Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN yang sama seperti gambar benda nyata,

sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang


Mikroskop dalam bahasa Yunani:
yang menggunakan mikroskop cahaya
micros = kecil dan scopein = melihat
meletakkan huruf A di bawah mikroskop,
adalah sebuah alat untuk melihat objek
maka yang ia lihat adalah huruf A yang
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
terbalik dan diperbesar.
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
RUMUSAN MASALAH
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Ada dua bagian utama yang 1. Bagaimana pengaruh jarak antara

umumnya menyusun mikroskop, yaitu: lensa okuler ke layar dengan tinggi


bayangan benda yang dihasilkan
 Bagian optik, yang terdiri dari
terhadap perbesaran lateral?
kondensor, lensa objektif, dan lensa
2. Bagaimana pengaruh jarak antara
okuler.
lensa okuler ke layar dengan jarak
 Bagian non-optik, yang terdiri dari
antara lensa objektif ke benda
kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
terhadap perbesaran lateral?
meja objek, pemutar halus dan kasar,
3. Bagaimana perbandingan
penjepit kaca objek, dan sumber
perbesaran lateral yang dihasilkan
cahaya.
antara teori dan eksperimen?

Baik lensa objektif maupun lensa okuler


keduanya merupakan lensa cembung.
TUJUAN
Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara 1. Menentukan perbesaran lateral
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan yang dipengaruhi jarak antara lensa
diperbesar terhadap posisi benda mula- okuler ke layar dengan tinggi
mula, lalu yang menentukan sifat bayangan benda yang dihasilkan
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa 2. Menentukan perbesaran lateral
okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan yang dipengaruhi jarak antara lensa
akhir mempunyai sifat yang sama seperti okuler ke layar dengan jarak antara
bayangan sementara, semu, terbalik, dan lensa objektif ke benda
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat
3. Menetukan perbandingan
perbesaran lateral yang dihasilkan
Gambar. 1 (a) elemen-elemen
antara teori dan eksperimen
sebuah mikroskop, (b) benda O
HIPOTESIS diletakkan persis diluar titik fokus
pertama dari objektif
1. Semakin jauh jarak antar lensa
okuler ke layar, maka semakin
kecil tinggi bayangan benda yang Elemen-elemen pokok dari
dihasilkan sebuah mikroskop diperlihatkan
2. Semakin jauh jarak antara lensa dalam (Gambar 1-a) . Untuk
okuler ke layar yang dihasilkan, menganalisis sistem ini, kita
maka semakin besar jarak lensa menggunakan prinsip bahwa sebuah
objektif ke benda bayangan yang dibentuk oleh satu
elemen optik seperti sebuah lensa
atau cermin dapat berperan sebagai
KAJIAN TEORI benda untuk elemen optik yang
kedua. Untuk menganalisis sistem
Mikroskop adalah alat untuk melihat
ini, kita menggunakan prinsip bahwa
benda kecil, dengan orde perbesaran
sebuah bayangan yang dibentuk oleh
ratusan atau bahkan ribuan kali dari
satu elemen optik seperti sebuah
ukuran benda sebenarnya. Mikroskop
lensa atau cermin dapat berperan
tersusun oleh 2 lensa  positif yaitu lensa
sebagai benda untuk elemen optik
obyektif (berada di dekat benda atau
yang kedua.
obyek) dan lensa okuler (berada di dekat
Benda O yang akan dipandang
pengamat).
ditempatkan persis di luar titik fokus
pertama F, dari objektif, sebuah
lensa konvergen yang membentuk
sebuah bayangan nyata I yang
diperbesar (Gambar 1-b). Dalam
sebuah instrumen yang dirancang
dengan baik, bayangan ini terletak
persis di dalam titik fokus pertama
F1' dan lensa konvergen kedua yang
Gambar 1-b dinamakan lensa mata (eyepiece)
atau okular. Lensa mata bertindak dibandingkan dengan panjang fokus
sebagai sebuah lensa pembesar f1 dari lensa objektif itu. Jadi s ₁,
sederhana, dan membentuk secara aproksimasi sama dengan f1,
bayangan maya akhir I’ dari I. Posisi dan kita dapat menuliskan
1
I’ , dapat di mana saja di antara titik m₁=−s /f ₁.
dekat dan titik jauh mata itu. Bayangan nyata I adalah dekat
Seperti untuk sebuah lensa ke titik fokus F1 dari lensa mata,
pembesar sederhana, yang penting sehingga untuk mencari perbesaran
bila kita memandang melalui sebuah sudut lensa mata itu, kita dapat
mikroskop adalah perbesaran sudut menggunakan persamaan m₂=¿. di
M. Perbesaran sudut keseluruhan mana f ₂, adalah panjang fokus lensa
dari mikroskop gabungan itu adalah mata, (yang ditinjau sebagai sebuah
hasil perkalian dari dua faktor. lensa srederhana). Perbesaran sudut
Faktor pertama adalah perbesaran keseluruhan M dan mikroskop
lateral m1, dari objektif, yang gabungan (selain tanda negatif, yang
menentukan ukuran linear dari biasanya diabaikan) adalah hasil kali
bayangan nyata I; faktor kedua dari kedua perbesaran :
adalah perbesaran sudut M2, dari (25 cm) s ₁'
M =m ₁ M ₂−
lensa mata, yang menghubungkan f ₁f ₂

ukuran sudut dari bayangan maya Dimana s ₁' , f ₁, dan f ₂ diukur

yang dilihat melalui lensa mata dalam sentimeter. Bayangan akhir

dengan ukuran sudut yang akan itu terbalik terhadap benda lersebut.

dipunyai olah bayangan nyata I jika Pabrik pembuat mikroskop biasanya

Anda memandangnya tanpa lensa menspesifikasikan nilai-nilai m₁ dan

mata. Yang pertama dai faktor-faktor M₂ untuk kmponen-komponen

ini diberikan oleh mikroskop dan bukan panjang fokus

−s ₁ ' dari objektif dan lensa mata.


m₁=
s₁ Persamaan diatas
Dimana s ₁ dan s ₁' berturut- memperlihatkan bahwa perbesaran
turut adalah jarak benda dan jarak sudut sebuah mikroskop dapat
bayangan, untuk lensa objektif itu. ditambah dengan menggunakan
Biasanya, benda itu sangat dekat ke sebuah objektif yang panjang
titik fokus, dan jarak bayangan yang fokusnya f ₁ , lebih pendek, yang
dihasilkan s ₁' sangat besar akan menambah m₁ , dan ukuran
bayangan nyata I. Kebanyakan okuler, layar, benda, power
mikroskop optis mempunyai sebuah suply, kabel penjepit buaya,
"menara kecil" yang berotasi dengan penggaris dan meja optik.
tiga atau lebih objektif yang panjang
fokusnya berbeda-beda sehingga 4. Variabel Percobaan
benda yang sama dapat dipandang 1. Variabel Bebas : jarak dari
dengan perbesaran yang berbeda- lensa okuler ke layar dan
beda. Lensa mata itu seharusnya juga benda
mempunyai panjang fokus f ₂ , yang 2. Variabel kontrol : lensa
pendek untuk membantu objektif dan sumber cahaya
memaksimalkan nilai M. 3. Variabel terikat : tinggi
bayangan benda dan jarak
lensa objektif ke benda
METODE PERCOBAAN
1. Jenis Percobaan
5. Prosedur Kerja
Jenis percobaan pada
Langkah-langkah metode
praktikum mikroskop dilakukan
percobaan yaitu pertama-tama
dengan metode eksperimen
diletakkan lensa okuler dengan
karena menggunakan variabel-
fokus 10cm pada meja optik.
variabel percobaan.
Kemudian letakkan lensa
objektif dengan fokus 5 cm
2. Waktu dan Tanggal
pada jarak 28 cm dari lena
Praktikum mikroskop
okuler. Selanjutnya letakkan
dilakukan pada hari Senin
layar diantara lensa okuler dan
tanggal 18 Desember 2017 di
lensa objektif dengan jarak 10
Laboratorium Fisika Prodi
cm, 12 cm dan 14 cm dari lensa
Pendidikan Fisika, Fakultas
okuler. Kemudian letakkan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
benda di depan lensa objektif.
Universitas Mulawarman.
Selanjutnya nyalakan sumber
cahaya dan diamati bayangan
3. Alat dan Bahan
yang terbentuk pada layar
Alat dan bahan yang
dengan menggerakkan benda
digunakan pada percobaan kali
sampai bayangan fokus. Lalu
ini yaitu lensa objektif, lensa
diukur tinggi bayangan yang
terbentuk di layar dengan
menggunakan penggaris (h’)
dan jarak antara lensa objektif
ke benda (d). Diulangi langkah
percobaan dengan mengubah
jarak lensa okuler ke layar
sebesar 12 cm dan 14 cm. Catat
hasil pengamatan dalam tabel.

DATA DAN ANILISIS


1
NST Meja Optik = = 0,1,1 cm
10

1
Ketidak pastian alat = NST ×
2

1
= 0,1 ×
2

= 0,05 cm

Jarak 10 cm

f1 h h’ m d d’ m Galat

10 0,7 1,3 1,86 7 18 2,57 27,63%

10 0,7 1,3 1,86 7,3 18 2,47 24,70%

10 0,7 1,4 2 8 18 2,25 11,11%


Data 1

d ’ 18 cm
M= = =2,57 kali
d 7 cm

h ’ 0,7 cm
M= = =1,86 kali
h 1,3 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

2,57−1,86
= x 100 %
2,57
= 27,63 %

Data 2

d ’ 18 cm
M= = =2,47 kali
d 7,3 cm

h ’ 1,3 cm
M= = =1,86 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

2,47−1,86
= x 100 %
2,47

=24,70 %

Data 3

d ’ 18 cm
M= = =2,25 kali
d 8 cm

h ’ 1,4 cm
M= = =2 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

2,25−2
= x 100 %
2,25

=11,11 %

Bayangan : terbalik, diperbesar

Jarak 12 cm

f1 H h’ m d d’ m Galat

12 0,7 1,1 1,57 8,1 16 1,98 20,71 %

12 0,7 1,2 1,71 8,3 16 1,93 11,40%

12 0,7 1,1 1,57 7,9 16 2,03 22,66%

Data 1
d ’ 16 cm
M= = =1,98 kali
d 8,1 cm

h ’ 1,1 cm
M= = =1,57 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

1,98−1,57
= x 100 %
1,98

= 20,71%

Data 2

d’ 16 cm
M= = =1,93 kali
d 8 ,3 cm

h ’ 1,2 cm
M= = =1,71 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

1,93−1,71
= x 100 %
1,93

= 11,40 %

Data 3

d ’ 16 cm
M= = =2,03 kali
d 7,9 cm

h ’ 1,1 cm
M= = =1,57 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

2,03−1,57
= x 100 %
2,03

=22,66 %

Bayangan : terbalik, diperbesar


Jarak 14 cm

f1 h h’ m d d’ m Galat

14 0,7 1 1,43 8,9 14 1,57 8,92%

14 0,7 1 1,43 9,2 14 1,52 5,92%

14 0,7 1 1,43 9,3 14 1,51 5,30%

Data 1

d ’ 14 cm
M= = =1, 57 kali
d 8,9 cm

h’ 1 cm
M= = =1,43 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen
Galat = x 100 %
Teori

1, 57−1,43
= x 100 %
1,57

= 8,92 %

Data 2

d ’ 14 cm
M= = 1,52kali
d 9,2 cm

h’ 1 cm
M= = =1,43 kali
h 0,7 cm

Teori−Experimen h’ 1 cm
Galat = x 100 % M= = =1,43 kali
Teori h 0,7 cm

1,52−1,43 Teori−Experimen
= x 100 % Galat = x 100 %
1,52 Teori

=5,92 % 1,51−1,43
= x 100 %
1,51
Data 3
= 5,30 %
d ’ 14 cm
M= = =1,51kali
d 9,3 cm Bayangan : terbalik, diperbesar

Anda mungkin juga menyukai