1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Penelitian................................................................4
1.2. Masalah Penelitian............................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................9
1.4. Kegunaan Penelitian.........................................................................9
BAB II..............................................................................................................11
TINJAUAN KEPUSTAKAAN...............................................................................11
2.1. Pengertian Pemasaran....................................................................11
2.1.1. Konsep Pemasaran.........................................................................11
2.2. Kualitas Pelayanan (Kualitas pelayanan).......................................13
2.2.1. Dimensi Kualitas Pelayanan..........................................................14
2.2.2. Model untuk Mengukur Kualitas Pelayanan..................................17
2.3. Kepuasan Konsumen......................................................................19
2.3.1. Tahap Pembentukan Kepuasan......................................................21
2.3.2. Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen. 21
2.3.3. Manfaat agar Terciptanya Kepuasan Konsumen...........................22
2.3.4. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen....................................23
2.4. Minat Beli........................................................................................25
2.4.1. Tahap-Tahap Proses Keputusan Konsumen Membeli...................26
2.5. Penelitian Terdahulu.......................................................................28
2.6. Pengembangan Kerangka Pemikiran.............................................32
2.6.1. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Minat Beli........................32
2.6.2. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen.......32
2.6.3. Hubungan Kepuasan Konsumen dengan Minat Beli.....................35
2.7. Kerangka Pemikiran.......................................................................36
2.8. Hipotesis..........................................................................................36
BAB III.............................................................................................................38
METODE PENELITIAN.......................................................................................38
3.1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian................................38
3.2. Populasi dan Penarikan Sampel.....................................................38
3.3. Teknik Pengumpulan Data.............................................................41
3.4. Skala Pengukuran...........................................................................42
3.5. Peralatan Analisis Data...................................................................43
3.6. Operasional Variabel Penelitian.....................................................45
3.6.1. Variabel Penelitian.........................................................................45
2
3.6.2. Tabel Operasional..........................................................................46
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................48
3.7.1. Uji Validitas Instrumen..................................................................49
3.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen..............................................................49
3.8. Analisis Faktor................................................................................50
3.9. Uji Asumsi Klasik...........................................................................52
3.9.1. Uji Normalitas................................................................................52
3.9.2. Uji Multikolinearitas......................................................................52
3.9.3. Uji Heteroskedastisitas...................................................................53
3.10. Pengujian Hipotesis.....................................................................53
3.10.1. Uji t (Pengujian Secara Parsial).....................................................55
3.11. Uji Determinasi...........................................................................56
3
BAB I
PENDAHULUAN
pelaku bisnis sangat beragam, salah satunya adalah persaingan. Oleh karena itu,
Untuk meningkatkan minat beli terhadap produk yang ditawarkan oleh suatu
gambaran yang bagus oleh konsumen, karena kepuasan konsumen selama ini
dipandang sebagai tujuan utama dari perusahaan yang akan menjadi kunci
perusahaan lain yang sejenis yang lebih memberikan pelayanan yang memuaskan
bagi konsumennya. Hal ini karena kualitas pelayanan merupakan “upaya untuk
4
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
merasa bahwa kebutuhan dan keinginannya telah terpenuhi maka konsumen akan
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177) yang dikutip dari
muncul minat beli terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Swastha
membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa puas
dalam membeli barang atau jasa maka tersebut akan memperkuat keinginannya
Menurut Kotler dan Keller (2003:181) “minat beli konsumen adalah sebuah
tersebut”.
pada persaingan yang semakin ketat harus segera mengambil langkah yang tepat
5
perusahaannya. Salah satu jenis usaha yang sedang menghadapi persaingan
berada di Kota khususnya, antara lain Indomaret Cabang Kota, Swalayan, Mulia
bertahan hingga saat ini. Minimarket ini juga berkomitmen untuk menjaga
konsep swalayan dalam skala kecil dengan target pasar yang sama dengan taget
pasar pada pasar tradisional. Minimarket pada dasarnya adalah sebuah bidang
sebagai usaha mikro atau kecil. Beberapa minimarket yang ada di Kota berusaha
minimarket lainnya.
6
berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan
3. Gaya hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang
terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui kelas
sosial dan pekerjaan. Tetapi kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak
menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai
4. Kepribadian
minimarket agar mereka mengetahui dan memahami apa yang dibutuhkan dan
membuat keputusan dan kebijakan yang tepat agar konsumen merasakan kepuasan
dan minat beli yang baik. Dengan demikian, konsumen atau pelanggan merasa
Oleh karena itu, minimarket yang baik harus memiliki kemampuan untuk
ini banyak diterapkan untuk mendapatkan gambaran yang bagus oleh konsumen.
7
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap Minat beli dengan
Cabang Kota”. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memperkuat hasil
pengetahuan.
Cabang Kota.
8
b. Untuk mengetahui komponen dari variabel kualitas pelayanan yang
a. Bagi Peneliti
bidang pemasaran dan sebagai salah satu bekal dari teori yang didapat
b. Bagi perusahaan
9
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
mengatakan bahwa : “Pemasaran dalam arti bisnis adalah sebuah sistem dari
keinginan pasar”.
Definisi pemasaran ini berdasar pada konsep inti berikut: kebutuhan (needs),
keinginan (wants) dan permintaan (demand); produk (barang, jasa dan gagasan);
nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar
kelangsungan hidup perusahaan (Basu Swastha DH, 2000 : 10). Terdapat lima
10
mereka antara lain konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran dan
1. Konsep Produksi
2. Konsep Produk
mutu terbaik dan sifat paling inovatif, serta organisasi harus mencurahkan
3. Konsep Penjualan
4. Konsep Pemasaran
secara lebih efektif dan efisien dari pesaing dengan cara memelihara dan
11
2.2. DKualitas Pelayanan (Kualitas pelayanan)
kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
baik. Definisi pelayanan menurut Gronroos (2005:2) adalah suatu aktivitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal‐hal lain yang
Terkait dengan pelayanan ada 1 ﴾satu﴿ istiah yang perlu diketahui , yaitu
pelayanan menurut Mohammad Ali ﴾2006:297﴿ yang dikutip dari Kamus Lengkap
a. People
melatih karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam
12
b. Physical environment
atraktif.
c. Process
1. Reliability ( kehandalan)
terutama memberikan jasa secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang
13
2. Responsiveness (Daya tanggap)
dengan cepat, maka bisa menjadi suatu yang berkesan dan menjadi
adalah :
konsumen
tanggap) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
2005:133).
3. Assurance (jaminan)
14
a. Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat
yaitu para karyawan yang bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
4. Emphaty (empati)
b. Keramahan karyawan
2005:133)
15
5. Tangibles (bentuk fisik)
yang lainnya yang dapatdan harus ada dalam proses jasa. Atribut-atribut
c. Tempat parkir
yaitu berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material
adalah model yang dikembangkan Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) yang
dikenal dengan model PZB. Ketiga peneliti ini mengidentifikasikan adanya lima
Adapun model kesenjangan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) dapat
16
Gambar 2.1
Customer
GAP 5
Marketer
Komunikasi
eksternal dengan
Penyampaian jasa konsumen
GAP 1 GAP 4
GAP 3
GAP 2
Persepsi manajemen
tentang harapan
konsumen
(b) Gap antara persepsi manajemen tentang harapan konsumen dan spesifikasi
17
Terjadi karena para manajer menetapkan spesifikasi kualitas jasa
(c) Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (GAP 3)
misi atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi
dipenuhi.
(e) Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan (GAP 5)
dengan cara yang berlainan atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas
jasa tersebut.
Menurut Husein umar yang dikutip dari bukunya Studi kelayakan bisnis
konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya”.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177) yang dikutip dari
18
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
Seorang pelanggan yang merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya akan menjadi pelanggan dalam
waktu lama. Suatu perusahaan harus memenuhi syarat agar dapat sukses dalam
semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali dimasa yang akan datang. Hal ini berarti kepuasan
19
Pelanggan (customer) yang kembali membeli produk atau jasa menurut
dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk
jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan
pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan
a. Kualitas produk
20
b. Kualitas pelayanan atau jasa
c. Faktor Pribadi
d. Harga
yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya.
e. Faktor Situasi
tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa
diantaranya :
21
Menurut Day (dalam Tse dan Wilton) dalam bukunya Fandy Tjiptono
antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
22
Informasi‐informasi ini dapat memberikan ide‐ide cemerlang bagi
b. Ghost shopping
tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami
mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi
pemantauan customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate
23
Metode survey kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan
berikut : sangat tidak puas, tidak puas, indiferen, puas, sangat puas”
(1975) menjelaskan hubungan antara sikap, minat dan perilaku yang dikenal
dikenal dengan teori Reasoned Action (dalam James F, 1995 : 24). Teori ini
24
menjelaskan bahwa perilaku seseorang sangat tergantung pada minat, sedangkan
sikap atau perilaku terhadap suatu obyek merupakan suatu yang menguntungkan
atau merugikan. Berbagai informasi yang diterima pada diri seseorang inilah yang
25
3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian
Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu: menetapkan tujuan pembelian dan
suatu variable tambahan dari model sikap terhadap perilaku dari Fishbein yaitu
perilaku yang lampau (past behavior) dapat mempengaruhi minat beli (intention)
26
Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau tidak puas
pembeli atas produk atau kinerja yang dirasakan (Salamatun Asakdiyah, 2005 :
132)
Menghidupkan masalah
Pencarian alterntif
Umpan Balik
Evaluasi alterntif
Keputusan pembelian
Gambar 2.2
oleh peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang
1. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Eva Sheilla Rahma (2007) dengan judul
“Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek Terhadap Minat Beli
27
AMOS. Hasil penelitian ini menunjukan Kualitas Pelayanan berpengaruh
2. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Adhi Rah Kusuma (2009) dengan
3. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Kuntjara (2007) dengan judul “Analisis
Penelitian ini menggunakan sampel pelanggan PT. WIKA Beton Wilayah IV.
4. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Tommy Sidharta (2008) dengan judul
Responden penelitian ini adalah 100 konsumen jasa servis Daihatsu Astra
28
analisis data diperoleh bahwa kualitas pelayanan terbukti mempengaruhi
minat beli.
5. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Yuzza Bayhaqi (2006) dengan judul
ini adalah pelanggan Auto Bridal Semarang, sejumlah 100 orang. Structural
beli.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Achmad (2008), dengan judul “Analisis
8. Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Arya Paramarta (2008) dalam jurnalnya yang
berjudul kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Pizza Hut Gatot Subroto
Denpasar.” Bahwa dalam penelitiannya kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi
29
(empathy) dan bukti fisik (tangible) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
dan empati baik secara simultan dan parsial memiliki pengaruh yang
10. Penelitian yang dilakukan oleh Dra. Salamatun Asakdiyah M.Si dari
Vol. XVI No. 2 Agustus 2005. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
Jadi pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli menjadi semakin kuat
30
2.6. Pengembangan Kerangka Pemikiran
mediasi. Dengan kata lain, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka
konsumen akan merasa puas, dan kepuasan konsumen akan mendorong minat beli
konsumen. Berikut akan diuraikan secara lebih detail keterkaitan antar variabel.
Penelitian yang dilakukan oleh Eva Sheilla Rahma (2007), Adhi Rah
tentang kaitan antara Kualitas Pelayanan dan minat beli. Dalam penelitiannya,
diungkapkan bahwa kualitas pelayanan yang baik akan mendorong minat beli
adanya pengenalan produk yang baik, keadaan yang nyaman serta pemberian
untuk membeli produk tersebut. Kualitas pelayanan disini adalah daya tarik
pelayanan.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wayan Arya
Paramarta (2008) dalam jurnalnya yang berjudul kualitas pelayanan terhadap kepuasan
penelitiannya kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi keandalan (reliability), daya
31
(tangible) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Pizza
Ada lima penentu kualitas jasa menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan
1) Keandalan (Reliability)
perusahaan memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara andal dan akurat.”
