Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SENI BUDAYA

Disusun Oleh :

MODERATOR : JULAI
PENYAMPAI MATERI : 1. HILARY
2. LIA
PEMBUAT MAKALAH : 1. ELSA
2. KHAIRA
CANVA/PPT : RANIA
PENCARI MATERI : 1. ZAKIA
2. CLAURA
3. RIVAN
4. ZAHI
NOTULEN : NAZILA

KELAS X MPLB 3

SMK NEGERI 1 TEMBILAHAN


JLN. BAHARUDDIN YUSUF TEMBILAHAN
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR RIAU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini.
Banyak hambatan yang kami rasakan, namun berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Hanya do’a dan harapan semoga Allah SWT yang akan membalas semua
amal baik tersebut. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat
bagi kita semua, khususnya bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang
memerlukan.

Tembilahan, Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Usul Busana.................................................................. 3
B. Pengertian Busana................................................................. 4
C. Fungsi Busana....................................................................... 6
D. Tata Rias................................................................................ 8
E. Sejarah Tata Rias................................................................... 11
F. Unsur Tata Rias..................................................................... 13
G. Properti Tari........................................................................... 14
H. Jenis-Jenis Properti Tari........................................................ 15
I. Contoh Properti Tari.............................................................. 16
J. Fungsi Tata Rias dan Tata Busana........................................ 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 19
B. Saran ..................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ” bhusana”. Namundalam
bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi”padanan pakaian”.
Meskipun demikian pengertian busana dan pakaianmerupakan dua hal yang
berbeda. Busana merupakan segala sesuatuyang kita pakai mulai dari ujung
rambut sampai ke ujung kaki. Busana inimencakup busana pokok, pelengkap
(milineris dan aksesories) dan tatariasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian
dari busana yangtergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana
pokokyang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.Busana yang dipakai
dapat mencerminkan kepribadian dan statussosial sipemakai. Selain itu busana
yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang
melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan
pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.Ilmu
tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih,
mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh
busana yang lebih serasi dan indah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul busana?
2. Apa pengertian busana?
3. Apa fungsi busana?
4. Apa pengertian tata rias?
5. Bagaimana sejarah tata rias?
6. Apa saja unsur tata rias?
7. Apa saja properti tari?
8. Apa saja jenis-jenis properti tari?
9. Bagaimana contoh properti tari?
10. Apa fungsi tata rias dan tata busana?

1
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui asal usul busana
2. Mengetahui pengertian busana
3. Mengetahui fungsi busana
4. Mengetahui tata rias
5. Mengetahui sejarah tata rias
6. Mengetahui unsur tata rias
7. Mengetahui properti tari
8. Mengetahui jenis-jenis properti tari
9. Mengetahui contoh properti tari
10. Mengetahui fungsi tata rias dan tata busana

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Usul Busana
Busana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusiadisamping
kebutuhan makanan dan tempat tinggal. Hal inipun sudahdirasakan manusia sejak
zaman dahulu dan berkembang seiringdengan perkembangan kebudayaan dan
peradaban manusia. Dilihatdari sejarah perkembangan kebudayaan manusia, dapat
kita pelajarihal-hal yang ada hubungannya dengan busana.Pada dasarnya busana
yang berkembang dimasyarakat dewasaini merupakan pengembangan dari bentuk
dasar busana padaperadaban Barat. Namun busana baratpun hadir atas
sumbanganyang tumbuh dari tiga akar budaya yaitu Yunani Kuno, Romawi
danNasrani. Seiring dengan perkembangan zaman, busana mengalamiperubahan
sesuai dengan perkembangan Ilmu, pengetahuan,teknologi dan seni (IPTEKS).
Pada zaman prasejarah manusia belum mengenal busanaseperti yang ada
sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu,bercocok tanam dan hidup
berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain dengan memanfaatkan apa yang
mereka peroleh di alamsekitarnya. Ketika mereka berburu binatang liar,
merekamendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidupnya yaitudaging
untuk dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh. Padasaat itu manusia
baru berfikir untuk melindungi badan dari pengaruhalam sekitar seperti gigitan
serangga, pengaruh udara, cuaca atauiklim dan benda-benda lain yang
berbahaya.Cara yang dilakukan manusia untuk melindungi tubuhnya padasaat itu
berbeda-beda sesuai dengan alam sekitarnya. Di daerahyang berhawa dingin,
manusia menutup tubuhnya dengan kulitbinatang, khususnya binatang-binatang
buruan yang berbulu tebalseperti domba. Kulit binatang tersebut dibersihkan
terlebih dahulu daridaging dan lemak yang menempel lalu dikeringkan. Hal ini
biasanyadilakukan oleh kaum wanita. Begitu juga dengan daerah yang
panas,mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih dahulu
laludipukul-pukul dan dikeringkan. Ada juga yang menggunakan daun-daun
kering dan rerumputan. Selain itu ada yang memakai rantai darikerang atau biji-
bijian yang disusun sedemikian rupa dan untaian gigidan taring binatang. Untaian

3
gigi dan taring binatang ini dipakai dibagian leher, pergelangan tangan,
pergelangan kaki dan padapanggul sebagai penutup bagian-bagian tertentu pada
tubuh.Pemakaian untaian gigi, taring dan tulang, selain berfungsiuntuk
penampilan dan keindahan juga berhubungan dengan kepercayaan atau tahayul.
Menurut kepercayaan mereka, denganmemakai benda-benda tersebut dapat
menunjukkan kekuatan ataukeberanian dalam melindungi diri dari roh-roh jahat
dan agar selaludihormati.
Cara lain adalah dengan menoreh tubuh dan wajah dandiberi bahan
pewarna yang lebih dikenal men“tattoo”. Namunmentatto menurut Roosmy M
Sood dalam Dra. Arifah A Rianto, M.Pd(2003:44) bahwa semua yang dilakukan
oleh masyarakat primitifbelum dapat dikatakan berbusana karena seni berbusana
barumuncul setelah masyarakat mengenakan penutup tubuh dari kulitbinatang,
kulit kayu atau bahan-bahan tenunan.Bersamaan dengan penemuan bahan busana
baik dari kulitbinatang maupun kulit kayu dan cara pemakaiannya maka
lahirlahbentuk dasar busana.

B. Pengertian Busana
Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagikita
semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu “bhusana” dan istilah
yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan
“pakaian”. Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit
perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi“pakaian yang bagus atau indah”
yaitu pakaian yang serasi, harmonis,selaras, enak di pandang, nyaman melihatnya,
cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian
adalah bagian dari busana itu sendiri.Busana dalam pengertian luas adalah segala
sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi
kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar
busana meliputi :

4
1. Busana mutlak
Yaitu busana yang tergolong busana pokokseperti baju, rok, kebaya,
blus, bebe dan lain-lain, termasukpakaian dalam seperti singlet, bra, celana
dalam dan lain sebagainya.
2. Milineris
Yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta
mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas,
topi, kaus kaki, kaca mata,selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris
Yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin,bross dan lain.
sebagainya.Dari uraian di atas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas
pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari
keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai keujung kaki, baik yang
sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk
perhiasan.
Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang yang akan
berkecimpung di bidang tatabusana.Pemakaian istilah busana dalam Bahasa
Inggris sangat beragam,tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti :
a. Fashion
Lebih difokuskan pada mode yang umumnya ditampilkan seperti istilah-istilah
mode yang sedang digemari masyarakat yaitu fashion , mode yang
dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan pencipta mode
dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashionbook.
b. Costume.
Istilah ini berkaitan dengan jenis busana sepertibusana nasional yaitu national
costume, busana muslim disebut moslem costume, busana daerah disebut
traditional costume.
c. Clothing
Dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau
situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter clothing , busana

5
musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim semi disebut
spring cloth.
d. Dress
Dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan kesempatan
tertentu, misalnya busana untuk kesempatan resmi disebut dress suit , busana
seragam dikatakan dress uniform dan busana untuk pesta disebut dress party.
Dress juga menunjukkan model pakaian tertentu seperti long dress, sack dress
dan Malaysian dress.
e. Wear
Istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana
anak disebut children's wear, busana pria disebut men's wear dan busana
wanita disebut women's wear.

