Dosen pengampu :
Titi Rahayu, S.E., M.Pd.
Disusun oleh:
Indi Zulfah Azazah (143116008)
M. Lukmanul Khakim (143116011)
Muhammad Sofwan (143116012)
Bismillahirrahmannirrahim
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat inayah-
Nya makalah tentang Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen Serta
Persepsi Konsumen ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dengan harapan
dapat menambah ilmu di perkuliahan Perilaku Konsumen.
Pada kesempatan ini pula kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini. Pertama,
kepada Ibu Titi Rahayu, S.E., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
menuntun kita dalam pembuatan makalah. Kedua, kepeada teman-teman dari
Ekonomi Syariah yang telah membantu dalam penyusunan makalah. Ketiga,
kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga
Allah membalas kebaikan mereka dengan balasan yang lebih banyak. Aamiin.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
A. Jurnal ............................................................................................................. 4
B. Kajian Teori................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................... 33
B. Saran ............................................................................................................. 35
iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumen pada dasarnya adalah orang yang sedang melakukan
pencarian suatu barang yang diinginkan untuk dikonsumsi, dalam pencarian
itu para pemasar mampu melihat dan menganalisis perilakunya mulai dari
mendapatkan informasi dari media sampai pada bersentuhan dengan produk.
Dalam kasus seperti ini perilaku konsumen dapat dilihat dengan berbagai
pendekatan yang ada pada sikap konsumen.
Dalam tahapan proses pengambilan keputusan kosumen, setelah
konsumen melakukan pencarian dan pemrosesan informasi, langkah
berikutnya ialah menyikapi informasi yang diterimanya. Apakah konsumen
akan meyakini informasi yang diterimanya dan memilih merek tertentu untuk
dibeli, hal ini berkaitan dengan sikap yang dikembangkan. Keyakinan dan
pilihan konsumen atas suatu merek merupakan sikap konsumen. Dalam
banyak hal, sikap terhadap merek tertentu akan memengaruhi apakah
konsumen jadi membeli atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan
memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi
sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan
pembelian.
Manusia sebagai mahluk sosial dan juga sebagai mahluk yag individual,
memiliki cara pandang yang berbeda satu sama lain. Hal ini tergantung
bagaimana seseorang menanggapi sesuatu dengan kemampuan kognitifnya.
Pada dasarnya manusia dilengkapi dengan kemampuan kognitif untuk
memproses sebuah informasi yang diperoleh dari lingkungannya melalui
panca indera yang dimliki. Salah satu kemampuan kognitif yang dimiliki oleh
manusia adalah persepsi.
Persepsi dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku dan penyesuaian pada
diri seseorang. Proses persepsi disini bisa dibilang sebagai proses yang
manusiawi atau otomatis, karena persepsi bekerja dengan cara yang hampir
sama pada setiap individu meskipun hasil akhir yang didapatnya berbeda itu
1
2
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi kampus
a. Menambah referensi dan acuan untuk mengajar kepada mahasiswa dan
sebagai kenang-kenangan
2. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai bahan literatur yang dapat dijadikan referensi bacaan ataupun
pembuatan penulisan yang berkaitan dengan tugas perilaku konsumen.
b. Sebagai bahan kajian mahasiswa dalam menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang perilaku konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rujukan Jurnal
NO NAMA JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
1. M. Afif Fathi Pengaruh Sikap Yang menyatakan pembeli
Ramahdan Konsumen terhadap akan menentukan sikap
Keputusan Pembelian dalam pengambilan
Produk EKOLABEL keputusan apakah konsumen
(Studi pada Produk PT tersebut melakukan
Ultrajaya) pembelian atau tidak. Jika
memilih untuk membeli
produk, dalam hal ini
konsumen akan dihadapkan
pada beberapa alternatif
pengambilan keputusan
seperti produk, merek,
penjual, kuantitas, dan
waktu pembeliannya.
2. Aditya Pengaruh Motivasi dan Menggunakan persepesi
Huriyanto Persepsi Konsumen konsumen terhadap kualitas
Terhadap Keputusan adalah penilaian konsumen
Pembelian Tiket Pesawat secara menyeluruh terhadap
kinerja produk atau jasa.
