Anda di halaman 1dari 8

C.

Menjelaskan konsep ekoenergenetika


Pengertian Ekoenergitika
Energetika diterjemahkan dari ergenetics yang dalam kamus Webster’sSeventh New
Collegiate Dictionary berarti cabang ilmu mekanika yang berkaitandengan energi dan
trasformasinya. Eko-energetika ialah bidang ekologi yangmemperbincangkan terutama
tentang peran energi dan transformasinya dalamekologi. Ekoenergenetik adalah kajian tentang
energy dan proses perubahannya darisatu bentuk ke bentuk yang lain yang terjadi di
alam ekosistem. Kajian tentangenergy meliputi konsep energy, sumber energy bentuk-bentuk
energy, dan manfaatenergy. Sedangkan kajian tentang transformasi energy meliputi
perubahan bentukenergy yang berlangsung di dalam system hidup, system tak hidup, dan pada
duasystem yaitu biosistem dan fisika system secara berantai
Hukum termodinamika adalah prinsip pemersatu biologi yang penting . Prinsip-prinsip ini
mengatur proses kimia (metabolisme) di semua organisme biologis. Hukum Pertama
Termodinamika, juga dikenal sebagai hukum kekekalan energi , menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan. Ini dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi
energi dalam sistem tertutup tetap konstan.
1. Hukum Dasar Ekoenergetika
Didasarkan oleh hukum Thermodinamika I dan Hukum Thermodinamika II(aspek aspek energy
dan perubahannya mengikuti hokum ini). Thermodinamika Imenyatakan bahwa eregi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapienergy dapat diubah bentuknya dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. MakaThermodinamika I sering disebut sebagai
hokum kekekalan energy. Berdasarkanprinsip kekekalan, maka jumlah energy antara
sebelum dan setelah transformasi harustetap sama, walaupun mungkin dalam bentuk yang
berlainan. Hukum Termodinamika II, hukum ini menanyakan bahwa setiap
terjaditransformasi energy, selalu terjadi pelepasan energy menjadi bentuk energy
yangtidak bermanfaat. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa setiap
terjaditransformasi energy selalu terjadi penyusutan jumlah energy yang
bermanfaat.Meskipun total energy secara keseluruhan tetap tidak berkurang.
2. Anggaran Energi
Anggaran Energi adalah istilah yang berkaitan dengan arah pemanfaatanenergy yang
berhasil ditambat oleh makhluk di dalam suatu ekosistem. Energy secaraumum diarahkan
untuk dua tujuan yaitu untuk kelangsungan hidup dan untuk menjaga kelestarian
jenisnya dalam jangka waktu yang tidak terbatas (bereproduksi:membentuk sel kelamin, aktifitas
seksual, produksi air susu). Untuk kelangsunganhidupnya, makhluk harus menyisihkan sejumlah
energy untuk keperluan memeliharakualitas hidup agar mampu bersaing dan
mengantisipasi factor-faktor mortalitasseperti penyakit, parasit, dan predator. Dalam hal ini
energy dipakai untukmelangsungkan proses fisiologis tubuh, membentuk dan mengganti sel-sel
yang telahrusak, memproduksi hormone dan enzim., dan memproduksi sel-sel yang
rusak.Untuk menjaga kelestarian jenisnya, makhluk hidup harus menyisipkan
sebagianenerginya untuk keperluan reproduksi. Dalam hal ini, energy dipakai
untukmembentuk sel-sel kelamin dan hormone-hormon kelamin perkembangan
embrio,member nutrisi pada embrio dan hewan muda yang baru dilahirkan.
3. Aliran Energi Yang Terjadi Dalam Ekosistem
Aliran energi yang terjadi pada sebuah ekosistem adalah adanya sebuahproses
berpindahnya energi yang ada pada tingkat trofik tertentu menuju trofiklainnya.
Aliran ini juga bisa digambarkan dalam sebuah rantai makanan, jarring-jaring makanan dan
juga piramida ekologi. Dalam sebuah rantai makanan akan selaluterjadi sebuah siklus yang akan
selalu berputar. Dan dari siklus inilah akan terjadisebuah perpindahan energi satu sama lainnya.
Dalam hal ini energi yang didapat daritingkat rantai makanan pertama akan perpindahan
pada tingkat berikutnya danmenjadi sebuah energi baru. Tingkatan trofik pada
sebuah rantai makanan padadasarnya terdiri atas tiga jenis. Tingkatan trofik pertama adalah
tingkatan terendahdimana yang duduk disini adalah makhluk yang tidak bisa
memangsa sepertitumbuhan. Dilanjutkan dengan tingkat trofik kedua yang berupa hewan
herbivora.
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanyadapat
digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitarsetengahnya dari rata-rata
sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsioleh mekanisme fotosintesis, dan juga
hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yangdiubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar
dari sistem berupa panas,dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan
dipakai lagi untukproses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan masuk ke dalam rantai makanandan jaring-
jaring makanan. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinyakehilangan sejumlah
energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energiberkurang atau menurun ke arah
tahapan berikutnya dari rantai makanan.Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 % energi
yang dikandung tumbuhan,demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi
yang dikandungmangsanya. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan
disimpandalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materiorganik.
Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiaptingkat pengurai
memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehinggaterlepaskan sejumlah panas keluar
dari system.
A. Memahami Konsep Hukum Termodinamika 1 Dan 2 Serta dapat
mengkaitkan/memberikan contohnya didalam persoalan biologi.

1. Hukum Pertama Termodinamika dalam Sistem Biologi


Semua organisme biologis membutuhkan energi untuk bertahan hidup. Dalam sistem
tertutup, seperti alam semesta, energi ini tidak dikonsumsi tetapi diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Sel, misalnya, melakukan sejumlah proses penting. Proses-proses ini
membutuhkan energi. Dalam fotosintesis , energi dipasok oleh matahari. Energi cahaya diserap
oleh sel-sel pada daun tumbuhan dan diubah menjadi energi kimia. Energi kimia disimpan dalam
bentuk glukosa, yang digunakan untuk membentuk karbohidrat kompleks yang diperlukan untuk
membangun massa tanaman.
Energi yang tersimpan dalam glukosa juga dapat dilepaskan melalui respirasi sel. Proses ini
memungkinkan organisme tumbuhan dan hewan untuk mengakses energi yang tersimpan dalam
karbohidrat, lipid, dan makromolekul lainnya melalui produksi ATP. Energi ini diperlukan untuk
melakukan fungsi sel seperti replikasi DNA, mitosis, meiosis, pergerakan sel, endositosis,
eksositosis, dan apoptosis.
Gambar dibawah Menunjukkan beberapa tingkat energi di dalam sistem. Total energi dari
sistem U adalah jumlah energi dari masing-masing partikel. Untuk menggambarkannya,
asumsikan bahwa semua partikel adalah sama dan tidak berinteraksi satu sama lain. Yang
kemudian masing-masing partikel mempunyai kumpulan yang sama dari tingkat energi, dan
adanya partikel lain tidak menggubah partikel tersebut. Dapat dikatakan bahwa ada kumpulan
tingkat energi tertentu di dalam sistem dan tiap-tiap level (tingkat yang dapat menempati
sejumlah parikel lain. Energi dari tingkat i disebut Ui.

2. Hukum Kedua Termodinamika dalam Sistem Biologi


Hukum Kedua Termodinamika menyatakan bahwa ketika energi ditransfer, akan ada lebih
sedikit energi yang tersedia pada akhir proses transfer daripada di awal. Karena entropi, yang
merupakan ukuran ketidakteraturan dalam sistem tertutup, semua energi yang tersedia tidak akan
berguna bagi organisme. Entropi meningkat saat energi ditransfer.Seperti proses biologis
lainnya, transfer energi tidak 100 persen efisien. Dalam fotosintesis, misalnya, tidak semua
energi cahaya diserap oleh tanaman. Sebagian energi dipantulkan dan sebagian hilang sebagai
panas. Hilangnya energi ke lingkungan sekitarnya menghasilkan peningkatan ketidakteraturan
atau entropi. Tidak seperti tumbuhan dan organisme fotosintesis lainnya, hewan tidak dapat
menghasilkan energi langsung dari sinar matahari. Mereka harus mengkonsumsi tumbuhan atau
organisme hewan lainnya untuk energi.
Semakin tinggi suatu organisme dalam rantai makanan, semakin sedikit energi yang tersedia
yang diterimanya dari sumber makanannya. Sebagian besar energi ini hilang selama proses
metabolisme yang dilakukan oleh produsen dan konsumen utama yang dimakan. Oleh karena itu,
jauh lebih sedikit energi yang tersedia untuk organisme pada tingkat trofik yang lebih tinggi.
(Tingkat trofik adalah kelompok yang membantu ahli ekologi memahami peran spesifik semua
makhluk hidup dalam ekosistem.) Semakin rendah energi yang tersedia, semakin sedikit jumlah
organisme yang dapat didukung. Inilah sebabnya mengapa ada lebih banyak produsen daripada
konsumen dalam suatu ekosistem.
Sistem kehidupan membutuhkan masukan energi yang konstan untuk mempertahankan
keadaan yang sangat teratur. Sel, misalnya, sangat teratur dan memiliki entropi rendah. Dalam
proses mempertahankan keteraturan ini, sebagian energi hilang ke lingkungan atau diubah. Jadi
saat sel dipesan, proses yang dilakukan untuk mempertahankan keteraturan itu menghasilkan
peningkatan entropi di lingkungan sel/organisme. Transfer energi menyebabkan entropi di alam
semesta meningkat.

E. Memahami komponen penyusun rantai makanan dan jenis-jenis rantai makanan


Rantai makanan adalah suatu peristiwa makan dan dimakan, antara makhluk hidup satu
dengan makhluk hidup lainnya yang berada dalam satu ekosistem. Rantai makanan merupakan
bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen
ke konsumen teratas. Rantai makanan ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
masing – masing makhluk hidup tersebut. Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan
dimakan dalam urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut
tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut
produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik
tertinggi disebut konsumen puncak.
Tujuan Rantai Makanan adalah sebagai penyeimbang ekosistem sehingga, populasi suatu
mahluk hidup akan terjaga.Untuk menyelidiki interaksi ekologis yang menentukan aliran energi
dan hubungan predator-mangsa,Untuk Bertahan hidup serta berlangsungnya siklus
kehidupan,Supaya terjalinnya suatu ekostem alam,Untuk membatasi populasi suatu hewan agar
tidak berlebih.
Komponen Rantai Makanan
Adapun Komponen rantai makanan antara lain sebagai berikut:
1. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat memproduksi zat organik dari zat anorganik.
Produsen tidak memakan makhluk hidup melainkan membuat makanan sendiri dengan
melakukan cara fotosintetis. Contoh produsen diantaranya tumbuhan hijau, lumut, dan alga.
2. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan selalu
tergantung kepada organisme yang lain untuk dapat bertahan hidup. Dalam satu rantai makanan,
konsumen dapat dibagi menjadi atas beberapa tingkatan, antara lain:
Konsumen I (primer) , yaitu hewan yang memakan tumbuhan (herbivora) secara langsung.
Contoh konsumen I dalam rantai makanan yaitu kambing, sapi, kelinci dan lain sebagainya.
Konsumen II (sekunder), yaitu hewan yang memakan konsumen primer (karnivora) dan
seterusnya konsumen II dimakan oleh konsumen III (tersier).
Kegiatan makan memakan berlangsung terus-menerus hingga sampai kepada konsumen terakhir
atau disebut dengan konsumen puncak. Konsumen puncak adalah tingkatan paling akhir, dimana
tidak ada lagi makhluk lain yang memakannya, seperti manusia, beruang, singa dan buaya.
3. Dekomposer
Dekomposer merupakan pemeran terakhir dalam rantai makanan. Organisme ini berperan untuk
mengurai bahan organik menjadi bahan anorganik. Dekomposer mengurai bahan organik dari
tumbuhan mati atau bangkai hewan dan mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang
kemudian digunakan oleh produsen untuk berfotosintesis. Dari sinilah siklus rantai makanan
dimulai kembali. Dekomposer disebut juga detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme
dekomposer seperti bakteri pembusuk dan jamur.

Jenis Rantai Makanan


1. Rantai Makanan Perumput (Grazing Food Chain)
Pada umumnya rantai makanan ini dimulai dari tumbuhan sebagai produsen pada tingkat trofik
pertamanya. Urutannya menjadi tumbuhan > herbivora > karnivora > omnivora > detrivor.
Contoh siklus rantai makanan perumput yaitu rumput ==> belalang ==> burung ==> ular==>
Elang==>pengurai.
2. Rantai Makanan Detritus/Sisa (Detritus Food Chain)
Pada rantai makanan ini tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Detritivor
merupakan suatu organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan cara memakan sisa-sisa
makhluk hidup. Detritus ini yang akan menjadi bahan makanan (nutrien) untuk cacing,
crustacean, lipan dan makhluk sejenis lainnya. Urutannya menjadi: detritivor– herbivora –
karnivora – omnivora.
Contoh rantai makanan detritus yaitu detritus (bakteri/jamur) ==> ulat == -> burung.
Adapun tiga macam rantai makanan pokok diantaranya yaitu:
Rantai Pemangsa merupakan hal yang utama didalam rantai pemangsa adalah tumbuhan yang
berperan sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan herbivora sebagai konsumen
tingkat I, kemudian dilanjutkan dengan hewan karnivora sebagai konsumen tingkat II. Dan
berakhir dengan dimangsa oleh hewan karnivora atau omnivora sebagai konsumen III.Contoh
Rantai Pemangsa: Rumput == > Belalang == > Katak == > Ular
Rantai Parasit merupakan suatu organisme parasit adalah organisme yang hidup dengan cara
merugikan organisme yang lainnya (inangnya). Jadi, rantai parasit merupakan jenis rantai
dimana organisme kecil memangsa organisme besar. Contoh parasit diantaranyabakteri, benalu,
dan cacing. Contoh Rantai Parasit: Kerbau == > kutu == > burung jalak == > elang.
Rantai Saprofit merupakan suatu organisme saprofit adalah organisme yang mampu mengurai
sisa-sisa organisme yang telah mati. Contoh dari organisme ini adalah bakteri, lumut kerak dan
juga jamur. Jadi, rantai sporofit merupakan jenis rantai yang dimulai dari penguraian bangkai
makhluk hidup oleh organisme saprofit (bakteri atau jamur). Organisme saprofit dapat mengurai
bahan organik sisa bangkai makhluk hidup (bahan organik) menjadi bahan anorganik (mineral)
yang kemudian dapat diserap kembali oleh tumbuhan.

F. Memahami dan menjelaskan jaring-jaring makanan


Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling
berhubungan yang tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Jadi, rantai makanan adalah bagian
dari jaring-jaring makanan dalam cakupan yang lebih luas.Lalu, apa yang membedakan antara
rantai makanan dengan jaring-jaring makanan? Pada jaring-jaring makanan, organisme yang
terkumpul memiliki beberapa jenis yang bisa dipilih menjadi makanannya.Sedangkan pada rantai
makanan, jenis organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja.
Meskipun ada beberapa organisme, tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada
pada jaring-jaring makanan.
Contoh Jaring-Jaring Makanan
Gambar disamping merupakan contoh dari jaring-jaring makanan. Pada gambar tersebut terdapat
5 rantai makanan yang saling berhubungan. Rantai makanan tersebut diantaranya :
Bunga ⇒ Ulat ⇒ Burung pipit ⇒ Elang
Sawi ⇒ Ulat ⇒ Burung pipit ⇒ Elang
Sawi ⇒ Belalang ⇒ Katak ⇒ Elang
Sawi ⇒ Belalang ⇒ Burung Pipit ⇒ Elang
Sawi ⇒ Tikus ⇒ Elang
Keterangan :
1. Organisme pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan
sendiri seperti tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau atau organisme autotrof sering disebut
sebagai produsen. Pada gambar diatas, yang berperan sebagai produsen adalah bunga dan
sawi.
2. Organisme pada tingkat trofik kedua disebut konsumen primer atau konsumen pertama.
Konsumen pertama biasanya diduduki oleh hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Pada
gambar diatas, yang berperan sebagai konsumen pertama adalah tikus, ulat, dan belalang.
3. Organisme pada tingkat trofik ketiga disebut konsumen sekunder atau konsumen kedua.
Konsumen kedua diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Pada gambar diatas yang
berperan sebagai konsumen kedua adalah burung pipit dan katak.
4. Organisme pada tingkat trofik tertinggi disebut konsumen puncak. Pada gambar diatas, yang
berperan sebagai konsumen puncak adalah burung elang.

Anda mungkin juga menyukai