Anda di halaman 1dari 8

Abstrak

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi
ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi,
sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-
contoh gelombang elektromagnetik.Tingkat paparan gelombang elektromagnetik
dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan
teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang
elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik
manusia.Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan
orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh
beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.

PENDAHULUAN

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan,


mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di
rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali
radiasi. Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas. Beberapa contoh adalah
perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio. Spektrum gelombang
elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang lebar.
Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan
sinar gammamerupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam
ruang hampa, gelombang ini semuanya merambat dengan kecepatan yang sama,
3 x 108m/s. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu,
dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada
juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir, rangkaian
listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser antena radio dan
banyak lagi.Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang
magnetic yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari
berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan
teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang
elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik
manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity.
Electrical sensitivityadalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala
neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan
ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari
jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di
rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun
microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan
tersebut.Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan
orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh
beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya. Berdasarkan hal di atas akan
dijelaskan secara garis besar gelombang elektromagnetik serta
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.Berdasarkanlatar belakang permasalahan
di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Bagaimanakah
pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia?Karya
Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh radiasi gelombang
elektromagnetik terhadap kesehatan manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada dua jenis radiasi. Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang berasal
dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon adalah
jenis yang kedua. Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada
gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah. Pada
spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa peralatan
besar maupun lecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri dari
sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah terdapat frekuensi radio (RF)
gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM
dan siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan
komunikasi yang sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau
membocorkan gelombang elektromagnetik RF.Gelombang elektromagnetik
energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau sinar-x, disebut juga radiasi
ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada jalur yang dilalui. Pemaparan
gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi dalam jumlah besar
diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian pada manusia.Efek
biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui dengan baik
pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum ditemukan
bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi rendah
dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.

1 Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap Kesehatan


Manusia.

Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi


elektromagnetik untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain.
Apapun tujuannya, sebuah sistem harus menstransmisikan energi tersebut dalam
cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan adalah melalui saluran
transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara microwave
titik ke titik.Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat
kehidupan yang lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-
kemudahan dalam berkomunikasi, dengan diciptakannya telepon seluler (ponsel).
Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio
yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun Anda melakukan
panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang
radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base
stationterdekat dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang
menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang
keamanan dalam menggunakan ponsel.Secara garis besar, radiasi total yang diserap
oleh tubuh manusia adalah tergantung pada beberapa hal:

1.frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik

2.polarisasi medan elektromagnetik

3.jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini
handphone

4.keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi

5.sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam

tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri

tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi

Menurut The National Radiological Protection Board(NPRB) UK, Inggris. Efek yang
ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi
menjadi dua yaitu :

 .Efek fisiologis

Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang


elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ
tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada
jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi,
hilang ingatan, kepala pening.
 .Efek psikologis

Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya


timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.

2. Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler

Telepon seluler (ponsel) mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan ke


substasiun yang ditempatkan di tengah kota. Substasiun yang menerima
sinyal paling jernih dari telepon seluler memberikan pesan ke jaringan telepon
local jarak jauh. Jaringan Personal Communication Services (PCS) mirip
dengan system telepon seluler. PCS menyediakan komunikasi suara dan data
didesain untuk menjangkau daerah yang luas. Pita frekuensi 800 sampai dengan
3000 MHz telah dijatahkan untuk peralatan komunikasi ini (Kobb,1993)Karena
telepon seluler atau unit PCS harus berhubungan dengan substasiun yang
diletakkan beberapa kilometer jauhnya, pancaran dari peralatan ini harus cukup
kuat untuk memastikan sinyalnya bagus. Peralatan ini memancarkan daya sekitar
0,1 sampai dengan 1,0 W. Tingkat daya dari antena ini aman untuk kesehatan
kepala (Fischetti, 1993). Kerapatan daya puncak dari antena pada telepon
seluler ini memdekati 4,8 W/m2atau 0,48 mW/cm2(IEEE C 95.1-1991).
Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia
menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk
dalam nilai ambang batas aman (Wardhana,2000)Para ahli mengungkapkan radiasi
yang ditimbulkan ponsel tidak seratus persen bisa menyebabkan gangguan
kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang masih setia
menggunakan piranti wirelessini untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi
suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja. Namun kita juga
tidak bisa mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan
oleh salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia.
Peraturan tersebut bisa dibilang sangat ketat apalagi mengenai efek samping
dari radiasi ponsel. Dengan menetapkan aturan ambang batas toleransi radiasi
ponsel, tentunya peraturan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan
produsen dengan pemerintah setempat.

3. Radiasi Elektromagnetik dari Saluran Transmisi Tenaga Listrik (PT.

PLN, 2006)

Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu


mempunyai dampak langsung dan tidak langsung. Dampak tidaklangsung sarana
transmisi yang aman, dituangkan dalam UU No.15 tahun 1985 tentang
kenagalistrikan, Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari
pengaruh medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah
yang aman untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya
tegangan listrik, Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR) di
daerah tersebut dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm. Artinya
jika tegangan di kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20 cm
atau 0,2 m. Untuk transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C)
adalah untuk tegangan 70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk
275 kV adalah 7,5 m dan untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan jarak aman
horizontal dari as/sumbu menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 7 m,
untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.

PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan
jarak aman serta secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik
dengan menggunakan alat Elektromagnetic Field Meter.

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan dari para ahli kesehatan dunia mengenai efek
SUTET terhadap kesehatan, termasuk kanker dan tumor pada anak dan orang
dewasa. Karena penelitian yang dilakukan di seluruh dunia, tidak ada yang
bersifat eksperimental atau percobaan. Yang dilakukan selama ini biasanya hanya
mempelajari fakta yang berupa gejala, gangguan penyakit yang
dialami masyarakat kemudian dikaji hubungannya dengan SUTET.

Jadi, kemungkinan satu gejala penyakit terkait dengan banyak faktor.


Contohnya penyakit kanker darah. Dapat dihubungkan dengan faktor genetik,
gizi, perilaku atau zat berbahaya lainnya dalam lingkungan. Gangguan psikis
yang sangat populer dewasa ini berhubungan dengan SUTET disebut
dengan elektromagnetik hipersensitiviti, sebenarnya merupakan gangguan stres
yang berlebihan yang dihubungkan dengan banyak faktor yang mempengaruhi,
termasuk faktor sosial. Adanya sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa
SUTET dapat menyebabkan kanker dan tumor (terutama pada anak) sampai saat ini
belum dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil riset)

Penemuan baru yang diwacanakan sebagai ”Trias Anies” menyimpulkan


bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 KV
beresiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan
gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity, yaitu berupa
keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun
(chronic fatigue syndrome). Lebih jauhmenurut Anies (2006), Radiasi
elektromagnetik merupakan faktor lingkungan fisik yang perlu dicermati. Karena
itu, gangguan kesehatan bukan hanya berupa penyakit. Berbagai keluhan atau
gejala fisik yang dialami oleh seseorang, merupakan bentuk gangguan
kesehatan. Bahkan berbagai fenomena yang menyebabkan seseorang merasa tidak
aman dan kurang nyaman, bahkan merasa cemas, pada hakikatnya tidak
dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan kesehatan.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik suatu simpulan bahwa pengaruh


radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia masih banyak
menimbulkan perdebatan dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai