PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN DAN IMPLEMENTASI PEMASARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar - Dasar
Manajemen Pemasaran
DISUSUN OLEH:
Nama
Semester
: I (SATU)
Fakultas
: KOMUNIKASI
Prodi
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya. Tidak lupa penulis sampaikan sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya dari awal sampai akhir kepada kita selaku umat
akhir jaman. Maha besar Allah SWT yang telah memberi petunjuk kepada penulis
akhirnya dapat menyelesaikan makalah.
Adapun penyusunan laporan ini penulis menyusun dengan maksud dan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran.
Penulis telah berhasil menyusun karya tulis berbentuk makalah yang berjudul
BAURAN PEMASARAN DAN IMPLEMENTASI PEMASARAN.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki dan keterbatasan bahan yang diperoleh. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sebagai bahan masukan bagi penulis dimasa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salam Hormat,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
Tujuan2
1.3
Batasan Masalah2
1.4
BAB I PENDAHULUAN2
BAB II PEMBAHASAN3
BAB III PENUTUP3
BAB II PEMBAHASAN4
2.1
Landasan Teori4
2.1.1 Pemasaran4
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran4
2.1.2 Strategi Pemasaran5
2.1.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran5
2.1.2.2 Faktor-Faktor Strategi Pemsaran6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pengambilan judul makalah BAURAN PEMASARAN DAN
IMPLEMENTASI PEMASARAN adalah:
1. Memahami, mempelajari dan mempraktikan proses perencanaan strategi dan
strategi pemasaran.
2. Memahami, mempelajari dan mempraktikan proses bauran pemasaran.
3. Memahami dan mempelajari menangani upaya-upaya pemasaran.
4. Memahami dan mempelajari pengukuran dan pengelolaan hasil pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
berlaku.
Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan.
Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada
perubahan-perubahan dalam pemasaran.
Marketing)
Strategi Pemasaran yang Membedakan Pasar (Differentiated Marketing)
Strategi Pemasaran yang Terkonsentrasi (Concentrated Marketing)
Istilah bauran pemasaran digunakan pertama kali oleh Neil Borden (1964)
yang terinspirasi dari gagasan James Cullington (1948). Gagasannya adalah
bahwa seorang eksekutif bisnis berperan sebagai 'mixer of ingredients'.
Borden (1964) menyusun daftar elemen bauran pemasaran yang terdiri
atas 12 aspek. Daftar tersebut kemudian disederhanakan dan dipopulerkan
oleh Jerome McCarthy (1968) ke dalam empat aspek pokok: Product, Price,
Place, dan Promotion, yang kemudian dikenal dengan istilah 4P.
Kritik terhadap 4P telah mendorong sejumlah pakar pemasaran
mengemukakan model bauran pemasaran yang baru, di antaranya model 7P
Service Marketing Mix (Booms & Bitner, 1981) dan model bauran pemasaran
holistic marketing (Kotler & Keller, 2006). Hingga saat ini, model 4P masih
tetap paling populer dan menjadi elemen kunci dalam sebagian besar literatur
pemasaran. Manajer pemasaran akan mengambil pendekatan tergantung pada
industri dan target rencana pemasarannya.
Pada 1948, Profesor James Culliton dari Harvard Business School menulis
sebuah artikel yang berjudul "The Management of Marketing Costs".
Cullington menegaskan bahwa seorang eksekutif bisnis adalah:
"decider," an "artist"---a "mixer of ingredients," who sometimes follows a
recipe prepared by others, sometimes prepares his own recipe as he goes
along, sometimes adapts a recipe to the ingredients immediately available,
and sometimes experiments with or incests ingredients no one else has tried.
(Cullington, 1948)
Seorang eksekutif bisnis dikatakan sebagai 'mixer of ingredients,' yang
kadang mengikuti resep orang lain, kadang menyiapkan resepnya sendiri,
kadang menyesuaikan resep dengan bahan-bahan yang tersedia, dan kadang
bereksperimen dengan atau menemukan bahan-bahan yang belum pernah
dicoba.
Neil Borden terpikat dengan gagasan ini dan kemudian
mengadaptasikannya pada konteks eksekutif pemasaran sebagai 'mixer of
ingredients' yang harus selalu kreatif dalam mengelola bauran prosedur dan
kebijakan pemasaran dalam rangka menghasilkan laba bagi perusahaan.
Dalam artikelnya yang berjudul "The Concept of the Marketing Mix" yang
dipublikasikan pada tahun 1964, Borden menyusun daftar elemen-elemen
bauran pemasaran yang terdiri atas 12 aspek, yang terdiri atas:
1. Product Planning
2. Pricing
3. Branding
4. Channels of Distribution
5. Personal Selling
6. Advertising
7. Promotions
8. Packaging
9. Display
10. Servicing
11. Physical Handling
12. Fact Finding and Analysis
2.1.3.2 Macam-Macam Bauran
1. Bauran Pemasaran 4P
Model 4P dipopulerkan oleh Jerome McCarthy (1968) yang
mengemukakan empat elemen bauran pemasaran: Product, Price, Promotion,
dan Place (Distribution).
Product
Price
Promotion
persyaratan kredit.
Promosi penjualan, periklanan,
personal selling, public relations, dan
Distributio
n
direct marketing.
Saluran distribusi, cakupan
distribusi, kelengkapan produk, lokasi,
persediaan, fasilitas penyimpanan, dan
transportasi.
People,
Processes,
Programs (mencakup Product, Price, Place, Promotion), dan
Performance.
10
tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur
organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran.
2.1.4.2 Kunci Implementasi Pemasaran
Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
1. Pengorganisasian kegiatan pemasaran
Pengorganisasian kegiatan pemasaran yaitu : Proses
menciptakan hubungan antara fungs personalia dan factor fisik
(sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa
mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja,
wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.
2. Tujuan
setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah ibebankan
kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.
11
12
optimal.
Yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan, harga, kemasan produk.
Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan tidak efektif
atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat tersebut tidak
membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan barang atau jasa
tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa tersebut selain hal
tersebut para wirausahawan kita biasanya tidak bisa memahami kebutuhan
pelanggan. Seorang wirausahawan kadang tidak mengetahui apa yang
paling penting buat pelanggan atau konsumennya. Walaupun, harga yang
ditawarkan murah dan barangnya berkualitas, kadang seorang wirausaha
tidak melaksanakan pelayanan yang baik cepat dan memuaskan. Selain hal
tersebut kadang para wirausahawan tidak memperhatikan tempat atau
lokasi di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah
penting sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para
wirausahawan.
5. Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga.
Yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita
di dalam penawaran harga produknya sering memberikan penawaran
harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah kesalahan
penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap harga
merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan
merupakan unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.
6. Sasaran dan tujuan yang kurang tepat.
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang
akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka
panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang
melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang
terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah mengalami perubahan
13
pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai salah satu efek
dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau tidak
dapat dikatakan tertutup sama sekali).
2. Kekurangan informasi yang akurat dan up to date.
Mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri
dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau
internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa (UE) dan
WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatankesepakatan internasional mengenai larangan penggunaan buruh, anakanak, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM) yang dikaitkan
dengan perdagangan internasional.
3. Dumping dan Anti Dumping.
Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di
dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat
mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan
Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para
wirausahawan mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita
ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun sebaliknya mereka
membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang sangat
murah.
4. Masalah pada lingkungan kebudayaan.
Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan
pergeseran pada populasi menurut demografi (contohnya, dampak
ledakan penduduk atau pertumbuhan para manula dalam komposisi
penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan dalam
negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah
minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai
implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para
ahli tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan
tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim
15
16
17
18
konsumen.
Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu
diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang
wirausahawan mampu meningkatkan kualitas barang yang
dibuatnya. Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total
20
21
Kothler,
Audit
Pemasaran
merupakan
pengujian
yang
suatu
rencana
tindakan
untuk
memperbaiki
kinerja
perusahaan.
Audit pemasaran dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan
strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang
dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara
22
23
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap
setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.
24
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang
yang mengetahui hal tersebut. Strategi adalah serangkaian rancangan besar
yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk
mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya
diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada
saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan
terhadap pendapatan masyarakat.
Untuk menyampaikan sesuatu pada konsumen & pihak-pihak terkait,
pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut
elemen. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat/justru
memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti
memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif
mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yg konsisten pada konsumen.
Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala
permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah
mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan
memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Hal ini adalah tugas
dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya.
DAFTAR PUSTAKA
25