1.1 Pendahuluan
Gerakan lingkungan mulai berkembang pada tahun 1830-an yang diawali oleh George
Catlin dengan mengusulkan ide taman nasional di Amerika Serikat di mana satwa liar akan
dilestarikan. Namun, environmentalisme modern mulai berkembang pada tahun 1950-an dan
puncaknya pada tahun 1960 dengan tekanan publik yang menyebabkan tindakan kebijakan
nasional mengenai lingkungan pada tahun 1969 di Amerika Serikat. Pada tahun 1970-an isu
lingkungan menjadi mapan sebagai fitur permanen kebijakan nasional dan internasional. Saat
ini sudah begitu banyak kelompok lingkungan mulai dari kelompok-kelompok lokal,
nasional, internasional, dan organisasi non pemerintah. Semua usaha yang dilakukan sebagai
wujud kekhawatiran tentang hubungan sosial-lingkungan. Para ilmuwan dan para ahli
seakan-akan tak bosan dalam memberikan peringatan tentang bahaya pembakaran berlebihan
bahan bakar fosil yang mengancam kesehatan planet. Oleh karena itu, diperlukan adanya
tindakan dalam upaya mengatasi masalah lingkungan.
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk meninjau respon pemasaran untuk masalah
lingkungan yang dihadapi dunia saat ini melalui strategi intervensi green marketing untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga memberikan solusi terhadap
permasalahan-permasalahan khususnya masalah lingkungan.
1.3 Green Marketing
Mayoritas orang percaya bahwa istilah green marketing mengacu semata-mata untuk
promosi atau iklan produk dengan karakteristik lingkungan. Istilah seperti phosphate free,
recyclable, refillable, dan ozone friendly and environmental friendly
adalah beberapa hal umumnya diketahui oleh konsumen mengenai green
marketing. Sementara istilah green marketing claims dalam konteks
green marketing umumnya adalah konsep yang lebih luas dan diterapkan
untuk barang konsumsi, barang industri dan jasa. Menurut American
Marketing
Association,
green
marketing
dan
ecological
marketing
mengacu pada studi tentang aspek positif dan negatif dari kegiatan
pemasaran pada polusi, penipisan energi dan sumber daya deplesi nonenergi. Polonsky (1994) mendefinisikan green marketing yang terdiri dari
setiap
pertukaran
yang
dimaksudkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
secara bersamaan, maka diperlukan adanya beberapa strategi, diantaranya strategi produk
berbasis lingkungan, strategi green logistic, strategi pricing strategies, strategi green
promotion, strategi dalam mengubah perilaku konsumen dari budaya konsumen ekologis
menjadi konsumen berbasis lingkungan, dan lain-lain.
1.7 Manfaat Dalam Menyikapi Green Marketing dan Strategi Umum
Keprihatinan lingkungan menyajikan tantangan dan peluang. Kita dapat mendapatkan
berbagai keuntungan dari peluang dengan menggunakan strategi green marketing yakni :
a. profitabilitas : produk berbasis lingkungan yang hanya menciptakan limbah yang
sedikit, menggunakan bahan baku sedikit, dan menghemat energi.
b. keunggulan kompetitif : perusahaan yang pertama kali dalam berinovasi berbasis
lingkungan, maka akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
c. peningkatan pangsa pasar : loyalitas merk dalam menguasai pangsa pasar akan
semaki merendah. Bahkan presentase orang Amerika menunjukkan bahwa
loyalitas masyarakat akan terhadap satu macam merk selalu menurun. Bahkan
sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan memberikan perhatian atas
catatan lingkungan perusahaan dalam memutuskan pembelian produk dari
perusahaan tersebut.
d. memperhatikan lingkungan : penggunaan yang terkordinasi dari semua strategi
pemasaran lingkungan akan menghasilkan lingkungan yang lebih baik dalam hal
pengurangan polusi udara dan air, penipisan energi limbah, pemanasan global,
penggundulan hutan, penipisan sumber daya alam, dan tingkat pembuangan
sampah.
e. pembangunan berkelanjutan: memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
f. keuntungan lainnya : produk yang berbasis lingkungan menawarkan konsumen
dengan manfaat sehat, lebih memenuhi kebutuhan, dan membuat dunia menjadi
lebih baik.
1.8 Kendala / Tantangan Strategi Intervensi Pemasaran Lingkungan dan
Strategi Umum
Meskipun banyak manfaat dari pemasaran berbasis lingkungan, namun bukan berarti
tanpa kendala / tantangan. Kelemahan itu meliputi :
kelompok
dapat
menggagalkan
keberhasilan
tim
tersebut.
1.9 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini telah menyarankan bahwa pemasaran seperti area
fungsional bisnis lainnya yang berkontribusi terhadap masalah lingkungan yang dihadapi
dunia saat ini. Oleh karena itu, memiliki peran dalam mencari solusi untuk masalah
lingkungan. Makalah ini lebih lanjut menunjukkan bahwa pemasaran melalui green
marketing dan strategi pemasaran khusus lingkungan dalam mengatasi tantangan dengan
hasil positif dari peningkatan kinerja, dan lingkungan yang akan lebih baik dan akan
mengarah pada pembangunan berkelajutan.
1.10
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini yakni metode kajian pustaka berupa
menggunakan litelatur/referensi dari berbagai sumber informasi yang tertulis termasuk jurnal
internasional lainnya. Metode semacam ini memuat berbagai data-data yang diperlukan lalu
diringkas dan kemudian menjadi acuan dalam penulisan jurnal tersebut sehingga jurnal ini
memuat berbagai data-data penting yang dikolaborasikan dengan opini penulis dan masalahmasalah yang akan diungkit.
1.11
Adapun kelebihan metode penelitian ini adalah lebih terstrukturnya penelitian yang
berdasarkan data-data yang didapatkan pada sumber informasi yang terpercaya. Metode
penelitian semacam ini sangat membantu dalam penulisan jurnal tersebut karena dukungan
data-data yang diperoleh terlebih dahulu sehingga tujuan penelitian akan tercapai dengan
sendirinya.
1.12
Adapun kekurangan metode penelitian ini adalah tak sebandingnya antara teori dan
praktik yang terkandung dalam jurnal tersebut sehingga para pembaca merasa sulit
dalam menerapkan informasi yang didapatkannya.
1.13
Kelebihan Jurnal
dengan
berbagai
strategi-strategi
dalam
memecahkan
permasalahan tersebut.
1.14
Kekurangan Jurnal