Atribut yang ada dalam dimensi keandalan ini seperti memberikan pelayanan sesuai janji,
pelanggan. Jadi layanan yang akurat sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.” Dalam dimensi ini suatu
perusahaan harus memberikan pelayanan dan menanggapi permintaan dari sudut pandang
pelanggan bukan sudut pandang perusahaan. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan
mereka, serta menginformasikan kapan saja jasa akan diberikan dan kemudian
memberikan jasa secara cepat, apabila karyawan cepat tanggap melayani pelanggan maka
3) Jaminan (Assurance)
32
perusahaaan bisa menciptakan rasa aman kepada pelanggan”. Jadi, dengan adanya
kepercayaan yang diberikan terhadap pelanggan dengan rasa aman, maka pelanggan akan
pelanggan dengan rasa aman, maka pelanggan pun akan merasa puas dengan pelayanan
tersebut.
4) Empati (Empathy)
dan memiliki jam operasi yang nyaman”. Hubungan emapati dengan kepuasan pelanggan
adalah apabila pelanggan telah merasa puas dengan empati yang diberikan perusahaan
maka pelanggan pun akan loyal dengan jasa yang diberikan perusahan tersebut. (Kotler
Menurut Kotler dan Keller (2009:53) “Bukti fisik atau wujud merupakan
penampilan fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi.” Bukti fisik salah satu
dimensi kualitas pelayanan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena aktifitas
usaha dalam jasa banyak bergantung pada sifat pelanggan dalam berinteraksi langsung
berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan
khususnya perusahaan jasa, para pelanggan akan banyak dipengaruhi oleh atribut-atribut
yang digunakan oleh perusahaan seperti penampilan karyawan. Didalam memberikan jasa
pelayanan aspek kualitas merupakan hal yang penting dan perlu diperhitungkan karenan
pelayanan yang berkualitas merupakan salah satu cara yang terbaik dalam menciptakan
33
nilai-nilai yang diharapkan dari pelanggan. Pelayanan pelanggan merupakan penerapan
hubungan yang erat terhadap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan perusahaan yang
ditujukan kepada pelanggan merupakan elemen yang sangat penting agar dapat menjamin
kelangsungan hidup atau menjaga kestabilan usaha perusahaan, karena perusahaan sangat
mengharapkan rasa puas dalam diri pelanggan. (Tjiptono dan Chandra 2005:115).
dari Universitas Ahmad Dahlan, dengan judul “Analisis Hubungan antara Kualitas
Salamatun Asakdiyah ini dimuat dalam jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol.
XVI No. 2 Agustus 2005. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
intensi pembelian konsumen pada departement store yang dikelola oleh Matahari
positif dan signifikan pada P £ 0,05. Dimensi kualitas pelayanan pada penelitian
personal interaction; (4) probem solving; dan (5) policy. Jadi pengaruh kualitas
pelayanan terhadap minat beli menjadi semakin kuat bila di dalamnya terdapat
34
2.7. Kerangka Pemikiran
ini, berikut ini penulis menyajikan kerangka pemikiran yang dapat mewakili isi
dari skripsi ini secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Kepuasan Konsumen
Kualitas Pelayanan ﴾Mediating Variable﴿
﴾Independent Variable﴿
Reliability
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Tangibles Minat Beli
﴾Dependent Variable﴿
Gambar 2.3
Cabang Kota
2.8. Hipotesis
sementara yang belum diuji benar tidaknya. Hipotesis itu merupakan penjelasan
35
solusi alternatif terhadap suatu masalah. Berdasarkan uraian literatur di atas, maka
beli
minat beli
beli
beli
beli
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan, perlu ditetapkan lokasi
adalah dengan pertimbangan bahwa penulis berdomisili di kota yang sama yaitu
di Kota, sehingga mempermudah dalam perolehan data serta waktu, tenaga dan
Objek dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan dan minat beli dari
kualitas pelayanan. Sedangkan ruang lingkup penelitian ini adalah responden yang
minimarket Indomaret.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Sedangkan sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila
ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana,
37
sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang
sampelnya saja.
2. Populasi yang terlalu besar memungkinkan ada subyek yang bisa tercecer
sumber data.
untuk memilih siapa saja yang dapat dijadikan sampel sesuai persyaratan dari
populasi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei.
pengunjung atau konsumen perhari adalah 224 orang dalam 26 Oktober 2020.
Penulis menggunakan angka ini sebagai jumlah populasi konsumen CV. Lam Jaya
38
Indomaret Kota. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel,
digunakan rumus Slovin ﴾Husein Umar, 2008:141﴿, yakni ukuran sampel yang
berikut :
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang
didapat ditolerir ﴾e = 0,1﴿.
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besaran sampel minimal
N
n=
1+ N e 2
224
n= 2
1+224 ( 0,1 )
224
n=
1+224 ( 0,01 )
224
n=
3,24
n=69,13 ≈ 69
39
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel minimal yang diteliti
Kriteria Sampel
Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian
berikut:
1. Dokumentasi
penelitian ini.
2. Kuesioner (Angket)
menjawabnya.
40
Alasan mengapa peneliti menggunakan metode angket di dalam
3. Interview/Wawancara
di Kota Banda Aceh yang terkait dengan kegiatan penulisan skripsi ini.
dalam angket.
4. Observasi
bertingkat.
mengikuti skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala
interval dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang
41
dirancang untuk memungkinkan responden menjawab berbagai tingkatan
Dalam skala likert, jawaban yang mendukung pertanyaan diberi skor yang
tinggi sedangkan untuk jawaban yang tidak atau kurang mendukung diberi skor
2006:86).
Tabel III-1
Instrumen Skala Likert
agar tidak ada variasi diantara jawaban-jawaban yang disediakan dan tidak ada
metode yaitu :
a. Metode Kualitatif
42
b. Metode Kuantitatif
Dimana:
Dengan melihat nilai koefisien regresi pada persamaan di atas, maka dapat
43
3.6. Operasional Variabel Penelitian
atau membawa variasi pada nilai. Sedangkan variabel penelitian adalah sesuatu
hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
a. Variabel independen
c. Variabel dependen
pusat perhatian peneliti karena variabel ini yang dipengaruhi atau yang
44
menjadi akibat dari adanya variabel independen atau variabel bebas. Variabel
Pelayanan (X) sebagai variabel independent, Minat Beli (Y) sebagai variabel
Table III-3
Operasional Variabel Penelitian
45
yang dibutuhkan berbicara dengan
untuk menangani cara
setiap menyenangkan
pertanyaan atau Karyawan yang
masalah bersikap sopan
pelanggan
(dalam Tjiptono 1-5 Interval C3
dan Gregorius,
2005:133)
4. Emphaty Emphaty Memberikan
(empati/perhatia perhatian individu 1-5 Interval D1
n) yaitu kepada konsumen
perusahaan
memahami Keramahan
karyawan 1-5 Interval D2
masalah para
pelanggan dan
Kebutuhan
bertindak demi
pelanggan secara
kepentingan
spesifik
pelanggan 1-5 Interval D3
(dalam Tjiptono
dan Gregorius,
2005:133)
5. Tangibles Tangibles Penampilan
(bentuk fisik) Petugas 1-5 Interval E1
yaitu berkenaan Pelayanan
dengan daya Peralatan yang
tarik fasilitas modern 1-5 Interval E2
fisik,
perlengkapan, Tempat parkir
dan material
yang digunakan
perusahaan 1-5 Interval E3
(dalam Tjiptono
dan Gregorius,
2005:133)
Intervening / mediating (Kepuasan Konsumen)
6. Customer Customer Kinerja teknis
satisfacti Satisfaction
on (Kepuasan 1-5 Interval F1
konsumen)
adalah perasaan
senang atau Produk inti
kecewa
seseorang yang 1-5 Interval F2
muncul setelah
membandingkan
kinerja (hasil)
produk yang Interaksi
dipikirkan
terhadap kinerja 1-5 Interval F3
yang
diharapkan”.
(dalam Philip Elemen
Kotler dan Emosional
Kevin Lane 1-5 Interval F4
Keller,
46
2007:177)
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa
yang ingin diukur. Alat pengumpul data yang berupa kuesioner, harus memiliki
fenomena yang ingin diukur atau dalam bahasa statistik terdapat konsistensi
mengukur aspek yang sama. Sedangkan reliabilitas adalah istilah yang dipakai
47
instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.Uji validitas
dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel dengan
dengan nilai r tabel pada tingkat keyakinan 95 persen dapat diartikan bahwa item-
sebagai alat pengumpul data dan karena instrumen tersebut sudah baik.Untuk
tehnik belah dua. Dengan memakai tehnik belah dua, dalam penelitian ini
Cronbach’s Alpha lebih besar dan 0,60 maka instrument dalam penelitian ini
48
3.8. Analisis Faktor
satu variabel dengan variabel lainnya, yang bertujuan untuk mencari beberapa
2005:75)
a. Merumuskan masalah
- Uji KMO
49
Keiser-Meyer-Olkin menunjukkan bahwa pengambilan sampel cukup
- Uji Barlett
- Uji MSA
Penentuan jumlah faktor dapat dilihat pada komponen prinsip pada inisial
d. Interpretasi Faktor
atas faktor yang terbentuk yang bisa dianggap bisa mewakili variabel-
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
50
distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis gambar berupa plot dan uji statistik
Distribusi normal akanmembentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
independent.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
multikolinearitas
3. Melihat nilai tolerance lebih kecil dari 10% dan nilai VIF lebih besar dari
91) juga menambahkan jika korelasi antar variabel independent tinggi yaitu di atas
51
0,90 maka terdapat multikolinearitas. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 10% dan
nilai VIF lebih besar dari 10 berarti ada multikolinearitas.Namun sebaliknya jika hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang memiliki nilai VIF kurang
dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independent.
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu
mendeteksinya adalah dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
52
Ha2 : Variabel responsiveness berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada
Ho3 : Variabel assurance tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada
koefisien korelasi (R). Untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan
53
terhadap minat beli dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi
berganda terhadap hipotesa yang akan digunakan dengan cara menentukan suatu
dengan membandingkan antara statistik t hitung dengan statistik t tabel. maka dapat
Uji parsial menurut Algifari (2006:70) adalah uji yang digunakan untuk
nilai ttabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%.
Jika thitung suatu koefisien regresi lebih kecil daripada ttabel, maka keputusannya
(X4) , tangibles (X5) tersebut tidak berbeda dengan nol. Atau dengan kata lain
tangibles (X5) tersebut tidak berpengaruh terhadap minat beli (Y). Sedangkan jika
54
pada pengujian terhadap koefisien regresi, thitung lebih besar daripada nilai ttabel,
(X4) , tangibles (X5) tersebut berbeda dengan nol. Atau dengan kata lain variabel
reliability (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), empathy (X4) , tangibles (X5)
Selain uji asumsi klasik dan uji hipotesis, pengujian yang sering dilakukan
sumbangan variabel bebas yang diteliti yaitu customer delight yang terdiri dari
justice (X1), esteem (X2), dan finishing touch (X3) terhadap variasi naik turunnya
2
variabel terikat yaitu customer loyalty pada LBB di Banda Aceh (Y). Nilai R
2
besarnya antara 0-1 (0<R <1), koefisien determinasi ini digunakan untuk
2
dependent.Apabila R semakin mendekati 1 berarti variabel dependent semakin
55
Daftar Pustaka
Adhiyanto, Mochlas, 2012, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Balai Latihan Kerja Industri
(BLKI) Semarang Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang.
56
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12
Jilid1. PT. Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid
1. PT. Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid
2. PT. Erlangga. Jakarta
57