Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGENALAN MIKROSKOP

Penulis :

Mochammad Alwan Dhiyak Ulkhak

6130020018

TAHUN 2020/2021

UNIVERSITAS NADHATUL ULAMA SURABAYA

TAHUN 2020/2021
B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagian bagian mikroskop dan fungsinya.


2. Untuk memperkenalkan prinsip kerja mikroksop dan penggunaannya.
3. Untuk melatih mahasiswa dalam hal pembuatan preparat.
4. Untuk mengetahui jenis dan macam mikroskop.
5. Untuk memperkenalkan prinsip optik dalam aplikasinya pada biologi
molekuler.

C. PERTANYAAN DISKUSI

1. Apa definisi mikroskop, carilah gambar kemudian berikan keterangan


pada gambar mikroskop tersebut tentang bagian bagian beserta fungsi
dari mikroskop tersebut.
2. Bagaimana proses pembentukan bayangan yang terjadi pada saat
pengamatan di bawah mikroskop (disertai dengan gambar proses
pembentukan bayangan) ?
3. Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif dan okuler
serta sifat bayangan hasil akhir keduanya ?
4. Jelaskan jenis dan macam –macam mikroskop ?
5. Apa fungsi dari minyak immersi ?
D. PEMBAHASAN

I. Definisi Mikroskop dan fungsi bagian-bagian mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting dalam kegiatan


praktikum maupun penelitian. Dengan menggunakan mikroskop kita bisa
mengamati dengan jelas benda-benda yang ukurannya kecil (mikropis).
Dikarenakan mikroskop mempunyai lensa-lensa yang mampu
memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang diamati dengan
menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler x
pembesaran dari lensa objektif.Contohnya ,jika diamati menggunakan lensa
okuler 10 x dan lensa objektif 10 x maka benda yang diamati akan di
perbesar sebanyak 10 x 10 = 100 x. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani,
yaitu mikro yang artinya kecil dan skopos yang berarti tujuan yang dapat.
Jadi dapat diartikan bahwasannya mikroskop adalah alat optik yang
memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(mikro) (Nawangsari, 1999).

Mikroskop yang menggunakan cahaya di sebut dengan mikroskop optik.


Mikroskop optik bisa dibagi menjadi mikroskop monokuler dan mikroskop
binokuler. Mikroskop monokuler di gunakan untuk mengamati benda yang
tipis dan transparan. Penyinaran di berikan dari bawah dengan sinar alami
atau cahaya buatan.Sedangkan mikroskop binokuler di gunakan untuk
pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran
dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alami atau cahaya
buatan (Tim Pengajar, 2010).

Semakin tipis benda atau bahan yang di periksa semakin jelas yang di
peroleh. Cahaya yang di pantulkan yang berasal dari suatu titik objek tidak
dapat di rekombinasi lagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi
hanya menjadi sebuah piringan cahaya. Daya pembesaran sebuah
mikroskop adalah kemampuan untuk membeda-bedakan rincian halus yang
sebanding dengan medium yang di transmisi. Cahaya mempunyai panjang
gelombang kurang lebih 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik
(meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah
sekitar 0,45 mm obyek yang mana jika letaknya lebih dekat dari itu tidak
akan di perbesar sebagai lebih dari satu objek (Nasir, 1933).

Fungsi masing-masing bagian mikroskop :

 Lensa okuler adalah lensa yang terletak dekat dengan mata observer.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar
dari lensa objektif.
 Tabung mikroskop (tubus) adalah bagian mikroskop yang berbentuk
tabung dan berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa
okuler dengan lensa objektif.
 Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur
perbesaran lensa objektif.
 Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif bisa diatur pada bagian revolver
yang ada di mikroskop.
 Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi
untuk meletakkan objek atau benda yang akan diamati.
 Kondensor adalah bagian mikroskop untuk mengumpulkan cahaya dan
bagian ini bisa diputar dan dinaik-turunkan.
 Diafragma adalah bagian mikroskop untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
 Makrometer (pemutar kasar) adalah bagian mikroskop yang berfungsi
untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat tetapi kurang
presisi.
 Mikrometer (pemutar halus) adalah bagian mikroskop yang berfungsi
menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat agar lebih presisi.
Ukuran mikrometer biasanya lebih kecil dibanding makrometer.
 Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke objek yang akan diamati melewati lubang yang ada
di meja objek. Reflektor terdiri dari 2 jenis cermin, yaitu cermin datar
dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi dan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya
karena cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
 Penjepit kaca atau klip berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak mudah
bergeser.
 Lengan mikroskop berfungsi untuk pegangan pada mikroskop.
 Sendi inklinasi (pengatur sudut) adalah bagian dari mikroskop yang
berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
 Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop.
(Tim Pengajar, 2010).
II. Proses pembentukan bayangan yang terjadi pada saat
pengamatan di bawah mikroskop

Fungsi mikroskop mirip dengan sebuah lup (kaca pembesar) yang berfungsi
untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi, mikroskop lebih digunakan untuk
melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena pembesaran yang dihasilkannya
jauh lebih besar dan jelas dibandingkan dengan lup. Jadi, prinsip kerja dan proses
pembentukan bayangan pada mikroskop sama dengan lup. Berikut ini
pembahasannya. (Widyatmoko,2008)

Prinsip Kerja Mikroskop

Sebuah mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa
yang terletak di dekat mata disebut dengan lensa okuler. Sedangkan lensa yang
terletak di dekat objek benda yang diamati disebut lensa objektif Dan hal yang
perlu diketahui adalah bahwa fokus di lensa obyektif lebih pendek daripada fokus
pada lensa okuler (fob < fok).

(Widyatmoko,2008)

Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara mudahnya adalah lensa objektif
akan membentuk bayangan benda yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperbesar.
Dan sedangkan bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda
oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang dilihat oleh mata
kita.(Widyatmoko,2008)

Proses Pembentukan Bayangan pada Mikroskop

Pada alat mikroskop, sebuah objek benda yang akan diamati atau diteliti harus
diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa
objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan inilah pada lensa objektif akan
dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa
okuler. (Widyatmoko,2008)
Agar bayangan pada lensa okuler dapat diamati, bayangan ini harus berada di
depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal inilah yang akan terjadi jika bayangan
pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses
terbentuknya bayangan pada mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada gambar
di bawah ini. Dari gambar ini, terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh
mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. (Widyatmoko,2008)

III. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif dan


okuler serta sifat bayangan hasil akhir keduanya

Sebuah mikroskop biasanya digunakan untuk melihat-benda-benda kecil yang


mustahil dilihat oleh mata manusia. Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung
yang kegunaannya untuk memperbesar bayangan benda. Lensa inilah yang
dinamakan lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif menghasilkan bayangan
sementara yang sifatnya adalah semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi bend
aatau objek yang menentukan sifat bayangan akhir adalah lensa okuler. Pada alat
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan terlebih lagi diperbesar dan diperjelas. Pada alat
mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti pada
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Sehingga seseorang yang
menggunakan mikroskop cahaya ia melihat sama tetapi objek akan terbalik dan
tampak lebih besar. (Sri Kurniatin,2009)
IV. Jenis dan macam –macam mikroskop

1.1 Mikroskop Cahaya

Dalam mikroskop cahaya (light microscope), cahaya-tampak di teruskan melalui


spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya
sehingga citra spesimen di perbesar ketika di proyeksikan ke mata, ke film fotografi
atau sensor digital. Dua parameter paling penting dalam mikroskopi (teknik-teknik
dalam penggunaan mikroskopi) adalah perbesaran dan daya resolusi . Perbesaran
adalah perbandingan ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi
adalah ukuran kejelasan citra : jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik
sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Seperti daya resolusi mata
manusia yang terbatas, mikroskopi cahaya tidak dapat meresolusi detail yang lebih
kecil. Resolusi ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya (Campbel, 2010).
Menurut Wilda (1996), Mikroskop cahaya mempergunakan pancaran cahaya untuk
membuat bayangan benda yang dibesarkan.

Menurut Wilda (1996), mikroskop cahaya di bagi menjadi 4, yaitu :

1. Mikroskop Biasa

2. Mikroskop Fluoresensi

3. Mikroskop Fase-kontras

4. Mikroskop Polarisasi

(Wilda, 1996).

1.2 Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa di gunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7
hingga 30 kali. Komponen utama mikroskop stereo lumayan mirip dengan
mikroskop cahaya (Champbell, 2000).
1.3 Mikroskop Pendar

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini
protein antibodi yang khas mula-mula di pisahkan dari serum tempat terjadinya
rangkaian atau di konjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-
antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang di
maksud ada dan di lihat oleh antibodi yang di tandai dengan pewarna pendar (Volk,
1984).

1.4 Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron ditemukan Knoll dan Ruska (1932), di pergunakan elektron


sebagai pemantul bayangan suatu obyek. Mikroskop elektron memperkuat daya
membeda mikroskop biasa. Cahaya diganti dengan elekron daripada bagian yang
tipis. Bagian obyek yang tebal lebih banyak mengabsorpsi electron daripada bagian
yang tipis. Dengan perbedaan ini bayangan benda dapat dibuat pada layar atau film
(Wilda, 1996).

Menurut Wilda (1996), mikroskop elektron ini mempunyai 2 macam, yaitu :

1. MET (Mikroskop Elektron Transisi)

Mikroskop electron transisi ialah mikroskop yang mempergunakan electron


sebagai sumber “cahaya” .

2. MES (Mikroskop Elektron skaning)

Mikroskop elektron skaning ialah mikroskop yang menggunakan elektron


sebagai sumber “cahaya”, dan sel atau jaringan dilihat dari luar atau permukaan
obyek secara streometris.
1.5 Mikroskop Elektron Pemayaran

Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya


ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik
yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen
(Winatasasmita, 1986).

1.6 Mikroskop Medan-Gelap

Mikroskop medan gelap di gunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya


bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekai batas daya mikroskop majemuk.
Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya
dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas
cahaya yang dapat di lihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini di pantulkan
dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat (Volk, 1984).

2.1 Perbandingan Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Elektron

2.2 Mikroskop Cahaya

Dalam mikroskop cahaya, sinar cahaya difokuskan pada spesimen oleh suatu
lensa pengumpul dari kaca; citra kemudian di perbesar oleh suatu lensa objektif dan
lensa okuler, untuk di proyeksikan ke mata, kamera digital, kamera video digital,
atau film fotografik (Campbell, 2008).

2.3 Mikroskop Elektron

Dalam mikroskop elektron, seberkas elektron (bagian atas mikroskop) di gunakan


sebagai pengganti cahaya, dan elektromagnet di gunakan sebagai pengganti lensa
dari kaca. Berkas elektron di fokuskan pada spesimen oleh lensa pengumpul; citra
di perbesar oleh lensa objektif dan lensa proyektor untuk di proyeksikan pada
detektor digital, layar fluoresen, atau film fotografik (Campbell, 2008).
V. Fungsi dari minyak immersi

Fungsi dari minyak immersi adalah memperjelas obyek dan melindungi


mikroskop itu sendiri. Imersi minyak merupakan teknik yang digunakan
seseorang saat kita akan mengamati preparat mikroskopik dengan
perbesaran yang besar. Bahan yang digunakan adalah minyak immersi dan
teknik tersebut dilakukan dengan cara mengoleskan minyak dibagian lensa
objektif dan preparat yang akan kita amati. Minyak imersi memiliki indeks
refraksi yang tinggi dibandingkan dengan air atau udara sehingga objek
yang di amati dapat terlihat jauh lebih besar dibandingkan dengan tanpa
minyak imersi. (Entjang 2003:8)

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan, dapat saya simpulkan bahwa:

1. Mikroskop adalah sebuah alat yang di gunakan untuk melihat, meneliti atau
mengenali benda-benda yang terlihat kecil yang tak bisa dilihat mata
manusia menjadi lebih besar dari aslinya.
2. Mikroskop mirip dengan lup (kaca pembesar) yang berfungsi untuk melihat
objek kecil agar lebih jelas. Akan tetapi, mikroskop lebih digunakan untuk
melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena pembesaran yang
dihasilkannya jauh lebih besar dibandingkan dengan lup.
3. Mikroskop memiliki bagian dan fungsi yang berbeda-beda dan yang
dihasilkannya pun berbeda-beda sesuai pengaturan yang digunakan.
4. Mikroskop memiliki jenis dan beberapa macam dan memiliki krakteristik
yang beranekaragam.
5. Kegunaan minyak immersi pada mikroskop untuk perawatan dan penelitian
ternyata memiliki banyak manfaat dan kegunaan.
F. DAFTAR PUSTAKA

 Campbell. N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.


 Campbell. N.A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
 Campbell. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
 Entjang, I. 2003. Mikrobiologi Dan Parasitologi Untuk Akademi
Keperawatan ban Sekolah Tenaga Kesehatan Yang Sederajat. Bandung :
Citra Aditya Bakti
 Nawangsari dkk.1999. IPA biologi. Jakarta: Erlangga.
 Nasir, Mohammad dkk. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
 Sri Kurniatin. 2009. Implementasi Pembelajaran Pictorial Riddle Berbasis
Problem solving.Jurusan keguruan Biologi UMS
 Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Makasar:
Jurusan Biologi FMIPA UNM.
 Volk dk. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga
 Wilda. Yatim. 1996. biologi modern. Bandung: PT Tarsito
 Widyatmoko,Arif.2008.Mengenal Laboratorium Biologi.Semarang.PT
Bengawan Ilmu

Anda mungkin juga menyukai