Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN

MANAJEMEN BUSANA WANITA

Makalah Ini Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manejemen Busana Wanita yang
Diampu Oleh :

Dr. Marniati, S.E., M.M.

Pepy Mayasari, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Venandia Firdaus Damayanti (18050404043)

S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan manajemen busana wanita
dengan baik tanpa adanya hambatan khusus.

laporan ini telah kami selesaikan dengan maksimal sesuai kemampuan kami dan juga
berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan terima
kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyelesaian laporan ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun
isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan karya ini kami berharap kepada pembaca agar dapat mengetahui lebih dalam
mengenai membuat keputusan konten kurikulum.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Surabaya, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN PENULISAN
1.4. MANFAAT PERENCANAAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 RASIONAL TEORI

A. Busana Rumah ( One Piece )


B. Busana Kerja ( Duex Piece)
C. Busana Casual ( Three Piece )

2.2 ALAT DAN BAHAN

A. Busana Rumah ( One Piece )


B. Busana Kerja ( Duex Piece)
C. Busana Casual ( Three Piece )

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK

A. BUSANA RUMAH ( ONE PIECE )


a. Desain Busana Rumah
b. Daftar Ukuran
c. Desain Produksi 1
d. Desain Produksi 2
e. Pecah Pola Skala 1/6
f. Pecah Pola
g. Rancangan Bahan
h. Rancangan Harga
i. Pemotongan
j. Proses Menjahit
k. Alokasi waktu
l. Fitting
B. BUSANA KERJA ( DUEX PIECE)
a. Desain Busana Kerja
b. Daftar Ukuran
c. Desain Produksi 1
d. Desain Produksi 2
e. Pecah Pola Skala 1/6
f. Pecah Pola
g. Rancangan Bahan
h. Rancangan Harga
i. Pemotongan
j. Proses Menjahit
k. Alokasi waktu
l. Hasil Jadi
C. BUSANA CASUAL ( THREE PIECE )
a. Desain Busana Casual
b. Daftar Ukuran
c. Desain Produksi 1
d. Desain Produksi 2
e. Pecah Pola Skala 1/6
f. Pecah Pola
g. Rancangan Bahan
h. Rancangan Harga
i. Pemotongan
j. Proses Menjahit
k. Alokasi waktu
l. Hasil Jadi

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kata “ busana” diambil dari bahasa sansekerta “bhusana”. Namun dalam
bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti “busana” menjadi “padanan pakaian”.
Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang
berbeda.Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki.Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan
aksesoris) dan tata riasnya.Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang
tergolong pada busana pokok.Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan
untuk memenuhi bagian tubuh.
Busana dalam arti luas merupakan Segala sesuatu yang meliputi busana pokok
dan pelengkap busana termasuk assesories yang dikenakan mulai dari kepala sampai
ujung kaki yang bisa memberi keindahan, Keserasian, keselarasan, Keharmonisan
sesuai dengan suatu kesempatan tertentu sehingga akan menciptakan keamanan serta
kenyamanan yang enak dipandang.
Perencanaan praktek busana wanita I adalah salah satu mata kuliah di progam
studi tata busana yang merupakan salah satu langkah penting dalam pembuatan
busana. Dalam mata kuliah ini akan di ajari tentang bagaimana perencanaan
pembuatan busana. Tanpa perencanaan, pembuatan busana dapat dilakukan akan tetapi
tidak efisien, baik dari sisi waktu dan juga bahan baku. Melakukan sebuah
perencanaan, akan sangat membantu di saat pembuatan berbagai macam busana
seperti haute couture, ready to wear, dan mass product. Dalam sebuah industry
garment diperlukan alur kerja dengan beberapa tahan yaitu : Pattern making, sample
making, grading marker, planning cutting, sewing, quality checker
Dengan adanya tahapan tersebut, efisiensi dan evektivitas kerja dapat
dilakukan sehingga dapat meningkatkan proses pembuatan busana dengan biaya,
waktu, tenaga, bahan dan kualitas serta kuantitas suatu busana dapat terjamin.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sistematika kerja yang akan dilakukan dalam pembuatan busana wanita
one piece, duex pice, three piece?
b. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan busana wanita one
piece, duex pice, three piece?
c. Bagaimana teknik merancang kebutuhan bahan, harga, dan kebutuhan waktu yang
diperlukan dalam pembuatan busana wanita one piece, duex pice, three piece?
d. Bagaimanakah cara mengontrol perencanaan praktek pembuatan busana wanita
one piece, duex pice, three piece?
e. Bagaimanakah cara menghemat waktu pengerjaan praktek pembuatan busana
wanita one piece, duex pice, three piece?
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui sistematika kerja yang akan dilakukan dalam pembuatan busana
one piece, duex pice, three piece?
b. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
busana one piece, duex pice, three piece?
c. Untuk mengetahui teknik merancang kebutuhan bahan, harga, dan kebutuhan
waktu yang diperlukan dalam pembuatan busana one piece, duex pice, three piece?
d. Untuk mengetahui cara mengontrol perencanaan praktik dalam pembuatan busana
one piece, duex pice, three piece?
e. Untuk mengetahui cara menghemat waktu pengerjaan praktek dalam pembuatan
busana one piece, duex pice, three piece?
1.4 MANFAAT PERENCANAAN
 Agar dapat mengetahui sistematika kerja yang akan dilakukan dalam pembuatan
busana one piece, duex piece. Three piece.
 Agar dapat mengetahui apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
busana one piece, duex piece. Three piece.
 Agar dapat mengetahui teknik merancang kebutuhan bahan, harga, dan kebutuhan
waktu yang diperlukan dalam pembuatan busana one piece, duex piece. Three
piece.
 Agar dapat mengetahui cara mengontrol perencanaan praktek dalam pembuatan
busana one piece, duex piece. Three piece.
 Agar dapat mengetahui cara menghemat waktu pengerjaan praktek dalam
pembuatan busana one piece, duex piece. Three piece.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 RASIONAL TEORI

A. Busana Rumah ( One Piece )


Busana rumah adalah busana yang dikenakan pada kesempatan didalam
rumah, untuk melakukan kegiatan sehari – hari di dalam rumah. Ciri – ciri desain
busana rumah (one piece) yaitu longgar, simple, praktis dipakai, serta memberi
keluwesan dalam bergerak. Sesuai fungsinya busana rumah harus dibuat dari bahan
yang nyaman dipakai serta menyerap keringat dan bahan yang mudah
pemeliharaannya. Bahan yang biasa dipakai untuk busana rumah ini yaitu bahan yang
lunak, tidak mengkilap, tidak tembus pandang, missal : katun, spandex. Jersey, dan
kaos. Busana rumah dapat berupa duster, blus panjang yang longgar. untuk Negara
tropis seperti Indonesia ini sebaiknya menggunakan bahan pelapis (lining) yang
menyerap keringat (higroskopis).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pecah model busana rumah
(one piece), yaitu :
a) Panjang gaun.
b) Bentuk garis leher / krah dan ukurannya (biasanya menggunakan depun).
c) Bentuk lengan pendek atau panjang dan ukurannya.
d) Garis hias yang ada princes, empire, kerutan lipit – lipit dan lainnya.
e) Belahan penutup pada tengah muka single atau double breasted.
f) Hiasan yang ada; saku, bisban / serip, rumah kancing, dan sebagainya.
B. Busana Kerja ( Duex Piece)
Busana kerja (duex piece) adalah istilah bahasa peancis untuk pengertian “dua
potong” ; dua potong pakaian yaitu rok dan jas. Pakaian setelan ini adalah setelan yang
ditandai dengan bahan yang sama pada rok dan jas, atau bahan yang sama pada bagian
tertentu misalnya, hiasan, saku, kerah dan kancingnya.
Untuk bahannya perlu di perhatikan tekstur dan ragamnya. Deux peace dibuat dari
bahan yang tebal dan berbody dan bahan yang melangsai. bahan yang dipilih tidak
bermotif (polos), bercorak geometris atau bebas. Jadi, deux piece dapat dibuat dari
bahan gabardine, atau tobalarco atau jersey, bila bahan luarnya dari bahan wol, maka
persiapan bahan dilaksanakan seperti pada pengerjaan mantelpax. Bahan dimampat
supaya tidak susut setelah jadi pakaian.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pecah model busana kerja (duex
piece), yaitu :
a) Panjang blus dan rok.
b) Bentuk garis leher / krah dan ukurannya.
c) Bentuk lengan pendek atau panjang dan ukurannya.
d) Garis hias yang ada princes, empire, kerutan lipit – lipit dan lainnya.
e) Belahan penutup pada tengah muka.
f) Hiasan yang ada; saku, bisban / serip, rumah kancing, dan sebagainya.
C. Busana Casual ( Three Piece )
Busana casual adalah busana yang dikenakan pada kesempatan tidak resmi
(informal). Menurut dictionary of fashion (2003) “ casual wear is clothing designed to
be worn for occasions that do not require more formal dress. Over time, casual wear
has been widely accepted for many activities, including some work situasions. Busana
casual dapat berupa celana panjang atau celana pendek, blus, jaket, atau berupa rok,
blus, dan jaket (saat ini jaket dengan penutup kepala / kapucon). Desain busana casual
yaitu praktis, simple serta memiloih bahan yang sesuai. Jika jadi desscode busana
casual itu kesannya paling bawah dan sangat berekspresi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pecah model busana cassual (three
piece), yaitu :
g) Panjang jaket, blus dan celana / rok.
h) Bentuk garis leher / krah dan ukurannya.
i) Bentuk lengan pendek atau panjang dan ukurannya.
j) Garis hias yang ada princes, empire, kerutan lipit – lipit dan lainnya.
k) Belahan penutup pada tengah muka.
l) Hiasan yang ada; saku, bisban / serip, rumah kancing, dan sebagainya.
2.2 ALAT DAN BAHAN

A. Busana Rumah ( One Piece )

Alat bahan

1. Pensil 2B 1. Kertas HVS ukuran A4 70 gram


2. Penghapus 2. Kertas doorslag merah biru
3. Pensil merah biru 3. Kertas Samson
4. Bolpoin hitam 4. Kertas roti
5. Penggaris skala 5. Lem kertas
6. Meteline 6. Kain (bahan utama dan pelapis)
7. Dress maker ruler 7. Kafiner
8. Gunting kertas 8. Furing
9. Peralatan jahit 9. Resleting
10. Mesin jahit 10. Benang
11. Dress foam 11. Renda

B. Busana Kerja ( Duex Piece)

Alat Bahan
1. Pensil 2B 1. Kertas HVS ukuran A4 70
2. Penghapus gram
3. Pensil merah biru 2. Kertas doorslag merah biru
4. Bolpoin hitam 3. Kertas Samson
5. Penggaris skala 4. Kertas roti
6. Meteline 5. Lem kertas
7. Dress maker ruler 6. Kain (bahan utama dan pelapis)
8. Gunting kertas 7. Kafiner
9. Peralatan jahit 8. Kancing
10. Mesin jahit 9. Hak kait
11. Dress foam 10. Benang
11. Resleting

