Anda di halaman 1dari 5

1.

Pendahuluan
ALAT OPTIK
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat hidup manusia
lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat
terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar
lengan.

Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa menggunakan kacamata. Dalam
kondisi ini orang- orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita
tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihat. Alat bantu untuk
mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.

Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita tidak dapat melihat
benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat benda yang
tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan
sebagainya. Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia dalam hal
melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.

Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama adalah untuk
meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan
teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.Bagaimana
prinsip kerja alat-alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, Untuk dapat
mengetahuinya maka makalah ini akanmembahasnya

2. Kombinasi Lensa Tipis


Lensa Tipis
Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan sehingga pengukuran jarak titik fokus
dilakukan dari satu titik yakni pusat lensa (vertex). ensa tipis memiliki bidang utama 1 dan 2 yang
berimpit sehingga hanya ada 1 bidang utama untuk lensa tipis. Konsekuensinya pengukuran jarak titik
fokus mengacu pada bidang yang sama atau titik yang sama yaitu pusat lensa (vertex). Pada lensa tipis
ketebalan lensa diabaikan sehingga tidak perlu dipertimbangkan dalam penentuan bayangan.

Rumus seperti :

dan rumus pembuat lensa :

hanya berlaku untuk lensa tipis karena rumus-rumus di atas diturunkan dengan asumsi lensa yang
digunakan adalah lensa tipis.
Alat-alat optik yang menggunakan lensa tipis tunggal misalnya lensa kontak (contact lens) , lup, atau
kacamata. Sementara alat-alat optik yang lebih kompleks seperti kamera atau teleskop menggunakan
lensa gabungan untuk mengurangi aberasi.

3. Mata
Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia
pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik kompleks yang
mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma,
memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar, mengkonversi gambar
tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan sinyal-sinyal ke otak melalui jalur
saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari
otak. Mata dengan daya resolusinya memiliki sepuluh bentuk yang berbeda secara fundamental, dan 96%
dari spesies hewan memiliki sistem optik yang kompleks. Mata kompleks ini mampu membentuk gambar,
seperti pada moluska, kordata, dan artropoda.

"Mata" yang paling sederhana, seperti pada mikroorganisme, tidak melakukan apa-apa, tetapi dapat
mendeteksi apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap, yang cukup untuk pengiringarusan ritme
sirkadian. Dari mata yang lebih kompleks, sel ganglion fotosensitif retina mengirim sinyal sepanjang
saluran retinohipotalamik menuju inti suprakiasmatik untuk efek penyesuaian sirkadian dan menuju
daerah pratektal untuk mengontrol refleks sinar pupilar.

4. Kaca Pembesar (Lup)


Lup merupakan alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung dipergunakan untuk melihat benda
kecil supaya tampak lebih jelas atau lebih besar dari ukuran sebenarnya. Lensa cembung pada lup akan
membentuk bayangan maya yang diperbesar dari sebuah benda yang diletakkan di antara titik fokus (f)
dengan titik pusat lensa. Benda dapat diamati dalam dua keadaaan, yakni ketika mata berakomodasi
maksimum dan mata berakomodasi tidak maksimum.

Pada saat mata berakomodasi maksimum, benda harus diletakkan di antara lensa dan titik fokus.
Sedangkan, pengamatan benda dengan mata tidak berakomodasi benda harus diletakkan tepat di titik
fokus lup.
Bagian-Bagian Lup (Kaca Pembesar)
Lup terdiri atas beberapa bagian, diantaranya :

a. Tangkai Lup
Tangkai dipakai pengamat untuk memegang Lup.

b. Skrup penghubung
Skrup penghubung ini memiliki fungsi untuk menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala Lup.

c. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran yang dipakai sebagai bingkai lensa cembung pada Lup

d. Lensa Cembung Lup


Lensa cembung berfungsi untuk memperbesar benda berukuran kecil agar tampak lebih besar.
5. Mikroskop
Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam melihat dan
mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata
telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran
sangat kecil, atau mikro.

Kata mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin yakni “mikro” yang artinya kecil dan kata “scopein”
yang artinya melihat. Jadi, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Benda -benda
kecil tersebut dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari
ukuran sebenarnya.

Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali, 100 kali, bahkan sampai 1000
kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat semakin meningkat lagi seiring dengan teknologi
yang juga semakin berkembang.

Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop electron yang cukup canggih. Mikroskop electron
memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbesar ukuran benda, yakni dengan skala hingga 1.000.000
kali ukuran benda yang sesungguhnya.

Penemu mikroskop adalah Anthony Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop sangat membantu para
peneliti dan para ilmuan untuk dapat mengamati objek mikroskopis. Secara terkhusus, ada pula cabang
ilmu yang mempelajari objek -objek berkuran sangat kecil atau mikroskopik yang dilakukan dengan
menggunakan mikroskop. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu mikroskopi.

Fungsi Mikroskop

Telah disebutkan bahwa kehadiran mikroskop ini sangat membantu para peneliti dan ilmuan sebab fungsi
mikroskop yang memang sangat besar. Fungsi mikroskop sendiri utamanya adalah untuk melihat serta
mengamati objek -objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat hanya dengan
menggunakan mata telanjang.

Beberapa jenis mikroskop juga dibuat agar dapat mengamati objek dengan menghasilkan bayangan yang
lebih detail. Namun, pada dasarnya fungsi mikroskop tetap menginduk pada fungsi utamanya untuk
mengamati benda -benda kecil.

Bagian – Bagian Optik Mikroskop


Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin.
Berikut keterangannya.

Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung mikroskop. Pada lensa okuler
inilah, para pengamat melihat objek yang diperbesar bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam
memperbesar kembali bayangan yang dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa okuler mempunyai
perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Pada mikroskup umumnya
terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan kemampuan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Untuk menggunakan
lensa objektif ini, terlebih dahulu pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada bagian objek. Fungsi
minyak emersi adalah sebagai pelumas serta memperjelas bayangan benda. Minyak ini diperlukan karena
ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa dan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang
bersentuhan.

Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau turun. Fungsi kondensor adalah
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.

Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan
mengenai preparat atau objek yang diamati.

Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima oleh
mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya yang didapatnya tersebut.

Bagian – Bagian Mekanik (Non-Optik) Mikroskop


Revolver, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan oleh
pengamat.

Tabung Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa
okuler pada mikroskop.

Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat pengamat ketika memegang
mikroskop.

Meja Benda, adalah bagian yang fungsinya untuk tempat meletakkan objek yang hendak diamati. Pada
meja benda ini terdapat pula penjepit objek yang berguna untuk menjaga objek agar tetap ditempat yang
diinginkan.

Makrometer (pemutar kasar), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan tabung
dengan cepat, agar pengamat dapat mengatur kejelasan gambaran objek yang didapatkan.

Mikrometer (pemutar halus), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara lambat dan berguna untuk melakukan pengaturan agar mendapatkan kejelasan dari gambaran objek
yang diinginkan.

Kaki Mikroskop, adalah bagian mikroskop yang fungsinya sebagai penyangga untuk menjaga
mikroskop agar tetap pada tempat yang diinginkan. Kaki mikroskop juga berguna sebagai tempat
memegang mikroskop jika mikroskop hendak dipindahkan.

6. Teleskop
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi
elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling
penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan
astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop
memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada
awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh
Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang
radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin
majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino)
membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama
dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop
partikel berenergi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai