Kelompok V
1. Khoiru Mahsunah
2. Siti Supiati
KB 1 Pengenalan Bioteknogi Sederhana
Bioteknologi merupakan ilmu yang cukup popular dan berkembang pesat akhir-
akhir ini karena banyak penemuan-penemuan bermanfaat untuk kehidupan
manusia.
Bila dilihat dari asal katanya, bioteknologi berasal dari kata bios yang artinya
hidup dan teknologi yang berarti ilmu,yang mempelajari teknik/ cara untuk
menghasilkan tehnik/cara untuk menghasilkan produk tertentu.
Tedapat beberapa jenis makanan dan minuman yang dihasilkan dari proses fermentasi
dan merupakan hasil penerapan bioteknologi sederhana.
Untuk mengetahui organisme apa saja terlihat dalam pembuatan bahan makanan tersebut
diantaranya :
1. Kecap
Kecap dibuat dengan cara menfermentasikan campuran kedelai dan padi-padian
(biasanya gandum) ditambah garam dengan menggunakan organisme (jamur) aspergillus
oryza atau A. soyae Bersama saccharomyces rouxxi atau pediococcus soyae
Aspergillus sp Saccharomyces sp
2. Tempe
Tempe dibuat dengan cara memfermentasikan kedelai yang telah dikupas kulitnya dengan jamur
oryzae atau R. Oligospurus, R arrhizus. R.formosentris dan R.clamydomonas.
Rhizopus oryzae
3. Oncom
Oncom dibuat dengan cara memfermentasikan bungkil kacang
dengan jamur Neurospora atau Rhizopus
Oncom yang berwarna merah hasil fermentasi jamur Neurospora
sedangkan yang berwarna putih dari jamur Rhizopus.
4. Tape
Tape dibuat dengan cara memfermentasikan singkong atau beras ketan dengan jamur A.Oryzae atau
Mucor Javanicus
5. Minuman Anggur
Dibuat dengan cara memfermentasikan sari buah anggur dengan Saccharomyces Cerevicae.
B. PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah adalah sisa bahan yang dapat berupa bahan organiK dan anorganik yang sudah tidak
terpakai dalam kegiatan sehari-hari.
Pada tahun 1995 setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah rata-rata 0,8 kg/kapita
per hari dan pada tahun 2020 nanti diperkirakan akan meningkat 2.1 kg/kapita perhari.
berdasarkan presentasinya 70% sampah padat kota di Indonesia merupakan sampah organik,
28 % sampah anorganik dan hanya 2 % dalam kondisi sampah berbahaya.
Sampah perlu dikelola untuk diubah menjadi materi atau bahan yang memiliki nilai ekonomis
atau menjadi bahan/materi yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Pengelolaan
sampah di lakukan tergantung jenis sampah itu sendiri. Ada dua macam pengelolaan sampah
yang kita kenal,yaitu daur ulang dan pengomposan.
1. Daur Ulang
Daur ulang atau recycling adalah salah satu Teknik pengelolaan sampah padat. Adapun kegiatannya
meliputi pemilhan, pengumpulan, pemrosesan, pembuatan produk baru bekas pakai dan
pendistribusian.
Pengelompokan sampah berdasarkan bahan yang dapat didaur ulang adalah sebagai berikut:
a) Botol botol bekas yang terbuat dari gelas atau kaca yang tebal
b) kertas yang sudah tidak terpakai seperti koran,kalender,majalah bekas.
c) Logam bekas seperti pagar besi yang sudah tidak terpakai, softdrink kaleng, rangka beton/besi
meja atau kursi.
d) Plastik bekas wadah mineral , jerigen dan lain-lain
e) Serutan kayu
2. Pengomposan
Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,
khusunya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
(Isroi. 2008)
Sebagai sumber energi. Menurut Tajudin pengomposan adalah proses dekomposisi atau
penguraian sampah organik yang dilakukan oleh mikroorganisme dalam kondisi aerobic tertentu
untuk menjadi kompos. Bahan organik tersebut dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai
sumber energi dalm proses pengomposan, dan pengolahan sampah menjadi sampah menjadi
kompos dapat dilakukan pada sumbernya. Misalkan pada Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
Kompos adalah bagian bagian organic yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya
interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja didalamnya.
