NIM : 212531321
Kelas : A
TUGAS RANGKUMAN BIOKIMIA
Bioenergetika
Makhluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas hidupnya.
Untuk mendapatkan energi, makhluk hidup memperolehnya dari sumber energi.
Sumber energi dapat diperoleh dari makanan, dimana melalui makanan makhluk
hidup menghasilkan energi berupa panas yang berperan dalam menghangatkan
suhu tubuh. Makhluk hidup juga memperoleh energi dari cahaya matahari.
Cahaya matahari dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh makhluk hidup dan
khusus untuk organisme autotrof, cahaya matahari dibutuhkan untuk proses
fotosintesis. Dengan bantuan energi dari sinar matahari, organisme autotrof akan
mengubah zat-zat anorganik menjadi senyawa kompleks yang merupakan sumber
makanan dan nantinya akan menjadi sumber energi bagi organisme heterotrof.
Tanpa energi, makhluk hidup tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya
karena apabila makhluk hidup tidak memiliki energi, maka tubuh makhluk hidup
tidak akan memiliki tenaga untuk berfungsi menjalankan kegiatan sehari-hari.
Energi digunakan untuk menggerakkan otot yang ada sehingga makhluk hidup
dapat bergerak. Dengan demikian, hal yang dilakukan sehari-hari seperti berjalan,
menulis, duduk, dan lain sebagainya tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya
energi yang menggerakkan otot tubuh.
Energi juga dibutuhkan untuk mengatur sistem-sistem yang ada di dalam
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup tersusun atas sistem-sistem yang kompleks
yang tidak luput dari kebutuhan energi. Sistem-sistem seperti sistem pernafasan,
sistem koordinasi, sistem pencernaan, sistem peredaran darah dan lain sebagainya
memerlukan energi untuk dapat bekerja dengan baik. Selain itu, energi pada
makhluk hidup digunakan untuk menjaga suhu tubuh karena dengan suhu tubuh
yang terjaga, maka sistem yang berada dalam tubuh makhluk hidup menjadi tidak
terganggu.
Bioenergetika adalah studi mengenai mekanisme molekul dimana energi
dihasilkan melalui metabolisme katabolik atau melalui penangkapan cahaya
melalui proses fotosintesis diubah agar dapat digunakan untuk proses
pertumbuhan sel, motilitas dan bertahan hidup bioenergetika atau yang dikenal
dengan termodinamika biokimia adalah studi tentang perubahan kimia yang
menyertai suatu reaksi kimia. Biokimia, seperti namanya, adalah kimia dari makhluk
hidup. Oleh karena itu biokimia menjembatani antara ilmu kimia dengan ilmu biologi,
ilmu yang mempelajari tentang struktur dan interaksi sel dan organisme. Sistem
nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan kerjanya,
sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan menggunakan energi kimia
untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
Prinsip reaksi oksidasi reduksi yaitu reaksi pengeluaran dan perolehan
elektron berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep penting
yang melandasi pemahaman tentang sifat oksidasi biologi. Ternyata banyak
reaksi oksidasi dalam sel hidup dapat berlangsung tanpa peran molekul oksigen.
Adapun untuk mengetahui pembahasan terkait bioenergetika termasuk di
dalamnya energy thermal, termodinamika dan kalor butuh dikaji ulang, sehingga
mendapatkan informasi yang tepat.
Energi yang terdapat di dalam ikatan fosfat (ATP) akan keluar saat akan
digunakan oleh sel untuk berbagai aktivitas kehidupan. Jika sel melakukan
kegiatan, maka energi kimiawi dari ikatan fosfat akan terlepas dan berubah
menjadi energi bentuk lain seperti energi mekanik untuk kerja kontraksi otot,
energi listrik untuk meneruskan impuls saraf, energi sintesis untuk membangun
senyawa pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke sekeliling sel dan hilang
sebagai energi panas. Dalam system biologi, panas yang dihasilkan oleh proses
oksidasi tidak dapat dipakai sebagai sumber energy. Proses pembakaran dalam
system biologi berlangsung tanpa nyala atau pada suhu yang rendah. Energy
bebas yang terkandung dalam molekul organic diubah dan disimpan dalam bentuk
energy kimia, yaitu dalam struktur kovalen dari gugus fosfat dalam molekul
adenosine trifosfat (ATP) yang terbentuk dengan perantaraan enzim dari
adenosine difosfat (ADP) dan senyawa fosfat anorganik (Pi). Reaksi yang
menghasilkan energi bebas disebut reaksi eksergonik. Sebaliknya dalam proses
anabolisme diperlukan energi bebas yang diperoleh dari ATP. Reaksi yang
memerlukan energi bebas disebut reaksi endergonik.