Oleh:
CITRA DEWI JANNATUNISYA 5193143006
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Fungsi Busana dn Bentuk
Dasar Busana dengan mata kuliah Sejarah Busana.
Demikian, semoga tugas makalah Fungsi Busana dan Bentuk Dasar Busana ini
dapat bermanfaat dengan baik dan benar. Terima Kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………..2
C. Manfaat……………………………………………………………………2
Bab II Pembahasan………………………………………………………………..3
A. Fungsi Busana…………………………………………………………….3
B. Bentuk Dasar Busana…………………………………………………….5
A. Kesimpulan………………………………………………………………15
B. Saran……………………………………………………………………..15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang
sudah dijahitatau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh
seseorang. Sebagaicontoh yaitu kebaya dan kain panjang atau sarung, rok, blus,
blazer, bebe, celana rok, celanapendek atau celana panjang (pantalon), sporthem,
kemeja, T-Shirt, piyama, singlet, kutang(brassier) atau Buste Houder (BH), rok
dalam, bebe dalam. Dalam pengertian lebih luas sesuaidengan perkembangan
peradaban manusia, khususnya bidang busana, termasuk ke dalamnyaaspek-aspek
yang menyertainya sebagai perlengkapan pakaian itu sendiri, baik
dalamkelompok milineris (millineries) maupun aksesoris (accessories)
Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan
atau dijahitterlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung
menutup kulit ataupunyang tidak langsung menutup kulit seperti sarung atau kain
dan kebaya, rok, blus, bebe, celanapanjang atau pendek, kemeja, singlet, BH ,
piyama, dan daster.Pada zaman dahulu, orang telah mengenal bentuk-bentuk
busana atau pakaian. Bentukbentuk busana waktu itu sangat sederhana, dengan
wujud geometris yaitu segiempat atau segiempat panjang. Setiap bangsa
mempunyai cara masing masing dalam menggunakan pakaiandengan bentuk
geometris tersebut. Ada pakaian yang dilingkarkan atau dililitkan begitu sajapada
tubuh, dibantu dengan tali untuk mengikat.Ada pula yang melubangi bagian
tengahbidangnya untuk memasukkan kepala. Dalam perkembangannya,
bentuk-bentuk tersebut digolongkan menjadi bentuk-bentuk dasar busana.
1
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan bagaimana fungsi dan bentuk dasar busana.
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang fungsi dan bentuk-
bentuk busana
C. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Busana
Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari
sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga
mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri. Fungsi busana dapat ditinjau dari
beberapa aspek antara lain aspek biologis, psikologis dan sosial. Untuk lebih
jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
3
B. Ditinjau dari aspek psikologis
- Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri. Dengan busana yang
serasi memberikan keyakinan atau rasa percaya diri yang tinggi bagi
sipemakai, sehingga menimbulkan sikap dan tingkah laku yang wajar.
Seperti seseorang yang pakaiannya tidak sesuai dengan acara yang sedang
dihadirinya, akan membuat dia risih atau salah tingkah.
- Dapat memberi rasa nyaman. Sebagai contoh pakaian yang tidak terlalu
sempit atau terlalu longgar dapat memberi rasa nyaman saat memakainya.
Begitu juga dengan pakaian yang modelnya sesuai dengan sipemakai akan
membuat dia nyaman dalam melaksanakan segala aktifitas yang di
lakukannya.
4
- Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga. Seperti seseorang
yang berasal dari korps kepolisian menggunakan seragam tertentu yang
berbeda dengan yang lain, seorang siswa atau pelajar menggunakan
seragam sekolah mereka dan lain sebagainya.
5
Himation ini panjangnya 12 atau 15 kaki yang terbuat dari bahan wol
ataulenan putih yang seluruh bidangnya di sulam. Busana ini dapat dipakai
diatas chiton atau dengan mantel. Bentuk busana yang hampir menyerupai
himation ini yaitu pallium yang biasa dipakai diatas toga oleh kaum pria di Roma
pada abad kedua.
i. Cape atau cope, yaitu busana paling luar pada pakaian pria di
Byzantium yang berbentuk mantel yang diikat pada bahu atau leher dan
diberi hiasan bros
9
2.Poncho
Poncho terbuat dari kulit binatang, kulit pohon kayu dan daun-daunan
yang diberi lubang pada bagian tengahnya agar kepala bisa masuk,
sedangkan bagian sisi dibiarkan tidak dijahit. Poncho yang dimaksud disini
adalah suatu bentuk dasar pakaian yang berasal dari penduduk asli Amerika,
yaitu bangsa Mexico dan Peru-Indian, yang pada waktu sekarang sudah
hampir hilang di negeri asalnya. Bentuk aslinya dipergunakan sebagai
penutup badan bagian atas, terdiri dari selembar kain yang dilipat melebar
ditengah-tengahnya. Pada lipatan ini dicari tengah-tengahnya, dibuatkan
lubang untuk lubang leher. Ciri khas bentuk dasar ini bahwa tengah muka
tidak mempunyai belahan seperti gambar berikut.
10
a. Poncho bahu
Poncho bahu yaitu poncho yang menutup bahu dan badan bagian atas.
Panjang poncho bahu ada yang sampai batas lutut dan ada yang
sampai betis. Poncho bahu biasanya dipakai oleh suku Indian
penduduk asli Amerika, Peru, Mexico dan Tiongkok. Disamping itu
juga dipakai sebagai mantel oleh suku Teutonic, Trank dan Sexon.
Poncho bahu diberi lobang sehingga kepala bisa masuk. Poncho bahu
ada yang hanya menutupi bahu saja seperti poncho bahu di
Tiongkok, sementara poncho dari Mexico dibuat dari bulu
binatang yang panjangnya sampai lutut dan ada juga yang sampai betis.
4.Bentuk Kaftan
Bentuk kaftan merupakan perkembangan dari bentuk dasar kutang atau
tunika yang dipotong bagian tengah muka sehingga terdapat belahan pada
bagian depan pakaian. Orang-orang Babylonia telah lama menggunakanya
sebagai penutup badan bagian atas. Bentuk kaftan yang asli masih dipakai oleh
petani di Mesir. Di Indonesia dikenal dengan nama kebaya, di Jepang dikenal
dengan kimono dan di Negara-negara Timur Tengah dikenal dengan jubah.
Busana kaftan berbentuk baju panjang yang longgar, sisi lurus, berlengan
panjang dan ada belahan pada tengah muka. Dengan kata lain bentuk
kaftan memiliki ciri khas, mempunyai belahan disepanjang tengah muka dan
memakai lengan. Belahan ini ada kalanya disemat dengan peniti dan ada juga
yang dibiarkan lepas (tidak disemat) seperti gambar berikut.
5.Celana
Celana merupakan bagian busana yang berfungsi untuk menutupi
tubuh bagian bawah, mulai dari pinggang, pinggul dan kedua kaki.
13
Bentuk dasar celana dibuat dari bahan berbentuk segi empat yang dilipat
dua mengikuti panjang kain dan bagian lipatan tersebut digunting dan dijahit
pada kedua sisinya. Untuk lobang kaki sampai paha dibuat guntingan pada
bagian tengahnya yang kemudian dijahit, sehingga ada lobang untuk kaki.
Pada bagian pinggang dibuat lajur untuk memasukkan tali sebagai penahan
celana pada pinggang. Celana seperti ini masih banyak ditemui dan dipakai
oleh wanita di Aceh.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bentuk maupun cara penggunaannya, busana awal digolongkan
menjadi bentuk dasar busana, yaitu busana bungkus, poncho, kutang,
kaftan, dan celana. Seiring dengan perkembanganya busana menjadi lebih
banyak variasi, model ,bentuk dan warnanya. Busana juga merupakan
kebutuhan pokok manusia sehari- hari.
Dari macam bentuk dasar pakaian tersebut, sampai saat ini masih
dipakai akan tetapi mengalami perubahan signifikan sesuai dengan
tuntutan perkembangan dunia mode menjadi beberapa macam bentuk
pakaian baik dari segi bahan maupun cara memakainya
B. Saran
Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah tentang
fungsi dan bentuk dasar busana ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
15