(Consumer research)
PERSEPSI KONSUMEN
BAB 6
disusun oleh :
lindawati
FAKULTAS EKONOMI
1
Bab I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2. PENGERTIAN PERSEPSI
3
1. Perhatian - Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian.
Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek
yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan - Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik
itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
4. Sistem nilai - Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau
masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang
1. Penglihatan.
2. Penciuman.
3. Rasa.
4. Sentuhan.
5. Pendengaran.
Adapun persepsi yang terdapat pada setiap konsumen dibentuk oleh tiga
pasang pengaruh diantanya ;
1. Karakteristik dan stimuli.
2. Hubungan stimuli dan sekelilingnya.
3. Kondisi- kondisi didalam diri kita.
Stimuli atau stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi
sebagai yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.
Setiap Konsumen dimana setiap harinya disajikan ± 250 iklan akan tetapi
hanya memperhatikan sekitar 11 sampai 20 iklan saja. Jadi dapat
diklasifikasikan bahawa setiap orang tidak dapat menerima seluruh
4
rangsangan yang ada dilingkungan mereka. Dan mereka menggunakan
keterbukaan yang selektif (selective exposure). Dimana bertujuan untuk
menentukan rangsangan yang harus diperhatikan dan mana yang harus
diabaikan.
Setiap konsumen merasakan bentuk, warna, suara, sentuhan, aroma dan rasa
dari stimulus, kemudian perilaku kita pun dipengaruhi oleh persepsi- persepsi
fisik ini. Disini para pemasar dituntut untuk menyediakan stimulus yang
sangat banyak jika ia ingin menarik perhatian para konsumen.
Suara
5
tanggapan
Persepsi
Stimuli atau stimulus juga dapat didefenisikan dimana setiap bentuk fisik,
visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan
individu.dan stimuli tersebut dibagi dalam dua bentuk dianaranya ;
1. Stimuli pemasaran
Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang
didesain untuk mempengaruhi konsumen. Misalnya produk dan komponen-
komponennya seperti kemasan, isi dan ciri- ciri fisik sedanga stimuli yang
paling utama adalah ( primary / intristic stimulus).
Sedangkan komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen
adalah stimuli tambahan (secondary stimulus) yang mempesentasikan produk
seperti kata- kata, gambar, dan simbol melalui stimuli lain yang diasosiasikan
dengan produk seperti harga, toko, tempat produk dijual, dan pengaruh sales.
Suatu iklan yang ditayangkan terus- menerus bukan bertujuan untuk
memperoleh keuntungan secara langsung, melainkan untuk membujuk agar
konsumen bersedia melakukan pembelian kembali. Sedangkan penentuan akhir
adalah tindakan konsumen dimasa yang akan datang adalah pengalaman dengan
produk ( primary stimulus).
Persyaratan kunci yang diperluakn dalam komunikasi stimuli pada
konsumen adalah pengembangan konsep. Konsep produk adalah hinpunan
manfaat produk yang yang dapat diarahkan pada kebutuhan yang didefenisikan
pada kelompok kosumen melaui pesan, media, dan citra. Konsep produk juga
6
memprestasikan stimuli skunder nkedalam posisi produk yang dikoordinaskan
dan dikomunikasikan kepada konsumen.
Yang disebut dengan stimuli lingkungan ialah stimuli fisik yang didesain
dengan tujuan mempengaruhi keadaan lingkungan.
Ada dua faktor yang menentukan stimuli akan dirasakan dan bagaimana
stimuli itu dipersepsi yaitu ;
a. Karakteistik stimulus yang mempengaruhi persepsi yang dibagi dalam dua
kelompok yaitu ;
1) Elemen inderawi ( censory element)
2) Elemen Struktual (struktual element)
1. Sensory
7
a. warna
b. Bau
c. Rasa
8
Kontras juga memungkunkan untuk ,endapatkan perhatian. Gambar
sebuah produk diatas latar belakang yang putih mungkin akan mendapatkan
perhatian, tetapi tidak menjamin pemahamna dan ingatan.
1. Membedakan Stimulus
Satu hal yang sangat penting bagi seseorang pemasar adalah dimana
mengetahui bagaimana konsumen dapat membedakan dua stimulus atau
lebih.dimana konsumen dapatmembedakan suatu merk lewat rasa, perabaan,
harga dan bentuk kemasan.
Pada kenyataannya terdapat banyak konsumen yang bisa membedakan
suatu produk berdasarkan rasa atau bau. Tapi terdapat juga konsumen yang agak
sulit membedakan suatu produk berdasarkan rasa atau bau. Oleh karena itu
pemasar sering menggunakan iklan agar mampu membedakan produknya dengan
produk lain. Dan berusaha menciptakan citra merek yang lebih baik dari pada
yang lain. Terdapat penenlitian bahwasanya dengan adanya iklan sangat
membantu dalam menciptakan perbedaan antar merek.
