Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

TEKNOLOGI BUSANA

DISUSUN OLEH :
Syarifah Annisa Salsabila (5223343003)
Kelas Tata Busana C 2022

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Farihah, M.Pd.
2. Yudhistira.S.pd,M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas berkat
dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Critical Book Review (CBR) tepat
waktu dan tanpa kendala. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Teknologi Busana yang diberikan oleh Ibu Dr. Farihah, M.Pd. serta Ibu
Yudhistira.S.pd,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teknologi Busana.

Penulis berterimakasih kepada Ibu Dr. Farihah, M.Pd. serta Ibu Yudhistira.S.pd,M.Pd
selaku dosen mata kuliah Teknologi Busana. Karena telah memberikan arahan, bimbingan dan
petunjuk sehingga dalam proses pengerjaan penulis mendapatkan kemudahan. Dan penulis juga
berterima kasih kepada semua pihak yang selalu memberikan dukungan saat proses pembuatan
makalah CBR ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah CBR ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca penulis nantikan agar menjadi
acuan bagi penulis untuk memperbaikainya di masa mendatang. Penulis berharap makalah CBR
ini akan membawa banyak manfaat bagi kita semua.

Medan, November 2022

Syarifah Annisa Salsabila

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Tujuan Critical Book Report .................................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan Critcal Book Report ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. IDENTITAS BUKU ............................................................................................................ 2
1. Buku Utama...................................................................................................................... 2
2. Buku Pembanding ............................................................................................................ 2
B. RINGKASAN BUKU .......................................................................................................... 2
1. Buku Utama...................................................................................................................... 2
2. Buku Pembanding ............................................................................................................ 9
BAB III ......................................................................................................................................... 15
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 15
A. KELEBIHAN..................................................................................................................... 15
B. KELEMAHAN ..................................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 16
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 16
B. SARAN .............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan masing-
masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan, hingga buku tersebut
belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan buku lain untuk melengkap
kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita harus sanga berterimakasih kepada para
penulis buku, sehingga kita dapat belajar dari buku-buku mereka.
Oleh karena itu saya membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan persamaan
dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi pembelajaran dan juga untuk
memenuhi salah satu tugas Teknologi busana.

B. Tujuan Critical Book Report


Berikut adalah tujuan dari Critical Book Review, yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Busana.
2. Untuk mengulas isi buku.
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan setiap bab dari sebuah
buku.
5. Membandingkan isi buku pertama dan kedua.

C. Manfaat Penulisan Critcal Book Report


Berikut adalah manfaat dari Critical Book Review, yaitu :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan
ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
Melatih mahasiswa untuk merumuskan, mengambil kesimpulan, serta melakukan pengaplikasian
dari buku yang di review.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama
Judul buku : Terampil Memantas Diri dan Menjahit
Penulis : Z.D. Enna Tamimi
Penerbit : PT. BUNDA KARYA JAKARTA
ISBN :-
Tahun terbit : 1982
Tebal buku : 260 halaman

2. Buku Pembanding
Judul buku : Pelajaran Menjahit Busana
Wanita dan Anak
Penulis : Husna Widyani
Penerbit : Pustaka Baru Pers
ISBN : 978-602-0874-24-1
Tahun terbit : 2015
Tebal buku : 176 halaman

B. RINGKASAN BUKU
1. Buku Utama
BAB I : PENDAHULUAN
Busana sudah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi manusia. Selain kebutuhan papan dan
pangan, sebuah negara juga sangat berusaha untuk mencukupi kebuuhan sandang rakyatnya.
Sandang yang digunakan bagi manusia telah berubah peranannya. Pakaian yang pada
awalnya digunakan sebagai alat pelindung tubuh manusia, pada saat ini juga dipergunakan sebagai
alat untuk memperindah diri.

2
A. SEBAB MUSABAB MANUSIA BERPAKAIAN
Pakaian manusia itu sedikit banyak bersangkut-paut dengan sifat hakekat serta naluri
manusia itu sendiri, seperti keinginan untuk menghias diri, kebutuhan melindungi diri, kebutuhan
melindungi badan, serta rasa kesusilaan.
B. DUNIA MODE DAN BIDANG USAHA PEMBUATAN PAKAIAN
Mode pakaian yang datang dari barat, cepat ditiru oleh pria dan wanita.Perluasan daerah
mode tertentu memerlukan jangka waktu lama, sehingga sering terjadi permunculan mode baru
disamping mode lama yang belum lagi hilang dari masyarakat. Maka terjadilah percampuran mode
lama dan baru.
Dalam bidang usaha pembuatan pakaian ada bentuk-bentuk yang perlu kita kenal. Dapat kita
sebutkan: a, Haute Couture; b, Boutique; c. Atelier; d. Pabrik Konfeksi.
C. DESAIN BUSANA
Desain busana adalah rancangan suatu gagasan di bidang pakaian yang memungkinkan
orang mewujudkan bendanya, desain busana menccakup unsur-unsur silhouette atau garis luar
bentuk pakaian, bahan, wama, dekorasi dan pelengkap yang menyertainya, desain busana
dikatakan baik, jika dapat mencapai suatu keserasian antara unsur-unsurmya. Desain busana
mempertimbangkan nilai baik-buruk tentang:
1. Perbandingan antara bagian-bagiannya
2. Keseimbangan antara bagian kiri dan bagian kanan
3. Pusat perhatian yang menyatu tidak terpecah belah
4. Irama menyenangkan, dinamis, tidak menjemukan
5. Kesatuan persesuaian dan ketergantungan antara bagian-bagiannya sehingga tak dapat dipisah-
pisahkan.
D. KEGUNAAN MEMPELAJARI TATA BUSANA PAKAIAN
Dewasa ini kemajuan teknologi memungkinkan, terciptanya tekstil aneka ragam dalam jenis
dan gunanya. Tekstil ini dijual sebagai barang tekstil atau dalam bentuk pakaian jadi. Pihak
produsen telah jauh mempelajari apa-apa yang dikehendaki dan diperlukan oleh konsumen.
Misalnya, dalam menawarkan contoh-contoh tekstil, disertakan pula model-model yang sesuai
dengan jenis pakaiannya. Tujuannya, untuk memperkenalkan produk yang baru dan menimbulkan
selera konsumen untuk membelinya.

3
Seorang konsumen sekaligus dapat mempelajari tentang: bahan tekstil yang diperkenalkan;
model yang cocok dengan masing-masing tekstil, keserasian warna dan susunan busana dengan
pelengkapnya yang cocok.

BAB II: PRIBADI YANG MENARIK DAN SENI MEMANTASKAN DIRI


Pribadi yang menarik adalah hasil dari sikap mental dan fisik, cara berpakaian, serta cara
merawat dan merias diri. Unsur-unsur menentukan penampilan lahiriah kita dan menimbulkan
simpati dan antipati orang yang melihat. Untuk dapat menarik perhatian orang kepada bagian-
bagian tubuh kita yang baik dan mengalihkan perhatian dari bagian-bagian yang kurang baik, perta
dipelajari mengenai cara-cara menjaga keseimbangan dalam berpakaian, dekorasi dan pelengkap
yang menyertainya, desain busana dikatakan baik, jika dapat mencapai suatu keserasian antara
unsur-unsurmya. Desain busana mempertimbangkan nilai baik-buruk tentang:
1. Perbandingan antara bagian-bagiannya
2. Keseimbangan antara bagian kiri dan bagian kanan
3. Pusat perhatian yang menyatu tidak terpecah belah
4. Irama menyenangkan, dinamis, tidak menjemukan
5. Kesatuan persesuaian dan ketergantungan antara bagian-bagiannya,
D. KEGUNAAN MEMPELAJARI TATA BUSANA PAKAIAN
Dewasa ini kemajuan teknologi memungkinkan, terciptanya tekstil aneka ragam dalam jenis
dan gunanya. Tekstil ini dijual sebagai barang tekstil atau dalam bentuk pakaian jadi. Pihak
produsen telah jauh mempelajari apa-apa yang dikehendaki dan diperlukan oleh konsumen.
Misalnya, dalam menawarkan contoh-contoh tekstil, disertakan pula model-model yang sesuai
dengan jenis pakaiannya. Tujuannya, untuk memperkenalkan produk yang baru dan menimbulkan
selera konsumen untuk membelinya.
Seorang konsumen sekaligus dapat mempelajari tentang: bahan tekstil yang diperkenalkan;
model yang cocok dengan masing-masing tekstil, keserasian warna dan susunan busana dengan
pelengkapnya yang cocok.
Raut muka yang bulat, atau segi empat atau muka panjang, lebih pendek atau panjang, badan
atas pendek atau panjang, bahu terlalu lebar atau sempit, merupakan kekurangan-kekurangan yang
dapat disembunyikan dengan cara pakaian yang mengalihkan perhatian dari bagian-bagian
tersebut. Disamping itu sikap dan bentuk badan dapat dilatih dan diperbaiki atau dipelihara dengan

4
latihan jasmani yang sederhana yang sekaligus juga memelihara kondisi badan. Latihan latihan
tersebut cukup diadakan selama 10 menit tiap pagi, asal dijaga kesinambungannya.
Memilih pakaian juga harus disesuaikan dengan waktu dan kesempatannya. Janganlah
memakai terlalu banyak perhiasan atau pelengkap pakaian yang berlebih-lebihan. Lebih baik
sederhana dari pada memberi kesan ramai.

BAB III: PAKAIAN KELUARGA


Tiap-tiap keluarga dalam segala lapisan masyarakat memerlukan pakaian, karena pakaian
itu melindungi badan dan memenuhi syaratan peradaban suatu bangsa.
Pakaian keluarga meliputi pakaian oleh ayah, ibu, dan anak-naak. Agar supaya bahan untuk
pakaian keluarga itu dapat sesuai dengan kegunaannya, maka perlu diketahui asal bahannya.
Bahan dapat berasal dari serabut asli dan serabut buatan. Serat asli dapat berasal dari tumbuh-
tumbuhan ataupun hewan. Bahan tekstil ada yang berasal dari serabut buatan atau serabut sintetis.
Serabut buatan itu ada 2 macam yaitu:
1. berasal dari tumbuh-tumbuhan dicampur dengan bahan kimia disebut semi sintetis seperti rayon,
vicara.
2. Berasal dari bahan kimia saja merucakan serabut sintetis ialah nylon, dacron, orlon, acrilin,
dynel
Setelah diketahui asal bahan dari pakaian perlu diketahui bagaimana proses terjadinya suatu
tenunan.
Ada 3 macam silang dasar untuk membuat tenunan yaitu silang polos, silang kepar dan silang
satin. Suatu tenunan supaya kelihatan lebuh bagus, maka tenunan perlu disemournakan. Cara
menyempurnakan tenunan dapat macam-macam antara lain:
1. Mengalender dan memerset
2. Membuat tenunan tahan susut
3. Membuat temunan tahan wama/cahaya
4. Membuat tenunan berbulu
5. Membuat tenunan tahan kusut
6. Membuat tenunan tahan jamur
7. Membuat tenunan tahan ngangal
8. Membuat tenunan tolak air

5
Sekarang akan disiapkan macam-macam jenis pakaian untuk keluarga. Jenis pakaian
keluarga dapat meliputi pakaian dalam dan pakaian luar.
Pakaian dalam itu termasuk:
a) Pakaian yang langsung melekat pada badan.
b) Pakaian tidur
c) Pakaian rumah
Pakaian luar dapat dibagi dalam 2 golongan
a) Pakaian sehari-hari
b) Paaian yang bersifat resmi
BAB IV: PERENCANAAN PEMBUATAN PAKAIAN
Sebagai pengetahuan dasar dalam pembuatan pakaian untuk diri sendiri perlu dipahami
tentang keperluan dan pelajaran pembuatan pakaian serta hal-hal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan.
Keperluan pembuatan pakaian meliputi alat-alat dan keperluan baku yang wajib dimiliki tiap
pelajar, alat-alat dan keperluan pelengkap yang harus ada pada pelajaran membuat pakaian dan
alat-alat penyerta. Dalam pelajaran pembuatan pakaian dapat dipelajari pembuatan pakaian untuk
diri sendiri dengan sistim cepat.pengertian tentang langakah-langkah dalam tata tertib dapat
dipakai sebagai pedoman umum dalam memperoleh keterampilan dasar untuk membuat pakaian
diri sendiri dengan sistem cepat.
Hal-hal lain yang tidak kurang penting adalah adanya ruangan atau tempat menjahit yang
memenuhi syarat sehingga dapat memupuk sifat dan kebiasaan baik. Hal ini sangat mempengatuhi
kesenangan dan ketenangan bekerja yang mengajar dan belajar. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan
baik harus ditanamkan pada murid untuk menjamin hasil yang memuaskan.
1. Ruangan/tempat menjahit
Syarat-syarat ruangan untuk menjahit adalah: cukup luas, pergantiuan udara baik, terang, ersih,
diatur dengan baik dan praktis. Pelajar dapat bekerja dengan efisien dengan mencapai hasil yang
memuaskan. Penerangan dalam ruangan menjahit dapat berupa dinding-dinding berkaca, jendela
besar, genteng gelas sehingga sinar matahari sangat cukup menerangi ruangan itu. Selain
penerangan alam ada juga penerangan buatan yang berupa lampu listrik.
Ruangan/tempat menjahit biasanya dihias dengan hiasan dinding yang sesuai serta
menunjang pelaksanaan pelajaran tersebut.

6
2. Sikap dan kebiasaan yang perlu diperhatikan.
Sikap dan kebiasaan yang perlu diperhatikan untuk memperoleh ketahanan bekerja serta
hasil yang memuaskan adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan diri dan alat-alat serta kebersihan lingkungan.
2. Melengkapi diri dengan alat-alat yang wajib dimiliki tiap pelajar.
3. Mennyimpan alat-alat pada tempat tertentu sehingga mudah dicari bila diperlukan
4. Sikap duduk yang baik.

BAB V MENJAHIT PAKAIAN SENDIRI DENGAN SISTIM CEPAT


Untuk mencapai kemampuan membuat pakaian sendiri dengan sistim cepat perlu antara lain
dipraktekkan membuat tiga macam pakaian dari pakaian yang dibuat dengan sistim cepat.
Pakaian-pakaian yang akan diperbincangkan adalah:
1. Rok pias empat
2. Blus dan kemeja
3. Gaun sederhana
4. Pantalon atau slack
5. Robe atau kemerjas
Menjahit macam-macam kampuh :
• Kampuh setik balik
• Kampuh terbuka
• Kampuh tertutup.
Menjahit macam-macam kerah antara lain :
Kerah Schiller
Kerah rebah
Kerah slendang
Pemasangan lengan ada 2 macam, yaitu ada yang kapuh lengan dijahit dahulu, ada lengan
dipasang dahulu, baru kemudian kampuh lengan sekaligus dijahit dengan kampuh sisi. Hasil dari
kedua cara pemasangan lengan harus memenuhi duduknya lengan pada pakaian yaitu: lengan
kalau dilihat dari sisi sikapnya tegak lurus.

7
Menyelesaikan bagian-bagian dari pakaian suoaya hasilnya menjadi rapih, seperti:
menipiskan sudut kerah runsing dan sudut menjadi rapih, seperti: menipiskan garis bulat dari tepi
kerah rebah. Melapis garis pinggang dengan lapisan menurut bentuk pada atas celana.
Menjahit macam-macam penutup. Penutup dengan kancing dan rumah kancing dipelajari
dengan cara menentukan tempat kancing dan cara membuat tusuk rumah kancing. Pada penutup
tutup tarik diuraikan dengan cara memasang tutup tarik pada tengah belakang pada gaun sederhana
dan pada tengah muka dari pantolan atau slack,
Selain pembuatan dari pakaian diuraikan pula kemungkinan-kemungkinan hiasan yang dapat
dipakai pada pakaian yang diuraikan.

BAB VI: PENGETRAPAN MENJAHIT DALAM RUMAH TANGGA SERTA


PEMELIHARAAN PAKAIAN
Pengetahuan dam keterampila jahit menjahit dalam rumah tangga sangat diperlukan. Sebagai
latihan untuk menguasai teknik mejahit kita buat kain-kain keprluan rumah tangga yang dikenal
sebgai barang nyamu. Yang termasuk barang nyamu adalah: kain seprei, sarung bantal, sarung
guling, tirai-tirai untuk jendela, pintu, rak, dan lain-lain. Semua barang-barang nyamu ini dapat
kita beli jadi, yaitu siap untuk dipakai. Untuk orang yang tidak mempunyai waktu dan keadaan
keuangan mengizinkan hal ini tentu sangat praktis. Akan tetapi jika keuangan kita terbatas atau
kita ingin memberi ciri khas pada barang yang kita sempatkan diri untuk membuatnya sendiri. Jika
kita membuatnya sendiri kita dapat menghiasinya menurut selera kita sendiri, sehingga ia berlainan
dari pada yang dapat kita temui di rumah teman-teman yang biasa membeli barang jadi.
Kepandaian kita dapat juga kita gunakan untuk mebuatkan sesuatu untuk teman sebagai buah
tangan kita sendiri, atau untuk menambah penghasilan.
Untuk menjaga agar pakaian dan barang-barang nyamu kita awet. Kita barus memeliharanya
dengan baik. Kancing yang lepas harus dipasang kembali, noda-noda pada pakaian atau barang
nyamu harus segera dihilangkan. Koyak koyak kecil atau lubng-lubang bakar harus ditisik, koyak-
koyak besar atau bagian bagian yang aus ditambal, agar tidak lebih rusak. Kampuh yang lepas
harus dijahit kembali, barang yang sebgian rusak dirubah menjadi barang lain. Semua ini usaha
untuk menjaga agar pakaian dan barang nyamu kita tampak terpelihara dan awet, sehingga tak
perlu sering diganti. Dengan demikian kita menghemat juga pengeluaran kita.

8
2. Buku Pembanding
BABI: MENGENAL ALAT DAN BAHAN JAHIT
A. Alat-alat jahit dasar
Beberapa peralatan dasar menjahit adalah sebagai berikut:
Gunting, terdiri dari gunting kain, guntung kertas, gunting benang, gunting zigzag, gunting bordir,
pendedel, dan gunting listrik.
Alat ukur, terdiri dari penggaris, meteran, meteran dengan tabulasi geser
Alat penanda, terdiri dari kapur jahit, karbon jahit, pensil jahit, pensil kapur jahit
Rader, terdiri dari rader roda polos, rader roda bergerigi, rader roda gerigi, rader roda kembar
Buku kostum, kertas skala, alat tulis, kertas pola, jarum jahit, jarum pentul, bantalan jarum, bidal,
mata nenek, pembalik bis, vetterban, setrika, papan setrika, papan lengan, dress form, mesin jahit

B. Macam-macam bahan jahit


Beberapa bahan yang dibutuhkan saat menjahit antara lain:
Kain, beberapa jenis kain yang sering digunakan adalah: Katun, Sutra, Linen, Wol, Satin, Chiffon,
Polyester
Benang, ada berbagai macam benang dengan variasi bahan dan warna, yaitu: Banang katun,
Benang sutra, Benang polyester, Benang nilon, Benang karet, Benang emas/perak, Benang
kumparan
Kancing, jenis-jenis kancing yang biasa digunakan adalah : Kancing dua lubang. Kancing empat
lubang, Kancing berkaki, Kancing denim, Kancing jepret, Kait dan mata kait.

BAB II: MEMBACA TANDA POLA


Beberapa tanda pola yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut.
• Garis pensil hitam, adalah garis pola asli.
• Garis pensil merah, yaitu garis pola depan.
• Garis pensil biru, yaitu garis pola belakang.
• Garis pertolongan, yaitu titik-titik yang berfungsi sebagai garis bantu.
• Garis lipatan, yaitu garis strip-strip titik yang berfungsi menandai lipatan kain.
• Garis lipatan, garis putus-putus yang berfungsi sebagai tanda pelapis.

9
• Garis dengan bolpoint hitam, merupakan garis tempat lipit atau pola yang butuh digunting
untuk dilebar-lebarkan atau dikerut.
• Anak panah hitam, munjukkan arah serat kain.
• Garis hijau, untuk menggambar pola yang tidak mengenal depan/belakang.
• Tanda dihapus.
• Tanda dilebarkan.
• Setengah lipit
• Lipit penuh
• Lipit hadap tumpuk
• Tanda ditutup
• Tanda potong/gunting
• Sudut 90 derajat/siku-siku
• Tanda geser kiri/kanan
• Tanda naik-turun
• Tanda tengah muka/tengah belankang
• Tanda tengah belakang
• Tanda garis dikerut
• Tanda garis yang sama

BAB III: MENGUKUR BAGIAN TUBUH


Sebelum mengukur, siapkan vetterband, meteran, buku tulis, dan cermin besar. Jangan lupa
kenakan pakaian pas badan agar ukuran yang diperoleh lebih akurat. Ikat pinggang menggunakan
vetterband sebagai patokan. Selanjutnya, ukur bagian-bagian penting tubuh seperti berikut ini.
A. Mengukur Badan Atas
a. Lingkar badan
b. Lingkar pinggang
c. Panjang muka
d. Lebar muka
e. Panjang punggung
f. Lebar punggung

10
g. Lebar bahu
h. Lingkar leher
i.Tinggi dada
j. Jarak dada
k. Garis kontrol
B. Mengukur Lengan
a. Lingkar lengan lengan
b. Lingkar kerung lengan
c. Panjang lengan hingga siku
d. Lingkar siku
e. Panjang lengan hingga pergelangan
f. Lingkar pergelangan tangan
C. Mengukur rok
a. Lingkar pinggang
b. Lingkar panggul atas
c. Lingkar panggul bawah
d. Panjang rok
D. Mengukur celana
a. Lingkar pinggang
b. Lingkar paha
c. Front rise
d. Lingkar pesak
e. Lingkar lutut
f. Lingkar perlengkapan kaki
g. Panjang celana

BAB IV: TEKNIK DASAR MENJAHIT


A. Tusuk jahitan tangan
Tusuk (setikan) dasar digunakan untuk menjahit dengan tangan. Ada beberapa jenis tusuk
dasar yang umumnya digunakan, antara lain:

11
1) Tusuk jelujur biasa (Build Stitch)
2) Tusuk jelujur dengan jarak (Busting Stitch)
3) Tusuk jelujur kecil-kecil (Holding Stitch)
4) Tusuk jelujur diagonal panjang
5) Tusuk jelujur diagonal pendek
6) Tusuk jelujur renggang
7) Tusuk tikam jejak
8) Tusuk Feston (Blanked Stitch)
9) Tusuk Piquer
10) Tusuk flanel
11) Tusuk balut
12) Tusuk selip
13) Understitch

B. Macam-macam kampuh
Beberapa jenis kampuh yang umumnya digunakan pada busana antara lain:
1) Kampuh terbuka
2) Kampuh pipih
3) Kampuh balik
4) Kampuh kostum
5) Kampuh sarung

C. Macam-macam kupnat
Menurut letaknya kupnat dapat dibedakan mennjadi tiga macam :
1) Kupnat dada
2) Kupnat pinggang
3) Kupnat perancis

D. Penyelesaian tepi busana


Macam-macam penyelesaian tepi busana antara lain :
1) Penyelesaian leher

12
Macam macam penyelesaian leher adalah sebagai berikut; depun, serip, rompok.
2) Penyelesaian lengan
3) Penyelesaian ban pinggang
4) Penyelesaian risleting
5) Penyelesaian saku
Macam-macam penyelesaian saku antara lain; saku luar, saku dalam, saku passepoille, saku vest.

BAB V: MACAM-MACAM METODE POLA


Ada berbagai macam pembuatan pola busana. Tiap motode memakai teknik dan cara yang
berbeda. Beberapa metode pola yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Metode So-En
b. Metode Meyneke
c. Metode Cuppens Geurs

BAB VI: POLA DASAR ROK DAN MACAM-MACAM ROK


A. Pola dasar rok
B. Rok lurus
C. Rok lebar
D. Roksuai (sempit)

BAB VII: POLA DASAR BLUS DAN CARA MEMECAHKANNYA


A. Cara memecahkan pola blus
a. Kupnat garis leher
b. Kupnat bawah lengan
c. Kupnat garis princess
d. Kupnat kerung lengan
e. Kuupnat garis princess pinggang
f. Kupnat lebar bahu
g. Kupnat sisi
h. Kupnat garis opnaissel

13
BAB VIII: POLA DASAR LENGAN DAN JENINYA
Jenis-jenis pola lengan:
a. Lengan licin
b. Lengan licin bawah lebar
c. Lengan berkepala

BAB IX: RAGAM KERAH


A. Kerah rebah
B. Kerah setengah rebah
C. Kerah rebah leher lebar
D. Kerah rebah variasi
E. Kerah setali

BAB X: POLA KULOT


A. Pola dasar kulot
B. Kulot lipit 2

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN
Buku Utama: Materi yang ada dalam buku dijelaskan secara runtut dan tidak memberikan
kesan membingungkan. Penulisan dalam buku juga sangat jelas menggunakan ukuran huruf yang
tidak terlalu kecildan tidak terlalu besar sehingga mudah dibaca oleh pembaca . untuk pembaca
yang belajar dasar menjahit buku ini sangat bagus untuk panduan.
Buku Pembanding: bahasa yang digunakan sungguh mudah dipahami dan diaplikasikan jika
dalam keadaan praktek membuatnya. Dalam buku ini juga mengandung latihan soal yang dapat
berguna untuk menguji seberapa pengetahuan yang sudah kita dapatkan selama membaca buku
ini. Buku ini tidak membuat pembacanya bosan dalam membacanya, karena disamping ada
penjelasan, ada pula gambar pendukung yang dapat memperjelas apa yang diterangkan.

B. KELEMAHAN
Buku Utama: Disamping kelebihan-kelebihan buku yang sudah ada di atas, buku ini juga
memilikikelemahan jika dibandingkan dengan buku pembanding yang patut untuk di
koreksi.Pengkoreksian ini ditujukan agar dapat diperbaiki adapun kekurangan atau kelemahan
bukutersebut ialah buku ini merupakan terbitan dari kementrian pendidikan dan
kebudayaansehingga tidak terjual luas dipasaran Buku Pembanding: Masih ada beberapa bab yang
penjelasannya kurang maksimal, atau menggantung. Kurang mendetail pada pembahasannya.

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapat dari tugas Critical Book Review ini adalah bahwa dari kedua
buku yang saya bandingkan mempunyai kelebihan dan kekurangannya masingmasing,tetapi pada
dasarnya saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana dasar teknik
pembuatan busana dan tindakannya mendekati sempurna.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumberyang dimiliki
oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yangmembangun untuk
menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa berisikritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan critical buku yang telah
di jelaskan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Tamimi, Emma. (1982). Terampil Mementas Diri dan Menjahit. Jakarta : PT. Bunda Karya
Jakarta.

Widyani, Puspa. (2015). Pelajaran Menjahit Busana Wanita dan Anak. Jakarta : Pustaka Baru
Pers.

17

Anda mungkin juga menyukai