OLEH:
A. Pengertian Ekosistem
Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara timbal balik
dengan lingkungannya. Interaksi timbal balik ini membentuk suatu sistem yang kemudian
kita kenal sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Dengan kata lain ekosistem merupakan
suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan
lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan biotik (makhluk
hidup) maupun abiotik (non makhluk hidup). Sebagai suatu sistem, di dalam suatu
ekosistem selalu dijumpai proses interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
antara lain dapat berupa adanya aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan, dan pengendalian.
Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang
melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan
tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya.
Gatra yang dapat digunakan sebagai ciri keseutuhan ekosistem adalah energetika (taraf
trofi atau makanan, produsen, konsumen, dan redusen), pendauran hara (peran pelaksana
taraf trofi), dan produktivitas (hasil keseluruhan sistem). Jika dilihat komponen biotanya,
jenis yang dapat hidup dalam ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain
yang tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan juga oleh
keseluruhan jenis dan faktor-faktor fisik serta kimia yang menyusun ekosistem tersebut.
Berbagai konsep ekosistem pada dasarnya sudah mulai dirintis oleh beberapa pakar
ekologi. Pada tahun 1877, Karl Mobius (Jerman) menggunakan istilah biocoenosis.
Kemudian pada tahun 1887, S.A.Forbes (Amerika) menggunakan istilah mikrokosmos. Di
Rusia pada mulanya lebih banyak digunakan istilah biocoenosis, ataupun geobiocoenosis.
Istilah ekosistem mula-mula diperkenalkan oleh seorang pakar ekologi dari Inggris,
A.G.Tansley, pada tahun 1935. Pada akhirnya istilah ekosistem lebih banyak digunakan
dan dapat diterima secara luas sampai sekarang.
Konsep dari Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran
energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme.
Materi dalam bentuk nutrient didaurkan di dalam suatu ekosistem, atau antar
ekosistem dalam biosfer
=>Siklus Biogeokimiawi
Siklus Biogeokimiawi
Siklus Karbon
Siklus Nitrogen
Siklus Sulfur
Siklus Hidrologi
Daya lenting adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk kembali normal atau
besarnya kemampuan ekosistem untuk memulihkan diri bila memperoleh gangguan.
Lingkungan alami jika diganggu dan melebihi daya lentingnya, maka akan terjadi
kerusakan lingkungan. Artinya kualitas lingkungan hidup akan terus menurun. Dalam
lingkungan yang normal atau alami, antar komponen menjalin interaksi. Interaksi tersebut
terjadi antara komponen abiotik dengan biotik maupun antar komponen yang ada dalam
kedua komponen tersebut.
2. Interaksi antarorganisma
3. Interaksi antarpopulasi
4. Interaksi Antarkomunitas
Ekosistem alami adalah ekosistem yang belum pernah ada campur tangan manusia.
Peran dari ekosistem alami adalah untuk menjaga keseimbangan berbagai ekosistem di
sekitarnya. Inilah sebabnya, kalau salah satu ekoosistem yang rusak, maka hal ini akan
memengaruhi dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Contohnya hutan belantara di
Sumatra, Kalimantan, Irian, dan Sulawesi. Komponen-komponennya lebih lengkap, tidak
memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi
sendiri, dan selalu dalam keseimbangan.
1. Ekosistem Air
2. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang terbentuk dan berada di darat
atau tanah. Ekosistem darat ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu ekosistem
hutan, padang pasir, padang rumput, taiga, dan tundra. Perbedaan jenis-jenis
ekosistem darat ini berdasarkan tingkat curah hujan dan iklimnya. Misalnya
ekosistem hutan hujan, yang memiliki tingkat atau curah hujan lebih tinggi
dibandingkan dengan hutan tropis.
Lalu ekosistem padang rumput tentu berbeda dengan ekosistem padang
pasir, karena padang rumput memiliki curah hujan yang lebih tinggi dengan iklim
yang suhunya lebih rendah dibandingkan ekosistem gurun pasir yang suhunya
tinggi dengan curah hujan rendah.
Ada juga ekosistem tundra dan taiga. Taiga adalah hutan yang tersusun dari
satu jenis tumbuhan, misalnya cemara, pinus, dan sejenisnya.
Sedangkan tundra adalah suatu ekosistem dengan suhu yang kering dan
dingin, sehingga hanya beberapa hewan dan tumbuhan yang mampu hidup pada
ekosistem ini.