MESIN-MESIN LISTRIK
(Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Mesin-Mesin Listrik akhir semester ganjil
tahun akademik 2010/2011)
Oleh:
M. Muhlisin
Kelas 3 LA
2
15. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor Shunt
tersebut !
16. Jelaskan terjadinya reaksi jangkar pada motor DC !. Jelaskan akibat negatif
terjadinya reaksi jangkar !
17. Pada terminal box memiliki enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1- A2,
belitan Shunt E1-E2 dan belitan seri D1-D2. Juga dilengkapi dengan tahanan
pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi. Gambarkan hubungan pengawatan
secara lengkap dan cara kerja rangkaian tersebut !
18. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelung dengan jumlah alur 8 dan jumlah
lamel komutator 8 !
19. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelombang dengan jumlah 8 alur dan
jumlah lamel komutator 8 !
20. Sebutkan syarat-syarat untuk memparalelkan kerja generator dc dan buat diagram
kerjanya!
3
B. Kunci Jawaban Soal
1. Mesin DC (Direct Current) merupakan salah satu jenis mesin listrik, dimana mesin ini
digunakan untuk mengkonversi energi listrik arus searah menjadi energi mekanik, atau
sebaliknya. Ada dua macam mesin DC, yakni: Motor DC dan Generator DC. Pada
pengoperasiannya, motor DC dapat mengkoversi energi listrik arus searah menjadi energi
mekanik, sedangkan generator DC sebaliknya.
3. Mesin DC difungsikan sebagai generator jika mesin DC digerakkan secara mekanis oleh
penggerak mula, misalnya turbin uap, turbin hidrolik atau mesin diesel dan mengubah
energy mekanik menjadi energy listrik untuk lampu listrik atau mesin-mesin listrik.
4. Mesin DC difungsikan sebagai motor DC. Jika energy listrik yang diberikan pada mesin
dan keluarannya digunakan untuk menggerakkan alat mekanis seperrti ban berjalan atau
mesin perkakas.
6.
4
Gambar 1. Kaidah tangan kanan
5
Pada mesin arus searah (dc) ini tegangan ac yang dibangkitkan pada masing-masing
kumparan armatur yang berputar diubah menjadi dc pada ujung-ujung armatur luar
melalui sutu komutator berputar dan sikat diam yang menghubungkan ujung-ujung
kawat armatur/ kumparan jangkar. Efek dari penyebaran lilitan ke dalam beberapa celah
sehingga terdapat selusin atau lebih segmen komutator tiap kutub, maka riaknya
menjadi sangat kecil. Dan tegangan yang dibangkitkan rata-rata dipandang dari sikat-
sikat akan sama dengan jumlah dari harga rata-rata tegangan kumparan yang
disearahkan.
8. Generator Shunt
Generator Kompound
6
Gambar 4. Karakteristik tegangan ggenerator compound
7
Medan magnet melewati rotor seperti ditunjukkan arah panah. Dengan mengatur
besarnya arus eksitasi yang melewati belitan magnet, makin besar kuat medan magnet
yang dihasilkan. Posisi garis netral tegak lurus dengan medan magnet.
Gambar 5. Garis netral reaksi jangkar, garis medan magnet jangkar dan pergeseran
garis netral akibat reaksi jangkar.
11. Kutub bantu akan memperpendek jalannya garis medan magnet. Dengan dipasang
kutub bantu kini garis netral kembali ke posisi semula, dan kedudukan sikat arang
tegak lurus segaris dengan kutub utamanya. Rangkaian kutub bantu disambungkan
seri dengan belitan rotor, sehingga kuat medan magnet kutub bantu yang dihasilkan
sebanding dengan arus ke beban.
12.
8
Gambar 7. Rangkaian belitan jangkar, belitan kutub bantu dan belitan kompensasi.
9
Gambar 10. Rangkaian mesin DC berputar berlawanan arah jarum jam
14.
Poros jangkar ditempatkan pada dudukan yang bisa berputar bebas. Alirkan listrik DC
melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan pengamatan
jarum kompas akan berputar ke arah jangkar. Hal ini membuktikan adanya medan
elektromagnet pada jangkar, artinya belitan jangkar berfungsi baik. Tetapi jika jarum
kompas diam tidak bereaksi, artinya tidak terjadi elektromagnet karena belitan putus
atau hubung singkat ke inti jangkar.
15. Mengatur putaran motor DC dilakukan dengan mengatur arus eksitasi penguat medan
magnet dengan tahanan geser yang dipasang seri dengan belitan penguat Shunt E1-E2.
Pengatur Starting dan pengatur putaran motor DC merupakan satu perangkat yang
dipasang pada sebagai pengendali motor DC.
Tahanan pengendali motor DC disambungkan seri dengan jangkar motor DC,
tahanantotalnya sebesar (RV + Rjangkar). Tahanan depan Jangkar RV dibuat dalam
empat step, step pertama nilai tahanan maksimum, arus mengalir ke rangkaian jangkar
sebesar I = U/(RV + Rjangkar). Nilai tahanan digeser ke step kedua, berikutnya step
tiga, step empat dan step terakhir arus mengalir ke jangkar adalah arus nominalnya.
Karakteristik arus jangkar fungsi tahanan RV + Rjangkar.
10
Gambar Karakteristik arus Pengasutan Motor DC
16. * Medan magnet untuk generator DC berasal dari kutub elektromagnet, berupa belitan
kawat yang diberikan listrik DC, diperoleh kutub utara dan selatan. Medan magnet
melewati rotor. Dengan mengatur besarnya arus eksitasi yang melewati belitan
magnet, makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Posisi garis netral tegak
lurus dengan medan magnet. Dalam belitan rotor sesuai prinsip induksi dibangkitkan
tegangan listrik, ketika generator diberikan beban mengalir arus listrik pada belitan
rotor. Pada saat itu dalam rotor juga dibangkitkan medan elektromagnet. Besar
kecilnya medan magnet di rotor berbanding lurus dengan besar kecilnya arus beban.
Saat arus beban maksimum, medan magnet rotor maksimum, saat arus beban
minimum maka medan magnet rotor juga minimum.
* Akibat negatif yang diakibatkan oleh adanya reaksi jangkar adalah mengakibatkan
jalannya medan magnet bergeser beberapa derajat berupa bergesernya garis netral
searah dengan arah putaran rotor. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan
nominal generator.
17.
11
Memiliki dua tahanan geser, satu tahanan geser untuk mengatur starting motor diseri
dengan rangkaian jangkar A1-A2. Tahanan geser satunya mengatur arus eksitasi
menuju belitan Shunt E1- E2. Aliran sumber DC positif (+) melewati tahanan geser
untuk starting, menuju terminal A1, ke rangkaian jangkar dan belitan kutub bantu, ke
terminal A2, dikopel terminal D1, ke belitan seri, ke terminal D2 ke sumber DC negatif
(-). Sumber DC positif (+) melewati tahanan geser mengatur arus eksitasi ke terminal
E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2, dikopel terminal D2 kembali ke sumber DC
negatif (-). Karakteristik putaran n sebagai fungsi momen torsi beban merupakan
gabungan dari karakteristik motor Shunt yang memiliki putaran relatif konstan, dan
kerakteristik seri pada momen kecil putaran relatif tinggi.
18.
19.
12
Gambar 15. Prinsip belitan jangkar tipe gelombang
13