C. Fungsi Busana
Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari
sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga
mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri.
Fungsi busana dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain aspek
biologis, psikologis dan sosial. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Ditinjau dari aspek biologis, busana berfungsi:
a. Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari, debu serta gangguan
binatang, dan melindungi tubuh dari benda-benda. lain yang
membahayakan kulit. Seperti orang yang berada di daerah kutup
memerlukan busana untuk melindungi tubuhnya dari udara dingin. Begitu
juga orang yang tinggal di daerah. yang beriklim panas, busana digunakan
untuk melindungi tubuh dari udara panas yang mungkin dapat merusak
kulit.
b. Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan dari sipemakai. Manusia
tidak ada yang sempurna, setiap manusia memiliki kelebihan dan

6
kekurangan. Untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihannya
juga dapat di lakukan dengan memakai busana yang tepat. Seperti
seseorang yang bertubuh kurus pendek, hindari memakai kerah dengan
ukuran lebar, memakai rok yang terlalu pendek (rok mini), dan rok span
karena hal ini akan memberikan kesan lebih kurus dan lebih pendek.
Pilihlah model rok pias, model kerah yang dapat menutup tulang leher.
Dapat menggunakan sepatu yang berhak tinggi dan memakai perhiasan
yang berukuran kecil atau sedang, serta memakai pakaian yang tidak
menonjolkan bentuk tubuh yang kurus dan pendek tersebut, begitu juga
sebaliknya.
2. Ditinjau dari aspek psikologis
a. Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri. Dengan busana yang
serasi memberikan keyakinan atau rasa percaya diri yang tinggi bagi
sipemakai, sehingga menimbulkan sikap dan tingkah laku yang wajar.
Seperti seseorang yang pakaiannya tidak sesuai dengan acara yang sedang
dihadirinya, akan membuat dia risih atau salah tingkah.
b. Dapat memberi rasa nyaman. Sebagai contoh pakaian yang tidak terlalu
sempit atau terlalu longgar dapat memberi rasa nyaman saat memakainya.
Begitu juga dengan pakaian yang modelnya sesuai dengan sipemakai akan
membuat dia nyaman dalam melaksanakan segala aktifitas yang di
lakukannya.
3. Ditinjau dari aspek sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma-norma yang mengatur
pola perilaku di masyarakat. Norma-norma tersebut antara lain norma
kesopanan, norma agama, norma adat dan norma hukum. Sebagai masyarakat
Timur, norma-norma ini harus dipatuhi oleh masyarakat. Tatanan tersebut
diantaranya juga mengatur tentang bagaimana berpakaian. Dilihat dari aspek
sosial busana berfungsi:
a. Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan. Seperti terlihat
pada masyarakat yang beragama Islam, diwajibkan menutupi auratnya,

7
dimana wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan
muka. Ditempat umum hendaklah memakai pakaian yang sopan.
b. Untuk menggambarkan adat atau budaya suatu daerah. Misalnya pakaian
adat Minang menggambarkan tentang budaya Minangkabau, pakaian adat
Betawi menggambarkan tentang budaya masyarakat Betawi, pakaian adat
Bali, Batak, Sulawesi dan lain sebagainya.
c. Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga. Seperti seseorang
yang berasal dari korps kepolisian menggunakan seragam tertentu yang
berbeda dengan yang lain, seorang siswa atau pelajar menggunakan
seragam sekolah mereka dan lain sebagainya. . Media komunikasi non
verbal.
d. Busana yang kita kenakan dapat menyampaikan misi atau pesan kepada
orang lain, pesan itu akan terpancar dari kepribadian kita, dari mana anda
berasal, berapa usia yang akan anda tampilkan, jenis kelamin apa yang
ingin anda akui, jabatan atau sebagai apa keberadaan anda dimasyarakat,
dan sebagainya, inilah yang ingin digarisbawahi melalui penampilan
busana kita. Ini semua contohnya bisa dilihat dari penampilan seorang
artis, peran apa dan kesan serta misi apa yang akan disampaikan.

D. Tata Rias
Tata rias merupakan hal yang penting dalam dunia kecantikan dan
pertunjukan, karena dapat memberikan perubahan besar pada penampilan
seseorang, menciptakan karakter yang kuat, dan menghasilkan efek khusus yang
mendukung tujuan tertentu.
Namun, tata rias ini terbagi kedalam beberapa jenis untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan atau kondisi yang tepat saat menggunakan tata rias.
Pengertian Tata Rias Menurut Para Ahli:
Menurut Martha Tilaar, tata rias adalah seni mempercantik wajah dengan
cara menonjolkan keindahan wajah dan menyamarkan kekurangan, sehingga
meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri seseorang.

8
Sementara itu, Harymawan menyatakan bahwa tata rias adalah seni
menggunakan produk kosmetik untuk mengubah penampilan wajah pemain di
atas panggung sesuai dengan suasana yang diinginkan.
Adapun jenis-jenis dari tata rias sendiri dapat ditinjau sebagai berikut:
1. Tata Rias Dasar
Tata rias dasar atau make up fundamentals adalah seni dasar dalam
seni merias wajah yang melibatkan cara merias berbagai bagian wajah dengan
bantuan pencahayaan, furniture, dan alat-alat make up yang tepat.
Selain itu, penting juga untuk menggunakan produk make up dengan
memperhatikan kebersihannya, memahami struktur kulit, menjaga perawatan
kulit, serta mengikuti aturan dalam memilih warna dan menerapkan teknik
make up yang sesuai.
2. Tata Rias Wajah Khusus
Jenis tata rias ini terbagi menjadi 4 macam, yakni tata rias cikatri, tata
rias geriatri, tata rias foto, dan tata rias film yang akan diulas berikut ini:
a. Tata Rias Cikatri
Ini merupakan teknik merias wajah yang bertujuan untuk
meningkatkan kecantikan dengan cara menonjolkan fitur wajah yang indah
dan menyamarkan atau menutupi bagian yang dianggap kurang sempurna.
Tujuannya adalah untuk menyamarkan kekurangan seperti kerutan, bekas
luka, dan hiperpigmentasi sehingga wajah terlihat lebih sempurna.
b. Tata Rias Geriatri
Tata rias geriatri adalah proses merias wajah khusus untuk wanita
yang telah memasuki usia lanjut. Teknik ini bertujuan untuk menyamarkan
tanda-tanda penuaan seperti keriput, perubahan struktur wajah, dan rambut
beruban. Semua ini menjadi fokus dalam koreksi wajah menggunakan
make up.
c. Tata Rias Foto
Tata rias foto adalah jenis tata rias yang digunakan dalam dunia
fotografi atau editorial untuk mencerminkan kepribadian atau karakter
model, serta untuk menyesuaikan konsep tertentu dengan intensitas cahaya

9
dan dekorasi yang digunakan. Tata rias foto memiliki berbagai aspek yang
perlu diperhatikan.
d. Tata Rias Film
Teknik tata rias film sendiri dibagi kembali menjadi tiga, yakni
yang pertama adalah tata rias wajah, yang bertujuan untuk meningkatkan
penampilan cantik pemain film.
Kedua, tata rias wajah karakter, yang digunakan untuk mendukung
penjiwaan karakter tokoh dalam peran yang dimainkan dengan cermat.
Ketiga, tata rias wajah smink, digunakan untuk menciptakan tampilan baru
dan imajinatif pada tokoh.
3. Tata Rias Korektif
Tata rias wajah korektif adalah cara untuk membuat penampilan lebih
baik dengan mengubah bentuk wajah yang dianggap kurang sempurna.
Biasanya, bentuk wajah yang dianggap sempurna adalah yang berbentuk
lonjong, yang dianggap paling fotogenik.
Ini berarti bentuk wajah bulat, persegi, panjang, dan hati dapat diubah
dengan shading dan highlighting pada bagian yang perlu.
4. Tata Rias Panggung
Tata rias panggung adalah tata rias yang digunakan saat pertunjukan
panggung dengan memfokuskan pada riasan wajah untuk menciptakan efek
khusus yang menjadi sorotan. Tata rias panggung umumnya digunakan oleh
peragawati, penari, dan penyanyi saat tampil di atas panggung. Tujuannya
adalah agar wajah tetap terlihat dengan jelas bahkan dalam pencahayaan
panggung yang terang.
Tata rias ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni prosthetic (tata rias untuk
meniru suatu karakter) dan straight make-up (tata rias yang menyesuaikan
dengan busana dengan memperhatikan situasi pelaksanaanya).
5. Tata Rias Pengantin
Tata rias pengantin adalah tata rias spesial untuk pengantin yang
umumnya menggunakan teknik highlight, shading, dan contouring untuk
memperindah wajah, serta teknik kamuflase untuk menyamarkan kekurangan.

10
Aturan tata rias pengantin dapat bervariasi sesuai dengan budaya dan waktu
pernikahan yang berbeda.
6. Tata Rias Karakter
Tata rias wajah karakter adalah tata rias yang digunakan untuk
menggambarkan karakter seseorang saat tampil di atas panggung. Tujuannya
adalah untuk membantu wajah mencerminkan sifat dari tokoh yang
diperankan, sehingga membantu para pemain dalam berperan sesuai dengan
karakter yang dimainkan.
7. Tata Rias Fantasi
Tata rias fantasi adalah seni tata rias yang digunakan untuk mengubah
seseorang menjadi bentuk khayalan yang diinginkan, seperti hewan,
tumbuhan, tokoh horor, atau binatang. Tata rias ini menghasilkan tampilan
yang tidak realistis dan seringkali melibatkan penggunaan lukisan di tubuh
(body painting), riasan rambut, dan busana yang sesuai dengan tema yang
diinginkan.
8. Special Effect Make-Up
Jenis special effects make up atau tata rias efek khusus adalah tata rias
yang menciptakan ilusi untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mengubah
penampilan wajah model menjadi tampak terluka, cacat, dan lain sebagainya.

E. Sejarah Tata Rias


Dimulai saat manusia pertama kali menjadi sadar akan dirinya. Ketika
manusia mulai menyadari bahwa diri mereka ingin terlihat lebih menarik, maka
manusia lainnya membantu mereka untuk memperbaiki penampilan mereka.
Tata rias pada dasarnya adalah seni menciptakan keindahan fisik.
Termasuk di dalamnya adalah rambut, kulit, dan kuku.
Bidang kesenian ini tidak memiliki waktu awal atau negara asal yang jelas.
Sejak jaman Mesir kuno atau Cina kuno, hasil karya kosmetik dan orang-orang
yang melakukannya ditemukan di seluruh dunia.

11
Kosmetik dan Cosmeticians Pertama
Kosmetik yang pertama mungkin digunakan oleh suku pemburu kuno.
Mereka mengoleskan abu di bawah mata mereka untuk mengurangi silau sinar
matahari. Mereka juga mengubah bau tubuh dengan mengolesi tubuh mereka
dengan air kencing binatang. Meskipun sangat primitif, praktik-praktik inilah
yang memunculkan ide-ide kosmetik seperti eyeliner dan parfum. Orang pertama
yang berhasil membuat dan menerapkan produk ini bisa disebut sebagai
cosmetologists atau penata rias pertama.

Kosmetik dalam Budaya Kuno


Kecantikan, agama, dan obat-obatan adalah tiga alasan utama kosmetik
dikembangkan di beberapa budaya kuno, yaitu:
a. Mesir Kuno
Merupakan salah satu kebudayaan tertua yang berkaitan erat dengan
kosmetik. Orang-orang Mesir kuno sejak dulu sering menggunakan make-up.
Wig, parfum, eyeliner, lipstik, dan banyak lagi merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari kerajaan, atau bahkan semi-kerajaan. Produk mereka
yang terkenal yaitu eyeliner, berguna untuk membantu mengurangi silau,
mencegah infeksi mata, serta membuat mata terlihat cantik.
b. Cina Kuno
Kosmetik bagi orang Cina kuno dianggap sangat penting, terutama di
kalangan bangsawan. Selama beberapa dinasti, kuku yang indah merupakan
salah satu tanda kekayaan dan kemakmuran. Gaya rambut yang rumit, tata
rambut, serta perawatan rambut mereka benar-benar merupakan sebuah bentuk
seni yang indah.
c. Romawi dan Yunani Kuno
Terkenal dengan indulgensi mandi mereka yang rumit, termasuk segala
macam lotion dan ramuan. Mereka memakai parfum, bedak, blush, eyeliner,
dan lipstik. Wig, penyambungan rambut, removal rambut, serta mewarnai
rambut juga merupkan hal yang populer pada jaman itu bagi mereka yang
mampu mengongkosinya.

12
Sejarah Cosmetology
Dengan adanya kosmetik pertama yang muncul, maka dibutuhkan
seseorang yang tahu bagaimana cara membuat serta menggunakan produk
tersebut. Maka lahirlah ahli kecantikan pertama.
Budaya kuno tidak memiliki kelas atau training kosmetik formal untuk
menciptakan para pekerja ini, tetapi mereka mengandalkan pada praktik magang
yang lama atau dengan perbudakan. Hal ini berlangsung terus sampai kemunculan
pendidikan serta sekolah-sekolah kecantikan.

Tata Rias Modern


Seperti budaya dan teknologi yang telah berkembang, demikian pula tata
rias kecantikan. Meskipun masih berhubungan dengan rambut, kulit, dan kuku,
saat ini tata rias sudah mencakup berbagai posisi pekerjaan.
Selain itu, untuk menjadi seorang penata rias yang ahli mereka harus
mengambil kelas formal khusus tata rias untuk belajar dan berlatih.

F. Unsur Tata Rias


Unsur tata rias dalam tari berfungsi untuk mengubah karakter wajah
pribadi untuk menjadi karakter tokoh yang dibawakan. Selain itu, untuk
memperkuat ekspresi dan untuk menambah daya tarik atau kecantikan penari.
Kategori rias dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: Tata rias korektif Tata rias korektif
adalah rias dengan cara mempertegas garis wajah tanpa mengubah karakter orang
itu sendiri. Tata rias karakter Tata rias karakter adalah rias yang hanya
mempertegas garis wajah, tanpa mengubah karakter wajah yang sesungguhnya.
Tata rias fantasi Tata rias fantasi adalah rias yang tak hanya mempertebal garis
wajah, tetapi mengubah karakter wajah yang sesungguhnya. Di mana dalam rias
ini kita dapat melukis obyek pada wajah kita, misalkan melukis obyek hewan atau
bunga.

13
G. Properti Tari
Apa yang dimaksud dengan properti tari merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menunjang kegiatan seni tari. Istilah properti tari hanya
digunakan dalam kesenian tari. Untuk itu, istilah ini terdengar asing bagi sebagian
orang.
Apa yang dimaksud dengan properti tari adalah segala kelengkapan dan
peralatan dalam penampilan atau peragaan dalam sebuah tari. Properti tari ada
beragam sesuai dengan jenis tarinya. Seperti di Indonesia yang memiliki
bermacam-macam tarian daerah yang dilengkapi dengan properti tarinya.
Apa yang dimaksud dengan properti tari adalah segala sesuatu yang
diperlukan penari untuk dapat mengkreasikan diri supaya lebih kreatif di ruang
pentas. Properti tari ini juga dapat memberikan keindahan penampilan bagi penari.
Apa yang dimaksud dengan properti tari adalah semua peralatan yang
digunakan untuk kebutuhan suatu penampilan tatanan tari atau koreografi.
Penggunaan properti tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan koreografi,
hubungannya dengan tema dan gerak sebagai media ungkap. Properti tari
merupakan semua peralatan dari benda kecil sampai pada benda-benda besar.
Definisi lain, apa yang dimaksud dengan properti tari adalah segala
kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan dalam sebuah tari.
Properti tari dengan demikian adalah segala sesuatu yang diperlukan penari tari
kreatif di ruang pentas. Ketentuan properti yang akan dipergunakan merupakan
suatu pencerminan sebuah karakter atau makna yang dapat dilukiskan dari sebuah
alat peragaan atau properti, tentunya ini dapat mempermudah penari dalam
penciptaan karakter yang dituju.
Dilansir dari jurnal Seni Tari (2017) karya Anis Istiqomah, keberadaan
properti tari adalah sebagai alat-alat yang digunakan untuk peragaan penari.
Masing-masing penari memiliki cara, gaya, dan model berekspresi yang berbeda-
beda. Hal inilah yang membuat properti tari tak selalu dibutuhkan. Kehadiran
properti tari memiliki peranan sebagai senjata, sarana, ekspresi, dan simbolik.

14
Properti tari yang digunakan penari bukan berupa kostum dan
perlengkapan panggung, tetapi berupa alat yang dibawa oleh penari saat
melakukan pertunjukan seni tari. Propert tari ini yang digunakan harus
disesuaikan dengan tema, tujuan, dan makna tari yang ditampilkan. Hal ini
dimaksudkan supaya penari dapat melakukan gerakan tari dengan leluasa.
Tujuan adanya properti tari adalah memberikan keindahan bentuk dalam
pertunjukan tari. Hal ini diharapkan pertunjukan tari nantinya akan terlihat lebih
sempurna. Dengan menggunakan properti tari maka, tari yang sedang dimainkan
oleh penari akan terkesan hidup

H. Jenis-Jenis Properti Tari


Ada dua macam properti tari yaitu dance property dan stage property.
Berikut ini penjelasannya:
1. Dance Property
Adalah semua peralatan yang dipegang, digunakan, dipakai, atau
dimanfaatkan dan dimainkan oleh penari. Contoh yang termasuk ke dalam
dance property adalah keris, kipas, pedang, tombak, lawung, gada, bindi, sapu
tangan, dan lain sebagainya.
2. Stage Property
Adalah semua peralatan yang dibutuhkan dalam koreografi dengan
diletakkan dan diatur di atas panggung (area pentas). Peralatan tersebut dapat
berupa trap yang terbuat dari kayu, diatur dan disususn berjajar dari panggung
sebelah kanan ke kiri atau dari sebelah kiri ke kanan. Pengaturan trap
disesuaikan dengan koreografi dari penata tari. Trap dapat berbentuk segi tiga,
segi empat, segi lima, atau bingkai-bingkai persegi panjang. Contoh yang
termasuk ke dalam stage property adalah panggung, lighting, background, dan
sebagainya

15
I. Contoh Properti Tari
1. Selendang atau Sampur
Selendang memiliki peran ganda, yaitu diserasikan dengan warna dan
bagian kostum penari atau sebagai properti tari yang menjadi bagian dari
gerak tari itu sendiri. Jadi, penari akan melakukan melempar selendang,
serta menggerakkan selendang tersebut seolah-olah seperti sebuah sayap
seperti gerakan pada Tari Merak.
2. Kipas
Ada beberapa tarian yang menggunakan properti tari berupa kipas,
misalnya Tari Kipas Pakarena yang berasal dari Sulawesi dan beberapa
tarian tradisional Jawa Barat. Kipas tergolong mudah untuk digunakan
sebagai properti gerak tari, karena terkesan cantik dan menarik.
3. Payung
Ketika penari membawakan properti tari berupa payung dalam sebuah
tarian, terlihat sangat menarik dan begitu menggemaskan. Itulah mengapa
payung banyak digunakan sebagai properti tari yang digerakkan oleh
penarinya. Tarian yang identik dengan properti payung adalah Tari
Payung yang berasal dari Sumatera Barat. Makna dari payung sendiri
merupakan penyatuan dan sebagai simbol pelindung.
4. Kuda tiruan
Selanjutnya, salah satu properti tari adalah kuda tiruan yang terbuat dari
anyaman rotan ataupun bambu. Contoh tari yang menggunakan properti
kuda tiruan adalah Tari Kuda Lumping dan Tari Embeg.
5. Sapu tangan
Sapu tangan adalah selembar kain berukuran kecil yang disematkan
dipinggang atau dibawa oleh tangan penari. Contoh tari yang
menggunakan sapu tangan adalah Tari Sapu Tangan, Tari Mpa Lenggo,
dan Tari Lalayon.
6. Pedang
Pedang merupakan senjata yang kerap digunakan sebagai properti tari.
Contoh tari yang menggunakan properti pedang adalah Tari Beksan

16
Wireng, Tari Tua Reta Lou, Tari Fatalele, Tari Eko Prawiro, dan Tari
Pedang Mualang.
7. Topeng
Topeng adalah penutup muka yang biasanya digambar dan diukir untuk
menonjolkan suatu karakter dalam tarian. Contoh tari yang menggunakan
topeng adalah Tari Klana Topeng, Tari Topeng Cirebon, dan Tari Reog
Ponorogo.
8. Piring
Piring digunakan sebagai properti Tari Piring dari daerah Sumatera Barat.
Piring menyimbolkan panen melimpah yang memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat. Sehingga, Tari Piring mencerminkan rasa syukur atas hasil
panen tersebut. Selain Tari Piring, Tari Lilin dari Sumatera Barat juga
menggunakan piring sebagai properti tarinya.

J. Fungsi Tata Rias dan Tata Busana


Adapun fungsi dari tata rias dan busana seni tari adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Tata Rias
a. Membantu menunjukkan karakter penari dengan mengubah tampilan
wajah penari menyangkut aspek usia, ras, dan bentuk wajah.
b. Memberi nilai tambah pada keindahan karya tari.
c. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari di atas panggung
karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu.
d. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak
tari.
e. Menyempurnakan penampilan wajah.
2. Fungsi Busana Seni Tari
a. Memperjelas tema tari, karena tata busana untuk keperluan pementasan
tari biasanya dirancang khusus sesuai tema tarinya.
b. Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari, artinya penari
harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya.
c. Memberi nilai tambah pada segi estetika dan etika.

17
d. Membantu menghidupkan karakter dan peran penari, karena tarian yang
dibawakan dengan tata busana yang baik tentu akan lebih indah dan
menarik untuk dilihat.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata rias adalah usaha seseorang untuk mempercantik diri, khususnya pada
bagian wajah. Tata rias pada seni pertunjukan sangat diperlukan untuk
menggambarkan atau menentukan watak di atas pentas. Dengan kata lain, tata rias
merupakan seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah
peranan dengan memberi dandanan pada pemain di atas panggung.
Busana seni tari adalah segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan
oleh penari saat di atas panggung. Adapun tata pakaian tersebut terdiri dari
pakaian dasar, pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaian kepala, dan berbagai
aksesoris lainnya

B. Saran
Dengan adanya makalah kami ini, mudah-mudahan dapat digunakan
sebaik-baiknya dan menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan kita semua.
Kami sadar bahwa makalah kami ini masih memiliki kekurangan disana-sini.
Oleh karena itu, kami selaku pemakalah sangat menginginkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Afriana, Jaka. 2015. Project Based Learning, Makalah untuk Pembelajaran IPA
Terpadu. Pascasarjana: UPI Bandung.

Amir, Rochyatmo. 1986. Pengetahuan Tari Sebuah Pengantar dalam


Pengetahuan Elemen Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat
Kesenian.

Anandito, Prasetyo. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia.


Yogyakarta: Pura Dunia.

Andra, Joni. 1997. Proses Koreagrafi Tari Kunci Karya Ery Merfi. Laporan
Penelitian, Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.

Darmoyo, Padmo. 1987. Tata dan Teknik Pentas untuk SMK. Jakarta: Depdikbud

FX Widayanto, Dkk. 2006. Tari Komunal. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara.

Dibia, I Wayan. 1993. Seni Pertunjukan dan Sumbangannya dalam Pembinaan


Kepribadian Bangsa Dalam Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa.
Denpasar: Upada Sastra.

Hadi, Sumandiyo. 1983. Pengantar Kreativitas Tari. Yogyakarta: Akademi Seni


Tari Indonesia.

…………………. 2014. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta:


Cipta Media.

…………………. 2014. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta:


Manthili.

Hadi, Sumandio. 2007. Tari Kajian Teks dan Konteks. Yogyakarta: Perpustakaan
Nasiona, Kalatalog Dalam Terbitan.

Hadi, Y. Sumandio. 2007. Kajian Tari: Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka
Book Publisher.

…………………. 2010. Teks dalam Konteks. Sebagai Pelestarian dan


Pengembangan Seni Budaya. Makalah Stadium General. Universitas
Negeri Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni.

Harimawan. RMA. 1993. Dramaturgi. Bandung: PT. Rosdakarya.

20

Anda mungkin juga menyukai