Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I


PENGUKURAN FLUKS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
GARDU LISTRIK
(ACARA-6)

Disusun oleh:
Nama : 1. Delpiero Setyo Wibowo K1C016061
2. Widya Marsepti Harista K1C016069
Asisten : Wulan Nia Sari
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 14 November 2018
Pengumpulan Laporan : Rabu, 21 November 2018

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
PENGUKURAN FLUKS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
GARDU LISTRIK
Delpiero Setyo Wibowo (K1C016061),Widya Marsepti Harista (K1C016069)
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Jenderal Soedirman
Email: delpierojak@gmail.com, marseptiharista@gmail.com

ABSTRAK
Eksperimen pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik unit komputer
bertujuan mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan magnetik
Gaussmeter CA-40, Melakukan pemetaan (gridding) obyek pengukuran secara tepat,
benar dan prosedural, membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta gride vektior
dari pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik unit komputer dengan
bantuan paket program surfer for windows, dan menentukan apakah nilai fluks radiasi
GEM unit komputer yang diukur melebihi atau masih dibawah batas ambang baku aman
yang telah ditetapkan. Pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik
dalameksperimen ini menggunakan Gaussmeter, sedangkan untuk alat yang ukur radiasi
elektromagnetiknya adalah GEM Monitor. Pada eksperimen kali ini didapatkan bahwa
hasil jarak pengukuran berpengaruh terhadap nilai elektromagnet. Semakin jauh jarak
dari sumber radiasi maka semakin semakin kecil nilai fluks radiasi elektromagnet yang
diterima.

Kata Kunci: Fluks Radiasi, Elektromagnetik, Gaussmeter


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak terlepas dari energi listrik, baik di rumah
tangga, pengobatan, sarana kerja, dan kegiatan lainya. Kehadiran medan listrik dan
medan magnet disekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan indra manusia,
kecuali jika intensitasnya cukup besar dan terasa pada orang yang hiper-sensitive
saja.
Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang
elektromagnet atau paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai jarak
yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium. Sumber radiasi
dapat berupa alat-alat listrik berenergi tinggi, oleh sebab itu semakin banyak orang
memakai listrik untuk melakukan aktifitas sehari-hari, maka semakin banyak
pancaran radiasi elektromagnetik. Elektromagnetik terdiri atas dua kombinasi
medan listrik dan medan magnet yang mempunyai energi sama besarnya.
Kecepatan merambat sama dengan kecepatan cahaya. Salah satu sumber listrik
dilingkungan masyarakat adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
500 kV.
Medan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk.
Awanyang mengandung potensial air, terdapat medan listrik yang besarnya antara
3000 – 30.000 V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 –
500 V/m) dan bermedan magnet (0,004 – 0,007 mT). Di dalam rumah, di tempat
kerja, di kantor atau di bengkel terdapat medan listrik dan medan magnet buatan.
Medan listrik dan medan magnet ini biasanya berasal dari instalasi dan peralatan
listrik, antara lain berasal dari : sistem instalasi dalam rumah, lemari pendingin,
AC, kipas angin, pompa air, televisi, mesintik elektronik, mesin photocopy,
komputer dan printer, mesin las, kompresor, saluran udara tegangan
rendah/menengah (SUTR/M) yang berdekatan, dan lain-lain. Pada sistem instalasi
yang bertegangan dan berarus selalu timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini
sudah melemah karena jaraknya cukup jauh dari sumber.
1.2 Tujuan
1. Mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan magnetic
Gaussmeter CA-40.
2. Melakukan pemetaan (gridding) obyek pengukuran secara tepat,benar,dan
procedural.
3. Membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid vector dari
pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik ruang (Saluran udara
tegangan ekstra tinggi) dan obyek unit computer dengan bantuan program surfer
for windows.
4. Menentukan apakah nilai fluks radiasi GEM yang diukur melebihi atau masih
dibawah batas ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNIRP dan EHC
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat yaitu rambatan energi dengan
tidak disertai perpindahan partikelnya. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoidal (Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov, 2002).

Gambar 2.1. Gelombang Sinusoidal


Jenis-jenis Gelombang dapat dibedakan berdasarkan arah rambatannya,
medium perambatannya dan amplitudo simpangannya. Berdasarkan arah
rambatannya ada dua macam gelombang, yaitu :
1. Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
terhadap simpangannya
2. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar
dengan simpangannya. (Halliday & Resnick, 1991)
Berdasarkan medium perambatannya :
1. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium perambatan
2. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang tanpa memerlukan medium
perambatan.Hubungan dari setiap besaran - besaran pada gelombang, kecepatan
perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode.
2.2 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang di dalam
perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contohnya sinar gamma (y),
sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, inframerah, gelombang radar, gelombang
TV, gelombang radio. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak
memerlukan medium untuk merambat (Riyn, 2011). Beberapa sifat-sifat gelombang
elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium.
2. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang bersamaan,
sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang
sama dan pada tempat yang sama.
3. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak
lurus terhadap arah rambat gelombang (transversal).
4. Gelombang elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, dan
difraksi.
5. Cepat rambat gelombang hanya bergantung pada sifat-sifat listrik dan magnetik
medium yang ditempuhnya.
2.3 Radiasi
Radiasi adalah rambatan energi yang berasal dari sumber energi tanpa
memerlukan medium untuk perambatannya. Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi
pengionn dan non pengion(Ganes D.P, 2010).
2.4 Radiasi Gelombang Eleketromagnetik
Beberapa jenis instrumen analisis menggunakan radiasi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya.
Contoh:
Pada analisis dengan UV/Visible spectrophotometer, konsentrasi suatu
komponen dalam sampel ditunjukkan dengan banyak sedikitnya radiasi
elektromagnetik yang diserap oleh molekul zat itu. Demikian pula untuk IR
(infrared spectrophotometer) dan juga AAS (atomic absorption spectrophotometer).
Pada AAS, radiasi elektromagnetik diserap oleh atomatom zat yang dianalisis.
Energi elektromagnetik mempunyai sifat ganda yaitu:
1. Sebagai gelombang
2. Sebagai rangkaian paket energi yang disebut foton.
Konsep foton penting untuk pembahasan interaksi antara radiasi dan bahan. Radiasi
elektromagnetik dapat dijelaskan dengan beberapa
sifat:
 Frekuensi
 Panjang gelombang
 Kecepatan
Sifat istimewa radiasi elektromagnetik : kecepatannya (c) konstan (dalam ruang
hampa)= 2,997925 (108 ) m/detik atau [c=3.(1010 ) cm/sec.]. c disebut kecepatan
cahaya karena cahaya merupakan satu bentuk radiasi elektromagnetik. Kecepatan
cahaya dalam suatu medium lebih kecil dari nilai ini. Fluks magnetik Fluks
magnetik diperoleh dengan melakukan integrasi dari produk skalar antara vektor
medan magnetik dengan vektor elemen luas.

Gambar 2.2.Electromagnetic Spectrum


International Commisions on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) pada
tahun 1994 telah mensyaratkan adanya batas ambang aman paparan radiasi GEM
dari unit computer yang kemudian direvisi oleh Enviromental Health Commisions
(EHC) pada tahun 2006. Syarat batas ambang tersebut tercantum dalam Tabel 2.1.
Sementara, untuk peralatan elektronik yang terpasang tunggal (stand alone) nilai
batas ambang paparannya disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Paparan maksimum khusus untuk lingkungan publik dari sumber radiasi
GEM
Paparan Maksimum khusus lingkungan publik
Sumber Paparan Radiasi
Medan Listrik
GEM Rapat Fluks Magnetik (μT)
(V/m)
Medan GEM alami 200 70 (Medan magnet Bumi)
Catu daya listrik (di dalam
rumah tidak berdekatan 100 0.2
dengan sutet)
Catu daya listrik (di bawah
10000 20
sutet)
Layar TV dan monitor 10 0.7
Ruangan/Lab Komputer - 100

Tabel 2.2. Fluks medan radiasi pada peralatan elektronik tunggal (stand alone)
Peralatan Elektronik ≥ 3 cm (μT) ≥ 30 cm (μT) ≥ 1 m (μT)
Unit Komputer 0.5-30 < 0.01
TV Berwarna 2.5-50 0.04-2 0.01-0.15
Radio 16-56 1 <0.01
Setrika 8-30 0.12-0.3 0.01-0.03
Pengering Rambut 6-2000 0.01-7 0.01-0.03
Lebih lanjut, berdasarkan data dari UNEP (United Nations Environmental
Programme), dan WHO (World Health Organization) pada tahun 1987 juga
menyatakan bahwa rapat arus induksi elektromagnetik memberikan pengaruh biologis
pada tubuh manusia dimana setiap nilai 0,5 mT sama saja dengan nilai 1 mA/m 2
pada rentang frekuensi 50-60 Hz.
 1-10 mA/m2, tidak menimbulkan efek biolgis yang berarti
 10-100 mA/m2, menimbulkan efek pada sistem penglihatan dan sistem saraf
 100-1000 mA/m2, menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat
saraf pusat sehingga dikatakan berbahaya > 1000 mA/m2, dapat menimbulkan
gangguan pada organ dalam tubuh seperti jantung, seperti fibrasi ventrikular dan
jura organ tubuh lainnya (Kongres Nasional Jaringan Epidemiologi, 2003).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Rabu tanggal 14 November 2018 di dekat
gardu listrik Fakultas MIPA UNSOED pada pukul 09.00 – 11.00 WIB.
3.2 Alat dan bahan
Peralatan yang dibutuhkan dalam eksperimen ini adalah:
1. Gaussmeter
2. Sumber radiasi elektromagnet komputer (Sutet)
3. Meteran
4. Software Surfer V8
5. Alat Tulis
3.3 Cara kerja
1. Satu set peralatan praktikum meliputi alat dan bahan disiapkan.
2. Titik lokasi pengambilan nilai fluks radiasi GEM ditentukan
3. Nilai fluks radiasi GEM diukur dari arah utara titik lokasi(Sutet) yang telah
dipilih mulai dari jarak 0 cm sampai dengan 300 cm (dengan kenaikan jarak
masing-masing 50 cm)
4. Hasil pengukuran nilai fluks radiasi GEM yang terdapat pada gaussmeter
dicatat.
5. Langkah 3 dan 4 diulangi untuk arah selatan , barat, dan timur.
3.4 Diagram Alir

Mulai

- Gaussmeter
- Gardu listrik
- Meteran
- Alat tulis

- Menentukan lokasi dan titik


pengukuran
- Mengukur nilai fluks radiasi GEM
dengan gaussmeter dari arah utara
pada titik 0 cm, 50 cm, 100 cm, 150
cm, 200 cm, 250 cm, 300 cm

Diulang untuk arah


Fluks magnetik (μT)
selatan, barat, timur

Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Nilai Fluks Radiasi Gardu Listrik
Nilai Fluks Radiasi Gardu Listrik
Barat Utara Timur Selatan
Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks
(cm) (μT) (cm) (μT) (cm) (μT) (cm) (μT)
0 160000 0 160000 0 240000 0 560000
50 20000 50 20000 50 20000 50 20000
100 40000 100 40000 100 40000 100 20000
150 40000 150 40000 150 40000 150 40000
200 40000 200 40000 200 40000 200 20000
250 20000 250 40000 250 40000 250 20000
300 40000 300 20000 300 40000 300 40000

4.2 Pembahasan
Data pengamatan yang telah didapat kemudian diolah memnggunakan
surfer 10 sehingga diperoleh peta kontur fluks radiasi gelombang
elektromagnetik dalam dua dimensi seperti pada Gambar 4.2.1 dan tiga dimensi
seperti pada Gambar 4.2.2

]Gambar 4.2.1 Peta kontur 2 dimensi fluks radiasi GEM gardu listrik
Gambar 4.2.2 Peta kontur 3 dimensi fluks radiasi GEM gardu listrik
Dari peta kontur terlihat bahwa nilai fluks radiasi terbesar terdapat di
pusat sumber radiasi, selanjutnya akan semakin berkurang untuk jarak yang
semakin jauh dari sumber. Hal lain yang cukup diperhatikan berdasarkan hasil
eksperimental adalah radiasi terbesar berada di titik sumber dari arah selatan.
Jika dibandingkan dengan koordinat (0,0) dari arah selain selatan, nilainya jauh
lebih kecil dibandingkan data pengamatan dari arah selatan gardu.
Dari hasil yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa jarak berpengaruh
terhadap nilai fluks radiasi medan elektromagnetik. Medan magnet yang
dipancarkan ini semakin menurun dengan bertambahnya jarak antar gaussmeter
CA-40 dan gardu. Hal ini dapat dilihat dari data hasil pengamatan. Semakin jauh
jarak gaussmeter terhadap gardu listrik maka nilai fluks radiasi medan
elektromagnetiknya semakin kecil. Hal ini juga berlaku untuk nilai fluks radiasi
medan elektromagnet pada alat elektronik lainnya yang dapat dialiri arus listrk.
Hasil ini sesuai dengan hukum Biort Savart bahwa pancaran medan magnet yang
diterima suatu benda akan berkurang sebanding dengan perubahan jarak sumber
radiasi.
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋𝑟
Batas ambang aman paparan radiasi GEM dari catu daya listrik (di
bawah SUTET) untuk medan listrik adalah 10000 V/m dan untuk rapat fluks
magnetik adalah 20 μT. Sedangkan untuk catu daya listrik (dalam rumah tidak
berdekatan dengan SUTET) batas ambang aman paparan radiasi GEM untuk
medan listrik adalah 100 V/m dan untuk rapat fluks medan magnet adalah
0,2μT.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa semakin bertambah jarak maka semakin berkurang nilai fluks radiasi GEM.
Nilai fluks radiasi GEM terbesar terdapat di pusat sumber radiasi (0,0). Besar fluks
radiasi disekitar gardu masih dalam tingkatan dibawah International Commisions
on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) dan Enviromental Health
Commisions (EHC) yang menayatakan bahwa besar nilai catu daya listrik (di dalam
rumah tidak berdekatan dengan sutet) harus memilikirapat fluks magnetik sebesar
0.2 μT.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikum dilakukan ditempat yang berbeda, jangan selalu dilakukan
di gardu listrik FMIPA Unsoed
DAFTAR PUSTAKA

Halliday & Resnick. 1991. Fisika. Jilid 1. Jakarta : Erlangga


Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov. 2002. Modulated Wave Theory and
Applications. Johns Hopkins University Press-ISBN 0-8018-7325-8
Mengupayakan Pendidikan Dokter dengan Pola Pendekatan Kedokteran
Keluarga. Kongres Nasional ke V Kolese Dokter Keluarga Indonesia dan
Pertemuan Ilmiah Nasional Pertama Dokter Keluarga. Yogyakarta, 20-23
Oktober 2000.
Pengaruh Kesehatan terhadap Keluarga. Pelatihan Dokter Keluarga. Kerjasama
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah – Kolese Dokter Keluarga Indonesia,
Jawa Tengah – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang, 2001.
Pemanfaatan Dokter Keluarga dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan.
Kongres Nasional Jaringan Epidemiologi Nasional – X. Batu, 31 Januari- 1
Februaru 2003.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai