Anda di halaman 1dari 28

JURNAL

PENGARUH HARGA. KUALITAS PRODUK DAN


LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
DALAM MEMBELI BERAS LOKAL (STUDI KASUS
DESA RAMBAH UTAMA)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

OLEH :

EKO PURNOMO
NIM : 1225106

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2016
Surat Pernyataan Sumber Tulisan Artikel Ilmiah

Saya yang menandatangani surat pernyataan ini:

NAMA : EKO PURNOMO

NIM : 1225106

1) Menyatakan bahwa artikel ilmiah yang saya tulis benar bersumber dari
kegiatan penelitian /perencanaan yang telah dilakukan sendiri oleh penulis
bukan oleh pihak lain.
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan /dipublikasikan dalam bentuk
prosiding maupun jurnal sebelumnya.

Dengan surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pasir Pengaraian, Desember 2016

Yang Membuat Pernyataan Pembimbing I

EKO PURNOMO YULFITA „AINI, SE., MM


NIM: 1225106 NIDN.1024097802

Menyetujui
Ketua Program Studi Manajemen

SEPRINI, SE., MM
NIDN: 1025097804
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN
LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
DALAM MEMBELI BERAS LOKAL (STUDI KASUS
DESA RAMBAH UTAMA)

Artikel ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat Kelulusan Studi Sarjana (S-1)
di Universitas Pasir Pengaraian

Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian


Pada tanggal 12 Desember 2016

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Yulfita „Aini, SE., MM Makmur, SE., M.,MA


NIDN.1024097802 NIDN.1027058603

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen

Seprini, SE., MM
NIDN: 1025097804
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN
LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
DALAM MEMBELI BERAS LOKAL (STUDI KASUS
DESA RAMBAH UTAMA)

Eko Purnomo1), Yulfita „Aini2), Makmur3)


Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian
1
)Eko.Purnomo249@gmail.com; 2)Yulfitaaini@gmail.com; 3)Makmur@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk
dan lokasi terhadap minat beli konsumen dalam mengkonsumsi beras lokal di Desa
Rambah Utama. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner
terhadap minat beli konsumen 62 konsumen beras di Desa Rambah Utama dengan
menggunakan metode simple Randon sampling untuk mengetahui tanggapan
responden terhadap masing-masing variabel. Kemudian dilakukan analisis terhadap
data-data yang berupa analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif
meliputi uji validitas, reliabilitas, teknik analisis regresi linier berganda, uji F, Uji t
dan analisis koefisien determinasi (R2). Sedangkan analisis kualitatif dengan
menggunakan Tingkat Cpaian Responden (TCR). Dari hasil Tingkat Capaian
Responden (TCR) variabel harga memiliki TCR pada klasifikasi tinggi sebesar
78,6%, kualitas produk memiliki tingkat klasifikasi TCR sebesar 80,32%, lokasi
memiliki klasifikasi TCR sebesar 74,56% dan minat beli memilki tingkat klasifikasi
TCR sebesar 75,68%. Dari hasil analisis regresi linier berganda didapat ketiga
variabel (harga, kualitas produk dan lokasi) memiliki pengaruh positif masing-masing
sebesar 0,395, 0,327 dan 0,258. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t
menunjukkan bahwa ketiga variabel (harga, kualitas produk dan lokasi) memiliki
nilai signifikansi < 0,05, yaitu harga sebesar 0,000, kualitas produk sebesar 0,002,
dan lokasi sebesar 0,010. Kemudian melalui uji F diketahui bahwa variabel harga,
kualitas produk dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
minat beli dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dalam uji koefisien determinasi
dapat diketahui bahwa 55,7% variabel harga, kualitas produk dan lokasi berpengaruh
terhadap minat beli konsumen, sedangkan sisanya 44,3% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Minat Beli Konsumen.


A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beras merupakan komoditi (TPH) Kabupaten Rokan Hulu tahun
strategis dan penting bagi rakyat 2015, tingkat konsumsi beras rata-rata
Indonesia karena lebih dari 90 persen dikabupaten Rokan Hulu sebesar 107
penduduk Indonesia menjadikan beras kg/kapita/tahun. Kebutuhan beras di
sebagai makanan pokok. Beras juga Kabupaten Rokan Hulu sebesar
merupakan komoditi pangan utama 59.669,62 ton, akan tetapi tingkat
penompang ketahanan pangan produksinya tidak cukup untuk
nasional. Kekurangan ketersediaan memenuhi kebutuhan yaitu beras
beras dan kenaikan harga beras akan sebesar 43.645,89 ton. Kabupeten
mengganggu ketahanan pangan Rokan Hulu pada tahun 2015 masih
nasional yang dapat dipicu kerawanan kekurangan beras sebesar 16.024,00
sosial serta ketidakstabilan ekonomi ton.
dan politik. Kebutuhan konsumen akan
Kebutuhan pangan pokok beras berbeda-beda antara konsumen
berupa beras oleh penduduk Indonesia satu dengan lainnya. Dari beberapa
setiap tahunnya semakin meningkat konsumen yang dijumpai dan
seiring dengan peningkatan jumlah diwawancarai didapatkan bahwa ada
penduduknya. Menurut data BPS banyak variabel yang mempengaruhi
tahun 2015, tingkat konsumsi beras mereka dalam membeli produk beras.
nasional rata-rata adalah sebesar 139 Diantaranya adalah variabel kualitas
kg/kapita/tahun. Faktor utama yang produk, lokasi dan yang paling
mendorong tingginya komsumsi dominan adalah variabel harga.
adalah jumlah penduduk yang besar. Dalam penelitian ini, dipilih variabel
Ditambah lagi dengan semakin harga, kualitas produk dan lokasi
meluasnya wilayah yang sebagai fokus dari penelitian.
penduduknya mengkonsumsi beras Penelitian ini difokuskan pada
sebagai makanan pokoknya. Selain ketiga variabel tersebut karena diduga
itu, tingginya tingkat konsumsi beras variabel-variabel tersebut memiliki
ini juga dikarenakan adanya budaya pengaruh yang signifikan terhadap
masyarakat Indonesia yang merasa minat beli konsumen.
belum makan jika belum Dari segi harga, produk beras
mengkonsumsi nasi, meskipun Lokal yang dijual di Desa Rambah
kebutuhan karbohidratnya sudah Utama terjangkau oleh masyarakat.
dipenuhi dari makanan lain seperti Dari hasil pengamatan dilapangan,
roti atau sumber karbohidrat lainnya. harga beras yang dijual di Desa
Menurut data dari Dinas Rambah Utama berkisar antara
Tanaman Pangan dan Holtikultura Rp.14.000.,00 – Rp.15.500,00 /1,5 kg.
Harga ini masih terjangkau oleh Salah satu indikator bahwa suatu
masyarakat, namun tidak semua produk sukses atau tidak dipasar
masyarakat yang berada di Desa adalah seberapa jauh timbulnya minat
Rambah Utama membeli beras, beli konsumen terhadap produk
karena ada juga sebagian besar tersebut. Secara umum preferensi
masyarakat yang berprofesi sebagai masyarakat masih memilih beras
petani yang mengkonsumsi hasil murah dengan kualitas rendah sampai
pertanian mereka. Dari segi kualitas sedang dan ada juga yang memilih
produk, produk beras Lokal yang ada beras dengan kualitas dan citarasa
di Desa Rambah Utama yang beredar yang bagus. Masalah harga dan
di pasaran, saat ini masih cukup kualitas produk menjadi kriteria yang
banyak baik jenis, merek, kualitas penting, konsumen beras saat ini
maupun varietasnya. Ada juga menginginkan harga yang murah dan
sebagian besar beras masih dipasok kualitas produk yang bagus.
dari luar daerah, tetapi ada juga Dari segi lokasi, tempat
sebagian kecil masyarakat yang penjualan beras di Desa Rambah
mengkonsumsi beras dari petani lokal Utama cukup luas sehingga konsumen
misalnya jenis Ciherang, Logawa dan tidak perlu berdesakan pada saat
Inpara. Dari hasil pengamatan membeli beras. Lokasi penjual juga
dilapangan, menunjukkan bahwa mudah ditemukan, karena sudah
terdapat beberapa jenis/merek beras disediakan tempat khusus untuk
yang selalu mendominasi pangsa penjual beras saja. Di Desa Rambah
pasar di Desa Rambah Utama dan Utama juga banyak dijumpai penjual
tidak berubah secara signifikan dari beras yang menjual berbagai jenis
waktu ke waktu. Pangsa pasar beras beras seperti beras Lokal.
sebagian besar hanya dimilik oleh Untuk melihat data pengecer
beberapa jenis beras tertentu yaitu beras dan jumlah beras yang terjual
beras lokal yang mempunyai jenis setiap minggu di Desa Rambah Utama
Ciherang. Kecamatan Rambah Samo dapat
Besarnya pangsa pasar Beras dilihat pada tabel dibawah ini:
Lokal disebabkan karena Beras
tersebut merupakan hasil komoditi
utama sektor pertanian daerah di Desa
Rambah Utama Selain
itu produk beras ini juga memiliki
rasa beras yang pulen, sehingga
masyarakat sangat menyukainya.
TABEL 1.1 membeli beras Lokal di Desa Rambah
Data Penjual Beras, Jumlah Beras Utama?
Yang Terjual dan Jumlah b. Apakah kualitas produk
Konsumen yang Membeli berpengaruh terhadap minat beli
Perminggu Dalam Bulan April konsumen dalam membeli beras
Tahun 2016 di Desa Rambah Lokal di Desa Rambah Utama?
Utama c. Apakah lokasi berpengaruh
Jumlah Beras Yang Terjual terhadap minat beli konsumen dalam
Permingu Dalam Bulan membeli beras Lokal di Desa Rambah
April (Kg) Jumlah Utama?
No Nama 1 2 3 4 Jumlah Konsumen d. Apakah harga, kualitas produk
1 Ndamin 78 51 45 34 208,5 20 dan lokasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap minat beli
2 Roni 49 79 78 36 243 24
konsumen dalam membeli beras
3 Sugi 39 30 49 46 165 15
Lokal di Desa Rambah Utama?
4 Surati 75 60 120 87 342 45 Tujuan Penelitian
5 Topan 78 49 39 75 241,5 30 1. Untuk mengetahui pengaruh
6 Anto 78 51 46 39 214 31 harga terhadap minat beli konsumen
Jumlah 165 dalam membeli beras Lokal di Desa
Sumber: Data Penelitian Olahan Rambah Utama.
2016 2. Untuk mengetahui pengaruh
Dari tabel 1.2 dapat dilihat kualitas produk terhadap minat beli
bahwa minat beli konsumen konsumen dalam membeli beras
cenderung memilih beras Lokal. Dari Lokal di Desa Rambah Utama.
latar belakang yang telah dipaparkan 3. Untuk mengetahui pengaruh
diatas, peneliti tertarik melakukan lokasi terhadap minat beli konsumen
penelitian dengan judul “Pengaruh dalam membeli beras Lokal di Desa
Harga, Kualitas Produk dan Lokasi Rambah Utama.
Terhadap Minat Beli Konsumen 4. Untuk mengetahui pengaruh
Dalam Membeli Beras Lokal (Studi harga, kualitas produk dan lokasi
Kasus Desa Rambah Utama)”. secara bersama-sama terhadap minat
Rumusan Masalah beli konsumen dalam membeli beras
Berdasarkan latar belakang di atas Lokal di Desa Rambah Utama.
maka penulis membuat suatu rumusan B. Landasan Teori
masalah sebagai berikut: Pemasaran
a. Apakah harga berpengaruh Pemasaran adalah sebuah proses
terhadap minat beli konsumen dalam kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang decision-all their experience in
mereka butuhkan dan inginkan learning, choosing , using even
menciptakan, dan menawarkan secara disposing of a product. Yang kurang
bebas mempertukarkan produk dan lebih memiliki arti minat beli
jasa yang bernilai dengan orang lain konsumen adalah sebuah perilaku
(Kotler & Keller, 2009: 92). konsumen dimana konsumen
Menurut Buchory dan Saladin mempunyai keinginan dalam membeli
(2010:2) dalam Suradi (2012) atau memilih suatu produk,
pemasaran adalah suatu proses sosial berdasarkan pengalaman dalam
dan manajerial menyangkut individu memilih, menggunakan dan
atau kelompok untuk memenuhi mengkonsusi atau bahkan
kebutuhan dan keinginan yang menginginkan suatu produk.
melalui penciptaan, penawaran dan Menurut Thomas dalam Yani
pertukaran (nilai) produk dengan yang (2010:34) minat beli yaitu tahapan
lain. kecenderungan responden untuk
Menurut Assauri (2010:2) bertindak sebelum kepuasan membeli
pemasaran adalah hasil prestasi kerja benar-benar dilakukan.
kegiatan mengalirnya barang dari Nugroho (2013:342)
produsen kepada konsumen. menjelaskan definisi minat beli adalah
Berdasarkan pengertian diatas proses pengintegrasian yang
dapat disimpulkan bahwa pemasaran mengkombinasikan pengetahuan
adalah fungsi bisnis yang untuk mengevaluasi dua atau lebih
mengidentifikasikan kebutuhan dan perilaku alternatif dan memilih salah
keinginan konsumen yang harus satu diantaranya. Hasil proses
dipuaskan oleh kegiatan manusia lain, pengintegrasian ini ialah suatu pilihan
yang menghasilkan alat pemuas (choice), yang disajikan secara
kebutuhan, berupa barang atau jasa. kognitif sebagai keinginan
Minat Beli berperilaku.
Minat merupakan salah satu Dari pengertian diatas, penulis
aspek psikologis yang mempunyai dapat menyimpulkan bahwa minat
pengaruh cukup besar terhadap beli merupakan suatu kecenderungan
perilaku dan minat juga merupakan seseorang untuk bertindak dalam
sumber motivasi yang akan membeli atau memilih suatu produk.
mengarahkan seseorang dalam Sikap seorang konsumen
melakukan apa yang mereka lakukan. terhadap minat beli merupakan suatu
Menurut Kotler dan Keller sikap tindakan yang dilakukan oleh
(2006:181) Customer buying konsumen untuk memenuhi
kebutuhan batinnya. Akan tetapi, 1. Minat spontan, yaitu minat
menurut Sumarni dalam Wibisaputra yang secara spontan timbul
(2011:26) sikap seseorang dalam jiwa dengan sendirinya.
konsumen membedakan minat beli 2. Minat dengan sengaja, yaitu
menjadi dua, yaitu: minat yang timbul karena
1. Minat subyektif adalah sengaja dibangkitkan melalui
perasaan senang atau tidak ransangan yang sengaja
senang pada suatu obyek yang dipergunakan untuk
berdasa pada pelanggan. membangkitkannya.
2. Minat obyektif adalah suatu Berdasarkan teori diatas, maka
reaksi menerima atau menolak dapat disimpulkan bahwa minat
suatu obyek disekitarnya. terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
Menurut Handayani dalam minat subyektif, minat obyektif, minat
Wibisaputra (2011:26) membagi instrinsik, minat ekstrinsik, minat
minat beli menjadi dua, yaitu : spontan dan minat sengaja.
1. Minat instrinsik, yaitu minat Minat konsumen tumbuh karena
yang berhubungan dengan suatu motif berdasarkan atribut-atribut
aktivitas itu sendiri dan sesuai dengan keinginan dan
merupakan minat yang tampak kebutuhannya dalam menggunakan
nyata. suatu pelayanan jasa, berdasarkan hal
2. Minat ekstrinsik, yaitu minat tersebut maka analisa mengenai
yang disertai dengan perasaan bagaimana proses minat dari dalam
senang yang berhubungan diri konsumen sangat penting
dengan tujuan aktivitas. dilakukan.
Antara kedua minat tersebut Menurut Ferdinand dalam
seringkali sulit dipisahkan, pada minat Akmal (2014:17) minat beli dapat
instrinsik kesenangan itu akan terus diidentifikasi melalui beberapa
berlansung dan dianjurkan meskipun indikator, yaitu:
tujuan sudah tercapai, sedangkan a. Tertarik untuk mencoba.
minat ekstrinsik kemungkinan bila b. Mempertimbangkan untuk
tujuan sudah tercapai, maka minat Membeli.
akan hilang. c. Tertarik untuk mencoba.
Menurut Syamsudin dalam d. Ingin memiliki produk.
Wibisaputra (2011:27) minat terbagi e. Ingin mengetahui produk.
menjadi dua jenis, yaitu: Harga
Harga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang. Konsumen akan Kualitas Produk
membeli suatu produk yang sesuai Produk memiliki arti penting
dengan kemampuannya. Perusahaan bagi perusahaan karena tanpa produk,
harus mempertimbangkan hal ini, perusahaan tidak dapat melakukan
karena dalam persaingan harga yang kegiatan usahanya. Tentu dalam
ditawarkan pesaing bisa dengan harga memilih sebuah produk konsumen
yang lebih rendah dengan kualitas akan mempertimbangkan manfaat
yang sama dan bisa dengan harga yang ia dapatkan dari produk tersebut,
yang lebih tinggi. Untuk itu perana maka dari itu dalam membuat sebuah
harga sangat mempengaruhi tingkat produk harus disesuaikan dengan
keberhasilan suatu perusahaan dalam keinginan ataupun kebutuhan
menjual produknya. konsumen. Dengan kata lain,
Menurut Tjiptono (2008:151) pembuatan produk lebih baik
menyebutkan bahwa harga merupakan diorientasikan pada keingina pasar
satu-satunya unsur bauran pemasaran atau selera konsumen.
yang memberikan pemasukan atau Menurut Kotler dan Amstrong
pendapatan bagi perusahaan. Menurut dalam Rahcma (2014:25) produk
Kotler dan Keller (2009) mengatakan adalah segala sesuatu yang dapat
bahwa harga merupakan sejumlah ditawarkan kepasar untuk
uang yang dibayarkan atas barang mendapatkan perhatian, dibeli,
atau jasa, atau jumlah nilai yang digunakan atau dikonsumsi yang
konsumen tukarkan dalam rangka dapat memuaskan keinginan atau
mendapatkan manfaat dari memiliki kebutuhan.
atau menggunakan barang atau jasa. Kualitas pruduk menjadi salah
Dari dua pengertian diatas satu tolak ukur penting bagi
menjelaskan bahwa harga adalah kesuksesan sebuah perusahaan.
unsur yang penting yang menjadi alat Karena dengan kualitas produk yang
dalam proses pertukaran barang atau baik, perusahaan akan mampu
jasa oleh konsumen. bersaing dengan para pesaingnya.
Indikator yang mencirikan harga Perusahaan juga harus melakukan
menurut Kotler (2008:345) yaitu: inovasi baru terhadap produk yang
1. Keterjangkauan harga. mereka tawarkan karena konsumen
2. Kesesuaian harga dengan cenderung bersikap kritis terhadap
kualitas produk. produk-produk yang beredar
3. Daya saing harga. dipasaran.
Kualitas juga menjadi salah satu
alat utama pemasaran untuk
melakukan positioning. Dalam 1. Kinerja (performance)
pengembangan suatu produk, pemasar Hal ini berkaitan dengan aspek
awalnya harus memilih tingkat fungsional suatu barang dan
kualitas yang akan mendukung posisi merupakan karakteristik utama
produk dipasaran. Disini, kualitas yang dipertimbangkan
produk berarti kualitas kinerja dimana pelanggan dalam membeli
memiliki arti kemampuan produk barang tersebut.
dalam menjalankan fungsinya. Selain 2. Fitur produk
itu, kualitas yang tinggi dapat pula Aspek performasi yang
berarti tingkat dari konsistensi berguna untuk menambah
kualitas tersebut. Kualitas produk fungsi dasar, berkaitan dengan
berarti kesesuaian (conformance pilihan-pilihan produk dan
quality) yaitu bebas dari kerusakan pengembangannya.
serta konsisten dalam memberikan 3. Kehandalan (reability)
tingkat kerja yang ditargetkan. Hal yang berkaitan dengan
Menurut Handoko dalam probabilitas atau kemungkinan
Rahcma (2014:27) kualitas adalah suatu barang berhasil
suatu kondisi dari sebuah barang menjalankan fungsinya setiap
ditentukan oleh tolak ukur penilaian kali digunakan dalam periode
atas kesesuaiannya dengan standar waktu tertentu dan dalam
ukur yang telah diciptakan. kondisi tertentu pula.
Berdasarkan pendapat ini diketahui 4. Kesesuaian (conformance)
bahwa kualitas barang ditentukan oleh Hal ini berkaitan dengan
tolak ukur penilaian. Semakin sesuai tingkat kesesuian terhadap
dengan standar yang ditetapkan dinilai spesifikasi yang telah
semakin berkualitas. ditetapkan sebelumnya
Menurut Kotler dalam Rahcma berdasarkan keinginan
(2014:27) kualitas produk adalah pelanggan.
keselurah ciri dari suatu produk atau 5. Daya tahan (durability)
pelayanan pada kemampuan untuk Suatu refleksi umur ekonomis
memuaskan kebutuhan yang berupa ukuran daya tahan atau
dinyatakan atau tersirat. masa pakai barang.
Menurut David Garvin dalam 6. Kemampuan memperbaiki
Rachma (2014:27), untuk menentukan (servieceability)
dimensi kualitas produk dapat melalui Karakteristik yang berkaitan
delapan indikator sebagai berikut: dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan
akurasi dalam memberikan 2. Produk generik, yaitu produk
layanan untuk perbaikan dasar yang mampu memahami
barang. fungsi produk yang mampu
7. Keindahan (asthetics) memahami fungsi produk
Merupakan karakteristik yang minimal agar dapat berfungsi.
bersifat sebyektif mengenai 3. Produk harapan (expected
nilai-nilai estetika yang product), yaitu produk formal
berkaitan dengan yang ditawarkan dengan
pertimbangan pribadi dan berbagai atribut dan
refleksi dari preferensi kondisinya secara normal
individu. (layak) diharapkan dan
8. Kualitas yang dipersepsikan disepakati untuk dibeli.
(perceived quality) 4. Produk pelengkap (augmented
Konsumen tidak selalu product), yakni berbagai
memiliki informasi yang atribut pokok yang dilengkapi
lengkap mengenai atribut- atau ditambahi berbagai
atribut produk. Namun manfaat dan layanan, sehingga
demikian, biasanya konsumen dapat memberikan tambahan
memiliki informasi tentang dan kepuasan serta dapat
produk secara tidak langsung. dibedakan dengan produk
Dalam merencanakan pesaing.
penawaran pasar, pemasar perlu 5. Produk potensial, yaitu segala
berpikir melalui lima tingkatan macam tambahan dan
produk. Tiap tingkatan menambahkan perubahan yang mungkin
lebih banyak nilai pelanggan dan dikembangkan untuk suatu
kelimanya membentuk suatu hierarki produk dimasa datang.
nilau pelanggan. Kelima tingkatan produk akan
Menurut Tjiptono (2008:96) diperinci pada gambar berikut
dalam merencanakan penawaran atau ini :
produk, pemasar perlu memahami
lima tingkatan produk yaitu:
1. Produk inti (core benefit),
yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pelanggan
dari setiap produk.
Level Produk Kebutuhan pelanggan untuk datang ke tempat
Konsumen bisnis dalam pemenuhan
kebutuhannya. Pemilihan lokasi
Produk Utama Manfaat
mempunyai fungsi yang strategis
karena dapat ikut menentukan
Produk Generik Fungsional tercapainya tujuan badan usaha.
Pemilihan lokasi harus
memperhatikan potensi pasar yang
Produk Harapan Kelayakan
tersedia di sekitar lokasi tersebut.
Menurut Kotler (2007) lokasi
Produk Kepuasan adalah suatu ruang dimana berbagai
Pelengkap kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan.
Produk Menurut Lupiyoadi dalam Mandasari
Masa Depan
Potensial (2011:25) mengatakan lokasi berarti
Sumber: Tjiptono(2008:97) berhubungan dimana perusahaan
Lokasi harus bermarkas dan melakukan
Lokasi tempat berdirinya suatu operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis
usaha akan mempengaruhi konsumen interaksi yang mempengaruhi lokasi,
dalam melakukan pembelian karena yaitu :
merupakan saluran distribusi yaitu 1. Konsumen mendatangi
jalur yang dipakai untuk perpindahan pemberi jasa
produk dari produsen ke konsumen. Apabila keadaannya seperti ini
Lokasi yang strategis berada maka lokasi menjadi sangat
dipusat kegiatan masyarakat dan penting, perusahaan sebaiknya
lokasi yang dinilai mampu mengalami memilih tempat dekat dengan
pertumbuhan ekonomi. Persoalan konsumen sehingga mudah
penting seperti kemungkinann dijangkau, dengan kata lain
terlihat, lahan parkir, kemudahan harus strategis.
askes dan keselamatan dan keamanan 2. Pemberi jasa mendatangi
lokasi merupakan faktor-faktor yang konsumen
memberi konstribusi pada kesuksesan Dalam hal ini lokasi tidak
pemilihan lokasi. terlalu penting tetapi yang
Memilih lokasi berdagang harus diperhatikan adalah
merupakan keputusan penting untuk penyampaian jasa tetap
bisnis yang harus membujuk berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen 8. Peraturan pemerintah.
tidak bertemu secara langsung Faktor lokasi dapat
Berarti penyedia jasa dan diidentifikasikan dalam indikator-
konsumen berinteraksi melalui indikator sebagai berikut (Sarjono,
sarana tertentu seperti telepon, 2013: 232) :
komputer, ataupun surat. 1. Dekat dengan tempat tinggal,
Dalam hal ini lokasi menjadi lokasi perbelanjaan tidak jauh
sangat tidak penting selama dari tempat tinggal konsumen
komunikasi antara kedua belah sehinga para konsumen tidak
pihak dapat terlaksana. kesulitan untuk
Pilihan lokasi merupakan faktor menjangkaunya.
bersaing dalam usaha menarik 2. Mudah dijangkau transportasi
pelanggan. Perusahaan-perusahaan umum, jika lokasi sulit
menggunakan aneka ragam metode dijangkau oleh transpotrasi
untuk menentukan lokasi, termasuk umum tentu akan mengurangi
perhitungan transportasi, penelitian keinginan konsumen untuk
yang didasarkan pada kebiasaan datang.
belanja pelanggan, metode analisis 3. Aman, keamanan dan
lokasi dan sebagainya. Perusahaan kenyamanan yang terjamin
sebaiknya perlu secara matang akan menjadikan konsumen
mempertimbangkan pemilihan lokasi betah berlangganan.
usaha untuk pengembangan dimasa 4. Memiliki tempat parkir yang
depan. luas, tersedianya lahan parkir
Menurut Tjiptono dalam yang cukup baik untuk
Rahcma (2014:24) ada beberapa kendaraan roda dua maupun
faktor yang perlu diperhatikan dalam empat sehingga kenyamanan
menentukan lokasi: berbelanja semakin baik.
1. Akses yang mudah dijangkau Dari beberapa pendapat
2. Kemudahan untuk dilihat tersebut mengandung arti bahwa
3. Lalu lintas perusahaan hendaknya mengusahakan
4. Tempat parkir yang luas dan agar produk keluaran mereka tersedia
nyaman dan terjangkau oleh populasi sasaran
5. Ekspansi, tersedianya lahan (konsumen). Berkaitan dengan lokasi
yang luas untuk melakukan dalam hal ini perusahaan hendaknya
perluasan memperhatikan beberapa faktor lokasi
6. Lingkungan daerah sekitar misalnya perusahaan harus memilih
7. Persaingan dilokasi sekitar daerah geografis yang strategis dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen H1 : diduga variabel harga
sasaran, memperhatikan ketersediaan berpengaruh signifikan
dan keragaman produk, kemudian terhadap minat beli
pencapaian lokasi serta pola saluran konsumen dalam membeli
pemasarannya. Beras Lokal.
Kerangka Konseptual H2 : diduga variabel kualitas
Berdasarkan tinjauan pustaka produk berpengaruh
dan penelitian terdahulu yaitu signifikan terhadap minat
penelitian Daniel (2015) dan Joko beli konsumen dalam
(2009) dengan variabel penelitian membeli Beras Lokal.
lokasi, kualitas produk, harga dan H3 : diduga variabel lokasi
minat beli konsumen. Berdasarkan berpengaruh signifikan
penelitian terdahulu tersebut maka terhadap minat beli
diambil variabel harga, kualitas konsumen dalam membeli
produk, lokasi dan minat beli untuk Beras Lokal.
penelitian ini, maka dapat disusun H4 : diduga variabel harga,
kerangka konseptual dalam penelitian kualitas produk dan lokasi
ini seperti yang disajikan dalam secara bersama-sama
gambar dibawah ini: berpengaruh signifikan
terhadap minat beli
Harga (X1) konsumen dalam membeli
beras Lokal..
Kualitas Produk (X2) Minat Beli (Y)
C. Metode Penelitian
Lokasin (X3) Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa
Rambah Utama Kecamatam Rambah
Sumber : Ade Bied Zoar (2008)
Samo Kabupaten Rokan Hulu. Lokasi
Hipotesis ini dipilih berdasarkan pertimbangan
Berdasarkan latar belakang dan bahwa desa tersebut sangat sesuai
konsep teori diatas, maka peneliti dengan maksud dan tujuan penelitian.
merumuskan hipotesis sebagai Waktu penelitian dilakukan mulai dari
berikut: Berdasarkan latar belakang 16 Februari sampai dengan 16 Mei
dan konsep teori diatas juga 2016.
pengamatan dilapangan, maka peneliti Populasi Dan Sampel
merumuskan hipotesis sebagai 1. Populasi Penelitian
berikut: Populasi adalah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas karakteristik
n=
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik n = 62,26
kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 80). Berdasarkan perhitungan
Populasi dalam penelitian ini diatas dapat dilihat bahwa sampel
adalah seluruh konsumen yang yang akan diambil berjumlah 62
membeli Beras di Desa Rambah orang konsumen beras di Desa
Utama yang berjumlah 165 orang. Rambah Utama. Pengambilan sampel
2. Sampel Penelitian menggunakan teknik simple rondom
Sampel adalah bagian dari sampling, yakni sampel diambil
jumlah dan karakteristik yang dimiliki secara acak tanpa memperhatikan
oleh populasi tersebut (Sugiyono, tingkatan yang ada dalam populasi
2014: 81). Pengambilan sampel dalam seperti umur dan jenis kelamin.
penelitian ini terdiri dari sejumlah Jenis dan Sumber Data
konsumen yang membeli beras yang Data yang diperlukan dalam
dipilih dari populasi. penelitian ini adalah data primer dan
Pengambilan sampel dalam data sekunder.
penelitian ini menggunakan rumus 1. Data primer
dari Taro Yamane dan Slovin Data primer yaitu data dan
(Ridwan, 2012:71) dimana: informasi yang diperoleh
langsung dari objek penelitian,
n=
( ) yang berkaitan dengan
Keterangan: masalah penelitian, berupa
n = Jumlah Sampel hasil dari wawancara langsung
N = Jumlah Populasi dan penyebaran kuisioner
d = Presisi (ditetapkan 10 % yang ditujukan kepada
dengan tingkat kepercayaan 95%) konsumen yang membeli
Berdasarkan rumus diatas, Beras di Desa Rambah Utama
ukuran sampel yang dianggap sudah yang telah terpilih.
dapatmewakili populasi dengan 2. Data Sekunder
menggunakan derajat kepercayaan 0,1 Data sekunder dari penelitian
(10%) adalah: ini yaitu data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan
n=
( ) disajikan oleh pihak
pengumpulan data primer,
n=
( ) misalnya dalam bentuk
dokumen-dokumen resmi,
buku refrensi, internet, serta mempunyai makna dalam
diperoleh dari pihak lain menguji hipotesa. Peneliti
bersifat saling melengkapi menggunakan skala Likert
data primer, bahan-bahan yang dikembangkan oleh
kepustakaan yang terkait Ransis Likert untuk
dengan judul penelitian. mengetahui pengaruh harga,
Teknik Pengambilan Data kualitas produk, dan lokasi
Adapun teknik pengambilan terhadap minat beli konsumen
data dalam penelitian ini adalah: dalam membeli beras di Desa
a. Observasi Rambah Utama dengan
Adalah metode pengumpulan menentukan skor ada setiap
data melalui pengamatan pertanyaan.
lansung atau peninjauan secara Penelitian ini menggunakan
cermat dan lansung dilapangan sejumlah statement dengan
atau di lokasi penelitian. skala 5 yang menunjukkan
b. Kuesioner (angket) setuju atau tidak setuju
Dalam penelitian ini, data terhadap statement tersebut.
yang dikumpulkan akan 5 = Sangat setuju
digunakan untuk memeahkan 4 = Setuju
masalah yang ada sehingga 2 = Cukup
data-data tersebut harus benar- 2 = Kurang setuju
benar dapat dipercaya dan 1 = Sangat tidak setuju
akurat. Data yang digunakan Metode Analisis Data
dalam penelitian ini diperoleh Setelah data terumpul, maka
selain dengan observasi juga langkah berikutnya dalam penelitian
dengan memberikan kuesioner ini adalah analisis data. Tujuan
atau seperangkat analisis ini adalah untuk
pertanyaanatau pernyataan menginterpetasikan dan menarik
tertulis kepada responden kesimpulan dari sejumlah data yang
(Sugiyono dalam Sutrisni, terkumpul. Metode analisis data
2010:67). dalam penelitian ini menggunakan
Dalam kuesioner ini nantinya regresi yang akan diolah
terdapat pertanyaan yang menggunakan SPSS versi
secara logis berhubungan 18(Statistikal Package for Social
dengan masalah penelitian dan Science).
setiap pertanyaan merupakan Kegiatan menganalisis data
jawaban-jawaban yang dalam penelitian ini meliputi beberapa
tahap dasar (Santoso dalam Sutrisni, data-data dalam tabel tersebut
2010:69), tahap tersebut diantaranya: akan diolah dengan bantuan
1. Proses editing software SPSS versi 18
Tahap awal analisis data (Statistikal Package for Social
adalah melakukan edit Science).
terhadap data yang telah Teknik Analisis Data
dikumpulkan dari hasil survey a. Analisis deskriptif
dilapangan. Pada prinsipnya Penelitian ini bersifat deskriptif
proses editing data bertujuan yaitu data yang dikumpulkan
agar data yang nanti akan umumnya berbentuk kata-kata,
dianalisis telah akurat dan gambar dan ada juga angka-angka.
lengkap. Data yang dimaksud meliputi
wawancara, catatan data lapangan,
2. Proses coding foto-foto, dokumen pribadi, nota dan
Proses coding merupakan catatan lainnya. Termasuk di
proses pengubahan data dalamnya deskripsi mengenai tata
kualitatif menjadi angka situasi yang akan menjelaskan analisis
dengan mengklasifikasikan penelitian lebih fokus kepada
jawaban yang ada menurut pengaruh harga, kualitas produk dan
kategori-kategori yang penting lokasi terhadap minat beli.
dengan cara pemberian kode Dalam penilaian ini peneliti
3. Proses scorsing menggunakan teknik Tingkat
Proses scorsing merupakan Pencapaian Responden (TCR) untuk
kegiatan pemberian skor atau menganalisis data yang sudah
nilai pada jawaban kuesioner. terkumpul. Tingkat Capain
Dalam penelitian ini urutan Responden (TCR) yaitu suatu metode
pemberian skor menggunakan penilaian dengan cara menyusun
skala likert atau berdasarkan orang yang dinilai berdasarkan
tingkat jawaban yang diterima peringkatnya pada berbagai sifat yang
oleh responden. dinilai.
4. Tabulasi Untuk mengetahui tingkat
Menyajikan data-data yang pencapaian responden (TCR) dan
diperoleh dalam tabel kriteria hubungan, digunakan
sehingga diharapkan pembaca formulasi rumus yang dikembangkan
dapat melihat hasil penelitian oleh Sugiyono (2010:74) sebagai
dengan jelas. Setelah proses berikut :
tabulasi selesai kemudian
Kriteria Interpretasi Skor
TCR =
Untuk menentukan kriteria
Menghitung jumlah besarnya interpretasi skor sebagai berikut:
nilai rata-rata dihitung dengan rumus: Kriteria Interpretasi Skor
Skor rata-rata = Sangat Tinggi 81% - 100%
Tinggi 61% - 80%
Sedang 41% - 60%
Keterangan:
Rendah 21% - 40%
SS = Sangat Setuju
Sangat Rendah 0% - 20%
S = Setuju
Sumber: sugiyono (2010:78)
C = Cukup
KS = Kurang Setuju Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
STS = Sangat Tidak Setuju
mengukur sah atau valid tidaknya
n = jumlah responden
suatu kuesioner. Suatu kuesioner
Dalam penelitian ini setiap
dikatakan valid jika pertanyaan pada
penilaian membuat sebuah “Master
kuesioner mampu untuk
Scale” yaitu skala pengukuran yang
mengungkapkan sesuatu yang akan
pada umumnya menunjukkan lima
diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
tingkatan sesuatu sifat tertentu. Untuk
mengukur validitas dapat dilakukan
penggambaran suatu master scale dari
dengan melakukan korelasi antar skor
berbagai sifat tersebut dapat dilihat
butir pertanyaan dengan total skor
pada tabel berikut ini:
konstruk atau variabel. Sedangkan
Kriteria Pencapaian Responden
untuk mengetahui skor masing-
Kriteria Tingkat Capain Responden
masing item pertanyaan valid atau
(%)
tidak, maka ditetapkan kriteria
Sangat Baik 90-100
statistik sebagai berikut :
Baik 80-89
a. Jika r hitung > r tabel dan
Cukup Baik 70-79
bernilai positif, maka variabel
Kurang Baik 55-69
tersebut valid.
Tidak Baik 1-54
b. Jika r hitung < r tabel, maka
Sumber: sugiyono (2010:78)
variabel tersebut tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuisioner yang
mempunyai indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuisioner
dinyatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap Persamaan regresi dalam
pernyataan adalah konsisten atau penelitian ini adalah untuk
stabil dari waktu ke waktu. Uji mengetahui seberapa besar pengaruh
reliabilitas dapat dilakukan dengan variabel independen atau bebas yaitu
menggunakan bantuan program SPSS, Harga (X1), Kualitas Produk (X2) dan
yang akan memberikan fasilitas untuk Lokasi (X3), terhadap Minat Beli (Y).
mengukur reliabilitas dengan uji Rumus matematis dari regresi
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu berganda yang digunakan dalam
konstruk atau variabel dikatakan penelitian ini adalah:
reliabel jika memberikan nilai Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
Cronbanch Alpha > 0,60. Keterangan:
Analisis Regresi Linier Berganda Y= Minat Beli
Dalam upaya menjawab a = constanta
permasalahan dalam penelitian ini b1 = koefisien regresi
maka digunakan analisis regresi lini er antara lokasi dengan minat beli
berganda (Multiple Regression). b2 = koefisien regresi
Analisis regresi pada dasarnya adalah antara kualitas produk dengan
studi mengenai ketergantungan minat beli
variabel dependen (terikat) dengan b3 = koefisien regresi
satu atau lebih variabel independen antara harga dengan minat beli
(variabel bebas), dengan tujuan untuk x1 = variabel harga
mengestimasi dan/atau memprediksi x2 = variabel kualitas
rata-rata populasi atau nilai-nilai produk
variabel dependen berdasarkan nilai x3 = variabel lokasi
variabel independen yang diketahui e = error disturbances
(Ghozali dalam dalam Sutrisni, Uji F
2010:72). Uji F digunakan untuk menguji
Untuk regresi yang variabel hipotesis nol bahwa koefisien
independennya terdiri atas dua atau determinasi majemuk dalam populasi,
lebih, regresinya disebut juga regresi R2 sama denagan nol. Uji signifikansi
berganda. Oleh karena itu variabel meliputi pengujian signifikansi
independen diatas mempunyai persamaan regresi secara keseluruhan
variabel yang lebih dari dua, maka serta koefisien regresi parsial spesifik.
regresi yang digunakan dalam Uji keseluruhan dapat dilakukan
penelitian ini adalah regresi linier dengan menggunakan statistic F.
berganda. statistik ini mengikuti distribusi F
dengan derajat kebebasan k dan (n k-
1). Jika hipotesis nol keseluruhan harga (X1) terhadap variabel
ditolak, satu atau lebih koefisien minat beli (Y).
regresi majemuk populasi mempunyai Ha1 : terdapat pengaruh
nilai tidak sama dengan 0. yang positif variabel harga
Uji F parsial meliputi (X1) terhadap variabel minat
penguraian jumlah total kuadrat beli (Y).
regresi menjadi komponen yang Ho2 : tidak terdapat
terkait dengan masing-masingvariabel pengaruh positif variabel
independen. Dalam pendekatan yang kualitas produk (X2) terhadap
standar, hal ini dilakukan dengan variabel minat (Y).
mengasumsukan bahwa setiap Ha1 : terdapat pengaruh
variabel independen telah yang positif variabel kualitas
ditambahkan kedalam persamaan produk (X2) terhadap
regresi setelah seluruh variabel variabel minat beli ulang (Y).
independen lainnyatelah disertakan. Ho3 : tidak terdapat
Kenaikan dari jumlah kuadrat yang pengaruh positif variabel
dijelaskan, yang disebabkan oleh lokasi (X3) terhadap variabel
penambahan sebuah variabel (Y).
independen, merupakan komponen Ha3 : terdapat pengaruh
variasi yang disebabkan variabel positif variabel lokasi (X3)
tersebut. Signifikansi koefiseien terhadap variabel (Y).
regresi parsial untuk variabel, diuji 2. Pengambilan keputusan dengan
dengan menggunakan sebuah statistic. taraf signifikansi 5% ditentukan
Uji Parsial (Uji t) sebagai berikut:
Uji t pada dasarnya Bila nilai signifikansi >
menunjukkan seberapa jauh pengaruh 0,05, maka Ho ditolak.
satu variabel independen secara Bila nilai signifikansi <
individual dalam menerangkan variasi 0,05, maka Ho gagal ditolak.
variabel dependen (Ghozali dalam Koefisien Determinasi (R2)
Wibisaputra, 2011:59). Langkah- Koefisien determinasi (R2) pada
langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien intinya mengukur seberapa jauh
Regresi adalah: kemampuan model dalam
1. Perumusan hipotesis nihil (H0) menerangkan variasi variabel
dan hipotesis alternatif (Ha): independen. Nilai koefisien
Ho1 : tidak terdapat determinasi adalah antara nol dan
pengaruh yang positif variabel satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dari masing-masing variabel kurang
dependen sangat terbatas. Nilai yang dari 0,05 dengan hasil pengujian yang
mendekati satu berarti variabel telah dilakukan sebagai berikut:
independennya memberian hampir 1. Untuk variabel Harga (X1)
semua informasi yang dibutuhkan Indikator dengan kode H1 r
untuk memprediksi variasi variabel. hitungnya sebesar 0,510, H2
D. Hasil Penelitian dan sebesar 0,705, H3 sebesar
Pembahasan 0,585, H4 sebesar 0,552 dan
Karakteristik Responden H5 sebesar 0,386 dengan
Hasil penelitian yang dilakukan tingkat signifikansi masing-
terhadap konsumen yang membeli masing sebesar 0,000.
beras di Desa Rambah Utama dengan 2. Untuk variabel Kualitas
berdasarkan kuesioner yang Produk (K1)
disebarkan pada 62 responden yang Indikator dengan kode K1 r
dipilih dapat diketahui bahwa hitungnya sebesar 0,409 , K2
sebagian besar berjenis kelamin sebesar 0,405, K3 sebesar
perempuan, hal ini membuktikan 0,635, K4 sebesar 0,465 dan
bahwa perempuan (Ibu Rumah K5 sebesar 0,396 dengan
Tangga) yang paling dominan tingkat signifikansi masing-
membeli beras untuk menyediakan masing sebesar 0,002.
kebutuhan rumah tangga (kebutuhan 3. Untuk variabel Harga(X1)
primer). Dari usia 31-40 tahun Indikator dengan kode L1 r
merupakan usia yang paling banyak hitungnya sebesar 0,731, L2
membeli beras dan tingkat pendidikan sebesar 0,714, L3 sebesar
responden juga rata-rata yang paling 0,713, L4 sebesar 0,454 dan L5
dominan yaitu responden yang sebesar 0,625 dengan tingkat
berpendidikan SD. Rata-rata signifikansi masing-masing
responden yang paling dominan sebesar 0,010.
membeli beras di Desa Rambah 4. Untuk variabel Minat Beli (Y)
Utama adalah konsumen yang Indikator dengan kode M1 r
memilik penghasilan sebesar Rp. hitungnya sebesar 643, M2
500.000- Rp.1.000.000. sebesar 0,724, M3 sebesar
Hasil Uji Validitas 0,579, M4 sebesar 0,478 dan
Uji validitas menunjukkan M5 sebesar 0,567 dengan
bahwa r hitung dari masing-masing tingkat signifikansi masing-
variabel lebih besar dari r tabel masing sebesar 0,000.
sebesar 0,25 dan tingkat signifikansi
Jadi dapat disimpulkan bahwa Y = -2,532 + 0,395 X1 + 0,327 X2 +
semua indikator dari masing-masing 0,258 X3
variabel memiliki r hitung lebih besar
dari r tabel. Keterangan:
Y= Minat Beli
Uji Reliabilitas
X1 = Variabel Harga
Uji Reliabilitas menunjukkan
bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap X2 = Variabel Kualitas
variabel lebih besar dari 0,60 yang Produk
X3 = Variabel Lokasi
berarti bahwa kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel
adalah reliabel atau handal. Hal Uji t
tersebut dapat dilihat dari hasil Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
pengujian yang telah dilakukan
sebagai berikut: variabel Harga (X1) B Std. Error Beta T Sig.

Cronbach Alpha sebesar 0,704, 1 (Co


nsta -2,532 2,585 -,980 ,331
Kualitas Produk (X2) Cronbach Alpha nt)

sebesar 0,620, Lokasi (X3) Cronbach X1 ,390 ,194 ,395 4,131 ,000
Alpha sebesar 0,759, dan Minat Beli
X2 ,433 ,133 ,327 3,263 ,002
(Y) Cronbach Alpha sebesar 0,730.
X3
Analisis Regresi Linier Berganda ,270 ,102 ,258 2,651 ,010

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Sumber : Data Penelitian Olahan 2016
Uji t dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh
Model Standardized satu variabel independen (harga,
Unstandardized Coefficients Coefficients
kualitas produk dan lokasi) secara
B Std. Error Beta T Sig. individual dalam menerangkan
1 (Co variabel dependen (minat beli). Hasil
nsta -2,532 2,585 -,980 ,331
nt) uji t pada penelitian ini dapat dilihat
X1 ,390 ,194 ,395 4,131 ,000
pada tabel 4.11.
Variabel Harga
X2 ,433 ,133 ,327 3,263 ,002
Hasil uji dengan SPSS diperoleh
X3 ,270 ,102 ,258 2,651 ,010
untuk variabel X1 (Harga) diperoleh
Sumber : Data Penelitian Olahan 2016 nilai t hitung = 4,131 dengan tingkat
Dari tabel diatas diperoleh signifikansi 0,000. Dengan
persamaan regresi linear berganda menggunakan batas signifikansi 0,05,
sebagai berikut : nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari taraf 5%, yang berarti H0 ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian dan lokasi berpengaruh signifikan
hipotesis pertama diterima. terhadap minat beli.
Variabel Kualitas Produk Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji dengan SPSS diperoleh Uji Koefisien Determinasi
Model
untuk variabel X2 (Kualitas produk) Adjusted R Std. Error of the
R R Square
Square Estimate
diperoleh nilai t hitung = 3,263
dengan tingkat signifikansi 0,002.
1 ,746 ,557 ,534 1,461
Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05, nilai signifikansi Sumber : Data Penelitian Olahan 2016
tersebut lebih kecil dari taraf 5%, Hasil perhitungan dengan
yang berarti H0 ditolak dan Ha menggunakan program SPSS versi
diterima. Dengan demikian hipotesis 18,0 dapat diketahui bahwa koefisien
kedua diterima. determinasi yang diperoleh sebesar
Variabel Lokasi 0,557. Hal ini berarti 55,7% minat
Hasil uji dengan SPSS diperoleh beli dapat dijelaskan oleh variabel
untuk variabel X3 (Lokasi) diperoleh harga, kualitas produk dan lokasi
nilai t hitung = 2,651 dengan tingkat sedangkan sisanya 44,3% minat beli
signifikansi 0,010. Dengan konsumen dipengaruhi oleh variabel-
menggunakan batas signifikansi 0,05, variabel lainnya yang tidak diteliti
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dalam penelitian ini.
dari taraf 5%, yang berarti Ha diterima E. Penutup
dan H0 ditolak. Dengan demikian Kesimpulan
hipotesis ketiga diterima. Berdasarkan penelitian tentang
Uji F pengaruh harga, kualitas produk dan
Hasil uji f terlihat pada tabel berikut : lokasi terhadap minat beli konsumen
Hasil Uji f dalam membeli beras Lokal di Desa
Model Mean
Sum of Squares Df F Sig.
Square Rambah Utama, maka diperoleh
1 Regression 155,859 3 51,953 24,333 ,000a
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel independen Harga
Residual 123,834 58 2,135
(X1) mempunyai pengaruh
Total 279,694 61 positif dan signifikan terhadap
Sumber : Data Penelitian Olahan 2016 variabel dependen Minat Beli
Hasil perhitungan statistik (Y) di Desa Rambah Utama.
menunjukkan nilai F hitung = 24,333 Hal ini mengindikasikan
dengan signifikansi sebesar 0,000 < bahwa minat beli responden
0,05. Hal ini berarti bahwa secara dalam membeli beras lokal di
bersama-sama harga, kualitas produk Desa Rambah Utama terbukti
dipengaruhi oleh variabel 4. Secara menyeluruh faktor (X1,
harga yang meliputi harga X2, X3) mempunyai pengaruh
mempengaruhi daya beli positif dan signifikan terhadap
konsumen, kesesuaian harga variabel dependen minat beli
dengan kualitas produk, (Y), di Desa Rambah Utama.
keterjangkauan harga dan daya Hal ini mengindikasikan
saing harga. bahwa minat beli responden
2. Variabel independen Kualitas dalam membeli beras di Desa
Produk (X2) mempunyai Rambah Utama terbukti
pengaruh positif dan dipengaruhi oleh variabel
signifikan terhadap variabel harga, kualitas produk dan
dependen Minat Beli (Y) di lokasi.
Desa Rambah Utama. Hal ini Saran
mengindikasikan bahwa minat 1. Bagi konsumen khususnya
beli responden dalam membeli agar lebih meningkatkan minat
beras lokal di Desa Rambah beli yang lebih baik dalam
Utama terbukti dipengaruhi memenuhi kebutuhan primer
oleh variabel kualitas produk untuk menunjung kebutuhan
yang meliputi kehandalan, hidup sehari-hari karena
fitur produk, kesesuaian dan dengan terbutuhnya kebutuhan
kualitas yang dipersepsikan. sehari-hari akan lebih mudah
3. Variabel independen Lokasi untuk beraktivitas.
(X3) mempunyai pengaruh 2. Bagi penjual beras lokal,
negatif dan signifikan terhadap peneliti menyarankan agar
variabel dependen minat beli menjual produk yang
(Y) di Desa Rambah Utama. terjangkau oleh konsumen dan
Hal ini mengindikasikan yang sesuai dengan permintan
bahwa minat beli responden pasar agar meningkatkan
dalam membeli beras lokal di minat beli konsumen. Selain
Desa Rambah Utama kurang itu juga memperhatikan
dipengaruhi oleh variabel kualitas produk yang dijual.
lokasi yang meliputi Dan agar lebih meningkatkan
kenyamanan, dekat dengan pemilihan lokasi yang lebih
tempat tinggal, aman dan strategis, dan yang memiliki
memiliki tempat parkir yang tempat penjualan yang lebih
luas. nyaman agar konsumen
merasa senang ketika membeli
beras lokal yang di jual di Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
Desa Rambah Utama. 2007. Manajemen Pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT. Indeks.
Assauri Sofjan. 2010. Manajemen
Pemasaran. Jakarta:PT. Raja Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2009. Manajemen Pemasaran.
Wali Indeks.
Jilid II Alih.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate
Analysis. Salatiga: STAIN Mandasari, Kartika. 2011. Analisis
Faktor-Faktor yang
Salatiga Press.
Mempengaruhi Minat Beli
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Konsumen Dalam Membeli
Manajemen Pemasaran. Jasa Perhotelan (Studi Kasus
Bandung: Sari Nusa pada Hotel GRASIA
Semarang). Universitas
Hanif, Nadila Ulfa. 2014. Pengaruh Diponegoro.
Produk, Harga dan Promosi
Terhadap Minat Beli Hijab M. mursid. 2014. Manajemen
(Studi Kasus Toko Fidza Pemasaran. Jakarta: Bumi
Collection di Desa Aksara.
Mayangkawis Kec. Balen
Bojonegoro. Universitas Islam Nugroho, Adi. 2006. E-Commerce
(Memahami Perdagangan
Negeri Walisongo, Semarang.
Modern Di Dunia Maya).
Hariani. 2013. Analisis Pemgaruh Bandung: Informatika
Bauran Pemasaran Terhadap Bandung.
Minat Konsumen
Menggunakan Gas LPG Di Nurul, Ika. 2015. Pengaruh Harga,
Desa Rambah Utama. Kualitas Produk, Dan
Distribusi Terhadap Minat
Universitas Pasir Pengaraian.
Beli Konsumen Membeli
Kotler, Philip. 2008. Manajemenen Kerajinan Kayu Pada UD.
Pemasaran. Jakarta: PT. Firdhausi Kecamatan
Indeks. Mojowarno Kbupaten
Jombang.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. http:/simki.unpkediri.ac.id/.
2006. Manajemen Pemasaran. diakses pada tanggal 19
Jakarta: PT. Indeks. November 2016, pukul 20:36.
Nurboko Cholid. 2010. Metedologi Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku
Penelitian. Jakarta: Bumi Konsumen. Yokyakarta: CAPS.
Aksara.
Sutrisni. 2010. Analisis Pengaruh
Prawira, Bayu dan Ni Nyoman Kerti Kualitas Produk, Kualitas
Yasa. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Desain Produk,
Produk, Citra Merek dan Harga dan Kepercayan
Persepsi Harga Terhadap Terhadap Loyalitas Pelanggan
Minat Beli Produk Indosat IM3 Pada Mahasiswa
Smarthphone Samsung dikota Fakultas Ekonomi Universitas
Denpasar. Universitas Diponegoro Semarang.
Udayana, Bali, Indonesia. Universitas Diponegoro.

Rachma, Anindya Andanawari. 2014. Swisstiani, Feby. 2014. Pengaruh


Pengaruh Harga, Lokasi, dan Harga, Efektivitas Iklan dan
Kualitas Produk Terhadap Promosi Penjualan Terhadap
Keputusan Pembelian. Minat Beli Konsumen Pada
Universitas Diponegoro. Toko Online Zalora.
Universitas Negeri
Sarjono, Bambang. 2013. Analisis Yogyakarta.
Pengaruh Bauran Pemasaran
Produk, Harga, Lokasi Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
Terhadap Minat Beli Ulang. Pemasaran. Yogyakarta: CV.
Jurnal Orbith, vol. 9 no. 3 Andi Offset.
November 2013 : 228-235.
Wibisaputra. Aditya. 2011. Analisis
Suradi, dkk. 2012. Faktor-Faktor Faktot-Faktor yang
Yang Mempengaruhi Minat Mempengaruhi Minat Beli
Beli Konsumen Terhadap Ulang Gas Elpiji 3 Kg(di PT.
Produktivitas Tepung Sagu. Candi Agung Permata
Semarang). Universitas
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Diponegoro.
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Yuniati, Mita.2013. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Konsuen Terhadap Produk
Kombinasi (Mixed methods). Rabbani. Universitas Negeri
Bandung: Alfabeta. Surabaya. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Vol 2, No.3, (2013)
84-87.

Yusuf, Akmal. 2014. Perbedaan


Minat Beli Konsumen Dalam
Mengkonsumsi Gula Aren Asli
dan Tidak Asli (Studi Kasus
Konsumen Industri Kecil Gula
Aren di Kecamatan Rambah).
Universitas Pasir Pengaraian.

Yeni, Fitri. 2013. Pengaruh


Keunggulan Bersaing
Differensiasi Terhadap Minat
Beli Ulang Konsumen Pada
KFC Di Kota Padang.
Universitas Negeri Padang:
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.
Vol 2, No.4, (2013) 1-7.

Anda mungkin juga menyukai