Dosen Pengampu :
1. Dr. Hj. Tuti Kurniati, M.Pd
2. Iwan Ridwan Yusup, M.Pd
Disusun Oleh :
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi EM4 terhadap kualitas hasil
pengomposan kulit kimpul (Xanthosoma sagittifolium) ?
2. Bagaimana perbedaan kandungan unsur hara pupuk kompos dengan
perlakuan EM4 dan tanpa perlakuan EM4 ?
3. Bagaimana pengaruh pupuk kompos kulit talas terhadap pertumbuhan
tanaman sawi ( Brassica juncea L.)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi EM4 terhadap kualitas
hasil pengomposan kulit kimpul (Xanthosoma sagittifolium)
2. Untuk mengetahui perbedaan kandungan unsur hara pupuk kompos
dengan perlakuan EM4 dan tanpa perlakuan EM4
3. Untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos kulit talas terhadap
pertumbuhan tanaman sawi ( Brassica juncea L.).
D. Manfaat
1. Untuk memanfaatkan limbah dari kulit talas kimpul
2. Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan
3. Untuk menghasilkan kompos dengan menggunakan EM4
4. Dapat mendorong masyarakat untuk lebih memiliki kesadaran akan
kelestarian lingkungan menuju lingkungan yang sehat dan bersih.
E. Kajian Teori
a. Sampah
Sampah. Sampah atau solid waste merupakan zatzat atau benda-benda
yang sudah tidak terpakai lagi,baik berupa bahan buangan yang berasal dari
rumah tangga maupun dari pabrik sebagai sisa industri (Kamariah, 2005).
Berdasarkan sumbernya, sampah terbagi menjadi: sampah rumah tangga,
sampah pasar dan toko, sampah dari bangunan institusional (seperti sekolah,
kantor, dsb.), sampah jalanan, dan sampah industri. Berdasarkan bahan-
bahan yang terkandung di dalamnya, sampah dibedakan menjadi: sampah
organik, sampah anorganik, dan sampah lunak (sampah yang terdiri atas
bahan organik atau anorganik yang berupa partikel-partikel kecil, ringan,
dan bersifat mudah beterbangan).
Dalam pasal 12 (1) UUPPS, setiap orang diwajibkan melakukan
pengelolaan atau memilah sampah dengan cara atau metode yang
berwawasan lingkungan metode tersebut adalah 3R, yaitu:
1) Reduce (mengurangi sampah) dalam arti tidak membiarkan
tumpukan sampah yang berlebihan.
2) Reuse (menggunakan kembali sisa sampah yang bisa digunakan).
3) Recycle (mendaur ulang)
Apabila pengelolaan sampah yang tidak dilakukan secara
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan maka akan dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif. Dampak-dampak tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Temperatur
2) Kelembaban
3) Odor atau Aroma, dan
4) pH
d. metode eksperimen dan RA
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
Menurut Sastrosupadi (1995), rancangan acak lengkap dilakukan
pada media yang homogen.Pada rancangan acak lengkap (RAL)
Penerapan percobaan satu faktor dalam rancangan acak lengkap
biasanya digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan
relative homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan
dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti
percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca
yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan.
Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak
diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol
terhadap variasi subyek, adalah sangat kecil. Rancangan ini juga
dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan
inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan
sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai
inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih
beragam.
Rancangan ini memiliki satu kelemahan. Yakni, walaupun
randomi- sasi dan matching telah dilakukan sejauh mungkin, namun
kemampuan metabolisme di antara subyek itu mungkin masih tetap
ada. Karenanya, dapat dimengerti jika rancangan ini tidak disarankan
jika hasil ujinya dipergunakan untuk inferen- si populasi yang lebih
beragam
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan, masing-masing dilakukan tiga ulangan yaitu
P0 (kontrol tanpa penambahan EM4), P1 (penambahan EM4 4%), P2
(penambahan EM4 6%), P3 (penambahan EM4 8%).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 bulan yaitu pada bulan
Januari hingga Maret 2017. Penelitian di lakukan di Desa Mutihan
Gunungpring Muntilan Magelang dan Laboratorium Biologi FMIPA
UNY.
3. Rancangan Analisis
Data analisis kualitatif dan kuantitaif pupuk kulit talas dibandingan
dengan SNI kemudian dideskripsikan. Sedangkan untuk pertumbuhan
tanaman sawi seperti jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan
berat kering di uji menggunakan ANOVA (Analysis of Variance).
Hasil uji ANOVA yang berpengaruh atau berbeda nyata dilanjutkan
dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf nyata
5% .
G. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit talas
kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Melalui Proses Pengomposan degan
penambahan EM4 untuk Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) akan
diuraikan sebagai berikut
1. Hasil Analisis Pupuk Sesudah dan Sebelum Perlakuan
Tabel 1.1 Tabel Analisis Pupuk Sesudah dan Sebelum Perlakuan
Dari Tabel di atas terlihat bahwa hasil terbaik pada perlakuan P3
dengan indikator N, P, K yang sesuai standar dan C/N ratio
yang mendekati standar. Kandungan C, N, P, K dan C/N rasio
tidak menunjukkan hasil yang linear antar perlakuan. Perlakuan
menggunakan EM4 tidak terlalu berpengaruh terhadap kandungan
unsur hara. Fungsi dari EM4 dalam perlakuan hanya mempercepat
proses pengomposan dengan mendegradasi bahan kompos.
Semakin besar EM4 maka perombakan bahan juga semakin cepat.
2. Hasil Pengaruh Penambahan EM4 terhadap nilai unsur yang
terkandung
Gambar 1.7 Grafik Rerata Berat Segar Sawi 29 Hst Dari Berbagai
Variasi Konsentrasi EM4 Pupuk Kulit Talas.
H. Kesimpulan
1. Penggunaan EM4 berpengaruh terhadap kualitas hasil pengomposan.
Konsentrasi EM4 yang paling optimal dalam pembuatan pupuk kulit
talas kimpul ialah konsentrasi 8% dilihat dari nilai unsur hara dan C/N
rasio yang paling mendekati SNI.
2. Kandungan unsur hara pupuk kompos tanpa perlakuan EM4 dan
dengan perlakuan EM4 menunjukkan perbedaan walaupun hasilnya
tidak terlalu signifikan.
3. Berdasarkan hasil pengamatan langsung, pupuk kulit talas kimpul
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi dilihat dari
parameter jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering
dengan hasil terbaik pada perlakuan kompos kulit talas kimpul yang
ditambah EM4 8%. Namun jika dilihat dari hasil statistik tidak
menunjukkan hasil yang signifikan untuk semua parameter.
DAFTAR PUSTAKA
Kamariah, R.N., 2005. Dinamika NPK Selama Fermentasi. Jurusan Ilmu Tanah
UPN Veteran, Yogyakarta.