Anda di halaman 1dari 25

MODUL 6

SAINS DAN TEKNOLOGI

Kelompok V

1. Khoiru Mahsunah
2. Siti Supiati
KB 1 Pengenalan Bioteknogi Sederhana

Bioteknologi merupakan ilmu yang cukup popular dan berkembang pesat akhir-
akhir ini karena banyak penemuan-penemuan bermanfaat untuk kehidupan
manusia.
Bila dilihat dari asal katanya, bioteknologi berasal dari kata bios yang artinya
hidup dan teknologi yang berarti ilmu,yang mempelajari teknik/ cara untuk
menghasilkan tehnik/cara untuk menghasilkan produk tertentu.

Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme untuk


memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan produk yang berguna.
(Suwandi, 2007)
A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM PEMBUATAN MAKANAN

Mikroorganisme digunakan dalam pembuatan makanan telah berlangsung sejak


berpuluh-puluh bahkan beratus tahun yang lalu.
Fermentasi telah menjadi prinsip utama dalam pembuatan makanan dan minuman yang
kemudian dikenal sebagai produk bioteknologi tradisional.

Tedapat beberapa jenis makanan dan minuman yang dihasilkan dari proses fermentasi
dan merupakan hasil penerapan bioteknologi sederhana.
Untuk mengetahui organisme apa saja terlihat dalam pembuatan bahan makanan tersebut
diantaranya :
1. Kecap
Kecap dibuat dengan cara menfermentasikan campuran kedelai dan padi-padian
(biasanya gandum) ditambah garam dengan menggunakan organisme (jamur) aspergillus
oryza atau A. soyae Bersama saccharomyces rouxxi atau pediococcus soyae

Aspergillus sp Saccharomyces sp
2. Tempe
Tempe dibuat dengan cara memfermentasikan kedelai yang telah dikupas kulitnya dengan jamur
oryzae atau R. Oligospurus, R arrhizus. R.formosentris dan R.clamydomonas.

Rhizopus oryzae

3. Oncom
Oncom dibuat dengan cara memfermentasikan bungkil kacang
dengan jamur Neurospora atau Rhizopus
Oncom yang berwarna merah hasil fermentasi jamur Neurospora
sedangkan yang berwarna putih dari jamur Rhizopus.
4. Tape
Tape dibuat dengan cara memfermentasikan singkong atau beras ketan dengan jamur A.Oryzae atau
Mucor Javanicus

5. Minuman Anggur
Dibuat dengan cara memfermentasikan sari buah anggur dengan Saccharomyces Cerevicae.
B. PENGELOLAAN SAMPAH

Sampah adalah sisa bahan yang dapat berupa bahan organiK dan anorganik yang sudah tidak
terpakai dalam kegiatan sehari-hari.
Pada tahun 1995 setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah rata-rata 0,8 kg/kapita
per hari dan pada tahun 2020 nanti diperkirakan akan meningkat 2.1 kg/kapita perhari.
berdasarkan presentasinya 70% sampah padat kota di Indonesia merupakan sampah organik,
28 % sampah anorganik dan hanya 2 % dalam kondisi sampah berbahaya.

Sampah perlu dikelola untuk diubah menjadi materi atau bahan yang memiliki nilai ekonomis
atau menjadi bahan/materi yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Pengelolaan
sampah di lakukan tergantung jenis sampah itu sendiri. Ada dua macam pengelolaan sampah
yang kita kenal,yaitu daur ulang dan pengomposan.
1. Daur Ulang

Daur ulang atau recycling adalah salah satu Teknik pengelolaan sampah padat. Adapun kegiatannya
meliputi pemilhan, pengumpulan, pemrosesan, pembuatan produk baru bekas pakai dan
pendistribusian.
Pengelompokan sampah berdasarkan bahan yang dapat didaur ulang adalah sebagai berikut:
a) Botol botol bekas yang terbuat dari gelas atau kaca yang tebal
b) kertas yang sudah tidak terpakai seperti koran,kalender,majalah bekas.
c) Logam bekas seperti pagar besi yang sudah tidak terpakai, softdrink kaleng, rangka beton/besi
meja atau kursi.
d) Plastik bekas wadah mineral , jerigen dan lain-lain
e) Serutan kayu
2. Pengomposan
Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,
khusunya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
(Isroi. 2008)
Sebagai sumber energi. Menurut Tajudin pengomposan adalah proses dekomposisi atau
penguraian sampah organik yang dilakukan oleh mikroorganisme dalam kondisi aerobic tertentu
untuk menjadi kompos. Bahan organik tersebut dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai
sumber energi dalm proses pengomposan, dan pengolahan sampah menjadi sampah menjadi
kompos dapat dilakukan pada sumbernya. Misalkan pada Tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
Kompos adalah bagian bagian organic yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya
interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja didalamnya.
 Menurut Isroi secara umum bahan baku pengomposan adalah sebagai berikut :

A. Mikroorganisme yang berperan dalam pengomposan


Mikroorganisme yang terlibat dalam pengomposan adalah dari kelompok bakteri dan jamur .
Bakteri berperan pada tahap awal pengelompokkan sedangkan jamur bekerja pada tahap akhir.
Bakteri mengurai bahan organic dengan mengeluarkan ekskret dan mengonsumsi bahan yang telah
terurai tersebut. Sedangkan jamur memiliki hifa yang dapat masuk ke dalam bahan organik seperti
lignin dan selulosa dan mengurainya secara kimiawi maupun fisik.

B. Proses pengomposan
Proses pengomposan adalah proses perubahan yang terjadi dari bahan organik menjadi humus
yang siap pakai sebagai pupuk bagi tanaman. Proses pengomposan terjadi secara almiah dan
buatan. Pengomposan dapat terjadi secara aerobic atau menggunakan oksigen.
Tahapan pengomposan
TAHAPAN PENGOMPOSAN
1. Pemilihan Sampah
Pemilahan sampah organik dari sampah anorganik, hal ini harus dilakukan dengan teliti karena menentukan
kelancaran proses dan mutu kompos

2. Pengecil ukuran
Tujuanya adalah untuk mempermudah dan mempercepat didekompisi menjadi kompos

3. Penyusunan tumpukan
Bahan organik yang telah melewati pemilahan dan pengecil ukuran selanjutnya disusun menjadi tumpukan
dengan desain memanjang dan diberi terowongan bambu.

4. Pembalikan
Tujuannya untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar kedalam tumpukan bahan,
meratakan pelapukan dan penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.

5. Penyiraman
Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian
dalam tumpukan
6. Pematangan
Setelah pengomposan berjalan 30 -40 hari, suhu tumpukan akan semakinturun hingga mendekati suhu
ruangan, pada saat itulah tumpukan telah lapuk berwarna coklat tua atau kehitaman.

7. Penyaringan
Penyaringan berguna untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta
memisahkan bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dariproses pemilahan di awal proses, bahan
yang tidak dikomposkan dibuang sebagai residu

8.Pengemasan dan penyimpanan


Kompos dikemas dalam kantong sesuai dengan kebutuhan pasar kemudian disimpan di Gudang yang
aman dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan benih gulma.
KRITERIA KOMPOS YANG BAIK

a. Berwarna cokelat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah


b. Tidak larut dalam air meski Sebagian kompos dapat membentuk suspense
c. Nisbah C/N sebesar 10-20, tergantung bahan baku dan derajat unifikasinya
d. Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah
e. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan dan tidak berbau

Contoh beberapa jenis kompos

Kompos Daun-daunan Kompos Jerami Kompos kotoran ternak


MANFAAT KOMPOS
Menurut Isroi(2008) manfaat kompos ditinjau dari berbagai aspek yaitu
1)Aspek Ekonomi
menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi volume atau ukuran limbah,
memiliki nilai jual yang lebih tinggi

2) Aspek Lingkungan
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

3) Aspek Bagi Tanah/tanaman


Meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik, meningkatkan kapasitas serap
air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen dan meningkatkan
ketersediaan hara di dalam tanah
C. MANFAAT SAMPAH

Sampah perlu dikelola karena memiliki manfaatan sebagai berikut :


1. Penghematan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan serutan kayu menjadi bahan baku pembuatan papan, meja, lemari dalam jumlah besar
dapat mengurangi penenebangan hutan

2. Penghematan energi
Sampah organik dari kotoran ternak, ampas tahu dapat digunakan untuk menghasilkan biogas

3. Penghematan lahan tempat pembuangan sampah (TPS)


Di tengah padatnya penduduk menyebabkan kelangkaan tersedianya TPS di wilayah pemukiman

4. Lingkungan Asri
Sampah yang dikelola dengan baik dapat mencipatakan lingkungan yang asri, bersih dan nyaman
D. BENCANA YANG DITIMBULKAN SAMPAH
1. Longsor tumpukan sampah
Tumpukan sampah yang menggunung mengundang peristiwa longsor

2. Sumber penyakit
Tumpukan sampah organik biasanya mengundang lalat yang dapat menimbulkan penyakit diare
dan sampah botol atau wadah plastik terbuka yang mengundang jentik-jentik nyamuk dapat
menimbulkan penyakit demam berdarah maupun malaria

3. Pencemaran lingkungan
Sampah plastic dapat menyebabkan pencemaran tanah dan bau busuk sampah dapat
mencemari udara

4. Bencana banjir
Sampah yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan saluran air tersumbat dan berdampak
banjir

 
.
KB 2 CARA MEMANFAATKAN ENERGI DARI ALAM
A. PEMBANGKITAN TENAGA DARI ENERGI ANGIN
Berbagai cara orang berusaha memanfaatkan energi yang tersedia di alam sekitarnya,
apakah energi tersebut berasal dari biomassa, angin, air , fosil dan batuan nuklir
semuanya merupakan usaha dalam memanfaatkan kandungan energi yang ada
dialam untuk kesejahtaraan.

1. Karakteristik energi angin


Energi matahari yang memasuki atmosfer bumi secara terpisah .Kembali menjadi
energi kinetik udara (Gerakan udara). Gerakan udara itulah yang kita sebut dengan
angin. Intensitas energi angin yang rendah,kecepatannya yang berubah-ubah,
mengakibatkan kesulitan-kesulitan dalam rekayasa teknologi dan ekonomi dalam
memecahkan masalah pemakaian energi angin. Namun demikian angin merupakan
salah satu bentuk energi yang tersedia di alam yang perlu di dikembangkan
teknologinya secara terus menerus untuk mencapai output listrik yang selalu di
hasilkan.
2. Bentuk- bentuk Kincir Angin

Ada dua jenis bentuk kincir angin, yaitu kincir angin dengan sumbu horizontal dan sumbu vertical.
Tipe sumbu horizontal dilengkapi dengan pengontrol azimuth dengan beberapa tipe :
a. Sayap banyak, biasanya digunakan di ladang-ladang pada masa lalu
b. Belanda, di negeri Belanda di manfanfaatkan petani utuk irigasi sawah
c. Baling-baling
Tipe sumbu vertkal tidak dipengaruhi oleh arah angin dan tidak mmerlukan pengontrol azimuth,
kelemahnnya pada pemutarannya sangat rendah dan intarsia putarannya berat. Dari tipe-tipe yang ada,
yang paling cocok untuk pembangkitan tenaga adalah tipe baling-baling dengan putaran cepat dan
terkontrol.

3. Output Kincir Angin


Jika kincir angin menyerap energi kinetik secara sempurna, outputnya dinyatakan sebagai Lo, Lo harus
sebanding dengan kuadrat diameter kincir pangkat tiga kecepatan angin. Apabila dirumuskan
pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :
Lo dimana
= kepadatan aliran ……. kg/
R = radius kincir …… m
V = kecepatan angin …… m/detik
4. Pembangkit Tenaga yang digerakkan oleh Angin
sistem dengan bantuan ketidakpastian energi angin dan mentransformasikan outputnya menjadi
tenaga listrik terlihat pada gambar berikut :
a. Sistem battery
Dengan menggunakan output DC (direct current )untuk megisi baterai sederhana. Kincir angin ukuran
kecil dengan output 5 Kw ini , sangat sesuai untuk di pakai di daerah terpencil.

Kincir angin system battery


b. Transformasi mekanik
Dengan menggunakan output AC untuk menggerakkan pompa atau kompresor dan untuk
memperoleh potensial ketinggian air yang penuh atau penekanan udara. Sistem ini , dapat juga
disimpan sebagai energi untuk memutar “roda gila”.
Berikut gambar system transformasi mekanik.

Kincir angin transformasi mekanik


c. Sistem konversi hydrogen dan oksigen
Dengan menggunakan output DC untuk elektrolisis air maka hydrogen dan oksigen dapat di
reduksi

Kincir angin system konversi hydrogen dan oxygen


d. Sistem pemakaian langsung
dengan memakai arus pengganti yang konstan dan menyuplai jaringan distribusi tenaga. Sistem ini
memerlukan alat pencegah arus balik, Ketika tidak ada angin sebagaimana pengontrol putaran system ini
cocok untuk kincir ukuran besar.

Kincir angin system pemakaian langsung mengalir


B. PEMBANGKITAN TENAGA DARI ENERGI AIR
1. Penyimpanan energi potensial
Sistem penyimpanan energi potensial termasuk salah satu bentuk penyimpanan energi kuno.
Diantaranya adalah pegas, batang torsi, system pemberat, dan fluida termampat.
Energi potensial / energi tersimpan besarnya
sangat dipengaruhi oleh suatu ketinggian dan massa.
Pernyataan dari ahli fisika bahwa hukum-hukum
kekekalan energi dalam menjelaskan perubahan
bentuk dari satu ke bentuk yang lain sebagai hukum
universal. Demikian juga Ketika konsep energi
dikembangkan, ahli fisika secara bertahap menyadari
bahwa energi adalah kekal.
Bendungan atau waduk Jatiluhur, Karangkates,
dan Saguling merupakan bentuk-bentuk penyimpanan
energi potensial yang selanjutnya dirubah menjadi
energi listrik unftuk pengairan dan kelestarian
lingkungan. Sistem yang demikian ini merupakan
system penyimpanan energi berat-massa.
C. KONVERSI ENERGI NUKLIR

Pada reactor nuklir, energi yang


dikeluarkan per reaksi adalah cukup besar.
Sehingga pengonversian massa tesebut secara
actual dapat dideteksi. Dalam setiap reaksi
konversi energi jumlah massa dan energi
haruslah tetap sekaligus juga momentum.
Hukum ini bukan hanya sekedar berlaku pada
setiap proses konversi energi. Nomor atom Z
Adalah sama dengan jumlah proton ( ion
bermuatan positif ) yang terdapat di dalam inti
atom.

Bagian dalam reaktor nuklir pembangkit listrik


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai