REVIEW JURNAL:
Dosen Pengampu:
Oleh :
Sukmawati 16670071
2019
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Butomaceae
Genus : Eichornia
2.1.4 Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai
sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan
Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah (Aslam dkk,2004).
Karakteristik limbah dipengaruhi oleh ukuran partikel (mikro),
sifatnya dinamis, penyebarannya luas dan berdampak panjang atau lama.
Sedangkan kualitas limbah dipengaruhi oleh volume limbah, kandungan
bahan pencemar dan frekuensi pembuangan limbah. Berdasarkan
karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 yaitu limbah
cair, limbah padat, limbah gas dan partikel serta limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) Untuk mengatasi limbah diperlukan pengolahan dan
penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi: pengolahan menurut tingkatan perlakuan pengolahan menurut
karakteristik limbah (Endang,2008).
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh
organisme detrivor atau diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama.
Bahan yang diuraikan berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaruhi, seperti mineral, minyak bumi dan berasal dari proses industri,
seperti botol, plastik, dan kaleng. Limbah organik dapat dimanfaatkan baik
secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun secara tidak
langsung melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan biogas).
Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam,
dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah
terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau
penghancuran (pulverisation) (Endang dkk, 20108).
PEMBAHASAN
3.1.1 Bahan
3.1.2 Alat
Pada gambar tersebut juga terlihat bahwa semakin lama waktu kontak,
maka konsentrasi o-klorofenol semakin berkurang. Pada konsentrasi awal 5
mg/L, konsentrasi oklorofenol dalam larutan berkurang sebesar 27,70%
setelah 48 jam waktu kontak, sedangkan untuk konsentrasi awal arutan 15
mg/L dan 20 mg/L terjadi penurunan konsentrasi berturut-turut 20,56% dan
32,53% untuk waktu kontak 48 jam. Penurunan tertinggi terjadi pada
konsentrasi awal o-klorofenol sebesar 10 mg/L yang mencapai 41,7% setelah
kontak dengan waktu yang sama.
Laju penjerapan o-
klorofenol oleh enceng
gondok dinyatakan dengan
laju remediasi rata-rata
yang dipresentasikan
dalam tabel dan
dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Purwaningsih, 2008) dengan perbedaan senyawa kimia
yang digunakan, yaitu fenol.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan, mikroorganisme untuk
meminimalisasi dan mendetoksifkasi polutan, karena tanaman mempunyai
kemampuan menyerap logam dan mineral yang tinggi atau sebagai
fitoakumulator dan fitochelator. Konsep pemanfaatan tumbuhan dan
mikroorganisme untuk meremediasi tanah yang terkontaminasi polutan
adalah pengembangan terbaru dalam teknik pengolahan limbah. Salah satu
yang merupakan limbah yaitu orto klorofenol yang merupakan senyawa
kimia beracun dari turunan fenol.
Aslam, M. M., Hassan, I., Malik, M., Matin, A. 2004. Removal of Copper from
Industrial Effluent by Adsorption with Economical Viable Material
Electron. J. Environ. Agric. Food Chem. Vol 3. No. 2. pp 658-664.
Endang, W., Lilik, H., Siti, M. 2008. Rancang Bangun Instalasi Pengolah Limbah
Cair Industri Electroplating. Laporan Pengabdian pada Masyarakat.
Purwaningsih, I.S, Evelyn, Wanda M., dan Yusmanelly. 2008. Laju Uptake Fenol
oleh Enceng Gondok (Eichornia crassipes) pada Proses Fitoremediasi.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia, Teknologi Oleo & Petrokimia
Indonesia. Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau, Pekanbaru. ISSN
1907-0500
Rini, D. S. 2002. Minimasi Limbah Dalam Industri Pulp And Paper. Yogyakarta:
Kanisus.
Widyaningsih, T.S. 2007. Penyerapan Logam Cr total dan Cu2+ Dengan Eceng
Gondok Pada Sistem Air Mengalir. Tesis S2, Fakultas Teknik, Jurusan
Teknik Kimia UGM, Yogyakarta.
Wesley, M. Johnson dan John A. Maxwell. 1981. Rock And Mineral Analysis.
Second Edition. New York: Interscience Publication. pp 93-105.