Dalam melakukan penilaian
terhadap kinerja produk,
kemampuan konsumen
untuk melakukan penilaian
sangat tergantung terhadap
atribut intrinsik produk
dapat dirasakan oleh
4
konsumen merupakan salah
satu proses dalam keputusan
pembelian. Persepsi timbul
akibat adanya rasa ingin
memiliki satu produk atau
jasa yang dikarenakan
adanya informasi baik itu
berupa harga ataupun
kualitas barang.
B. Kajian Teori
Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat dibutuhkan
dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep yang
paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen. Persepsi
konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang
diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Fungsi keduanya digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah
sikap konsumen terhadap produk, jasa atau merek.
Emosi atau perasaan konsumen tentang produk tertentu atau merek
merupakan komponen afektif dari sikap. Emosi dan perasaan sering
diperlakukan oleh peneliti konsumen terutama sebagai evaluasi primer alami,
yaitu, mereka melakukan penilaian individu secara langsung atau secara
global mengenai objek sikap (yaitu, sejauh mana tingkat objek sikap indivisu
sebagai “menguntungkan” atau “tidak menguntungkan”, “baik” atau “buruk”).
Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam
pengembangan strategi pengembangan strategi promosi atau strategi
pemasaran. Misalnya, jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang
telah diidentifikasi menginginkan produk yang yang mudah dibawa dan
mampu menyelesaikan segala persoalan, untuk produk laptop maka strategi
promosinya harus menekankan pada penggambaran mobilitas dan
penyelesaian persolan dengan cepat.
5
Peran pengembangan strategi pemasaran yang diputuskan dari persepsi
pribadi dalam menentukan bagaimana sebuah produk layak untuk dipasarkan.
Strategi pemasaran juga bisa dihasilkan dari persepsi pembeli, kritik dan saran
salah satunya.
Kpercayaan konsumen merupakan satu hal yang harus dijaga dan
ditingkatkan demi pengembangan bisnis. Kepercayaan adalah syarat mutlak
berkembanganya sebuah bisnis. Perlu usaha yang lebih untuk mendapatkan,
mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan para konsumen.
Stimuli pemasaran adalah semua bentuk kominikasi atau stimuli fisik
yamng dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan unsur-
unsurnya, yakni kemasan,isis, ciri-ciri fisik produk merupakan stimuli primer
(intrinsik). Komunikasi yang dirancang untuk memengaruhi perilaku
konsumen disebut stimuli sekunder (ekstrinsik), baik dalam kata-kata, gambar,
dan pencitraan atau dalam bentuk stimuli lain yang berkaitan dengan produk.
6
BAB III
PEMBAHASAN
1
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen,Ghalia Indonesia, Bogor, 2015, hlm. 166.
7
Karakteristik Sikap
a. Sikap Memiliki Objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait
dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep
konsumsi dan pemasaran sepeti produk, merek, iklan, harga, kemasan,
penggunaan, media, dan sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap
konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara jelas sikap
konsumen terhadap apa? Apakah sikapnya terhadap minuman alkohol,
sikapnya terhadap berbagai merek minuman beralkohol.
b. Konsistensi Sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan
perasaan tersebut akan direflesikan oleh perilakunya. Karena itu, sikap
memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen
merupakan gambaran dari sikapnya. Misalnya, wanita tersebut
mengendarai BMW warna silver, ia menyukai BMW silver. Inilah
konsistensi antara sikap dan perilaku. Seseorang menyukai sedan
Jaguar, namun ia tidak memiliki sedan tersebut. Faktor daya beli
mungkin menyebabkan tidak konsistensinya antara sikap dan perilaku.
c. Sikap Positif, Negatif, dan Netral
Sesorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif)
atau tidak menyukai minuman alkohol (sikap negatif), atau bahkan
tdak memiliki sikap (sikap netral). Sikap yang memiliki dimensi
positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari
sikap.
d. Intensitas Sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan
bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada
yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan
derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia
mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai
karakteristik extrimity dari sikap.
