Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH :
STUDI KELAYAKAN BISNIS

Proposal: Studi Kelayakan Kuliner Cafe

PRODI : MANAJEMEN
SEMESTER : V KELAS. A.
FAKULTAS : EKONOMI.
UNRIKA

NAMA – NAMA KELOMPOK :

1. Darwis Erik - NPM : 15.02.0.005


2. Arjuna - NPM : 15.02.0.032
BAB I
PENDAHULUAN
IKHITISAR
A. LATAR BELAKANG KULINER CAFÉ.
Tujuan studi kelayakan bisnis adalah mengkaji tentang pantas atau tidaknya suatu
perusahaan yang di dirikan. pengertian bisnis adalah usaha komersial yang
dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang atau pun jasa. Dan pada
studi kelayakan bisnis pada proposal ini akan menganalisis Kuliner Cafe dengan
latar belakang yang di dapat dari nara sumber sebagai berikut. Sejarah berdirinya
Kuliner Cafe di mulai dimulai dari kebutuhan lingkungan pasar sagulung, dengan
keberanian dan tekat yang tinggi mulailah mencari lokasi yang strategis yang bisa
di jangkau oleh para orang - orang sehingga dapat menjadi salah satu tempat
tongkrongan mereka, akhirnya setelah beberapa kali mensurvei lokasi di
dapatkanlah tempat yang terletak tepat di daerah Pasar Sagulung dekat Pasar pagi
dan kantor di sekililingnya.
B. NAMA DAN ALAMAT USAHA
Nama perusahaan : Kuliner Cafe
Alamat : Ruko Pasar Sagulung Blk.AA No.09
Nomer Telepon : 085374443272.

C. BIDANG USAHA
Bidang bisnis yang di terapkan oleh Kuliner Cafe berbentuk manufaktur dan jasa,
dari sisi manufaktur Kopi Cafe mengolah bahan mentah menjadi produk siap
konsumsi yaitu berupa makanan dan minuman, dan dari sisi layanan Kuliner Cafe
juga mengutamakan kenyamanan yang baik kepada konsumen sehingga dapat di
simpulkan bidang usaha yang diterapkan memiliki dua arah yaitu manufaktur dan
jasa
BAB II
ASPEK PASAR

1. Pasar Potensial
Potensi pasar yang paling besar adalah penduduk kota di sekeliling ruko pasar dan
perumahan sekitar yang berusia antara 15 tahun sampai 55 tahun.

2. Pertumbuhan Permintaan dan Proyeksi Bisnis


Melihat pada kebutuhan akan makanan dan minuman dikalangan masyarakat
dengan batasan umur 15 sampai 55 tahun, maka diperkirakan kebutuhan akan
jenis makanan tersebut akan meningkat. Minat terhadap jenis makanan tersebut
sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan. Sedangkan 60 % lagi minat terhadap
jenis makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan lainnya. Proyeksi minat
terhadap jenis makanan ringan dan minuman pada masyarakat sebagai berikut :

Tabel Minat terhadap Jenis Makanan dan Minuman


tahun 2014 - 2017

No Jenis Makanan

2014 2015 2016 2017

1 Seafood 33 35 34 36

2 Fastfood 32 35 32 33

3 Traditional Food 15 8 8 10

4 Chinese Food 18 20 23 20

5 Others 2 2 3 1

Dari data diatas dapat dilihat, bahwa minat terhadap jenis makanan masyarakat
meningkat setiap tahun ( 2014 – 2017 ) dengan rata – rata peningkatan 18,05 %
pada tahun 2014 dan 18,45 % pada tahun 2015. Diperkirakan minat terhadap
makanan akan meningkat lagi pada tahun 2018.
Rata- rata jumlah permintaan jenis masakan pada jenis makanan ringan perhari di
sebuah restaurant adalah 80 pesanan, maka dalam satu tahun jumlah pesanan di
sebuah restaurant adalah 29.200 pesanan.

3. Persaingan
Pesaing dari usaha café dan restoran ini adalah rumah makan atau restoran
ternama yang telah berdiri di Sagulung dengan berbagai macam gaya dan
tampilan.

No Nama Pesaing Deskripsi Ringkas Keunggulan Kelemahan

1 Sari coffe Berada di Kawasan Kos dan Tempat di depan Pasar Harga jual cukup
tepat di depan kampus umm sagulung tempat mahal. Dan
yang menyajikan makanan dan belanja keluar masuk layoutnya kurang
minuman ringan yang cukup menarik
lengkap.

2 Manyos cafe Berada di kawasan jl raya Tempatnya klasik dan Harga jual cukup
arah menuju masuk ke pasar nyaman sebagai mahal, fasilitas
temapat nongkrong penunjang
kurang memadai.

4. Market share
Dalam analisis Market Share ini terdapat dua kategori dalam keberhasilannya :
1. Kemampuan perusahaan dalam menguasi pasar
2. Kedudukan perusahaan dalam persaingan
Ditinjau dari 2 aspek tersebut Kuliner Cafe belum ndapat dikatakan 100% berhasil
dalam menguasi pasar , dan dalam kedudukan dalam persaingan Kuliner Cafe
masih berada di level standar untuk ukuran café ditinjau dari banyaknya café atau
pesaing yang menghasilkan barang atau jasa sejenis yang lebih tinggi diatas
Kuliner Cafe.
5. 7 P Dalam Pelaksanaan Bisnis Meliputi :

1. PRODUCT
Kuliner Cafe bergerak dalam bidang jasa dan produk
Jasa :
o Hotspot
o Full music
Product :
 Makanan
o Kentang Goreng
o Sosis Goreng / Bakar
o Sphagetti
o Snack (macroni, stick keju, biting, chiki)
o Roti bakar keju , coklat
o Roti bakar Coklat
o Roti bakar Keju
o Roti bakar telur , cornet
o Pisang goring Keju
 Minuman
o Kopi susu
o Kopi item
o Kopi jahe
o Milshake (Coklat , Vanilla, Strowbery, Banana)
o Expreso
o Cappucino
o Coffe float
o Lemon Tea
o Es/ hangat the manis
o Es/hangat tawar
o Es jeruk
2. PRICE

MENU HARGA
Makanan
Kentang goreng Rp 10.000
Sosis Goreng / Bakar Rp. 12.500
Sphagetti Rp. 15.700
Snack ( macroni, stik keju, biting, chiki) Rp 3.000
Roti bakar keju coklat Rp 14.500
Roti bakar Coklat Rp. 6.500
Roti bakar Keju Rp. 7.500
Roti bakar Telur , Cornet Rp.19.500
Pisang Goreng Keju (6 biji) Rp.8.000
Minuman
Kopi susu Rp 4.500
Kopi item Rp 3.500
Kopi jahe Rp 4.000
Milk Shake (coklat , vanilla, stowbery, Rp 11.000
banana )
Expreso Rp.12.700
Cappucino Rp 12.700
Coffe float Rp 13.000
Lemon Tea Rp 7.000
Es/ hangat teh manis Rp. 3.000
Es/ hangat teh tawar Rp. 2.000
Es jeruk Rp.4.000

Sesuai dengan visi misi Kuliner Cafe yang memberikan produk dan pelayanan
sesuai kantong masyrakat sekitar. Maka harga-harga yang ditawarkan juga tidak
terlalu besar. Untuk minuman harga dibawah Rp 15,000. Apalagi di saat ini.
3. PLACE
Karena sasaran dari Kuliner Café ini sasaranya adalah yang datang belanja ke
pasar maka tempatnya di sekitar pasar sagulung, tepatnya adalah di depan pintu
masuk pasar. Selain itu juga memberikan suasana baru bagi lingkungan pasar .

4. PROMOTION
Promosi dilakukan dengan banyak cara:
- Promosi Penjualan
- Makanan dan minuman Berdiskon ( minggu pertama )
- Memberikan vocer kepada pelanggan
- Promosi Iklan
- Brosur dan daftar harga
- Penyebaran pamlet di mading-mading kampus
- Memasang iklan di beberapa radio favorite
- Promosi melalui jejaring sosial ( facebook, twitter )

5. PROCESS
Untuk proses, dalam menyampaikan prroduk, pengujung diberikan menu
terlebih dulu, lalu kita memberikan pelayanan terhadap paket yang dipilih,
selanjutnya pengunjung membayar pada kasir. Proses pembuatan makanan dan
minuman ini, di buat sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh Kuliner Cafe
Dalam penyajian berbagai menu makanan ditekankan cita rasa yang jelas dan
khas. Sedangkan untuk proses pembuatan minuman dibuat sesuai takaran yang
pas sehingga rasanya pas. Kuliner Cafe selalu berinovasi sehingga berusaha terus
memunculkan menu-menu baru yang bisa dinikmati konsumen.
Untuk proses atau prosedur umumnya, dalam menyampaikan produk,
pengujung diberikan menu terlebih dulu, proses pencatatan menu, proses
pembuatan menu, proses penyampaian menu, setelah pengunjung menikmati
menu yang sudah disajikan, selanjutnya pengunjung membayar pada kasir.
6. PEOPLE
Service personal: orang-orang yang melakukan produksi dan operasional dalam
organisasi jasa (koki, barista) SDM yang terpilih karena harus mempunyai
kemampuan.
 Customer (hubungan diantara pelanggan) persepsi pelanggan mengenai kualitas
jasa tersebut dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya. (kasir,
peayan/waiterss)

7. PHYSICAL EVIDENCE
Untuk penampilan fisik pada cafe menggunakan aliran nyaman
sederhana. Didesain senyaman mungkin dengan posisi lesehan maka hanya perlu
karpet dan beberapa meja pendek karena digunakan untuk istirahat. Selain itu
warna yang diberikan untuk berbagai perabot, dan perlatan juga bernuansa ungu.

ANALISIS STP
a. SEGMENTING
i. Segmenting Kuliner Cafe berada pasar sagulung. Anak muda baik
perempuan maupun laki – laki yang memiliki uang saku sekitar
Rp 1.000.000,- per bulan
ii. Bila dilihat dari komponen psikografis, Kuliner Cafe memiliki segmen
dari semua kalangan khususnya kelas menengah ke bawah dengan
memiliki gaya hidup yang suka nongkrong, suka membahas masalah
bisnis bersama teman-temannya.
iii. Sedangkan bila dilihat dari komponen perilaku, manfaat yang dicari
adalah kenyamanan, keceriaan, kesenangan.
iv. Ukuran segmen bisnis UMKM kebawah yang memiliki gaya hidup suka
nongkrong, suka membahas masalah bisnis bersama teman – temannya
diprediksi akan bertambah dari tahun ke tahun
b. TARGETING
Pasar yang menguntungkan bagi Kuliner Cafe adalah mahasiswa, khususnya
orang yang datang belanja sambil menunggu isteri atau teman belanja di pasar
juga lokasi sagulung banyak tempat usaha Mikro Kecil dan Menengah dan juga
lintasan karyawan perusahaan yang ada di Tanjung Uncang

c. POSITIONING
Keunggulan kompetitif yang ditawarkan :
i. Mempunyai menu andalan cappuccino dan coffe float yang membedakan dari
lainnya.
ii. Kenyamanan suatu tempat untuk berkumpul yang menyediakan berbagai
makanan dan minuman, serta cemilan bagi para pengunjung yang hanya ingin
bersantai. Serta memberikan fasilitas WiFi, full music.
iii. Pelayanan yang santai namun tetap tepat sehingga pengunjung puas.
iv. Perbedaan harga dengan cafe-cafe lainnya membedakan Kuliner Cafe dengan
cafe lainnya, karena harga di cafe ini sesuai standar kemampuan Masyrakat
sekitar (disesuaikan dengan porsi )
v. Kuliner Cafe mencoba menerapkan sistem green marketing yang ramah
lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, system ini diimplikasikan secara
konkrit melalui daur ulang sisa limbah produksi, misalnya : sisa bungkus kopi
dijadikan kerajinan tangan untuk dibuat tempat sampah, sisa botol kecap
dibuat asbak atau hiasan meja, dll.
vi. Sistem ini menjadi keunggulan Isengaje Cafe dibandingkan dengan usaha
sejenis disekitar pasar mengingat pada masa sekarang kesadaran masyrakat
akan lingkungan hidup semakin tinggi sehingga mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam memilih produk atau jasa yang akan
digunakan.
BAB III
ASPEK TEKNOLOGI

1. Lokasi dan Lahan Usaha


a. Kestrategisan lokasi tersebut yang berada di area Pasar sebagai tempat nongkrong
sambil belanja dan di sekitar banyak usaha kecil kantor dan pulang kerja dari
tanjung uncang
b. Dekatnya faktor lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti jalur
utama penghubung pasar kedekatan dengan perumahan sekitar,toko, mall, dan
lain-lain.

2. Luas Produksi
Kuliner Café berlokasi di kelilingi komplek perumahan dan juga perkantoran dan
yang paling mengesankan adalah orang selalu ada belanja ke Pasar dari mulai
subuh sampai malam hari dan bisa di lihat aktivitas orang yang tinggal di lokasi
perumahan sekitar kebanyakan bekerja di daerah tanjung uncang shipyard.

3. Lay Out
Gedung ini dibangun dengan format 1 lantai dengan hotspot dan live musik.
Ruangan menghadap ke jalan raya dan menghadirkan suasana yang berbeda
karena dilengkapi dengan live musik, sehingga konsumen dapat menikmati musik
secara langsung sambil menyantap hidangan dan menikmati fasilitas yang
tersedia. konsumen juga dapat menikmati live musik, dan juga dilengkapi dengan
fasilitas Hotspot gratis bagi pelanggan. Pada bagian belakang terdapat ruangan
untuk dapur dan meja bartender.

4. Teknologi
Teknologi yang di gunakan untuk menunjang produktifitas pada Kuliner Cafe
berikut adalah misen coffe maker sebagai mesin pembuat kopi yang khas agar
menghasilkan kualitas dan rasa yang original, selain itu juga peralatan yang di
gunakan untuk memasak masih menggunakan teknologi yang standart yaitu
kompor gas, hitter dan lain sebagainya
5. Schedule Kerja
Program produksi ini bertujuan untuk mendefenisikan tingkatan output yang akan
dihasilkan dalam periode tertentu dengan memperhatikan kapasitas produksi.
Kajian program produksi yang dilakukan adalah untuk menentukan berapa jumlah
produk yang akan dipasok setiap hari oleh suppliers. Sebelumnya akan dijelaskan
terlebih dahulu tentang kapasitas atau kesanggupan untuk melayani konsumen
yang pada akhirnya akan menentukan kapasitas penuh cafe dengan asumsi-asumsi
berikut ini:
a. Waktu buka dan tutup kafe adalah dari pukul 06.00 wib dari sarapan pagi
sampai hingga makan malam pukul 20.00 wib
b. Kapasitas penuh kafe adalah sebanyak 64 orang.
c. Konsumen akan berada di kafe maksimal selama dua jam.
d. Perputaran konsumen yang memakai satu meja dalam satu hari adalah lima
kali; 9 jam / 2 jam = 4,5 kali = 5 kali

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

1. Kebutuhan Tenaga Kerja


Aspek manajemen dan organisasi ini akan membahas tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan terjaminnya kelancaran persiapan pembangunan serta
pengelolaan usaha dalam tahap operasionalisasi.
Kekuatan mendasar usaha ini terletak pada komitmen manajemen restoran yang
berorientasi untuk menciptakan kepuasan pelanggan melalui menu-menu
makanan maupun minuman dan komitmen untuk memberikan kesejahteraan
kepada para karyawannya.
Posisi Manager akan diisi oleh orang yang telah ahli dalam menganalisis
keuangan perusahaan. Serta memiliki antusias yang tinggi dalam mengembangkan
usaha ini dan juga pernah mengelola bisnis yang serupa. Disamping itu
mempunyai banyak relasi dan juga sering mengikuti “event-event” dan seminar-
seminar baik nasional maupun internasional.
2. Sumber Tenaga Kerja
“Anthem Cafe” Memiliki 5 orang pelayan dan 2 orang kasir, selain itu untuk
bagian produksi ada 2 orang Cheff atau ahli membuat coffe dan 3 orang asisten
Cheff, yang memilki pengalaman dan keahlian dalam membuat masakan. Dengan
latar belakang pengalaman bekerja di Restoran atau rumah makan. Untuk
melengkapi kenyamanan pelanggan akan disuguhi Live musik dengan memakai 1
group musisi / band cafe.

3. Balas Jasa Tenaga Kerja

No. Jenis Pekerjaan Pendidikan Umur Jumlah Kompensasi/Bln

1 Manager Min S1 Min 23 thn 1 org Rp 2.000.000


2 Cheff Min D3 Min 25 thn 2 org Rp 3.000.000
3 Asisten Cheff Min D1 Min 23 thn 3 org Rp. 2.100.000
4 Kasir Min SLTA Min 23 thn 2 org Rp. 1.200.000
5 Waitress / pelayan Min SLTA Min 18 thn 5 org Rp. 3.500.000

6 Musisi - - 1 grup Rp. 1.200.000


Total Rp. 13.000.000
BAB V
ASPEK FINANSIAL

1. Biaya Investasi (Aktiva Tetap dan Modal Kerja)


HPP 1 BULAN PERTAMA

MODAL USAHA CAFE Rp 65.328.300


PERALATAN CAFFE Rp 15.128.000
Piring 5 lusin x @ 145.000 Rp 725.000
Mug 5 lusin x @ 150.000 Rp 750.000
Gelas kecil 5 x @ 87.000 Rp 435.000
Sendok kecil 5 lusin x @55.000 Rp 275.000
Garpu 5 lusin X @40.000 Rp 200.000
Coffee maker Rp 3.143.200
Meja 12 buah+ 3 kursi x @250.000 Rp 3.000.000
Kompor 2 tungku 1 buah Rp 269.000
Tisue makan 12 x @4.500 Rp 54.000
Tempat tisue 12 x @5.000 Rp 60.000
Tempak tusuk gigi 12 x @4.000 Rp 48.000
Tusuk gigi 12 x @1.500 Rp 18.000
Tape & speaker set Rp 5.400.000
wi-fi Rp 375.800
Mesin kasir Rp 340.000
kertas 1 rim Rp 35.000
BAHAN MAKANAN Rp 2.200.300
Kopi arabika 50 kg x @13.000 Rp 650.000
Gula 15 kg x @15.000 Rp 225.000
Susu 3 box x @9.000 Rp 648.000
Rhum Rp 165.000
Magarine 10 x @8.000 Rp 80.000
Roti bakar 15 x @4.500 Rp 67.500
Selai 5 cub x 15.000 Rp 75.000
Keju 6 pack x 16.000 Rp 96.000
Coklat bubuk 2 box x 25.000 Rp 50.000
Coffe saset 24 x @700 Rp 16.800
Minyak goreng 3 litert x @15.000 Rp 45.000
Kecap 3 botol x @10.000 Rp 30.000
Lemon bubuk 1 box x @27.000 Rp 27.000
Jahe bubuk 1 box x@25.000 Rp 25.000
SEWA TEMPAT 1 thn Rp 35.000.000
TOTAL MODAL AWAL Rp 65.328.300
TOTAL INVESTASI AWAL Rp 65.328.300

BAB VI
ASPEK EKONOMI
1. National Income Benefit
Apabila suatu investasi bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka
secara otomatis akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya
investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan
pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan. Untuk menghitung
Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui dua pendekatan :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan
menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.
2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan
nasional yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran
yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi dan
investasi pemerintah,ekspor impor.
Dalam hal ini Kuliner Cafe dapat dikatakan sudah berkontribusi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung sudah
berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan nasional.

2. Penyerapan Tenaga Kerja


penyerapan tenaga kerja pada Kuliner Cafe dinilai cukup baik karena
secara tidak langsung meningkatkan perekonomian di kota batam karana mampu
menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat penggaguran di kota batam
khususnya di daerah sagulung.

BAB VII
KESIMPILAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Kuliner Cafe mampu
memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan serta
tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut
memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang
tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

B. Saran
Dalam menjalankan usaha café, yang perlu untuk diperhatikan adalah
mengenai bagaimana menjaga stabilitas kulitas dan service yang berkualitas dan
mencari segmen yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai