Anda di halaman 1dari 30

Radiasi Elektromagnetik

Hampir setiap orang pasti meiliki perangkat telepon genggam atau handphone. Namun
apakah kalian sadari bahwa dari setiap handphone terpancar gelombang radiasi. Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium dalam
perambatannya. Sehingga gelombang yang terpancar dari handphone merupakan gelombang
elektromagnetik, tak hanya handphone frekuensi gelombang itu juga terdapat dalam
penggunaan Radio, Tape, Televisi, dan masih banyak lagi. VGelombang  Berdasarkan
media perambatan  2

1. Gelombang Mekanik
Membutuhkan medium perantara dalam perambatannya.
Contoh : Gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air.
2. Gelombang Elektromagnetik
Tidak membutuhkan media perantara dalam perambatannya.
Contoh : Cahaya Matahari ( radiasi)

Michael Faraday
“ Perubahan medan magnetic menyebabkan muatan listrik mengalir dalam loop kawat atau
ekivalen dengan bangkitnya medan listrik”

Maxwell
“Suatu perubahan medan listrik akan membangkitkan medan magnetik”

James Clerk Maxwell berhasil menghitung kecepatan rambat gelombang


elektromagnetik, dimana kemudian kecepatan rambat gelombang di ruang hampa sama
dengan kecepatan cahaya. Maka dari situ disimpulkan bahwa gelombang cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik.
Spektrum Elektromagnetik

S pektrum gelombang elektromagnetik dibedakan berdasarkan rentang panjang


gelombang dan frekuensinya. Spektrum ini dipancarkan oleh transisi elektron ketika
suatu elektron berpindah dari orbit yang satu ke orbit yang lain. Biasanya, energi
spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elekronvolt untuk berenergi tinggi (di
atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk
berenergi rendah (ʎ ≥ 0,5 mm).

Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (ʎ), dan kecepatan rambat gelombang
elektromagnetik (c) ditulis dengan rumus sebagai berikut.

1. Gelombang Radio

G
elombang radio adalah gelombang sebagai pembawa informasi dari suatu tempat ke
tempat lain yang berjauhan karena memiliki sifat yang mudah dipantulkan oleh
lapisan ionosfer Bumi. Gelombang ini merupakan gelombang yang memiliki
frekuensi paling kecil dan panjang gelombang yang paling panjang. Rentang
frekuensinya luas meliputi beberapa Hertz sampai Gigahertz (orde pangkat 9). Gelombang ini
dihasilkan dari beberapa gabuangan alat-alat elektronik yaitu resistor inductor dan kapasitor.
Informasi berupa suara dikirimkan melalui gelombang radio dalam sebuah paket gelombang
sebagai perubahan amplitudo yang dikenal dengan nama modulasi amplitudo. Sedangkan
perubahan frekuensinya disebut sebagai modulasi frekuensi. Contoh penerapannya adalah Tv,
ponsel dan pesawat radio FM yang menggunakan gelombang modulasi frekuensi untuk
membawa informasi.
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (micro wave) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi,
yaitu mencapai 3 x 109 Hz. Gelombang mikro selain sebagai alat berkomunikasi dapat juga
sebagai alat untuk memasak karena dapat memanaskan benda yang menyerap gelombang
tersebut,
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Radar menggunakan
gelombang mikro.Antena pada radar bertindak sebagai pemancar dan penerima gelombang
elektromagnetik. Pengiriman gelombang dilakukan secara terarahberbentuk pulsa dalam
selang waktu tertentu. Jika pulsa mengenai sasaran, akan ada pulsa pantul yang sebagian akan
diterima kembali oleh antenna radar dan dapat ditamppilkan pada sebuah layar osiloskop.

Jika selang waktu antara pemancar dan penerimaan ∆t dan kecepatan rambat gelombang
radar c, jarak sasaran ke pusat radar (s) dapat ditentukan melalui melalui persamaan berikut :

3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki frekuensi antara 1011-1014 Hz atau pada daerah panjang gelombang
10-3m sampai 10-6 m. Frekuensi tersebut dapat dihasilkan oleh getaran electron-elektron
dalam bahan. Getaran electron-elektron pada suatu atom dapat juga memancarkan gelombang
elektromagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah inframerah. Spektroskop
inframerah merupakan salah satu alat yang penting untuk mempelajari struktur atom dan
molekul. Manfaat kegunaan lain yaitu untuk remot televise dan transfer data di ponsel.

4. Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya adalah sinar yang dapat membantu penglihatan. Sinar tampak
berada pada daerah dengan panjang gelombang berkisar antara 10-6 cm – 10-7 cm, dengan
spectrum warna mulai dari panjang gelombang terbesar, yaitu merah, jingga,kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu. Ungu memiliki panjang gelombang terpendek. Sedangkan merah
memiliki panjang gelombang terpanjang.

5. Ultraviolet
Sinar Ultraviolet dihasilkan oleh atom dan molekul yang nyala dalam listrik. Sebagian besar
atom memancarkan sinar dengan frekuensi yang khas pada daerah sinar tampak. Sinar
ultraviolet memiliki frekuensi antara 1015 Hz-1016 Hz. Namun, matahari tetap merupakan
sumber utama dari sinar ultraviolet.
Lapisan Ozon (O3) di atmosfer berfungsi untuk menyerap sinar ultraviolet yang dihasilkan
oleh cahaya matahari. Berlubangnya lapisan ozon di atmosfer akan meningkatkan kadar sinar
ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi . Sinar ultraviolet dapat mengancam kehidupan
makhluk hidup karena dapat menyebabkan banyak penyakit seperti kanker kulit, tetapi juga
dapat membantu kehidupan manusia seperti untuk membedakan uang asli dan palsu.

6. Sinar-X
Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Konrad Rӧntgen sehingga sinar-X sering disebut sinar
Rӧntgen. Sinar-X dihasilkan oleh elektron yang terletak pada bagian dalam kulit elektron
dalam suatu atom. Selain itu, sinar-X dapat juga dihasilkan oleh elektron yang ditumbuhkan
pada permukaan logam dengan kecepatan tinggi. Cara inilah yang dipakai untuk membuat
sinar-X secara komersial. Oleh karena panjang gelombangnya yang sangat pendek, sinar-X
memiliki daya tembus yang kuat. Frekuensinya antara 1016 Hz-1020 Hz. Sinar-X banyak
digunakan dalam bidang kedokteran dan dalam bidang industry/ sinar-X dapat juga dipakai
untuk mendeteksi organ-organ dalam tubuh manusia, seperti mendeteksi paru-paru, dan
tulang untuk melihat adanya kerusakan atau keanehan atau tidak.

7. Sinar Gamma ( γ )
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
terpendek atau frekuensi tertinggi, dengan frekuensinya antara 1020 Hz – 1025 Hz. Sinar
gamma dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil (zat radioaktif) maupun sinar kosmis.
Sinar gamma memiliki daya tembus yang sangat besar hingga dapat menembus plat timbal
dengan ketebalan beberapa cm. Keberadaan sinar gamma dapat di deteksi dengan detektor
Geiger-Muller.
Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk
berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir
atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali


didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi
elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada
sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan
sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang
sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak.
Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gama adalah istilah untuk
radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan
elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih
tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama
energi rendah dan sinar-X energi tinggi.

Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dari kehidupan sehari-
hari hingga untuk industri dan kedokteran. Manfaat sinar gamma antara lain.

 Membunuh bakteri: Sinar gamma merupakan radiasi yang memiliki energi tinggi sama
seperti sinar-X . Yang mana dengan energi tinggi tersebut dapat merusak sel-sel makhluk
hidup oleh karena itu tak heran jika sinar gamma dapat membunuh bakteri. Karena itulah
sinar gamma dapat digunakan untuk :

a. Mensterilisasi makanan dan minuman.


b. Mensterilisasi peralatan dokter sebelum melakukan operasi.

 Menyembuhkan tumor, kanker, dan kelainan lain: Sinar gamma ternyata dapat digunakan
untuk membunuh sel kanker dan tumor serta kelainan lainnya karena sinar gamma dapat
menghancurkan sel-sel tersebut. Terapi ini disebut gamma knife.

“ Dalam operasi Gamma Knife dipancarkan sebanyak 200 sinar radiasi yang difokuskan ke
tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak
yang dilaluinya, namun memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target di mana
semua pancaran-pancaran bertemu,” terang Prof. Eka J. Wahjoepramono, MD, PhD, dokter
ahli bedah syaraf dari Siloam Hospital, Jakarta.

Keakuratan operasi Gamma Knife hampir tidak menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang
berada di sekitar target penyinaran dan dalam beberapa kasus hanya menyebabkan sedikit
efek samping dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa.

 Mengetahui struktur logam


 Mengetahui bibit unggul
 Membuat radio isotop

Selain manfaat-manfaat diatas ternyata sinar gamma memiliki efek berbahaya bagi kehidupan
manusia. Antara lain :
1. Merusak satelit dan atmosfir
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa ternyata dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini
terjadi karena energi yang sangat kuat dari sinar gamma. Walaupun begitu, kita dapat
bernafas lega karena menurut para ilmuan semburan gamma ini jarang terjadi. Yaitu sekitar
10 ribu - 1 juta tahun sekali. Terakhir terjadi pada abad ke-8.

2. Menimbulkan Kematian terbesar apabila terjadi perang nuklir


Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Namun, Sinar
gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam
penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang
efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.

Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi
bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan
kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar,kanker, dan
mutasi genetika.

Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomik lainnya seperti
penghancuran elektron-positron. Oleh karena itu sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada
sembarang tempat karena hanya dapat terjadi akibat proses nuklir dan subatomik lainnya.
Sinar ini dapat terbentuk saat :

1. Ledakan bintang (Supernova).


2. Ledakan bom nuklir.
3. Bintang yang terhisap lubang hitam.
4. Terapi Sinar gamma.
5. Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti.
6. Bahan radioaktif.

B.Bahaya Radiasi Elektromagnetik


Paparan radiasi ultraviolet yang berlebih terhadap manusia, hewan, tanaman dan
bahan-bahan bangunan daoat menimbulkan dampak negatif. Pada manusia ultraviolet dapat
menyebabkan kanker kulit, katarak mata serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi.
Dampak radiasi elektromagnetik pada makhluk hidup dan lingkungan :
1.Dampak radiasi UV-B pada tumbuhan,yaitu dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil panen
sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan akan menjadi rusak.
2.Microwaves dapat menimbulan efek stress pada syaraf otak
3.Apabila terjadi lubang nm, maka sinar ultraviolet, khususnya yang jenis ultraviolet tipe B
yang memiliki panjang gelombang 290 nm yang menembus ke permukaan bumi dan
kemudian mengenai orang, sehingga dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah
molekul DNA, dan bahkan bila berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu lama dapat
memicu kanker kulit.
4.Radiasi handphone dapat mengacaukan gelombang otak,menyebabkan sakit kepala dan
kelelahan.
5.Beberapa efek negative yang bisa muncul sebagai akibat radiasi handphone antara lain
kerusakan sel saraf,menurunnya konsentrasi dan perubahan aktivitas otak.
6.Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut kerut disebabkan oleh pemaparan berlebihan
terhadap sinar ultraviolet.
7.Dampak negative wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik:keluhan nyeri dibagian
kepala,telinga dan tenggorokan.

8.Sinar X dan sinar gamma dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan hidup manusia.

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi
dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang
radiasi elektromagnetik disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.

Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik


termsuk gelombang transversal.

Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Waktu
kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi
elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada
situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel.
Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan
frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan
masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh
hubungan Planck E = Hν, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 ×
10 −34 J•s — dan ν adalah frekuensi gelombang.
Einstein kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hν.

Gelombang elektromagnetik

Yang termasuk gelombang elektromagnetik


Gelombang Panjang gelombang λ
gelombang radio 1 mm-10.000 km
infra merah 0,001-1 mm
cahaya tampak 400-720 nm
ultra violet 10-400nm
sinar X 0,01-10 nm
sinar gamma 0,0001-0,1 nm
Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil dari
0,0001 nm.

Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah, mempunyai
frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra
violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi
yang lebih tinggi.

Spektrum elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin.
Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
o Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu
300 MmHz
o Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
o Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm

Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar
gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang
radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu
tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam
metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik
dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang
gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm).
Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum
elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang
gelombang saja (320 - 700 nm)

Referensi
^ Léna, Pierre; François Lebrun, François Mignard (1998). Observational Astrophysics.
Springer-Verlag. ISBN 3-540-63482-7.Spektrum elektromagnetik
Gelombang radio | Gelombang mikro | Inframerah | Spektrum optik | Ultraungu | Sinar-X |
Sinar gamma
Terlihat: Merah | Jingga | Kuning | Hijau | Biru | Nila | Ungu

Medan elektromagnetik
Dalam fisika elektromagnetisme, sebuah medan elektromagnetik adalah sebuah
medan terdiri dari dua medan vektor yang berhubungan: medan listrik dan medan magnet.
Ketika dibilang medan elektromagnetik, medan tersebut dibayangkan mencakup seluruh
ruang; biasanya medan elektromagnetik hanya terbatas di sebuah daerah kecil di sekitar objek
dalam ruang.

Vektor (E dan B) yang merupakan karakter medan masing-masing memiliki sebuah


nilai yang didefinisikan pada setiap titik ruang dan waktu. Bila hanya medan listrik (E) bukan
nol, dan konstan dalam waktu, medan ini dikatak sebuah medan elektrostatik. E dan B
(medan magnet) dihubungkan dengan persamaan Maxwell.
Medan elektromagnetik dapat dijelaskan dengan sebuah dasar kuantum oleh elektrodinamika
kuantum.
Diamagnetik
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik
adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor
yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. 1 Sifat

Sifat diamagnetik material


Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan
magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan
elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang
lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah
dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Material yang
disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di
antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta
beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh
diamagnetik sempurna.

Sejarah
Pada tahun 1778 S. J. Bergman menjadi orang pertama yang berhasil mengamati
bahwa bismut dan antimoni ditolak oleh medan magnet. Namun demikian, istilah
"diamagnetik" diusulkan oleh Michael Faraday pada bulan September 1845, ketika ia
menyadari bahwa semua material di alam memiliki sifat diamagnetik.
Sifat diamagnetik material

Material Diamagnetism χm=Km-1 (x 10-5)


Bismut -16.6[1]
Karbon (berlian) -2.1[1]
Karbon (grafit) -1.6[1]
Tembaga -1.0[1]
Timba l -1.8[1]
Mercuri -2.9[1]
Perak -2.6[1]
Air -0.91[1]

Ferrimagnetisme

Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya
medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya
memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain,
suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga
tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu
medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.

Konsep Gelombang Elektromagnetis


Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang
elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya
berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita
temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau
sinar-x.

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang
menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal
sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah
menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.
Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik

Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan


(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala
induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh
Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi
elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep
simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan.
Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap
waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi.
Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi
hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada
dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip
ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya
suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan
listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap
waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu
maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet
dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam
ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana
telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan
perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti.


Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik
dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif
dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima.
Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.
diagram skematik eksperimen Hertz

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang


elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan
teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang
gelombang elektromagnetik.

Magnetisme
Dalam fisika, magnetisme adalah salah satu fenomena dimana material mengeluarkan
gaya menarik atau menolak pada material lainnya. Beberapa material yang memiliki sifat
magnet adalah besi, dan beberapa baja, dan mineral lodestone; namun, seluruh material pasti
terpengaruh walaupun sedikit saja oleh kehadiran medan magnet, meskipun dalam
kebanyakan kasus pengaruhnya sangat kecil untuk dideteksi tanpa alat khusus.

Gaya magnet adalah gaya dasar yang terjadi karena gerakan muatan listrik. Persamaan
Maxwell menjelaskan awal dan sifat dari medan yang mengatur gaya-gaya tersebut (lihat
hukum Biot-Savart). Oleh karena itu, magnetisme terlihat ketika partikel bermuatan dalam
gerak. Ini dapat terjadi baik dari gerakan elektron dalam sebuah arus litrik, menghasilkan
"elektromagnetisme", atau dari gerakan orbital mekanika-kuantum (tidak ada gerakan orbital
elektron sekitar nukleus seperti planet sekitar matahari, tetapi ada "kecepatan elektron
efektiv") dan spin dari elektron, menghasilkan apa yang dikenal sebagai "magnet permanent

Partikel bermuatan dalam sebuah medan magnet

Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medan magnet B, dia merasakan
sebuah gaya F diberikan oleh perkalian silang:

di mana:
adalah muatan listrik dari partikel tersebut
adalah vektor kecepatan partikel
adalah medan magnet

Karena ini adalah sebuah perkalian silang, gaya ini tegak lurus terhadap gerakan partikel dan
medan magnet. Berikut, gaya magnetik tidak bekerja pada partikel; dia dapat mengganti arah
gerakan partikel, tetapi tidak dapat menyebabkan dia untuk menambah atau mengurangi
kecepatan.

Sinar UV dan Inframerah serta


Interaksinya terhadap Molekul
Diposkan pada 8 September 2014 oleh PinkRabbitlucu

Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas mengenai spektroskopi sinar UV, prinsip
spektrofotometer UV-Vis dan kegunaan UV dalam kehidupan sehari-hari. Artikel kali ini
saya akan membahas mengenai sinar UV dan Inframerah serta interaksinya terhadap molekul.

Sinar UV (Ultraviolet)

1. Pengertian Sinar UV

Sinar UV merupakan sinar dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar tampak
dengan panjang gelombang berkisar antara 400-200 nm. Beberapa hewan, termasuk burung,
reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai hampir UV*. Banyak buah-
buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV
dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.

ultraviolet sun

2. Interaksi sinar UV dengan molekul

Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengetahui interaksi molekul terhadap sinar uv
adalah dengan menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Adsorpsi cahaya UV-Vis
mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi electron dari orbital-orbital ke keadaan
dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan interaksi berenergi lebih tinggi. Energy yang
terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorpsi
cahaya tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan energy elektronik sebuah molekul,
artinya energy yang disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan elektron-elektron itu
mengatasi kekangan inti dan pandah ke luar ke orbital baru yang lebih tinggi energinya.
Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka
mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat
energy yang lebih tinggi.

Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi electron akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang menyerap
energy lebih sedikit akan menyerap cahaya pada panjang gelombang yang lebih panjang.
Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak memiliki elektron yang lebih mudah
dipromosikan daripada senyawa yang menyerap cahaya pada gelombang UV yang lebih
pendek.

Pemisahan tenaga yang paling tinggi diperoleh bila electron-elektron dalam ikatan tereksitasi
yang menimbulkan serapan dalam daerah dari 120-200 nm. Daerah ini dikenal sebagai daerah
Ultra Violet (UV) vakum dan relative tidak banyak menimbulkan keterangan. Diatas 200 nm
eksitasi electron. Dari orbital-orbital p dan d, dan ikatan phi terutama system konjugasi phi
segera dapat diukur, dan spectra yang diperoleh memberikan banyak keterangan.

Bila molekul menyerap sinar ultraviolet/terlihat pada tenaga tertentu, maka petama bahwa
hanya satu elektron dipromosikan ke tingkat tenaga yang lebih tinggi, dan bahwa elektron-
elektron lain tidak terpengaruh. Keadaan yang tereksitasi yang dihasilkan ini mempunyai
waktu hidup pendek (sekitar 10-6 hingga 10-9 det) dan sebagai akibat adalah bahwa selama
eksitasi elektronik atom-atom dari molekul tidak bergerak (dasar Franck-Condon).

Panjang gelombang cahaya UV atau tampak tergantung pada mudahnya eksitasi elektron.
Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk bertransisi, akan menyerap
panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi yang lebih kecil
akan menyerap panjang gelombang yang lebih besar. Sehingga senyawa yang menyerap
cahaya dalam daerah tampak (senyawa berwarna) memiliki elektron yang lebih mudah
bertransisi daripada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang UV yang lebih
pendek.

UV-Visible
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet
dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak
oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan
jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum
Lamber-Beer dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam
larutan. Di bawah ini adalah persamaan Lamber-Beer ;

A = - log T = εb c

Dengan

A = absorban,

T = transmitan,

Ε = absortivitas molar (Lcm-1.mol-1),

b = panjang sel (cm), dan c = konsentrasi zat (mol/L).

Spektrum absorpsi yang diperoleh dari hasil analisis dapat memberikan informasi panjang
gelombang dengan absorban maksimum dari senyawa atau unsur. Panjang gelombang dan absorban
yang dihasilkan selama proses analisis digunakan untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu
senyawa atau unsur dapat dihitung dari kurva standar yang diukur pada panjang gelombang dengan
absorban maksimum. Dari kurva standar kalibrasi, diperoleh persamaan garis

Y = ax + b

Dimana Y merupakan serapan dan x adalah konsentrasi unsur atau senyawa. Dengan persamaan
garis tersebut dapat ditentukan konsentrasi sampel. Pada spektrofotometer UV-VIS, warna yang
diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati.Hal
tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna
komplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi
tersebut pada panjang gelombang tertentu akan diserap secara selektif sedangkan radiasi yang tidak
diserap akan diteruskan.
Beberapa warna yang diamati dan warna komplementer terdapat pada table 1.1. Contohnya adalah,
hijau memiliki warna komplementer merah dan akan menyerap radiasi pada panjang gelombang
sekitar 700 nm.

Adanya perpindahan elektron dalam atom atau molekul ke tingkat energi yang lebih tinggi
merupakan akibat dari antaraksi antara materi dengan sinar elektromagnetik. Besarnya perpindahan
elektron sama dengan energi radiasi yang berineraksi dengan molekul. Eksitasi elektron ketingkat
energi yang lebih tinggi tergantung pada senyawa penyerapnya (kromofor penyerap).

Eksitasi elektron dari tingkat energi dasar ketingkat ketingkat energi yang lebih tinggi melelui dua
tahap, yaitu sebagai berikut :

Tahap 1 ( Absorpsi ) = M +hv M*

Tahap 2 ( Relaksasi ) = M* M +heat

Tahap pertama adalah eksitasi M yang disebabkan oleh absobsi foton (hv) dan memiliki waktu hidup
10-8 - 10-9 detik. Sedangkan tahap kedua merupakan relaksasi M* menjadi spesies yang baru
dengan reaksi fotokimia. Serapan pada daerah ultraviolet mengakibatkan eksitasi elektron
ikatan.Ikatan-ikatan yang ada dalam spesies dapat dihubungkan dengan puncak absobsi atau
panjang gelombang maksimum.

Adapun spesies yang mengabsobsi dapat melekukan transisi meliputi ;

a) Zat pengabsorbsi yang mengandung elektron π, δ dan n-elektron

Zat pengabsorbsi terjadi pada molekul-molekul organik dan sedikit anion anorganik. Senyawa
tersebut memiliki elektron valensi yang dapat dieksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi sehingga
senyawa ini dapat menyerap cahaya yang dipancarkan. Untuk mengeksitasi elektron pembentuk
ikatan tunggal diperlukan energi yang cukup tinggi sehingga penyerapannya terbatas pada daerah
UV vakum atau pada panjang gelombang lebih dari 185 nm. Sedangkan penyerapan yang terjadi
pada daerah yang lebih besar dari daerah UV vakum terbatas pada sejumlah gugus fungsi (
chromofore ) yang memiliki elektron valensi dengan energi eksitasi rendah.

Eksitasi elektron n ke orbital π* dalam ikatan ganda terjadi pada saat sinar UV-VIS diserap oleh
molekul yang dianalisis dan transisi yang terjadi adalah n → π*.
Pada umumnya tingkat energi elektron nonbonding terdapat pada orbital- orbital π dan δ bonding
dan antibonding. Penyerapan terhadap radiasi dapat menyebabkan transisi elektron diantara tingkat
elektron tertentu. Pada gambar 5.2 dapat dilihat jenis transisi yang mungkin terjadi pada saat
analisis, diantaranya δ → δ*, n → δ*, n → π*, dan π → π*.

Gambar 5.1 tingkat energi elektron molekul

Kromofor Allena ( C6H13CH=CH2 ), pelarut n-heptan merupakan kromofor organik yang memiliki
panjang gelombang maksimum 177 nm. Data panjang gelombang tersebut hanya mampu member
petunjuk kasar yang digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional. Hal ini disebabkan posisi
maksimum dipengaruhi pelarut serta struktur molekul kromofor.

Kromofor dan ausokrom mempengaruhi penyerapan cahaya pada spektrofotometer UV-VIS.


Kromofor merupakan gugus yang dapat menyerap sinar UV-VIS, sedangkan ausokrom adalah gugus
yang tidak dapat menerap radiasi, tetapi dapat menggeser panjang gelombang maksimum atau
meningkatkan єmax.

Berikut adalah tabel gugus-gugus penyerap cahaya pada panjang gelombang UV-VIS (kromofor).

Tabel 1.2 gugus-gugus penyerap cahaya pada λ UV-VIS (kromofor) :


b) Absorbsi yang melibatkan elekttron d dan f

Elektron-elektron pada orbital f menyerap cahaya UV mengkibatkan terjadinya transisi logam


golongan f. Sedangkan unsur-unsur yang tergolong pada orbital d dapat menyerap cahaya UV dan
cahaya tampak. Sementara itu, proses penyerapan pada unsur-unsur transisi dalam seperti lantanida
dan aktinida menyebabkan terjadinya transisi elektron pada 4f dan 5f. Untuk transisi 3d dan
4dmemiliki pita lebar dab biasanya terdeteksi pada daerah sinar tampak. Puncak-puncak absorpsi
yang terbentuk dipengaruhi lingkungan yang mengelilinginya. Dengan menggunakan teori medan
kristal diketahui bahwa dengan adanya ligan, orbital t2g ( dxy, dyz,dzx ) dan orbital eg terpecah
sebesar∆ .besarnya splitting pada ligan dapat dilihat dalam deret spektrokimia berikut ini,

I- < Br- < Cl- < F- < OH- < oksalat2- < H2O < SCN- < NH3 < en < NO2- < CN-.

c) Absorbsi perpindahan muatan

Kompleks perpindahan mauatan merupakan akibat dari komplek anorganik yang memperlihatkan
perpindahan muatan. Salah satu contohnya adalah kompleks besi (II) o-penentrolina.

Suatu komplek dapat menunjukan spektrum perpindahan elektron apabila salah satu dari komponen
komplek tersebut memiliki sifat penyumbang elektron atau dapat dikatakan sebagai pendonor
sedangkan komponen lainnya bersifat penerima atau akseptor elektron.

Perpindahan elektron dari donor elektron ke akseptror elektron merupakan akibat dari penyerapan
radiasi, sehingga bentuk tereksitasi merupakan hasil dari proses oksidasi reduksi internal. Semakin
kecil energi yang diperlukan untuk proses perpindahan elektron , menyebabkan komplek menyerap
radiasi pada panjang gelombang lebih besar.
Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif

maupun analisis kuantitatif.

Analisis Kualitatif

Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar tampak atau
sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa
spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun, walaupun puncak
yang dihasilkan bebentuk lebar, puncak tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh
keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul organik.

Analisis Kuantitatif

Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa

keuntungan, diantaranya ;

Dapat digunakan secara luas

Memiliki kepekaan tinggi

Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi

Ketelitian tinggi

Tidak rumit dan sepat

Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ;

•Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang kuat ),

•Penentuan panjang gelombang maksimum,

•Pembuatan kurva kalibrasi,

•Peangukuran konsentrasi sampel.

Larutan-larutan standar sebaiknya memiliki komposisi yang sama dengan komposisi cuplikan
sementara konsentrosi cuplikan berada diantara konsentrasi-konsentrasi larutan standar.

Dengan membandingkan serapan radiasi oleh sampel terhadap larutan standar yang telah diketahui
konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasi sampel. Penentuan konsentrasi zat dalam contoh
dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kurva kalibrasi dan cara standar adisi.
Cara kurva kalibrasi. Hal pertama yang dilakukan denagn menggunakan cara ini adalah pembuatan
deret larutan standar, kemudian diukur serapannya dan dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi
dengan serapan. Dengan mengukur serapan sampel dan memesukannya kedalam persamaan garis
yang dihasilkan dari kurva kalibrasi, maka konsentrasi sampel akan diketahui

absorbansi

konsentrasi

Gambar 5.2 kurva kalibrasi

Cara standar adisi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan sampel yang sama ke
dalam larutan standar. Cara ini menggunakan persamaan Lamber-Beer,Ac = ε.b.Vx.Cx + ε.b.Vs.Cs

Vt Vt

Dimana Ac merupakan absorbansi campuran antara sampel dan standar sedangkan Vx, Vs, Vt adalah
volume standar, volume standar dan volume total. Sedangkan Cx dan Cs adalah konsentrasi sampel
dan standar. Kurva Ac diperoleh dengan cara mengikuti persamaan di atas. Dimana kurva Ac
merupakan fungsi dari Vs dan berbentuk linier. Dengan menggunakan persamaan tersebut juga
dapat ditentukan konsentrasi sampel ( Cx ).

Spektrofotometer merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Dimana
spektrometer merupakan alat yang dapat menghasilkan spektrum yang diperoleh dari sinar dengan
panjang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengukur intensitas
cahaya yang diserap maupun yang diteruskan. Maka dapat disimpulkan bahwa spektrofotometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara selektif apabila energi tersebut
diteruskan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai panjang gelombang.
Spektrofotometer yang digunakan adalah spektronik 20. Alat ini memiliki panjang gelombang pada
rentang 340 nm – 600 nm. Larutan berwarna yang akan dianalisis diletakan ke dalam tabung kufet
untuk kemudian diletakan pada tempat cuplikan dan absorbsi atau % transmitan dapat dilihat pada
skala pembaca.

Spektroskofi UV-VIS memiliki instrumentasi yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu ;

Sumber radiasi

Wadah sample

Monokromator

Detektor

Rekorder

Gambar 5.3 alat spektonik 20

Gambar diatas adalah gambar alat spektronik 20 yang sering digunakan.

Gambar 5.3 alat spektonik 20


Sumber radiasi yang digunakan oleh spektronik 20 adalah lampu wolfram atau sering disebut lampu
tungsten. Arus cahaya pada lampu tungsten tergantung pada tegangan lampu dan eksvonen, i = kVn.
Adapun kelebihan dari lampu wolfram adalah energy radiasi yang dilepaskan tidak berpariasi pada
berbagai panjang gelombang. Wadah sampel yang digunakan pada umumnya disebut sel atau kuvet.

Kuvet yang baik untuk spektroskopi ultra violet dan spektroskopi sinar tampak adalah kuvet yang
terbuat dari kuarsa. Sektroskopi ultra violet biasanya menggunakan panjang sel 1 cm serta ada juga
yang panjangnya 0,1 cm. Monokromator digunakan sebagai alat penghasil sumber sinar
monokromatis, kata lainnya adalah menghasilkan radiasi dengan satu panjang gelombang.
Monokromator prisma, celah, lensa serta cermin. Celah digunakan untuk mengarahkan sinar
monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi.

Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma sehingga
diperoleh panjang gelombang yang diharapkan. Detektor berfungsi untuk menangkap sinar yang
merupakan sinar terusan dari larutan. Di dalam amplifier sinar tersebut diubah menjadi signal listrik.
Dan di dalam rekorder signal tersebut direkam sebagai spektrum yang berbentuk puncak-puncak.
Spektrum absorpsi merupakan plot antara absorbans sebagai ordinat dan panjang gelombang
sebagai absis.

Adapun diagram dari alat tersebut adalah sebagai berikut ;


Tidak semua pelarut dapat digunakan dalam spektrofotometri. Pelarut yang digunakan dalam
spektrofotometri adalah pelarut yang dapat melarutkan cuplikan serta tidak menyerap sinar yang
digunakan sebagai sumber radiasi.

. The Woodward-aturan Fieser adalah serangkaian pengamatan empiris yang dapat digunakan untuk
memprediksi λmax , yang panjang gelombang yang paling intens UV / Vis penyerapan, untuk
conjugated compounds organik seperti dienes dan ketones.

The wavelengths penyerapan puncak dapat berhubungan dengan jenis obligasi yang ada pada
molekul dan berharga dalam menentukan kelompok fungsional dalam molekul. UV / Vis penyerapan
tidak Namun, khusus untuk menguji setiap kompleks. Sifat dari larutan, dengan pH dari solusi, suhu,
konsentrasi elektrolit tinggi, dan adanya campur zat dapat mempengaruhi penyerapan Spectra dari
compounds, seperti variasi di celah lebar (bandwidth efektif) di spectrophotometer.

Air minum dalam kemasan

Manfaat Air Minum Bagi Kesehatan Tubuh

Sekitar 75% dari tubuh manusia terdiri atas air. Semua cairan tubuh, termasuk darah, urine, keringat,
ludah, dan limpa mengandung air. Air diperlukan tubuh untuk ditoksifikasi (pemusnahan racun),
untuk menjaga kesehatan kulit dan selaput-selaput mukosa, serta fungsi sel dan kesehatan setiap
sistem organ tubuh pasti bergantung pada air. Sayangnya, banyak orang yang tidak minum air dalam
jumlah cukup.

Padahal, kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi dan apabila tidak sepat diatasi dapat
menyebabkan kematian. Sayangnya, air minum dalam kemasan di kehidupan modern ini acap
tercemar logam-logam berat, mikrooganisme, klorin, fluoride, dan zat-zat pengotor lainnya. Banyak
yang percaya bahwa salah satu bentuk air yang terbaik adalah air yang berasal dari sumber yang
teruji. Bila tidak memperoleh air terbaik ini, tingkatkan kualitas air minum dengan menyaringnya
dengan sistem pembalikan osmosis, arang kayu, keramik, atau filter kualias tinggi lainnya (Bunda,
edisi 182, Agustus 2004).

Manfaat air putih pada umumnya adalah membuat kulit sehat, menurunkan berat badan,
menghilangkan racun, mengurangi serangan jantung, dalam hal ini sebuah penelitian di Loma Linda
University telah diketahui bahwa di antara 20.000 pria dan wanita sehat, yang meminum lebih dari
lima gelas air putih dapat terhindar dari serangan atau penyakit jantung dibandingkan mereka yang
meminum air putih tidak lebih dari dua gelas perharinya. Manfaat lainnya adalah sebagai pelindung
dan pelumas persendian otot, buang air besar teratur, bersemangat dan tetap siaga, menstabilkan
suhu tubuh, mengurangi resiko penyakit dan infeksi, dan lebih baik, atau bisa dikatakan resep
tradisional mengatakan minum banyak air putih ketika sakit sangat manjur, seperti mengontrol
demam, mengganti cairan yang hilang, dan mengurangi lendir di hidung.

SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
Maret 4, 2013 · oleh jawibawanax · in INSTRUMENT · Tinggalkan komentar
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu sistem
kimia pada panjang gelombang tertentu (Day, 2002). Sinar ultraviolet (UV) mempunyai
panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang
gelombang 400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer
yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi
dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).

Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi


larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hukum Lambert-Beer
tersebut ada beberapa pembatasan, yaitu :
– Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
– Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang sama
– Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam
larutan tersebut
– Tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi
– Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan

Hukum Lambert-Beer dinyatakan dalam rumus sbb :

A = e.b.c
dimana :
A = absorban
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi

INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS


1. Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil dan
intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram), Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada
daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang
gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya
memiliki waktu 1000jam pemakaian.

b. Lampu DeuteriumLampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum
energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv.
Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

2. Wadah Sampel

kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanyan kebanyakan wadah sampel


adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu haruslah
meneruskan energy cahaya dalam daerah spektral yang diminati: jadi sel kaca melayani
daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam
instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang diginakan sebagai wadah sampel. Penting
bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan
tanda pada salah satu sisi tabunga dan tanda itu selalu tetaparahnya tiap kali ditaruh dalam
instrument. Sel-sel lebih baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian
rupa sehingga berkas cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak seluruhnya diatas
berkas. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya dengan desain kinematik dari pemegangnya
atau dengan jepitan berpegas yang memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel (dari)
instrument itu reprodusibel.
2. Monokromator

Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya tunggal
(monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan
resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar akan
disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu
kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber
radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan merupakan
cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
4. Detektor – Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam
bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector dapat memberikan respons terhadap
radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi
yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu
penggunaan serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari
beberapa panjang gelombang. Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar
melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan
pembacaan langsung berapa besar sinar yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan
bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu.
Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut
menyerapnya! Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-
bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya, metanol, menyerap pada panjang
gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda
menggunakan campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang
gelombang yang lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut
5. Visual display/recorder
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam
bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
PRINSIP KERJA
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya
pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi
cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian
akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh
karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya
yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung
cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap
sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui
konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka larutan
tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur
dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi
maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya juga
maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan
konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan
terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan
apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan cahaya
yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh
benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan
absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.

Anda mungkin juga menyukai