C. Busana Casual ( Three Piece )

Alat Bahan
1. Pensil 2B 1. Kertas HVS ukuran A4 70
2. Penghapus gram
3. Pensil merah biru 2. Kertas doorslag merah biru
4. Bolpoin hitam 3. Kertas Samson
5. Penggaris skala 4. Kertas roti
6. Meteline 5. Lem kertas
7. Dress maker ruler 6. Kain (bahan utama dan pelapis)
8. Gunting kertas 7. Kafiner
9. Peralatan jahit 8. Kancing jeans
10. Mesin jahit 9. Hak kait
11. Dress foam 10. Benang
11. Resleting
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

3.1 A. Busana Rumah (One Piece)


A. PERSIAPAN DESAIN

B. Analisis Desain
a. Panjang gaun sampai lutut.
b. Menggunakan garis leher Sabrina.
c. Menggunakan garis hias berupa yoke.
d. Menggunakan lajur pada garis yoke
e. Menggunakan lengan licin.
f. Menggunakan opening berupa resleting pada tengah belakang.
C. DESAIN PRODUKSI I
Muka
Lengan licin
Garis leher Sabrina
Yoke
Lajur

Saku

Belakang

Garis Yoke

Opening Resleting
D. DESAIN PRODUKSI II

Muka

25 cm

2.5 cm
15 cm
90 cm

Belakang

90 cm
E. Daftar Ukuran

No Nama Ukuran Ukuran


1. Lingkar Leher 36
2. Lingkar Badan 86 + 4
3. Lingkar Pinggang 67 + 1
4. Lingkar Panggul 96 + 4
5. Tinggi Panggul 18
6. Panjang Punggung 36
7. Lebar Punggung 35
8. Panjang Sisi 18
9. Lebar Muka 30
10. Tinggi Dada 15
11. Panjang Bahu 12
12. Ukuran Uji 39/79
13. Lingkar Lubang Lengan 37
14. Panjang Muka 32
15. Lingkar Lubang Lengan 37
16. Lingkar Pergelangan tangan 24
17. Tinggi Puncak Lengan 12
18. Panjang Lengan Panjang 60
F. Pecah Pola Skala 1/6
G. Pecah Pola

H. Rancangan Bahan
I. Rancangan Harga

No
Nama Barang Contoh Bahan Kebutuhan Harga
.

Kain Batik 1m = 24.000


1. 48.000
Tisu 2m

Kain Katun
1m = 28.000
1. 14.000
½m
Toyobo

Kain Furing 1m = 10.500


2. 16.000
Hero 1,5 m

1m = 4.000
3. Feselin 1.000
¼m

1 biji = 1.500
4. Benang 3.000
2 biji

Resleting
5. 1 biji = 8.000 8.000
jepang

Total Rp. 90.000


Biaya bahan baku = Rp. 90.000
Ongkos jahit = Rp. 60.000
Biaya lain-lain = Rp. 10.000
HPP ( Harga penjualan pokok )
= biaya bahan baku + ongkos jahit + biaya lain-lain
= 90.000 + 60.000 + 10.000
= 160.000
Keuntungan 10% = HPP x 10%
= 160.000 x 10/100
= 16.000
HJ ( Harga jual ) = HPP + Keuntungan
= 160.000 + 16.000
= Rp. 176.000 , dibulatkan
= Rp. 180.000
J. Pemotongan
pemotongan dimulai dari peletakkan pola pada bahan utama dan furing . Untuk
peletakan pola sendiri perhatikan arah serat kain dan juga usahakan kain benar-
benar rata dan tidak menggembung , dan untuk kain yang bermotih bagian bawah
dan atas harus sama motifnya dan perhatikan bagian potongan biar motifnya bias
menyatu. Dimulai dari memotong bahan utama kemudian hiasan seperti rufel, lalu
furing.
K. Proses Menjahit
a. Proses rader tanda pola
Proses ini yaitu menandai tanda pola dengan cara dirader dengan teliti dan pada
tahap ini perhatikan betul dalam proses meradernya.
b. Proses penyetrikaan kain yang perlu dilapisi oleh feselin
Pada tahap ini yang perlu dikasih feselin yaitu bagian lapisan leher.
c. Proses menjahit
 Membuat lipit pada rafel
 Menggabungkan potongan bagian belakang bahan utama
 Menggabungkan potongan bagian belakang furing
 Menjahit TB sampai batas resleting bahan utama
 Menjahit TB sampai batas resleting furing
 Menjahit kampuh balik bagian sisi lengan
 Menggabungkan potongan bagian depan furing
 Menyetrika bagian saku
 Setrika bagian yang telah dijahit
 Menggabungkan potongan bagian depan rafel yang sudah dilipit
 Memasang saku dengan rafel di bagian depan 2 buah
 Jahit resleting pada TB
 Jahit furing pada bagian resleting yang sudah dipasang
 Kemudian gunting sudut segitiga pada bagian ujung resleting besi bawah
 Setrika bagian yang telah dijahit
 Jahit bagian bahu bahan utama
 Jahit bagian bahu furing
 Jahit sisi bagian bahan utama dengan kampuh balik
 Jahit sisi bagian furing dengan kampuh balik
 Setrika bagian yang telah dijahit
 Jahit bagian kelim bawah furing
 Jahit bagian leher , kemudian cekris-cekris lalu balik , kemudian jelujur
lalu setrika
 Kemudian jahit lengan
 Lalu di kampuh balik semu atau di kampuh rompok di bagian lengan
d. Proses pengepresaan
Setelah semua bagian terjahit setrika seluruh bagian hingga rapi , juga kelih bawah
yang sudah dilipat
e. Proses ngesum bagian kelim
Setelah semua jadi baru sum bagian kelih bawah busana rumah juga bagian bawah
lengan

L. ALOKASI WAKTU

No Jenis Pekerjaan Lama Waktu Keterangan


(menit)
1 Membuat desain 30 Oleh Mahasiswa
2 Menyiapkan alat dan bahan 10 Oleh Mahasiswa
3 Mengambil ukuran 20 Oleh Mahasiswa
4 Membuat pola 90 Oleh Mahasiswa
5 Meletakkan pola dan memotong bahan 60 Oleh Mahasiswa
6 Memberi tanda pola dengan benang jelujur 30 Oleh Mahasiswa
7 Merekatkan vliselin pada bahan lapisan 10 Oleh Mahasiswa
8 Mejahit garis empire dan memasang lajur pada TM bahan 30 Oleh Mahasiswa
utama
9 Menjahit garis empire pada TB bahan utama 15 Oleh Mahasiswa
10 Menjahit saku temple 10 Oleh Mahasiswa
11 Menjahit garis empire TM dan TB bahan lining dengan 25 Oleh Mahasiswa
lapisan
12 Menjahit resleting pada furing 15 Oleh Mahasiswa
13 Menjahit resleting pada bahan utama 25 Oleh Mahasiswa
14 Menggabungkan lapisan leher pada bahan utama 15 Oleh Mahasiswa
15 Menggabungkan kampuh garis empire TM dan TB bahan 15 Oleh Mahasiswa
utama dengan kampuh garis empire TM dan TB bahan
lining.
16. Menjahit Lengan 25 Oleh Mahasiswa
17. Penyelesaian akhir Oleh Mahasiswa
 Penyelesaian kelim bawah bahan utama dan lining 35
dengan rata – rata air.
 Penyelesaian kelim lengan 20
 Penyelesaian kampuh lengan dengan kampuh balik 15
semu.
 Pengepresen 15
 Pengepakan 5
Total Waktu 515 8 jam 6 menit
M. Hasil Jadi
3.2. BUSANA KERJA ( DUEX PIECE)
a. Desain Busana Kerja

b. Daftar Ukuran

No Nama Ukuran Ukuran


1. Lingkar Leher 36
2. Lingkar Badan 86 + 4
3. Lingkar Pinggang 67 + 1
4. Lingkar Panggul 96 + 4
5. Tinggi Panggul 18
6. Panjang Punggung 36
7. Lebar Punggung 35
8. Panjang Sisi 18
9. Lebar Muka 30
10 Tinggi Dada 15
.
11 Panjang Bahu 12
.
12 Ukuran Uji 39/79
.
13 Lingkar Lubang Lengan 37
.
14 Panjang Muka 32
.
15 Lingkar Lubang Lengan 37
.
16 Lingkar Pergelangan tangan 24
.
17 Tinggi Puncak Lengan 12
.
18 Panjang Lengan Panjang 60
.
ANALISIS DESAIN
Muka

 Menggunakan kerah rever


 Panjang kerah hanya 1/3 panjang
muka
 Garis princes dari kerung lengan
 Lengan licin panjang
 Menggunakan dua buah saku
passepoille dengan klep
 Menggunakan empat buah kancing
passepoille

 Rok panjang sampai mata kaki


 Model rok span
Belakang

 Menggunakan kerah rever


 Garis princess dari kerung lengan

 Rok panjang sebatas mata kaki


 Menggunaan belahan tumpang pada
tengah belakang rok
 Rok menggunakan opening tutup tarik
pada bagian TB
A. DESAIN PRODUKSI I

Kerah rever

Lengan licin panjang

Garis princess dari kerung lengan

Saku paspoille dengan klep

Kancing hias dan lubang kancing paspoille

Kerah rever

Lengan licin panjang

Garis princess dari kerung lengan


Ban pinggang

Kupnat pada rok muka

Rok panjang sebasatas mata kaki

Ban pinggang

Kupnat pada rok belakang

Opening pada TB dengan tutup tarik

Rok panjang sebatas mata kaki

Belahan tumpang
B. DESAIN PRODUKSI II

Letak kerah 1/3 panjang muka

Panjang lengan 52 cm

Diameter kancing 2 cm

Lebar klep 4,5 cm, panjang 12 cm

Lebar saku 4,5 cm, panjang 12 cm

Lebar lubang kancing 1 cm, panjang 2,25 cm

Kerah rever

Panjang lengan 52 cm

Panjang blazer sebatas panggul 2


Lebar ban pinggang 3 cm

Panjang kupnat 12 cm

Panjang rok 90 cm

Lebar ban pinggang 3 cm

Panjang kupnat 12 cm

Panjang restluiting 17 cm

Panjang rok 85 cm

Panjang belahan 28,33 cm


C. POLA DASAR
Daftar Ukuran

1. Lingkar Leher : 37cm


2. Lingkar Badan : 89cm + 4 cm = 93 cm
3. Lingkar Pinggang : 74cm +1 cm = 75 cm
4. Lingkar Panggul : 95cm +4 cm = 99 cm
5. Tinggi Panggul : 18cm
6. Panjang Punggung : 29cm
7. Lebar Punggung : 35cm
8. Panjang Sisi : 20cm – 3 cm = 17 cm
9. Lebar Muka : 33cm
10. Panjang Muka : 28cm
11. Tinggi Dada : 13cm
12. Panjang Bahu : 12cm
13. Ukuran Uji : 40-79cm
14. Lingkar Lubang Lengan : 40cm
15. Panjang Gaun : 92 cm
POLA BADAN

DEPAN BELAKANG

KETERANGAN POLA BADAN DEPAN

A–B = Panjang Muka


= 28 cm
B–C = 1/6 Lingkar Leher +2 cm
= 1/6 . 37 + 2 ½
= 8,7 cm
C–D = 1/6 L.Leher + ½
= 1/6 . 37 + ½
= 6,7 cm
A–E = ¼ . L. Badan +2
= ¼ 93 + 2 cm
= 25,25 cm
E–F = Panjang sisi
= 17 cm
C -G =A–E
G–H = 1/3 Panjang Bahu + 1
= 1/3 . 12 + 1
=5
D–I = Panjang bahu, dan titik I harus jatuh pada garis datar dari H
Garis D – I ditarik terus sampai di garis sisi E – G, dapat titik J.
D–K = ½ Panjang bahu – 1
= ½ . 12 -1
= 5 cm
J–L = ½ Panjang bahu + 1
= ½ . 12 + 1
= 7 cm
A–M = 1/10 Lingkar pinggang, tarik garis M – K, teruskan dengan k – K’ = ½
= 7,5 cm
M–N = Tinggi dada. Tarik Garis N – L, teruskan sehingga N – L’ = N – K’
= 13 cm
E–P = 3 cm
P–O = ¼ Lingkar pinggang + 2 (dikurangi jarak A – M)
= 13,25 cm
B–Q = 4 cm, tarik garis datar Q – R
Ukur N – R lalu ukur N – S = N – R
S–T = ½ lebar muka dikurangi Q –R (Garis S – T digambar
sejajar garis lanjutan D – I) Sambungkan J – T. Tarik garis bahu D – K’ dan J – L’,
garis lipit kup pinggang N – O dan garis lubang lengan menurut gambar contoh.
KETTERANGAN POLA BADAN BELAKANG

A–B = Panjang Punggung


= 29 cm
B–C = Dalam leher
= 1 sampai 1 ½
C–D = Lebar Leher
= 1/6 Lingkar Leher
= 6,2 cm
A–E = ¼ Lingkar Badan – 2
= ¼ . 93 – 2
= 21,25 cm
E–F = Panjang Sisi
= 17 cm
G–H = ¼ F – G dikurangi 1 cm
D–I = Panjang Bahu, dan titik I jatuh pada garis datar H
Garis D – I ditarik terus dengan 1 atau 1 ½ cm untuk lipit kup bahu belakang
D–K = ½ Panjang Bahu – 1
= ½ . 12 – 1
= 5 cm
J–L = ½ Panjang Bahu + 1
= ½ . 12 + 1
= 7 cm
A–M = 1/10 lingkar pinggang – 1
= 1/10 . 70 – 1
= 6,5 cm
Tarik garis M – K
Titik N letaknya 4 cm dibawah garis datar dari F
M–O = 2 cm untuk lipit kup pinggnag
O–P = ¼ lingkar pinggang – 1 (dikurangi jarak A – M)
F–Q = Garis datar
Q–R = ½ Lebar Punggung
Tarik garis R – s tegak lurus. Gambar lubang lengan menurut gambar contoh. Tarik garis
lipit kup N – O
K –T = 6 cm panjang lipit kup bahu
Tarik garis L – T

POLA LENGAN

KETERANGAN POLA LENGAN

Tarik garis datar tidak diukur.


Ambil satu titik di tengah-tengah, titik A.
A-B = tinggi kepala lengan
= 12 cm
B–C = B-D
= ½ lingkar lubang lengan
= ½ . 37 =18,5
B-E = panjang lengan pendek
= 25 cm
F-G =C-D
= garis bawah lengans
Garis C - F dan D - G tegak lurus
Dari F dan G diukur masuk 1 cm.
POLA ROK DEPAN
BELAKANG
KETERANGAN POLA ROK MUKA

A–B = 2 cm
B–C = Tinggi Panggul
= 18 cm
A–E = ¼ Lingkar Pinggang + 2 cm
= ¼ . 75 + 2 cm
= 22,75 cm
C–F = ¼ Lingkar Panggul + 2 cm
= ¼ . 99 + 2 cm
= 26,75 cm
D–G =C–F
G–H = 5 cm

E – F – I = Panjang Rok Sisi


= 54 cm
Gambar garis pinggang datar dahulu separuh jarak lengkung.
Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung.
Garis sisi digambar dari E ke F cembung dibagian tengah 1 cm dan dari F ke I lurus
miring dengan mistar ditarik.

KETERANGAN POLA ROK BELAKANG

A–B = 2 cm
B–C = Tinggi Panggul
= 18 cm
B–D = Panjang Rok Belakang
= 51 cm
A–E = ¼ Lingkar Pinggang – 2 ditambah 2 cm(kupnat)
= ¼ . 75 - 2 + 2
= 18,75 cm
C–F =D–G
= ¼ Lingkar Panggul – 2
= ¼ . 99 – 2
= 22,75 cm
D–G =C–F
G–H = 5 cm
E – F – I = Panjang Rok Sisi
= 54 cm
B–J = 1/10 Lingkar Pinggang – 1 cm
= 6,5 cm
J–K = 2 cm
Tarik garis tegak lurus di tengah J – K kebawah samapai garis panggul.
Titik L letak 5 cm diatas panggul.
c. Pecah Pola Skala 1/6
d. Pecah Pola
e. Rancangan Bahan

#
f. Rancangan Harga

Nama
No. Contoh Bahan Kebutuhan Harga
Barang

Kain semi 1m = 47.500


1. 133.000
wol 2,8m

Kain 1m = 12.000
2. 30.000
furing hero 2,5 m

1m = 30.000
3. Cufner 15.000
0,5 m

1m = 4.000
4. Feselin 1.000
¼m

1 biji = 1.500
5. Benang 3.000
2 biji

Resleting
6. 1 biji = 4.000 4.000
jepang
Releting
7. 1biji = 2.500 2.500
biasa rok

Pedding
8. 1 pasang = 4.000 4.000
busa

Kancing 1 biji = 500


9. 2.000
jas 4 biji

Total Rp. 192.000


Biaya bahan baku = Rp. 192.000
Ongkos jahit = Rp. 150.000
Biaya lain-lain = Rp. 20.000
HPP ( Harga penjualan pokok )
= biaya bahan baku + ongkos jahit + biaya lain-lain
= 192.000 + 150.000 + 20.000
= 362.000
Keuntungan 10% = HPP x 10%
= 362.000 x 10/100
= 36.200
HJ ( Harga jual ) = HPP + Keuntungan
= 362.000 + 36.200
= Rp. 398.200 , dibulatkan
= Rp. 400.000
g. Pemotongan

SISTEMATIKA KERJA
No Langkah Kerja Key Point Keterangan
1 Membuat desain Gambar desain
harus dibuat
sebagus mungkin
dan sesuai

2 Menyiapkan alat dan Persiapan alat dan


bahan bahan pada tempat
yang disediakan

3 Mengambil ukuran Pengambilan ukuran


harus tepat dan teliti

‫ﻅ‬ Membuat pola Pola dibuat sesuai


desain
5 Meletakkan pola dan Letakkan pola pada
memotong bahan bahan sesuai jenis
pemotongan dimulai bahan dan sehemat
dari peletakkan pola mungkin
pada bahan utama dan
furing . Untuk
peletakan pola sendiri
perhatikan arah serat
kain dan juga usahakan
kain benar-benar rata
dan tidak
menggembung, dan
juga untuk pemotongan
cufner yang harus sesua
tanda pola juga arah
serat.

6 Rader dan memberi Sesuai dengan garis


tanda pola dengan pola yang telah
benang jelujur ditentukan

7 Meletakkan kafner pada Harus pas pada


bahan utama tanda pola dan
melekat
8 Membuat lubang Harus rapi dan
kancing paspoille sesuai dengan
ukuran kancing

9 Menjahit garis princess Harus pas dengan


pada bahan utama dan tanda pola
pres

10 Menjahit klep dan saku Harus pas dan rapi


passpoille sesuai dengan tanda
pola

11 Menjahit bahu badan Harus sesuai dengan


utama dan bahan tanda pola
pelapis dan pres

12 Meletakkan kafner pada Harus pas dan


krah sesuai dengan tanda
pola
13 Menjahit krah dan pres Harus rapi dan
sesuai dengan tanda
pola

14 Memasang krah pada Harus rapi dan


badan sesuai dengan tanda
pola

15 Menjahit sisi bagian Harus rapi dan


badan bahan utama dan sesuai dengan tanda
bahan pelapis pola

16 Menjahit sisi lengan Harus sesuai dengan


tanda pola

17 Memasang lengan pada Harus rapi dan


badan sesuai dengan tanda
pola
18 Menjahit kup pada rok Harus rapi dan
sesuai dengan tanda
pola

19 Memasang restluiting Harus rapi dan


pada TB rok bahan sesuai dengan tanda
utama pola

20 Menjahit restluiting Harus rapi dan


pada TB bahan pelapis sesuai dengan tanda
pola

21 Menjahit rok bahan Harus rapi dan


utama sesuai dengan tanda
pola

22 Menjahit rok sisi bahan Harus rapi dan


pelapis dan pres sesuai dengan tanda
pola
23 Meletakkan kain keras Harus rapi dan
pada bahan utama sesuai dengan tanda
untuk ban pinggang pola

24 Menyatukan bahan Harus rapi dan


utama dan bahan sesuai dengan tanda
pelapis dengan ban pola
pinggang

Penyelesaian akhir :

 Penyelesaian Kelim diselesaikan


kelim bawah sesuai dengan garis
bahan utama dan pola dan dikerjakan
lining dengan rata menggunakan soom
– rata air. sembunyi.

Diselesaikan sesuai
 Penyelesaian kelim
garis pola dengan
lengan
soom sembunyi
25

 Penyelesaian Dikerjakan dengan


kampuh lengan soom sembunyi
dengan kampuh dengan lebar 0.5
balik semu. cm.

Gunakan temperatur
yang sesuai untuk
 Pengepresen
pengepresan
Lipat dan bungkus
 Pengepakan rapi dalam package

h. ALOKASI WAKTU

No Jenis Pekerjaan Lama Waktu Keterangan


(menit)
1 Membuat desain 30 Oleh Mahasiswa
2 Menyiapkan alat dan bahan 10 Oleh Mahasiswa
3 Mengambil ukuran 20 Oleh Mahasiswa
4 Membuat pola 90 Oleh Mahasiswa
5 Meletakkan pola dan memotong bahan 60 Oleh Mahasiswa
6 Memberi tanda pola dengan benang jelujur 30 Oleh Mahasiswa
7 Merekatkan vliselin pada bahan lapisan 10 Oleh Mahasiswa
8 Mejahit garis empire dan memasang lajur pada TM 30 Oleh Mahasiswa
bahan utama
9 Menjahit garis empire pada TB bahan utama 15 Oleh Mahasiswa
10 Menjahit saku temple 10 Oleh Mahasiswa
11 Menjahit garis empire TM dan TB bahan lining 25 Oleh Mahasiswa
dengan lapisan
12 Menjahit resleting pada furing 15 Oleh Mahasiswa
13 Menjahit resleting pada bahan utama 25 Oleh Mahasiswa
14 Menggabungkan lapisan leher pada bahan utama 15 Oleh Mahasiswa
15 Menggabungkan kampuh garis empire TM dan TB 15 Oleh Mahasiswa
bahan utama dengan kampuh garis empire TM dan
TB bahan lining.
16. Menjahit Lengan 25 Oleh Mahasiswa
17. Penyelesaian akhir Oleh Mahasiswa
 Penyelesaian kelim bawah bahan utama dan 35
lining dengan rata – rata air.
 Penyelesaian kelim lengan 20
 Penyelesaian kampuh lengan dengan kampuh 15
balik semu.
 Pengepresen 15
 Pengepakan 5
Total Waktu 515 8 jam 6 menit
i. Hasil Jadi
B. BUSANA CASUAL ( THREE PIECE )
a. Desain Busana Casual
b. Daftar Ukuran

No Nama Ukuran Ukuran


1. Lingkar Leher 36
2. Lingkar Badan 86 + 4
3. Lingkar Pinggang 67 + 1
4. Lingkar Panggul 96 + 4
5. Tinggi Panggul 18
6. Panjang Punggung 36
7. Lebar Punggung 35
8. Panjang Sisi 18
9. Lebar Muka 30
10 Tinggi Dada 15
.
11 Panjang Bahu 12
.
12 Ukuran Uji 39/79
.
13 Lingkar Lubang Lengan 37
.
14 Panjang Muka 32
.
15 Lingkar Lubang Lengan 37
.
16 Lingkar Pergelangan tangan 24
.
17 Tinggi Puncak Lengan 12
.
18 Panjang Lengan Panjang 60
.
c. Desain Produksi 1

analisis :
 auther
menggunakan resleting jaket, dengan kerah tegak, kapuchong , dan juga
dengan variasi lengan reglan dengan manset di kanan dan kiri
 blus
menggunakan opening overslag dengan kancing dan tali di bagian kiri
dengan lengan licin dan manset
 celana
menggunakan golbi dengan ban pinggang dan saku dalam di bagian kana
dan kiri
d. Desain Produksi 2

analisis :
 auther
Panjang auther 10cm di atas lutut dengan Panjang lengan Panjang dengan
kapuchong menutupi kepala dengan lebar manset 4cm
 blus
Panjang blus sampai dengan panggul dengan lengan Panjang dan juga lebar
3cm
 celana
celana Panjang sampai dengan mata kaki dengan lebar ban pinggang 3cm,
dengan resleting 17cm.
e. Pecah Pola Skala 1/6
f. Pecah Pola
g. Rancangan Bahan
h. Rancangan Harga

No
Nama Barang Contoh Bahan Kebutuhan Harga
.

1m = 35.000
1. Kain drill 52.500
1,25m

1m = 25.000
2. Kain katun 50.000
2m

1m = 75.000
3. Kain lurik 318.750
4,25 m

1m = 12.000
4. Kain hero furing 30.000
2,5 m

5. Cufner 1 m = 29.000 29.000

1 m = 4.000
6. Feselin 2.000
0,5m
7. Resleting celana 1 biji = 2.500 2.500

1 biji =
8. Resleting jaket 13.000 2.000
4 biji

1 biji = 500
9. Kancing 4.000
8 biji

1 biji = 1.500
10. Benang 3.000
2 biji

Total Rp. 493.750


Biaya bahan baku = Rp. 493.750
Ongkos jahit = Rp. 350.000
Biaya lain-lain = Rp. 35.000
HPP ( Harga penjualan pokok )
= biaya bahan baku + ongkos jahit + biaya lain-lain
= 493.750 + 350.000 + 35.000
= 878.750
Keuntungan 10% = HPP x 10%
= 878.750 x 10/100
= 87.875
HJ ( Harga jual ) = HPP + Keuntungan
= 878.750 + 87.875
= Rp. 966.625 , dibulatkan
= Rp. 1.000.000
i. Pemotongan
pada proses ini yaitu pemotongan dimana kita menggelar bahan kemudian menata
pola sesuai dengan pola yang telah dibuat kemudian dipotong dengan tetap
memperhatikan arah serat dan pemotongan yang tepat.

j. Proses Menjahit

a. Proses rader tanda pola


b. Proses penyetrikaan kain yang perlu dilapisi oleh feselin dan cufner
c. Proses menjahit
Jahit bagian busana blusnya
 setrika semua bagian yang perlu dikasih lapisan
 setelah itu jahit lapisan tengah muka , belahan lengan, depun , tali
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 kemudian jahit bahu, sisi badan (pada saat menjahit sisi diselipkan tali
untuk diikat), sisi lengan
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 jahit kerung lengan dan juga manset
 jahit depun di bagian leher
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 kemudian jahit kelim bawah blus
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
Jahit bagian authernya
 setelah di setrika cufnernya jahit saku sisi dan resleting jaket pada bahan
utama dan lapisan

 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit


 jahit bagian prinses

 kemudian jahit sisi badan bahan utama dan furing


 jahit sisi lengan bahan utama dan furing
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 jahit manset pada auter
 jahit kerah kemudian di balik dan ditipiskan , begitupun dengan
kapuchongnya

 jahit lengan bagian reglan dengan cara menggabung bahan utama dengan
bahan utama dan furing dengan furing
 kemudian setrika baru jahit kerah ke leher bersamaan dengan kapuchong
dengan cara dicepit dari dalam
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit

jahit bagian celananya


 jahit bagian gulbi , kemudian setrika dan jahitkan pada celana
 kemudian jahit saku sisi yang ada pada kanan dan kiri celana
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 kemudian jahit sisi-sisi celana
 kemudian setrika bagian yang sudah dijahit
 jahit bagian pesak celana
 setelah itu obras seluruh bagian yang sudah dijahit dengan menggunakan
kampuh buka
 kemudian jahit penguat pada kampuh di bagian pesak celana
 kemudian jahit bagian ban pinggang
d. Proses ngesum bagian kelim
Pada tahap ini sum bagian kelim bawah lengan sesuai ukuran dengan tusuk
sembunyi juga bagian kelim bawah blus , auther , dan juga celana . tidak lupa juga
pemasangan kancing dan hak kait pada blus, auther dan celana.

e. Proses pengepresaan
Setelah semua terjahit kemudian setrika semua bagian sampai rapi.
k. alokasi waktu

No Langkah Kerja auther Waktu


.

