Anda di halaman 1dari 20

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Semua organisme memerlukan makanan agar mendapatkan materi untuk


menyusun tubuhnya dan memperoleh energi untuk tenaga pertumbuhan dan
aktivitasnya. Tanpa materi dan energi tidak mungkin ada kehidupan.organisme
memperoleh energi dari lingkungannya. Tumbuhan hijau yang merupakan produsen
mengambil materi dari tanah dan udara, serta energi dari cahaya matahari. Energi
tersebut selanjutnya digunakan untuk mengadakan fotosintesa, sehingga dihasilkan
pati yang merupakan simpanan energi kimia. Sedangkan hewan dan manusia tidak
dapat menggunakan zat-zat organic dan energi matahari secara langsung untuk
kepentingan tubuhnya. Dengan kata lain, kelangsungan hidup hewan termasuk
manusia sangat tergantung kepada tumbuhan. Dengan demikian, jelas bahwa arus
energi dan siklus materi mengaitkan semua organisme dan lingkungannya menjadi
pola jaring-jaring kehidupan.
Bab ini membahas konsep-konsep yang merupakan hasil studi yang mempelajari
organisme beserta lingkungannya sebagai satu unit. Bagian tersebut dalam biologi
dikenal sebagai ekologi.
Istilah ekologi untuk pertama kali diusulkan oleh seorang biolog Jerman, ernest
Haeckel, pada tahun 1869, meskipun didalam materi tulisan tulisan Hippocrates,
Aristoteles dan filsuf Yunani yang lain-lain, kita dapat membaca beberapa uraian
yang bersifat ekologis. Barau pada sekitar tahun 1900 ekologi merupakan suatu
bidang biologi tersendiri yang jelas, dan baru pada tahun-tahun terakhir decade ke-7
abad ke-20 ini, perkataan ekologi masuk dalam kamus umum, dimana ekologi itu
dipakai dalam berbagai ilmu dan tulisan dalam majalah-majalah popular. Perkataan
ekologi berasal dari kata Oikos yang berarti rumah atau tempat untuk hidup, dan
logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi ekologi adalah ilmu mengenai rumah, atau
secara lebih luas: lingkungan. Oleh karena ekologi disini terutama membahas biologi
kelompok organisme dan proses fungsionil di darat, laut dan kolam, maka kini
dideefinisikan juga sebgai studi struktur dan fungsi dari alam, karena istilah alam
meliputi dunia kehidupan. Sedangkan pengertian yang umum tentang ekologi
aadalah : suatu ilmu tentang interrelasi makhluk-makhluk hidup dengan
lingkunganya.

87
KONSEP EKOSISTEM
Ekologi juga dapat dijelaskan dengan meninjaunya dari sudut taraf organisasi
alam hayati di alam. Kita mengenal taraf-taraf organisasi, yang dapat dibayangkan
sebagai spectrum biologi sebagai berikut :
1. Protoplasma;
2. Sel ;
3. Jaringan;
4. Organ ;
5. System ;
6. Organisme ;
7. Populasi ;
8. Komunitas ;
9. Ekosistem ;
10. Biosfer ;

Ekologi terutama mempelajari bagian bawah dari spectrum, yaitu taraf-taraf di


bawah organisme. Di dalam ekologi, istilah populasi berarti kelompok organisme dari
spesies yang sama. Komunitas atau sering disebut pula Komunita biotic (biotic
community), merupakan kumpulan populasi yang menghuni suatu daerah. Komunitas
dan lingkungan abiotik berfungsi bersama-sama sebagai suatu ekosistem. Istilah
ekosisttem adalah istilah tekhnis dari alam. Dan akhirnya, bahagian bumi dimana
ekosistem bisa beroperasi dinamakan Biosfer.
Perlu disadari bahwa manusia bukan hanya sebagai manipulator
lingkungannya, akan tetapi juga merupakan bagian fungsional dari lingkungannya,
oleh karena untuk kebutuhan makanan, penjernihan air, oksigen dan banyak lagi
keperluan yang lainnya, ia bergantung kepada proses-proses biologi.
STRUKTUR EKOSISTEM
Ekosistem adalah dasar satuan fungsional yang harus dipelajari oleh karena
meliputi organisme dan lingkungannya yang tidak hidup (abiotik), masing-masing
mempengaruhi sesamanya atau berinteraksi serta keduanya perlu untuk
mempertahankan kehidupan di dunia kita ini. Jadi ekosistem tidak hanya kompleks
organisme, tetapi meliputi juga semua factor fisikokimia yang membentuk
lingkungannya.

88
Beberapa aspek fisika lingkungan adalah misalnya, radiasi matahari yang
merupakan factor terpenting diantara factor-faktor abiotik sebagai suplai energi yang
menyokong semua kehidupan. Radiasi tersebut sampai di bumi sebagai sinar
matahari, suatu campurann gelombang pendek dan pajang. Bagi ekologi, yang
terpenting adalah infrared (panas), cahaya putih dan ultra violet.
Panas
Umumnya diukur dengan suhu dan yang penting adalah aktivitas dan
penyebaran kebanyakan organisme hidup. Umumnya semua makhluk hidup akan
beroperasi paling efisien pada suhu antara titik didih dan titik beku( air). Jadi sebagian
beser bumi termasuk lautan dapat dihuni mahluk hidup.
Banyak macam kehidupan tidak memiliki system pengontrol suhu dalam dan
merupakan mahluk poikilotermal yang hidup palaing baik antara 5-30 celsius.
Beberapa eksteem seperti ganggang biru yang bisa hidup pada 162 F di sumber air
panas. Ada pula yang tahan suhu di bawah titik beku seperti kista, protozoa dan
beberapa macam biji. Hanya burung dan mamalialah yang merupakan makhluk
homoitermal, jadi memiliki suhu badan yang relative konstan. Metabolismenya amat
dipengaruhi suhu.
Cahaya
Peranan cahaya yang paling penting mungkin pada fotosintesa. Kepentingan
lain menyangkut evolusi suatu macam reseptor cahaya yang dibentuk oleh ultra violet
dan lethal bagi banyak kehidupan termasuk virus, bakteri dan fungi.karena itu lapisan
gas yang melindungi bumi adalah suatu factor ekologi yang penting. Gelombang
cahaya yang sampai pada bumi penting untuk pembentukan vitamin D dalam kulit
burung, mamalia. Kekurangan vitamin D menyebabkan rickels, penyakit yang
menyebabkan tulang tak sempurna.
Gas
CO2 dan O2 amat penting. Hewan termasuk manusia menggunakan O2
sedangkan tumbuh-tumbuhan dengan fotosintesanya segera menggantikan kehilangan
O2 ini dalam keadaan seimbang. Bagi organisme yang hidup di air dan tanah, lain
keadaannya oleh karena keadaan lingkungan tersebut mengandung sedikit saja O 2 dan
bervariasi kadarnya. CO2 merupakan bagian dari atmosfer dan bisa larut dalam air
membentuk asam karbonat. Dalam bentuk itu ia mempengaruhi pH lingkungan atau
kombinasi dengan Ca untuk bahan-bahan pembentukan tulang, shells, batu kapur
( limestone) seperti batu karang (coral reep), CO 2 yang datang dari makhluk bernafas.

89
Selain itu proses industri turut menambah jumlah CO 2 secara besar-besaran yang
mungkin bisa mengubah kadar keseluruhan di planet ini.
Air
berada dalam atmosfir sebagai uap dan diturunkan ke bumi sebagai hujan atau
salju. Anatomi dasar serta fisiologi semua makhluk hidup di air tawar atau laut
termodifikasi menurut lingkungan hidupnya.
Zat kimia lain
zat organic dan anorganik penting dalam air dan tanah adalah zat-zat seperti K,
Mg, S, Ca, P dan N yang penting untuk kehidupan.
Bila kita tinjau komponen-komponen ekosistem, maka terdapatlah pembagian
sebagai berikut:
- bagian abiotis, yaitu zat-zat organic dan anorganik yang membentuk
lingkungan tidak hidup.
- Produsen (producers). Organisme ototroph yang dapat memproduksikan zat-
zat organic yang membentuk tubuhnya, dari zat-zat anorganik (H2O, CO2
mineral-mineral). Proses pembentukan zat organic yang terutama dalam
ekosistem adalah fotosintesa, dengan penyediaan energi berupa radiasi
matahari. Jadi komponen produsen terutama terdiri dari tanaman-tanaman
yang mengandung klorofil.
- Konsumen (consumers), organisme heterotroph yang menggunakan zat
organic yang telah di bentuk oleh produsen, sebagai sumber energi maupun
untuk membentuk tubuhnya. Jadi konsumen terdiri dari hewan-hewan.
- Pengurai (decomposers,microconsumers), organisme heterotroph yang
menguraikan organisme produsen dan konsumen yang telah mati, menjadi zat-
zat anorganik. Dalam penguraian zat-zat organic tadi akhirnya akan terjadi di
mineral-mineral (mineralisasi),yang dapat dipakai kembali oleh produsen.
Organisme pengurai terdiri dari bakteri dan fungi, yaitu organisme yang sangat
kecil, dengan metabolic rate yang sangat tinggi.
Contoh dari ekosistem misalnya: hutan, padang rumput, danau, kolam, sawah,
dsb. Kita ambil contoh suatu ekosistem yang sederhana, misalnya.
Komponen abiotis: air dengan zat-zat terlarut, tanah, mineral-mineral, dsb.
Komponen biotis :

90
Produsen: tanaman air, baik berupa tanaman yang tumbuh didasar, tanaman
mengapung, dan yang cukup penting artinya sebagai produsen pada danau adalah
fitoplankton.
Konsumen: hewan-hewan dalam kolam, dimana konsumen ini dibagi lagi menjadi:
- konsumen primer, yaitu hewan yang makan tanaman dikolam, misalnya siput-
siput, kecebong, zooplankton.
- Konsumen sekunder , yaitu hewan yang makan hewan lain dari kelompok
konsumen primer., misalnya serangga air yang karnivora yang kecil dsb.
- Consumer tersier, yaitu hewan karnivora besar, misalnya katak, ikan karnivor
besar, dll yang makan konsumen skunder.
Pengurai: bakteri dan jamur, baik yang terdapat di air maupun yang ada didalam
Lumpur.

Dalam aspek-aspek yang fundamental, suatu ekosistem menunjukkan proses-


proses sirkulasi dan material dan transformasi serta akumulasi energi serta materi
melalui organisme, berdasarkan aktivitasnya. Fotosintesa, dekomposisi, respirasi dan
predasi adalah aktivitas-aktivitas biologisterpenting sehubungan dengan transformasi
serta akumulasi energi dan materi dalam ekosistem.
Dalam ekologi antara lain dipelajari macam-macam organisme yang
membentuk ekosistem tertentu dan peranan organisme tadi dalam organisasi
ekosistem. Tetapi perhatian yang utama dari para ekolog pada masa kini adalah
tentang kuantitas energi dan materi yang mengalir dalam ekosotem, serta kecepatan
( rate ) dari proses-proses tadi.
Berdasarkan hal di atas, Odum memberikan definisi tentang ekologi sebagai
ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem.
Maksud struktur ekosistem adalah :
1. Komposisi dari komunitas yang meliputi macam spesies, jumlah individu,
biomas, kehidupan dan penyebaran organisme.
2. Kuantitas material abiotis, seperti nutrisi, air, dan sebagainya.
3. Batas-batas dan gradient dari temperature, cahaya dan sebagainya.
Maksud fungsi ekosistem adalah :
a. Kecepatan ( rate ) aliran energi dalam ekosistem, yang meliputi produksi
material, dan respirasi populasi atau komunitas.
b. Kecepatan ( rate ) siklus material dalam ekosistem

91
c. Regulasi organisme oleh lingkungan dan regulasi lingkungan oleh organisme.
Mekanisme Homeostasi
Ekosistem dapat dianggap sebagai suatu system yang terbuka. energi dan
materi selalu masuk dan keluar, untuk mempertahankan organisasinya serta menjaga
tetap melakukan fungsinya. Secara singkat ekosistem dapat dikatakan sebagai system
dalam keadaan steady state, dimana terjadi mekanisme homeostasis. Mekanisme
homeosstasi dapat dianggap sebagai pengecek dan penjaga keseimbangan ( check
balance atau proses-proses counter forces ). Yang menahan osilasi yang terjadi terus-
menerus dalam suatu ekosistem yaitu mekanisme homeostasis telah kita kenal pada
individu seperti misalnya mekanisme walaupun suhu lingkungannya berubah-ubah
Di dalam berbagai taraf organisasi hayati, kita lihat adanya mekanisme-
mekanisme homeostasis, yang menjaga keseimbangan, baik antara proses-proses yang
berlangsung di dalam system hayati itu, maupun diantara system hayati dan
lingkungannya.
Keseimbangan di antara organisme dan lingkungannya dapat pula terjadi oleh
factor-faktor yang menolak perubahan-perubahan dalam system secara keseluruhan.
Mekanismenya menyangkut pengaturan penimbunan dan pelepasan zat-zat nutrisi,
dan pula pengaturan tubuh organisme produksi dan dekomposisi zat-zat organic.
Manusia ( karena evolusi system syaraf pusatnya sangat hebat ), menjadi suatu
makhluk yang paling berkuasa untuk memodifikasi kerja ekosistem. Seringkali
kemampuan manusia untuk mengubah dan mengontrol lebih cepat terjadinya dari
pada kesadaran dan pengertian manusia tentang hasil-hasil atau akibat perubahan-
perubahan yang mampu dia timbulkan. Meskipun alam itu adalah plastis, namun
batas-batas mekanisme homeostasis dapat mudah di lampaui oleh kerja manusia.
Jika ke dalam suatu sungai dimasukkan kotoran dalam jumlah tertentu, maka
ekosistem tersebut dapat “membersihkan diri”, dan kembali lagi kepada keadaan asal
setelah beberapa waktu. Proses ini dikenal dengan nama self purification. Tetapi bila
pengotoran itu terlalu besar atau terlalu toksik untuk beberapa unsur yang berperan
dalam mekanisme homeostasis, maka ekosistem itu akan diubah secara menetap, dan
berubah dari peranan asalnya.
Konsep-konsep (sebagai) dasar ekologi modern adalah dimana disadari bahwa
manusia adalah bagian integral dari suatu ekosistem, bagian vital dari lingkaran
material dalam biosfer. Pengawetan sumber daya alam yang merupakan aplikasi
ekologi yang terpanting. Haruslah didasarkan atas konsep-konsep tersebut diatas.

92
Habitat dan niche
Habitat
Habitat dapat diartikan sebagai tempat tinggal suau organisme di alam. Suatu
spesies mempunyai habitat dalam ekosistem. Misalanya, kecebong, habitatnya diair
yang tenang dan banyak tanaman air.
Untuk mengetahui suatu spesies itu kita haruslah mengetahui dulu habitatnya.
Jadi untuk menemukan kecebong kita harus mencarinya diair yang tenang yang
banyak tanamannya. Tetapi di habitat itu tidak hanya kecebong yang tinggal, mungkin
hewan-hewan yang lain juga ada, seperti siput, serangga air, dsb.
Niche
Sebaliknya istilah niche dalam ekologi mempunyai arti agak luas. Niche
diartikan sebagai “status fungsionil” dari organisme dalam ekosistem, sehubungan
dengan tempat tinggal, tinggkah laku, dan sifat-sifat serta aktifitas lainnya. Misalnya
niche kecebong pada air pada air tergenang dengan banyak tanaman, menempaati
komponen konsumen primer, dapat berenang dengan bebas, dsb. Kecebong dengan
siput mungkin mempunyai habitat yang sama, tetapi nichenya berbeda.
Dalam suatu ekosistem yang stabil, tiap spesies menempati niche tersendiri.
Dapat dikatakan bahwa dua spesies tidak mungkin menempati niche yang sama dalam
ekosistem, untuk jangka waktu yang lama. Jika dua spesies menampati niche yang
sama dalam suatu ekosistem, maka akan terjadi persaingan yang sangat besar,
sehingga satu speesies akan kalah, dan akan hilang dari ekosistem tersebut, atau
kemudian mendapatkan niche yang baru.

Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan


Komponen-komponen hiduup dalam ekosistem yang terdiri dari kelompok
organisme dari berbagai macam spesies , disebut komunitas biotis. Di dalam
komunitas terjadi proses interaksi diantara populasi yang satu dengan yang lainnya,
missal proses saling makan.
Produsen merupakan makanan dari hewan herbivore atau konsumen primer,
hewan herbivore menjadi makanan dari hewan karnivor atau konsumen sekunder,
hewan karnivor menjadi makanan dari hewan karnivor yang berukuran lebih besar
atau konsumen tersier. Kelompok terakhir ini sering disebut karnivor puncak (top
carnivores).

