Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ENERGI DALAM EKOSISTEM

Disusun oleh:

Muhammad Arif Wicaksono (2203016075)


PENDAHULUAN
Didalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen satu dengan yang lain.
Saling ketergantungan itu mencakup berbagai kebutuhan untuk bereproduksi,makanan,energi,air,
mineral dan udara. Adanya saling ketergantungan menyebabkan di dalam ekosistem terjadi rantai
makanan

Semua yang ada di bumi ini baik makhluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini
tersusun atas unsur unsur kimia antara lain karbon (C), oksigen (O),Nitrogen(N), Hidrogen (H), dan fosfor
(P). unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk
membentuk bahan organic dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan
organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada
rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lain.
Walaupun makhluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus,
karena makhluk yang mati tersebut terurai oleh decomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai
makanan berikutnya.

Di alam, semua elemen elemen kimiawi dapat masuk dan keluar dari system untuk menjadi mata rantai
siklus yang lebih luas dan bersifat global. Namun demikian ada sesuatu kecenderungan sejumlah elemen
beredar secar terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal
PEMBAHASAN
A. ALIRAN ENERGI

Energi adalah faktor utama yang mengndalikan ekosistem. Sedangkan interaksi antara berbagai
spesies dalam ekosistem itu hanya merupakan faktor ikutan. Pada hakekatnya hampir semua sistem di
bumi dibatasi oleh jumlah energi matahari yang tersedia. Tetapi batas toleransi berbagai spesies terhadap
faktor abiotik, misalnya suhu, cahaya, unsur hara, juga membatasi besarnya populasi dalam sebuah
ekosistem. Tetapi peranan faktor toleransi terhadap faktor fisik lebih kecil peranannya jika dibandingkan
dengan faktor energi.

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja atau usaha. Energi diperoleh
organisme dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Untuk
melakukan suatu pekerjaan fisik atau pekerjaan mental selalu membutuhkan energi. Mengangkat suatu
beban, mendaki gunung, menekan gas dalam silinder merupakan suatu aktivitas gerak yang
membutuhkan energi. Energi tidak dapat dilihat, yang terlihat hanyalah akibat adanya energi tersebut.
Misalnya tumbuhan berfotosintesis, energi yang digunakan untuk berfotosintesis tidak terlihat tetapi hasil
dari fotosintesis bisa dilihat dengan mata.

Semua organisme hidup membutuhkan energi karena banyak reaksi biokimia yang berlangsung
didalam tubuh organisme membutuhkan energi. Didalam ekosistem, semua organisme saling berinteraksi
melalui proses pencarian makanan, dimana dalam proses ini juga membutuhkan energi. Energi yang
tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Aliran energi
merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke energi yang lain. Aliran energi bersifat
searah (tidak siklis). Perilaku energi di alam ini mengikuti hukum termodinamika 1 dan hukum
termodinamika 2.

Hukum termodinamika pertama berbunyi : energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang
lain. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Sebagai contoh energi cahaya matahari
adalah sumber energi utama dalam kehidupan, tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari
untuk berfotosintesis. Hasil dari fotosintesis adalah oksigen dan karbohidrat yang tersimpan sebagai
cadangan makanan, selain digunakan untuk proses fotosintesis enegi matahari juga digunakan untuk
proses respirasi, transpiransi, translokasi unsur hara dan asimilat serta yang lainnya. Energi yang diubah
itu nantinya akan digunakan untuk antara lain :

v Mengabsorbsi unsur hara, mineral dan air.

v Mensintesa bahan-bahan organis.

v Mengkatalisa bahan-bahan organis yang terbentuk melalui proses respirasi dan transpirasi.

v Melaksanakan pertumbuhan dan melengkapi siklus perkembangan.

Hukum termodinamika pertama sering juga disebut dengan hukum konservasi energi (conservation of
energy). Organisme berfungsi sebagai pengalir energi dari satu organisme ke organisme lainnya tanpa
mengurangi kuantitasnya selagi jumlah zat yang mengandung energi itu tetap.
Hukum termodinamika kedua berbunyi : energi dapat terjadi spontan selama ada penurunan derajat
(degradasi) dari suatu sumber konsentrasi tinggi secara menyebar untuk mencapai perataan. Hukum
termodinamika dapat diterangkan dengan panas yang semaki lama panasnya menurun karena terjadi
aliran (konveksi) untuk perataan. Contoh yang lain adalah radiasi matahari yang dipancarkan kebumi,
energi radiasi matahari itu tidak pernah kembali ke matahari, namun energi itu tidak akan pernah habis
selag bahan dasar dan proses penciptaan energi itu belum habis.

Dalam rantai makanan (food chain) bermacam-macam organisme yang mendapatkan makanan dari
tumbuhan dengan jumlah transfer yang sama dan menempati tingkat trofik yang sama (trofic level). Jadi
dalam suatu ekosistem tanaman menempati trofik pertama, hewan herbivora menempati trofik keduadan
demikian seterusnya. Menurut Elton rantai makanan biasanya terbatas sampai empat atau lima tingkat,
seperti pada gambar di bawah ini

Dalam urutan linear dari rantai makanan, salah satu ujung rantai berupa organisme ototrof, sedangkan
ujung lainnya berupa predator yang disebut dengan karnivora puncak.

Contoh rantai makanan yang disajikan tersebut merupakan suatu bentuk aliran yang sederhana.
Pada kenyataannya di alam, rantai-rantai makanan yang bergabung membentuk jaring-jaring makanan.
Beberapa spesies memakan mangsa pada berbagai tingkatan trofik sehiungga akan terbentuk jalur aliran
yang berganda. Rantai makanan berinteraksi membentuk jaring-jaring makanan. Suatu ekosistem yang
sederhana seperti kolam memiliki hubungan trofik yang kopleks, sistem tersebut terkadang sulit untuk
mengkaji interaksi anatara jenis pemangsa dan mangsanya.

Konsep tingkatan trofik dalam satu rantai makanan sangat sederhana, namun tidak demikian halnya
dalam jaring-jaring makanan. Lihat contoh jaring-jaring makanan pada gambar dibawah ini :

(gambar jaring-jaring makanan di padang rumput)

Ular memakan tikus dan katak. Tikus berada pada tingkat trofik kedua, sedangkan katak berada pada
tingkat trofik ketiga. Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Yang
mana ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

Piramida Jumlah

Organisme dengan tingkat trofik masing-masing dapat disajikan dalam piramida jumlah spesies,
organisme di tingkat trofik pertama (produsen) biasanya lebih sedikit daripada herbivora (konsumen
tingkat I). Pada ekosistem padang rumput organisme di tingkat pertama (produsen) paling melimpah,
sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya semakin berkurang.

(gambar Piramida Jumlah)

Piramida Biomassa

Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi
dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistis dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa
adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa pada setia trofik maka
rata-rata berat organisme di tiap tingkat diperkirakan.

Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massal seluruh organisme di habitat


tertentu dan diukur dalam gram. Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya hanya diambil sedikit
sampel dan diukur kemudian ditotal seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan
diperoleh informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.

(gambar piramida biomassa)

Piramida Energi

Sering kali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang tentang
ekosistem tertentu. Lain halnya dengan piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang
dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang
aliran energi dalam ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingakt
trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal sebagai berikut :

Ø Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

Ø Beberapa makanan yang dimakan tidak dapat dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah.

Ø Hanya sebagian makanan yang decerna menjadi bagian dari tubuh organismem sedangkan sisanya
disunakan sebagai sumber energi.

(gambar piramida energi)

B. DAUR NUTRISI/ BAHAN

Dalam ekosistem terestrial sumber/mineral dari tanah, secara alami status nutrisi dipelihara oleh
adanya proses daur Biogeokimia. Di dalam agroekosistem sebagian besar nutrisi terikut sebagai hasil
panen dan tidak kembali lagi secara alami sehingga diperlukan pemupukan. Karena itu daur yang biasa
terjadi terputus/asiklik.

Keberadaan makhluk hidup di dunia ini tergantung pada aliran energi dan siklus materi melalui
ekosistem. Kedua proses tadi mempengaruhi jumlah dari organisme-organisme, kecepatan proses
metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi dari materi mengalir melalui ekosistem bersama-
sama sebagai materi organik, satu sama lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi adalah
satu arah, sekali dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari sistem. Sedangkan materi, dalam
hal ini melakukan suatu siklus. Atom dari kalsium atau karbon berkemampuan untuk mengalir melalui
makhluk hidup dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah dari suatu ekosistem ke
ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah ekosistem berkemampuan untuk menjada fungsinya,
dan merupakan karakteristika seluruh biosfer.
Siklus hara adalah sistem daur ulang alam. Semua bentuk daur ulang memiliki umpan balik yang
menggunakan energi dalam proses menempatkan sumber daya material kembali mulai digunakan. Daur
ulang dalam ekologi diatur untuk sebagian besar selama proses dekomposisi. Ekosistem menggunakan
keanekaragaman hayati dalam jaring makanan yang mendaur ulang bahan-bahan alami, seperti nutrisi
mineral, yang meliputi air. Daur ulang dalam sistem alam adalah salah satu dari sekian banyak jasa
ekosistem yang mendukung dan memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat manusia. Nutrisi
yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik disirkulasikan ke seluruh ekosistem dan dapat
dimanfaatkan berkali-kali. Apabila tumbuhan dan juga hewan mati akan didekomposisikan oleh kegiatan
bakteria dan jamur, nutrisi kemudian dikembalikan ke lingkungan abiotik membentuk kumpulan nutrisi
sebagai gudang atau reservoir. Dalam ekosistem daratan nutrisi biasanya dilepaskan dan berkumpul
dalam tanah, yang kemudian nutrisi-nutrisi ini akan diambil kembali oleh tumbuhan dari gudangnya ini.

Dengan proses siklus materi ini komponen-komponen organik dan anorganik dipautkan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan satu sama lainnya.

Tumbuhan merupakan komponen yang sangat penting, dalam proses aliran energi dan siklus materi,
sehingga terjadinya keterpautan antara komponen biotik dengan komponen abiotik dalam ekosistem. Ada
dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :

Kepentingan Nutrisi dalam Ekosistem

Makhluk hidup memerlukan minimal 30 sampai 40 unsur kimia, dari sekitar 92 unsur-unsur kimia yang
diketahui, untuk keperluan hidup dan pertumbuhannya. Nutrisi juga dikenal sebagai garam-garam
biogenik yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok utama, yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro.

a. Nutrisi makro

Nutrisi ini diperlukan relatif dalam jumlah yang banyak, dan mempunyai peranan kunci dalam
pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi penting yang termasuk kelompok ini adalah
hidrogen, karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka bersama-sama membentuk sekitar 95 % dari berat kering
materi hidup. Keempat nutrisi ini didapatkan dari bentuk gas di atmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk
nutrisi makro ini, yang diperlukan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit diantaranya adalah kalium,
posfor dan sulfur.

b. Nutrisi mikro

Nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, tetapi sangat penting untuk
kehidupan. Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh tumbuhan. Beberapa nutrisi mikro
seperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron, berasal dari batuan yang terlepas akibat proses
penghawaan.

Siklus Biogeokimia
Telah dipahami bahwa berfungsinya ekosistem tergantung pada sirkulasi dan nutrisi. Apabila
nutrisi tidak tersirkulasikan, maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia dan pertumbuhan menjadi
terbatas. Begitu pentingnya permasalahan ini, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menentukan
jalannya siklus nutrisi ini.

Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan organik/nutrisi dalam
ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan, melainkan
berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui
udara, tanah atau air. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melalui daur ulang yang melibatkan
komponen biotik dan abiotik ini dikenal dengan sebutan daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dalam suatu ekosistem. Siklus biogeokimia meliputi :
siklus air, siklus sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, Siklus karbon dan oksigen.

A.Siklus air

Semua organisme hidup memerlukan air untuk melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena itu,
ketersediaan air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil air, langsung dari
air permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan tumbuhan mengambil air dari air tanah
dengan menggunakan akarnya. Manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah yang ada di daratan.
Air keluar dari hewan dan manusia berupa urin dan keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui proses
transpirasi.

B.Siklus sulfur (Belerang)

Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak terdapat di kerak
bumi. Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan hewan dan manusia
mendapatkannya dari tumbuhan yang mereka makan. Perhatikan skema daur sulfur di samping ini.

C.Siklus fosfor

Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor pembatas produktivitas
ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan asam nukleat, protein, ATP dan
senyawa organik vital lainnya. Fosfor satu-satunya daur zat yang tidak berupa gas, sehingga daurnya
tidak melalui udara. Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di perairan atau
dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk daur ulangnya ke ekosistem darat, salah
satunya melalui burung-burung laut yang mengambil fosfor melalui rantai makanan laut dan
mengembalikan ke darat melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan. Perhatikan skema daur
fosfor di samping ini.

