OLEH:
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan............................................................................................
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap negara atau wilayah memiliki karakteristik berbeda sebagai identitas yang
diwujudkan dalam bentuk pakaian adat atau khas, adat istiadat, lagu-lagu daerah, maupun
bahasa. Hal tersebut dapat dijadikan suatu ciri khas dari setiap negara atau daerah yang secara
umum bertujuan agar mudah dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu identitas suatu wilayah
adalah bentuk pakaian atau busana yang digunakan. “Busana merupakan kebutuhan pokok yang
1.2.Rumusan Masalah
Adapun pembahasan dalam yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut!
1. Pengertian pakaian?
2. Bahan pakain?
3. jenis-jenis pakain?
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian
adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).
Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan,
tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak,
dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan
penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.
Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam
iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai
dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan
dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta
dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau
olahraga.
2.3. Bahan pakaian
Pada awalnya, manusia memanfaatkan kulit pepohonan dan kulit hewan sebagai bahan pakaian,
kemudian memanfaatkan benang yang dipintal dari kapas, bulu domba serta sutera yang
kemudian dijadikan kain sebagai bahan dasar pakaian. Kini dikenal berbagai macam jenis kain,
di antaranya:
Katun
o Katun mori, bahan yang ditenun dengan sistem tenunan sederhana, biasanya
o Katun karded, serat yang dirajut kurang halus dan penampilan bahan kurang rata,
Bulu binatang
Kulit samak
Linen
Nilon
Polyester (Tetoron)
Rayon
Sutera
Spandeks
Wol
Perpaduan antara nilon, polyester dan spandeks menghasilkan bahan yang baik bagi olahragawan
atau seseorang yang memiliki aktivitas tinggi, karena dibuat untuk menguapkan keringat supaya
tetap kering, sehingga dapat mengoptimalkan temperatur tubuh saat melakukan aktivitasnya.
Maka penggunanya dapat beraktivitas secara lebih efisien dan lebih baik. Bahan seperti ini sering
dijumpai pada merek-merek terkenal seperti Nike dengan sebutan Dri-fit, material yang
digunakan oleh Nike memiliki 62% katun, 34% polyester dan 4% spandeks.
a. Pakaian keagamaan
Pakain tertutup
Pakaian kompresi
Baju renang
Pakaian adat
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian
adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).
sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan
dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri
khas masing-masing.