93
Proses transfer energi makanan dari sumbernya yang berupa tanaman melalui
serangkaian organisme dengan saling makan dan dimakan, disebut rantai makanan
(food chain), jumlah tingkatan yang merupakan mata rantai dalam urutan tadi
biasanya terbatas, pada umunya empat tingkatan, kadang-kadang lima tingkatan
Dialam terdapat tiga maccam rantai makanan :
a. Rantai Predasi, yang biasanya mulai dari tanaman sebagai dasar, terus
langsung tingkat bertingkat ke hewan-hewan dari yang kecil ke hewan-hewan
yang lebih besar.
b. Rantai saprofitik, yang berlangsung dari organisme mati ke jasad renik
(bakteri dan jamur).
c. Rantai Parasit, yang berlangsung dari hewan besar ke hewan yang
lebih kecil, yang menjadi parasitnya
Rantai makanan merupakan suatu konsep yang praktis, meskipun sangat
artificial.
Dalam ekosistem alamiah rantai makanan dengan urutan yang linier hampir
tidak pernah dijumpai. Proses yang lebih reel terjadi berupa pola jalin menjalin, yang
disebut jarring makanan (food web). Bukan lagi proses saling makan dengan urutan
linier, tetapi membentuk proses saling makan yang sangat kompleks.
PENERUSAN ENERGI DALAM EKOSISTEM & PENGERTIAN
PRODUKTIFITAS
Dalam rantai makanan, bermacam-macam organisme yang mendapatkan
makanan dari tumbuhan dengan jumlah transfer yang sama, menempati tingkatan
trofik yang sama (trofik level). Istilah ini pertama kali dipakaii oleh Lindeman (1942).
Jadi didalam suatu ekosistem tanaman menempati tingkatan trofik pertama, hewan
herbivore menempati tingkatan trofik kedua, demikian seterusnya. Dalam urutann
linier dari rantai makanan, salah satu ujung rantai berupa organisme autotrof
sedangkan ujung yang lainnya berupa predator yang disebut karnivor puncak.
Secara umum Elton pada tahun 1927 menunjukkan bahwa organisme pada
tingkatan trofik terendah biasanya relative banyak jumlahnya, sedangkanmakin tinggi
tingkatan trofiknya maka semakin sedikit jumlah individunya di dalam ekosistem. Hal
ini digambarkan pada piramida jumlah (pyramide of number) seperti pada gambar
dibawah ini :

C–3 3
C–2 354 904
C–1 94 708 624

PRODUSER 5 842 424


Gambar : Pyramida jumlah dari suatu padang rumput (bluegrass field). Satuan
untuk jumlah individu per acre.

Informasi yang didapat dari piramida jumlah menyatakan berapa banyak


herrbivvor yang dapat disokong oleh sejumlah tanaman, berapa jumlah konsumen
sekunder yang dapat disokong oleh sejumlah herbivore tadi dst. Kalau kita akan
membandingkan dua ekosistem yang serupa, misalnya suatu danau dengan hutan, kita
tidak dapat menyamakan jumlahnya, misalnya produsen pada danau berupa plankton,
dengan produsen di hutan yang berupa pohon-pohon. Kesukaran tadi sebagian dapat
diatasi kalau satuan piramida yang dipakai adalah berat organisme atau biomas, yang
biasanya dinyatakan dengan berat kering. Hal ini dapat digambarkan dalam piramida
biomas (pyramide of biomas). Makin rendah tingkatan trofiknya, makin besar
biomasnya, meskipun dalam hal jumlah individu mungkin sedikit. Keadaan ini lebih
mudah dimengerti, bahwa suatu biomas produsen yang besar dapat menyokong
herbivore dengan biomas yang lebih kecil. Dalam tiap transfer energi akan hilang,
misalnya sebagai panas. Tetapi pada piramida biomas dari beberapa ekosistem
menunjukkan hal yang berlawanan, yang membentuk piramida terbalik.
Macam piramida ekologi yang ketiga, yang dapat memberikan informasi
tentang kecepatan dari proses pembentukan material adalah piramida energi
(pyramide or energy), seperti gambar dibawah ini.
Tiap kolom menunjukkan jumlah energi yang digunakan oleh suatu tingkatan
trofik dalam jangka waktu tertentu. Satuannya dinyatakan dalam k-cel-/m2/ tahun.

TC = 21
( 61 )

C = 383
( 67 )
D = 5060
( 460 ) H = 3368
( 1478 )
P = 20810
( 8833 )

95
Gambar : Piramida energi.
Satuan : kilo-kolo/m2/tahun.
Angka dalam kurung = energi yang tinggal sebagai biomas.

Pengertian produktifitas, menyangkut kecepatan produksi biomas dalam


komunitas. Produktifitas dari konsumen dan dari pengurai disebut produktifitas
sekunder. Produktifitas primer adalah kecepatan pembentukan material organic oleh
produsen sebagai hasil dari fotosintesa.
Dari material yang dibentuk dalam proses tadi, tidak semuanya membentuk
biomas produsen , karena sebagian dipakai untuk respirasi dari produsen itu sendiri.
Kecepatan produksi dari material organic dari produsen sebagai hasil fotosintesa
secara total, artinya tanpa dikurangi respirasi, disebut produktifitas primer bruto (cross
primary productivity ). Kecepatan produksi biomas dari produsen, yaitu produktifitas
primer netto (net primary productivity).
Produktifitas dinyatakan dalam satuan berat material organic yang terbentuk/
satuan luas ekosistem/satuan waktu. Yang sering dipakai adlah gram/ m 2 / hari, untuk
jangka pendek, atau gram/m2 / tahun, untuk jangka panjang. Kadang-kadang
produktivitas dinyatakan dalam gram Carbon yang difiksasi dalam proses fotosintesa/
mm2 /hari.
Perbandingan diantara aliran energi pada berbagai titk sepanjang rantai
makanan, yang dinyatakan prosen, dinamakan efisiensi ekologi. Misalnya efisiensi
fotosintesa oleh produsen, kira-kira 1%, berarti 1% dari energi cahaya matahari yang
sampai di ekosistem akan diubah menjadi energi kimia dalam material organic.
Efisiensi pada transfer energi untuk tingkatan trofiknya yang lebih tinggi, biasanya
lebih besar dari efisiensi fotosintesa. Secara umum dapat dikatakan bahwa efisiensi
transfer energi dari tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik yng lebih tinggi
dalah kira-kira 10%.
Bila dianggap bahwa dalam sebagian biosfer terdapat organisme-organisme
yang sesuai dengan lingkungannya, maka pada dasarnya, jumlah organisme dan
kecepatan tumbuhnya bergantung pada kecepatan penerusan energi melalui
komponen biologi dari system yang bersangkutan dan bergantung pula pada
kecepatan sirkulasi bahan-bahan dalam system tersebut serta ada dan tidaknya

96
pertukarannya dengan system-sistem yang berdekatan. Nitrogen, karbon, air, dan
bahan-bahan lain yang menjadikan bahan hidup memang bersirkulasi berulang kali
diantara unit-unit hidup dan tak hidup. Sebaliknya energi tidak bersirkulasi melainkan
digunakan sekali saja oleh organisme tertentu atau populasi, diubah menjadi panas
dan segera hilang dari ekosistem.
Aliran daerah dari energi yang merupakan hal umum dalam alam adalah hasil
bekerjanya hokum-hukum termodinamika. Hokum pertama mengatakan bahwa energi
ditransformasi dari bentuk yang satu (misalnya cahaya) ke bentuk lain ( misalnya
energi potensial, atau makanan) dan tidak pernah energi itu terciptakan atau rusak.
Hokum kedua mengatakan bahwa tidak akan terjadi proses yang menyangkut
transformasi energi jika tidak ada degradasi energi dari bentuk yang terkonsentrasi ke
dalam bentuk yang tersebar. Oleh karena sebagian energi senantiasa tersebar kedalam
bentuk energi panas yang tidak dapat dicapai (digunakan) maka tidak ada transformasi
spontan (seperti misalnya dari cahaya ke makanan) yang efisien 100%. Suatu system
yang secara terus menerus mentransfer energinya kedalam bentuk panas akan
cenderung kepada stadium keseimbangan termodinamika, yakni suatu stadium entropi
maksimum, suatu stadium of increased randomness dan karenanya stadium
disorganisasi.
Telah diterangkan bahwa system ekologi adalah system yang teratur dan
ternyata juga relative stabil tetapi merupakan dynamic state system. Karena itu untuk
dapat bertahan diperlukan sumber energi yang bisa memberikan energi terus menerus.

POPULASI
SIFAT-SIFAT POPULASI
Populasi sering didefinisikan sebagai sekelompok organisme dari spesies yang
sama yang secara kolektif menempati suatu ruang atau tempat-tempat tertentu. Di
dalam populasi kita akan membahas organisasinya serta antar hubungan intra species.
Populasi memiliki sifat-sifat yang mirip pada individu; organisasi, pertumbuhan dan
sejarah hidup, tetapi disamping itu populasi mempunyai pula sifat-sifat yang tidak
dipunyai individu, misalnya, kecepatan kelahiran (birth rate), kecepatan kematian
(death rate), ratio umur, potensi biota dan pola penyebaran. Di dalam mempelajari
populasi, sering dilakukan pengukuran dan penghentian dari sifat-sifat
karakteristiknya.

97
Untuk menyatakan besarnya populasi, pengertian kerapatan populasi
(population density, densitas populasi) banyak dipakai. Kerapatan populasi dapat
dinyatakan dalam jumlah individu/satuan ruang (luas), atau dapat pula dinyatakan
dalam biomas/satuan ruang (luas). Pernyataan yang kedua, lebih baik untuk
menyatakan kerapatan populasi, dimana individunya mempunyai variasi ukuran yang
banyak berbeda, misalnya ikan mujair dikolam, ada yang ukurannya kecil,ada yang
ukurannya lebih besar.
Meskipun kerapatan populasi dapat bermacam-macam, tetapi untuk setiap
spesies mempunyai batas-batas tertentu. Batas teratas dapat ditentukan misalnya oleh
macam ekosistemnya. Sedangkan batas-batas bawah, misalnya oleh keseimbangan
ekosistemnya (interaksi dengan dengan populasi lain dan sifat homeostasis dari
ekosistem). Pada umumnya makin tinggi tingkatan trfiknya, makin kecil kerapatan
populasinya.
DINAMIKA POPULASI
Dalam mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada populasi,
pengertian kecepatan (rate) memegang peranan yang sangat penting. Secara umum,
rate adalah perubahan yang dibagi dengan internal waktu. Misalnya, jika N = ∑
individu dalam populasi, maka kecepatan pertumbuhan (growth rate) dari populasi
tersebut dapat dinyatakan dalam:
∆N
∆t

Factor-faktor yang dapat mmenyebabkan perubahan pada populasi yaitu angka


kelahiran (natalitas), yang dapat menambah besarnya populasi, angka kematian
(mortalitas), yang dapat mengurangi besarnya populasi. Disamping itu factor-fktor
lain, perpindahan masuk (emigrasi) juga dapat menambah populasi, dan perpindahan
kelur (emigrasi) dapat mengurangi populasi. Dalam hal mempelajari pertumbuhan
populasi, biasanya dipilih suatu populasi dimana perpindahan individu dapat
diabaikan. Jika natalitas lebih besar dari mortalitas, berarti populasi bertambah, dan
jika natalitas lebih kecil dari mortalitas, maka populsi akan berkurang, sedangkan
apabila natalitas sama dengan mortlitas, maka populasi akan konstan.
PERTUMBUHAN POPULASI

98
Dalam keadaan optimum, dimana factor lingkungan tidak melakukan
pembatasan, kecepatan pertumbuhan dari populasi (growth rate) akan konstan dn
dalam keadaan yang maksimum. Jika N = ∑ individu dalam populasi.
∆ N = growth rate dari populasi, atau perubahan rata-rata dari populasi tersebut.
∆t
∆ N = perubahan rata-rata/individu, atau growth rate rata-rata tiap individu.
∆t
N
N
= , diberi symbol = r
Nt
r disebut juga specific growth rate dari populasi.
Pada kecepatan pertumbuhan yang maksimal, harga r ini merupakan hasil dari
natalitas yang maksimal, dikurangi mortalitas yang minimal. Harga r pada kondisi
tersebut, dinamakan potensi biota (biotic potensial) yang diberi symbol = b. di lama
kebiasaan harga r sebesar b ini tidak pernah tercapai.
Dalam suatu populasi, dimana r adalah konstan, pertumbuhan populasi dapat
dirumuskan sebagai :
N
 r x N atau pula dituliskan sebagai :
t
Nt = Noert

STRUKTUR POPULASI
Pola penyebaran Individu dalam Populasi
Penyebaran (distribusi) individu didalam populasi dapat bermacam-macam,
yang secara garis besarnya dapat berupa random, uniform atau berkelompok
(clumped, irregular).
- Penyebran secara random agak jarang terdapatdi alam. Penyebaran semacam
ini biasanya terjadi jika factor lingkungan sangat uniform untuk semua daerah dari
populasi, dan tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari organisme tersebut.
- Penyebaran secara uniform, umum terdapat pada tanaman. Penyebaran
semacam ini terjadi jika ada persaingan yang sangat kuat diantara individu-
individu dalam populasi tersebut. Pada tanaman misalnya, persaingan untuk
mendapatkan nutrisi dan tanah.

99
- Penyebaran secara berkelompok adalah yang paling sering terdapat di alam,
terutama untuk hewan. Pengelompokan ini dapat disebabkan karena :
- Respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara local
- Respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman.
- Akibat dari proses atau cara reproduksi.
- Akibat dari sifat-sifat organisme yang mempunyai naluri untuk berkelompok.
Ketiga factor yang pertama tadi terutama berlaku untuk tanaman, sedangkan
yang terakhir berlaku terutama untuk hewan.

KOMUNITAS
Setelah meninjau interaksi antara komponen abiotik dan biotic, membahsa
kosep ekosistem dan hubungan energi didalamnya, kini ditinjau hubungan antara
organisme dengan organisme.
Organisme tidak hidup sendiri, melainkan terasosiasi kedalam kelompok-
kelompokyang biasa dinamakan komunitas biotic. Komunitas biotic itu terdiri atas
kelompok-kelompok yang lebih kecil, dimana anggota kelompok masing-masing
lebih erat lagi asosiasinya satu samalinnya sehingga merupakan kesatuan yang disebut
populasi.

INTERAKSI POPULASI
Hubungan antara populasi dalam suatu komuntas dapat bermacam-macam,
seperti:
Netralisme
Di anatara populasi yang berinteraksi tidak ada pengaruh baik atau buruk.
Kompetisi
Kompetisi adalah akibat dari kebutuhan –kebutuhan organisme-organisme
akan bahan-bahan yang sama. Bagi tumbuhan hal itu bisa berupa cahaya matahari, air,
mineral dan tempat tumbuh. Bagi hewan menyangkut makanan, dan tempat
bersarang. Walaupun persaingan jelas ada, namun competitor yang bersangkutan tidak
perlu saling jumpa. Sebagai contoh dengan spesies Trubolium dari flour bootle,
seperti eksperimen yang dilakukan T. Parkdari University of Chicago. Kumbang ini
bisa hidup, makan dan berkembang biak dalam sebotol tepung gandum. Dua spesies
bisa diikuti pertumbuhannya dalam botol tersebut. Bahkan sifat-sifat fisika, tempat
hidupnya dapat diatur. Dalam suatu hasil pada percobaan diatas adlah bahwa satu

100
spesies mati, merupakan competitor yang tidak berhasil. Bila iklim (keadaan) tempat
hidup yang berupa tepung itu dapat diatur suhu serta kelembabannya, maka dapat
ditentukan spesies mana yang akan berhasil atau tidak berhasil. Jika misalnya
Tribolumcastaneum hidup dengan T. confusum, ternyata pada suatu lingkungan
tepung panas-basah senantiasa mengahasilkan kehidupan T. castaneum. Dengan
demikian setiap spesies memiliki iklim optimum dimana populasinya mendominasi
lingkungan. Perhatikan bahwa perbedaan yangada adalah halus sekali dan tidak ada
penyerangan spesies yang satu terhadap yang lainnya.
Predasi
Pada predasi terjadi eksploitasi spesies yang satu dengan yang lain. Istilah
predator umumnya diberikan kepada hewan yang makan hewan lain. Jadi juga
mencakup konsumen sekunder dan tersier. Diantara banyaknya predator dengan
banyaknya mangsa terdapat korelasi yang baik. Contohnya adalah grafik mengenai
pengaruh predator (insek lain) terhadap mealybug yang hidup dipohon jeruk. Dari
grafik tampak bahwa populasi predator mangsa erat hubungannya. Memang seakan-
akan predatorlah yang menyebabkan pengurangan populasi mangsa. Akan tetapi hal
itu tidak senantiasa demikian karena banyak factor lain yang menyebabkan fluktuasi
populasi semacam itu. Misalnya salah satu predator laindari mealybuglumpuh karena
udara dingin dank arena itu tidak besar populasinya pada musim dingi.populasi
predator dalam hal itu berubah menurut musim dan tidak mengikuti besar populsi
mangsanya.
Walaupun aliran energi dari predator relative kecil, namun peranannya dalam
mengatur konsumen primer bisa besar. Dengan perkataan lain, sejumlah kecil predator
sangat mempengaruhi ukuran populasi mangsa. Dipihak lain predator juga merupakan
factor minor dalam menentukan ukuran dan kecepatan tumbuh populasi mangsa.
Tetapi dalam keseluruhan, predasi adalah peristiwa yang alamiah dan dbutuhkan
dalam suatu aliran energi suatu komunitas. Ia merupakan suatu pengontrol yang
mempengaruhi fluktuasi jumlah populasi. Juga bila yang terkena diantara populasi
mangsa adalah individu yang sakit, tua atau anggotapopulasi yang kurang sesuai,
maka hilangnya individu tersebut lama-lama bisa menguntungkan gene pool dari
spesies tersebut.
Parasitisma
Juga pada peristiwa ini juga terdapat hewan yang memakan hewan lain.
Parasitisma adalah suatu hubungan dimana organisme berada sebagian atau seluruh

101
siklus hidupnya pada atau didalam organisme lainnya serta menggunakanmakanan
atau jaringan tubuh inangnya bagi dirinya sendiri. Beribu-ribu spesies wasp
meletakkan telurnya didalam tubuh serangga lain. Larvanya hidup dari jaringan-
jaringan tubuh inangnya. Terkadang juga digunkan jaringan tumbuhan. Dibandingkan
dengan predasi, organisme parasit pada umunya memiliki kecepatan berkembang biak
yang lebih tinggi dan menunjukkan spesifitas inang yang lebih bear dari predator.
Juga mereka ini lebih terspesialisasi dalam struktur, metabolisme, dan siklus hidup.
Hal ini dapat dimengerti bila ditinjau lingkungannya yang terspesialisasi dan
bagaimana ia harus pindah dari inang yang satu ke inang yang lainnya.
Nampaknya parasitisma cukup banyak terdapat pada hewan dan tumbuhan
serta merupakan cara hidup yang sukses dalam hal bahwa parasit tidak boleh
mengganggu inangnya sedemikian rupa sehingga tidak bisa hidup, sebab bila inang
mati, parasitpun ikut mati. Kini dapat disispkan pengertian mengenai pengontrolan
hama yang seringkali diperdebatkan keuntungan dan kerugiannya.

Kommensalisme
Adlah macam interaksi yang positif dimana populasi yang satu mendapat
keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengaruh secara berarti. Biasanya
kommensalisme terjadi antara organisme sessil dengan organisme lain yang kecil dan
mobil (dapat bergerak). Contohnya adlah bunga karang (sponge) yang senantiasa
mengandung pula “tamu-tamu” yang tidak diundang.
Mutualisme
Adalah macam interaksi yang positif, dimana kedua populasi yang
bersangkutansaling menguntungkan dan asosiasi ini penting untuk kelangsungan
hidup kedua belah pihak.
Interaksi antara organisme-organisme dapat sangat menentukan kebaikan atau
keburukan taraf hidup. Manusia telahh maju benar dalam berinteraksi terhadap
sesamanya, dan kini telah pula mencurahkan perhatian bagaiaman dapat berkooperasi
terhadap individu lain untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.jika kita dapat
mengubah interaksi negative kedalam yang positif, pasti besar sekali keuntungannya.
Hal itu dapat dengan baik dikerjakan jika diingat bahwa manusia paling baik hidup
apabila ia menganggap dirinya sebagian dari alam dan bukan terpisah daripadanya.
Karena ia merupakan heterotrof yang bergantung pada organisme autotrof, diapun
harus belajar hidup bermutualisme dengan alam.

102
Dalam mengatur populasi manusia perlu disadari bahwa pengaturan sendiri itu
perlu. Suatu derajat kelahiran yang tinggi itu menguntungkan, jika kepadatan
penduduk (density) rendah dan sumber-sumber alam (resource) tidak digunakan,
tetapi tidak menguntungkan jika density tinngi dan resources terbatas. Kalau tidak
maka akan terjadi hal-hal seperti polusi, perang, tekanan social yang mungkin bisa
menghentikan angka kelahiran yang tinggi.
KOMUNITAS EKOLOGI DALAM PENDEKATAN HABITAT
Prose ekologi yang telah dibahas yakni aliran energi dan pengaturan-
pengaturan dalam ekosistem, tidak terjadi secara terpisah atau terisolasi. Masing-
masing bermanifestasi dengan kumpulan-kumpulan khusus dari populasi spesies
berbeda-beda dalam lingkungan fisika kimia yang khas. Jadi proses tersebut dapat
terjadi dalam suatu rantai yang bisa terdiri misalnya atas broomsedge, fieldmice dan
weasel population, sedangkan beberapa meter disebelahnya terdapat rantai lain,
misalnya terjadi dari populasi tanaman basah, kelinci dan musang. Oleh karena itu
perlu ditinjau sifat-sifat ari assemblage of species population yaitu komunitas
ekologi.bila ditinjau daerah dengan spesies yang bersangkutan, maka ternyata
penyebaran spesies terbatas pada lingkungan yang sesuai baginya. Kemudian ada pula
factor prinsip dari sejarah masing-masing.
Ada dua macam habitat, yaitu habitat akuatis dan habitat teresterial.
Habitat Akuatis
Berdasarkan jumlah zat kimia yang dikandungnya antara lain NaCl, maka
habitat akuatis dapat dibagi menjadi :
1. Habitat marine;
2. Habitat air tawar;
1. Habitat Marine
Laut itu luas (70% dari permukaan bumi adalah laut) dan juga dalam. Kehidupan
meluas sampai ketempat-tempat yang terdalam. Dengan demikian habitat lautan
jauh lebih tebal dan juga lebih luas daripada habitat daratan. Air laut mengandung
kadanr garam yang tinggi, terutama NaCl. Kadar NaCl rata-rata di laut adalah 3,5
%.
Laut dibagi menjadi beberapa daerah, sebagai berikut :
- Daerah yang terletak diantara air pasang dan air surut disebut
daerah intertidal.

103
- Daerah terbuka yang jauh dari pantai disebut daerah oceanic,
termasuk daerah eupothic yang mendapat cukup banyak sinar matahari untuk
proses fotosintesis.
- Daerah yang biasanya terdapat sinar matahari, biasanya sampai
200m dari permukaan air dimana fotosintesis dapat berlangsung disebut
daerah enfotik.
Organisme yang hidup diair dapt diklasifikasikan berdasarkan pada
bentuk hidup atau kebiasaan hidupnya, yaitu antara laian adalah:
Plankton
Yaitu organisme yng pergerakannya saangat dipengaruhi oleh arus air.
Kebanyakan dari orgnisme tesebut berukuran kecil, meskipun kadang-kadang
orgnisme tersebut mempunyai alat-alat untuk bergerak, akan tetapi gerakannya itu
terllu lemah untuk melawan arus.

Nekton
Yaitu organisme-organisme yang dpat berenng menurut keinginannya.
Oelh karena itu organisme-organisme nekton dapat diketemukan di semua perairn.
Baik dipermukaan maupun ditempat-tempat yang terdalam.
Benthos
Yaitu organisme yang hidup didasar, meliputi baik hewan yang bergerak
didasar maupun sessil.
Neuston
Yaitu orgganisme-organisme di permukaan air, yang diam ataupu yang
bergerak.
Peryphiton
Yaitu organisme yang menempel pada batang atau dun tanaman air.
Organisme lutn berkisar antara benda-benda kecil melayang
(mengapung) sampai ikan-ikan yang amat besar. Lautan penting bagi manusia
tidak sebagai sumber protein bagi manusia tetapi karena lautan berlaku sebagai
pengatur raksasa yang mengatur iklim darat dan mempertahankan kadar CO 2 dn
O2 yang cukup dalam atmosfer. Selain itu lautan juga merupakan reservoir mineral
yang hilang dari daratan.

104
Kehidupan dalam lautan didominasi oleh factor fisika seperti ombak,
arus, suhu, tekanan dan intensitas cahaya, yang menentukan pula susuna
komunitas biologi yang selanjutnya berperan attas sususnan sediment dasar dan
gas yang terlarut.
Untuk rantai makanan dalam lautan dimulai dengan autotrof, yang paling
kecil dan berakhir dengan hewan amatt besar.

2. Habitat air tawar


Secara umum habitat air tawar dapat dikelompokkan menjaddi habitat
lentis dan habitat lotis. Habitat lotis adalah habitat perairan yang diam seperti
danau, kolam atau rawa. Sedangkan pada habitat lentis pada umumnya terdapat
derah sebagai berikut:
Daerah litoral, daerah perairan yang dangkal dimana sinar matahari dapat
menembus sampai dasar perairan tersebut. Yang khas dari lautan ini adalah
berbagai macam tumbuhan berakar.
Daerah limnetik, daerah yang terbuka dan tebalnya sampai kedalaman tembusnya
sinar matahari efekktif. Pada kolam yang dangkal bias any daerah limnetis ini
tidak ada.
Daerah profundal. Daerah perairan sebelah dalam, yang tidak mendapat sinar
maatahari. Pada kolam yang dangkal daerahh ini juga sering kali tidak
diketemukan.
Habitat Terestrial (Darat)
Beberrapa hal harus diingat dalam membandingkan habitat air dan habitat darat,
yaitu:
- Air merupakan factor pembtas utma didaratan. Organisme daratan terus-
menerus menghadapi masalah dehidrasi.
- Didaratan medium hidup adalah udara, oleh karena itu perubahan suhu
sangat besar dibandingkan dengan habitat akuatis.
- Daratan tidak menyambung jadi satu seperti dilautan, melainkan ada
penghalang geografis yang menghambat pergerakan organismme secara bebas.
Berdasarkan flor dan faunanya, habitat tersetrial di bumi dapat dibagi menjadi
daerah biogeografis.

105
De Beaufort dalam tahun 1951 seperti yang telah dikemukakan Odum membagi
bumi menjadi daerh zoogeografis berdasarkan fauna yang menjadi cirri daerah
tersebut sebagai berikut:
1. Plearctic, Asia utara dan Eropa dengan hewan yang khas seperti
beruang Eropa, bison, dan reindeer.
2. Ethiopian, meliputi daerah Afrika, Arab dan Madagaskar dengan
hewan yang khas sepeerti zebra, jerapah, gajah dan gorilla.
3. Oriental, meliputi daerahh Asiia Selatan dan Indonesia sebelah barat
dengan hewan yang khas seperti harimau, gajah, tapir dan kerbau.
4. Australian, meliputi daerah Australia dn New Zealand. Hewan yang
khas yang terdapat di daerah tersebut adalah hewan yng berkantung.
5. Neoarctic, meliputi daerah Amerika Utara dengan hewan yang khas
seperti bison, pronghorn, caribou, rodent yang besar.
6. Neotropical, meliputi daerah Amerika Tengah dan selatan dengan
hewan yang khas didaerah ini seperti kera dan tapir.
Ternyata bahwa terdapat hewan terrbatas pada daerah tertentu walaupun
lingkungannya mungkin sama, disini diperlukan penjelasan riwayat hidup, termasuk
perubahan fauna dan perubahan bumi seperti iiklim, hubungan antara daratan dan
karenanya jug perubahan dalam penyebaran fauna.

106

Anda mungkin juga menyukai