Menurut Isroi secara umum bahan baku pengomposan adalah sebagai berikut :
B. Proses pengomposan
Proses pengomposan adalah proses perubahan yang terjadi dari bahan organik menjadi humus
yang siap pakai sebagai pupuk bagi tanaman. Proses pengomposan terjadi secara almiah dan
buatan. Pengomposan dapat terjadi secara aerobic atau menggunakan oksigen.
Tahapan pengomposan
TAHAPAN PENGOMPOSAN
1. Pemilihan Sampah
Pemilahan sampah organik dari sampah anorganik, hal ini harus dilakukan dengan teliti karena menentukan
kelancaran proses dan mutu kompos
2. Pengecil ukuran
Tujuanya adalah untuk mempermudah dan mempercepat didekompisi menjadi kompos
3. Penyusunan tumpukan
Bahan organik yang telah melewati pemilahan dan pengecil ukuran selanjutnya disusun menjadi tumpukan
dengan desain memanjang dan diberi terowongan bambu.
4. Pembalikan
Tujuannya untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar kedalam tumpukan bahan,
meratakan pelapukan dan penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
5. Penyiraman
Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian
dalam tumpukan
6. Pematangan
Setelah pengomposan berjalan 30 -40 hari, suhu tumpukan akan semakinturun hingga mendekati suhu
ruangan, pada saat itulah tumpukan telah lapuk berwarna coklat tua atau kehitaman.
7. Penyaringan
Penyaringan berguna untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta
memisahkan bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dariproses pemilahan di awal proses, bahan
yang tidak dikomposkan dibuang sebagai residu
2) Aspek Lingkungan
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
2. Penghematan energi
Sampah organik dari kotoran ternak, ampas tahu dapat digunakan untuk menghasilkan biogas
4. Lingkungan Asri
Sampah yang dikelola dengan baik dapat mencipatakan lingkungan yang asri, bersih dan nyaman
D. BENCANA YANG DITIMBULKAN SAMPAH
1. Longsor tumpukan sampah
Tumpukan sampah yang menggunung mengundang peristiwa longsor
2. Sumber penyakit
Tumpukan sampah organik biasanya mengundang lalat yang dapat menimbulkan penyakit diare
dan sampah botol atau wadah plastik terbuka yang mengundang jentik-jentik nyamuk dapat
menimbulkan penyakit demam berdarah maupun malaria
3. Pencemaran lingkungan
Sampah plastic dapat menyebabkan pencemaran tanah dan bau busuk sampah dapat
mencemari udara
4. Bencana banjir
Sampah yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan saluran air tersumbat dan berdampak
banjir
.
KB 2 CARA MEMANFAATKAN ENERGI DARI ALAM
A. PEMBANGKITAN TENAGA DARI ENERGI ANGIN
Berbagai cara orang berusaha memanfaatkan energi yang tersedia di alam sekitarnya,
apakah energi tersebut berasal dari biomassa, angin, air , fosil dan batuan nuklir
semuanya merupakan usaha dalam memanfaatkan kandungan energi yang ada
dialam untuk kesejahtaraan.
Ada dua jenis bentuk kincir angin, yaitu kincir angin dengan sumbu horizontal dan sumbu vertical.
Tipe sumbu horizontal dilengkapi dengan pengontrol azimuth dengan beberapa tipe :
a. Sayap banyak, biasanya digunakan di ladang-ladang pada masa lalu
b. Belanda, di negeri Belanda di manfanfaatkan petani utuk irigasi sawah
c. Baling-baling
Tipe sumbu vertkal tidak dipengaruhi oleh arah angin dan tidak mmerlukan pengontrol azimuth,
kelemahnnya pada pemutarannya sangat rendah dan intarsia putarannya berat. Dari tipe-tipe yang ada,
yang paling cocok untuk pembangkitan tenaga adalah tipe baling-baling dengan putaran cepat dan
terkontrol.