9
Tabel dibawah ini menunjukkan beberapa penerapan dari pada JND
terhadap penetapan harga, promosi penjualan, produk dan pengemasan.
Usaha- usaha para pemasar sampai saat ini selalu menekankan pada penciptaan
iklan atau pesan yang bisa deteksi atau bisa disadari oleh konsumen. Artinya
pemasar selau berusaha menciptakan iklan atau pesan diatas tingkat ambang
kesadaran konsumen (consumer Level thereshold). Hal itu bisa dimengerti karena
para pemasar tidak ingin berspekulasi dengan biaya yang dikeluarkannya.
Namun demikaian para peneliti menemukan bahwa konsumen sebenarnya
mampu memeberikan respon atas informasi atau pesan yang datang pada bawah
sadarnya. Artinya ketika konsumen dirangsang oleh iklan atau pesan, sebenarnya
konsumen tidak menyadari akan keberadaan iklan atau pesan, sebenarnya
konsumen tidak sadar dengan keberadaan iklan atau pesan itu. Namun alam
bawah sadarnya mampu menangkap iklan dan pesan tersebut. Dengan demikian
stimulus berada pada dibawah tinggkat ambang batas kesadaran konsumen. Serta
10
kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap stimulus yang berbeda
dibawah kesadaran atau berada dibawah ambang batas kesadarnnya disebut
dengan Subliminal perception.
Atas kejadian diatas para kritisi dan jurnalis menganggap bahwa para
ilmuan telah bekerjasama dengan para pemasar untuk menyerang privasi dan
mengendalikan pikiran konsume. Mereka beranggapan bahwa pikiran konsumen
telah dirusak dan dirasuki oleh pemasar akhirnya sampai saat ini penelitian
seperti ini tidak pernah diulang lagi.
4. Tingkat Adaptasi
Tingkat adaptasi ini merupakan salah satu konsep yang berkaitan erat
dengan amabang batas absolut (absolut thereshold) dimana konsumen sudah
merasa terbiasa dan tidak lagi mampu memeperhatikan stimulus, maka ketika itu
pula absolut thereshold berubah, tingkat adaptasi pun (adaptation Level) terjadi
ketika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang- ulang.
Misalnya ketika konsumen melihat iklan produk dengan potongan harga
20% pada pertama kalinya konsumen akan tertarik, tetapi ketika itu ditayangkan
11
terus- menerus dan tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen akan
merasa terbiasa dan tidak akan memperhatikan iklan tersebut. Pada saat tersebut
sebenarnya tingkat amabnag batas absolut konsumen telah berubah.
Tingkat adaptasi (adaptation Level) terjadi ketiak konsumen tidak lagi
memperhatikan stimulus yang berulang- ulang. Implikasi terhadap iklan yang
ditayangkan adalah hendaknya pemasangan iklan senantiasa menyegarkan
iklanya dengan cara mengganti iklannya denga tema- tema baru atau tema yang
sama dengan susunan baru yang mampu membangkitkan minat para konsumen
untuk memperhatikan iklan.
5. Generalisasi stimulus
12
dengan menampilkan manfaat dasar yang sama dengan produk pemimpin pasar,
namun dengan harga yang lebih murah atau kemasan yang lebih besar misalnya,
harapan produsen merk barun itu adalah konsumen melakukan generalisasi
terhadap manfaat dasar produk pemimpin pasar. Sehingga konsumen dapat
menerima produk baru.
Masalah- masalah yang mungkin saja timbul dari generalisasi yang dilakukan
konsumen antara lain ;
a. Ketika salah satu lini produk tidak lagi mempunyai kwalitas yang
diharpakan oleh konsumen, dan konsumen merasa tidak puas, maka hal ini
akan berdampak terhadap lini produk yang menggunakan merk yang
sama.
b. Usaha pendatang baru untuk mengharapakan generalisasi konsumen
terhadap merek yang sudah terkenal kadang- kadang bisa melanggar hak
paten atau trademark suatu produk dengan melakukan peniruan dan
pemalsuan.
6. Proses persepsi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa persepsi merupakan
proses yang terdiri dari seleksi, organisasi dan interprestasi terhadap stimulus
proses persepsi terdiri dari
a. Seleksi perseptual
b. Perhatian (attetion)
Perhatian yang dilakukan oleh konsumen dapat terjadi dengan sengaja atau
tidak senganja, perhatian yang dilakukan secara sengaja (voluntary attetion)
adalah terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang mempunyai
13
relevansi pribadi. Jadi persepsi selektif terjadi pada saat konsumen melakukan
voluntary attetion.
14
Faktor stimulus yang menarik perhatian para konsumen ukuran dari iklan
serta tata letak gambar dan huruf serta ukuran tulisan- tulisan.
c. Organisasi Persepsi
Prinsip clousure adalah dimana suatu iklan yang nama merek nya dengan
penulisannya tidak lengkap, dan hal ini digunakan oleh para pemasar unutuk
memancing konsumen untuk mengisi huruf yang kosong sehingga menjadi suatu
nama merek yang utuh.
Prinsip clousure sangat bagus digunakan pada suatu produk yang cukup
dikenal oleh para konsumen. Dengan tujuan apakah konsumen masih mengingat
produk tersebut atau tidak. Prinsip clousure juga dapat digunakan untuk iklan
merek produk baru. Yang bertujuan untuk lebih cepat diingat dan bertahan lama.
Karena melihat iklan konsumen membutuhkan perhatian khusus ( mencoba
mengisi huruf yang hilang dan menggabungkannya dengan huruf yang ada
menjadi satu kata yaitu dengan nama merek produk tersebut. Dapat dilihat pada
contoh penggunaan prinsip closure dalamsebuah iklan dibawah ini
ingle ells,
15
ingle ells.
2. Pengelompokan (grouping)
• • •
Pada gambar diatas, orang akan cendrung mengelompokkan lingkaran-
b Similarity
• • •
Contoh gambar
16
Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan kesamaan
(similarity). Delapan bujur sangkar dan empat lingkaran dalam gambar akan
dikelompokkan kedalam tiga set, karena masing- masing mempunyai kesamaan.
Set pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua lingkaran dan set ketiga
berupa bujur sangkar.
c Contynutiy
Contoh gambar
3. Konteks (context)
17
Stimuli yang diterima oleh konsumen akan cendrung dihubungkan
dengan konteks atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena itu,
setting dari iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk.
Prinsip yang penting dari konteks adalah gambar dan dasar atau latar (figure &
ground). Dengan menggunakan prinsip ini hendaknya pengikalan bisa
memastikan bahwa produk adalah gambar yang selalu menonjol kedepan dan
settingan nya adalah latar & ground hal ini dimaksudkan agar konsumen tidak
mempunyai persepsi yang salah terhadap maksud iklan.
4. Interpresta Perseptual
Selain informasi yang tersimpan dalan long term memory, apa yang
diharapkan konsumen juga mempengaruhi bagaimana suatu stimulus
diinterprestasikan. Harapan (expectation) adalah keyakinan, kepercayaan
individu sebelumnya, mengenai apa yang seharusnya terjadi pada situasi
tertentu. Persepsi yang timbul disebablkan oleh ekspektasi konsumen
mempengaruhi interprestasi terhadap stimulus ditunjukkan oleh penelitian oleh
Adolph Coors Inc. Pada tahun 1998.
18
Pemahaman ekpektasi konsumen dapat mempunai dampak yang penting pada
strategi harga, secara umum harga yang tinggi kurang mempunyai
kemungkinan untuk dibeli konsumen( teori ekonomi mikro), bagaimanapun
dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai ekspektasi atas hubungan harga
dan kwalitas. Dalam rentang harga tertentu untuk suatu produk, konsumen
mungkin mempunyai ekspektasi bahwa haraga yang lebih mahal mencerminkan
kwalitas yang lebih baik.
Berikut ini adalah fakta- fakta hubungan antar harga dan kwalitas yaitu ketika
harta digunakan sebagai dedikasi produk berkwalitas.
a Konsumen mempunyai bebrapa keyakinan dan kepercayaan bahwa dalam
situasi tertentu harga menunjukkan kwalitas.
b Terjadi perbedaan kwalitas yang dirasakan atau yang sebenarnya diantara
merek- merek yang ada.
c Kwalitas aktual sulit untuk dinilai melalui cara yang objectif atau melalui
nama merek atau citra toko.
d Perbedaan harga yang besar mempunyai dampak pada perbedaan
kwalitas yang dirasakan dari pada perbedaan yang lebih kecil.
e Merek yang sudah sangat yang dikenal, harag dapat digunakan secara
baik sebagai indikator kwalitas.
2.2.5. SEMIOTIS
19
2. Tanda merupakan pencintraan inderawi yang menampilkan pengertian dari
objek yang dimaksud.
3. Interpretant merupakan pengertian yang diturunkan. Hubungan ketiga
komponen.
