mungkin juga menyukai