E-mail: williamwaresindo046@gmail.com
Abstract. Sumber radiasi elektromagnetik yang mengurangi performance dari suatu peralatan
atau sistem dan mengganggu pengoperasian normal terhadap peralatan atau sistem lain dikenal
sebagai Electromagnetic Interference (EMI). Adapun kemampuan dari sistem untuk melakukan
fungsi individu tanpa mengganggu sistem lain dikenal sebagai Electromagnetic Compatibility
(EMC). Gangguan elektromagnetik (EMI) dalam produk elektronik dan listrik adalah masalah
besar yang harus diperhitungkan untuk memenuhi standar kompatibilitas elektromagnetik
(EMC). Untuk itu pada review ini akan dibahas lengkap mengenai karakteristik dari
gelombang elektromagnetik yang menghasilkan EMI tersebut, jenis propagasinya, sumber-
sumber dan penerima dampak EMI, metode pengukuran interferensi serta cara penanganannya.
1. Pendahuluan
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terbentuk dari usikan medan magnetik dan
medan listrik. Kedua medan ini bergetar dalam arah yang saling tegak lurus. Medan magnetik dan
medan listrik pembentuk gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal, yang arah
rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Jika kita gambarkan arah getar dan arah rambatnya
adalah sebagai berikut: Bila suatu berkas foton atau gelombang elektromagnetik dilewatkan dalam
suatu benda, berkas tersebut akan berinteraksi dengan atom-atom penyusun benda sehingga intensitas
foton dari arah akan diserap oleh benda tersebut. [1]
Secara umum sistem peralatan elektronik, elektrik dan elektromekanik jumlahnya semakin lama
semakin meningkat, terutama peralatan-peralatan yang menggunakan sistem digital modern seperti,
Terrestrial Trunket Radio, Global System for Mobile Communication (GSM), Personal Computer,
Digital Pager, Radio genggam, Telepon Celluler dan peralatan wireless, peralatan kedokteran
elektronik, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya, dimana peralatan tersebut membangkitkan
gelombang elektromagnetik. Peralatan elektronik dengan tipe yang berbeda yang harus dapat
beroperasi dalam lingkungan elektromagnetis dengan suatu harapan tanpa mendatangkan kerugian dari
fungsi peralatan-peralatan yang sudah direncanakan sistem pengoperasiannya dan tidak memberikan
dampak terhadap pengoperasian peralatan sekitarnya dan kesehatan manusia dalam arti tidak
mengganggu lingkungan sekitarnya, maka peralatan-peralatan tersebut memerlukan suatu perencanaan
sistim elektronik yang terpadu. [2] Dengan demikian kemajuan sistem peralatan di bidang elektronik,
elektrik dan industri secara tidak langsung akan disertai beberapa masalah yang disebabkan gangguan
dari bermacam-macam fenomena elektromagnetik. Level tegangan yang rendah pada pengoperasian
elektronik, ketidakseragaman sistem transmisi, kehidupa pengoperasian peralatan yang berdampingan,
arus kuat dan arus lemah didalam suatu sistim dan kepadatan instalasi yang semuanya dapat
berpengaruh dengan lingkungan sekitarnya terutama terhadap kesehatan manusia.
Menurut analisa hasil riset yang telah dilakukan, teknologi yang memanfaatkan spektrum
elektromagnetik disamping besar sekali manfaatnya juga memungkinkan mengarah merugikan
lingkungan. Gangguan elektromagnetik (EMI) terjadi bila noise pancaran spektrum elektromagnetik
yang dihasilkan dari peralatan elektronik dan peralatan listrik mengganggu sinyal spektrum yang
ditimbulkan oleh peralatan lain. Oleh karena itu disamping pengujian produk atau sistem, juga
diperlukan pengujian keandalan lingkungan yang bisa menjamin keandalan performa sistem dalam
lingkunganalaminya. Selama perkembangan kehidupan yang selalu berfikir praktis, maka kebutuhan
pemakaian peralatan yang menggunakan teknologi spektrum elektromagnetik dipandang besar sekali
keuntungannya bagi peralatan untuk berkomuniksi, ilmu kedokteran yang praktis dan canggih,
hubungan bisnis dan industri modern, peralatan – peralatan tersebut juga harus diperhatikan dampak
yang terjadi dalam lingkungan lain. [3]
Gangguan elektromagnetik (EMI) dalam produk elektronik dan listrik adalah masalah besar yang
harus diperhitungkan untuk memenuhi standar kompatibilitas elektromagnetik (EMC). Untuk itu perlu
dipahami secara detil mengenai karakteristik dari gelombang elektromagnetik yang menghasilkan
EMI, jenis propagasinya, sumber sumber dan penerima dampak EMI, metode pengukuran serta cara
penanganannya. Untuk menjaga keamanan elektronik dan produk-produk listrik, standar internasional
tentang kompatibilitas elektromagnetik (EMC) seperti EN (European Norm) dan CISPR (Komite
Khusus Internasional untuk Interferensi Radio) menjadi tolok ukur bagi para perancang untuk
mengurangi emisi noise. [4]
2. Medan Elektromagnetis
Medan listrik merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh adanya muatan listrik. Medan listrik keluar
dari suatu muatan dan menyebar ke seluruh ruang. Medan listrik berbanding lurus dengan besar
muatan listrik, dan berbanding terbalik dengan jarak dari sumber muatan listrik. Medan magnet
dihasilkan oleh arus listrik, atau oleh perubahan medan listrik. [5] Medan listrik dan medan magnet
saling tegak lurus dengan arah perambatan gelombang elektromagnetik. Besarnya medan listrik dan
medan magnet pada suatu titik berbanding terbalik dengan jarak dari sumber medan. [6]
Medan elektromagnetis ada disetiap tempat dalam lingkungan dimana tidak dapat terlihat oleh mata
manusia. Medan listrik dihasilkan oleh terbentuknya muatan lokal dalam atmosfer yang tergabung
dengan hujan, angin ribut dan disertai petir serta guruh. Medan magnetik adalah yang menyebabkan
gerakan jarum kompas dan digunakan burung untuk navigasi. Disamping sumber alami spektrum
elektromagnetik, juga ada sumber spektrum elektromagnetik buatan manusia yaitu X-Ray yang
dipakai untuk diagnose suatu kerusakan anggota badan. [7]
Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik non pengion dapat dibedakan menjadi
frekuensi sangat rendah (extremely low frequency/ELF), frekuensi menengah (intermediate
frequemcy/IF), dan frekuensi radio (radio frequency/RF). ELF mempunyai frekuensi 0 hingga 300 Hz.
Sumber ELF antara lain jaringan listrik dalam rumah, peralatan rumah tangga, kabel listrik, dan
laptop. Frekuensi IF adalah antara 300 Hz hingga 100 kHz. Sumber IF antara lain peralatan antimaling
(anti-theft device) yang sering digunakan di toko dan kompor induksi. RF berada pada frekuensi 100
kHz hingga 300 GHz. Radio, televisi, radar, dan telepon seluler adalah sumber utama RF. Adapun
jenis gelombang radio frekuensi tinggi digunakan untuk mentransmisikan informasi apakah melalui
antena TV, stasiun radio atau stasiun base telepon bergerak. Karakteristik yang mendefinisikan medan
elektromagnetik yang utama adalah frekuensi elektromagnetik atau sesuai dengan panjang gelombang
elektromagnetnya.
Tabel 1. Spektrum Elektromagnetik [2]
Uraian Frekuensi Panjang Gelombang
High Frequency (HF) 3-30 MHz (100-10) m
Very High Frequency 50-100 MHz (6-3) m
(VHF)
UltraHigh Frequency 400-1000 MHz (75-30) m
(UHF)
Microwave 3.109 – 1011 Hz 10 cm – 3 mm
Milimetre Wave 1011 -1012 Hz 3 mm – 0.3 mm
Infrared 1012 – 6. 1014 Hz 0.3 mm – 0.5μm
Light (6.1014)- (8.1014) Hz 0.5μm - 0.4μm
Ultra-Violet (8. 1014) - 1017 Hz 0.4μm – 10-9 m
X-Rays (1017 - 1019) Hz 10-9 m - 10-3 m
Gamma Rays > 1019 Hz <10-3 m
Medan elektromagnetik diukur dengan menggunakan dosimetri. Salah satunya adalah NARDA ELF
400, yang mampu mengukur medan elektromagnet pada frekuensi 1 hingga 400 kHz. NARDA ELF
400 dilengkapi dengan sistem pengukuran medan elektromagnet 3 aksis pada area seluas 100 cm2.
Pengukuran tersebut menggunakan standar EN 62233:2008-04. [8] NISMap digunakan untuk
mengukur RF dengan menggunakan model 3D dari gelombang radio. Model tersebut menggunakan
informasi mendalam mengenai lokasi, frekuensi, tingkat kekuatan, dan pola gelombang. [9]
3. Sinyal Spektrum.
Spektrum sinyal yang ada dalam sistem elektronik sebagian besar merupakan aspek yang penting dari
kemampuan suatu sistem, bukan hanya untuk mendapatkan batas yang berkaitan dengan pengaturan
pancaran, tetapi juga berfungsi keharmonisan/kerukunan (compatibility) dari sistem elektronik.
Adapun kuantitas yang harus diperhatikan dalam compatibility electromagnetic yaitu pancaran
konduksi, berupa tegangan (volt) atau arus (amper) dan pancaran radiasi, berupa medan elektrik dalam
Volt/m dan medan elektrik dalam Amper/m. [10]
Spektrum elektromagnetik digolongkan seperti yang ditunjukkan dalam tabel 1. Pancaran spektrum
diukur untuk beberapa sumber noise dalam bentuk kumpulan data spektrum dan data statistik yang
terselubung (envelope statistik). Bentuk amplitudo spektrum dari sumber pancaran, berkaitan dengan
anggapan jarak medan dekat berlawanan dengan medan jauh, antara pancaran dari pengukuran
penerima, dan akibat saluran propagasi, directivity pancaran radiasi dan polarisasi pancaran spektrum
berbentuk amplitudo tersebut dapat berupa pancaran konduksi atau radiasi, narrowband atau
broadband. Adapun parameter pancaran spektrum dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pancaran Konduksi Narrow Band. Sinyal konduksi narrowband diukur dan dinyatakan dalam
bentuk decibel (dB). Untuk tegangan satuannya adalah dBV, dBmV, sesuai dengan referensi
level tegangan 1 volt, 1mV atau 1µ V. Untuk arus satuannya yaitu dbA, dBmA atau db µ A
sesuai dengan pengukuran referensi level arus 1 A, 1 mA, atau 1 µA. Untul level daya
konduksi diukur dalam unit decibel, dimana referensi untuk 1 watt (dbW), 1 milliwatt (dBm), 1
microwatt (dBµ W) atau 1 picowatt (dBpW),
2. Pancaran Konduksi Broadband. Sinyal konduksi Broadband diukur dan dinyatakan dalam
tegangan dan arus dengan satuan decibel setiap spesifikasi Bandwidth, yaitu dBV/KHz dBµV/
MHz, dBA/Hz, dBµA/MHz dan seterusnya.
3. Pancaran Radiasi Narrowband. Sinyal radiasi narrowband diukur dan dinyatakan dalam satuan
medan listrik decibel yaitu dBV/m dan dBµV/m, sesuai pengukuran level medan elektrik
dengan referensi masing-masing 1Volt/m dan 1microvolt/m. Intensitas medan magnet
satuannya dalam decibel dBA/m dan dBµA/m sesuai dengan pengukuran referensi level
intensitas medan magnet masing-masing 1 amper/m dan 1 microamper/m. Untuk Flux density
magnet satuannya yaitu dBT, dBpT dan dBG dengan level referensi flux density magnet (B)
masing-masing adalah 1 Tesla, 1 pico Tesla dan 1 gauss.
4. Pancaran Radiasi Broadband. Sinyal radiasi broadband diukur dan dinyatakan dalam bentuk
radiasi elektrik dan medan magnet dalam satuan decibel setiap spesifikasi bandwidth yaitu
dBV/m/MHz, dBµV/m/MHz, dBA/m/KHz.
5. Power Density Pancaran Radiasi. Suatu unit dari power radiasi sering kali dialami yaitu
decibel dan power density broadband referensi 1 dBm/m2/KHz. Hubungan kuat medan listrik
dan Power Density dalam medan jauh:
𝐸2
𝑃𝐷 =
𝑍0
Dengan PD : Power Density
Z0 : Impedansi free space: 3.77 ohm
4. Gangguan Elektromagnetik
Gangguan Electromagnetik (EMI) yaitu sinyal pancaran yang tidak diinginkan dari energi konduksi
atau energi radiasi sebagai medan elektromagnetis. Pancaran konduksi berupa tegangan dan arus,
adapun pancaran radiasi terdiri dari medan elektrik dan atau medan magnet. Spektrum sinyal EMI
diidentifikasi dalam bentuk amplitudo yang merupakan kebalikan dengan frekuensi pancaran sinyal
dari suatu sumber EMI. [10] Amplitudo spektrum pancaran dapat berupa pancaran konduksi atau
radiasi, narrowband atau broadband, yang akan diuraikan seperti berikut:
a. Pancaran konduksi didefinisikan energi elektromagnetik yang diinginkan sepanjang propagasi
suatu penghantar. (konduktor). Konduktor meliputi AC power cord, lapisan metalik dari sub
sistim, atau sistim interkoneksi kabel-kabel antara produk-produk.
b. Pancaran radiasi didefinisikan energi elektromagnetik yang diinginkan atau energi
elektromagnetik yang tidak diinginkan yang merupakan propagasi kedalam ruang bebas atau
melalui ruang bebas, sebagai suatu gelombang transverse electromagnetic atau oleh
koplingkapasitif/induktif.
c. Pancaran Narrow Band yaitu suatu pancaran yang mempunyai energi spektrum yang utama
terletak benar-benar di dalam bandpass dari pengukuran peralatan penerima yang digunakan.
Pancaran narrowband yang dimaksudkan yaitu bandwidth pancarannya 3 dB lebih sempit dari
pengukuran bandwith receiver EMI.
Pancaran Broad band yaitu suatu pancaran yang mempunyai distribusi energi spektrum yang lebih
dibandingkan dengan bandwidth dari pengukuran receiver yang digunakan.
5. Lingkungan Elektromagnetis
Lingkungan elektromagnetis yaitu komposisi dari energi radiasi dan energi konduksi yang dihasilkan
suatu produk elektronik elektrik, maupun elektromekanik berupa distribusi daya dan distribusi waktu
dengan jangkauan frekuensi bermacam-macam dari level pancaran elektromagnet radiasi atau
konduksi yang ditemui oleh suatu lingkungan operasional yang direncanakan. Adapun lingkungan
elektromagnetis dapat berupa gangguan elektromagnetik, pulsa elektromagnet, bahaya radiasi
elektromagnetik terhadap manusia dan material yang mudah meledak juga phenomena alam yang
diakibatkan dari kilat dan P-static.
Lingkungan elektromagnetis dapat dipandang dalam segi distribusi ruang dan distribusi temporal
dari kuat medan listrik (volt/m), irradiance/cahaya (watt/m) atau energi density/kepadatan energi
(joule/m). Penaksiran suatu lingkungan diperlukan untuk mengidentifikasikan secara luas
peralatanperalatan yang peka terhadap gangguan elektromagnetik atau peralatan-peralatan yang
merupakan sumber gangguan elektromagnetik. [2]
Tanpa mengetahui kepekaan dari peralatan biasanya secara kebetulan menjumpai peralatan yang
menggunakan panjang gelombang yang levelnya tinggi dan level dayanya besar dari radiasi
elektromagnetik, padahal tidak dapat diharapkan untuk mempridiksi akibat radiasi yang dipunyai pada
peralatan tersebut. Peralatan-peralatan dengan bermacam-macam amplitudo frekuensi dan spektrum
yang berubah-ubah dari peralatan ke peralatan dan dari satu manufaktur ke yang lain, membuat
bermacammacam tipe gangguan yang mengakibatkan kesulitan dalam pemisahan peralatan untuk
diprediksi, tepatnya gangguan sulit untuk dihindari. WHO mendefinisikan sebagai berikut:
1. Medan static (0 Hz). Rentetan magnet yang mengapung di udara dari transportasi umum,
resonansi magnet yang diduga dari peralatan yang digunakan dalam kedokteran dan peralatan
elektrolit yang menggunakan arus listrik searah untuk proses material dalam industri.
2. Medan Extremely Low frequency (ELF) 0-300 Hz. Kereta api untuk transportasi umum,
beberapa peralatan meliputi pembangkitan distribusi atau penggunaan power listrik.
3. Medan Intermediate frequency (IF)>300Hz–10MHz. Peralatan keamanan, induksi pemanas dan
lain-lain.
4. Medan radio frequency (RF)>10 MHz–300 GHz. Telepon mobil atau transmitter
telekomunikasi radar dan sifat-sifat yang memancarkan cahaya.
Tabel 2. Level Medan Elektromagnetis Sesuai Dengan Frekuensi [2]
Frequency European Power Frequency Mobile Phone Base Station Microwave Oven
Frequency Frequency
50 Hz 50 Hz 900 MHz 1,8 GHz 2,45 GHz
Electro field Magnetic field Power Density Power Density Power Density
(Vm) (µ) (W/m2) (W/m2) (W/m2)
Public 5000 100 4,5 9 10
Exposure
Limits
Occupational 10000 500 22,5 45
Exposure
Limits
Untuk keperluan sistim penempatan peralatan elektronik seperti medical elektronik, komputer dan
lain sebagainya, dapat berada dilingkugan yang keras dan bising, maka testing keandalan lingkugan
perlu juga dilakukan, tidak hanya produknya. Hal ini bertujuan untuk menjamin performance sistim
yang dapat diandalkan dalam lingkungan naturalnya. Pengujian keandalan lingkungan merupakan
sistimatika pendekatan terhadap pengumpulan informasi, analisa informasi dan aplikasi informasi
yang berhubungan dengan pelayanan yang digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan
sekitarnya, yang berpengaruh terhadap peralatan.
Untuk itu pengukuran lingkungan sangat penting untuk mengetahui interaksi dari produk industri
dan tekanan lingkungan yang dihadapi oleh produk yang digunakan.
Gambar 3. a) Radiasi Emisi, b) Radiasi Suseptibilitas, c) Konduksi Emisi, d) Konduksi Suseptibilitas [3]
Setiap sistem elektronik biasanya terdiri dari satu atau lebih subsistem yang
berhubungan satu dengan yang lain melalui kabel. Untuk penyediaan daya subsistem biasanya
digunakan sumber tegangan AC atau DC. Kabel juga digunakan untuk interkoneksi subsistem
sehingga fungsi sinyal dapat melewati perantara subsistem tersebut. Semua kabel - kabel
tersebut memiliki potensi untuk menaikkan emisi energi elektromagnetik. [13]
Gambar 6. a) Mencegah Emisi Sistem Keluar Dari Batas Perisai, b) Pencegahan Emisi Radiasi Dari Luar Sistem
9. Simpulan
Medan listrik merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh adanya muatan listrik. Medan listrik
keluar dari suatu muatan dan menyebar ke seluruh ruang. Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik,
atau oleh perubahan medan listrik. Medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dengan arah
perambatan gelombang elektromagnetik. Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui panjang
gelombang dan frekuensi menentukan karakteristik penting dari medan elektromagnetis. Dimana hal
tersebut diperlukan untuk mengidentifikasikan kemungkinan bahaya atau risiko dari gangguan
interferensi elektromagnetik (EMI), cara pengukuran serta metode penanganan nya menggunakan
shielding.
Gangguan Electromagnetik (EMI) yaitu sinyal pancaran yang tidak diinginkan dari energi konduksi
atau energi radiasi sebagai medan elektromagnetis. Pancaran konduksi berupa tegangan dan arus,
adapun pancaran radiasi terdiri dari medan elektrik dan atau medan magnet. Spektrum sinyal EMI
diidentifikasi dalam bentuk amplitudo yang merupakan kebalikan dengan frekuensi pancaran sinyal
dari suatu sumber EMI. Sedangkan untuk Elektromagnetik Compability (EMC) yaitu kemampuan
suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa
terpengaruh maupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungan. Untuk pengukuran EMI dapat
dilakukan dengan menggunakan ruangan gelombang mikro (microwave) anechoic. Isolasi ruangan ini
mampu menahan gelombang hingga 100 dB dari lingkungan elektromagnetik. Ruangan ini tepat
digunakan untuk pengukuran dengan sensitifitas yang tinggi pada level sinyal yang sangat rendah.
Sedangkan metode mitigasi pengaruh EMI dilakukan dengan memanfaatkan Teknik perisaian
(shielding) untuk mengurangi atau mencegah gandengan radiasi energi elektromagnetik yang tidak
diinginkan pada suatu peralatan sehingga tidak menimbulkan lingkungan elektromagnetik. Tujuan dari
perisaian elektromagnetik adalah meredam interferensi elektromagnetik antara sumber noise dengan
piranti yang peka dan terpengaruh sumber.
Daftar Pustaka
[1] Ahmed, N.A.G. 1987. Ion Platting Technology: Development and Applications. John
Wiley&Sons: New York.
[2] Sulistyanto, H. 2002. Efek Interferensi Medan Elektromagnetis terhadap Lingkungan. Jurnal
Teknik Elektro. Volume 2. Issue 2.
[3] Online akses repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22145/3/Chapter%20II
[4] X. Shi, X. Liu, J. Ke, Z. Chang, H. Wang, Efficient reduction of EMI from Massage and its
improvement, Optik - International Journal for Light and Electron Optics (2015),
http://dx.doi.org/10.1016/j.ijleo.2015.09.096
[5] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I dan II (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
[6] Paul A.Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[7] Online akses resiptory library UI. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122898-S09066fk--
Pengaruh%20pemajanan--Literatur.pdf
[8] Bellieni, C. V., Tei, M., Iacoponi, F., Tataranno, M. L., Negro, S., Proietti, F., Buonocore, G.
(2012). Is newborn melatonin production influenced by magnetic fields produced by incubators?
Early Human Development, 88(8), 707–710. doi:10.1016/j.earlhumdev.2012.02.015
[9] Beekhuizen, J., Vermeulen, R., van Eijsden, M., van Strien, R., Bürgi, A., Loomans, E., Huss, A.
(2014). Modelling indoor electromagnetic fields (EMF) from mobile phone base stations for
epidemiological studies. Environment International, 67, 22–26. doi:10.1016/j.envint.2014.02.008
[10] J. L. Norman Violette., Donald R. J. White., Michael F, Violette. 1987 “Electromagnetic
Compatibility Handbook”, Van Nostrand Reinhold Company, New york.
[11] Song-Hae Ye., Young-Sik Kim., Ho-Sun Lyou., Min-Suk Kim., And Joon Lyou. 2015.
Verification Of Electromagnetic Effects.Nucl Eng Technol Vol. 47. Page 729-737
[12] Online akses https://teguhterus.wordpress.com/emc-electromagnetic-compatibility/
[13] Online akses Library Unikom. Ananda Ekamulya Hakimia., Ekki Kurniawan., Prasetya Dwi
Wibawa. Filter Harmonisa Berbasis Emc (Electromagnetic Compability) Harmonic Filter Based
On Emc (Electromagnetic Compability). Jurnal Eproc Unikom