PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1
5
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi
paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda,
maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat
singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak
makanan dengan cepat dan ekonomis.
Supriyono, (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang mikro terentang dari
0,3 meter hingga 0,001 meter dengan frekuensi terentang dari 109 hertz hingga 3 x
1011 hertz. Daerah gelombang mikro ditandai sebagai UHF yang berarti frekuensi
ultra tinggi relatife terhadap frekuensi radio. Gelombang ini dihasilkan oleh
peralatan elektronik khusus, misalnya dalam tabung klystron.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection
and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan
menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan
gelombang mikro. Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c = 3 x 108 m/s,
maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
Gambar 2
3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah tidak dapat dideteksi oleh mata telanjang tetapi masih dapat
dirasakan karena energi panas yang dihasilkan. Setiap hari manusia bisa merasakan
sinar inframerah yang berasal dari matahari yang sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia. Lala (2008) menyatakan bahwa 80% cahaya matahari adalah sinar
inframerah karena panjang jangkauan gelombang sinar ini (4 sampai 1000 mikron).
Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut
radiasi inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul
6
yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan
sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu
dan warna benda.
a. Spektrum
1. Frekuensi : 3.1011 – 3.1014 Hz
2. Panjang gelombang : 1 mm – 1000 nm
a. Sumber : dapur peleburan, pengelasan, lampu pemanas/pengering
b. Efek kesehatan : Katarak pada mata, kulit terbakar
c. Standar :10 mW/cm2 u/ radiasi infra red dengan Panjang gelombang > 770 nm
Gambar 3
4. Cahaya tampak
Warna-warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu merupakan
bentuk spektrum cahaya tampak. Cahaya tampak memiliki frekuensi sekitar 1015 Hz
dengan panjang gelombang 400 nm – 800 nm. Panjang gelombang terpendek dari
cahaya tampak dimiliki oleh cahaya ungu. Artinya, cahaya ungu memiliki frekuensi
dan energi terbesar dibandingkan warna lainnya. Sementara itu, panjang gelombang
terpanjang dimiliki oleh cahaya merah. Aplikasi cahaya tampak bisa kamu lihat pada
laser. Kegunaan cahaya tampak salah satunya adalah penggunaan laser dalam serat
optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
Gambar 4
7
5. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet atau biasa disingkat sinar UV merupakan spektrum gelombang
elektromagnetik yang memiliki frekuensi 1015 – 1016 Hz. Panjang gelombang sinar
UV adalah 10 – 100 nm. Sinar UV dihasilkan oleh radiasi sinar Matahari.
Radiasi ini diberi nama ultraviolet karena berkaitan dengan frekuensi yang lebih
besar daripada frekuensi cahaya ungu pada spektrum cahaya tampak.
Sinar ultraviolet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya untuk
membunuh kuman dalam pemurnian air, penggunaan lampu UV, dan untuk operasi
mata lasik.
a. Spektrum
1. Panjang Gelombang : 400 nm -180 nm
2. Frekuensi : 3,5. 1014 – 3.1015 Hz
b. Sumber : sinar matahari, lampu merkuri/halogen, las listrik, pemotong logam
c. dari segi efek yang ditimbulkan sinar ultraviolet dibedakan menjadi 3:
1. UV-A : 400-300 nm, pigmentasi kulit
2. UV-B : 320-280 nm, erythema pd kulit
3. UV-C : 200-180 nm, katarak pd mata
Gambar 5
6. Sinar X
Sinar X merupakan spektrum gelombang elektromagnetik memiliki panjang
gelombang berkisar antara 10-11 meter sampai 10-9 meter dengan rentang frekuensi
1016 hertz hingga 1020 hertz sehingga sinar ini memiliki daya tembus yang cukup
kuat yang dapat menembus buku tebal, kayu tebal, dan bahkan pelat aliminium
setebal 1 cm.
Sinar ini ditemukan oleh Wilhelm Rontgen. Itulah mengapa sinar X juga biasa
disebut sinar Rontgen. Sinar X dihasilkan oleh aktivitas elektron berkecepatan tinggi
8
yang menumbuk logam. Tumbukan antara elektron dan logam disertai pelepasan
energi dalam bentuk radiasi sinar X.
Supriyono (2006) menyimpulkan bahwa sinar-X memiliki sifat-sifat, yaitu:
a. merambat lurus,
b. dapat menghitamkan pelat film,
c. dapat mengionkan gas karena memiliki energi tinggi,
d. dapat menembus logam tipis,
e. tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet,
f. dipancarkan ketika sinar katode menumbuk logam,
g. dapat mengeluarkan elektron-elektron foto dari permukaan logam yang
ditumbukkan.
h. Tidak dapat dirasakan oleh panca indra.
Gambar 6
7. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan spektrum gelombang elektromagnetik dengan energi
tertinggi. Hal itu dikarenakan sinar gamma memiliki frekuensi tertinggi di antara
spektrum gelombang elektromagnetik lainnya, yaitu 1020 – 1025 Hz. Energi sinar
gamma sangat besar, sinar ini bisa menembus logam beberapa sentimeter. Sinar
gamma dihasilkan oleh aktivitas radioaktif atau atom-atom yang tidak stabil di reaksi
inti.