8
e. Resistensi Sikap (Resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen biasa
berubah. Sikap seorang konsumen dalam memeluk agamanya mungkin
memiliki resistensi yang tinggi untuk berubah. Sebaiknya, seorang
konsumen yang tidak menyukai tomat kemudian disarankan oleh
dokter untuk banyak mengkonsumsi tomat karena alasan kesehatan,
mungkin sikapnya akan mudah berubah. Pemasar penting memehami
bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi
pemasaran yang tepat. Pemasaran ofensif bisa diterapkan untuk
mengubah sikap konsumen yang sangat resisten atau merekrut
konsumen baru.
f. Presistensi Sikap (Presistence)
Presistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan
bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu. Seseorang
konsumen tidak menyukai makan di Mc Donald (sikap negatif), namun
dengan berlalunya waktu setelah beberpa bulan ia mingkin akan
berubah dan mneyukai makanan di Mc Donald.
g. Keyakinan Sikap (Confidence)
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebebaran
sikap yang dimilikinya. Sikap seorang konsumen terhadap agama yang
dianutnya akan memiliki tingkat keyakinan yang sangat tinggi,
sebaliknya sikap seseorang terhadapa adat kebiasaan mungkin akan
memiliki tingkat keyakinan yang lebih kecil.
h. Sikap dan Situasi
Sikap seseorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam
konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen
terhadap suatu objek. Seseorang mungkin tidak suka minum jus jeruk
pada pagi hari, tetapi menyukai minum jus jeruk pada siang atau
malam hari. Demikian pula, seseorang mungkin menyukai makan
siang di restoran fast food, namun ia merasa bahwa fast food restoran
bukanlah tempat yang cocok untuk makan malam bersama relasi
bisnis.
9
10
2
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, Prenadamedia Group, Jakarta, 2003, hlm. 91.
3
Ujang Sumarwan, op. Cit. hlm.168.
11
Komponen kognitif
Kepercayaan terhadap merek
Komponen afektif
Evaluasi merek
Komponen konatif
Makdsud untuk membeli
a. Komponen Kognitif
Berisi kepercayaan seseorang mengebai apa yang berlaku atau apa
yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk
maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat
diharapkan
b. Komponen Afektif
Menyangkut masalah emosional subyektif sesorang terhadap suatu
obyek sikap, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan
yang dimiliki obyek tertentu
c. Komponen Konatif
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku
dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap
yang dihadapi.
Konsumen untuk menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu.
Evaluasi merek sesuai dengan definisi dari sikap terhadap merek, yaitu
kecenderungan untuk mengevaluasi merek baik disegani atau tidak disegani.
16
Ekuitas merek
Ekuitas merek atau Brand Equity adalah kekuatan dari sebuah merek.
Melalui merek yang kuat perusahaan dapat mengelola aset-aset mereka
dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar, menetapkan
harga premium, mengurangi biaya promosi, meningkatkan penjualan, menjaga
stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Berdasarkan perspektif
konsumen, ekuitas merek merupakan suatu bentuk respon atau tanggapan dari
konsumen terhadap sebuah merek.
1. Menurut Astuti dan Cahyadi (2007), Ekuitas merek (brand equity) adalah
seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek,
anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu
merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat
membedakan dengan merek pesaing.
Ekuitas merek dibentuk dari empat dimensi, yaitu: kesadaran merek (brand
awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand
association), dan loyalitas merek (brand loyalty). Penjelasan masing-masing
dimensi merek adalah sebagai berikut:
1. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek
(nama merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara, slogan, lagu,
kemasan, dan papan iklan.
2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran
pendukung yang menyertainya.
4
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, Prenadamedia Group, Jakarta, 2003, hlm. 93-94
26
bahkan mempunyai arti yang lebih bagi pemilik produk tersebut. Misal
dengan harga mobil Roll Royce yang mahal, mencerminkan kualitas yang
baik dan citra pemilik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Atau
dengan kata lain harga dan persepsi kualitas mempunyai hubungan yang
positip, yaitu semakin mahal harga produk tersebut maka akan
mencerminkan kualitas produk atau istilah umumnya "uang/harga ada
matanya". Sedangkan peranan merek terhadap kualitas produk adalah
positif sebagaimana yang dijelaskan oleh Kotler, Ang, Leong, & Tan
(1999) merek bukan hanya sebuah simbol, namum merek dapat juga
memberi salah arti bahwa produk tersebut mempunyai nilai atau kualitas
tertentu. Dan ini diperkuat oleh Keller 1998, bahwa merek bagi konsumen
dapat memberikan gambaran kualitas dan menunjukkan janji dari
produsen terhadap konsumennya. Konsumen menggunakan harga sebagai
indikator kualitas, dengan kondisi sebagai berikut (Nagle & Holden,1995):
1) Konsumen percaya ada perbedaan kualitas diantara berbagai merek
dalam satu produk kategori.
2) Konsumen percaya kualitas yang rendah dapat membawa resiko yang
lebih besar.
3) Konsumen tidak memiliki informasi lain kecuali merek terkenal
sebagai referensi dalam mengevaluasi kualitas sebelum melakukan
pembelian.
Pemahaman ekspektasi konsumen dapat mempumyai dampak yang
penting pada strategi harga. Secara umum, harga yang lebih tiggi, kurang
mempunyai kemungkinan untuk dibeli oleh konsumen (teori ekonomi
mikro). Bagaimanapun dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai
ekspektasi atas hubungan harga dan kualitas. Dalam rentang harga tertentu
untuk suatu produk, konsumen mungkin mempunyi ekspektasi bahwa
harga yang lebih mencerminkan kualitas yang lebih baik. Berikut ini
adalah kesimpulan dari fakta-fakta atas hubungan harga dan kualitas, yaitu
ketika hrga digunakan sebagai dedikasi produk berkualitas:
31
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek
apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari proyek tersebut.
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana
pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi
yang menggembirakan. seperti yang di kutip Mowen dan Minor (1998),
Schiffman dan Kanuk (2010) mengemukakan empat empat fungsi dari sikap,
yaitu (a) fungsi utilitarian, (b) fungsi mempertahankan ego, (c) fungsi ekpresi
nilai, dan (d) fungsi pengetahuan.
Komponen komponen sikap dan persepsi konsumen, (1) kodnitif
(pengetahuan), (2) afektif (emosi, perasaan), (3) konatif (tindakan).
Kepercayaan merek, evaluasi merek, dan maksud untuk membeli merupakan
tiga komponen sikap. Kepercayaan merek adalah komponen kognitif dari
sikap, evaluasi merek adalah komponen afektif atau perasaan, dan maksud
untuk membeli adalah komponen konatif atau tindakan.
Pengukuran sikap konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting.
Dengan mengetahui sikap, pemasar dapat mengeidentifikasi segmen manfaat,
mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi
promosional.
Strategi pemasaran juga bisa dihasilkan dari persepsi pembeli, kritik
dan saran salah satunya. Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa pengaruh
persepsi bagi strategi pemasaran:
1. Penampilan Produk
2. Prasangka pembeli
3. Kesan Pertama Pembeli
4. Citra merek
5. Citra Perusahaan
6. Citra toko
32
33
B. Saran
1. Dalam memproduksi suatu barang atau jasa harus lebih mengutamakan
kualitas karena sikap dan persepsi konsumen sangatlah penting dalam
kemajuan bisnis.
2. Ketika kita ingin memasarka produk kita harus melihat komponen-
komponen sikap dan persepsi konsumen supaya mengetahui bagaimana
ketertatikan konsumen terhadap produk yang akan kita pasarkan.
3. Dalam bisnis ketika akan mengembangkan strategi pemasaran kita harus
melihat dari sisi sikap dan persepsi konsumen, sehingga dapat mengetahui
produk yang seperi apa yang sekarang banyak dimaniti konsumen dari
berbagai kalangan.
34
DAFTAR PUSTAKA