1 Membuat Desain 30 menit


2 Menyiapkan alat dan bahan 15 menit
3 Mengambil ukuran 10 menit
5 Membuat pola 20 menit
6 Meletakkan pola diatas kain 120 menit
7 Memotong kain. Bahan Utama, Furing, dan 30 menit
Pelapis
8 Memindahkan tanda pola 20 menit
9 Menempelkan pelapis pada bahan utama 30 menit
10 Menyelesaikan sisi, garis princess, dan pressing 15 menit
11 Menjahit Saku pada garis princess 20 menit
12 Pressing 15 menit
13 Menyambung bahu, garis princess dan sisi bahan 25 menit
utama dan lining dan press
14 Menjahit lengan raglan pada bahan utama dan 20 menit
furing
15 Memasang Rib pada bahan utama (Panggul dan 20 menit
lengan)
16 Memasang resleting jaket pada bahan utama, 15 menit
dilanjutkan dengan menyatukan lining dengan
bahan utama
17 Menjahit kapuchon dan kerah tegak 30 menit
18 Pressing keseluruhan jaket 40 menit
19 Memasang resleting celana dan golby 45 menit
20 Menjahit kupnat dan ploi, kemudian press 15 menit
21 Menjahit sisi celana, dan pesak 20 menit
22 Menjahit saku sisi kanan dan kiri celana dan press 45 menit
23 Menyelesaikan kelim bawah selana dan 30 menit
memasang ban pinggang. Terakhir, lakukan press
keseluruhan.
24 Menjahit kupnat, sisi dan bahu blus dengan 20 menit
kampuh balik.
25 Jahit tengah belakang dan pasang sipper 20 menit
26 Penyelesaikan kerung leher dan kerung lengan 25 menit
dengan lapisan, serta kelim bawah blus
17 Penyelesaian akhir :
 Menyelesaikan kelim
 Fitting 1 20 menit
 Perbaikan 15 menit
 Fitting 2 40 menit
 Quality Control
 Pengepresan 15 menit
 Pengemasan 20 menit
40 menit
15 menit

TOTAL 860 menit

N Langk Waktu
o ah
. Kerja
blus
dan
celana
1 Memb 30 menit
uat
Desain
2 Menyi 15 menit
apkan
alat
dan
bahan
3 Menga 10 menit
mbil
ukuran
5 Memb 20 menit
uat
pola
6 Meleta 120 menit
kkan
pola
diatas
kain
7 Memot 30 menit
ong
kain.
Bahan
Utama,
Furing,
dan
Pelapis
8 Memin 20 menit
dahkan
tanda
pola
9 Mene 30 menit
mpelk
an
pelapis
pada
bahan
utama
1 Menye 30 menit
0 lesaika
n sisi,
garis
princes
s, dan
pressin
g,pesa
k
1 Menja 20 menit
1 hit
Saku
pada
garis
princes
s,
saku
celana
1 Pressin 15 menit
2 g
1 Menya 25 menit
3 mbung
bahu,
garis
princes
s dan
sisi
bahan
utama
dan
lining,
sisi
celana
dan
press
1 Menja 20 menit
4 hit
lengan
raglan
pada
bahan
utama
dan
furing
1 Mema 20 menit
5 sang
Rib
pada
bahan
utama
(Pangg
ul dan
lengan
)
1 Mema 15 menit
6 sang
resleti
ng
jaket
pada
bahan
utama,
dilanju
tkan
dengan
menya
tukan
lining
dengan
bahan
utama
1 Menja 30 menit
7 hit
kapuch
on dan
kerah
tegak
1 Pressin 40 menit
8 g
keselur
uhan
jaket
1 Mema 45 menit
9 sang
resleti
ng
celana
dan
golby
2 Menja 15 menit
0 hit
kupnat
dan
ploi,
kemud
ian
press
2 Menja 20 menit
1 hit sisi
celana,
dan
pesak
2 Menja 45 menit
2 hit
saku
sisi
kanan
dan
kiri
celana
dan
press
2 Menye 30 menit
3 lesaika
n
kelim
bawah
selana
dan
memas
ang
ban
pingga
ng.
Terakh
ir,
lakuka
n press
keselur
uhan.
2 Menja 20 menit
4 hit
kupnat
, sisi
dan
bahu
blus
dengan
kampu
h
balik.
2 Jahit 20 menit
5 tengah
belaka
ng dan
pasang
sipper
2 Penyel 25 menit
6 esaika
n
kerung
leher
dan
kerung
lengan
dengan
lapisan
, serta
kelim
bawah
blus
1 Penyel
7 esaian
akhir : 20 menit
 M 15 menit
40 menit
 F 15 menit
20 menit
 P 40 menit
15 menit
 F

 Q

 P

 P

TOTAL 875
l. Hasil Jadi
BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

Manajemen busana wanita ini merupakan tahapan dan langkah untuk membuat sebuah
busana dari mulai desain hingga sampai hasil jadi yang terdiri dari analisi desain, membuat
pola kecil maupun besar, memotong bahan, prosesmenjahit atau sistematika kerja, rancangan
harga bahan bahkan sampai alokasi waktu yang dibutuhkan untuk membuat semua itu.

Anda mungkin juga menyukai