Anda di halaman 1dari 12

1.

Lensa objektif

Sementara itu lensa objektif yaitu bagian dari mikroskop yang terletak dekat dengan objek yang sedang diamati atau objek penelitian. Sifat
bayangan pertama yang dibentuk oleh lensa objektif yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.

Perbesaran objek yang bisa dilakukan yaitu tergantung dari pembuatnya, namun biasanya berkisar pada 10 kali, 40 kali atau bahkan hingga 100
kali. Selain itu lensa objektif juga memiliki nilai aperture atau NA.

Nilai aperture disini yaitu ukuran dari kemampuan mengumpulkan cahaya, dan juga menyelesaikan detail mengenai spesimen halus pada saat
bekerja pada objek yang tetap. Semakin tinggi nilai aperture akan membuat cahaya semakin miring masuk ke dalam lensa objektif.

Hal tersebut bisa membuat gambar yang dihasilkan bisa terlihat lebih jelas, dan juga lebih memungkinkan struktur yang memiliki ukuran lebih
kecil bisa divisualisasikan dengan tingkat kejernihan yang tinggi.

2. Lensa okuler

Lensa okuler merupakan salah satu yang berada paling dekat dengan observer atau mata dari pengamat. Fungsi dari lensa okuler yaitu untuk
memperbesar bayangan objek yang akan diamati, dimana bayangan tersebut bersifat maya, tegak dan diperbesar.

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler, membuat bayangan tersebut memungkinkan untuk dilihat secara langsung oleh seorang
observer. Pada umumnya hasil bayangan yang dibentuk bisa dilakukan perbesaran hingga 6,10 atau bahkan hingga 12 kali.

Jumlah lensa okuler pada mikroskop tergantung dari jenis mikroskopnya. Jenis mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler saja,
sehingga hanya bisa digunakan menggunakan sebelah mata saja.

Sedangkan untuk mikroskop binokuler, di dalamnya terdapat lensa okuler sebanyak dua, sehingga observer bisa melihatnya menggunakan dua
matanya sekaligus.

3. Tabung mikroskop

Tabung mikroskop disebut juga dengan nama tubus, yaitu bagian dari non-optik mikroskop yang memiliki fungsi yaitu mengatur fokus. Tabung
mikroskop juga memiliki fungsi lain yaitu untuk melekatkan bagian-bagian lainnya dari mikroskop.
Pada bagian atas merupakan tempat untuk melekatnya lensa okuler, sedangkan untuk bagian bawah merupakan tempat untuk revolver. Di dalam
revolver ini terdapat lensa objektif.

4. Mikrometer

Bagian-bagian mikroskop selanjutnya yaitu ada mikrometer atau sebuah pemutar halus yang memiliki ukuran kecil. Fungsi dari mikrometer ini
yaitu untuk menurunkan atau menaikkan tubus atau tabung mikroskop dengan tempo yang lambat.

Jadi pada saat mengamati sebuah objek, cara untuk mengatur fokus agar objek dapat dilihat dengan jelas bisa mengatur mikrometer.

5. Makrometer

Makrometer merupakan pemutar kasar yang memiliki ukuran lebih besar dari mikrometer dan terletak di lengan mikroskop. Fungsi dari
makrometer ini yaitu untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop dengan tempo yang cepat.

6. Reflektor

Reflektor atau yang disebut juga dengan cermin pengatur, memiliki fungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari cermin ke objek
pengamatan. Di dalam reflektor terbagi menjadi dua jenis cermin di dalamnya yaitu ada cermin datar dan cermin cekung.

Cermin datar digunakan jika cahaya yang dibutuhkan sudah cukup untuk mengamati suatu objek, sedangkan cermin cekung digunakan pada saat
kondisi cahaya masih kurang maksimal atau sinarnya lemah. Namun untuk mikroskop dengan model terbaru, cermin sudah tidak dipasang lagi.

7. Diafragma

Diafragma merupakan bagian dari mikroskop yang terletak pada bagian meja preparat. Fungsi dari diafragma yaitu untuk mengatur cahaya yang
masuk. Hal tersebut memungkinkan observer untuk mengatur jumlah cahaya yang dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan.

Hal tersebut bisa mengatur fokus pada objek pengamatan yang akan diteliti, sehingga bisa terlihat lebih jelas.

8. Revolver
Di dalam mikroskop juga terdapat bagian yang dinamakan dengan revolver atau dudukan lensa. Fungsi dari revolver yaitu untuk perbesaran dari
lensa objektif yang akan digunakan, sehingga akan mempermudah dalam mengatur nilai pengamatan dari mikroskop.

Cara untuk mengoperasikannya yaitu hanya dengan memutar revolver ke kanan atau ke kiri, sesuaikan hingga objek yang diamati dapat terlihat
dengan jelas.

9. Meja mikroskop

Salah satu bagian-bagian mikroskop selanjutnya yaitu meja mikroskop. Fungsi dari meja mikroskop yaitu sebagai tempat untuk alas
meletakkan objek yang akan diamati. Bagian tengah pada meja mikroskop juga terdapat sebuah lubang sebagai tempat untuk lewatnya cahaya.

Meja mikroskop juga dilengkapi dengan penjepit objek di dalamnya. Fungsi dari penjepit objek yaitu untuk memudahkan dalam proses
pengamatan agar objek tidak bergeser.

10. Kondensor

Fungsi dari kondensor yaitu untuk mengumpulkan cahaya dari hasil pantulan pada cermin, selanjutnya cahaya akan difokuskan sebagai
penerangan pada objek yang akan diamati.

Cara penggunaan kondensor ini yaitu cukup dengan diputar ke arah kiri, kanan, naik atau turun. Bisa diatur sesuai dengan kebutuhan agar objek
pengamatan bisa terlihat jelas.

11. Lengan mikroskop

Bagian dari mikroskop yang mudah untuk diamati karena cukup mencolok yaitu lengan mikroskop. Fungsi dari lengan mikroskop yaitu sebagai
pegangan pada saat membawa mikroskop, seperti pada saat akan memindahkannya.

Hal tersebut yang membuat terdapat engsel yang berada di antara kaki dan lengan dari mikroskop. Bagian tersebut bisa diatur dengan posisi
direbahkan maupun ditegakkan.

12. Kaki mikroskop

Mikroskop juga dilengkapi dengan bagian kaki yang memiliki fungsi yaitu sebagai penopang atau penyangga, sehingga mikroskop bisa tegak
berdiri. Walaupun diletakkan pada bidang yang tidak datar, bagian dari mikroskop ini bisa membuat mikroskop tetap stabil.
Pada kaki mikroskop yang sederhana, melekat sebuah lengan yang dilengkapi dengan perangkat di dalamnya semacam engsel.

13. Penjepit kaca

Walaupun mikroskop sudah dilengkapi dengan penjepit objek, namun di dalamnya juga dilengkapi dengan penjepit kaca. Fungsi dari penjepit
kaca ini yaitu sebagai pelapis untuk objek pengamatan, dimana tujuannya yaitu agar preparat tidak mudah bergeser dari kedudukannya.

14. Sendi inklinasi

Bagian dari mikroskop yang terakhir yaitu ada sendi inklinasi atau disebut juga dengan sekrup. Bagian ini sangat penting di dalam mikroskop
karena bisa digunakan sebagai pengatur sudut.

Sesuai dengan namanya, bagian dari sendi inklinasi ini memiliki fungsi yaitu untuk mengatur mengenai derajat kemiringan dari mikroskop,
sehingga observer juga akan nyaman pada saat mengamati objek yang akan diteliti.

Mikroskop dapat terbagi menjadi 7 macam, yaitu

1. Mikroskop Cahaya/Mikroskop Analog

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa
okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan
lensa mikroskop yang lain. Mikroskop cahaya ada dua jenis, yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Kedua
mikroskop ini pada dasarnya sama saja, hanya pada mikroskop binokuler, terdapat dua lensa okuler segambar Pada mikroskop
konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop
stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen
utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.

Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:

1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali,
sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat
lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
3. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektorn adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh
lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Mikroskop elektron sendiri masih terdiri atas beberapa jenis, yaitu:


1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3. Mikroskop pemindai elektron Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
4. Mikroskop refleksi elektron (REM)
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang
yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan
daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat
di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini
menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

5. Mikroskop Flourescene

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam
jaringan. Dalam teknk ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi
dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen
yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.

6. Mikroskop Medan Gelap


Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai
batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal
adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut
hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.

7. Mikroskop Fase Kontras

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya.Namun agak sulit mengamati benda hidup tanpa
diberi warna dalam keadan hidup, selain itu, gelapnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tak
tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan
mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan
tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri
sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada
mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan
bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain) yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi
dapat dilihat.
Mikroskop dapat terbagi menjadi 7 macam, yaitu

1. Mikroskop Cahaya/Mikroskop Analog

2. Mikroskop Stereo

3. Mikroskop Elektron
4. Mikroskop Ultraviolet

5. Mikroskop Flourescene

6. Mikroskop Medan Gelap

7. Mikroskop Fase Kontras

Anda mungkin juga menyukai