D.Siklus Nitrogen

Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan berbagai molekul organik
esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) dan
kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer. Gas nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui
fiksasi nitrogen oleh bakteri (Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) dan
jamur (Mycorhiza) nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia (NH3) oleh
bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia disebut amonifikasi. Nitrogen yang masuk ke
tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat (NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh
tumbuhan dan akan hewan melalui proses mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia
yang dihasilkan melalui proses amonifikasi dan mineralisasi oleh bakteri nitrit (nitrosomonas dan
nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit (NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat
(nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3−). Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion
nitrat disebut nitrifikasi. Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan
hewan mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik (protein) yang terkandung pada tumbuhan dan
hewan yang dimakan. Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi (Thiobacillus denitrificans,
Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses
penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut denitrifikasi.

E.Siklus karbon oksigen dan karbon

Oksigen terdapat di alam dalam bentuk (O2, CO2, dan H2O). Dan berbagai ikatan organik
penting lain seperti karbonat, protein, dan sebagai ion yang teratur (misalnya : nitrat maupun karbonat).
Silus oksigen pada dasarnya diawali oleh proses organik. Pada tumbuhan, sintesa karbohidrat akan
terbentuk dengan menggabungkan karbondioksida (CO2) dengan air (H2O) dengan bantuan sinar
matahari, dan melepaskan oksigen sebagai hasil sampingnya, proses ini disebut dengan fotodintesis.
Oksigen (O2) termasuk kedalam komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan
makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon berkaitan erat dengan daur oksigen di alam
kita ini.

Sedangakan karbon banyak terdapat di atmosfir, umumnya dalam bentuk CO2. Yaitu dengan
konsentrasi di atmosfer diperkirakan 0,03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia
dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara dan asap pabrik. Siklus karbon sangat erat kaitannya
dengan siklus oksigen. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan
dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akakn membentuk batubara didalam tanah. Batubara
akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara. Di ekosisrem air,
pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secar tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air
dengan membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber
karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendir dan organisme heterotrof lainnya.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah
bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 pada air.

Disamping itu karbon dioksida termasuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop
(tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses fotosintesis dan kemosintesis.
Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik dan berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan
ekskresi ke lingkungan.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR AGROEKOSISTEM

Semua yang berpengaruh terhadap struktur dan fungsi ekosistem berpengaruh pula di sini. Kecuali ada
beberapa faktor lain yang berpengaruh antara lain :

Kompetisi (intra/antar spesifik)

Kompetisi adalah interaksi individu yang sama spesies atau spesies yang berbeda (manusia, hewan atau
tumbuhan) berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu. Kompetisi ini bisa dalam bentuk
memperebutkan makanan, wilayah, cahaya, pekerjaan, perempuan, laki-laki, dll. Dengan demikian,
kompetisi dapat dari spesies yang sama (intraspesifik) atau spesies yang berbeda (antarspesies). Dalam
kedua kasus, jenis interaksi ini merupakan sebuah proses selektif yang berpuncak pada umumnya dengan
pelestarian bentuk kehidupan yang lebih baik disesuaikan dengan lingkungan, dan dengan kepunahan
individu dengan daya rendah adaptif.

Kompetisi antar populasi disebut juga kompetisi interspesifik. Kompetisi interspesifik terjadi jika dua
atau lebih populasi pada suatu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan
kebutuhan tersebut terbatas. Kebutuhan hidup antara lain berupa makanan, cahaya, air atau ruang. Akibat
kompetisi interspesifik sama dengan kompeitisi intraspesifik. Contoh kompetisi interspesifik adalah
kompetisi beberapa jenis burung di hutan yang memakan jenis serangga yang sama.

Beberapa factor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada
tumbuhan, yaitu :

1. Jenis tanaman

Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, sistem perakaran, bentuk pertumbuhan secara fisiologis.
Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki system perakaran yang menyebar luas sehingga
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara. Sebagai contoh : bentuk daun yang lebar
pada daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam
memperebutkan air.

2. Kepadatan tumbuhan

Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan terhadap zat-zat
makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.

3. Penyebaran tanaman

Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas).
Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada
tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran
tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.

4. Waktu
Dalam hal ini waktu adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Periode 25-30% pertama dari daur
tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan.

Pengelolaannya antara lain :

v Pembajakan

v pergiliran tanaman

v rotasi pengelolaan

v Pembakaran

v Pemupukan

v Irigasi

v penendalian hama/penyakit

v varietas baru

Dari sekian banyak pengelolaan itu sebagian besar telah dibicarakan pada disiplin ilmu lain seperti ilmu
bercocok tanam, pengendalian pengganggu dan lain-lain. Untuk tidak mengalami duplikasi maka di sini
hanya akan dibicarakan mengenai pengendalian hama/penyakit dipandang dari segi ekologi.

Pengendalian pengganggu

Apa yang dibicarakan di sini lebih bersifat konsep, sedangkan teori-teori yang lebih mendalam
juga praktek-praktek pengendaliannya sudah dibicarakan didisiplin ilmu hama, ilmu penyakit dan ilmu
gulma.

Di dunia binatang dan tumbuhan dikenal adanya strategi hidup, yaitu strategi r (pada suatu ekstrem) dan
strategi K (pada ekstrem yang lain).

r = diambil dari rumus pertumbuhan populasi

K = diambil dari asimtot atas kurve sigmoid

Ciri-ciri masing-masing adalah sebagai berikut :

v Strategi r : yaitu Jenis-jenis kehidupan yang hidupnya opportunis, jadi bersifat :

ü Menempati habitatnya hanya secara tradisional

ü Mobilitasnya tinggi

ü Ukuran tubuhnya kecil, sehingga perlu enersi yang besar. Karena hal-hal di atas,maka tidak
mempunyai mekanisme pertahanan dan kompetisi. Dengan demikian dapatlah dinyatakan hide dan seek.

ü Memanfaatkan habitat secara cepat


ü Adanya reproduksinya besar. Sebagai contoh : lalat, nyamuk.

v Strategi K : yaitu jenis-jenis kehidupan yang menjaga habitat sedemikian rupa agar

tidak rusak,oleh karena itu populasinya selalu di bawah daya dukung habitatnya.

Dengan demikian :

ü Menyesuaikan diri dengan habitat

ü Mempunyai mekanisme adaptasi, kompetisi dan pertahanan sehubungan dengan strategi hidup
kehidupan di atas maka makhluk pengganggu tidak terlepas dari sifat itu. Seorang pemilik perkebunan
kopi dan coklat di Afrika yaitu CONWAY (1977) berdasarkan pengalamannya menemukan bahwa setiap
cara pengendalian hanya cocok untuk pengganggu dengan strategi hidup tertentu saja
PENUTUP
A. Kesimpulan

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke energi yang lain. Aliran
energi bersifat searah (tidak siklis).

Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Yang mana ada tiga
jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

Siklus hara adalah sistem daur ulang alam. Semua bentuk daur ulang memiliki umpan balik yang
menggunakan energi dalam proses menempatkan sumber daya material kembali mulai digunakan.

Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :

Kepentingan Nutrisi dalam ekosistem

Siklus Biogeokimia

Agroekosistem dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:

Kompetisi (inta/antarspesifik)

Pengolahannya

Kompetisi inter dan intra spesifik dapat menyebabkan adanya kemampuan bersaing antar tanaman yang
membutuhkan nutrisi dan zat-zat hara yang cukup dan sesuai dengan jenis tanaman tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Emanuel,A.P.,1997. Biologi,PT Galaxy Puspa Mega,Jakarta

Hewitt,Paul G,Dkk.2007.Integrated science. San Fransisco: Addison Wesley 1301

Sansome St.

Berybunut, 2012. Biogeokimia, http://berybunut.wordpress.com,

Diakses 18 oktober 2022

Meylanihusain,2012. Aliran dalam ekosistem, http://meylanihusain2027.wordpress.com,

Diakses 18 oktober 2022

Masteropx,2012. Aliran Energi dalam ekosistem, ,http://masteropik.blogspot.com,

Diakses 18 oktober 2022

Lestari, lis,2012. Daur Air dan Daur Fosfat, http://www.kamusq.com, diakses 18 oktober 2022

Sasongko, Agung, 2001. BIOLOGI, PT. Pabelan, Surakarta

Soerya,2012. Jaring-Jaring Makanan, http://soerya.surabaya.go.id, diakses 18 oktober 2022

Soerya, 2012. Piramida Ekologi, http://soerya.surabaya.go.id, diakses 18 oktober 2022

Zakapedia, 2012. Arus Energi dalam Rantai Makanan, http://www.zakapedia.com/

Diakses 18 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai