PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
organisme yang mampu mengolah atau membuat makanannya sendiri dan
golongan yang tidak mampu mengolah makanannya sendiri.
Energi mekanik memiliki dua bentuk yaitu energi kinetik dan energi
potensial. Energi kinetik dapat dijelaskan sebagai energi yang berguna bila tubuh
yang memilikinya melakukan gerakan dan diukur oleh jumlah kerja yang
dlakukan sampai tubuh istirahat. Energi potensial merupakan energi cadangan dan
berguna bila diubah ke dalam bentuk energi kinetik untuk melakukan kerja.
Perubahan bentuk energi potensial ke bentuk energi kin melibatkan kerja atau
gerakan.
Semua organisme untuk dapat hidup harus melakukan kerja, oleh karena
itu memerlukan sumber energi potensial yang dapat digunakan. Sumber energi
untuk organisme ialah energi kimia yang terdapat di dalam makanannya.
3
organisme yang mampu mengolah atau membuat makanannya sendiri dari bahan
organic dengan bantuan energi dari lingkungannya. Organisme seperti golongan
ini disebut organisme autotrof. Dilihat dari sumber energi yang digunakan
organisme autotrof dibagi menjadi dua, yaitu autotrof yang berfotosintesis jika
sumber energinya cahaya matahari dan autotrof berkemosintesis jika sumber
energinya diperoleh dengan mensintesis bahan organik yang berasal dari reaksi
kimia. Yang kedua adalah organisme yang menggunakan organisme autotrof
sebagai sumber makanan penting. Organisme golongan kedua ini disebut
organisme heterotrof.
4
Gambar 2.1 Aliran Energi
Kita semua tentu sudah mengetahui sedikit banyak tentang unsur - unsur
dan senyawa - senyawa kimia. Biasanya beberapa unsur terdapat (terpaut)
bersama dalam suatu senyawa kimia. Para ahli kimia telah membuat suatu daftar
dimana unsur - unsur itu sudah disusun sedemikian sehingga memudahkan bagi
mereka yang akan mempelajarinya. Unsur - unsur ini merupakan materi dasar
baik dari jasad hidup (manusia, tikus, rumput dan sebagainya) maupun dari benda
mati.
Sebagian besar dari unsur - unsur kimia yang telah kita ketahui,
mempunyai peranan kecil dalam penyusunan jasad hidup. Selanjutnya
perbandingan unsur -unsur dalam jasad hidup berbeda dengan perbandingan unsur
- unsur dalam benda mati. Dengan kata lain, untuk pembangunan tubuhnya
organisma hanya mengambil materi tertentu dari benda mati.
1. Nutrisi Makro
5
Nutrisi ini diperlukan relative dalam jumlah yang banyak, mempunyai
peranan kunci dalam pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi
penting yang termasuk kelompok ini adalah hydrogen, karbon, oksigen dan
nitrogen. Mereka sama-sama membentuk sekitar 95% dari berat kering materi
hidup. Keempat nutrisi ini didapatkan dari bentuk gas di atmosfer. Nutrisi lainnya
yang termasuk nutrisi makro ini, yang diperlukan dalam jumlah yang relative
lebih sedikit diantaranya adalah kalium, fosfor dan sulfur.
2. Nutrisi Mikro
Nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, tetapi sangat
penting untuk kehidupan. Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapa nutrisi mikro seperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron.
Bersal dari batuan yang terlepas akibat proses penghawaan.
6
1. Siklus Hidrologi
Air (H2O) merupakan sumber daya terbatas, padahal air diperlukan mutlak
untuk mendukung keterlanjutan kehidupan di bumi dan juga sangat penting bagi
semua sector sosio-ekonomi. Dari seluruh jumlah air yang ada di bumi sebanyak
1360 juta km3, hanya 0.3251%v yang bersifat tawar berupa air sungai, air danau,
air tanah, dan air bumi sampai jeluk 800 m, sedangkan 97,2%v berupa air laut dan
sisanya 2,15%v berada dalam bentuk selubung es dan gletser.
Salah satu fenomena yang berkaitan dengan air di seluruh bumi dan
dipelajari dalam kajian ilmu pengetahuan adalah siklus hidrologi siklus hidrologi.
Siklus hidrologi merupakan perputaran air di atmosfer dengan perubahan berbagai
bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di
permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan
cuaca mengakibatkan volume air dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara
keseluruhan volume air adalah tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup
panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air
menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis,
pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Siklus air atau siklus hidrologi melewati beberapa proses secara umum,
yakni evaporasi, transpirasi, kondensasi dan presipitasi.
a. Evaporasi
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air
memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan
kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di
atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap
tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya
15.000 mil kubik berasal dari daratan, seperti: danau, sungai, dan lahan
yang basah lainnya.
b. Transpirasi (penguapan dari tumbuhan)
Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tumbuhan melalui sebuah proses
yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif
7
melepaskan uap air 5 sampai 10 kali dari banyak air yang dapat
ditahannya.
c. Kondensasi
Ketika uap air menguap, melalui arus udara/angin awan-awan itu
berkumpul di suatu tempat, lalu kemudian akibat tekanan udara terjadi
peubahan suhu yang mengakibatkan awan tersebut berkondensasi atau
menjadi jenuh air dan dapat turun sebagai hujan (Presipitasi)
d. Presipitasi
Presipitasi merupakan pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail),
yang bergantung pada suhu di sekitarnya.
8
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3) Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin
sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai.
2. Siklus Karbon
Dalam biosfer terdapat sekitar 1900 GtC gas karbon dioksida dan oksigen.
Karbon adalah bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di bumi, karena
karbon berperan dalam strutur biokimia dan nutrisi pada semua sel makhluk
hidup. Proses-proses perpindahan karbon di biosfer sama dengan proses
perpindahan karbon di atmosfer, karena semua proses yang terjadi di atmosfer
harus melalui biosfer terlebih dahulu.
9
Gambar 2.3 Siklus Nitrogen
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antara lain:
Karbon dapat kembali lagi ke atmosfer dengan beragai cara pula antara
lain:
10
b. Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang
Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan dan
binatang yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika
tersedia aksigen atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen
c. Melalui pembakaran material organik
Proses ini berlangsung dengan cara mengoksidasi karbon yang terkandung
pada material organik menjadi karbondioksida. Pembakaran bahan bakar
fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam akan melepaskan
karbon yang tersimpan di dalam geosfer, sehingga menyebabkan kadar
karbon dioksida di atmosfer semakin bertambah.
11
yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi
alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme
heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah CO2 di air.
H2CO3 H+ + HCO3-
3. Siklus Oksigen
Gas oksigen menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015
ton) atmosfer. Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan
12
planet-planet lainnya dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas
oksigen yang tinggi di atmosfernya. Namun, O2 yang berada di planet-planet
selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-
molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida. Konsentrasi gas oksigen di
Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus oksigen. Siklus
biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga
reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer dan litosfer.
13
Suatu aspek yang sangat penting dari siklus di stratosfer yaitu proses
pembentukan ozon, O3. Ozon membentuk lapisan tipis di stratosfer yang
berfungsi sebagai filter dari radiasi ultraviolet, dengan demikian dapat menjaga
kehidupan di bumi dari kerusakan yang disebabkan oleh radiasi tersebut.
4. Siklus Nitrogen
14
2.5 Siklus Nitrogen
5. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik
(pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang
dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik
terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar
tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara
yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh
karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam
jumlah besar dalam mineralmineral yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit,
garam kalsium. Adapun gambar dari siklus fosfor adalah sebagai berikut:
15
Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya,
diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material
genetik dalam organisme. Mineralisasi dari biomassa oleh
pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya
yang kemudian dapat mengendap sebagai bahan mineral. Sejumlah besar dari
mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan pupuk, industry kimia, dan “food
additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa sangat
toksik, terutama insektisida organofosfat.
6. Siklus Belerang
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua organisme untuk dapat hidup harus melakukan kerja, oleh karena
itu memerlukan sumber energi potensial yang dapat digunakan. Sumber energi
untuk organisme ialah energi kimia yang terdapat di dalam makanannya. Energi
yang menjadi penggerak sistem kehidupan dari hampir semua makhluk hidup
berasal dari matahari, sedangkan materi untuk membangun tubuh. Organisme
berasal dari bumi. Oleh karena itu setiap organisme terdiri dari materi yang juga
menjadi bagian dari bumi. Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan
siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa
kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi
ke komponen abiotik. Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi
yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua
yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar akan kodrat manusia yang
tak pernah luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih menyempurnakan
penyusunan makalah kedepan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
Delvian, 2006. Siklus hara factor penting bagi pertumbuhan pohon dalam
pengembangan hutan tanaman industry medan : Universitas Sumatra Utara.
Emmanuel, A.P.,1997. Biologi. Jakarta : PT Galaxy Puspa Mega.
Indriyanto, 2005. Ekologi Hutan. Bandar lamoung: Penerbit Bumi Aksara.
Kilham, K. 1996. Soil Ecology. United kingdom : Cambridge Universitas.
Kimball. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Odum, Eugene P. 1996. Dasar-dasar Ekologi; Edisi Ketiga.Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, Penerjemah Samingan, Tjahjono
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :
Djambatan.
18