Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 5

SEMETER/ KELAS :9/A


NAMA MAHASISWA : DONI ISKANDAR
ELY YUMIATI
NETY PURNAMASARI
RAHMAWATI
MATA KULIAH : PDGK4503/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD
TUTOR : RIBUWATI,S.Pd, M.Pd.
Minggu,14 November 2021
MODUL 6
SAINS DAN TEKHNOLOGI
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pengertian biotekhnologi beserta contohnya dalam pembuatan
makanan
2. Mengetahui jenis-jenis pengelolaan dan manfaat dari sampah, bencana yang
ditimbulkan oleh sampah
3. Mengetahui cara memanfaatkan energi dari alam berbagai bentuk dan
perubahannya
Kegiatan Belajar 1
Pengenalan Bioteknologi Sederhana
Bioteknologi berasal dari kata bios (hidup) dan teknologi (ilmu yang mempelajari
teknik/cara untuk menghasilkan produk tertentu). Sehingga bioteknologi dapat
didefinisikan sebagai penggunaan organisme untuk memecahkan suatu masalah
atau untuk mengasilkan produk yang berguna.
Istilah bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh
• Karl Ereky (1971) Bioteknologi diartikan sebagai produksi barang dan jasa
menggunakan organisme, sistem, atau proses biologi.
• Shiva (1994) Bioteknologi adalah teknologi pemanfaatan organisme atau produk
organisme yang bertujuan untuk menghasilkan bahan atau jasa
A. Pemanfaatan Mikroorganisme Dalam Pembuatan Makanan
Mikroorganisme digunakan dalam pembuatan makanan telah berlangsung sejak
berpuluh-puluh tahun tahun yang lalu. Fermentasi telah menjadi prinsip utama
dalam pembuatan makanan dan minuman yang kemudia dikenal sebagai produk
bioteknologi tradisional.
Terdapat beberapa jenis makanan dan minuman yang dihasilkan dari proses
fermentasi dan merupakan hasil penerapan bioteknologi sederhana. Seperti kecap,
tempe, oncom, tape, minuman anggur dan masih banyak lainnya.
1. Kecap
Kecap dibuat dengan cara memfermentasikan
campuran kedelai dan padi-padian dengan
menggunakan organisme jamur Aspergillus oryza
atau A. Soyae bersama Saccharomyces rouxcii atau Aspergillus SP Saccharomyces

Pediococcus soyae.
2. Tempe
Dengan cara memfermentasikan kedelai yang sudah dikupas.
Jamur pada tempe Rhizopus oryzae atau R. Oligosporus,
R. Arrhizus, R. Formosentris, dan R. Chlamydomonas

3. Oncom
Dengan cara memfermentasikan bungkil kacang
dengan jamur Neuspora atau Rhizopus.

4. Tape
Dengan cara memfermentasikan singkong atau beras ketan
dengan jamur A. Oryzae atau Mucor Javanicus
B. Pengelolaan Sampah
Sampah adalah sisa bahan berupa bahan organik dan anorganik, yang sudah tidak terpakai
dalam kegiatan sehari-hari. Sampah masih bisa dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Selain itu
juga dibuat secara buatan dalam kondisi yang telah diatur manusia untuk dijadikan kompos.
Ada dua macam pengelolaan sampah yang kita kenal, yaitu daur ulang dan pengomposan
1. Daur ulang
Daur ulang adalah salah satu teknik pengelolaan sampah padat, kegiatannya meliputi
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pembuatan produk baru bekas pakai atau
pendistribusian.
Pengelompokkan sampah berdasarkan bahan yang dapat didaur ulang adalah
a. Botol-botol bekas yang terbuat dari gelas atau kaca yang tebal
b. Kertas yang sudah tidak terpakai seperti koran, kalender, majalah bekas
c. Logam bekas seperti pagar besi yang sudah tidak terpakai, soft drink kaleng
d. Plastik bekas wadah air mineral, jerigen, dan lain-lain
e. Serutan kayu
Bahan-bahan tersebut dapat diolah menjadi materi baru seperti :

Contoh pembuatan tas dari plastik bekas

Pembuatan vas bunga dari botol bekas

Pembuatan tas dari kertas bekas


2. Pengomposan
Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi (Isroi. 2008). Bahan organik tersebut dimanfaatkan
oleh mikroorganisme sebagai sumber energi dalam proses pengomposan.
Pengelolaan sampah menjadi kompos dapat dilakukan pada sumbernya.
Kompos adalah bahan-bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan
karena adanya interaksi mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang berkeja
didalamanya. Menurut Isroi (2008) bahan-bahan yang umum dijadikan sebagai
bahan baku pengomposan adalah sampah pertanian, Industri, dan limbah rumah
tangga.
a. Mikroogranisme yang berperan dalam pengomposan
Dari kelompok bakteri dan jamur. Bakteri berperan pada tahap awal pengomposan,
sedangkan jamur berkerja pada tahap akhir
b. Proses Pengomposan
Proses pengomposan dapat terjadi secara alamiah dan buatan.
 Secara alami, proses pengomposan berlangsung lama dan lambat
 Secara buatan, dapat kita kontrol dan prosesnya lebih cepat.
Pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen).
Proses pengomposan secara sederhana terdiri atas dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan.

c. Tahapan Pengomposan
1. Pemilihan sampah
2. Pengecilan Ukuran
3. Penyusunan Tumpukan
4. Pembalikan
5. Penyiraman
6. Pematangan
7. Penyaringan
8. Pengemasan dan Penyimpanan
Kompos yang baik adalah memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Berwarna cokelat tua hingga hitam
mirip dengan warna tanah
2. Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos
dapat membentuk suspensi
3. Nisbah C/N sebesar 10-20, tergantung dari bahan baku
dan derajat unifikasinya
4. Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah
5. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan,
dan tidak berbau
d. Manfaat kompos

Menurut Isori (2008) manfaat kompos dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
1. Aspek Ekonomi
a. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
b. Mengurangi volume limbah
c. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya Kompos daun-daunan
2. Aspek Lingkungan
a. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
b. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
3. Aspek Bagi tanah/tanaman
a. Meningkatkan kesuburan tanah
b. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah Kompos Jerami
c. Meningkatkan kapasitas penyerapan air tanah
d. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
e. Meningkatkan kualitas hasil panen
f. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
g. Meningkatkan ketersediaan hara didalam tanah
Kompos Organik
C. Manfaat Sampah
1. Penghematan SDA
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan tempat pembuangan sampah (TPS)
4. Lingkungan asri ( bersih, sehat, dan nyaman)

D. Bencana Yang Ditimbulkan Oleh Sampah


5. Longsor Tumpukan Sampah
6. Sumber penyakit
7. Pencemaran lingkungan
8. Bencana banjir
Kegiatan Belajar 2
Cara Memanfaatkan Energi dari Alam
A. Pembangkitan Tenaga Dari Energi Angin
1. Karakteristik Energi Angin
Energi matahari yang memasuki atmosfer bumi secara terpisah kembalu menjadi energi kinetik udara
(gerakan udara). Gerakan udara itulah yang kita sebut dengan angin.
2. Bentuk-Bentuk Kincir Angin
Ada dua macam bentuk kincir angin, yaitu kincir angin dengan sumbu Horizontal dan Vertikal
Tipe sumbu Horizontal dilengkapai dengan pengontrol azimuth. Tipe sumbu vertikal tidak dipengaruhi
oleh arah angin dan tidak memerlukan pengontrol azimuth.
3. Output Kincir Angin
Jika kincir angin menyerap energi kinetik secara sempurna, outputnya dinyatakan sebagai Lo, Lo harus
sebanding dengan kuadrat diameter kincir pangkat tiga kecepatan angin.
4. Pembangkit Tenaga Yang Digerakkan Oleh Angin
a. System battery, dengan menggunakan DC untuk mengisi baterai sangatlah sederhana
b. Transformasi Mekanik, dengan menggunkan output AC untuk menggerakkan pompa
c. Sistem Konversi hidrogen dan oksigen, menggunakan output DC untuk elektrolis air
d. Sistem Pemakaian Langsung, memerlukan alat pencegah arus balik, ketika tidak ada angin
sebagaimana pengontrol putaran sistem ini cocok untuk kincir ukuran besar.
B. Pembangkitan Tenaga Dari Energi Air

1. Penyimpanan Energi Potensial


Sistem penyimpanan energi potensial termasuk salah satu bentuk penyimpanan energi kuno.
Diantaranya adalah pegas, batang torsi, sistem pemberat, dan fluida termampat. Kebanyakan sistem
ini punya kemampuan menyimpan energi yang kecil dan digunakan untuk menggerakkan jam
dinding, jam tangan, mainan dan sistem lain yang memerlukan sistem penyimpana energi yang kecil
dan kompak.
Energi secara umum dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Energi Celestial
a. Energi surya
b. Energi bulan
c. Elektromagnetik
d. Energi partikel
e. Energi gravitasional
f. Energi potensial
2. Energi Modal, energi yang telah ada dibumi, diantaranya :
g. Sumber energi atom
h. Sumber energi panas bumi
C. Konversi Energi Nuklir
Pengkonversian massa dari energi kimia dalam suatu reaksi kimira tertentu adalah terlalu kecil untuk
dideteksi. Namun pada nuklir, energi yang dikeluarkan per reaksi adalah cukup besar. Sehingga pengkonversian
massa tersebut aktual dan dapat terdeteksi. Massa sebuah atom adalah lebih kecil dari massa partikel atau
nukleon individual yang membentuknya. Kekurangan massa dari suatu inti atom tertentu dapat dihitung sebagai

Kekurangan Massa = Zmp + (A-Z) mn – massa Nuklir

Pelestarian dan Pemeliharaan


Beberapa bentuk hasil energi yang dapat menimbulkan pengaruh dan dampak lingkungan
yaitu :
a. Energi Partikel dari instalasi pembangkit tenaga berbahan bakar fosil
b. Polusi termal dari pencemaran lain yang diakibatkan dari pembangkit listrik tenaga air.
c. Polusi sampah padat, disamping benda-benda partikel terbang dan gas-gas rata-rata pabrik pembangkit tenaga
dengan pembakaran batu bara juga membuah sampah padat dalam bentuk abu .
TERIMA KASIH
ATAS PARTISIPASINYA DI KELAS TUWEB
SAMPAI JUMPA

By : Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai