Oleh
NURCAHYANI PODUNGGE
421416020
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi telah menjadifasilitas utama bagi kegiatan berbagaisektor
kehidupan yang memberikan andil begitu besar terhadap perubahan-perubahanyang
mendasar pada stuktur operasi dan manajemen organisasi,pendidikan, transportasi,
kesehatan danpenelitian.
Teknologi informasi sering didefinisikan sebagai pengolahan,penyebaran dan
penyampaian datamenggunakan perangkat keras (Hardware)dan perangkat lunak
(Software), sepertikomputer dan laptop, elektronik digital(Kalkulator, Ipod, PSP,
kalkulator digitaldan lain sebagainya) dan komunikasi(telepon dan Handphone atau
ponsel).
Hal tersebut semakin didorongdengan semakin murahnya tarifpercakapan dan
tarif pengiriman pesansingkat (sms) dari masing – masingpenyedia layanan
komunikasi mobile ini,dan juga semakin murahnya hargahandset. Bahkan, RIM,
penyedialayanan Blackberry, menyatakan bahwaIndonesia adalah Negara yang
berada diranking satu pada tingkat perkembanganpenggunaan handset Blackberry.
Ponselmerupakan sebuah media komunikasimurah yang merakyat.Ponsel
adalah salah satu alatkomunikasi nirkabel, yang memanfaatkangelombang radio
sebagai medianya.Keunggulan memanfaatkan gelombangradio ini jika dibandingkan
denganpenggunaan kabel, adalah kemampuannyauntuk digunakan secara mobile,
dapatdigunakan dimana saja asalkan ada sinyal.Selain itu, penggunaan ponsel
tidakmemerlukan instalasi yang rumit sepertipada pemasangan telepon rumah
yangmenggunakan kabel.
Namun, kini lebih sering terdengaratau membaca isu-isu bahaya ponsel
terhadap kesehatan tubuh manusia.Akan tetapi isu tersebut masih menjadi kontroversi
sampai saat ini.Selama sekitar60 tahun belakangan ini, berbagai studitelah
dilaksanakan di berbagai Negara untuk mencari tahu pengaruh radiasi radio(juga dari
ponsel) terhadap kesehatanterutama pada sistem reproduksi.
2
Beberapa penelitian yang telah dilakukandibeberapa negara, seperti yang telah
dilakukan pada University of Arizona,menyatakan bahwa ponsel sering dianggap bisa
menyebabkan tumor otak karena diyakini bisa mengantarkan gelombang
elektromagnetik, walaupun sejujurnya hingga sekarang belum ada bukti yang pasti.
Tetapi berdasarkan penelitian terbaru menyebutkan bahwa ponsel yang kita gunakan
sehari-hari ternyata memiliki radiasi yang cukup mematikan dalam jangka panjang
jika kita tidak berhati-hati dalam menggunakannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Radiasi Elektromagnetik
Medan elektromagnetik listrik merupakan gelombang yang dihasilkan oleh
adanya sumber arus dan tegangan. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh
sumber listrik dibedakan atas medan listrik dan medan magnet. Medan listrik diberi
besaran volt per meter atau kilovolt per meter, yang bersumber dari adanya tegangan
listrik; sedangkan medan magnet diberi besaran Tesla yang berasal dari sumber arus
yang mengalir (Anies. 2007).
Medan listrik dihasilkan oleh pembentukan muatan listrik di atmosfer yang
berhubungan dengan petir dan juga dihasilkan oleh perbedaan tegangan (generator,
transmisi, distribusi) semakin tinggi tegangannya semakin besar medan listriknya dan
medan listrik tetap ada walaupun tidak ada arus yang mengalir sedangkan medan
magnet dihasilkan bila ada arus listrik yang mengalir, semakin besar arus yang
mengalir semakin besar medan magnetnya dan nilainya bervariasi sesuai dengan daya
yang diserap oleh peralatan listrik. (Shari. 2008).
Keberadaan medan magnet telah disadari oleh bangsa Yunani lebih dari 2000
tahun lalu, melalui sejenis batuan tertentu (sekarang disebut magnetit) dapat menarik
potongan besi. Setiap magnet bagaimanapun bentuknya selalu memiliki dua kutub,
ktub utara dan kutub selatan.Gaya terbesar yang dikerahkan oleh magnet terdapat di
kedua kutub ini. Medan magnet adalah suatu medan atau ruangan yang dapat
menimbulkan gaya pada benda-benda magnet atau partikel bermuatan listrik. Tidak
seperti cahaya, yang berjalan jauh dari sumbernya tanpa batas, garis fluks magnetik
akhirnya harus kembali ke sumbernya.Jadi semua sumber magnetik yang dikatakan
memiliki dua kutub.Garis fluks dikatakan berasal dari kutub utara dan kembali ke
kutub selatan. Kuat medan magnet dinyatakan dalam satuan Tesla (T) atau microtesla
(μT).
