TESIS
MIFTA ELFAHMI
18201025080
BAB I
PENDAHULUAN
sekitar 10% (Kuniuki S, 2001). Studi lainnya yang dilakukan pada tahun 1999
menemukan bahwa pelarangan pestisida di Amerika Serikat dapat
menyebabkan kenaikan harga pangan, hilangnya lapangan pekerjaan, dan
meningkatnya penderita kelaparan (Knutson. R, 1999).
Seiring dengan perkembangan tekhnologi yang semakin maju saat ini
perkembangan dalam bidang pertanian dalam hal obat-obatan pertanian,
pesaingan antar perusahaan juga semakin tajam terutama dalam hal ini adalah
perusahaan sejenis, semua ini dapat ditunjukkan dengan persaingan harga
yang semakin kompetitif dan persaingan dalam hal inovasi-inovasi produk
yang dengan kualitas sama baiknya yang secara tidak langsung akan
membingungkan konsumen dalam menentukan pilihan untuk membeli
produk tersebut. Salah satu kerugian yang akan dialami oleh perusahaan atas
kondisi ini adalah perusahaan akan kehilangan konsumen dimasa yang akan
datang atau konsumen perusahaan berpindah ke perusahaan lain, tentu saja
hal ini akan merugikan perusahaan karena akan menurunkan profitabilitas.
Untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan
dan keinginan konsumen atau perusahaan harus mampu menciptakan produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu juga
diperlukan pemasaran yang baik agar konsumen yang ada menjadi loyal dan
tidak beralih ke perusahaan lain. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci
meraih tujuan perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen (Suyanto, 2007).
Dunia pemasaran yang semakin kompetitif dan berkembang menuntut
perusahaan-perusahaan untuk dapat memainkan strategi pemasaran yang
handal dan dapat menarik minat konsumen sehingga mampu memenangkan
pasar. Untuk mempengaruhi keputusan pembelian produk yang ditawarkan
maka dibutuhkan adanya kualitas produk yang bermutu beserta promosi yang
efektif mengenai produk tersebut. Artinya, pemasaran kini telah menjadi
milik konsumen. Konsumen menjadi benar-benar bagian yang memiliki
potensi luar biasa dalam pemberitaan sebuah produk. Keberhasilan
perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
4
Tabel 1.1
Nilai Penjualan Pestisida PT Makmur Jaya Agro
Tahun 2015 hingga 2019
Tantangan utama yang dihadapi PT. Makmur Jaya Agro saat ini adalah
bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar
dan lingkungan usaha yang cepat berubah, merebut pangsa pasar pestisida
ditengah persaingan dengan perusahaan pestisida lain serta bagaimana
membuat konsumen tetap loyal dalam membeli produk pestisida PT.
Makmur Jaya Agro.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga dan Promosi terhadap
Kepuasan Konsumen serta Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan
Pestisida PT Makmur Jaya Agro”
Dari penelitian sebelumnya terdapat kesenjangan penelitian penelitian
(gap research) terkait pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, Promosi
terhadap Kepuasan Konsumen serta dampaknya terhadap Loyalitas
7
Tabel 1.2
Kesenjangan Penelitian (Research Gap)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat beberapa tolak ukur kualitas produk menurut kotler dan keller
dalam Bob Sabran (2013), terdiri dari:
a. Performance (kinerja) Yaitu karakteristik operasi suatu produk utama,
seperti kemudahan kenyamanan.
18
b. Durability (daya tahan) Yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur
ekonomis penggunaan produk.
f. Estethic (estetika) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan
model atau desain yang artistic, warna, dan sebagainya.
g. Perceived quality (persepsi kualitas) Yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Menurut cristopher h. Lovelock
(2007), “kualitas adalah suatu kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada
penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan pendapat ini diketahui bahwa kualitas barang ditentukan oleh
tolak ukur penilaian. Semakin sesuai dengan standar yang ditetapkan dinilai
semakin berkualitas.
(widodo, 2014). Bila dikaitkan dengan objek penelitian, maka indikator ini
mengacu pada produk makanan yang segar dan layak dikonsumsi.
sadar dinilai oleh konsumen. Dalam hal ini para penjual harus dapat
memperkirakan bagaimana reaksi konsumen, apabila suatu produk
harganya dinaikan atau diturunkan. Apakah reaksi itu bersifat elastic atau
inelastic.
d. Produk yang serupa, misal rokok Jarum 76 dengan rokok buana, minuman
energy M 150 dengan minuman Extra joss.
f. Produk yang tidak serupa, tetapi mencari konsumen yang sama, misalnya
jasa pendidikan perguruan tinggi dengan produk computer, produk sepeda
motor dengan mobil.
Menurut Philip Kotler (2005) strategi penetapan harga dapat digolongan
lima bagian yaitu penetapan harga geografis, discount atau potongan harga,
penetapan harga diskriminatif, penetapan harga bauran produk, penetapan
harga promosi.
a. Penetapan harga geografis
Penetapan harga ini terjadi jika perusahaan menjual produk dan jasa dengan
dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara
proporsional. Penetapan harga seperti ini mempertimbangkan pada segmen
pelanggan, bentuk produk, citra lokasi, waktu.
a. Harga terjangkau
Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga
25
berbeda dari termurah sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan para
konsumen banyak yang membeli produk.
b. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang
sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka
melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang
cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.
c. Kesesuaian Harga dengan Manfaat Produk
Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan
lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari
uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk
tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan
pembelian ulang.
d. Potongan Harga Diskon
Pengurangan harga yang diberikan kepada konsumen saat melakukan
pembelian barang atau jasa, Disini diskon juga merupakan salah satu
strategi pemasaran yang baik untuk menarik perhatian konsumen.
e. Kesesuaian Harga sesuai dengan kemampuan
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.
Persepsi harga dapat diukur dan ditentukan melalui beberapa indikator.
Berikut ini merupakan indikator pengukuran persepsi harga yang dikemukakan
oleh beberapa ahli yaitu:
1) Indikator persepsi kewajaran harga menurut Herawaty et al. (2016) :
a) Pelanggan membayar harga yang wajar
b) Ketepatan penetapan harga
c) Kewajaran kebijakan harga
d) Perubahan harga sesuai dengan etika
e) Harga dapat diterima oleh pelanggan
26
c) Price relative, yang merupakan harga yang ditawarkan dari organisasi atau
pesaing.
Saat ini banyak ditemui berbagai macam usaha yang dijalankan oleh orang,
mulai dari usaha makanan, minuman maupun jasa lainnya. Untuk membuat usaha
tersebut menjadi lancar dan diminati oleh orang banyak makan diperlukan strategi
promosi yang tepat. Maka dari itu dibawah ini adalah beberapa strategi promosi
yang tepat diantaranya:
30
perusahaan dan produknya agar bersedia memberi keputusan dalam menerima pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Kotler (2010) bauran promosi (marketing mix) terdiri dari delapan
unsur atau metode bauran promosi, diuraikan sebagai berikut:
a. Periklanan (Advertising)
Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal, dan promosi ide, barang
atau jasa melalui sponsor yang jelas. Dengan adanya suatu periklanan produk
dikenal oleh masyarakat secara luas.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Berbagai insentif jangka pendek mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa seperti pameran dagang, insentif penjualan, kupon dan
sebagainya. Salah satu cara perushaan menarik konsumen dengan memberikan
yang biasanya disebut dengan bonus.
c. Acara dan Pengalaman (Event and Experience)
Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek
tertentu. Dengan adanya suatu acara atau pengalaman akan memberikan
kesempatan bagi suatu perusahaan untuk mempromosikan produknya lewat
program-program tertentu.
d. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation)
Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Penggunaan surat, telepon, faxmile, e-mail atau internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan
prospek tertentu. Untuk mempermudah konsumen berinteraksi dan komunikasi
secara langsung kepada perusahaan. Jadi tidak melalui pihak-pihak lainnya.
f. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)
Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau
prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran,
32
Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan definisi
kepuasan konsumen adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan
dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan.
Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa,
kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan,
pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat
puas.
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Setiap pelaku usaha sudah tentu menginginkan kondisi hubungan yang
sukses, dimana tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggannya tinggi. Karena pada
posisi ini, perusahaan akan memperoleh banyak manfaat seperti disamping
merangsang pelanggan untuk bercerita hal-hal positif kepada pelanggan lain (word
of mouth communication), juga dapat mengurangi biaya pemasaran, menarik
pelanggan baru, merespon ancaman pesaing, serta memperoleh nilai kumulatif
bisnis berkelanjutan (Aaker, 1995 dalam Hasan, 2009).
Untuk sampai pada sasaran tersebut, maka setiap pelaku usaha harus selalu
dapat memuaskan pelanggannya melalui peningkatan kualitas layanannya, yang
terukur melalui dimensi-dimensi reliability (kehandalan), responsiveness (daya
36
5. Loyal Konsumen
memiliki berbagai alasan untuk tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk
atau jasa tertentu, yang mampu memberikan manfaat atau harapan mereka
terpenuhi.
6. Reputasi yang baik
Upaya Bagi suatu perusahaan dimana produk utama yang dihasilkan adalah
suatu jasa, maka reputasi dan nama baik sangat menentukan adanya anggapan
bahwa reputasi yang berupa citra merk (brand image), citra perusahaan
(company image), reputasi merk (brand reputation), nama yang terbaik (the best
name), pelayanan prima (service excelent) dan semua yang beruhubungan
dengan kepuasan konsumen mendapatkan proritas.
7. Lokasi yang dimaksud dengan lokasi adalah tempat dimana perusahan
memperjualbelikan produk barang/jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Menurut Rahyuda dan Atmaja (2011) kepuasan konsumen dapat diukur
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a) Kesesuaian harapan
b) Persepsi kinerja
c) Penilaian pelanggan
1) Nilai (harga dan kualitas) Penggunaan suatu merek dalam waktu lama akan
mengarahkan pada loyalitas karena itu pihak perusahaan harus
bertanggung jawab untuk menjaga merek tersebut. Pengurangan standar
kualitas dari suatu merek akan mengecewakan konsumen bahkan
konsumen yang paling loyal sekalipun (Marconi, 2010).
2) Citra Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk
yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan Loyalitas
Pelangganterhadap merek tersebut.
c. Sikap saling percaya antara manajer dan karyawan serta perusahaan dengan
konsumen.
2.8. Pestisida
2.8.1. Definisi Pestisida
Kata pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama, dan cide berarti
pembunuh. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh
atau mengendalikan berbagai hama (Subiyakto,1991).
Dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tertulis pestisida adalah
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan
untuk :
a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak
tanaman,bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian;
b. Memberantas rerumputan;
c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan;
d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman
tidak termasuk pupuk;
45
Pestisida mempunyai sifat fisik, kimia, dan daya kerja yang berbeda-beda
sehingga dikenal banyak sekali macam pestisida. Pestisida dapat diklasifikasikan
menurut berbagai cara sesuai dengan kepentingannya, yaitu berdasarkan
organisme sasaran, aktivitas kerja, dan struktur kimianya.
- Menyebar racun di tempat jalan lewat hewan sasaran, sehingga racun akan
menempel pada anggota tubuh sasaran, dan jika dibersihkan dengan mulut
akan masuk ke saluran pencernaannya.
- Mencelupkan bagian-bagian tanaman ke dalam racun.
2) Racun kontak
Racun kontak biasanya digunakan untuk membunuh serangga yang
mempunyai bagian mulut untuk menggigit dan mengambil makanannya dari
bawah permukaan daun atau bagian tanaman lainnya yang tidak terkena racun
yang disemprotkan atau ditebarkan pada permukaan tanaman. Pestisida jenis
ini membunuh sasaran dengan masuk ke dalam tubuh melalui kulit, atau
menembus saluran darah. Racun jenis ini dapat digunakan dalam bentuk cairan
atau tepung.
3) Racun gas
Racun pernapasan adalah pestisida yang bekerja lewat saluran pernapasan.
Serangga akan mati bila menghirup racun dalam jumlah yang cukup. Jenis
pestisida ini biasanya di gunakan hanya pada ruangan tertutup. (Subiyakto,
1991)
Formulasi pestisida tidak dijual begitu saja dalam bentuk yang murni.
Bahan aktif murni biasanya bersifat sangat beracun dan sulit larut dalam air
sehingga penggunaannya di lapangan tidak efektif. Karena itu, bahan aktif
pestisida biasanya diformulasikan terlebih dahulu dengan cara mencampur
bahan-bahan pembantu, seperti solvent (bahan pelarut), emulsifier (bahan
pembuat emulsi), diluents (bahan pembasah atau pengencer), carrier (bahan
pembawa), dan kadang synergist (bahan untuk meningkatkan efikasi pestisida).
Secara umum formulasi pestisida dapat dibedakan menjadi formulasi cair dan
formulasi padat. (Djojosumarto, 2008)
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Kualitas
Produk
(X1)
Kepuasan Loyalitas
Persepsi Konsumen Pelanggan
Harga
(Z) (Y)
(X2)
Promosi
(X3)
P1: Efektivitas
P3 : Jenis Formulasi
Produk
P4 : Ukuran kemasan
P5 : Jenis Kemasan
P6 : Petunjuk penggunaan
53
H1 : Harga terjangkau
H2 : Harga bersaing
Persepsi Harga
H3 : Harga sesuai manfaat
H4 : Kesebandingan Harga
nfaat
P2 : Direct Selling
Promosi P3 : Brosur
P4 : Diskon
P5 : Demplot
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan 2 (dua) kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama (Umar, 2010).
berikut :
"Tujuan uji beda atau uji hipotesis ini adalah menguji harga-harga statistik,
mean dan proporsi dari satu atau dua sampel yang diteliti. Pengujian ini
dinyatakan hipotesis yang saling berlawanan yaitu apakah hipotesis awal (nihil)
diterima atau ditolak. Dilakukan pengujian hargaharga statistik dari suatu sampel
karena hipotesis tersebut bisa merupakan pernyataan benar atau pernyataan
salah".
Menurut (Imam Ghozali 2013), uji t digunakan untuk : "Menguji hipotesis
secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen".
Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependen.
Sedangakan hipotesis alternative (H1) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa
adanya pengaruh signifikan antara variabel independent dengan variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan secara parsial (uji t).
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
a. Hipotesis 1: Kualitas produk pestisida secara langsung berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen pestisida PT Makmur Jaya Agro;
b. Hipotesis 2 : Persepsi harga secara langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen pestisida PT Makmur Jaya Agro;
c. Hipotesis 3 : Promosi secara langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen pestisida PT Makmur Jaya Agro;
d. Hipotesis 4 : Kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pestisida PT Makmur Jaya Agro;
e. Hipotesis 5 : Kualitas produk pestisida melalui kepuasan konsumen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pestisida PT
Makmur Jaya Agro;
58