Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah : Teknologi Busana

DOSEN : Dra. Flora Hutapea, M.Pd

Disusun oleh :

NAMA : YESSYCA OVELIA MARPAUNG

NIM : 5173143027

PRODI : TATA BUSANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TATA BUSANA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas Rahmat yang diberikan-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Dasar Seni dan Desain. Dalam makalah ini membahas mengenai perubahan
berbusana dari masa ke masa, konsep desain, macam-macam siluet dan behaviour
desain. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
perbaikan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendukung untuk penyempurnaan makalah ini.

Saya selaku penyusun berharap makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Medan, September 2017

Yessyca Ovelia Marpaung


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis
memiliki keunikan masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang
masih memiliki kekurangan, hingga buku tersebut belum begitu sempurna
untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan buku lain untuk melengkapi
kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita harus sangat
berterimakasih kepada para penulis buku, sehingga kita dapat belajar dari
buku-buku mereka.

Oleh karena itu saya membuat Critical Book ini, untuk melihat
perbedaan dan persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya
tentang suatu materi pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu
tugas Teknologi busana.

1.1 Tujuan Critical Book Report


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Busana.
2. Untuk mengulas isi buku.
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan olehsetiap bab dari sebuah buku.
5. Membandingkan isi buku pertama dan kedua.

1.2 Manfaat Penulisan Critcal Book Report


1. Untuk menambah pengetahuan tentang Teknologi Busana mulai dari
materi hingga pengaplikasiannya.
2. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisasi sebuah buku.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Indentitas Buku

Buku Utama

Judul buku : Terampil Memantas diri dan Menjahit

Penulis : Z.D. Enna Tamimi

Penerbit : PT. BUNDA KARYA JAKARTA

ISBN :-

Tahun terbit : 1982

Tebal buku : 260 halaman

Buku Pembanding

Judul buku : Pelajaran Menjahit BUSANA WANITA & ANAK

Penulis : Husna Widyani

Penerbit : Pustaka Baru Press

ISBN : 978-602-0874-24-1

Tahun terbit : 2015

Tebal buku :176 halaman


II. Ringkasan buku

1. Buku Utama

BAB I : PENDAHULUAN

Pakaian telah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Di


samping kebutuhan tempat tinggal dan panagn, suatu negara juga memikirkan
kebutuhan sandang untuk rakyatnya.

Sandang yang dipergunakan manusia ini telah berubah peranannya. Pakaian yang
semula dipergunakan terutama sebesar pelindung tubuh manusia, dewwasa ini
lebih dipergunakan sebagai alat untuk memperindah diri.

A. SEBAB MUSABAB MANUSIA BERPAKAIAN

Pakaian manusia itu sedikit banyak bersangkut-paut dengan sifat


hakekat serta naluri manusia itu sendiri, seperti keinginan untuk menghias
diri,, kebutuhan melindungi diri, kebutuhan melindungi badan, serta rasa
kesusilaan.

B. DUNIA MODE DAN BIDANG USAHA PEMBUATAN PAKAIAN

Mode pakaian yang datang dari barat, cepat ditiru oleh pria dan wanita.
Perluasan daerah mode tertentu memerlukan jangka waktu lama, sehingga
sering terjadi permunculan mode baru disamping mode lama yang belum lagi
hilang dari masyarakat. Maka terjadilah percampuran mode lama dan baru.

Dalam bidamg usaha pembuatan pakaian ada bentuk-bentuk yamg


perlu kita kenal. Dapat kita sebutkan : a, Haute Couture; b, Boutique; c.
Atelier; d. Pabrik Konfeksi.

C. DESAIN BUSANA

Desain busana adalah rancangan suatu gagasan di bidang pakaian yang


memungkinkan orang mewujudkan bendanya, desain busana mencangkup
unsur-unsur silhouette atau garis luar bentuk pakaian, bahan, warna,
dekorasi dan pelengkap yang menyertainya, desain busana dikatakan baik,
jika dapat mencapai suatu keserasian antara unsur-unsurmya. Desain
busana mempertimbangkan nilai baik-buruk tentang :
1. Perbandingan antara bagian-bagiannya;
2. Keseimbangan antara bagian kiri dan bagian kanan;
3. Pusat perhatian yang menyatu tidak terpecah belah;
4. Irama menyenangkan, dinamis, tidak menjemukan;
5. Kesatuan persesuaian dan ketergantungan antara bagian-bagiannya,
sehingga tak dapat dipisah-pisahkan.

D. KEGUNAAN MEMPELAJARI TATA BUSANA PAKAIAN

Dewasa ini kemajuan teknologi memungkinkan, terciptanya tekstil


aneka ragam dalam jenis dan gunanya. Tekstil ini dijual sebagai barang
tekstil atau dalam bentuk pakaian jadi. Pihak produsen telah jauh
mempelajari apa-apa yang dikehendaki dan diperlukan oleh konsumen.
Misalnya, dalam menawarkan contoh-contoh tekstil, disertakan pula
model-model yang sesuai dengan jenis pakaiannya. Tujuannya, untuk
memperkenalkan produk yang baru dan menimbulkan selera konsumen
untuk membelinya.

Seorang konsumen sekaligus dapat mempelajari tentang; bahan


tekstil yang diperkenalkan; model yang cocok dengan masing-masing
tekstil, keserasian warna dan susunan busana dengan pelengkapnya yang
cocok.

BAB II : PRIBADI YANG MENARIK DAN SENI MEMANTASKAN DIRI

Pribadi yang menarik adalah hasil dari sikap mental dan fisik, cara
berpakaian, serta cara merawat dan merias diri. Unsur-unsur menentukan
penampilan lahiriah kita dan menimbulkan simpati dan antipati orang yang
melihat. Untuk dapat menarik perhatian orang kepada bagian-bagian tubuh kita
yang baik dan mengalihkan perhatian dari bagian-bagian yang kurang baik, perlu
dipelajari mengenai cara-cara menjaga keseimbangan dalam berpakaian.
Raut muka yang bulat, atau segi empat atau muka panjang, lebih pendek
atau panjang, badan atas pendek atau panjang, bahu terlalu lebar atau sempit,
merupakan kekurangan-kekurangan yang dapat disembunyikan dengan cara
pakaian yang mengalihkan perhatian dari bagian-bagian tersebut. Disamping itu
sikap dan bentuk badan dapat dilatih dan diperbaiki atau dipelihara dengan latihan
jasmani yang sederhana yang sekaligus juga memelihara kondisi badan. Latihan-
latihan tersebut cukup diadakan selama 10 menit tiap pagi, asal dijaga
kesinambungannya.

Memilih pakaian juga harus disesuaikan dengan waktu dan kesempatannya.


Janganlah memakai terlalu banyak perhiasan atau pelengkap pakaian yang
berlebih-lebihan. Lebih baik sederhana dari pada memberi kesan ramai.

BAB III : PAKAIAN KELUARGA

Tiap-tiap keluarga dalam segala lapisan masyarakat memerlukan pakaian,


karena pakaian itu melindungi badan dan memenuhi syaratan peradaban suatu
bangsa.

Pakaian keluarga meliputi pakaian oleh ayah, ibu, dan anak-naak. Agar
supaya bahan untuk pakaian keluarga itu dapat sesuai dengan kegunaannya, maka
perlu diketahui asal bahannya. Bahan dapat berasal dari serabut asli dan serabut
buatan. Serat asli dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan ataupun hewan.

Bahan tekstil ada yang berasal dari serabut buatan atau serabut sintetis.
Serabut buatan itu ada 2 macam yaitu :

1. berasal dari tumbuh-tumbuhan dicampur dengan bahan kimia disebut semi


sintetis seperti rayon, vicara.
2. Berasal dari bahan kimia saja meruoakan serabut sintetis ialah nylon,
dacron, orlon, acrilin, dynel.

Setelah diketahui asal bahan dari pakaian perlu diketahui bagaimana


terjadinya suatu tenunan.
Ada 3 macam silang dasar untuk membuat tenunan yaitu silang polos,
silang kepar dan silang satin.Suatu tenunan supaya kelihatan lebuh bagus, maka
tenunan perlu disemournakan. Cara menyempurnakan tenunan dapat macam-
macam antara lain :

1. Mengalender dan memerset


2. Membuat tenunan tahan susut
3. Membuat tenunan tahan warna/cahaya
4. Membuat tenunan berbulu
5. Membuat tenunan tahan kusut
6. Membuat tenunan tahan jamur
7. Membuat tenunan tahan ngengat
8. Membuat tenunan tolak air

Sekarang akan disiapkan macam-macam jenis pakaian untuk keluarga.


Jenis pakaian keluarga dapat meliputi pakaian dalam dan pakaian luar.
Pakaian dalam itu termasuk:

a) Pakaian yang langsung melekat pada badan


b) Pakaian tidur
c) Pakaian rumah

Pakaian luar dapat dibagi dalam 2 golongan :

a) Pakaian sehari-hari
b) Pakaian ysng bersifat resmi

BAB IV : PERENCANAAN PEMBUATAN PAKAIAN

Sebagai pengetahuan dasar dalam pembuatan pakaian untuk diri sendiri


perlu dipahami tentang keperluan dan pelajaran pembuatan pakaian serta hal-hal
yang dapat mempengaruhi keberhasilan.

Keperluan pembuatan pakaian meliputi alat-alat dan keperluan baku yang


wajib dimiliki tiap pelajar, alat-alat dan keperluan pelengkap yang harus ada pada
pelajaran membuat pakaian dan alat-alat penyerta. Dalam pelajaran pembuatan
pakaian dapat dipelajari pembuatan pakaian untuk diri sendiri dengan sistim
cepat.pengertian tentang langakah=langkah dalam tata tertib dapat dipakai sebagai
pedoman umum dalam memperoleh keterampilan dasar untuk membuat pakaian
diri sendiri dengan sistem cepat.

Hal-hal lain yang tidak kurang penting adalah adanya ruangan atau tempat
menjahit yang memenuhi syarat sehingga dapat memupuk sifat dan kebiasaan
baik. Hal ini sangat mempengatuhi kesenangan dan ketenangan bekerja yang
mengajar dan belajar. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan baik harus ditanamkan pada
murid untuk menjamin hasil yang memuaskan.

1. Ruangan / tempat menjahit


Syarat-syarat ruangan untuk menjahit adalah: cukup luas, pergantiuan udara
baik, terang, ersih, diatur dengan baik dan praktis. Pelajar dapat bekerja
dengan efisien dengan mencapai hasil yang memuaskan.
Penerangan dalam ruangan menjahit dapat berupa dinding-dinding berkaca,
jendela besar, genteng gelas sehingga sinar matahari sangat cukup menerangi
ruangan itu. Selain penerangan alam ada juga penerangan buatan yang berupa
lampu listrik.
Ruangan/tempat menjahit biasanya dihias dengan hiasan dinding yang sesuai
serta menunjang pelaksanaan pelajaran tersebut.

2. Sikap dan kebiasaan yang perlu diperhatikan.


Sikap dan kebiasaan yang perlu diperhatikan untuk memperoleh ketahanan
bekerja serta hasil yang memuaskan adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan diri dan alat-alat serta kebersihan lingkungan.
2. Melengkapi diri dengan alat-alat yang wajib dimiliki tiap pelajar.
3. Mennyimpan alat-alat pada tempat tertentu sehingga mudah dicari bila
diperlukan.
4. Sikap duduk yang baik.

BAB V : MENJAHIT PAKAIAN SENDIRI DENGAN SISTIM CEPAT


Untuk mencapai kemampuan membuat pakaian sendiri dengan sistim
cepat perlu antara lain dipraktekkan membuat tiga macam pakaian dari pakaian
yang dibuat dengan sistim cepat.

Pakaian-pakaian yang akan diperbincangkan adalah :

1. Rok pias empat


2. Blus dan kemeja
3. Gaun sederhana
4. Pantalon atau slack
5. Robe atau kemerjas

Menjahit macam-macam kampuh.

 Kampuh setik balik


 Kampuh terbuka
 Kampuh tertutup.

Menjahit macam-macam kerah antara lain.

 Kerah Schiller
 Kerah rebah
 Kerah slendang

Pemasangan lengan ada 2 macam, yaitu ada yang kapuh lengan dijahit dahulu,
ada lengan dipasang dahulu, baru kemudian kampuh lengan sekaligus dijahit
dengan kampuh sisi. Hasil dari kedua cara pemasangan lengan harus memenuhi
duduknya lengan pada pakaian yaitu : lengan kalau dilihat dari sisi sikapnya tegak
lurus.

Menyelesaikan bagian-bagian dari pakaian suoaya hasilnya menjadi rapih,


seperti: menipiskan sudut kerah runsing dan sudut menjadi rapih, seperti:
menipiskan garis bulat dari tepi kerah rebah. Melapis garis pinggang dengan
lapisan menurut bentuk pada atas celana.

Menjahit macam-macam penutup. Penutup dengan kancing dan rumah


kancing dipelajari dengan cara menentukan tempat kancing dan cara membuat
tusuk rumah kancing. Pada penutup tutup tarik diuraikan dengan cara memasang
tutup tarik pada tengah belakang pada gaun sederhana dan pada tengah muka dari
pantolan atau slack.

Selain pembuatan dari pakaian diuraikan pula kemungkinan-kemungkinan


hiasan yang dapat dipakai pada pakaian yang diuraikan.

BAB VI : PENGETRAPAN MENJAHIT DALAM RUMAH TANGGA


SERTA PEMELIHARAAN PAKAIAN

Pengetahuan dam keterampila jahit menjahit dalam rumah tangga sangat


diperlukan. Sebagai latihan untuk menguasai teknik mejahit kita buat kain-kain
keprluan rumah tangga yang dikenal sebgai barang nyamu. Yang termasuk barang
nyamu adalah: kain seprei, sarung bantal, sarung guling, tirai-tirai untuk jendela,
pintu, rak, dan lain-lain. Semua barang-barang nyamu ini dapat kita beli jadi, yaitu
siap untuk dipakai. Untuk orang yang tidak mempunyai waktu dan keadaan
keuangan mengizinkan hal ini tentu sangat praktis. Akan tetapi jika keuangan kita
terbatas atau kita ingin memberi ciri khas pada barang yang kita sempatkan diri
untuk membuatnya sendiri. Jika kita membuatnya sendiri kita dapat menghiasinya
menurut selera kita sendiri, sehingga ia berlainan dari pada yang dapat kita temui
di rumah teman-teman yang biasa membeli barang jadi. Kepandaian kita dapat
juga kita gunakan untuk mebuatkan sesuatu untuk teman sebagai buah tangan kita
sendiri, atau untuk menambah penghasilan.

Untuk menjaga agar pakaian dan barang-barang nyamu kita awet. Kita
harus memeliharanya dengan baik. Kancing yang lepas harus dipasang kembali,
noda-noda pada pakaian atau barang nyamu harus segera dihilangkan. Koyak-
koyak kecil atau lubng-lubang bakar harus ditisik, koyak-koyak besar atau bagian-
bagian yang aus ditambal, agar tidak lebih rusak. Kampuh yang lepas harus dijahit
kembali, barang yang sebgian rusak dirubah menjadi barang lain. Semua ini usaha
untuk menjaga agar pakaian dan barang nyamu kita tampak terpelihara dan awet,
sehingga tak perlu sering diganti. Dengan demikian kita menghemat juga
pengeluaran kita.
2. Buku Pembanding
BAB I : MENGENAL ALAT DAN BAHAN JAHIT
A. Alat-alat jahit dasar
Beberapa peralatan dasar menjahit adalah sebagai berikut :
 Gunting
Terdiri dari gunting kain, guntung kertas, gunting benang, gunting zig-
zag, gunting bordir, pendedel, dan gunting listrik.
 Alat ukur
Terdiri dari penggaris, meteran, meteran dengan tabulasi geser.
 Alat penanda
Terdiri dari kapur jahit, karbon jahit, pensil jahit, pensil kapur jahit
 Rader
Terdiri dari rader roda polos, rader roda bergerigi, rader roda gerigi,
rader roda kembar
 Buku kostum
 Kertas skala
 Alat tulis
 Kertas pola
 Jarum jahit
 Jarum pentul
 Bantalan jarum
 Bidal
 Mata nenek
 Pembalik bis
 Vetterban
 Setrika
 Papan setrika
 Papan lengan
 Dress form
 Mesin jahit
B. MACAM-MACAM BAHAN JAHIT
Beberapa bahan yang dibutuhkan saat menjahit antara lain :
 Kain
Beberapa jenis kain yang sering digunakan adalah : Katun, Sutra,
Linen, Wol, Satin, Chiffon, Polyester
 Benang
Ada berbagai macam benang dengan variasi bahan dan warna,
yaitu : Banang katun, Benang sutra, Benang polyester, Benang
nilon, Benang karet, Benang emas/perak, Benang kumparan
 Kancing
Jenis-jenis kancing yang biasa digunakan adalah : Kancing dua
lubang. Kancing empat lubang, Kancing berkaki, Kancing denim,
Kancing jepret, Kait dan mata kait.

BAB II : MEMBACA TANDA POLA

Beberapa tanda pola yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut.

 Garis pensil hitam, adalah garis pola asli.


 Garis pensil merah, yaitu garis pola depan.
 Garis pensil biru, yaitu garis pola belakang.
 Garis pertolongan, yaitu titik-titik yang berfungsi sebagai garis
bantu.
 Garis lipatan, yaitu garis strip-strip titik yang berfungsi menandai
lipatan kain.
 Garis lipatan, garis putus-putus yang berfungsi sebagai tanda
pelapis.
 Garis dengan bolpoint hitam, merupakan garis tempat lipit atau
pola yang butuh digunting untuk dilebar-lebarkan atau dikerut.
 Anak panah hitam, munjukkan arah serat kain.
 Garis hijau, untuk menggambar pola yang tidak mengenal
depan/belakang.
 Tanda dihapus.
 Tanda dilebarkan.
 Tanda dilebarkan.
 Tanda dilebarkan.
 Tanda dilebarkan.
 Setengah lipit
 Lipit penuh
 Lipit hadap tumpuk
 Tanda ditutup
 Tanda potong/gunting
 Sudut 90 derajat/siku-siku
 Tanda geser kiri/kanan
 Tanda naik-turun
 Tanda tengah muka/tengah belankang
 Tanda tengah belakang
 Tanda garis dikerut
 Tanda garis yang sama

BAB III : MENGUKUR BAGIAN TUBUH

Sebelum mengukur, siapkan vetterband, meteran, buku tulis, dan cermin


besar. Jangan lupa kenakan pakaian pas badan agar ukuran yang diperoleh lebih
akurat. Ikat pinggang menggunakan vetterband sebagai patokan. Selanjutnya,
ukur bagian-bagian penting tubuh seperti berikut ini.

A. Mengukur Badan Atas


a. Lingkar badan
b. Lingkar pinggang
c. Panjang muka
d. Lebar muka
e. Panjang punggung
f. Lebar punggung
g. Lebar bahu
h. Lingkar leher
i. Tinggi dada
j. Jarak dada
k. Garis kontrol
B. Mengukur Lengan
A. Lingkar lengan lengan
B. Lingkar kerung lengan
C. Panjang lengan hingga siku
D. Lingkar siku
E. Panjang lengan hingga pergelangan
F. Lingkar pergelangan tangan
C. Mengukur rok
a. Lingkar pinggang
b. Lingkar panggul atas
c. Lingkar panggul bawah
d. Panjang rok
D. Mengukur celana
a. Lingkar pinggang
b. Lingkar paha
c. Front rise
d. Lingkar pesak
e. Lingkar lutut
f. Lingkar perlengkapan kaki
g. Panjang celana

BAB IV : TEKNIK DASAR MENJAHIT

A. Tusuk/jahitan tangan
Tusuk (setikan) dasar digunakan untuk menjahit dengan tangan. Ada
beberapa jenis tusuk dasar yang umumnya digunakan, antara lain:
1) Tusuk jelujur biasa (Build Stitch)
2) Tusuk jelujur dengan jarak (Busting Stitch)
3) Tusuk jelujur kecil-kecil (Holding Stitch)
4) Tusuk jelujur diagonal panjang
5) Tusuk jelujur diagonal pendek
6) Tusuk jelujur renggang
7) Tusuk tikam jejak
8) Tusuk Feston (Blanked Stitch)
9) Tusuk Piquer
10) Tusuk flanel
11) Tusuk balut
12) Tusuk selip
13) Understitch
B. Macam-macam kampuh
Beberapa jenis kampuh yang umumnya digunakan pada busana antara
lain:
1) Kampuh terbuka
2) Kampuh pipih
3) Kampuh balik
4) Kampuh kostum
5) Kampuh sarung
C. Macam-macam kupnat
Menurut letaknya kupnat dapat dibedakan mennjadi tiga macam :
1) Kupnat dada
2) Kupnat pinggang
3) Kupnat perancis
D. Penyelesaian tepi busana
Macam-macam penyelesaian tepi busana antara lain :
1) Penyelesaian leher
Macam macam penyelesaian leher adalah sebagai berikut; depun,
serip, rompok.
2) Penyelesaian lengan
3) Penyelesaian ban pinggang
4) Penyelesaian risleting
5) Penyelesaian saku
Macam-macam penyelesaian saku antara lain; saku luar, saku dalam,
saku passepoille, saku vest.
BAB V : MACAM-MACAM METODE POLA

Ada berbagai macam pembuatan pola busana. Tiap motode memakai


teknik dan cara yang berbeda. Beberapa metode pola yang banyak digunakan
antara lain sebagai berikut.

a. Metode So-En
b. Metode Meyneke
c. Metode Cuppens Geurs

BAB VI : POLA DASAR ROK DAN MACAM-MACAM ROK

A. Pola dasar rok


B. Rok lurus
C. Rok lebar
D. Roksuai (sempit)

BAB VII : POLA DASAR BLUS DAN CARA MEMECAHKANNYA

A. Cara memecahkan pola blus


a. Kupnat garis leher
b. Kupnat bawah lengan
c. Kupnat garis princess
d. Kupnat kerung lengan
e. Kuupnat garis princess pinggang
f. Kupnat lebar bahu
g. Kupnat sisi
h. Kupnat garis opnaissel

BAB VIII : POLA DASAR LENGAN DAN JENINYA

Jenis-jenis pola lengan :

a. Lengan licin
b. Lengan licin bawah lebar
c. Lengan berkepala
BAB IX : RAGAM KERAH

A. Kerah rebah
B. Kerah setengah rebah
C. Kerah rebah leher lebar
D. Kerah rebah variasi
E. Kerah setali

BAB X : POLA KULUT

A. Pola dasar kulot


B. Kulot lipit 2

BAB XI : POLA GAUN (DRESS)

BAB XII : POLA DASAR CELANA

BAB XIII : POLA DASAR PAKAIAN ANAK

Anda mungkin juga menyukai