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet
yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke
4
tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik.Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut
elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme. Dasar teori dari perambatan
gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk
Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field),
berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865 (Nikki, 2010).
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan
energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium, misalnya
perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Dikenal
dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion (ionizing radiation) dan radiasi nonpengion
(non-ionizing radiation) (Anies, 2007).
2.2 Gelombang Elektromagnetik Pada Ponsel
Gelombang elektromagnetikadalah gelombang yang terbentuk dariusikan
medan magnetik dan medanlistrik. Secara umum sistem yangdigunakan telepon
seluler terbagi menjadidua yaitu GSM (Global Sytem for MobileTelecommunication),
yang menggunakanfrekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800MHz, dan CDMA (Code
DivisionMultiple Acces), yang menggunakanfrekuensi 450 MHz, 800 MHz dan1900
MHz 1.Nilai ambang batas aman yang direkomendasikan untuk gelombang mikro
adalah 10 mW/cm2 berlaku di Amerika (Atmaja. 2012).
5
dari emitterponsel secara teoritis akan berdampakpada tubuh manusia, khususnya
bagiankepala sekitar telinga.
2.3 Alat Ukur Radiasi Elektromagnetik (EMF- Tester Electromagnetik Field
AS1392)
a) Deskripsi Produk
Alat ini dapat menguji radiasi medan listrik dan emisi medan magnet untuk
mencapai hasil tes yang optimal. Ini digunakan untuk menguji dan mempelajari
situasi radiasi elektromagnetik didalam dan diluar ruangan.Ini dilengkapi dengan
sensor radiasi elektromagnetik built-in, yang dapat menampilkan nilai radiasi pada
layar digital LCD setelah diproses dengan chip mikro kontrol.
b) Fitur
Satu EMF Tester dengan dua kegunaan, menguji medan listrik dan radiasi medan
magnet secara bersamaan.
Ukur radiasi dari saluran listrik tegangan tinggi, peralatan, kabel listrik.
Alarm suara-cahaya, ketika hasil tes melebihi nilai aman, instrumen akan alarm
secara otomatis.
Penahanan data dan pengukuran maks, satu kunci mengunci nilai radiasi.
Layar LCD yang besar & jernih dari nilai-nilai agar mudah dibaca.
Mudah dioperasikan dengan pengoperasian satu tangan yang mudah, mudah
dibawa dan melakukan pengukuran lapangan
Dapat mengukur suhu lingkungan dengan 2 unit suhu (℃ dan ℉).
c) Spesifikasi
Nama merek: SMART SENSOR
Warna: Biru + Hitam
Bahan: Plastik ABS
Unit: mG (Medan Listrik); μT (Medan Magnet)
Akurasi: ± 5% (50μT hingga 200μT) μT pada 50Hz atau 60Hz
Rentang: Listrik: 0 ~ 2000mG ; Magnetik: 0 ~ 200μT
6
Resolusi: 1mG, 0.1μT
Ambang Batas Alarm: 40mG, 0.4μT
Suhu: 0 ~ 50 ℃ / 32 ~ 122 ℉
Layar: 4 digit Layar LCD
Bandwidth Uji: 30Hz-300Hz
Jumlah Sumbu: Kepala Induktif Sumbu Tunggal
Tingkat Sampling: 0,5 Detik
Suhu Operasional: 0 ~ 40℃, Kelembaban Relatif 0 ~ 80%
Suhu Penyimpanan: -10 ~ 50 ℃, Kelembaban Relatif: 0 ~ 70%
d) Gambar
7
yang terkecil adalah handphone merek Mito tipe K 11. Selain itu juga, semua
handphone yang telah diukur intensitas radiasi gelombang elektromagnetiknya masih
dalam kondisi aman untuk digunakan karena masih dibawah 10 mW/cm2 yaitu rata-
rata 6 mW/cm2.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan yang peneliti lakukan yaitu alat ukur
radiasi elektromagnetik yang digunakan berbeda.Selain itu, pada penelitian
sebelumnya mengukur radiasi dari beberapa merek handphone serta memvariasikan
jarak saat pengukuran berlangsung.Sedangkan pada penelitian saat ini peneliti hanya
menggunakan 1 buah handphone dan memvariasikan persentase battrainya sehingga
dapat mengtahui pengaruh dari variasi persentasi battrai handphone
tersebut.Perbedaan lainnya juga adalah pada penelitian ini peneliti menggunakan
pengaman atau pelindung handphone yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari
pelindung tersebut terhadap nilai radiasi yang dipancarkan.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
4) Membaca hasil penguran pada layarEMF-
5) Tester Electromagnetik Field AS1392
6) Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan
7) Mengulangi langkah 2-5 untuk handphone yang menggunakan pelindung.
3.4 Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persentase batterai handphone
mulai dari 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu radiasi elektromagnetik
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu handphone Samsung Galaksi J2
Prime dan pelindung handphone
3.5 Teknik Analisi Data
Setelah semua data hasil pengamatan diperoleh maka tahap selanjutnya adalah
analisis data. Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan
data yang diperoleh. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara manual. Adapun
analisis manual bertujuan untuk mencari nilai rata-rata radiasi elektromagnetik pada
sebuah handphone dengan menggunakan persamaan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Nilai rata-rata = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐷𝑎𝑡𝑎
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Pengukuran radiasi elektromagnetik tanpa pelindung handphone
Tabel 1. Data hasil pengamatan
% Radiasi Elektromagnetik (mG)
Batterai
Depan Belakang Atas Bawah Kanan Kiri Rata-rata
10 379.6 532 67.2 6.6 5.9 52.6 174
20 361.1 511.1 64.6 6 5.1 49 165.1
30 348.7 502 60.8 5.4 4.7 47.1 161.5
40 230.2 320.3 34.1 4 3.0 29.6 107.2
50 193.6 293.7 32 3.6 2.7 27.8 92.3
60 190.4 270.1 29.3 3.3 2.4 25.9 86.7
70 178 231.8 28.4 2.7 2.1 24.7 77.9
80 160.1 206 26.7 2.5 1.7 23.4 70.1
90 153.5 190.4 25.5 2.1 1.4 23 66
100 139.9 179.5 23.8 1.8 1.1 21.8 61.3
11
50 18.74 27.62 3.16 0.35 0.26 2.69 8.81 0.0881
60 18.1 24.9 2.89 0.3 0.22 2.54 8.14 0.0814
70 17.42 22.96 2.70 0.26 0.20 2.4 7.64 0.0764
80 15.9 19.87 2.58 0.23 0.15 2.29 6.84 0.0684
90 14.67 18.6 2.42 0.19 0.12 2.21 6.37 0.0637
100 13.56 17.39 2.31 0.17 0.1 2.11 5.94 0.0594
12
Tabel 4. Data hasil pengamatan
% Radiasi Elektromagnetik (μT)
Batterai Depan Belakang Atas Bawah Kanan Kiri Rata- Mw/cm2
rata
10 35.68 32.63 4.12 0.4 0.32 3.4 12.76 0.1276
20 33.72 30.5 3.91 0.38 0.27 3.23 12.01 0.1201
30 31.4 28.9 3.72 0.35 0.23 3.11 11.29 0.1129
40 19.46 18.96 2.18 0.2 0.16 1.62 7.1 0.071
50 18.2 17.68 2.10 0.17 0.14 1.51 6.63 0.0663
60 17.51 17.06 2.05 0.14 0.10 1.39 6.36 0.0636
70 17.11 16.54 1.88 0.11 0.09 1.3 6.17 0.0617
80 15.54 15.1 1.74 0.1 0.07 1.28 5.64 0.0563
90 14.46 14.22 1.63 0.09 0.06 1.25 5.29 0.0529
100 13.29 13.1 1.59 0.07 0.04 1.21 4.88 0.0488
0.18
Radiasi elektromagnetik (Mw/cm2)
0.16
0.14
0.12
0.1
Radiasi Elektromagnetik
0.08
Tanpa pelindung
0.06
0.04 Radiasi Elektromagnetik
Menggnakan Pelindung
0.02
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Persentase batterai handphonei (%)
Grafik 1. Hubungan antara persentase batterai handphone (%) dengan radiasi elektromagnetik (Mw/cm2)
13
Interpretasi grafik
Berdasarkan grafik maka dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara
persentase batterai handphone (%) dan radiasi elektromagnetik (Mw/cm2) pada
handphone yang tanpa pelindung dan handphone yang menggunkan pelindung ialah
berbanding terbalik. Artinya semakin besar persentase batterai handphone maka nilai
radiasi elektromagnetiknya pun semakin kecil. Begitupun sebaliknya, semakin kecil
persentase batterai handphone maka nilai radiasi elektromagnetiknya semakin besar.
Namun, nilai radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone yang tanpa
pelindung dan yang menggunakan pelindung berbeda. Pada handphone yang tanpa
pelindung radiasi elektromagnetik yang dipancarkan lebih besar daripada handphone
yang menggunakan pelindung. Hal ini berarti penggunaan pelindung dapat
mempengaruhi nilai radiasi yang dipancarkan oleh sebuah handphone.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan pengaruh persentase batterai
handphone terhadap besar radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dengan cara
meletakan alat pengukur radiasi elektromagnetik pada sebuah hanphone dengan sisi
bagian yang berbeda-beda yaitu pada bagian depan, belakang, atas, bawah, samping
kiri dan kanan. Kemudian mengitung nilai rata-rata dari keenam bagian tersebut.
Selain untuk mengetahui pengaruh persentase battrai penelitian ini juga bertujuan
untuk mengtahui pengaruh dari pelindung handphone terhadap besar radiasi yang
dipancarkan. Cara pengukuran sama sama seperti sebelumnya hanya saja sebuah
handphone yang akan diukur radiasi elektromagnetiknya dipasangkan sebuah
pelingdung atau pengaman handphone.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa semakin besar persentase
batterai handphone maka semakin kecil nilai radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh sebuah handphone, sebaliknya semakin kecil persentase batterai
handphone maka semakin besar nilai radiasi elektromagnetik yang dipancarkan.
Berdasarkan hasil pengamatan pula, dapat diketahui bahwa penggunaan sebuah
14
pengaman atau pelindung handphone berpengaruh pada nilai radiasi yang
dipancarkan, yaitu pada saat menggunakan pelindung atau pengaman nilai radiasi
yang dipancarkan oleh sebuah handphone akan menurun. Hal ini berarti penggunaan
pelindung atau pengaman sangat membantu untuk mengurangi paparan radiasi secara
berlebihan.
Selain itu, sebuah handphone pada setiap bagian sisinya memancarkan nilai
radiasi yang berbeda-beda. Didapatkan bahwa nilai radiasi terbesar yaitu pada bagian
belakang handphone dan nilai radiasi terkecil yaitu pada bagian kanan handphone.
Pada dasarnya handphone digunakan oleh peneliti yaitu Samsung Galaksi J2
Prime radiasi elektromagnetiknya masih dikategorikan dalam kondisi aman untuk
kesehatan didapatkan bahwa rata-rata nilai pancaran radiasi terbesar yaitu hanya 0.17
Mw/cm2 bahkan belum mencapai 1 Mw/cm2yang berarti masih dalam kondisi aman.
karena belum melampaui batas aman intensitas radiasi gelombang elektromagnetik
untuk jaringan tubuh yaitu sebesar 10 Mw/cm2. Oleh karena itu penggunaan
handphone secara terus menerus selama satu jam dalam sehari dalam kurung waktu
sepuluh tahun diperkirakan nilai intensitas radiasi yang diterima oleh jaringan tubuh
akan melampaui batas aman, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Lennart Hardell pada tahun 2007 dari Universitas Orebro Swedia
(Hartina, dkk. 2014).
Selain itu juga setiap handphone memiliki radiasi elektromagnetik yang
berbeda-beda sehingga penggunaan handphone secara terus menerus agar dihindari.
Salah satu solusi yang paling mudah dilakukan yaitu dengan menggunakan pelindung
atau pengaman handphone agar sedikit mengurangi paparan radiasi secara berlebihan.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data maka dapat disimpulkan
bahwa besar nilai pancaran radiasi elektromagnetik sangat dipengaruhi oleh
persentase batterai. Artinya bahwa semakin besar persentase batterai handphone
maka semakin kecil nilai radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah
handphone, sebaliknya semakin kecil persentase batterai handphone maka semakin
besar nilai radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
Berdasarkan hasil penelitian ini pula maka dapat dibuktikan bahwa pelindung
atau pengaman handphone dapat membantu mengurangi paparan radiasi
elektromagnetik secara berlebihan.
5.2 Saran
Penelitian ini merupakan penelitian merupakan penelitian lanjutan dari
penelitian yang sebelumnya sudah ada, jika pembaca ingin melakukan lagi penelitian
lanjutan mungkin bisa dengan memvariasikan beberapa pelindung atau pengaman
handphone agar lebih dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dari pengaman
handphone mulai dari yang paling tipis hingga yang paling tebal terhadap pancaran
radiasi elektromagnetik sebuah handphone.
.
16
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, I. 2012. Nilai Ambang Batas Elektronika dan Standarisasi. Fakultas Tekhnik
Universitas Udayana. Jimbaran.
17
LAMPIRAN PERHITUNGAN
379.6+532+67.2+6.6+5.9+52.6 520.2
= = = 86.7 mG
6 6
18
Medan Magnet (μT) = 0.0881 Mw/cm2
Persentase batterai 60 %
Persentase batterai 10 %
18.1+24.9+2.89+0.3+0.22+2.4
37.02+52.9+6.55+0.63+0.58+5.06 =
= 6
6
48.81
102.74 = = 8.14 μT
= = 17.12 μT 6
6
2
= 0.0814 Mw/cm2
= 0.1712 Mw/cm
Persentase batterai 70 %
Persentase batterai 20 %
17.42+22.96+2.70+0.26+0.20+2.29
35.41+49.03+6.3+0.57+0.49+8.8 =
= 6
6
45.83
96.68 = = 7.64 μT
= = 16.11 μT 6
6
= 0.0764 Mw/cm2
= 0.1611 Mw/cm2
Persentase batterai 80 %
Persentase batterai 30 %
15.9+19.87+2.58+0.23+0.15+2.29
34.02+46.57+5.97+0.52+0.45+4.64 =
= 6
6
41.02
92.17 = = 6.84 μT
= = 15.36 μT 6
6
2
= 0.0684 Mw/cm2
= 0.1536 Mw/cm
Persentase batterai 90 %
Persentase batterai 40 %
14.67+18.6+2.42+0.19+0.12+2.21
20.89+30.14+3.22+0.38+0.28+2.83 =
= 6
6
38.21
57.74 = = 6.37 μT
= = 9.63 μT 6
6
2
= 0.0637 Mw/cm2
= 0.0963 Mw/cm
Persentase batterai 100 %
Persentase batterai 50 %
13.56+17.39+2.31+0.17+0.1_2.11
18.74+27.62+3.16+0.35+0.26+2.69 =
= 6
6
35.64
52.82 = = 5.94 μT
= = 8.81 μT 6
6
= 0.594 Mw/cm2
19
B. Handphone Menggunakan Pelindung
20
Medan Magnet (μT) Persentase batterai 60 %
Persentase batterai 10 % 17.51+17.06+2.05+0.14+0.09+1.3
=
35.68+32.63+4.12+0.4+0.32+3.4 6
=
6 38.15
= = 6.36 μT
76.55 6
= = 12.76 μT
6 = 0.0636 Mw/cm2
= 0.1276 Mw/cm2
Persentase batterai 70 %
Persentase batterai 20 % 17.11+16.54+1.88+0.11+0.09+1.3
=
33.72+30.5+3.91+0.38+0.27+3.23 6
=
6 37.03
= = 6.17 μT
72.01 6
= = 12.01 μT
6 = 0.0617 Mw/cm2
= 0.1201 Mw/cm2
Persentase batterai 80 %
Persentase batterai 30 % 15.54+15.1+1.74+0.1+0.07+1.28
=
31.4+28.9+3.72+0.35+0.21+3.11 6
=
6 33.83
= = 5.64 μT
67.71 6
= = 11.29 μT
6 = 0.0564 Mw/cm2
= 0.1129 Mw/cm2
Persentase batterai 90 %
Persentase batterai 40 % 14.46+14.22+1.63+0.09+0.06+1.25
=
19.46+18.96+2.18+0.2+0.16+1.62 6
=
6 31.71
= = 5.29 μT
42.58 6
= = 7.1 μT
6 = 0.0529 Mw/cm2
= 0.071 Mw/cm2
Persentase batterai 100 %
Persentase batterai 50 % 13.29+13.1+1.59+0.07+0.04+1.21
=
18.2+17.68+2.1+0.17+0.14+1.51 6
=
6 29.3
= = 4.88 μT
39.8 6
= = 6.63 μT
6 = 0.0488 Mw/cm
2
= 0.0663 Mw/cm
21
DOKUMENTASI
22