Sinar gamma banyak dimanfaatkan untuk proses radioterapi dalam pengobatan
kanker dan tumor. Selain itu, sinar gamma juga dapat digunakan untuk membuat
radioisotop serta untuk memahami struktur logam.
9
Sinar gamma memiliki pajang gelombang 10-10 meter sampai 10-12 meter
dengan frekuensi 1018 Hz hingga 1020 Hz (Supriyono, 2006). Sinar gamma
merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi terbesar dan
bentuk radioaktif yang dikeluarkan inti-inti atom tertentu. Gelombang ini memiliki
energi yang besar yang dapat menembus logam dan beton. Sinar gamma dapat
dihasilkan dari peluruhan inti – inti atom yang tidak stabil.
Gambar 7
Gambar 8
EMF Meter
11
2.9 Threshold Limit Value (Nilai Ambang Batas) Gelombang Elektromagnetik
1. Nilai ambang batas (nab) untuk medan magnet untuk frequensi-frequensi sangat
rendah (kurang dari 300 hz) adalah mengacu pada “ amplitudo magnetic flux
density (b) “ ditentukan dengan rumus :
2. BNAB = 60/f ( dalam satuan mT)
dimana : f = frequensi
1 mT = 1000 milli gaus
Bila frekuensi yang digunakan peralatan/mesin sebesar 50 Hz
maka BNAB = (60/50 x 1000 milli Gaus = 1200 milli Gaus)
TLV Gelombang Elektromagnetik Untuk Frequensi Kurang dari 300 Hz adalah
1200 MILLI GAUSS.
(ACGIH : American conference Government Industrial Hygiene, 2005)
12
2.11 Nilai Ambang Batas Gelombang Mikro Berdasarkan Kepmenaker No. 5/Men/2018
13
2.13 Nilai Amang Batas Medan Magnit Untuk Frekuensi 1 – 30 Kilo Herzt
14
BAB III
HASIL PENGUKURAN
15
Dari hasil pengukuran tersebut kami membuat konversi ke A/M dari Milli gauss
16
BAB IV
KESIMPULAN
1. Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton). Cara memancarkan energi
dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium perantara. Contoh
dari Radiasiseperti gelombang radio, sinyal tv, sinar radar, cahaya , sinar x dan sinar
gama. Radiasi dalambentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton
adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik, misalnya adalah
sinar gamma dan sinar-x. Efek untuk radiasi itu sendiri bagi Kesehatan adalah Pada
paparan akut dengan dosis tinggi, efek radiasi dapat menyebabkan kematian sel,
gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian, hal ini disebut dengan
efek deterministi. Maka dari itu diperlukan penghitungan radiasi gelombang magnetik
untuk pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2. EMF meter atau Instruments EMF tester adalah, Alat genggam yang efektif dirancang
dan dikalibrasi untuk mengukur radiasi medan elektromagnetik 20 micro Tesla x micro
tesla dan 200 milli gauss x 0.1 milli gauss pada bandwidth yang berbeda ke 50Hz/60Hz.
Nilai ambang batas (NAB) untuk medan magnet frequensi-frequensi sangat rendah
(kurang dari 300Hz) yang mengacu pada aplitudo magnetic flux density.
3. Dari hasil teori yang digunakan untuk pengukuran yaitu mengukur jarak dan pencatatan
tingkat paparan dengan ukuran jarak dari sumber radiasi 5cm dan 25 cm, dan tinggi0 cm-
50cm, maka dapat disimpulkan untuk pengukuran elektromagnetik di sekitar Universitas
Respati Indonesia dengan menggunakan EMF meter yang diukur pada hari sabtu 15-
04-2023 bahwa dari 5 lokasi yang ditentukan terdapat 2 lokasi dengan hitungan A/M
tertinggi yaitu gardu listrik dan panel listrik dengan nilai 7,70929 A.M dan 27,4128
A/M. sehingga pengendalian nya sendiri adalah mempatkan lokasi gardu dan panel listrik
di tempat yang tidak terlalu ramai mahasiswa dan lokasi dilapang luas atau area terbuka.
17
BAB V
SARAN
Setelah melakukan kegiatan pengukuran radiasi menggunakan alat EMF meter atau
Instruments EMF tester di 5 titik di wilayah halaman Universitas Respati Indonesia. Kami akan
menyampaikan beberapa saran yang sekiranya bisa membantu mengisi kekurangan-
kekurangan yang ada. Yaitu:
1. Alat pengukuran harus telah dikalibrasi oleh laboratorium yang terakreditasi untuk
melakukan kalibrasi, minimal 1 tahun sekali.
2. Letak titik pengukuran disarankan tepat berada dimana pekerja/Mahasiswa melakukan
aktifitasnya.
3. Dari hasil pengukuran yang dilakukan intensitas radiasi 3 dari 5 lokasi masih dalam batas
aman, walaupun demikian tetap harus mempertimbangkan untuk penggunaan dalam waktu
yang panjang dalam periode penggunaan yang lama.
18
BAB VI
LAMPIRAN
6.1 Dasar hukum untuk Nilai ambang batas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja.
Gambar 9
Tabel Nilai Ambang Batas
Permenaker RI No. 5 Tahun 2018
19
20
6.3 Foto-foto Kegiatan
21