20
Terdapat tiga tipe inferensi yaitu
1 Inferensi yang didasarkan pada evaluasi (evaluation based)
Adalah inferensi penilaina yang menimbulkan evaluasi positif atau negatif
secara konsisten pada suatu merek.
2 Inferensi yang didasarkan pada kesamaan ( similarity based)
Adalah kepercayaan atas suatu objek yang didasarkan kepada kesamaan
dengan objek yang lain. Konsumen mengembangkan inferensi tehadap
merek yang tidak diketahuinya dengan menghubungakan merek yang telah
dikenal.
3 Inferensi yang didasarkan pada korelasional (corelational based)
Inferensi korelasional ini didasrkan pada asosiasi dari hal yang umum
kepada hal yang spesipik. Secara umum, konsumen percaya bahwa harga
yang lebih mahal menunjukkan kwalitas yang lebih baik. Ketika konsumen
melakukan pembelian produk tertentu yang harganya mahal, maka pada
saat itu konsumen akan mengmbil kesimpulan bahwa produk itu
berkwalitas.
1 Citra Merek
21
Oleh karena itu kegunaan iklan adalah untuk membangun citra positif
terhadap suatu merek. Manfaat lain yang positif adalh perusahaan dapat
mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah
terbentuk terhadap produk lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan citra merek yang sudah positif. Jika suatu
saat suatu perusahaan ingin merubah merek lama menjadi merek baru maka
perubahan itu harus terlebih dahulu menilai inferensi konsumen atas perubahan
yang akan dilakukan.
Ramuan kunci untuk memperoleh citra yang positif adalah dengan posisi
produk. Dimana pemasar mencoba memposisikan mereknya untuk memenuhi
segmen sasaran. Dimana pemasar harus mempunyai konsep produk yang dapat
mengkomunikasikan manfaat yang diinginkan melalui iklan dan penggunaan
media yang menjangkau pasar sasaran.
2 Citra toko
3 Citra korparasi
22
tidak jelas. Sering kali jawaban mereka itu tanpa analisis yang benar dan alasan
yang jelas dibalik buruknya citra. Tentu saja ini akan menimbulkan tindakan
yang salah.
Image adalh realitas. Oleh karena itu program pengemabngan dan
perbaikan citra harus didasarkan pada relitas. Jika salah citra tidak sesuai
dengan realitas. Dan kinerja kita yang baik itu adalah kesalahan kita dalam
berkomunikasi, jika citra itu benar dan merefleksikan kinerja kita yang jelek, itu
berarti kesalahan kita dalam berorganisasi.
Jika citra negatif mungin salah satunya disebabkan oleh pengalaman
buruk konsumen. Dalam hal demikian terdapat masalah yang berkenaan
denagan kwalitas tehnik atau fungsional, jika manajemen menggunakan
pelayanan, kesadaran konsumen, moderen, atau apapun isisnya hal itu hanya
akan menghasilakan bencana bagi organisasi.
Citra adalah realitas oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan
realitas secara normal realitas akan menang. Komunikasi yang tidak didasarkan
pada realitas hanya akan menciptakan harapan yang lebih tinggi dari pada
kenyataan yang dirasakan. Akibatnya ketidak puasan akan muncul dan akhirnya
konsumen mempunayi persepsi yang buruk terhadap suatu organisasi.
Jika masalah citra adalah problem yang nyata hanya tindakan nyata juga
yanga akan menolongnya. Masalh- masalah nyata yang berkaitan dengan kinerja
oraganisasi adalah kwalitas tehkinisi dan fungsional. Yang sebenarnaya
menyebakan masal citra. Tindakan internal yang memperbaiki kinerja organisasi
dibuthkan jika citra yang buruk ingin diperbaiki jika citra tidak diketahui, berarti
terdapat masalah komunikasi.
Citra akan akhirnay menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman
yang cukup dengan realitas baru. Realitas baru dimaksud yaitu bahwa
sebenarnya organisasi bekerja lebih efektif dan mempunyai kinerja yang baik.
BAB III
KESIMPULAN
23
panca indera. Proses pemahaman stimuli yang dilakukan oleh alat indera menjadi 5
bentuk persepsi yang diantaranya adalah persepsi visual, auditori, perasa, peraba, dan
pengecapan. Dalam prosesnya persepsi memiliki 4 langkah utama yaitu Exposure
(keterbukaan), perhatian, interpretasi dan memori. Akan tetapi 3 langkah pertamalah
yang,membentukpersepsi.
DAFTAR PUSTAKA
24
epsi+konsumen+menurut+para+ahli&aqs=chrome..69i57j0.9943j0j7&so
urceid=chrome&ie=UTF-8.
25