Anda di halaman 1dari 27

BIOENERGETIKA

Pertemuan II
apt. Eri Marwati, S.Farm, M.Si
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami ikatan berenergi tinggi dan
senyawa-senyawa berenergi tinggi
2. Memahami reaksi oksidasi reduksi dan
koenzim utama reaksi oksidasi reduksi
(oksidasi biologis)
3. Memahami rantai respiratorik dan fosforilasi
oksidatif
Makanan Sebagai Sumber Energi
• Manusia demi kehidupannya sangat ditentukan oleh berlangsungnya atau
bergeraknya proses-proses dalam tubuhnya, seperti berlangsungnya proses
peredaran/sirkulasi darah, denyut jantung, pernapasan, pencernaan, proses-
proses fisiologis lainnya, selanjutnya bergerak melakukan berbagai kegiatan
atau melakukan pekerjaan fisik, untuk itu semua diperlukan energy.
• Energi dalam tubuh manusia dapat timbul dikarenakan adanya pembakaran
karbohidrat, protein, dan lemak, dengan demikian agar manusia selalu
tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula
ke dalam tubuhnya. Manusia yang kurang makan akan leemah baik daya
kegiatan, pekerjaan-pekerjaan fisik maupun daya pemikirannya karena
kurangnya zat-zat makanan yang diterima tubuhnya dalam menghasilkan
energi.
• Dalam pengertian makanan sebagai sumber energy ternyata energy
makanan dalam proses-proses yang terjadi dalam tubuh hanya sebagian saja
yang diubah menjadi tenaga, sedangkan lainnya diubah menjadi panas.
Definisi Bioenergetika
• Bioenergetika/termodinamika biokimia adalah ilmu
tentang perubahan energi yang menyertai reaksi
biokimia.
• Energi adalah istilah yang banyak digunakan yang
mewakili suatu konsep yang abstrak.
• Sebagai contoh  ketika kita merasa letih, kita dapat
mengatakan kita tidak memiliki energi; dan kita
membaca tentang kebutuhan untuk menemukan
alternatif sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui.
Sifat Energi
• Energi diketahui dan dikenali melalui akibat-akibatnya.
• Energi tidak dapat dilihat, disentuh, di cium, atau di
timbang.
• Energi biasa didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kerja (Kerja sbg gaya X jarak)
• Semua bentuk energi mampu melakukan kerja
(dengan kata lain, mampu memberikan suatu gaya
disepanjang jarak tertentu), tetapi tidak semuanya
relevan dengan kimia.
Energi Kinetik
• Energi kinetik  energi yang dihasilkan oleh
benda bergerak adalah salah satu bentuk
energi yang menarik perhatian khusus dari
para kimiawan.
• Bentuk energi yang lain mencakup energi
radiasi, energi termal, energi kimia, dan energi
potensial.
Energi Radiasi
• Energi radiasi (radiasi energy), atau energi
matahari, berasal dari matahari dan
merupakan sumber energi utama dari Bumi.
• Energi matahari memanaskan atmosfer dan
permukaan Bumi, merangsang pertumbuhan
tanaman melalui proses yang dikenal sebagai
fotosintesis, dan mempengaruhi pola iklim
dunia.
Energi Termal
• Energi termal (thermal energy) adalah energi yang
berkaitan dengan gerak acak atom-atom dan molekul.
• Secara umum, energi termal dapat dihitung dari
pengukuran suhu.
• Makin kuat gerakan atom-atom dan molekul dalam
suatu materi, makin panas materi itu dan makin besar
energi termalnya.
• Tetapi, kita harus membedakan secara hati-hati
antara energi termal dan suhu.
• Secangkir kopi pada suhu 70oC mempunyai
suhu yang lebih tinggi dibanding bak yang
terisi air hangat pada suhu 40oC, tetapi energi
termal yang tersimpan dalam bak air itu jauh
lebih banyak karena volume dan massanya
yang lebih besar dibanding kopi tersebut dan
karenanya lebih banyak molekul air dan lebih
banyak gerakan molekul.
Energi Kimia
• Energi kimia (chemical energy) tersimpan
dalam satuan struktur zat kimia; besarnya
ditentukan oleh jenis dan susunan atom-atom
penyusunnya.
• Ketika zat-zat terlibat dalam reaksi kimia,
energi kimia dilepaskan, disimpan, atau
diubah menjadi bentuk energi lainnya.
Energi Potensial
• Energi potensial (potential energi) energi yang
tersedia akibat posisi benda.
• Sebagai contoh, karena ketinggiannya, sebuah batu
di puncak bukit memiliki energi potensial lebih besar
dan akan membuat percikan yang lebih besar bila
jatuh ke dalam air dibanding batu serupa yang
letaknya lebih dibawahnya.
• Energi kimia dapat ddianggap sebagai suatu bentuk
energi potensial karena berkaitan dengan letak relatif
dan susunan atom-atom dalam suatu zat.
• Semua bentuk energi pada prinsipnya dapat
diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk
energi lainnya.
• Kita merasa hangat ketika berdiri dibawah sinar
matahari karena energi radiasi diubah menjadi
energi termal dalam kulit kita.
• Ketika kita berolahraga, energi kimia yang
tersimpan dalam tubuh digunakan untuk
menghasilkan energi kinetik.
• Walaupun energi dapat memiliki berbagai bentuk
yang berbeda yang dapat diubah, ilmuwan telah
menyimpulkan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan maupun diciptakan.
• Ketika satu bentuk energi hilang, bentuk energi yang
lain (dengan besar yang sama) pasti akan terbentuk,
dan sebaliknya.
• Asas ini dirangkum dalam hukum kekebalan energi
(law of conservation of energy); nilai total energi
alam semesta diasumsikan konstan.
Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia
• Energi yang berlangsung selama reaksi kimia memiliki
sisi praktis yang sama seperti hubungan massa.
• Hampir semua reaksi kimia menyerap atau
menghasilkan (melepaskan) energi, umumnya dalam
bentuk kalor.
• Kalor (heat) adalah perpindahan energi temal antara
dua benda yang suhunya berbeda.
• Ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai
reaksi kimia disebut termokimia (thermochemistry)
• Sistem biologis pada dasarnya bersifat
isotermik dan menggunakan energi kimia
untuk menjalankan proses-proses kehidupan.
• Perubahan energi bebas Gibbs (ΔG) adalah
bagian dari perubahan energi total dalam
suatu sistem yang tersedia untuk melakukan
kerja yaitu energi yang bermanfaat yang juga
dikenal sebaga potensial kimia.
Sistem Biologis
(Hukum Dasar Termonidamika)
• Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi
total suatu sistem, termasuk sekitarnya, tetap konstan. Hal
ini mengisyaratkan bahwa didalam sistem total, energi tidak
hilang atau bertambah selama perubahan. Namun, energi
dapat dipindahkan dari suatu bagian sistem ke bagian lain
atau diubah menjadi bentuk energi lain. Pada sistem hidup,
energi kimia dapat diubah menjadi bentuk energi lain.
• Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa entropi
total suatu sistem harus meningkat jika suatu proses terjadi
secara spontan. Dalam kondisi suhu dan tekanan yang
konstan, hubungan antara perubahan energi bebas (ΔG)
suatu sistem yang bereaksi dan perubahan entropi (ΔS).
Hukum Termodinamika Pertama
• Hukum temodinamika pertama (first law of
thermodynamics), yang didasarkan pada
hukum kekebalan energi, menyatakan bahwa
energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan.
Perubahan energi dalam ∆E dirumuskan
dengan :

∆E = Et – Ei

• Dimana Ei dan Et berturut turut adalah energi


dalam sistem pada keadaan awal dan keadaan
akhir.
Fosfat Berenergi Tinggi Berperan dalam
Pengambilan dan Pemindahan Energi
• Semua organisme harus mendapat pasokan energi bebas dari
lingkungannya  Bertahan hidup. Organisme autotrofik (eksergonik
sederhana) Mis. Energi sinar matahari (tanaman hijau), reaksi Fe 2+ 
Fe3+ (beberapa bakteri).
• Organisme heterotrofik memperoleh energi bebas dengan
menggabungkan metabolismenya dengan penguraian molekul organik
kompleks dalam lingkungan organisme tersebut.
• ATP berperan sentral dalam pemindahan energi bebas dari proses
eksergonik ke proses endergonik. ATP adalah suatu nukleosida trifosfat
yang mengandung adenin, ribosa, dan tiga gugus fosfat. Dalam reaksi-
reaksi didalam sel, ATP berfungsi sebagai kompleks Mg 2+. Pentingnya
fosfat dalam metabolisme perantara mulai tampak jelas dengan
ditemukannya peran ATP, ADP, dan fosfat anorganik (P i) dalam glikolisis.
• Terdapat 3 sumber utama ῀P yang ikut serta
dalam konservasi energi atau penangkap
energi yaitu :
1. Fosforilasi oksidatif
2. Glikolisis
3. Siklus asam sitrat
Oksidasi-Reduksi (Oksidasi Biologis)

• Senyawa yang kehilangan elektron dikatakan dioksidasi, dan senyawa yang


mendapatkan elektron dikatakan direduksi.
• Pada organisem aerobik, oksigen merupakan aseptor electron terakhir. Akan
tetapi bahan bakar tidak langsung dioksidasi oleh O 2. Sebagian gantinya,
mereka memindahkan electron ke 3 koenzim khusus pengangkut electron yaitu
nikotinamida adenine dinukleotida (NAD), nikotinamida adenine dinukleotida
difosfat (NADP) dan flavin adenine dinukleotida (FAD) (Diane S. Colby, 1988)
• Enzim yang berperan dalam oksidasi dan reduksi disebut oksidoreduktase dan
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu oksidase, dehidrogenase,
hidroperoksidase, dan oksigenase.
• Oksioreduktase memiliki berbagai fungsi dalam metabolism, oksidase, dan
dehidrogenase berperan penting dalam respirasi, hidroperoksidase melindungi
tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas, dan oksigenase memerantarai
hidroksilasi obat dan steroid.
Oksidase menggunakan oksigen sebagai
akseptor hydrogen
• Oksidase mengatalisis pengeluaran hidrogen
dari suatu subtrat yang menggunakan oksigen
sebagai akseptor hidrogen.
• Enzim ini menghasilkan air atau hidrogen
peroksida sebagai produk reaksi.
Rantai Respiratorik dan Fosforilasi Oksidatif
• Organisme aerob mampu menangkap jauh
lebih banyak energi bebas dalam subtract
respiratorik daripada organisme anaerob yang
berlangsung didalam mitokondria yang
disebut power house (pabrik energi) sel.
• Respirasi digabungkan dengan pembentukan
zat antara berenergi tinggi yaitu ATP oleh
fosforilasi oksidatif.
• Didalam mitokondria terdapat membran luar yang permeable terhadap sebagian
besar metabolit dan membran dalam yang permeable selektif, dan membungkus
matriks didalamnya.
• Membran luar ditandai oleh adanya berbagai enzim, termasuk asil-KoA sintetase dan
gliserolfosfat asiltransferase. Adenilil kinase dan keratin kinase ditemukan diruang
antar membran.
• Fosfolipid kardiolipin terkonsentrasi di membran dalam bersama dengan enzim rantai
respiratorik, ATP sintase, dan berbagai transporter membrane.
• Sebagian besar energi yang dibebaskan selama oksidasi karbohidrat, asam lemak,
dan asam amino terdapat didalam mitokondria sebagai ekivalen pereduksi (reducing
equivalents) (-H atau elekton).
• Enzim-enzim asam sitrat dan oksidasi-β terdapat didalam mitrokondria bersama
dengan rantai respiratorik (respiratory chain) yang mengumpulkan dan mengangkut
ekuivalen pereduksi, serta mengarahkan enzim-enzim tersebut menuju reaksi akhir
dengan oksigen untuk menghasilkan air dan komponen fosforilasi oksidatif, yaitu
proses penyerapan energi bebas yang dihasilkan sebagai fosfat berenergi tinggi.
• Molekul pembawa redoksi dikelompokkan menjadi empat
kompleks rantai respiratorik dimembran dalam mitokodria.
• Tiga dari empat kompleks tersebut mampu menggunakan energi
yang dibebaskan dalam gradient redoks untuk memompa
proton ke luar membran dan menciptakan suatu potensial
elektrokimia antara matriks dan ruang membran dalam.
• ATP sintase menembus dan bertindak sebagai suatu motor
pemutar yang menggunakan energi potensial dari gradient
proton atau proton motive force untuk membentuk ATP dari ADP
dan Pi. Dengan cara ini, oksidasi dikopel secara erat dengan
fosforilasi untuk memenuhi kebutuhan energi sel.
Tugas Individu
• Jelaskan hubungan antara perubahan energi
bebas (ΔG) suatu sistem yang bereaksi dan
perubahan entropi (ΔS) yang menghubungkan
kedua hukum termodinamika beserta
persamaan rumusnya !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai