Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU BAHAN BUSANA

LINING

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bahan Busana

Disusun Oleh :

Neila Azizah (180544636056)

Nabila Ayu W. (180544636041)

Dosen Pengampu : Endang Prahastuti

Fakultas Teknik

S1 Pendidikan Tata Busana Offering B

Universitas Negeri Malang

2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kepada Tuhan YME, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Bahan Busana yaitu Lining.

Penyusunan makalah adalah salah satu tugas mata kuliah Garnitur. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun penyajian materi, mengingat kurangnya kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada guru pengampu
mata kuliah Garnitur Ibu Endang Prahastuti yang telah membimbing dan
mengarahkan bagaimana seharusnya makalah ini dibuat.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan YME memberikan imbalan yang


setimpal pada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, semoga dapat menjadikan
amal ibadah yang baik dan bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada
umumnya. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

wassalamualaikum wr.wb

Malang, 10 September 20

Penyusun
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................…
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Lining………………………………………………......
2.2 Macam-macam
dan Ciri-ciri Lining………………………….........
2.3 Fungsi dan
manfaat Lining………………………………………….
2.4 Perawatan
lining………………………………………………........
2.5 Hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih Lining………………..
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................…
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Busana merupakan kebutuhan primer manusia. Selain membutuhkan
makanan dan tempat berteduh manusia juga membutuhkan busana untuk
melindungi dan menutupi dirinya dari hujan, panas, senjata tajam, dan
lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai usaha-usaha di
bidang busana. Misalnya usaha konveksi dan tailoring. Karena
kebutuhan dan kepopuleran ragam busana saat ini, fashion dan gaya
berbusana pun semakin beragam. Mulai dari busana pesta sampai busana
yang biasa dikenakan untuk sehari-hari. Dalam pembuatan busana-
busana tersebut pasti akan dibutuhkan bahan-bahan pelengkap agar
busana bisa terlihat lebih bagus,harmonis, dan nyaman dipakai. Dalam
busana terdapat bahan pelapis diantaranya yaitu; Interlining,
Interfacing, Underlining, dan Lining. Dalam makaalah ini akan dibahas
mengenai Lining.
Lining adalah bahan pelapis yang digunakan untuk menutupi
bagian dalam (bahan pelapis lain) pada pakaian. Lining disebut juga
dengan lapisan terakhir. Lining memberikan penyelesaian yang rapi,
dan memberikan rasa nyaman, kehangatan, dan kehalusan terhadap
kulit. Biasanya lining dikenakan pada pembuatan busana jas, kebaya,
rok, mantel, blus, dan lainnya. Penggunaan lining sebagai bahan
busana sangat berperan penting untuk membuat busana yang dikenakan
terlihat lebih baik, oleh karena itu kami membuat makalah tentang
lining agar menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang bahan
pelapis serta memudahkan kita saat mencari dan mengenali jenis-jenis
bahan pelapis, terutama lining/vooring.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan lining?
2. Apa sajakah macam-macam dan ciri-ciri lining?
3. Apa sajakah fungsi dan manfaat dari lining?
4. Bagaimanakah cara merawat lining?
5. Apa sajakah yang harus dperhatikan saat memilih lining?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian lining.
2. Menerangkan ciri-ciri dan macam-macam lining.
3. Menjelaskan fungsi dan manfaat lining.
4. Menginformasikan cara merawat lining.
5. Menjelaskan apa saja yang harus diperhatikan saat memilih lining.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lining

Lining sering di sebut vooring (dari bahasa Belanda) adalah kain yang biasanya
digunakan untuk melapisi busana bagian dalam dan langsung menyentuh kulit. Lining ini
menjadi satu kesatuan dengan busana dan dijahit menjadi satu bagian dengan busana,
sehingga tidak bisa dilepas. Lining berfungsi sebagai lapisan pada bahan utama agar lebih
tebal, lebih adem (dingin), lebih enak dilihat, dan sebagai penutup kampuh pada busana.
Lining juga digunakan sebagai lapisn terakhir pada kain setwlah lapisan-lapisan sebelumnya.

Warna kain lining biasanya disesuaikan dengan warna kain utama yang digunakan.
Penggunaan kain ini untuk jenis busana yang berbahan tipis, supaya busana yang berbahan
tipis atau transparan tidak tembus pandang sewaktu dipakai. Namun demikian, ada beberapa
jenis bahan yang meskipun sudah dilapisi lining, tetap harus menggunakan rok dalam atau
legging, misalnya bahan chiffon dan bahan yang berwarna soft (krem, putih dan warna terang
lainnya). Selain kain yang berbahan tipis, kain lining juga digunakan pada bahan agak panas,
untuk busana yang dibuat dari bahan yang kurang menyerap keringat, misalnya bahan
shantung korea dan tafeta, sebaiknya dilapisi lining, supaya ada media penyerap keringat dan
lebih nyaman digunakan. Busana berbahan yang nempel di kulit juga memerlukan tambahan
kain lining, misal baju yang dibuat dari bahan satin silk. Biasanya bahan satin silk dan
sejenisnya jika tidak dilapisi lining akan nempel di kulit, kecuali jika bahan satin dipakai
untuk dalaman kebaya atau dalaman gamis brokat.
2.2 Macam-Macam dan Ciri-Ciri Lining

Jenis atau macam dari lining itu beragam. Meskipun ciri-ciri dasarnya sama, namun
tetap saja terdapat perbedaan-perbedaan dari lining yang menyebabkan lining mempunyai
jenis atau macam. Berikut ini contoh dari Lining

1. Errow : hamper mirip kain kerudung

memiliki tekstur yang lembut, tembus pandang, sedikit rapuh.


Biasanya di pakai pada baju, rok, dan tas

Harga : Rp 12.000/meter

Rp 18.000/meter

2. Asahi
memiliki tekstur Yang kasar sedikit berkilau (kusam), biasanya
di pakai pada jas dan jaket.

Harga : Rp 10.000/meter

3. Sutera/silky

Lining silky memiliki tekstur lembut, tipis, berkilau. Biasanya


di gunakan pada tas, jaket dan baju pesta.

Silky jepang : Rp 48.000/meter

4. Dormeuil
Lining dormeuil, memiliki tekstur yang lembut, berkilau dan
memiliki ciri khas berupa tulisan dormeuil pada permukaan kain
nya

Harga : Rp 17.500/meter

5. Tricot

berongga, tipis, terawang, ringan, mulur jika ditarik dan akan rusak

Hitam/putih : Rp 12.500/meter

Rp 8.500/meter
Berwarna : Rp 13.000

6. Peles

Memiliki tekstur tipis, berkilau, dan mudah kusut. Dipakai pada


jas, jaket, dan topi

Harga : Rp 12.000/meter

7. Satin
lembut, berkilau, Banyak digunakan pada rok, baju Pesta

Satin biasa : Rp 21.000 / meter

Satin glitter : 32.500/meter

8. Double hicon

Kain bersifat tembus pandang, tipis, berongga rapat,ringan. Biasanya


digunakan pada gamis, rok, bisa juga digunakan untuk kerudung.

Harga : Rp 19.500/meter

9. SPTI
SPTI lebih nyaman disbanding asahi akan tetapi masih kalah kenyamanannya
disbanding errow. Biasa digunakan untuk kebaya.

Harga : Rp 15.000/meter

10. Rayon

Rayon berdifat halus, lembut, mudah menyerap keringat, tidak mudah kusut,
menyerupai sutra.

Harga : Rp 25.000/meter

2.3 Fungsi dan Manfaat Lining

 Pada busana biasanya lining digunakan untuk pelapis busana yang bahan dasarnya
tipis atau transaparan. Sehingga penggunaan furing bisa membuat busana lebih tebal
dan tidak terawang.
 Membuat pakaian menjadi lebih adem. Misalnya pada pakaian yang bahan utamanya
panas.

 Memberikan kesan lebih rapi karena menutupi detail-detail (jahitan) bagian dalam
yang ada pada kain.

 Mengurangi bentuk lekuk tubuh. Contohnya pada bahan kain yang mudah menempel
pada tubuh, sehingga penggunaan furing dapat mengilangkan kesan tersebut.

 Memperpanjang umur pakaian, sehingga dapat melindungi dari gesekan langsung


dengan bahan kain atau dengan kulit pemakainya.

 Untuk mempermudah pemakaian dari busana itu sendiri. Contohnya pada jaket, jas,
atau mantel. Istilahnya dapat mempermudah pemakaian pada tubuh manusia, licin dan
tidak seset.

 Menambah rasa hangat dari pakaian tertentu

2.4 Perawatan Lining

secara garis besar perawatan yang di lakukan terhadap lining


mempunyai banyak kesamaan. Diantara cara-cara merawat lining yang baik
dan benar adalah sebagai berikut:

 Saat mencuci busana yang memakai lining, biasanya kita membalik baju
tersebut (yang bagian dalam yang terkena matahari). Saat itu lining
terkena langsung paparan sinar matahari. Jika lining terlalu lama
terkena sinar matahari, akan menyebabkan semakin rusaknya kain lining
tersebut. Dengan ini sebaiknya kita menjemur di tempat yang teduh
atau setidaknya terkena angin.

 Ketika pencucian pakaian yang memakai lining, sebaiknya jangan


merendam pakaian tersebut terlalu lama. Dan hindari pemakaian
pemutih. Hal ini menyebabkan semakin rusaknya warna dan semakin
rapuhnya tekstur lining.

 Jika menggunakan pakaian yang memakai lining, diusahakan tidak


menarik kain lining tersebut. Karena akan mengurangi keelastisannya
mengetahui sifat lining yang rata-rata tipis.

 Gunakan suhu sedang saat menyeterika lining agar tidak cepat merusak
teksturnya.

2.5 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Lining

1) Jenis bahan utama

Jika bahan utama busana bersifat agak kaku seperti bahan untuk pakaian kerja,
berupa jas atau semi jas, blazer dan lain-lain, hendaklah menggunakan bahan lining
yang bertekstur hampir sama, seperti kain hero dan kain abutai agar dapat
mengimbangi bahan luarnya. Begitu juga dengan bahan luar yang tipis dan melangsai.
Untuk bahan yang melangsai sebaiknya juga menggunakan bahan lining yang lembut
dan melangsai seperti kain yasanta, hvl, dll. Bahan yang melangsai dan lembut seperti
sutera, terutama bahan yang harganya mahal, lining yang digunakan hendaklah yang
sebanding, dengan kata lain lining yang digunakan dapat mempertinggi mutu busana
yang dibuat. Untuk bahan yang tipis atau tembus pandang seperti tile atau chiffon
dapat menggunakan bahan yang mengkilat seperti saten, tetapi jika pemakai tidak
menyukai bahan yang mengkilat dapat juga digunakan bahan yang lembut dan
melangsai atau tidak kaku.

2) Warna bahan

Warna bahan untuk lining disesuaikan dengan warna bahan utamanya. Tetapi
untuk efek warna tertentu terutama untuk bahan yang tipis dan tembus pandang dapat
digunakan warna yang diinginkan, tentunya yang serasi dengan bahan. Dapat memilih
bahan dengan warna yang sedikit lebih tua atau sedikit lebih muda dari bahan
utamanya.
3) Sifat luntur dan susut kain.

Bahan lining adakalanya luntur dan susut setelah dicuci, terutama lining yang
berasal dari bahan katun. Agar lining yang digunakan tidak luntur atau susut setelah
dibuatkan busana, hendaklah sebelum digunting terlebih dahulu dicuci dan
dikeringkan lalu disetrika. Untuk bahan lining yang luntur setelah dicuci sebaiknya
ditukar dengan bahan yang tidak luntur. Bahan yang luntur dapat merusak warna
busana yang dibuat.

4) Kesempatan pemakaian busana.

Pemilihan bahan untuk lining juga perlu memperhatikan kesempatan. Seperti


sweater atau baju dingin atau jaket hendaklah menggunakan lining yang dapat
menghangatkan tubuh karena sweater atau jaket ini sering digunakan pada saat udara
dingin atau untuk berkendaraan roda dua. Lining yang dapat digunakan diantaranya
kain abutai atau sejenisnya. Begitu juga dengan pakaian kerja, hendaklah dipilih
bahan lining yang dapat menghisap keringat dan dapat memberi kenyamanan pada
saat bekerja, seperti kain hero dan sejenisnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lining berguna sebagai pelapis baju bagian dalam. pemberian lapisan pada baju
berguna untuk menambah kenyamanan, merapikan konstruksi bagian dalam baju, dan
memudahkan ketika mengenakan baju maupun melepasnya. Selain itu lining juga bisa
digunakan sebagai variasi warna, hiasan, maupun lapisan untuk keindahan dan
kenyamanan baju. Cara yang tepat ketika memilih lining yaitu jika pakaian utama tembus
pandang dan berongga, pilihlah lining yang bermotif, berkilau, berwarna sekaras dengan
pakaian utama. Jika pakaian utama berkain tebal dan butuh lining, maka pilihlah lining
yangtipis dan dingin demi kenyamanan dan keindahan busana.
Lining memiliki berbagai macam jenis diantaranya Errow, GM, Asahi,
Silky,Dormeuil, tricot, Peles, Satin, Double Hicon, Spti, Rayon, dll. Dalam memilih jenis
lining harus mempertimbangkan jenis bahan utama, warna bahan utama, sifat luntur dan
susut kain, dan kesempatan pemakaian busana.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tokopedia.com/budiono2/kain-furing-asahi?
gclid=EAIaIQobChMIjNzNxenI3QIV0worCh16ZwrjEAQYAiABEgKQQPD_BwE

https://www.paperrater.com/free_paper_grader

http://mode.ok-rek.com/2010/03/bahan-pelapis-lining-dan-interlining.html?
m=1

http://rumahjahithaifa.com/2010/04/25/furingvooringpuring-apaan-tuh/

http://rumahjahithaifa.com/2010/04/28/macam-macam-kain-
furing/cpmment-page-2/#comment-81923

https://fitnline.com/article/read/4-jenis-kain-furing-untuk-pakaian

https://fitinline.com/article/read/4-jenis-kain-furing-untuk-pakaian/

Anda mungkin juga menyukai