Anda di halaman 1dari 21

Laporan

PEMBUATAN PRODUK MAKANAN “TAHU CRISPY BALADO”


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimi Bahan Pangan,
yang Diampuh oleh ibu Dr. Netty Ino Ischak, Dra., M.Kes.

Oleh :
Nur Rahma Kuengo (433419002)
Devi Hermalasari (433419019)
Sri Astika Adeningsih (433419022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
Swt. yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan tentang “Pembuatan Produk Makanan Tahu Crispy
Balado” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat dan
sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan
semoga kita juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini. Amin.Tak lupa
pula saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan ibu “ibu Dr. Netty Ino
Ischak, Dra., M.Kes.” yang diberikan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan
juga saya ucapkan terima kasih. Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari
masih banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu Penulis juga menyadari
bahwa laporan yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat
diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
membangun demi tercapainya laporan yang lebih baik.

Gorontalo, 27 November 2021

Kelompok V
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................................
1.4 Manfaat .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Pengertian Tahu ..........................................................................................
2.2 Alat dan Bahan ...........................................................................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
3.1 Kesimpulan .................................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahu merupakan produk olahan kacang kedelai yang memiliki
kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Tahu atau tofu berasal dari daratan Cina 164SM. Tahu biasanya dijadikan lauk
pengganti daging sebagai sumber protein atau sebagai cemilan. Di Indonesia,
tahu sangat mudah kita jumpai mulai dari warung sayuran hingga rumah
makan. Kacang kedelai yang digunakan oleh industri tahu merupakan kacang
kedelai import.
Tahu merupakan salah satu produk makanan yang sudah popular di
masyarakat Indonesia. Sejak dulu, masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi
tahu sebagai lauk pauk pendamping nasi atau sebagai makanan ringan. Tahu
menjadi makanan yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia karena
rasanya enak dan harganya juga relatif murah. Tahu mengandung beberapa
nilai gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori, mineral, fosfor, dan
vitamin B-kompleks. Tahu juga kerap dijadikan salah satu menu diet rendah
kalori karena kandungan hidrat arangnya yang rendah (Utami, 2012).
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kedelai yang
digunakan adalah kedelai jenis Bola I, Kedelai mengandung protein 35 %
bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %.
Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging,
ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Hampir semua
tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses perendaman,
pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah jadi
sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal
dari air tanah atau air artesis.
Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan

Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan


konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat
asam. Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat
digunakan secara berulang-ulang.
Zat gizi merupakan unsur penting untuk membentuk dan mengganti sel-
sel termasuk sel otak, mengatur proses kerja fisiologi tubuh dan sebagai
sumber tenaga. Oleh karena itu asupan (intake) zat dalam jumlah seimbang
mutlak diperlukan (Syarief, 1997). Nutrient atau zat gizi merupakan elemen
yang terdapat dalam makananyang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam
tubuh, contohnya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Zat gizi adalah substansiyang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan srta
digunakan dalam proses pertumbuhan, perbaikan serta pemeliharaan perbaikan
jaringan tubuh.Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan anorganik. Zat
giziorganik terdiri atas protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Sedangkan zat
gizianorganik terdiri atas air dan mineral. Zat gizi juga dapat dikelompokkan
berdasarkan sumber, fungsi dan jumlah.
Tahu crispy adalah salah satu olahan makanan yang terbuat dari tahu
yang diolah dengan cara digoreng. Makanan ringan yang diberi bumbu balado
ini memiliki cita rasa yang sangat enak dan juga gurih sehingga banyak
masyrakat yang menyukainya mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan
dewasa. Olahan makanan yang terkenal akan cita rasanya yang sangat gurih ini
memang sangat laris di pasaran. Pastinya Anda sering menjumpai pedagang
tahu crispy yang ada di pinggir-pinggir jalan. Untuk satu porsi tahu crispy ini
dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Karena olahan tahu crispy balado
ini cukup laris di pasaran hal ini tentunya telah memberikan kesempatan bisnis
yang sangat baik untuk dimanfaatkan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan laporan ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan tahu?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tahu balado
crispy?
3. Apa saja kandungan kimia dan komposisi kimia dari bahan yang digunakan
dalam membuat tahu balado crispy?
4. Bagaimana proses pembuatan Tahu Crispy Balado?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan tahu
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan
dalam pembuatan tahu balado crispy
3. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan kimia dan komposisi kimia dari
tahu balado crispy
4. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan dari tahu balado crispy
1.4 Manfaat
Manfaat penyusunan laporan ini, yaitu kedepannya pembaca khususnya
mahasiswa bisa mengenal lebih jauh tentang Makanan Tahu Crispy Balado,
baik proses pembuatan maupun komposisi dan zat kimia yang terkadung dalam
alat dan bahan tahu balado crispy.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tahu
Tahu adalah ekstrak protein dari kacang kedelai. Tahu merupakan
makanan yang digemari masyarakat karena memiliki harga yang murah dan
bergizi. Tahu berasal dari China, kata tahu dalam bahasa China yaitu “tao hu”
atau “takwa.” Kata “tao” berarti kacang, karena tahu terbuat dari bahan kacang
kedelai dan “hu” atau “kwa” yang artinya hancur menjadi bubur. Jadi
pengertian tahu menurut etiomologi adalah makanan yang terbuat dari kacang
kedelai dengan proses penghancuran menjadi bubur.
Standar Nasional Indonesia atau SNI tahun
1998 menyatakan bahwa tahu adalah produk
makanan yang memiliki bentuk padat dengan
tekstur lunak yang terbuat dari kacang kedelai
atau Glycine sp dengan melalui proses
pengendapan dari protein dan penambahan
bahan lain yang diizinkan. Tahu merupakan
makanan padat yang dibuat dengan cara
memekatkan protein kedelai dan dicetak dengan
proses pengendapan atau penggumpalan protein
pada titik isoletrik globulin kacang kedelai yang
memiliki pH 4,5.
Standart kualitas tahu dapat dilihat pada Tabel 1.

No. Jenis Uji Satuan Persyaratan


1. Keadaan:
Bau Normal
Rasa Normal
Warna Putih normal atau kuning normal
Penampakan Normal tidak berlendir dan tidak
berjamur
2. Abu % (b/b) Maks. 1.0
3. Protein % (b/b) Min. 9,0
4. Lemak % (b/b) Min. 0,5
5. Serat kasar % (b/b) Maks. 0,1
6. Bahan Tambahan % (b/b) Sesuai SNI 01-0222-195 dan Peraturan
Makanan Men
Kes No 722/Men Kes/Per/IX/1988

7. Cemara Logam :
Timbal (Pb) mg/kg Maks. 2,0
Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 30,0
Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0
Timah (Sn) mg/kg Maks. 40,0/250
Raksa (Hg) mg/kg Maks. 0,03
8. Cemaran Arsen mg/kg Maks. 1,0
(As)
9 Cemaran Mikroba : cfu/g Maks. 10
Escherichia Coli /25 g Negatif
Salmonela
Sumber: Rahayu et al., (2012)

Komposisi kimia tahu pada umumnya adalah sebagai berikut : kadar air 84-

90%, protein 5-8%, lemak 3-4%, dan karbohidrat 2-4%. Dalam Tabel

Komposisi Pangan atau TKPI tahu mengandung energi 80 kkal, protein 10,9

gram, lemak 4,7 gram, dan karbohidrat 0,8 gram per 100 gram bahan. Selain

itu tahu mengandung kalsium dalam jumlah yang cukup tinggi sebesar 223

gram per 100 bahan.

Komposisi kimia tahu dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2 . Komposisi Kimia dalam 100g Tahu

Komponen Jumlah
Kalori (kkal) 80
Air (gram) 82,2
Protein (gram) 10,9
Lemak (gram) 4,7
Karbohidrat (gram) 0,8
Kalsium (mg) 223
Fosfor (mg) 183
Zat besi (mg) 3,4
Sumber : Anonimous (2009)
2.2 Alat dan Bahan
a) Alat
1. Pisau
Pisau digunakan untuk memotong tahu menjadi 4 bagian hingga
berbentuk dadu.
2. Wadah (baskom)
Wadah digunakan untuk membuat adonan basah dan kering untuk
mencelupkan tahu kedalam adonan kering dan basah, ada juga wadah
yang digunakan untuk mencampurkan bumbu balado/antaka dengan
tahu.
3. Wajan
Wajan digunakan untuk menggoreng tahu hingga matang dan
crispy, sehingga mengahilkan tahu yang crispy dan renyah
4. Spatula
Spatula digunakan untuk mengaduk dan membolak-balik tahu yang
ada diatas wajan agar tekstur tahu tetap sama.
5. Sendok
Sendok digunakan untuk mencampurkan/mengaduk penyedap
rasa/garam pada adonan tepung basah.
b) Bahan
1. 500 gram tahu

Tahu merupakan produk olahan kacang kedelai yang memiliki


kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia. Tahu juga mengandung beberapa nilai gizi, seperti protein,
lemak, karbohidrat, kalori, mineral, fosfor, dan vitamin B-kompleks.
Komposisi kimia pada 500 gram tahu :
Komponen Jumlah
Kalori (kkal) 400
Air (gram) 411
Protein (gram) 54,5
Lemak (gram) 23,5
Karbohidrat (gram) 4
Kalsium (mg) 1.115
Fosfor (mg) 915
Zat besi (mg) 17

a. Kandungan kimia yang terkandung dalam tahu yang sudah


digoreng :
Pada tahu yang sudah digoreng terdapat senyawa
Akrilamida yaitu senyawa berbahaya yang timbul jika gorengan
terlalu lama digoreng dalam minyak. Senyawa ini bahkan
diketahui ada dalam asap rokok. Senyawa yang sama juga akan
muncul saat menggoreng bahan pangan yang mengandung pati
seperti tepung dan ubi. yang terbentuk dari proses pemanasan
tersebut, jumlahnya akan semakin tinggi seiring dengan semakin
lamanya waktu menggoreng. Bahan pangan berpati, digoreng,
dipanggang dengan suhu tinggi menyebabkan reaksi antar gula
dan asam amino yang menghasilkan Acrylamide.
Informasi Nilai Gizi Pada Tahu Goreng
Energi 147 kj
35 kkal
Lemak 2,62g
Lemak Jenuh 0,397g
Lemak tak Jenuh Ganda 1,481g
Lemak tak Jenuh Tunggal 0,579g
Kolesterol 0mg
Protein 2,23g
Karbohidrat 1,36g
Serat 0,5g
Gula 0,35g
Sodium 2mg
Kalium 19mg
Sumber : FatSecret Platform API

Ringkasan Gizi

Kal Lemak Karb Prot


35 2,62g 1,36g 2,23g

Terdapat 35 kalori dalam tahu goreng (1 buah)


Rincian Kalori : 62% lemak, 14% Karb, 24% Prot
2. Garam dan penyedap rasa secukupnya
a) Garam

Garam konsumsi beryodium yang dikenal denga garam


dapur terdiri dari senyawa kimia Natrium Klorida (NaCl). Dalam
proses pembuatanya kristaliasai garam akan menghasilkan Kristal
NaCl berbentuk kubus dan ketika dihaluskan Kristal akan pecah
menyerupai bentuk pecahan kaca. Garam dapur: kalsium 0,03
persen, potasium 0,09 persen, magnesium 0,01 persen, zat besi 0,01
persen, dan sodium 39, 1 persen.
b) Antaka bumbu balado
Bumbu Tabur Balado Bumbu merupakan bahan yang
mengandung rempah-rempah seperti asam, kunyit, jahe, merica
yang digunakan sebagai penyedap makanan. Kandungan
rempah-rempah secara alami terdiri dari berbagai macam
komponen aktif misalnya zat antioksidan, antibakteri,
antikapang, antiseptik, antikanker, dan lainnya. Adapun
Komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan bumbu
tabur balado, antara lain:
a. Cabai merah bubuk
Capsaicin (C18H27NO3) adalah senyawa amida dari
vanililamin dengan asam lemak rantai bercabang, yang
merupakan kandungan utama penyebab rasa pedas pada cabai.
Kandungan lain dari cabai merah yaitu likopen, dimana likopen
merupakan anggota pigmen karotenoid yang menyebabkan
warna merah cabai sangat mencolok. Karotenoid merupakan
kelompok pigmen berwarna kuning, oranye, dan merah yang
terdapat pada cabai merah.
b. Garam
Garam terdiri dari natrium klorida (NaCl) sebanyak
95% dengan pengotor kalsium sulfat (CaSO4), magnesium
sulfat (MgSO4), magnesium klorida (MgCl2) dan lain-lain
(Sutrisnanto, 2001). Garam memiliki sifat higroskopis, titik
lebur suhu 801⁰C, dan density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8-
0,9. Digital Repository Universitas Jember 6 Garam digunakan
sebagai komponen penting dalam makanan, zat pengawet, dan
bahan baku keramik.
c. Lada
Lada merupakan tumbuhan merambat yang hidup pada
iklim tropis. Biji lada sering dimanfaatkan sebagai bumbu
masakan dan kaya akan kandungan kimia seperti minyak lada,
minyak lemak, resin, piperin, alkaloid, dan pati.
d. Gula Pasir
Gula atau sukrosa (C22H22O11) merupakan suatu
karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan
langsung diserap tubuh untuk menghasilkan energi. Gula
berasal dari cairan sari tebu yang mengalami proses kristalisasi.
Sukrosa termasuk senyawa disakarida yang terdiri dari
komponen D-glukosa dan D-fruktosa.
e. Bawang Putih Bubuk
Bawang putih merupakan komponen penting dalam
masakan karena memiliki rasa dan aroma khas sehingga dapat
memperlezat masakan. Bawang putih mengandung lebih dari
100 metabolit sekunder seperti allisin, adenosin, flavonoid,
saponin, tuberholosida, dan scordinin. Allisin merupakan
senyawa organosulfur yang paling banyak terdapat dalam
bawang putih.
Informasi Nilai Gizi Balado (Antaka)
Ukuran porsi 1 porsi (2,1g)
Perposi
Energi 42 kj
10 kkal
Lemak 0,00g
Protein 0,00g
Karbohidrat 2,00g
Serat 1,0g
Gula 1,00g
Sodium 65mg
Sumber : FatSecret Platform API

Ringkasan Gizi

Kal Lemak Karb Prot


10 0g 2g 0g

Terdapat 10 kalori dalam 1 porsi (2,1g)


Rincian Kalori : 0% lemak, 100% Karb, 0% Prot
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa merupakan minyak yang bersal dari tanaman
(nabati) termasuk golongan biji-bijian dari tanaman tahunan. Minyak
kelapa mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang tidak mengering (non
drying oil), dan mnyak kelapa merupakan bahan pangan.
Komposisi kimia
Komposisi kimia 100 gram daging dan buah kelapa pada tingkat
kematangan (kelapa tua):
Kalori 359,0 kaL
Protein 3,4 g
Lemak 34,7 g
Karbohidrat 14,0
Kalsium 21,0 mg
Fofor 21,0 mg
Besi 2,0 mg
Aktivitas vitamin A 0,0 Iu
Thiamin 0,1 mg
Sumber : thieme, J.G (1968)
Ketika tahu digoreng akan menyebabkan proses penggorengan
yang menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis, oksidasi, polimerisasi
yang dapat mengakibatkan penurunan mutu minyak goring. Degradasi
minyak goring dapat dipengaruhi oleh suhu, lama waktu menggoreng,
kadar air bahan yang digoreng, jenis minyak goreng dan pemakaian
berulang minyak goreng. Muu minyak goreng bekas digunakan
menggoreng dapat dilihat dari kadar TPM.
4. Tepung terigu
Tepung terigu merupakan tepung yang diperoleh dari biji gandum
(Triticum vulgare) yang digiling. Keistimewaan tepung terigu jika
dibanding dengan serealia lainnya adalah kemampuannya dalam
membentuk gluten pada adonan ini menyebabkan elastis atau tidak
mudah hancur pada proses pencetakan dan pemasakan. Mutu terigu
yang dikehendaki adalah terigu yang mempunyai kandungan air 14%;
kadar protein 8-12%; kadar abu 0,25-
1,60%; dan gluten basah 24-36%. Adanya
kandungan tepung terigu tersebut maka
fungsi tepung terigu membentuk jaringan
dan kerangka dari roti sebagai akibat dari
pembentukan gluten. Protein yang ada di
dalam tepung terigu yang tidak larut dalam
air akan menyerap air dan ketika diaduk/diulen akan membentuk gluten
yang akan menahan gas CO2 hasil reaksi ragi dengan pati di dalam
tepung.
Komposisi Kimia
Komposisi Kimia Tepung Terigu (per 100 gram bahan) sebagai berikut:
Komposisi Jumlah
Kalori (Kal) 365
Protein (g) 8,9
Lemak (g) 1,3
Karbohidrat (g) 77,3
Air (g) 12,0
P (mg) 1,06
Kalsium (mg) 16
Fe (mg) 1,2
Bdd 100
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I , 1996
2.3 Proses Pembuatan Tahu Balado Crispy
1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2) Memotong tahu menjadi 4 bagian/potongan dadu

3) Menggoreng tahu sampai matang

4) Menyiapkan adonan basah tahu balado crispy dengan menambahkan


penyedap rasa
5) Menambahkan air secukupnya kedalam adonan yang telah ditambahkan
penyedap rasa

6) Meniapkan adonan kering tahu balado crispy

7) Memasukkan tahu yang telah digoreng kedalam adonan basah

8) Kemudian mencampur tahu yang telah digoreng kedalam adonan kering

9) Menggoreng tahu yang telah tercampur dengan adonan basah dan adonan
kering
10) Mencampurkan balado/antaka pada tahu yang telah tergoreng

11) Tahu crispy balado siap dinikmati


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahu adalah ekstrak protein dari kacang kedelai. Tahu merupakan
makanan yang digemari masyarakat karena memiliki harga yang murah dan
bergizi. Tahu berasal dari China, kata tahu dalam bahasa China yaitu “tao hu”
atau “takwa.” Kata “tao” berarti kacang, karena tahu terbuat dari bahan kacang
kedelai dan “hu” atau “kwa” yang artinya hancur menjadi bubur. Jadi
pengertian tahu menurut etiomologi adalah makanan yang terbuat dari kacang
kedelai dengan proses penghancuran menjadi bubur.
Tahu merupakan produk olahan kacang kedelai yang memiliki kandungan
protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Tahu juga
mengandung beberapa nilai gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori,
mineral, fosfor, dan vitamin B-kompleks.
Tahu crispy adalah salah satu olahan makanan yang terbuat dari tahu yang
diolah dengan cara digoreng. Makanan ringan yang diberi bumbu balado ini
memiliki cita rasa yang sangat enak dan juga gurih sehingga banyak masyrakat
yang menyukainya mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa.
Olahan makanan yang terkenal akan cita rasanya yang sangat gurih ini
memang sangat laris di pasaran. Pastinya Anda sering menjumpai pedagang
tahu crispy yang ada di pinggir-pinggir jalan. Untuk satu porsi tahu crispy ini
dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Karena olahan tahu crispy balado
ini cukup laris di pasaran hal ini tentunya telah memberikan kesempatan bisnis
yang sangat baik untuk dimanfaatkan.

3.2 Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis sadar akan kodrat manusia yang
tak pernah luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih menyempurnakan
penyusunan laporan kedepan, penulis mengharapkan pembaca bisa menambah
wawasan dari penjelasan materi produk makanan pada laporan ini dan penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia


https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/antaka/bumbu-rasa-balado-pedas-
manis/1-porsi Diakses tanggal 27 - November-2021
https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/tahu-goreng Diakses Tanggal 27-
November 2021
Putra SR. 2013. Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-Medika
Almatsier,S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.
Harris dan Karmas. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Edisi
kedua.ITB. Bandung
Santoso, Ir, Budi Hieronymus, 1993,Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai sebagai
Bahan Makanan Bergizi Tinggi, Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai