SKRIPSI
Oleh :
NPM 2018220140
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN
PELANGGAN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN KOPI
GOLDA DI INDOMART TAMBUN BUNGAI KAPUAS
SKRIPSI
Oleh :
NPM 2018220140
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
Dra.Hj.Norbaiti, M. Si
NIDN1112116001
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi yang saya
susun dengan judul:
yang telah diajukan untuk diuji dalam Sidang Ujian Skripsi di depan Tim Penguji
Skripsi STIE Indonesia Banjarmasin pada hari XX tanggal XX XX 2022 adalah
hasil karya saya sendiri.
Bahwa dalam penulisan skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan
orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri dan atau tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
pada tulisan aslinya sesuai dengan pedoman penulisan skripsi yang berlaku di
STIE Indonesia Banjarmasin. Selain itu saya menyatakan bahwa semua data
penelitian yang telah saya gunakan dalam skripsi ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi saya
inijiplakan (plagiat) dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi akademis, yaitu pencabutan predikat kelulusan dan gelar kesarjanaan yang
telah saya terima.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)
v
RIWAYAT HIDUP
4. Agama : Islam
8. Pendidikan Formal:
a. Sekolah Dasar (2003-2009) : SD Negeri 4 Selat Hilir Kapuas
b. SLTP (2009-2012) : SMP IT Babussalam Kapuas
c. SMU (2012-2015) : SMA IT Babussalam Kapuas
11. Penghargaan:
-
vi
“Bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga dan
bertaqwalah kepada Allah supaya
kamu menang”
viii
ix
RINGKASAN ISI
x
ABSTRACT
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian
dan penulisan skripsi dengan judul Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Keputusan Pelanggan untuk Melakukan Pembelian Kopi Golda di Indomart
Tambun Bungai Kapuas ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan sebagai kebulatan studi untuk mencapai derajat Sarjana Ekonomi
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEIndonesia) Banjarmasin.
1. Bapak Dr. Yanuar Bachtiar, S.E., M.Si., selaku Ketua STIE Indonesia
Banjarmasin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen pada STIE Indonesia Banjarmasin.
2. Ibu Dra. Hj. Norbaiti, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen dan Ibu
Lisandri, SE, MM, Ak, CA selaku Sekretaris Program Studi Manajemen di
STIE Indonesia Banjarmasin.
3. Ibu Dra. Hj. Norbaiti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen
Pembimbing Akademik yang dengan penuh kesabaran membimbing,
konsultasi selama proses persiapan, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan
skripsi ini. Serta Bapak dan Ibu Dosen Pengasuh Mata Kuliah Program Studi
Manajemen yang dengan penuh dedikasi telah mengamalkan ilmunya
danmengarahkan penulis selama menempuh studi di STIE Indonesia
Banjarmasin.
4. Bapak Dr. Ibrahim Daud, M.S, Ibu RR.. Siti Munawarah, S.Si.,M.M, dan Ibu
xii
Dra. Hj. Norbaiti, M.Si, selaku Tim Penguji Proposal Skripsi yang banyak
memberi kritik, masukan dan arahan untuk perbaikan skripsi ini.
Akhirnya kepada semua pihak dan handai taulan yang namanya tidak
dapatdisebutkan satu persatu, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat,
karunia,inayah, dan hidayah-Nya kepada kita semua.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................vii
RINGKASAN ISI..............................................................................................................x
ABSTRACT.......................................................................................................................xi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................xii
DAFTAR ISI..................................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xvi
DAFTAR TABEL.........................................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................9
1.4.1 Manfaat Akademik.....................................................................................9
1.4.2 Manfaat Praktis..........................................................................................9
1.5 .Sistematika Penulisan Skripsi..................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................11
2.1 Landasan Teori.......................................................................................................11
2.2 Penelitian Terdahulu..............................................................................................28
2.3 Kerangka Pemikiran...............................................................................................30
xiv
2.4 Perumusan Hipotesis.............................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................33
3.1 Desain Penelitian....................................................................................................33
3.2 Jenis dan Sumber Data...........................................................................................33
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.............................................................34
3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................35
3.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel...........................................37
3.6 Teknik Analisis Data................................................................................................39
BAB IV..........................................................................................................................47
4.1 Gambaran Umum Responden...............................................................................47
4.2 Hasil Analisis Data................................................................................................49
4.3 Hasil Analisis Penelitian...........................................................................................54
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Desain Produk Kopi Golda.............................................................................4
xvi
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Data Jumlah Produk minuman Kopi Golda yang terjual Indomart Tambun
Bungai, Kapuas Periode Tahun 2018-2020........................................................................5
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner………………………………………………………………………49
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
ilmiah, sebab Indonesia ialah negara khatulistiwa dengan trend dan cuaca yang relatif stabil
serta memiliki tanah yang subur, sebagai akibatnya berpeluang besar untuk menjadi negara
penghasil kopi ternama di dunia. Negara ini juga terdiri dari banyak pulau, yang
menghasilkan produk kopinya dengan banyak rasa serta aroma. Hubungan antara jenis
tanah, iklim, metode pengolahan membuat kopi, serta variasi kopi Indonesia paling
menarik di global.
Cakupan asal sumber perkebunan kopi Indonesia sebanyak 1,3 juta hektar, dimana
kurang lebih 5 juta keluarga petani dan pendorong agribisnis yg memberi pendapatan
besar pada devisa negara. berasal cakupan luas sumber perkebunan tadi, baru 950.000
hektar yang merupakan areal produktif perkebunan kopi dengan populasi lebih kurang 1,5
miliar pohon dan membuat kopi rata-rata 750.000 ton per tahun. Banyak perkebunan kopi
di Indonesia yang menyebar dari pulau Sumatera hingga Papua.(Rukmana 2014 :1-2).
dalam pengembangan industri pengolahan kopi, karena selain punya pasar yang besar, juga
didukung dengan potensi bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis, seperti
hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan kapasitas produksi.
Kini pembuat kopi terus menyebarkan produksi kopinya, dari mulai menjual kopi
1
bubuk, lalu menjual kopi instan. Hal ini dilakukan sebagai tujuan untuk mampu menarik
konsumen, yang menginginkan bisa meminum kopi dengan lebih praktis. Kopi instan
dijual
2
2
menggunakan aneka macam manfaat, mulai berasal dari kopi instan biasa, yang
hanya berbahan antara kopi serta gula, kopi 3in1 yaitu berbahan kopi, gula dan susu atau
kreamer, hingga kopi 4in1 yang adalah campuran yang berasal dari kopi, gula, susu atau
kreamer, dan gingseng. Kopi instan yang tadinya hanya menjadi minuman penghilang rasa
kantuk sekarang dikemas lebih simpel, juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Ditengah beragamnya merek kopi yang bermunculan dengan jenis, rasa dan harga
yang tidak selaras menghasilkan para konsumen memiliki ragam pilihan. Menggunakan
banyak pilihan itu maka pihak produsen berlomba untuk membentuk produk menggunakan
citra rasa yang lezat serta harga yang murah. Hal tadi dilakukan supaya mampu
memenangkan pasar konsumen. Persaingan usaha kopi instan yang semakin ketat menjadi
tantangan juga ancaman bagi pelaku bisnis tadi agar dapat memenangkan persaingan,
mempertahankan pasar yangg dimiliki dan merebut pasar yang telah ada. Setiap pelaku
bisnis kopi instan ini dituntut buat mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang
terjadi, dan mampu memenuhi apa yang diinginkan pelanggan. Terbukti bahwa persaingan
kopi instan sangat ketat, hal ini menuntut kreativitas berasal pada pebisnis kopi instan yang
menggeluti bidang bisnis ini. seni manajemen yang diterapkan penghasil kopi instan tidak
lagi hanya berada diseputar kualitas kopi, cita rasa kopi, khasiat kopi serta harga. Faktor
lain yang sangat penting artinya pembentukan identitas kopi seperti, nama (merek) kopi,
Lutfi Yulisa(2014) menunjukan bahwa Kopi instan siap saji diproduksi karena
adanya perubahan pada perilaku minum kopi oleh konsumen. Perubahan pola makan atau
besarmasyarakat telah disibukkan oleh pekerjaan yang menyita banyak waktu, sehingga
3
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyiapkan makanan atau minumannya. Oleh
karena itu, produk kopi instan siap saji yang diproduksi dan dipasarkan oleh para produsen
kopi, merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat
(akan adanya suatu produk minuman kopi) yang mampu memberikan kepraktisan untuk
dikonsumsi.
Dengan kata lain, seseorang merasa terlibat atau tidak dalam pengambilan
keputusan. Dalam keputusan pembelian kopi instan, perilaku konsumen diperlukan untuk
melakukan pembelian ulang terhadap produk kopi instan. Dalam hal ini konsumen
memiliki spesifikasi untuk membeli produk kopi instan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya, kriteria itulah yang menjadi salah satu faktor penting dalam memengaruhi
Dewasa ini kopi pada penjualan di kabupaten Kapuas semakin menjamur di seluruh
pelosok kota. Indomart Tambun Bungai ialah satu dari kawasan perbelanjaan di pusat kota
yang mempunyai peluang yang baik untuk memasarkan produk. Produk yang sering
terjaga. Keberlangsungan bisnis dipengaruhi faktor internal juga eksternal. Faktor eksternal
yang disebut relatif berpengaruh dikeuntungan sebuah usaha ialah dengan eksistensi
pesaing (Freeman, 2015). Sengitnya persaingan antara produk minuman kopi menjadikan
25% sampai dengan 95%.Dari sekian banyak produk kopi instan yang menyajikan menu
munculnya kejenuhan pasar. Kejenuhan pasar ini akan memengaruhi perilaku pembelian
Oleh karena itu, banyak produsen kopi yang berlomba-lomba menciptakan ciri
khas atau keunikan agar memiliki nilai tersendiri bagi pelanggan. Dari sekian banyaknya
kopi instan ada satu kopi yaitu Kopi Golda karena Kopi Golda merupakan kopi yang
paling banyak diminati selain harganya yang murah rasa dan kemasan juga menarik
perhatian banyak konsumen. Kopi Golda adalah minuman kopi latte ready-to-drink dari
WINGS Food. Terbuat dari biji kopi Brazil berstandar tertinggi (Gold), berpadu dengan
Susu Belgia yang lembut,kopi Golda menawarkan empat sensasi yang begitu mewah
yaitu tekstur yang lembut, rasa manis yang pas, tidak kehilangan kekuatan aroma biji
Semakin tinggi persaingan antar Produk Minuman Kopi menjadikan Kopi Golda
secara bertahap mengalami penurunan profitabilitas usaha yang ditunjukkan oleh adanya
penurunan pada jumlah Konsumen, daripada itu penulis akan melakukan penelitian pada
Kopi Golda. Berikut data yang dimiliki untuk Kopi Golda pada Indomart Tambun
Table 1.1 Data Jumlah Produk minuman Kopi Golda yang terjual di Indomart Tambun
Bungai, Kapuas Periode Tahun 2018-2020
Dari tabel di atas terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2019 ke 2020
sebesar 26,67 % atau sebanyak 6720 botol. Kopi Golda selalu memiliki konsumen tetap
dalam persaingannya dengan merek kopi lainnya. Dari data yang dirangkum melalui
halaman web Cek Resi diketahui penguasa minuman kopi dengan kemasan botol selama
tahun 2019-2021 yaitu Kopi Golda, Kopiko 78 C, Good day, Luwak White coffee, Kapal
6
api, Tora café, Nescafe. Dimana dari semua produk tersebut terbukti kopi Golda paling
1. Dari segi rasa 65% memilih kopi Golda 30% memilih Nescafe dan sianya
campuran dikarenakan Kopi Golda memilik rasa khas Kopi Brazil cappucino
dan untuk Kopi Nescafe dengan rasa vaarian buahnnya sedangkan kopi yang
2. Jenis biji kopi 80% memilih Nescafe karena memiliki biji kopi arabica dan
robusta sedangkan Kopi Golda hanya 15% karena banyak yang belum tau
3. Untuk kadar kafein yang paling rendah adalah Tora Café sebanyak 180 ml dan
Kopi Golda berada di urutan kedua dengan 200 ml tentunya banyak yang
sebanyak 70% memilih Kopi Golda karena tergolong produk rendah asam yang
4. Dari segi harga 75% memilih Kopi Golda dan 15% Tora Café sisanya
campuran produk lainnya, banyak yang memilih Kopi Golda karena harganya
murah yaitu Rp.3.000,- di urutan kedua ada Tora Café yaitu Rp.3.500,-
sedangkan untuk harga produk Kopi lainnya berkisar dari Rp.5.000,- sampai
Rp.7.500,-.
5. Untuk segi tampilan 60% banyak memilih Kopi Good day karena memiliki
tampilan botol unik dari produk lainnya sedangkan Kopi Golda ada di urutan ke
Dari data diatas menjadi cerminan bagaiman Kopi Golda menjadi paling laris di
pasar, toko atau warung-warung kecil begitupula di Indomart Kapuas. Kemudian pada
penelitian terdahulu dari Rizki Ramadhani Andriani (2016) yang berjudul Analisis
Pengambilan Keputusan Konsumen dan Brand positioning Kopi Instan di Kota Surakarta
menunjukkan bahwa rasa menjadi faktor yang paling banyak menjadi pertimbangan dan
menjadi indikator mutu kopi instan dalam keputusan pembelian, rasa sendiri menjadi
atribut instrinsik yang ada didalam Kopi Golda itu juga dan menjadi salah satu yang
(2018) tentang Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Instan
Di Luwes Grup Kota Surakarta, dimana hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pasar swalayan Kota Surakarta tergolong tinggi dan beda antar merek dan harga kopi
Instan menurut konsumen tidak signifikan. Apabila suatu produk sesuai dengan apa yang
diperlukan atau diinginkan konsumen yang berkaitan dengan manfaat yang diterima, maka
baliknya nilai pelanggan perlu diperhatikan agar produk selalu diminati oleh konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada faktor-faktor yang menjadi penentu alasan Kopi
Golda dibeli dimana atribut produk, perilaku konsumen dan keterlibatan konsumen
memengaruhi keputusan pembelian Kopi Golda dimana atribut produk seperti harga dan
rasa menjadi pertimbangan penting saat memilih kopi Golda. Sehingga peneliti tertarik
Melakukan Pembelian Kopi Golda Di Indomart Tambun Bungai, Kapuas Tahun 2022”
8
1. Apakah faktor atribut produk berpengaruh pada keputusan pembelian Kopi Golda
Bungai, Kapuas ?
Kapuas.
9
Bungai, Kapuas ?
Hasil penelitian ini semoga dapat menjadi bahan acuan atau referensi dan
sumber bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini juga bisa digunakan sebagai
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Indomart Tambun Bungai,
BABI PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
Bab ini menjelaskan tentang berbagai pengertian, landasan teori mengenai atribut
ini juga menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan
teoritis penelitian ini dan hipotesis serta gambaran mengenai kerangka pemikiran.
Bab ini membahas metode penelitian yang mencakup variabel penelitian dan
Bab ini berisi isi laporan penelitian yang memberikan informasi mengenai hasil
analisis data yang membantu memberikan informasi mengenai analisis data hasil
memudahkan untuk membuat kesimpulan. Selain itu didalam bab ini juga
dijelaskan bagian dari isi laporan penelitian yang mendiskusikan implikasi dari
hasil analisis data penelitian serta interpretasinya. Bab ini memuat deskripsi statistik
BAB V PENUTUP
Pada bagian bab yang terakhir ini menyajikan kesimpulan yang merangkum semua
hasil penelitian yang telah diuraikan di bab hasil penelitian dan pembahasan. Serta
kopi yang dikenal di dunia, yaitu kopi Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa.
a. Kopi Arabika
b. Kopi Robusta
c. Kopi Liberika
Kopi Liberika asaldari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh dengan tinggi
11
12
9 meter dari asal tanah. pada abad ke–19, jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia buat
membarui kopi Arabika yang sudah hama. Pada tahun 1940 an kopi Liberika pernah
diproduksidinegara ini, tapi sekarang sudah ditinggalkan karena berat biji kering hanya
d. Kopi Ekselsa
Kopi Ekselsa tidak termasuk dalam kelompok dua macam kopi besar yaitu Arabika
dan Robusta, tetapi kelompok Liberoid. Kopi ini tidak terlalu banyak dibudidayakan di
Indonesia. Kopi jenis ini tidak merangsang terhadap penyakit Hemilia vastatrix.
e. Kopi Instan
Kopi Golda sendiri termasuk kedalam varian kopi Instan yang juga dijual dan
dipasarkan di Indonesia. Kopi instan pada intinya merupakan biji kopi yang
dikeringkan serta digranulasi dan dsajikan dalam bentuk botol. Tata cara pengolahan
kopi instan meliputi langkah kerja serta aktivitas pokok seperti yang tersaji pada tabel
berikut :
5 Pencampuran Selaindisajikandalambentukmurni,bubukko
piinstan juga bisa dicampur dengan bubuk
krimer susu instan pada proporsi tertentu
dengan alat pencampur putar tipe
heksagonal.
(Rukmana, 2015;280-282)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
dengan sesuatu yang berwujud. Tetapi konsep produk tidak terbatas pada sesuatu
yang berwujud, melaikankan segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan disebut
produk. Pemasar sering kali menggunakan istilah barang dan jasa untuk membedakan
antara produk yang berwujud dari produk yang tidak berwujud (Machfoedz, 2005:3
Atribut (attributes) adalah karateristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak
dimiliki oleh objek. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh
dari aspek eksternal produk, seperti merek, kemasan, dan label.(Mowen dan
Michael,2012:312)
Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan
konsumen untuk memilih produk yang dibelinya. Atribut suatu produk dibedakan
kedalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik
Salah satu atribut adalah merek. Dalam Lievin Et Al (2014 : 382) menjelaskan jika
dari hasil penelitian yang dikerjakan, identitas dari suatu produk berpengaruh
terhadap produk lainnya, dan memudahkan perbedaan antara satu produk dan produk
yang lainnya. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:255), suatu atribut produk
biasanya diikuti oleh serangkaian indikator yang menyertai produk meliputi beberapa
a. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama untuk pemasar.
Mempunyai dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu kualitas
b. Fitur Produk
Fitur produk adalah sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur,
model dasar, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal. Perusahaan
dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih
memperkealkan fitur baru yang bernilai merupakan salah satu cara paling
Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style). Desain selain
bersaing.
d. Merek
mereka untuk membangun dan mengelola merek. Merek (brand) adalah sebuah nama,
istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan
identitas pembuat atau penjual produk atau jasa. Konsumen akan memandang merek
sebagai bagian penting dari produk, dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi
suatu produk.
16
e. Kemasan
f. Label
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai
nama Sunkist yang tercantum pada jeruk. Label juga bisa menggambarkan
beberapa hal tentang produk: siapa yang membuatnya, dimana produk itu
g. Harga
Harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan konsumen kepada penjual untuk
mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya. Oleh sebab itu, harga pada
individu dan rumah tangga. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan
diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan
bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel variabel
yang tidak dapat diamati seperti nilainilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan
pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif, dan apa yang mereka
(decision unit), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan beli
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
3. Tahap tindakan pasca beli : apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu
digunakan atau dikonsumsi (Prasetijo dan John, 2004 dalam Muhammad Faris,
2018:17)
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang
budaya terdiri dari sejumlah sub budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras,
dan wilayah geografis. Pada dasarnya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam
bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya
2. Faktor sosial
a. Kelompok acuan
kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut
tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus
menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok
sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi
b. Keluarga
Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapa t
memberikan orientasi agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga
diridan cinta. Kedua, keluargayang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang
perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka didalam masyarakat.
Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin
tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat
3. Faktor Pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang
20
dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.
perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan diklub khusus, dan membeli mobil
mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh
1. Gaya hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap
dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial,dan
pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin
munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang
remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon seluler dengan fitur
multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas
dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan
sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon seluler yang dapat
2. Kepribadian
berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebabkan karena
kepribadiannya.
konsumen dibagi menjadi dua butir utama dari motivasi, yaitu kekuatan dan
tinggi dari konsumen dan dengan kekuatan ini diarahkan untuk bisa melakukan
konsumsi. Konsumen dengan keterlibatan yang tinggi biasanya berfikir lebih dan
Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:83) dalam Alivia Rachma (2015:10)
keterlibatan konsumen adalah pribadi yang dirasakan penting dan atau minat
konsumen terhadap perolehan, konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Dengan
Peter dan Olson (1999:85) dalam Alivia Rachma (2015:10) mengemukakan 2 hal
pengetahuan ini melalui pengalaman masa lalu mereka `terhadap suatu produk. Pada
konsumen belajar bahwa ciri produk tertentu memiliki konsekuensi yang dapat
membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting. Karena pengetahuan tersebut
disimpan dalam ingatan, maka membuatnya menjadi sumber intrinsik potensial bagi
Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial yang ada disekitar kita yang
dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting sehingga membuat produk
dan merek yang terlihat secara pribadi lebih relevan. Sumber situasional dari
keterlibatan memiliki pengaruh yang besar pada beberapa situasi dikarenakan selalu
keputusan.
konsumen adalah faktor (1) materialisme, (2) kegunaan produk, (3)inovasi, (4) faktor
stimulan, dan (5) faktor situasi. Sedangkan menurut Asael(2004) dalam Ghafeleh at.al
konsumen, yaitu:
a. Brand loyalty
Pada brand loyalty tidak ada lagi merek yang dipertimbangkan untuk dibeli
selain merek produk yang sering dibelinya. Ketika merek produk itu tidak
tersedia, maka konsumen akan berusaha mencari produk tersebut di tempat lain
sepanjang waktu.
seorang konsumen loyal atau tidak dilihat dari frekuensi dan konsistensi
Pendekatan kedua didasarkan pada teori kognitif. Beberapa peneliti percaya bahwa
perilaku itu sendiri tidak merefleksikan loyalitas merek. Dengan perkataan lain
pendekatan ini, loyalitas menyatakan komitmen terhadap merek yang mungkin tidak
hanya direfleksikan oleh perilaku pembelian yang terus menerus. Konsumen mungkin
24
sering membeli merek tertentu karena harganya murah dan ketika harganya naik
3) Konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal terhadap
toko.
b. Ekuitas merek
Sikap merek adalah aspek penting dari ekuitas merek. Ekuitas merek
menyangkut nilai suatu merek bagi pemasar dan bagi konsumen. Dari sudut
pandang pemasar, ekuitas merek menyiratkan keuntungan, arus kas dan pangsa
pasar yang lebih besar. Dari sudut pandang konsumen, ekuitas merek
melibatkan suatu sikap merek positif yang kuat didasarkan pada kepercayaan
dan arti baik yang dapat diakses dari dalam ingatan. Ketiga faktor ini
menciptakan hubungan konsumen merek yang menyenangkan dan kuat atas aset
yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan dasar bagi ekuitas merek.
merek yang positif pada produk lainnya. Biasanya merek yang paling tinggi
25
mengukur ekuitas merek dengan berfokus pada persepsi produk dan kualitas
produk.
tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum
untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Pembuat keputusan
(decider) : individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa
Pemakai (user) : individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang
26
keputusan pembelian, yaitu (a) adanya kebutuhan akan suatu produk; (b)
timbulnya keinginan terhadap suatu produk; (c) daya beli yang dimiliki
konsumen.
yaitu :
1. Pengenalan masalah
eksternal.
2. Pencarian Informasi
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi
produk. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal,
pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa
pencarian informasi pasif hanya denga nmembaca iklan dimajalah atau surat
kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.
3. Evaluasi Alternatif
pentingnya dengan keyakinan sikap. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan
Evaluasi alternative terdiri dari dua tahap,yaitu menetapkan tujuan pembelian dan
diinginkan.
4. Keputusan Pembelian
Setelah tahap tahap tadi dilakukan, sekarang saatnya bagi pembeli untuk
metode Fishbein’s Attitude Model dan Chi Square Test. Penelitian ini mempunyai
Hasil dari penelitian Yesi Krista Karnasih (2014) yang berjudul Analisis Respon
White Coffee Instan di Pasar Swalayan Kota Surakarta menunjukkan bahwa tingkat
yang lebih banyak difikirkan oleh konsumen dalam membeli produk Luwak White
Coffee instan di Pasar Swalayan Kota Surakarta yaitu merek, jenis kemasan, gambar
dan warna, volume kemasan, kecepatan alir, kemudahan larut, aroma, rasa,
menunjukkan bahwa rasa menjadi faktor yang paling banyak menjadi pertimbangan
dan menjadi indikator mutu kopi instan dalam keputusan pembelian. Selain faktor
29
rasa, manfaat kopi instan untuk menghilangkan rasa kantuk juga menjadi alasan
Keputusan Pembelian Kopi Instan Di Luwes Grup Kota Surakarta Penelitian yang
keputusan pembelian kopi instan dan menganalisis tipe perilaku konsumen kopi
Instan di pasar swalayan Kota Surakarta. Metode dasar pada penelitian ini
daerah pada penelitian ini adalah dengan purposive yaitu Kota Surakarta. Hasil
keputusan pembelian Kopi Instan di pasar swalayan Kota Surakarta tergolong tinggi
dan beda antar merek dan harga kopi Instan menurut konsumen tidak signifikan. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe perilaku konsumen kopi Instan di Kota
Berdasarkan penelitian diatas yang dipilih sebagai referensi untuk penelitian ini
karena terdapat kesamaan topik yang dibahas seperti perilaku konsumen dalam
membeli dan juga kesamaan produk yang diteliti yaitu kopi instan. Perbedaan dari
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada metode penelitian.
Perbedaan
Persamaan
Analisis Perilaku Konsumen
Muhammad Faris Terhadap Keputusan
Analisis data menggunakan analisis
(2018) Pembelian Kopi Instan Di
beda antar merek dan harga,
Luwes Grup Kota Surakarta.
keterlibatan, dan tipe perilaku
konsumen
Perbedaan
pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran secara sistematis dari kinerja teori
31
dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah. Kerangka
berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar
variable yang akan diteliti. Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh
meliputi :faktor atribut produk, faktor keterlibatan konsumen dan faktor perilaku
suatu produk.
Keterangan
Keputusan Pembelian
Perilaku Konsumen (X2) Kopi Golda
(Y)
Keterlibatan Konsumen
(X3)
H1 Diduga ada pengaruh atribut produk pada keputusan pembelian kopi Golda
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap suatu kegiatan pada
wilayah tertentu. Desain penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai desain penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. serta hukum warta atau karakteristik populasi dan bidang
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer
1. Data primer
Dalam suatu penelitian data sangat penting bagi penelitian pada dasar ini
data primer bisa diartikan sebagai suatu data yang sudah didapat dan
33
34
primer ini diklaim juga sebagai data orisinil atau data baru. (Hasan dalam
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapat dan dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang sudah ada. Data ini biasa
yang terdahulu. Data sekunder diklaim pula data yang sudah tersedia(Hasan
Dalam penelitian ini peneliti akan mencari populasi terlebih dahulu sebelum
menentukan sampel. Dalam arti sempit, menurut Gempur Santoso (2005) dalam
atau himpunan obyek dengan ciri yang sama. Sedangkan dalam arti luas,
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Populasi yang
35
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2002). Bila ada populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin meneliti semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
yaitu teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan teknik pemilihan
kebetulan, yaitu siapa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
itu cocok dengan sumber data. Selain itu teknik ini dipilih karena jumlah
populasinya tidak diketahui dan tidak bisa dirinci secara pasti. Menurut Roscoe
sampel yang layak dalam penelitian adalah 30-500. Kemudian menurut Fraenkel
kuantitatif sebanyak 100. Maka, berdasarkan teori tersebut sampel yang menjadi
a. Observasi
b. Kuesioner
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut
Ghozali (2011), skala Likert adalah skala yang berisi 5 tingkat preferensi
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Dalam melakukan penelitian ini data sekunder diperoleh dari hasil penelitian,
variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel
itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lainnya dalam sekelompok itu. Dalam penelitian ini
Faktor Atribut Produk (X1) adalah karateristik atau fitur yang mungkin dimiliki
atau tidak dimiliki oleh objek. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang
segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti merek, kemasan,
(2012:255), suatu atribut produk biasanya diikuti oleh serangkaian indikator yang
Indikator:
a) Kualitas Produk
b) Fitur Produk
d) Merek
e) Kemasan
f) Label
g) Harga Produk
produk, dimana terdiri dari faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi.
Indikator :
a) Budaya
b) Sosial
c) Pribadi
perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. Perilaku konsumen
Indikator:
a) Brand Loyalty
b) Ekuitas Merek
adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
1. Uji Validitas
Validitas. Apabila validitas dari setiap pertanyaan lebih besar (korelasi) (>) 0,30
2. Uji Reliabilitas
pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner maka diperlukan uji
memiliki nilai Cronbach’s Alfa lebih besar (>) 0,60 Menurut Mudrajad
Kuncoro,dalam(Siregar&Ovilyani, 2017:71).
41
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas akan menguji data variabel bebas dan data variabel
2015:85)
2. Uji Heterokedatisitas
dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, yaitu dengan cara melihat
pengambilan keputusa yaitu : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,
seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
3. Uji Multikolinieritas
adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa
dijelaskan oleh variabel bebas lainya. Jika nilai tolerance sangat kecil(<0,10),
maka menandakan korelasi berganda satu variabel dengan variabel bebas lain
42
yang sangat tinggi dan terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF > 10, maka
Jika Tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antara
variabel bebas.
Jika Tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas antar variable
bebas.
pengaruh dan perubahan lain yang ada hubungannya. Rumus persamaan regresi
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Dimana:
Y = Keputusan Pembeliana
a =Konstanta
X1 = Atribut
X2 = Perilaku Kopnsumen
X3 =Keterlibatan Konsumen
43
e =error
secaraparsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F). Hipotesis yang akan
seringdigunakan adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup ketat dalam
antara kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi ini umum
atau toleransi kesalahan sebesar 5%. Hipotesis yang dibentuk dari variabel-
H0: (ρ4= 0): atribut produk, perilaku konsumen, keterlibatan konsumen tidak
pembelian.
pembelian.
44
1. Uji t
pembelian.
(degree of freedom) atau tingkat kepercayaan 95% dengan alpha 5%. Sedangkan
Apabila nilai Sig thitung< Sig t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak (Menurut
variabel atau lebih. Pengujian yang dilakukan ini adalah dengan uji parameter
𝑅2/𝑘
𝐹ℎ=
(1 −𝑅2)/𝑛−𝑘−1)
Keterangan:
45
𝐹ℎ = Nilai uji F
𝑅2 = Koefisien korelasi berganda
𝑘 = Jumlah variabel
independent
𝑛 = Jumlah anggota
sampel
variabel dependent.
DaerahPenola
DaerahPenerimaanHo kanHo
besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
46
(Y). Semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua
𝐾𝑑=𝑅2𝑋100%
Keterangan:
Sugiyono(2013:250).
47
BAB IV
konsumen, keterlibatan konsumen secara parsial dan secara simultan pada keputusan
Adapun karakteristik responden yang terdiri dari yaitu, jenis kelamin, umur, pendidikan,
1. Jenis Kelamin
berikut:
terbanyak adalah responden laki-laki yaitu sebanyak 54 orang (54%), sedangkan responden
48
2. Umur Responden
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak adalah
yang memiliku umur antara 17-25 tahun, yaitu sebanyak 78 orang (78 %), sedangkan
responden yang relatif sedikit adalah yang memiliki umur 26-35 tahun, yaitu sebanyak
19 orang (19 %), dan reponden yang umurnya di atas 35 tahun berjumlah 3 atau 3 %.
Hal ini menunjukan bahwa responden yang membeli Kopi Golda di Indomart Kapuas
pada umumnya adalah anak muda yang saat ini sedang dalam masa produktif.
3. Pendidikan Responden
adalah yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 32 orang (32%), sedangkan responden yang
seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian yang dilihat dari nilai
minimum, nilai maksimumm, rata-rata (mean) dan standar deviasi. Berdasarkan hasil
kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Jawaban yang diberikan
1,00 – 1,80 = sangat rendah atau sangat tidak baik yang menjelaskan bahwa kondisi
1,81 – 2,60 = rendah atau tidak baik yang menjelaskan bahwa kondisi variabel yang
2,61 – 3,40 = sedang atau cukup yang menejelaskan bahwa kondisi variabel yang
3,41 – 4,20 = tinggi atau baik yang menjelaskan bahwa kondisi variabel yang tinggi
atau baik.
50
4,21 – 5,00 = sangat tinggi atau sangat baik yang menjelaskan bahwa kondisi variabel
Atribut Produk adalah karateristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki
oleh objek. Dalam penelitian ini variabel Atribut Produk diukur dengan 7 indikator
sebagai berikut :
Rata-rata 3,66
Rata-rata 3,69
Rata-rata 3,48
TINGGI
Skor 0 22 90 132 130 374
Rata-rata 3,74
TINGGI
Skor 0 16 102 136 120 374
Rata-rata 3,74
Rata-rata 3,64
Rata-rata 3,96
52
konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam
1 Budaya 0 13 41 27 19 100
Rata-rata 3,52
2 Sosial 0 7 50 28 15 100
Rata-rata 3,51
53
3 Pribadi 0 11 38 33 18 100
Rata-rata 3,58
pengalaman dalam suatu hal yang berhubungan dengan konsumsi. Dalam penelitian ini
Rata-rata 3,64
Rata-rata 3,58
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak
terhadap produk. Dalam penelitian ini variabel keputusan pembelian diukur dengan 3
Rata-rata 3,69
Rata-rata 3,60
Rata-rata 3,68
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel konstruk. Apabila kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan ialah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.(Ghozali,
NO Indikator r r Ketera
hitu ta ngan
ng ble
1 Atribut Produk
Indikator 1 0,757 0,19 Valid
4
Indikator 2 0,606 0,19 Valid
4
Indikator 3 0,731 0,19 Valid
4
Indikator 4 0,736 0,19 Valid
4
Indikator 5 0,656 0,19 Valid
4
Indikator 6 0,743 Valid
0,19
Indikator 7 0,747 4 Valid
0,19
4
2 Perilaku
Konsumen
Indikator 1 0,736 0,19 Valid
4
Indikator 2 0,749 0,19 Valid
56
4
Indikator 3 0,801 0,19 Valid
4
3 Keterlibatan
Konsumen
0,639 0,19 Valid
Indikator 1 4
0,746 Valid
Indikator 2 0,19
4
4 Keputusan
Pembelian
0,731 0,19 Valid
Indikator 1 4
0,734 Valid
Indikator 2 0,19
0,761 4 Valid
Indikator 3
0,19
4
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa semua indikator yang digunakan pada
koefisien korelasi yang lebih besar dibanding dengan r tabel = 0,194, sehingga
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
konstruk. Apabila kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan ialah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2018).
Alpha
Cronbach
NO Variabel Keterang
an
1 Atribut Produk 0,776 Reliabel
2 Perilaku 0,795 Reliabel
Konsumen
3 Keterlibatan 0,783 Reliabel
Konsumen
4 Keputusan 0,810 Reliabel
Pembelian
Dari hasil
diatas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki koefisien Alpha cukup yaitu diatas
0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing–masing variabel dari
kuesioner adalah reliabel, selanjutnya item pada masing–masing variabel tersebut layak
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penelitian ini uji normalitas menggunakan One sample kolmogorov smirnov test.
Unstandardize
d Residual
N 100
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. 1,76166413
Deviation
Absolute ,068
Most Extreme Positive ,061
Differences
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov ,677
Z
100 responden menunjukkan bahwa untuk pengujian variabel Atribut Produk, Perilaku
normal. Terbukti dengan nilai signifikasinya yang telah melebihi batas tingkat
kesalahan ialah 0,749 > 0,05. dengan demikian pengujian pada variabel penelitian
2. Uji Heteroskedastisitas
B Std. B
Erro et
r a
menunjukkan angka (0,127 ; 0,597 ; 07,61) dengan nilai sig > 0,05. Jadi dapat
3. Uji Multikolonieritas
Tolerance VIF
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa model regresi tidak mengalami gangguan
multikolonieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing – masing variabel
lebih besar dari nilai default yang ditentukan sebesar 0,10. Sedangkan untuk nilai
VIF juga menunjukkan dibawah angka 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas yaitu Atribut Produk (X1), Perilaku Konsumen (X2),dan Keterlibatan
Konsumen (X3) terhadap Variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y). Hasil
Interpetasi :
B Std. Be
Erro ta
r
Hasil pengujian dengan SPSS dinyatakan valid karena nilai thitung lebih besar
dari pada nilai ttabel yaitu 3,896 > 1,984 dan diperoleh nilai thitung dari atribut produk
Hasil Pengujian dengan SPSS dinyatakan valid karena nilai thitung lebih besar
dari pada nilai ttabel yaitu 2,143 > 1,984 dan diperoleh nilai thitung dan minat beli
signifikansinya kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Yang berarti
Hasil Pengujian dengan SPSS dinyatakan valid karena nilai thitung lebih besar
63
dari pada nilai ttabel yaitu 6,100 > 1,984 dan diperoleh nilai thitung dan kualitas
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel indenpenden atau bebas yang
variabel dependen. Berikut ini adalah tabel hasil uji F dengan pertihungan
ANOVAa
Model Sum Df Me F S
of an i
g
Squa Squ .
res are
3
1 Resid 346,746 96 3,612
ual
Total 1149,390 99
Berdasarkan hasil Uji F pada tabel diatas, menunjukkan nilai Fhitung sebesar 74,073
kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Yang berarti dapat dikatakan
ialah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
Model Summaryb
0,689. Hal ini berarti 68,9% variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
66
dengan kata lain bahwa Atribut Produk harus memiliki konsep dan kemampuan yang
kuat agar tercapainya tujuan dalam perusahan. Artinya semakin Atribut Produk
Berdasarkan Kuesioner yang telah diisi oleh responden yang menyatakan Atribut
Produk kopi Golda sangat baik dan berkualitas dengan rata – rata adalah 3,66 dimana
nilai tersebut sudah termasuk dalam kategori “Tinggi atau Baik” artinya variabel
Atribut Produk dengan tujuh indikator yaitu Kualitas Produk, Fitur Produk, Gaya dan
Desain Produk, Merek, Kemasan Label, Harga Produk di nilai baik oleh responden.
Atribut Kopi Golda dalam hal ini yaitu tampilan dan gaya produk yang diberikan
Golda.
Hal ini sesuai dengan teori Dalam Lievin Et Al (2014 : 382) menjelaskan jika
dari hasil penelitian yang dikerjakan, identitas dari suatu produk berpengaruh
terhadap produk lainnya, dan memudahkan perbedaan antara satu produk dan produk
yang lainnya.
Artinya jika Perilaku Konsumen meningkat maka akan semakin meningkat pula
keputusan pembelian.
Berdasarkan Kuesioner yang telah diisi oleh responden yang menyatakan Perilaku
67
Konsumen Kopi Golda di Indomart Kapuas dengan rata – rata adalah 3,52 dimana
nilai tersebut sudah termasuk dalam kategori “Tinggi atau Baik” artinya variabel
Perilaku Konsumen dengan tiga indikator yaitu Budaya, sosial, dan Pribadi pada Kopi
Hal ini sejalan bahwa Perilaku Konsumen yang diutarakan Simammora (2003)
produk. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti
jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang
yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel variabel yang tidak dapat
bagaimana mereka mengevaluasi alternatif, dan apa yang mereka rasakan tentang
semakin meningkatkan pula keputusan pembelian. Jadi semakin tinggi Brand Loyalty
Hal ini sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan oleh Setiadi (2010) Pada
brand loyalty tidak ada lagi merek yang dipertimbangkan untuk dibeli selain merek
produk yang sering dibelinya. Ketika merek produk itu tidak tersedia, maka
mendapatkannya
Dari sudut pandang ekuitas merek yang melibatkan suatu sikap merek positif
yang kuat didasarkan pada kepercayaan dan arti baik yang dapat diakses dari
dalam ingatan. Ketiga faktor ini menciptakan hubungan konsumen merek yang
menyenangkan dan kuat atas aset yang sangat penting bagi sebuah perusahaan
dan dasar bagi ekuitas merek. Perusahaan dapat meminjam ekuitas merek
dengan cara memperpanjang nama merek yang positif pada produk lainnya.
Biasanya merek yang paling tinggi mengukur ekuitas merek dengan berfokus
pada persepsi produk dan kualitas produk. Dari definisi tersebut yang
Fraenkel, Jack. R., and Norman E. Wallen. 2012. How to Design and Evaluate Research in
Education 8th Edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.
Gempur, Santoso. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Prestasi
Pustaka
Hadi, P. (2011). Relationship Marketing:Pengaruhnya terhadap Retensi Pelanggan(Studi
pada Restoran di Surabaya).
(https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/download/238/269)
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.Ghalia
Indonesia Jakarta
Karnasih, YK. (2013). Analisis Respon Konsumen Terhadap Faktor-Faktor Marketing Mix
dalam Pembelian Produk Luwak White Koffie Instan di Pasar Swalayan Kota
Surakarta. Skripsi S1. FP UNS.
Mulyana, Imam dan Dwi Suwandi. 2013 Ctira Perusahaan Seri Manajemen
Pemasaran.diakses dari www.e-imam.uni.acc
Prasetijo, R. dan John. J.O.I. 2004. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid 1.Binarupa
Aksara. Jakarta
Rukhbaniyah, Laila Yuni, Dyah Panuntun Utami, Istiko Agus Wicaksono.2013Perilaku
Konsumen Terhadap Kopi Tubruk dan Kopi Instan di Kecamatan Pejagoan
Kabupaten Kebumen. Jurnal Surya Agritama Volume 2 Nomor.
Rukmana, H. Rahmat. (2014). Untung Selangit dari Agribisnis Kopi. Lily. Skripsi
S1.Yogyakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY.
Sangadji, E dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
Disertai:Himpunan Jurnal Penelitian. ANDI Offset. Yogyakarta
Setiadi, Nugroho.2010. Perilaku Konsumen: Persektif Kontemporer Pada Motif,Tujuan,
Dan Kenginan Konsumen. Edisi Revisi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Simammora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Siregar, N., & Ovilyani, R. (2017, Juni 1). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Minat Beli Konsumen Dalam Menggunakan Indihome Sebagai Penyedia Jasa
Internet Di Kota Medan (Studi Kasus Kantor PlazaTelkom Cabang Iskandar
Muda No. 35 Medan Baru). Jurnal ManajemenTools, 7(1), 65-76.
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi R&D, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen. Teori dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Wahyuni, Arie Made; Rasmini, Ketut Ni. 2016. Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance pada pengungkapan Modal Intelektual. Jurnal Buletin
StudiEkonomi. Vol.21 No
Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers: Metodologi Penelitian. BP Undip, Semarang
Wiratha, Made. 2006. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi.Yogyakarta
KUESIONER
A. Petunjuk Pengisian
1. Jawaban pertanyaan ini sesuai dengan pendapat saudara.
2. Pilihan jawaban dari table daftar pertanyaan dengan member
tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling
sesuai menurut saudara.
3. Adapun makna tanda jawaban tersebut sebagai berikut:
a. STS : Sangat Tidak Setuju
b. TS : Tidak Setuju
c. KS : Kurang Setuju
d. S : Setuju
e. SS : Sangat Setuju
B. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
Umur : A. 17-25 C. 36-45
B. 26- 35 D.>45
Keatas Pendidikan : A. SD C. SMA E. S1
B. SMP D. D3
No Pertanyaan STS TS KS S SS
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 Budaya
Saya membeli Kopi Golda karena
sangat diminati oleh masyarakat
disekitar dan menjadi minuman
favorit bagi saya.
2 Sosial
Saya membeli Kopi Golda karena
dipengaruhi oleh keluarga, teman
71
3 Pribadi
Saya membeli Kopi Golda karena
sesuai dengan kebutuhan, usia dan
keadaan ekonomi saya.
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 Brand Loyalty
Jika Kopi Golda yang mau saya
beli habis, maka saya akan pulang
dan tidak mencari produk alternatif
lainnya.
2 Ekuitas Merek
Saya mengingat merek kopi Golda
dalam ingatan dan percaya banyak
orang yang membelinya.
No Pertanyaan STS TS KS S SS