Disusun Oleh :
Vidyastuti Purwaningrum
X MIPA 8
34
1
DAFTAR ISI
I. HALAMAN DEPAN...............................................................................................................1
A. Kain Perca.....................................................................................................................4
B. Hasil................................................................................................................................
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebutkan nama Allah SWT yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas
prakarya kami tentang membuat kerajinan khas demak dari kain perca.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada berbagai
kekurangan di berbagai bagian. Untuk itu, kami ucapkan maaf. Dan kami menerima segala
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai kerajinan khas demak dari kain perca terhadap pembaca.
Vidyastuti P.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kain perca adalah kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian,
kerajinan atau produk tekstil lainnya.Jahit perca adalah menggabungkan potongan-
potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai rencana. Jahit perca
pada dasarnya mempelajari tehniknya bukan bahannya.
Patchwork, quilting dan applique merupakan tehnik-tehnik dalam kreasi jahit perca.
Patchwork adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti
pola berulang sesuai rencana.
Produk jahit perca diantaranya: bedcover, selimut, sarung bantal kursi, hiasan
dinding, tutup kotak tissue, cempal, alas panas, taplak meja, sarung toples, tas, tutup kulkas,
tutup galon, tutup tudung saji, tempat surat, dll
Kain Wool merupakan salah satu jenis kain yang berserat tebal dan sangat lembut
dan biasa digunakan sebagai bahan dasar pakaian hangat atau sweater.
Kain Lycra merupakan jenis kain yang bertekstur lembut dan elastic.
Kain Akrilit merupakan salah satu jenis bahan terbuat dari bahan sejenis plastik dan
biasa digunakan untuk membuat kemeja.
Kain Chiffon merupakan jenis kain yang sangat ringan. Bahan dasar kain chiffon
adalah katun, sutera, atau fiber sintetis.
Kain Ceruti merupakan salah satu jenis kain yang mirip dengan chiffon dengan ciri
khas keduanya yang sama-sama tipis.
4
Kain Katun merupakan salah satu jenis kain hasil rajutan yang berbahan dasar serat
kapas.
Kain Flanel merupakan salah satu jenis kain yang dibuat dari bahan dasar serat wol,
tanpa ditenun. Kain ini memiliki tekstur yang agak tebal, namun sangat lembut dan
lentur sehingga mudah dibentuk apa saja.
Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin,
namun bagian belakangnya suram.
Kain Denin merupakan kain yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai
macam jeans seperti celana jeans, jaket jeans, dan lain-lainnya.
Kain Rayon merupakan jenis kain yang biasanya tampak berkilau dan tidak mudah
kusut.
Kain Sutra merupakan jenis bahan yang sangat ringan dan memiliki tekstur yang
sangat lembut sehingga harus berhati-hati dalam penjahitan maupun perawatan
lain, misalnya pencucian dan penyetrikaan.
Kain Polyester merupakan kain yang memiliki kesamaan dengan kain katun. Namun,
dari segi kualitas, jenis kain ini masih satu tingkat dibawah kain katun. Bahan dasar
kain PE adalah benang polyester.
Kain Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari bahan dasar kapas. Kain ini sangat
fleksibel sehingga sangat mudah dibentuk menjadi aneka bentuk kreasi serta
ditambahkan hiasan apapun. Kain satu ini juga merupakan jenis kain ramah
lingkungan karena bahan dasarnya yang alami. Kain blacu dapat ditemukan dengan
mudah, salah satunya digunakan sebagai pembungkus tepung terigu.
5
BAB II
ISI
1) Gunting
2) Cutter
3) Jarum Jahit
4) Jarum Pentul
5) Penggaris
6) Pensil
2) Kain Flanel
3) Benang Jahit
6
4) Restleting
B. Langkah- langkah
1) Membuat pola pada kain perca dan kain flanel sesuai yang dibutuhkan
kemudian gunting. Lalu satukan kain yang telah dipotong dengan
menyematkan jarum pentul.
7
4) Jahit resleting.
C. Hasil
8
9
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa benda yang tidak dibutuhkan yaitu kain perca
yang dapat di buat ulang menjadi bahan yang layak jual dipasaran dan bernilai jual yang
tinggi.
10