Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PEMBUATAN BUSANA TAILORING


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Draping yang
Diampu oleh :
Dra.Hj. Astuti, M.Pd.

Asri Andarini, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Nur Ilmi Shobriyah 1802313

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Dalam laporan ini akan membahas menegenai pembuatan busana tailoring


berdasarkan model busana yang telah dipilih. Model jas sport dua kancing dan
model celana pantalon tanpa poly. Isi dari laporan ini terdapat pengertian
tailoring, macam-macam model tailoring, bahan untuk pembuatan busana
tailoring, ukuran yang diperlukan, pembuatan pola hingga produk hasil
pembuatan busana tailoring jas dan celana.

Pembuataan laporan praktikum celana dalam ini untuk memenuhi tugas


mata kuliah Linseri dengan judul “Laporan Pembuatan Busana Tailoring”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
KAJIAN TEORI..............................................................................................................1
1.1 Pengertian Tailoring........................................................................................1
1.2 Macam-Macam Jas Tailoring..........................................................................1
1.3 Syarat-Syarat Busana Tailoring......................................................................2
1.4 Pemilihan bahan...............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN...............................................................................................................7
2.1 Model Busana Tailoring...................................................................................7
2.2 Bahan Pembuatan Jas......................................................................................8
2.3 Ukuran Yang Diperlukan................................................................................8
2.4 Pola Pembuatan Jas.........................................................................................9
2.5 Rancangan bahan...........................................................................................11
2.6 Rancangan harga............................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................14
PROSES PEMBUATAN................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................30
HASIL PRODUK...........................................................................................................30
BAB V.............................................................................................................................31
KESIMPULAN..............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................32

ii
BAB I

KAJIAN TEORI

1.1 Pengertian Tailoring

Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah


seseorang yang mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busana untuk
kesempatan kerja atau pesta khususnya untuk pria. Contohnya setelan jas (kemeja,
pantalon dan jas) kadang dilengkapi dengan vest. Busana tailoring dapat
didefinisikan sebagai busana yang dibuat dengan menggunakan sistem tailoring,
yakni teknik menjahit busana yang dikerjakan secara teliti karena sebagian besar
prosesnya dilakukan dengan menggunakan mesin jahit sementara penyelesaiannya
dikerjakan dengan jahitan tangan.
Dapat disimpulkan bahwa busana tailoring adalah busana dengan teknik
menjahit tingkat tinggi, menjahit busana tailoring di kerjakan dengan teliti dan
sebagian pengerjaannya menggunakan mesinn jahit dan jahitan tangan.
1.2 Macam-Macam Jas Tailoring

Jas merupakan busana dengan model kerah yang mempunyai kelepak atau rever,
berlengan panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang. Jas pria
biasanya lebih sering dipakai pada kesempatan pesta atau acara resmi. Jas
dikenakan juga dengan pantalon yang pada umumnya terbuat dari kain yang sama
terutama busana kesempatan pesta atau acara resmi. Penggunaan jas secara
lengkap terdiri dari pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord, vest dan
jas dilengkapi dengan dasi yang serasi.

Berikut macam-macam jas:

1. Jas Sport Kancing Satu 3. Jas Sport Kancing Tiga

2. Jas Sport Kancing Dua 4. Jas Dubelry Kancing Satu

1
5. Jas Dubelry Kancing Dua 6. Jas Diner (Tuxedo)

1.3 Syarat-Syarat Busana Tailoring

1) Terdapat kerah.
2) Memiliki saku vest atas.
3) Saku pada bagian bawah depan (kanan dan kiri). Saku vest lengkap
dengan penutup saku ataupun saku paspoille lengkap dengan penutup
saku.
4) Kup depan atau garis hias.
5) Dilengkapi dengan lengan.
6) Lubang kancing tangan / paspoille.
7) Belahan belakang (vent). Belahan ini bisa dibuat dalam bentuk single vent
maupun dalam bentuk double vent.
8) Bagian dalam busana tailoring tertutup dengan lining (furing).
9) Terdapat saku pada bagian lining depan.
10) Menggunakan bahan pelapis.
11) Terdapat bantalan pada bagian bahu.

