Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.PENDIDIKAN KONSUMEN

NAMA MAHASISWA : Liwa Ushidqi

NIM : 5223342021

DOSEN PENGAMPU : Yuzia Eka Putri S.ST.,M.Par.

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KONSUMEN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT dalam mata kuliah
PENDIDIKAN KONSUMEN.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuzia Eka Putri S.ST.,M.Par.
selaku dosen pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik, yang telah menjelaskan meteri
tentang perkembangan peserta didik sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dalam bentuk
makalah ini.
Namun dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi
teknik penulisan maupun penggunaan bahasa yang tidak tepat. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk perbaikan dan penyempurnaan
kedepanya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalaam critical
book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.

Medan , Oktober 2023

LiwaUshidqi
5223342021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Isi Buku......................................................................4

1.2 Tujuan Penulisan CBR........................................................................................4

1.3 Manfaat Penulisan CBR......................................................................................4

1.4 Identitas Buku.....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Buku Utama.......................................................................................6

2.2 Ringkasan Buku Pembanding............................................................................16

BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW

3.1 Kelebihan Buku................................................................................................18

3.2 Kekurangan Buku.............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR

Sering kali kita memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita memilih
satu buku, namun kurang memuasakan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan
tentang ilmu bahan makanan. Oleh karena itu, penulis membuat critical book report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang ilmu
bahan makanan.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


1. Mengulas isi sebuah buku
2. Mengetahui dan mencari informasi yang ada dalam sebuah buku
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku pertama dan buku kedua
4. Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua
5. Mengkritisi satu topik materi ilmu lengkap bahan makanan dalam dua buku yang berbeda.

C. MANFAAT CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik
2. Untuk mengetahui tentang hakikat filsafat pendidikan
3. Untuk mengetahui tentang aliran-aliran filsafat pendidikan
A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama

Judul Buku : pendidikan konsumen

Nama Pengarang : Sri Sudaryati, dkk

Tahun Terbit : 2005

Penerbit : -

Kota Terbit : yogyakarta

Tebal buku : 87 halaman

ISBN : -
Cetakan : Cetakan Ke (1)

Buku Pembanding

Judul Buku : pisikologi pendidikan

Nama Pengarang : FARIDA HANUM SIREGAR.S.Psi..M.Psi

Tahun Terbit : -

Penerbit : universitas medan area

Kota Terbit : Medan

Tebal buku : 121 halaman

ISBN : -

Cetakan : Cetakan (2)


BAB II

RINGKASAN BUKU

BUKU UTAMA

BAB I : PENDAHULUAN

A. Pengertian Pendidikan Konsumen

Konsumen adalah orang yang menggunakan uang untuk membeli (MCNeal, J.U. 1973).
Pengertian yang lebih luas konsumen adalah pemakai barang dan jasa (Soedi Yono,R., 1989).
Dengan demikian pendidikan konsumen merupakan suatu pendidikan yang mengajarkan
bagaiman membeli atau memakai barang dan jasa yang tersedia di pasaran untuk mencapi
kepuasan yang maksimal.

Pembeli adalah raja, kata ini mengandung arti bahwa konsumen adalah orang yang berkuasa
memperguanakan kedudukanya, sebagai raja untuk menentukan pilihanya secara langsung
pilihanya ini mempengaruhi kesejahteraan diri sendiri dan keluarganya.

B. Fungsi Dan Manfaat Pendidikan Konsumen


Konsumen menentukan pilihan atas barang dan jasa untuk dibeli karena ia merasa
membutuhkan atau menginginkanya. Kalau ia telah menentukan barang atau menginginkanya.
Kalau ia telah menentukan barang atau jasa yang ingin didapatkan, kemudian ia berusaha untuk
membelinya. Membeli barang dan jasa dapat merupakan suatu kebiasaan. Kebiasaan pembeli ini
dapat merupakan kebiasaan membeli yang baik atau yang kurang baik. Pendidikan konsumen
hendak berusaha untuk mengajak orang untuk menentukan kebiasaan membeli yang baik pada
diri sendiri, dengan demikian pendidikan konsumen berfungsi menjadikan seorang konsumen
yang baik.

Sebagian besar kebutuhan hidup hanya bias diperoleh dengan jalan membeli. Perihal tentang
beli membeli ini perlu diketahui oleh tiap-tiap konsumen. Pendidikan konsumen mengungkapkan
tentang perihal beli membeli oleh karena itu sangat penting dipelajari. Dengan mempelajari
pendidikan konsumen akan memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan.

C.Sifat Konsmen

Berdasarkan jenis kelamin, konsumen dibedakan menjadi konsumen pria dan konsumen wanita.
Menurut Jhonsone Dalam Mangkunegara, P.A.A.A. (1988), ada perbedaan antara pembeli pria
dan wanita dalam hal ini kebiasaan berbelanja. Konsumen perlu mengetahui sifat-sifat pembeli,
agar dapat menilai baik dan buruknya, sehingga dapat mempertimbangkan cara yang tepat dalm
berbelanja.
a. Sifat Konsumen wanita :
1.Suka Membanding-bandingkan/menawar
2.Sukar menentukan pilihan
3.Mudah terpengaruh oleh warna, rupa, bentuk suatu benda bukan pada keguanaan
4.Mementingkan status social
5.Mudah terpengaruh oleh iklan
6.Lebih banyak tertarik pada gejla mode, terutama pada remaja.
7.Menyenangi hal-hal yang romantis
8.Mudah meminta pendapat, pandangan dan nasihat orang lain
9.Senang berbelanja
Cara yang terbaik untuk melayani konsumen wanita :
1.Beri kesempatan untuk memilih barang yang banyak
2.Diperlukan kesabaran yang tinggi
3.Adakah penjualan obral, discount, undian dan sebagainya
b. Sifat Konsumen Pria :
1.Mudah terpengaruh oleh bujukan penjual
2.Sering tertipu karena kurang sabar memilih
3.Punya perasaan tak enak bila masuk toko tanpa membeli
4.Lekas menentukan pilihan
5.Mudah dipengarhi nasihat yang baik, argumentasi yang obyektif
6.Kurang suka berbelanja
Cara yang terbaik untuk melayani konsumen pria:
1.Dilayani dengan cepat
2.Penjelasan terbatas pada hal-hal yang ditanyakan
3.Jaga janga sampai ia menyesal, supaya ia dating lagi ke toko anda
4.Jangan perlihatkan barang-barang yang mencolok

BAB II : HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN

Pendidikan konsumen dititik beratkan pada peningkatan pengetahuan khususnya dalam


masalah barang dan jasa yang diperjual belikan agar konsumen dapat berkonsumsi dengan
tepat demi tercapainya kesejahteraan keluarga.
Diharapkan pula agar konsumen dapat:
1. Meningkatkan kesadaran akan hak-haknya sebagai konsumen.
2. Meningkatkan pengetahuannya mengenai barang dan jasa yang dipasarkan.
3. Membimbing agar menjadi konsumen baik dan teliti sebelum membeli sehingga
tidak mudah ditipu dan dikecewakan (Yayasan Lembaga Konsumen, 1982).
A. Hak-hak Konsumen
Manusia dapat dikatakan seorang konsumen sebagai pemakai barang dan jasa. Seorang
konsumen mempunyai hak-hak yang bertujuan untuk melindunginya dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Hak tersebut sudah merupakan kesepakatan yang melembaga secara internasional
diakui. Hak-hak konsumen menurut YLK. (1982) adalah:
1. Hak untuk memilih (right to choice)
Konsumen bebas memilih pada waktu melakukan proses membeli barang an jasa. Hak
ini hanya akan berarti, jika dalam pasaran bebas cukup tersedia informasi bagi konsumen untuk
membedakan antara alternatif yang ada. Sehingga konsumen perlu memilihnya berdasarkan
beberapa faktor antara lain faktor kebutuhan, selera dan keadaan uang. Setelah konsumen
memilih dan menentukan yakni membeli atau menolak. Pemilihan brang dapat terjadi bila yang
diperdagangakan itu banyak dan bermacam-macam.
2. Hak atas informasi (right to information).
Hak untuk memperoleh penjelasan tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan
barang yang akan dibeli. Dengan informasi tersebut dimaksudkan data-data yang diperlukan
untuk dapat mempergunakan hak pilihnya sehingga pembeli merasa puas.
3. Hak untuk didengar (right to be heard)
Konsumen berhak untuk dilayani dalam dialog dimana mereka dapat mengutarakan
pendapat-pendapatnya, keluhan-keluhannya terutama mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kualitas barang yang diperdagangkan, kebutuhannya, keselamatan dan keamanan serta
harga barang. Sehingga pembeli dapat turut serta dalam pengawasan mutu barang. Yang
dihasilkan atau diperdagangkan. Dan pihak produsen harus lebih berhati-hati dalam menjual
barang-barang hasil produksinya dan menyadari pula bahwa pembeli sudah lebih teliti dalam
menentukan pilihannya.
4. Hak atas keamanan dan keselamatan (Right to savety)
Dengan adanya hak ini dimaksudkan agar setiap konsumen haruslah aman dalam
memkai atau menggunakan barang/jasa yang dibelinya. Konsumen berhak atas jaminan dalam
pembelian, pemakaian barang dan jasa yang berarti mereka akan bebas dari bahaya yang
mengancam kesehatan dan jiwa
5. Hak untuk memperoleh Lingkungan Hidup yang Baik dan Bersih (Right to get
goog environment)
Hak ini dimaksudkan agar masyarakat konsumen mendapatkan lingkungan hidup yang
baik, bebas dari berbagai bentuk pencemaran (polusi). Masyarakat konsumen dapat
menyatakan keberatannya pada setiap permohonan yang akan mendirikan perusahaan yang
dapat meminimalkan pada lingkungan hidup mayarakat tersebut. Misalnya, dapat menimbulkan
bahaya, kerusakan pada susu mengganggu kesehatan karena polusi. Terpadunya kelima/Panca
hak konsumen tersebut diatas terkandung arti bahwa konsumen mempunyai hak untuk
mendapatkan pendidikan konsumen (right to get education) baik melalui pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal.

B. Kewajiban Konsumen
Kalau seseorang mempunyai hak, iapun mempunyai kewajiban. Dalam hal ini
konsumen berkewajiban menyampaikan laporan atau keluhannya apabila ia merasa dirugikan
oleh produsen atau penjual, kepada badan atau lembaga- lembaga yang berwenang (YLK.
1982). Berdasarkan keluhan atau laporan itu akan diadakan penelitian terhadap barang tersebut.
Bila ternyata laporan itu benar maka si produsen maupun si penjual dapat dikenai sanksi.
Di Indonesia kewajiban konsumen belum dijalankan dengan baik, karena belum
dikuatkan dengan hokum atau peraturan-peraturan tertentu, yang mewajibkan konsumen untuk
menyampaikan hal-hal yang merugikan kepada yang berwenang. Tetapi walaupun demikian
hendaknya setiap konsumen menyadari akan kewajibannya untuk melaporkan hal-hal yang
merugikannya kepada badan/lembaga yang berwenang sehingga dengan demikian ia dapat
memberikan semacam perlindungan kepada konsumen yang lain.

Oleh YLK (1982) dirumuskan tanggung jawab konsumen sebagai berikut:


1. Kesadaran kritis
2. Bertindak kalau dirugikan
3. Kepedulian social
4. Kesadaran akan lingkungan hidup yang sehat
5. Setiakawan sesame konsumen

C. Penelitian Terhadap Barang-barang yang dibeli


Setelah mengetahui seorang konsumen itu mempunyai hak dan kewajiban maka ia
harus sadar dan berhati-hati dalam melakukan pembelian. Dalam melakukan pembelian harus
benar-benar mempunyai motivasi yang tepat dengan mempertimbangkan masalah-masalah
mutu, harga, keselamatan dan kesehatan dirinya kebutuhan dan faktor-faktor yang lain. Karena
motivasi yang tidak tepat akan menimbulkan kerugian-kerugian yang tidk diinginkan. Sebelum
mennetukan barang yang akan dibeli maka perlu penelitian terhadap barang-barang yang akan
dibeli tersebut apakah masih dalam keadaan baik dan utuh misalnya saja labelnya atau
kemasannya, cara penyajiannya, cara pengiklanannya, harganya dan jenisnya.

BAB III; PERLINDUNGAN KONSUMEN


A. Kerugian Konsumen
Konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian besar
didapatkan dengan jalan membeli. Dalam proses membeli sering kali
dijumpai adanya kerugian-kerugian yang dialami konsumen. Mengapa
kerugian konsumen bias terjadi? Menurut Consumers Association
(1982), kerugian konsumen terjadi karena sebagai berikut:
1. Barang/jasa yang tidak memenuhi syarat.
- Barang-barang yang beredar tidak memenuhi syarat, baik
persyaratan mutu kesehatan dan lain-lain, sehingga keselamatan
konsumen belum terjamin.
- Demikian pula dalam masalah jasa. Misalnya jasa angkutan
yang belum menjamin keselamatan konsumen
2. Kekurangan keterangan
- Pada umunya para konsumen kurang pengetahuannya mengenai
mutu, harga dan jumlah barang dalam pasar lebih dinegara yang
sedang berkembang, dimana belum terdapat standardisasi.
- Dalam masalah jasa, misalnya belum ada standard tentang
kontrak (misalnya tentang kontrak rumah). Berhubungan dengan
banyaknya merek-merek barang dipasarkan maka kurang
dipenuhinya hak untuk mendapatkan informasi.
3. Keterangan yang tidak digunakan.
Walaupun konsumen mempunyai pengetahuan yang serba lengkap
mengenai mutu, jumlah dan harga barang maupun jasa dalam
kenyataanya, pada umumnya dilakukan atas dasar emosi ataupun
kebiasaan dan kurang pad motif rasional. Selama konsumsi
dilakukan berdasarkan irasional maka keterangan yang dimiliki juga
dikesampingkan.

4. Pengaruh iklan dalam menentukan pilihan konsumen Sering kali


iklan dapat menimbulkan kesalahan pada konsumen, lebih- lebih
bagi yang kurang pengetahuannya. Banyak cara yang digunakan
untuk menarik konsumen, antara lain:

a. Penarikan emosional (emosional appeals).

b. Mempertunjukkan hasil-hasil testing.

c. Petunjuk pada perbedaan yang terdapat pada barang.

Beberapa trick (permainan dalam arti menjebak) produsen dengan


jalan:

a. Memberi discount / korting

b. Memberi hadiah

c. Dengan lotre

d. Menurunkan harga

e. Dengan iklan

f. Dengan membuat reklame yang menarik

g. Mengatur etalase

h. Mencantumkan harga yang tidak bulat


i. Membuat merek yang hamper sama

5. Masih banyak produk yang ditentukan sepihak.Tanpa


mendengar keinginan konsumen, lebih-lebih di Negara-negara yang
pendapatan konsumennya masih rendah (Negara yang baru
berkembang) , maka banyak produk ditentukan oleh pihak
pengusaha atau produsen, dengan adanya kenyataan tersebut,
konsumen masih banyak menderita kerugian, maka kepentingan
mereka yang bersangkutan dengan hak- haknya perlu dilindungi
sehingga timbulah gerakan-gerakan perlindungan konsumen.

B. Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen adalah suatu usaha untuk melindungi


konsumen dari produsen yang merugikan, usaha penipuan. Usaha
perlindungan konsumen ini dirasakan perlu oleh para konsumen
hamper seluruh Negara. Usaha ini dirasakan perlu untuk
mengerahakan par konsumen di dalam suatu gerakan, baik yang
dilakukan oleh konsumen sendiri sebagai perorangan maupun oleh
pengusaha/produsen dan juga oleh organisasi atau lembaga.

Bentuk perlindungan konsumen adalah:

a. Gerakan konsumen perorangan

b. Pihak pemerintah yang membantu konsumen

c. Pengusaha/produsen yang member bantuan

d. Gerakan konsumen dalam hubungan organisasi atau lembaga


BUKU PEMBANDING

BAB 1: PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN

Ada beberapa defenisi perilaku konsumen. Menurut Engel et al (1995), perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi . dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.David
L. Loudon· dan Albert J. Della Bltta (1984) mengemukakan bahwa uconsumer behavior may be
defined· as decision process and physical activity Individuals engage In when evaluating,
acquairing, using or disposing of goods and services"(Perilaku konsumen dapat dldefenisikan
sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas indivldu secara fisik yang dillbatkan dalam
proses mengevaluasl, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan
jasa).

Lebih lanjut Hawkins, Best dan Coney (2007) menyatakan consumer behavior is the. study If
Individuals, groups or organizations, and the processes they use to select, secure, use, and
dispose of product,services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that these have
on the consumer and society.Merujuk pada pendapat Hawkins dkk ini berarti perilaku
onsumen merupakan studi tentang bagaimana individu , kelompok dan:rgalilisasi dan proses
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan,mengunakan dan menghentlkan produk, jasa,
pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan
masyarakat.Dengan demikian studl perilaku konsumen itu mencakup bldang yang lebih luas,
karena termasuk di dalamnya juga mempelajari dampak dari proses dan aktifitas yang dilakukan
konsumen ke konsumen lain maupun masyarakat.

Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku
konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan
membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk
mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Dalam studi ini juga dikaji
tentang apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, dimana mereka membell dan
bagaimana (berapa sering membeli) dan bagaimana mereka menggunakannya.

Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian
konsumen akhir, balk individu maupun rumah tangga, yang membell produk untuk konsumsi
personal.

Dari defenisi-defenisi di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu

•Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu, rumah tangga dan organisasi


•Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan
dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.

•Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang
dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli
dikonsumsi . Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang
dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif, dan
apa yang mereka

rasakan tentang kepemHikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.

B. MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

Studi tentang Perilaku Konsumen akan menjadi dasar yang amat penting dalam manajemen
pemasaran. Hasil dari kajiannya akan membantu para pemasar untuk :

• Merancang bauran pemasaran

• Menetapkan segmentasi

• Merumuskan posisioning dan pembedaan produk

• Memformulakan analisls lingkungan bisnisnya

• Mengembangkan riset pemasarannya.

Selain itu, analisis perilaku konsumen juga memainkan peranan pentlng dalam merancang
kebijakan publik. Bagi penguasa bidang ekonomi suatu negara memerlukan kajian ini untuk
merumuskan kebijakannya dalam kerangka perlindungan konsumen. Dengan mengetahui
perilaku konsumen mungkin dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan kemampuan
seorang pemasar dalam menjalankan tugasnya. Demikian juga bagi kalangan akademis, kajian
ini akan dapat dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan tentang perilaku manussia.

Studi tentang perilaku konsumen ini akan menghasilkan 3 (tiga) informasi penting, yaitu :

• Orientasi/arah/cara pandang konsumen (A consumer orientation)

• Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja (Facts about buying behavior)


C.ILMU-ILMU YANG MENYUMBANG DAlAM STUDI PERILAKU KONSUMEN

· Perilaku konsumen merupakan ilmu yang relatif baru

dibandingkan ilmu yang lain. llmu ini berkembang ketika konsep pemasaran mulai banyak
diterapkan di perusahaan-perusahaan. Kompleksnya perilaku konsumen dan perlunya memahami
konsumen mendorong ilmu ini dalam perkembangannya memerlukan ilmu-ilmu lain yang terkait
yang memungkinkannya mampu menjelaskan perilaku konsumen dengan lebih baik.

llmu-ilmu lain yang telah memberikan sumbangan pemikiran bagi studi perilaku konsumen
antara lain :

• Sosiologi

Memberikan sumbangan dalam mempelajari kekuatan sosial yang mempengaruhi konsumen


seperti konsep struktur sosial, keluarga, kelas sosial, etnis, gender dan gaya hidup yang dapat
mempengaruhi perilaku individu maupun kelompok.

• Antropologi

Memberikan sumbangan dalam memahami fenomena konsumsi ritual, mitos, simbol dan aspek
budaya lainnya.

• Ekonomi

Membantu dalam memberikan pemahaman tentang keterkaitan antara kebijakan harga dengan
respon perilaku konsumen serta adanya perbedaan perilaku konsumsi akibat perbedaan tingkat
ekonomi antar masyarakat.

• Psikologi

Membantu dalam memahami proses-proses psikologi yang sifatnya individual seperti


kepribadian, motivasi, persepsi, proses belajar, sikap dan dinamika kelompok yang berpengaruh
terhadap perilaku konsumen.

Selain ilmu di atas tentunya ilmi-ilmu lain dalam perkembangannya juga sangat membantu
praktisi pemasaran untuk memahami perilaku konsumen.
D. MODEL-MODEL PERILAKU KONSUMEN

David l. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984) mengemukakan : suatu model dapat
didefenisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan.

Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf {1979) rr'endefenisikannya sebagai berikut : suatu
model adalah sesuatu yang mewakili sesuatu dalam hal ini adalah suatu proses.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, model: perilaku konsumen rdapat didefenisikan sebagai
suatu skema atau kerangka kerja yang sederhanakan untuk menggambarkan aktifitas-aktifitas
konsumen.

Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka erja atau sesuatu yang mewakili
apa yang diyakinkan konsumen dalam engambil keputusan membeli.Bagaimana proses
seseorang sampai pada keputusan untuk emiliki merek tertentu? Apa yang mendorong seseorang
sehingga lebih ketika mendatangi tempat tertentu dalam pembeliannya?

Dalam usaha memahami perilaku konsumen ini ada beberapa model yang dapat digunakan
sebagai acuan, yang dikembangkan oleh para a'hli tentang perilaku konsumen. Namun,
semuanya mengarah pada prinsip yang sama bahwa perilaku konsumen melibatkan input, proses
dan output. anya, masing-masing ahli mempunyai perbedaan dalam merangkai ketiga komponen
tersebut.

Stimuli pemasaran meliputi empat unsur bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat dan
promosi. Sedangkan stimuli lain terdiri atas ekonomi, teknologi, politik dan kebudayaan. Yang
harus dipahami adalah apa yang terjadi di dalam kotak hitam pembeli yang merupakan mediator
antara rangsangan dan respon. Kotak h itam pembeli ini terdiri atas dua komponen, baglan
pertama adalah karakteristik pembeli yang meliputi faktor budaya, sosial, pribadi dan spikologis
yang mempunyai pengaruh utama bagaimana seorang pembeli bereaksi terhadap rangsangan
tersebut dan bagian kedua adalah proses yang mempengaruhi tiasil keputusan. Proses
pengambilan keputusan meliputi aktifitas pengenalan . masalah, pencarian informasi, evaluasi,
pengambilan keputusan dan perilaku setelah pembelian. Berdasarkan model tersebut, pada
akhirnya akan menentukan keputusan pembeli. Keputusan ini dapat berupa pemilihan produk,
pemilihan merek, pemilihan penjual, waktu dan jumlah pembelian.

E. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Peran Pembelian

Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan
mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk
membeli. Terdapat lima eran yang terjadi dalam keputusan membeli :
• Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa
tertentu.

• Pemberi pengaruh (influencer). Orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam


pengambilan keputusan akhir.

• Pengambil keputusan (decider). Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan
keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan
bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

• Pembeli (buyer). Orang yang melakukan pembelian nyata.

• Pemakai (user). Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

BAB II MOTIVASI

Motivasi Konsumen

Motivasl (motivation} adalah keadaan yang diaktivasi atau 1gerakkan dimana seseorang
mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan.hala ini termasuk dorongan, keinginan, harapan atau
hasrat.Motivasi dimulai dengan timbulnya rangsangan yang memacu mengenalan kebutuhan.
Rangsangan ini bisa berasal dari dalam diri (Onsumen: perasaan lapar dan keinginan untuk
mengubah suasana adalah

Conntoh rangsangan internal yang dapat menimbulkan pengenalan (elbutuhan (makan,


bepergian). Rangsangan juga dapat berasal dari luar c:msumen. Jika rangsangan menimbulkan
perbedaan antara keadaan yang diinginkan seseorang dan keadaan aktual orang tersebut, maka
akan timbul kebutuhan.Dengan kata lain, pengenalan kebutuhan (need "egnition) terjadi apabila
seseorang merasa bahwa terdapat Udaksesuaian antara keadaan aktual dengan keadaan yang
diinginkan.

Menurut Jeffrey, et al (1996), proses motivasi terjadi karena hanya kebutuhan, keinginan
maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat
tertentu ketegangan ini berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu
perilaku tertentu guna mendorong memenuhi kebutuhan, keinginan dan syratnya tersebut.Di
dalam melakukan perilaku inilah sangat memungkinkan terjadi perbedaan antara konsumen yang
satu dengan konsumen yang lain, meskipun sebenarnya mereka memiliki kebutuhan dan
keinginan yang sama.

Setelah sebagian atau seluruh kebutuhan terpenuhi, maka akan terjadllah penurunan ketegangan.
Menurunnya ketegangan ini bukan
berarti sudah tidak ada kebutuhan atau keinginan lagi. Kebutuhan dan keinginan lain yang
berbeda akan muncul dan menuntut untuk dipenuhi. lnilah dinamika motivasi yang tidak pernah
berhenti selama manusia hidup.

Sifat Motif

Pada umumnya motif atau kebutuhan manusia memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Kebutuhan tidak pernah terpuaskan Kebanyakan kebutuhan · manusia tidak pernah terpuaskan
sepenuhnya. Contoh seorang konsumen setelah kebutuhan akan sarana transportasinya terpenuhi
melalui pembelian sedan Soluna, tahun depan timbul keinginannya untuk menggantikannya
dengan sedan Camry atau BMW yang dinilainya lebih tepat untuk menunjukkan gaya hidup dan
kelas sosial ekonominya yang akan datang.

2. Kebutuhan baru muncul setelah kebutuhan yang lama terpenuhi.Seperti yang dicontohkan
pada butir 1, setelah kebutuhan sarana transportasi terpenuhi melalui pembelian mobil sedan
Soluna, timbul keinginan barunya untuk membali mobil sedan mereka lain yang lebih mahal,
yaitu Camry atau BMW. lni memperlihatkan bahwa jika suatu kebutuhan terpenuhi, timbul
kebutuhan baru yang berbeda, yang lebih tinggi atau dinilai lebih cocok dengan kondisinya saat
yang akan datang.

3. Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan mempengaruhi tujuan ·berikutnya.Apabila


seseorang konsumen gagal dalam mencapai tujuan sebelumnya, maka konsumen pada umumnya
akan menentukan tujuan yang mungkin lebih rendah atau tujuan pengganti yang
memungkinkannya dapat mencapainya. Sebaliknya konsumen yang telah berhasil mencapai
suatu tujuan yang d ifnginkan, akan meningkatkan tujuan berikutnya · yang lebih tinggi dari
sebelumnya.

4.Motif bersifat majemuk.Artinya adalah bahwa sangat jarang tindakan. seorang konsumen
hanya didasarkan pada satu motif, tetapi pada umumnya didorong oleh beberapa motif sekaligus.

BAB 3

INFORMASI

A. APA lTU INFORMASI

lnformasi (information) dapat didefenisikan sebagai isi dari apa yang dipertukarkan dengan
dunia luar sebagaimana kita menyesuaikannya membuat penyesuaian dengan yang kita rasakan.
Dengan bereaksi terhadap tepat terhadap informasi tersebut, atau membangkitkan informasi,
mengadapsi dan mempengaruhi dunia di sekitar kita.
lnformasi tentang konsumen dapat diperoleh dengan cara melihat, mendengar, merasakan,
mencium dan menyentuh. Di sini 'terdapat perbedaan penting antara rangsangan alam (raw
stimuli) dan persepsi dari rangsangan tersebut. Rangsangan alam terdiri dari gelombang suara,
gelombang ringan, partikel, bahan kimia, tekstur dan suhu. Persepsi interpretasi dan arti yang
diperoleh dari rangsangan - merupakan hasil dri pemrosesan informasi. Orang yang berbeda
seringkali memiliki pandangan yang berlainan terhadap rangsangan yang sama karena persepsi
rangsangan ini dipengaruhi . oleh harapan mereka serta latar belakang masing-masing. Oleh
karena itu, para pemasar tidak dapat mengasumsikan bahwa dua orang yang menerima
rangsangan yang sama dari sebuah iklan akan memiliki pandangan dan reaksi yahg juga sama.

Sebagai contoh, jika anda bertanya kepada dua fans dari dua tim bola asket yang berlawanan
tentang bagaimana kepemimpinan wasit dalam sebuah pertandingan, maka anda akan
memperoleh dua opini yang sangat karena perbedaan pandangan dari pertandingan yang mereka

amati.

APA ITU PEMROSESAN INFORMASI

Pemrosesan lnformasi Konsumen adalah proses dimana para onsumen diekspos untuk menerima
lnformasi, menjadi terlibat dengan formasi tersebut, memperhatikan informasi, memahami
informasi, mengingatnya dan mencari kembali untuk digunakan di masa mendatang.terdapat tiga
faktor penting yang mempengaruhi pemrosesan informasi :persepsi, tingkat keterlibatan
konsumen dan memori.

Persepsi (perception)Adalah proses dimana individu diekspos untuk menerima informasi,


memperhatikan informasi tersebut, dan memahaminya.

a. Tahap exposure (exposure stage), konsumen menerima informasi dari pancaindera.

b. Tahap perhatian (attention stage), mereka mengalokasikan kapasitas pemrosesan menjadi


rangsangan

c. Tahap pemahaman (comprehension stage), mereka menyusun dan menginterpretasikan


informasi untuk mendapatkan arti tentang informasi tersebut. Pemahaman (comprehension)
merupakan proses rangsangan pancaindera sehingga mereka dapat memahaminya.

Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan Buku Utama dan Pembanding


Buku utama ini
- Buku ini dilengkapi dengan kesimpulan pada setiap bab sehingga pembaca mudah
memahami materi dari buku ini.
- Dari sampul ini cukup menraik untuk dibaca

Buku pembading

- Pada buku pembanding ini dari segi ini buku ini pembahasan materi yang cukup luas.
lengkap, jelas dan padat, seperti pengertian metodologi penelitian sangat jelas
pembahasannya tercantum pengertian-pengertian menurut para ahli
- Buku ini terdapat peta konsep pada setiap materi yang dibahas

2. Kekurangan Buku Utama dan Pembanding


Buku utama
- Kekurangan pada buku ini pembahasannya kurang lengkap .materi nya terlalu ringkas
dan tidak terdapat peta konsep.

Buku pembanding

- Kekurangan pada buku ini pada setiap bab tidak diberikan kesimpulan, sehingga untuk
mendapatkan ringkasan pembaca harus membaca ulang materi.

DAFTAR PUSTAKA

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131282344/pendidikan/Diktat+Pendidikan+Konsumen.pdf

https://www.google.com/url?q=https://staffnew.uny.ac.id/upload/131282344/pendidikan/Diktat
%2BPendidikan%2BKonsumen.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwivnJ70_ZGCAxVUyDgGHca-
DyUQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw0KdaVsWEtwZEhTguhAwhSc

Anda mungkin juga menyukai