NAMA KELOMPOK 2
Drs. Suharyanto, MM
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum. Wr.wb
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dosen
mata kuliah Perilaku Konsumen yang berjudul “Perilaku Konsumen Terhadap Produk Susu
Frisian Flag” Dalam menyusun makalah ini tentunya tidak lepas dari pihak yang membantu
kami, kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi kelancaran pada proses pembuatan makalah ini
2. Dosen mata kuliah Perilaku Konsumen : Drs. Surayanto, MM
3. Kedua orang tua yang telah mendukung kami dalam segala hal
4. Teman-teman kami terutama kelas Manajemen A 2016
Semoga makalah yang telah selesai ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca. Dan apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan kami mohon
maaf
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan bagi pembaca.
Wassalamu`alaikum. Wr.wb
Penyusun
7. Bab IV (Penutup)
Kesimpulan dan Saran...................................................................................... 15
8. Daftar Pustaka
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Seorang
pemasar dituntut mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka
persaingannya dengan perusahaan lain. Pemasar juga harus menciptakan produk yang
mampu mengkarakteristikkan diri agar konsumen mengenal produk-produk yang
dipasarkan oleh perusahaan tersebut. Untuk mengantarkan identitas perusahaan agar
mudah dikenal konsumen, merek menjadi hal yang sangat penting.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita
dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko
dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada
konsumen dan diri pribadinya. Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting
bagi para produsen. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen
agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen sampai
tingkat yang lebih tinggi masih ada. Beberapa produsen masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama yang besar.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para
pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang
dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para produsen mengetahui factor yang
meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat merasakan atau
memenuhi factor tersebut.Tidak diragukan lagi, konsumen tergolong asset berharga bagi
semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika
bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu
bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu biasanya mereka hanya bisa membuat rekomendasi dari
teman dan relasinya.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga
jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.
1. Tujuan
- Mengetahui dan mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen
- Mengetahui dan mendeskripsikan manfaat perilaku konsumen
- Mengetahui dan mendeskripsikan pertimbangan konsumen dalam membeli
- Mengetahui dan mendeskripsikan proses pengambilan keputusan konsumen
2. Manfaat
- Manfaat Akademis dapat mereferensikan mengenai perilaku konsumen,
menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku konsumen dan juga
dapatmemberikan informasi
- Manfaat Praktis makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun
referensi bagi para pembaca.
2. Faktor sosial.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat
seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku
serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti
kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan
produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara
kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang
itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya.
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-
masing peran menghasilkan status
3. Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan,
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan
pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi, pembelajaran,
dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap
berbagai rangsangan pemasaran.
Menurut Wilkie (1986) menyatakan bahwa perilaku konsumen itu
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut internal antara lain:
usia, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan dan sikap. Sedangkan faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga,
kelompok acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan dan situasi.
Nah, jika pelanggan kategori ini datang berbelanja ke toko / usaha anda, cara
melayaninya adalah sebagai berikut :
1. Usahakan untuk lebih banyak berbicara daripada mendengar. Tujuannya untuk
mendekatkan diri dengannya dan memancing dia untuk berbicara lebih.
2. Jangan membicarakan suatu hal yang besar, apalagi jika langsung ke topik
penjualan. Mulailah dengan yang ringan-ringan, misalnya menanyakan tempat
tinggal, nama, atau obrolan santai lainnya.
Berbeda terbalik dengan poin pertama, konsumen yang cerewet akan cenderung banyak
bicara, ribut, mengutamakan kehendaknya dan menuntut untuk selalu dilayani
secepatnya.
Umumnya, jenis pembeli seperti ini sudah kenal dan lama dekat dengan si penjual, juga
senang dibawa ke dalam obrolan yang santai, heboh bahkan berlebihan.
Cara melayani pelanggan yang cerewet antara lain adalah :
1. Jadilah pendengar yang baik saat konsumen berbicara
2. Ikuti saja alur pembicaraan yang ada. Hingga sampai pada saat yang pas, baru
belokkan ke pembicaraan soal penjualan
3. Jangan memotong dan menyangkal, apalagi memarahi. Ingat, mau
bagaimanapun, mereka tetaplah seorang konsumen potensial anda.
Pembeli jenis ini umumnya akan menganggap Pendapat dia yang paling benar dan
pendapat orang selalu salah. Makanya, wajar saja saat anda mencoba beradaptasi pasti
selalu gagal
Nah, Cara menghadapi konsumen yang arogan bisa dicoba beberapa tips-tips berikut :
Berikan mereka kesempatan untuk memahami spesifikasi produk anda dengan
sendirinya
1. Berbicaralah setelah dia selesai berbicara
2. Jangan memotong pembicaraannya
3. Mereka umumnya suka pujian, maka pujilah secara profesional.
4. Tipe Konsumen Sombong
Jika orang terkesan sombong mendatangi toko anda untuk berbelanja, maka biasanya
sifat dan karakternya bisa langsung ditebak dengan mudah.
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia,
pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk
melakukan pembelian, anatara lain
1. Pengenalan Masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses
pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari
informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan
kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi Alternatif konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat
pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.
Susu Siap Minum Frisian Flag Susu UHT yang mengandung rendah lemak dan dapat
dikonsumsi untuk mereka yang sedang mengurangi asupan lemak dalam pola makan sehari-
hari. Diproduksi dengan susu segar dengan kandungan zat gizi makro (protein, karbohidrat dan
lemak) dan sumber 7 Vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B6 dan B12), dan Vitamin E dan
B5 serta sumber 3 mineral (Kalsium, Fosfor dan Yodium) dan Magnesium, Zink, Selenium,
Natrium dan Kalium serta tetap bercita rasa lezat.
Dalam 225 ml Frisian Flag Purefarm Low Fat mengandung protein sebanyak 7 gram
(setara dengan kandungan protein dalam satu butir telur ayam) dan lemak hanya 3 gram.
Konsumsi 1 takaran saji (225 ml) Frisian Flag Purefarm Low Fat mendukung kurang lebih 25%
asupan protein yang dibutuhkan dalam sehari (berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal). Susu
ini tersedia dalam kemasan keluarga: 900 ml dan dapat dikonsumsi dalam segala suasana oleh
semua anggota keluarga.
Frisian Flag Purefarm Low Fat juga tersedia dalam varian rasa Low Fat French Vanilla,
California Strawberry dan Belgian Chocolate. Jadikan Frisian Flag Purefarm Low Fat sebagai
bagian dari gaya hidup sehat keluarga Anda.
1. Berdasarkan Karakteristik/Sifat
Produk tidak tahan lama (Nondurable goods) Produk Frisian Flag ini biasanya habis
dipakai sekali atau lebih. Produk tidak tahan lama ini biasanya dikonsumsi secara cepat
dan sering dibeli, karena itu strategi yang tepat adalah membuatnya tersedia di banyak
tempat, dikenakan biaya mark-up yang rendah serta iklan yang gencar untuk
menimbulkan rasa ingin mencoba dan membangun preferensi.
2. Berdasarkan Wujud
Produk frisian flag ini termasuk kategori tangiable goods karena dapat di rasakan oleh
panca indera Manusia
3. Berdasarkan Tujuan
Produk sehari-hari (Convenience goods) Dibeli secara rutin, cepat dan dengan usaha
minimum. Sehingga produk ini dapat dikonsumsi sehari-hari dan termasuk makanan
4 sehat 5 sempurna
Produk shopping (Shopping goods) Barang-barang konsumen dimana proses
pemilihan dan pembelian biasanya dibandingkan atas dasar kecocokannya, kualitas,
harga, dan gaya (style). Produk ini biasanya di bandingkan dengan brand kompetitor
sehingga sering di bandingkan soal rasa, harga dan kemasan.
Produk spesial (Speciality goods) Memiliki karakteristik unik atau identifikasi merek
dimana jumlah pembeli bersedia membeli dengan usaha-usaha tertentu
4. Berdasarkan Brand/Merk
Merk dagang/ Brand susu Frisian Flag merupakan produk yang tidak asing di telinga
masyarakat, brand ini juga di produksi oleh perusahaan ternama yang ada di Indonesia yaitu
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk nutrisi berbasis susu untuk
anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian Flag, yang juga dikenal sebagai Susu Bendera.
Frisian Flag telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia selama lebih dari 95
tahun. Sehingga brand ini sangat di percaya oleh masyarakat
1. Produk
Kelompok kami sepakat menjual produk susu frisian flag karena mengandung banyak
manfaat dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, selain itu produk ini sangat
mudah di dapatkan sehingga kami tidak kesulitan untuk mencari pemasok atau
distributor produk ini
3. Place
Faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha adalah lokasi
usaha. Dimana Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula
tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Oleh karena itu
kami memilih lokasi kampus dengan cara penjualan langsung atau direct selling
4. Promotion
Salah satu isu terbesar yang dihadapi oleh mahasiswa sebagai target pasar adalah
budget keuangan yang terbatas. untuk bisa mempromosikan produk di dalam
lingkungan kampus, pertimbangkan untuk mengadakan kontes giveaway. Minta
mahasiswa untuk men-share foto mereka menggunakan produk Anda atau mengirim
tweet tertentu. Anda juga bisa menerapkan cara lama dengan meminta mereka
menuliskan nama dan informasi kontak untuk dikirimkan pesan promosi di kemudian
hari. Berikan hadiah tertentu bagi para mahasiswa sebagai bentuk terima kasih atas
partisipasi mereka.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Perilakukonsumen
adalah proses yang dilalui oleh seseorang organisasi dalam mencari,membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya
Perilaku konsumen dilakukan indinidu maupun kelompok yang berhubungandengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa dipengaruhi
oleh beberapa faktor dan struktur itu sendiri.
Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukankonsumen, diantaranya
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian
Saran
Selayaknya dalam mengambil keputusan mengenai pembelian suatu barang, kita harus
memperhatikan mana kebutuhan yang penting dan jumlah uang yang kita punyai, juga
menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, brand name dan negara
asal pada saat membuat keputusan pembelian. Selain itu, menilai kinerja setiap alternatif sebagai
dasar evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan
pilihan dengan melihat berbagai aturan yang ada.
http://laelatulafifah.blogspot.com/2013/11/proses-pengambilan-keputusan-konsumen.html
http://sabrina-ferbella.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://pengantar-bisnis.blogspot.com/2006/09/bisnis-dan-lingkungan.html
Buku Perilaku Konsumen karya Tistiyanti Prasetijo