1.4 Pemilihan bahan

Pemilihan material paa busana tailoring harus dipilh dari bahan yang
berkualitas dalam proses pembuatannya. Bahan yang harus dipilih dengan kualitas
bagus yaitu berupa bahan utama, bahan tambahan, dan bahan pelengkap yang
memiliki peran sangat penting.

1. Bahan Utama

Bahan utama merupakan material utama yang harus ada dalam pembuatan
busana tailoring karena bahan ini dipakai untuk bagian luar busana. Syarat-syarat
bahan utama:

• Bahan mudah ditangani atau dibentuk.

2
• Tahan pada temperature tinggi.
• Tektur tidak terlalu lemas atau kaku.
• Bahan yang berkualitas.

NO JENIS BAHAN KARAKTERISTIK BAHAN


.
Bahan wool
Karakteristik :
tebal, lembut, jatuh, adem, tidak
1. mudah kusut, kain tebal dan
kuat,
mudah menyerap keringat.

Bahan semi wool


Terbuat dari campuran material
woll dan polyester.
Karakteristik kain: tebal, lembut,
2.
jatuh, adem saat dipakai, tidak
mudah kusut dan bahan semi
wool lebih awet.

3. Bahan nagata drill biasanya


digunakan untuk jas almamater
atau busana kemeja
a. Karakteristik kain
permukaan kainnya yang
lebih lembut.
b. Kain Nagata Drill
memiliki serat benang
yang tebal dan adem.
Mampu menyerap air

3
yang cukup baik.
c. Nagata Drill didominasi
oleh bahan katun
daripada bahan
polyester.
d. Warnanya yang tidak
mudah luntur.
e. Memiliki konsentrasi
katun yang tinggi.
f. Karakteristik kain yang
lembut dan dingin.

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang dimaksud yaitu merupakan jenis bahan penunjang


yang dipakai pada proses pembuatan busana tailoring, dengan tujuan untuk
menyempurnakan penampilan busana itu sendiri. Selain menyempurnakan
tampilan busana, bahan tambahan ini sebenarnya juga memiliki fungsi lain yakni:
a. Memberi rasa hangat.
b. Menutup kampuh-kampuh penyelesaian.
c. Memperbaiki bentuk busana dan bagian-bagian busana agar tidak tembus
pandang.
d. Menambah kekakuan busana dan menguatkan bahan utama.

Bahan tambahan yang dibutuhkan untuk membuat busana tailoring seperti jas pria
yakni berupa bahan pelapis dan bahan pengisi (pembentuk) seperti berikut:

NO JENIS BAHAN KARAKTERISTIK BAHAN


.

4
1. Lining
Bahan lining yang biasa digunakan
yaitu sebagai bahan furing untuk
melapisi busana. Lining digunakan
untuk menambahkan rasa nyaman
dan agar busana terlihat rapih. Bahan
lining yang biasa digunakan untuk
jas yaitu kain dormeuil,
Lining atau furing digunakan pada
jas untuk menutupi jahitan dalam jas
agar terlihat rapih
2. Interfacing
Interfacing adalah lapisan dalam
yang digunakan untuk pada bagian-
bagian tertentu misal dalam jas yaitu
bagian lidah depan kerah. Interfacing
merupakan bahan pelapis yang
digunakan untuk menguatkan dan
memelihara bentuk pakaian.
Interfacing yang digunakan untuk
pembuatan jas formal biasanya
menggunakan bulu kuda atau rambut
kuda.

3. Interlining
Interlining adalah bahan pelapis yang
dugunakan untuk menguatkan dan
memelihara bentuk pakaian.
Interlining yang digunakan dalam
pembuatan jas yaitu kain kufner.

5
4. Underlining
Underlining digunakan untuk
menguatkan bahan utama pakaian.
Underlining pada jas bentuknya
hampir mirip dengan batting/flanel
dan di salah satu sisinya terdapat
adhesive/lemnya, bahan ini biasanya
soft dan padat. Underlining yang
digunakan yaitu padding jas dan ring
jas.

3. Bahan Pelengkap

Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang digunakan untuk melengkapi


atau menyempurnakan suatu busana. Bahan-bahan pembantu yang dibutuhkan
dalam pembuatan busana tailoring sendiri terdiri atas:

• Standart shoulder pad (padding) yang berfungsi untuk menaikkan bahu


agar baik bentuknya.
• Button (kancing).
• Stay tape untuk mencegah kestabilan dan kemuluran letak interfacing.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Busana Tailoring

Paham Model Jas Sport Kancing Dua

Model
Terdapat
kerah
saku vest

Memiliki dua kancing


Terdapat
pada bagian depan
dua Kupnat

Terdapat dua saku Pada bagian bawah


paspoal pada bagian dengan model
pinggang dilengkungkan

Celana Pantalon Tanpa Poly

7
Tutup Tarik
menggunakan
Model celana restleting
longgar

Terdapat dua kupnat


dibagian belakang
Model saku sisi
straight kanan
kiri dengan list

Model saku belakang


jetted pocket

2.2 Bahan Pembuatan Jas

Kain prada Kain dormil

Kain kufner Kain buntut kuda

8
2.3 Ukuran Yang Diperlukan

Ukuran Jas
Panjang jas = 71 cm Rendah bahu = 3.5 cm
Lebar punggung = 44 cm Rendah punggung = 20 cm
Lingkar badan = 92 cm Panjang punggung = 40 cm
Lingkar leher = 37 cm Lebar dada = 36 cm
Panjang lengan = 57 cm Lingkar pinggang = 72 cm
½ lingkar lengan = 17 cm Lebar bahu = 16 cm
Ukuran Lengan

Panjang punggung = 20 cm
Panjang lengan = 58 cm
Lingkar lengan = 34 cm

Ukuran Pantalon

Panjang celana = 90 cm ½ lingkar lutut = 21 cm


Lingkar pinggang = 70 cm ½ lingkar kaki = 21 cm
Lingkar pesak = 54 cm Lingkar pinggang = 84 cm
½ lingkar paha = 26 cm

2.4 Pola Pembuatan Jas

Pola Jas

9
Pola Lengan

10
Pola Pantalon

11
2.5 Rancangan bahan

Rancangan bahan utama dan furing

12
Rancangan bahan celana dan lapisan

13
2.6 Rancangan harga

 Kain Prada ( 3 M)
 Rp. 350.000
 Kain Dormeuil (1.5 M)  Rp. 27.000
 Rp. 35.000
 Kufner (1 M)  Rp. 40.000
 Rp. 5.000
 Buntut Kuda (1 M)  Rp. 2.000
 Rp. 5.000
 Bantalan bahu  Rp. 12.000

 Ring jas

 Benang

 Kancing

14
BAB III

PROSES PEMBUATAN

Pemotongan jas bahan utama dan Rancangan bahan celana


furing

15
Menjahit kupnat

Menjahit kupnat bagiang depan,


gunting kupnat pada pelapis kufner.
Pada bagian sisi ditambah stay tape
dengan cara dilekatkan menggunkan
tusuk flannel.

Siapkan bahan tambahan untuk yaitu


pola untuk saku vest, klepak saku,
gulbi, songklot, dan bagian dalam
untuk saku,

Pembuatan saku

 Pembuatan saku vest, bagian


bibir vest sambungkan dengan
bagian bahan utama untuk
bagian dalam,
 kemudian lubangi saku pada
bagian tengah2 dan diujung

16
gunting segitiga.
 Jahit pada bagian atas dengan
lapisan bahan utama.
 Kemudian balikankedalam
jahit pada bagian dalam.
 Seperti ini hasilnya setelah
selesai agar lebih dian jahit
bibir saku dengan benang
hanya sementara.
 Jahit pada bagian sisi
mengikuti kain lapisan klepak
saku,
 Balikan, sisa kampong
digunting tipis dan setrika

Sambungkan bagian badan depan dan


sisi, krmudian sertika dengan kampuh
terbuka.
Beri tanda untuk saku paspoal dengan
ukuran 1 cm.

17
 Siapkan lapisan untuk
membuat paspoal diberi tanda
pola 1 cm.
 Kemudian letakan sesuai
dengan pola dan jahit pada
bagian sisi pola paspoal.
 Setelah jahit pada bagian
sisikemudian gunting pada
bagian tengah dan ujung
digunting segitiga.
 Balikan kedalam dengan
ukuran 0.5 cm sesuai kampuh
tadi.
 Jahit bagian dalam agar lebih
kuat dan sambungkan dengan
klepak saku, lapisan furing dan
bahan utama.
Seperti ini hasilnya, sebelum
penyelesaian bagian dalam pada
bagian luar papoal di stik flannel agar
diam.

Pembuatan kerah dan lapel kerah


Pemasangan keranh menggunakan 2
lapisan yaitu buntut kuda cara
melekatkan pada kain yaitu dengan
saca di tusuk pique pada seluruh pola
kerah.
Pada sisi atas menggunakan kain
kufner.

18
Pada bagian lapel jas depan dengan
lapisan buntut kuda dengan cara tusuk
pique.

Pada bagian ketiak lengan, depan jas,


dan belakang jas menggunakan kain
lapisan kufner seprti gambar di
samping.

Penggabungan bahan utama


Penyambungan sisi badan disatukan
antara depan dan bekalang dengan
kampuh buka yang disetrika.

19
Belahan jas belakang
Pada bagian kampuh dan belhan diberi
kufner.

Membuat sudut 45 untuk bagian


belahan belakang dengan cara di
setrika dan lipat membentuk persegi
kemudian jahit berdasarkan lipatan yg
menyilang.
Setelaj dijahit buang bagian yang tidak
penting dan balikan kedalam sehingga
membentuk seperti gambar disamping.

Setelah itu bagian tengah muka


kampuh di jahit dengan jelujur
menyatukan kampuh furing dan
badan.

Pemasangan furing pada bagian


belahan jahit pada bagian sisi kampuh
belahan. Jarak dari bawah naik furing
sekitar 1.5 cm.

20
Pembuatan lengan
Satukan bagian antara depan dan
belakang lengan pada bagian tengah
muka untuk membuat belahan.

 Membuat belahan lengan asli


dengan sudut 45 derajat.
 Serika bagian kampuh dan
jahit pada bagian garis
sertikaan yang miring.
 Buang sisanya dan buka
kampuh kemudian setrika dan
balikan kedalam.

21
Naikan furing 1.5 cm dan jahit bagian
sisi kampuh.

Jahit pada bagian kampuh sisi belahan


kanan dan kiri.

Sambung sisi dengan jahit mesin

22
Penyambungan badan bahan utama dan furing
Sambung bagian badab depan dan
belakang bahan utama.

Sambung bagian badab depan dan


belakang furing.

Pembuatan bantalan bahu dan ring jas

 Ambil 3 lapis dari bantalan


bahu yang sudah jadi.
 Gunting buntut kuda mengikuti
pola bantalan bahu dan tusuk
pique sekeliling bentuk
bantalan bahu.

Ring jas dengan tambahan kain serong


dan jahit pada bagian atas dengan cara
ditarik kain serong saat dijahit.

23
Pemasangan lengan dengan bantalan bahu dan ring jas

 Sebelum menyatukan lengan


dengan badan, lengan dijahit
kerut dengan jahitan standar
ditahan pada bagian kain pada
saat dijahit agar membentuk
lengkungan pada bagian bahan
utama sebanyak 3 kali jahitan.
 Serta pada bagian furing dijahit
sama.

Pada bagian tengah mula lengan di


kuatkan antara kampuh furing dan
bahan utama dengan jelujur.

Bantalan bahu sambungkan dengan


bahu jas dengan tusuk flannel dan
bebas.

Setlah itu jelujur dahulu untuk


menyambungkan lengan dengan badan
jas.

Jahit menggunakan mesin jahit dan


sertika agar membentuk pada bagian
lengan.

24
Setelah selesai menyambungkan
lengan dengan badan kemudian
pasang ring jas pada lengan dengan
cara dilekatkan dengan tusuk tikam
jejak menggunkan tanggan.

Setelah semua terpasang kemudian


bagian lengan furing dengan cara di
som selusup untuk menyambungkan
dengan badan furing.

Pada bagian kerah dalam dengan


penyelesaina di som selusup.

Pembuatan rumah kancing


Jarak dari tengah muka pada kancing
masuk 1 cm dipasang dari bagian
bawah lapel jas setelah itu kasih jarak
untuk kancing kedua yaitu 10 cm.

 Pada bagian rumah kancing


jarak dari tengah muka 0.7 cm
dan lebar 2.2 cm dengan cara
membuat pola menggunakan
jahit mesin untuk penanda.

25
 Lubangi pada bagian tengah,
dan pada bagian ujung dekat
tengah muka digunting dengan
segitiga dan lubangi sehingga
membentuk persegi diujung.
 Pada bagian belahan dengan
tusuk balut pada sekeliling
lubang.
 Menggunakan 4 helai benang.

Langkah proses celana


Siapkan perlengkapan lapisan untuk
celana trutama untuk saku, gulbi dan
songlot.

Jahit kupnat pada bagian belakang


dengan ukuran 1 cm

Saku Jetted Pocket Bagian


Belakang
 Membuat pola pada bagian
kain yang sudah diberi pelapis
dengan ukuran 1 cm.
 Pada bagian pola celana diberi
tanda untuk peletakan saku,
kemudian jahit mesin pada sisi
pola saku.
 Gunting bagian tengah pola
saku tetapi jangan sampai
bagian celana digunting dulu.

26
 Setelah itu gunting bagian
tengah dan balikan kedalam
untuk bibir saku.
 Sambungkan dengan kain
furing untuk saku dalam.

Saku samping model stsanted


/straight kanan kiri
 Siapkan kain yang sudah
dipotong berdasrkan pola
untuk bagian saku.
 Pertama jahit terlebih dahulu
pada bagian obras kain yang
akan terlihat dari luar dengan
mengabungkan pada furing
pada kain yang sudah diobras.
 Membuat list sisi samping
saku, obras pada bagian bawah
dan jahit berdasrkan garis pola.
 Setelah itu buang sisanya dan
balikan kedalam kemudian stik
dibagian atas list saku.

 Sematkan dengan jarum pentul


dan jahit untuk kunci agar
furing tetap diam pada bagian
atas dan sisi.
 Pada bagian dekat kampuh
sambungan sisi tengan kampuh
tutup pada bagian dekat saku
seperti stik sarung.
 Pada bagian bwah saku bagian
kampuh sisi dengan kampuh
buka.

27
 Seperti ini hasilnya

Gulbi
 Siapkan kain furing dan bahan
utama gulbi sesuai bentuk
pola.
 Jahit sekitar 0.5 cm dari bagian
baik dengan cara furing tetap
lurus dan gulbi yang mengikuti
berdasarkan bentuk pola.
 Setelat itu balikan kebagian
buruk dan stik dibagian baik,
gunting tipis dibagian bawah
buanh sisa kain.
Songklot
Jahit pada bagian baik ketemu baik
sekitar 0.5 cm dan balikan kedalam
kemuadian stik sampai bawah.

Sambungkan bagian sisi celan tertama


pada bagian selangkangan.

 Jahit restleting pada bagian


songklot.
 Satukan gulbi dengan tengah
celana di sebelah kiri.
 Semntara songklot disebelah
kanan.
Songklot pada bagian kanan lipat
bagian celana sekitar 0.5 cm jelujur
terlebih dahulu antara tengah celana
dan songklot.

28
Jahit restleting dengan bagian gulbi.

Ban Pinggang
 Siapkan ban pinggang dengan
ukuran 5 cm termasuk kampuh
dan untuk interlining pada
bagian ban pinggan bahan
utama ukuran 3 cm.
 Siapkan kain keras ukuran 5
cm.
 Jahit kain keras 5 cm sekitar
0.5 cm pada bagian kampuh
ban pinggang.
 Seperti ini hasilnya pad
gambar ke 3.
 Tambahan untuk memperhias
ban pinggang dengan bisban
warna emas jahit stik di bagian
furing ban pinggang dalam.
 Pada bagian sambungan ban
pinggang sebelum pola
dingunting telah dibeli
kelebihan 5 cm, disambungkan
dengan cara di serongkan
masuk sekitar 0.5 cm
Pada bagian ujung di bentuk segitiga
untuk memperhias dan seperti ini
hasulnya.

 Membuat belt loops


 Membuat sengkelit dan stik
tindas diatasnya. Digunting
dengan panjang 8 cm
perbagian sebanyak 6 buah.

29
Sambungkan dengan badan celana dan
ban pinggang.

 Pada bagian dekat sambungan


tutp Tarik.
 Jahit dulu pada bagian dalam
kemudian dibalikan dan serti
ini hasilnya.
 Pasang kancing kait tanam di
bagian tutup Tarik dengan
carai di palu pada bagian
dalamnya.
Hasil celana pantalon tanpa poly

30
BAB IV

HASIL PRODUK

Tampak depan dan tampak belakang

Tampak samping

31
BAB V

KESIMPULAN

Busana tailoring dapat didefinisikan sebagai busana yang dibuat dengan


menggunakan sistem tailoring, yakni teknik menjahit busana yang dikerjakan
secara teliti karena sebagian besar prosesnya dilakukan dengan menggunakan
mesin jahit sementara penyelesaiannya dikerjakan dengan jahitan tangan.
Dapat disimpulkan bahwa busana tailoring adalah busana dengan teknik
menjahit tingkat tinggi, menjahit busana tailoring di kerjakan dengan teliti dan
sebagian pengerjaannya menggunakan mesinn jahit dan jahitan tangan.
Busana tailoring yang dibuat dalam tugas matakuliah tailoring yaitu pembuatan
jas pria dewasa dengan model jas Sport Kancing Dua dan celana pantalon tanpa
poly. Dalam proses pembuatan diperlukan ketelitian dan pengerjaan yang cukup
lama dikarenakan lebih banyak penyelesaian dengan jahitan tangan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Fitinline (2019). Jenis-Jenis Busana Tailoring Lengkap Dengan Bahan dan Teknik
Pembuatannya. [Online] diakses pada tanggal 3 Juni 2021 dari
https://fitinline.com/article/read/jenis-jenis-busana-tailoring-lengkap-dengan-
bahan-dan-teknik-pembuatannya/
Fitinline (2018). Bahan Pelapis Pada Jas Formal Dengan Teknik Canvassed. [Online]
diakses pada tanggal 3 Juni 2021 dari https://fitinline.com/article/read/bahan-
pelapis-pada-jas-formal-dengan-teknik-canvassed/
Navita (2015). Pengertian Busana Tailoring. . [Online] diakses pada tanggal 3 Juni
2021 dari http://kursusjahityogya.blogspot.com/2015/06/pg.html

33

Anda mungkin juga menyukai