Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN KOMPOS SEBAGAI UPAYA BEREKOLOGI PASTORAL

OLEH:

KELOMPOK 2 : MORINA SILITONGA

RUT KETLIN NABABAN

VIA EPIPHANIS HALAWA

BRIAN JEFERSON SILITONGA

MATA KULIAH : EKOLOGI PASTORAL

DOSEN PENGAMPU : ROBINSON SIMANUNGKALIT, M.Th

FAKULTAS ILMU TEOLOGI

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG

(IAKN)
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
(termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis (karena human waste tidak termasuk di
dalamnya) dan umumnya bersifat padat. Sampah erat kaitannya dengan kesehatan
masyarakat, karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab
penyakit (Bacteri pathogen), dan juga binatang serangga pemindah atau penyebar penyakit.1

Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi problem


kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat
bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh
masyarakat tersebut dengan demikian maka tempat-tempat umum harus memenuhi syarat-
syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan
masyarakat. Untuk menangani sampah organic sebenarnya telah lama dilakukan yaitu dengan
memanfaatkan sampah organic menjadi pupuk kompos yang lebih efektif.2

Kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organic atau proses perombakan


senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme.
Kompos adalah salah satu penutup tanah dan akar serta korektor tanah alami yang terbaik.
Kompos dapat digunakan sebagai pengganti pupuk buatan dengan biaya yang sangat
murah.Kompos berfungsi dalam perbaikan struktur tanah, tekstur tanah, aerasi dan
peningkatan daya resap tanah terhadap air. Kompos dapat mengurangi kepadatan tanah
lempung dan membantu tanah berpasir untuk menahan air, selain itu kompos dapat berfungsi
sebagai stimulan untuk meningkatkan kesehatan akar tanaman. Hal ini dimungkinkan karena
kompos mampu menyediakan makanan untuk mikroorganisme yang menjaga tanah dalam
kondisi sehat dan seimbang, selain itu dari proses konsumsi mikroorganisme tersebut
menghasilkan nitrogen dan fosfor secara alami.3

Kompos memiliki kandungan unsur hara yang terbilang lengkap karena mengandung
unsur hara makro dan unsur hara mikro. Namun jumlahnya relatif kecil dan bervariasi

1
Notoadmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan, dan Ilmu Perilaku. (Jakarta): PT Rineka Cipta. Hal 11.
2
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. (Jakarta): Air Langga University Press. Hal 12.
3
Isroi, 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor. Hal 11.
http://id.wikipedia.org/wiki/kompos.
tergantung dari bahan baku, proses pembuatan, bahan tambahan, tingkat kematangan dan cara
penyimpanan. Namun kualitas kompos dapat ditingkatkan dengan penambahan
mikroorganisme yang bersifat menguntungkan4.

Ekologi dan pelayanan pastoral tidak hanya berhubungan dengan pelayanan pastoral
bagi individu tetapi juga bagi kelompok. Ekologi pastoral merupakan bidang yang sangat
plural sekarang. Karena selalu terkait dengan aspek atau aktivitas yang dilakukan manusia di
bumi. Ekologi ini membahas tentang isu-isu kerusakan alam yang berkaitan dengan
pelayanan pastoral. Dan Ekologi Pastoral ini mengajarkan bagaimana seharusnya manusia
memandang bumi ini sebagai Ciptaan Tuhan yang sempurna. Serta mengubahkan manusia
untuk menjadi manusia yang utuh atau sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual.

PEMBAHASAN

I. KOMPOS DAN MANFAATNYA BAGI TANAH DAN TANAMAN

Berbagai aktivitas dilakukan manusia untuk kesejahteraannya dengan cara menggali


dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga menghasilkan benda dan jasa serta bahan
buangan (sampah). Yang dimana terdapat berbagai jenis-jenis sampah :

American Public Works Association, mengemukakan jenis sampah berdasarkan


karakteristiknya, yaitu :

a. Sisa makanan atau sampah (garbage)

Sisa yang termasuk jenis ini adalah sampah yang dapat dihasilkan dalam proses
pengolahan makanan karakteristik sampah adalah dapat membusuk dan dapat terurai dengan
cepat khususnya bila cuaca panas. Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau busuk.
Bahan-bahan yang membusuk ini sangat penting diketahui dalam usaha pengumpulan dan
pengolahan sampah secara berdaya guna dan berhasil guna.

b. Sampah kering

Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar ataupun yang tidak dapat
terbakar, tidak termasuk sisa makanan atau benda-benda yang sangat mudah membusuk.
Jenis dari sampah kering ini yang dapat terbakar misalnya adalah kertas, plastic, tekstil, kater,

4
Simamora, S dan Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. Cetakan pertama. Agromedia Puataka.
(Jakarta). Hal 11
kulit kayu, daun-daun kering. Sedangkan jenis dari sampah kering yang tidak dapat terbakar
misalnya adalah kaca, kaleng, logam, dan lain-lain.

c. Abu (ashes)

Abu dalam hal ini benda adalah yang tertinggal dipembakaran kayu, arang atau
benda-benda yang terbakar.

d. Sampah jalan (Street Cleaning)

Sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daundaunan dan
pembungkus.

e. Bangkai binatang (deat animal)

Sampah biologis berupa bangkai binatang kecil dan bangkai binatang pemeliharaan.

f. Sampah dari bangunan

Sampah disini dimaksudkan terjadi karena penghancuran atau pembangunan suatu


gedung. Seringkali diklasifikasikan dalam sampah kering misalnya batu, batu merah, papan,
sisa-sisa pipa dan sebagainya

Berdasarkan sifat jenis/pengolahan sampah bisah diolah menjadi pupuk kompos:

Sampah Organik merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau merupakan
hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar sayur mayur. Contoh sampah
organic adalah potongan-potongan sayuran yang merupakan sortasi sayur mayur di pasar,
makanan sisa, kulit pisang, daun pembungkus, dan sebagainya. Sampah organic merupakan
sampah yang mengandung senyawa organic, dan oleh karenanya tersusun unsur-unsur
karbon, hydrogen dan oksigen dimana bahan-bahan ini mudah didegredasi oleh mikroba
sampah organik. Yang dimana sampah organik ini bisa diubah atau oleh menjadi pupuk
kompos yang ramah lingkungan.5

A. Kompos

Menurut KBBI kompos adalah pupuk campuran yang terdiri dari atas bahan oragnik
seperti : daun-daun, alang-alang, rumput-rumputan, dedek padi, salur, batang jagung, dan
jerami yang membusuk serta kotoran hewan. Kompos ini merupakan pupuk yang sebagian
5
Manik KES, 2003. Pengelolahan Lingkungan Hidup, (Jakarta) . Djambatan Hal. 30-33
besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organic yang berasal dari tanaman dan hewan yang
telah melalui proses dekomposisi, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk
memasuk bahan organic, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pada dasarnya
semua sampah-sampah organic padat dapat dikomposkan, contohnya limbah organic rumah
tangga, warung-warung, sampah-sampah organic pasar/kota, kertas, sampah organic
pasar/kota, kertas, sampah pertanian, dan masih banyak lagi. Dan ada juga bahan organic
yang susah untuk dijadikan kompos, seperti tulang, tanduk dan rambut.6

B. Manfaat Kompos Bagi Tanah dan Tanaman

Kompos ibarat multi-vitamin tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan


tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organic tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah
untuk 24 mempertahankan kandungan air tanah. Aktifitas mikroba ini membantu bagi
tanaman akan meningkatkan dengan penambahan kompos. Aktifitas mikroba ini membantu
tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga
cenderung lebih baik kualitasnya dari pada tanaman yang dipupuk kimia, misalnya : hasil
panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar. Pupuk alami juga dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki lahan-lahan kritis. Struktur tanah yang telah terdegradasi dapat
diperbaiki, selain itu kompos dapat memperbaiki drainase, tata udara tanah, serta memperkuat
daya serap air. Kandungan kompos dalam tanah juga menjadi sumber makanan bagi barbagai
mikroorganisme, menurunkan aktifikas mikroba yang merugikan serta membantu proses
pelapukan mineral tanah. Kompos memberikan kesuburan bagi tanah karena menyediakan
unsur-unsur hara dan meneral yang diperlukan tanaman. Penggunaan kompos dalam bidang
pertanian dan perkebunan tentu akan menghasilkan produktifitas yang lebih tinggi serta hasil
tanaman yang lebih sehat.

Aspek bagi tanah atau tanaman:

1. Meningkatkan kesuburan tanah


2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
4. Meningkatkan aktifitas mikroba tanah

6
Panudju, T.I. 2011. Pedoman Teknis Pengembangan Rumah Kompos Tahun Anggaran (Jakarta): Di rektorat
Perluasan dan pengelolahan lahan, Direktorat Jendral Prasarana dan Saran Pertanian Kementerian Pertanian.
Hal. 110
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanah
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara didalam tanah7
II. MENGAPA MENGGUNAKAN KOMPOS

Kita tau bahwa pupuk kompos mengandung unsur-unsur hara mineral yang baik
untuk tanaman serta meningkatkan bahan organik dalam tanah. Pembuatan pupuk ini pun
dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang dimana sangat mudah
didapatkan dengan jangkauan harga yang relatif murah. Bukan hanya itu saja. Hasil
dikomposisi atau termentasi bahan-bahan organik seperti sisa hewan, tanaman dan limbah
organik lainnya dapat menghasilkan kompos. Kompos dimanfaatkan untuk memperbaiki
struktur tanah, memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, menambah daya ikat
air terhadap tanah dan memperbaiki sifat tanah lainnya. Maka itu, kompos ini juga akan
menciptakan struktur tanah yang lebih mantap dan memperbesar ruang pori, sehingga
kompos ini banyak digunakan para petani dikarenakan salah satu pupuk organik yang ramah
lingkungan dan proses pembuatannya sangat baik dan tidak berbahaya baik bagi tanah,
tumbuhan bahkan manusia.

III. PERMASALAHAN KERUSAKAN EKOLOGI YANG DISEBABKAN


OLEH PUPUK KIMIA

Kita sudah tau bahwa hampir semua aktivitas pertanian atau perkebunan pasti
melakukan pemupukan dan memakai bebagai jenis pupuk. Dampak dari kegiatan pemupukan
diharapkan mampu meningkatkan hasil pertanian atau perkebunan sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal. Pupuk adalah zat, baik sistesis atau organik yang
ditambahkan ke tanah untuk meningkatkan pasokan nutrisi dan meningkatkan pertumbuhan
tanaman dan vegetasi di dalam tanah. Namun dampak dari kegiatan pemupukan pada tanah
perlu diperhatikan, khususnya pada penggunaan pupuk kimia. Jika dilakukan secara
berlebihan, penggunaan pupuk kimia bisa menimbulkan dampak yang justru merusak
kesuburan tanah itu sendiri bahkan dapat merusak keadaan bumi. Pupuk kimia adalah pupuk
dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Menurut riset para ahli,
pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100% pupuk kimia. Selalu akan ada residua
atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggi di dalam tanah ini, bila telah terkena air
akan mengikat tanah seperti lem atau semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan
yang lain (tidak gembur lagi) dan keras. Kondisi seperti inilah yang membuat organisme-
organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang

7
Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan cara penggunaan. (Jakarta): Rineka Cipta. Hal. 65-66
populasinya. Sehingga beberapa binatang yang menggemburkan tanah seperti cacing tidak
mampu hidup dikawasan tersebut (tanah) dan kehilangan unsur alamiah seperti unsur hara
dan mineral.

Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa menyediakan makanan secara mandiri dan
akhirnya menjadi sangat ketergantungan pada pupuk tambahan, khususnya pupuk kimia.
Bukan hanya itu saja, penggunaan pupuk kimia juga berdampak pada lingkungan yang
dimana jika penggunaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan eutrofikasi. Hal ini
menyebabkan lingkungan yang beracun dan menyebabkan kematian fauna diperairan. Pupuk
tersebut mengandung zat seperti nitrat dan fosfat yang dimana zat ini menjadi racun untuk
kehidupan akuatik, sehingga menurunkan kadar oksigen. Ada pula pupuk kimia juga yang
terdiri dari zat dan bahan kimia seperti metana, karbon dioksida (CO2), amonia dan nitrogen.
Dimana dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan cuaca.

Dalam Permentan No.2 tahun 2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah, yang
dimana pupuk organik didefenisikan sebagai pupuk yang berasal dari tanaman atau hewan
yang telah melalui proses rekayasa baik berupa padat maupun cair yang digunakan untuk
mensuplai bahan organik sehingga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Definisi tersebut telah dengan jelas telah menerangkan apa itu pupuk organik. Pupuk organik
mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku,
metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan,
hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos
aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk,
cair maupun granul atau tablet. Berikut ini adalah manfaat yang diperoleh apabila
menggunakan pupuk organik:

1. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk
anorganik.
2. Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini
menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
3. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah
ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar
tanaman.
4. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu
sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat
membuat tanaman menjadi keracunan.
5. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau
tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman, sehingga tanaman terhindar dari
kekeringan.
6. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang
berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat
berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas
mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
7. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang
merupakan lapisan mengandung banyak hara.
8. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat
kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk
anorganik/kimia dalam tanah.
9. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen
dan Fosfor terlarut dalam tanah.
10. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
11. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus jika dibanding
dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman
lebih sehat.
12. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih
menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak.
13. Setelah melihat kelebihan penggunaan pupuk organik tersebut. Petani dan masyarakat
luas masih memilih dan selalu mengandalkan pupuk kimia untuk tanaman.
Sebenarnya bila ada kemauan untuk membuat pupuk organik, telah tersedia bahan
yang melimpah di sekitar kita. Tetapi pada umumnya petani enggan membuat pupuk
organik tersebut dan lebih memilih membeli pupuk kimia buatan pabrik yang bisa
tinggal pakai dan lebih praktis.

Dengan adanya pupuk organik diharapkan dapat menjadi solusi bagi perbaikan
lingkungan dan mengurangi kerusakan ekologi. Para petani diharapkan dapat beralih
menggunakan pupuk organik agar tidak menimbulkan efek yang lebih besar lagi akibat
penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Pupuk yang umum digunakan dalam pertanian
adalah pupuk anorganik, seperti nitrogen. Didalam tanah, nitrogen mengalami proses
nitrifikasi atau denitrifikasi tergantung kondisi tanah, hal ini juga mempunyai dampak lebih
lanjut terhadap pemanasan global tidak secara langsung menimbulkan pencemaran atau
kerusakan tanah. Namun unsur-unsur atau senyawa kimia lain dalam pupuk bisa berdampak
buruk terhadap tanah dan lingkungannya, dan pemanasan global tersebut dapat berpengaruh
terhadap perubahan iklim yang akan berpengaruh terhadap pola tanam, produktivitas lahan,
banjir dan kekeringan.8

Oleh sebab itu untuk pupuk para petani diimbau untuk menggunakan pupuk organik.
Pasalnya, pupuk organik dinilai lebih banyak keunggulannya dibandingkan pupuk kimia.
Beberapa keunggulan dari pupuk organik antara lain yaitu, sebagai pembenah tanah sehingga
mampu membuat tanah menjadi gembur, meningkatkan daya serap dan daya simpan air,
menambah vitamin pada tanaman, serta meningkatkan produksi pertanian. Meskipun
demikian, namun masih banyak petani yang memilih pupuk kimia sebagai pilihan utama pada
pada pertumbuhan padi mereka manfaat pupuk organik lebih banyak dibandingkan pupuk
kimia. Namun masalah di lapangan, masih banyak ditemukan alasan petani yang enggan
menggunakan pupuk organik, sehingga para petani cenderung menggunakan pupuk kimia.
Masih banyak petani yang berargumen bahwa jika memakai pupuk organik membuat sawah
banyak rumput, serta membuat tanaman kelemon dan kropok, Ia menambahkan, jika sawah
yang sudah banyak organiknya, justru respon tanaman terhadap pupuk kimia akan menjadi
baik. Namun, biasanya para petani masih memberi pupuk ZA maupun urea, sehingga menjadi
kelebihan Nitrogen. Jika sawah sudah diberi pupuk organik, mestinya harus menggurangi
dalam penggunaan pupuk ZA dan urea, agar respon tanaman terhadap pupuk menjadi baik.9

8
https://www.kompasiana.com/charismarahma/54f84872a33311d55e8b4963/masih-mau-pakai-pupuk-kimia-
yuk-intip-bahayanya diakses (Rabu. 28 April 2021; jam 19.00)
9
http://blokbojonegoro.com/2019/02/20/ini-alasan-pupuk-organik-lebih-disarankan-dibanding-kimia/?m=0
diakses (Rabu. 28 April 2021; jam 20.00)
IV. TINJAUAN TEOLOGIS (HUBUNGANNYA DENGAN UPAYA
BEREKOLOGI PARSORAL)

“Semakin hari, dunia semakin terasa panas,” demikian komentar kebanyakan orang
yang dalam kehidupan sehari-hari. Suatu tanggapan spontan yang dalam kehidupannya
sehari-hari sungguh merasakan suasana alam yang semakin kurang bersahabat. Di usianya
yang semakin renta, planet bumi, tempat semua makhluk hidup dan segala sesuatu yang ada
di sekitarnya, semakin hari semakin terasa kurang nyaman; bumi dengan alamnya yang
begitu luas semakin hari semakin rusak dan tidak terpelihara.10

Sudah kita tau bahwa penggunaan pupuk yang berlebihan dapat merusak tanah dan
tanaman bahkan kita sebagai manusia bisa terancam. Salah satunya dari hasil panen atau
produksi yang kita konsumsi setiap hari (contohnya: sayur-sayuran) bisa saja kita akan
terkena penyakit. Lalu siapa lagi yang akan melestarikan atau merawat bumi ini? Jika sudah
jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggungjawab maka perlahan bumi ini akan punah
karena semua manusia menggunakan bahan yang sangat praktis seperti pupuk kimia. Bukan
hanya itu saja mikroorganisme juga dapat terancam sehingga yang seharusnya untuk
menyuburkan tanah menjadi sebuah hambatan.

Upaya kita dalam berekologi pastoral melalui penggunaan kompos sangatlah penting
bagi tanah dan tanaman. Contoh: Pohon yang telah ditebang dan dirusak oleh manusia bisa
ditanam kembali dengan menggunakan kompos, yang dimana kompos ini adalah pupuk
organik yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi tanah dan tanaman. Tinjauan
Teologis yang berhubungan dengan upaya Berekologi Pastoral dalam penggunaan kompos
dapat kita cermati. Bahwa sikap menghancurkan bumi sama dengan menghancurkan dasar
imajinasi religius yang mengakibatkan “Kelaparan jiwa”. Sama halnya dengan penebangan
pohon dan kebakaran hutan yang terjadi berangsur-angsur dapat berdampak pada lingkungan
salah satunya pemanasan global.

Maka dari itu, kita sebagai manusia harus memiliki sikap yang membangkitkan rasa
kagum dan hormat atas Ciptaan Tuhan dan bumi inilah tempat kita berkembang. Sehingga
lahirlah kehidupan yang tak berkesudahan untuk generasi berikutnya.11

V. ANALISA

Kompos merupakan pupuk campuran yang terdiri dari bahan organik (pupuk berasal
dari sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang memiliki kandungan unsur
hara. Bukan hanya pupuk organik yang diberikan pada tanaman tapi pupuk anorganik juga
dapat diberikan pada tanaman. Contoh dari pupuk organik adalah: pupuk kandang (yang
berasal dari kotoran hewan), pupuk kompos (yang berasal dari sisa-sisa pembusukan
tanaman). Pupuk ini sangat berfungsi asupan unsur hara dalam proses perbaikan struktur

10
Ranu Y. Agus. Tahun ke-62, 27 Januari 2008 “Sajian Utama”, dalam hidup (Jakarta) Edisi no. 04, Hal. 3
11
Bery. Thomas. The Dream of the Earth, San Francisco, Sierra Club Books, 1988, pg 218
tanah, dan pupuk hijau (yang berasal dari bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun
dalam tanah). Pupuk hijau ini termasuk sumber nitrogen yang cukup baik untuk daerah tropis
sebagai penambah unsur mikro sekaligus perbaikan struktur tanah.

Dari segi kehidupan, kita seharusnya banyak tau apa itu kompos dan juga manfaatnya.
Dalam manfaat kompos ini kita bisa menggunakannya untuk menyuburkan tanah dan juga
melestarikan lingkungan hidup. Sebagai contoh: dalam penebangan pohon, kita harus
menanamnya ketika kita menanamnya kembali, kita harus menggunakan pupuk supaya
pohon tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.

Selain dari segi dampak positif pupuk terhadap lingkungan. Ada juga dampak
negatifnya yaitu: menimbulkan bau busuk dan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini kita
perlu memperhatikan pemenuhan dari kompos atau membatasi penggunaannya dalam
lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita. Sebagaimana kita
seharusnya menjaga kelestarian lingkungan atau menjaga keutuhan ciptaan Tuhan. Sebab kita
tau, bahwa dengan menjaga kelestarian lingkungan ini untuk menjaga atau melindungi bumi
kita supaya tidak terlibat dalam bencana alam. Lingkungan hidup itu bukan milik kita, tetapi
milik Sang Pencipta, yang mana lingkungan hidup itu tidak dapat berinteraksi tanpa
pendamaian dan keadilan.

VI. KESIMPULAN

Kompos adalah pupuk yang memiliki kandungan satu atau lebih, unsur hara yang
diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar
bisa berkembang secara maksimal. Secara alamiah, bumi dan atmosfer diatasnya adalah
sumber hara yang tidak terbatas bagi kehidupan tanaman. Namun ketersediannya tidak
seirama dengan kebutuhan manusia. Sehingga perlu manusia untuk campur tangan yaitu
dengan menggunakan pupuk. Pemupukan ini berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanah dan tanaman. Manusia diharapkan dapat menggunakan pupuk kompos
yang ramah lingkungan agar bumi tetap terjaga, lestari dan berkembang sampai ke generasi
berikutnya. Tugas kita didunia ini adalah sebagai Citra Allah. Alam raya sekitar adalah
lingkungan atau realita. Realita itu diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk dikuasai,
dipelihara, dijaga serta dilestarikan. Semua itu merupakan ANUGERAH Tuhan sebagai
wujud kelimpahan rasa dan gembira.
Daftar Pustaka

Notoadmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan, dan Ilmu Perilaku. (Jakarta): PT Rineka


Cipta.
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. (Jakarta): Air Langga
University Press.
Isroi, 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor.
http://id.wikipedia.org/wiki/kompos
Simamora, S dan Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. Cetakan pertama.
Agromedia Puataka. (Jakarta).
Manik KES, 2003. Pengelolahan Lingkungan Hidup, (Jakarta): Djambatan
Panudju, T.I. 2011. Pedoman Teknis Pengembangan Rumah Kompos Tahun
Anggaran (Jakarta): Di rektorat Perluasan dan pengelolahan lahan, Drektorat Jendral
Prasarana dan Saran Pertanian Kementerian Pertanian.
Sutejo, M.M. 2002 Pupuk dan cara penggunaan. (Jakarta): Rineka Cipta
https://www.kompasiana.com/charismarahma/54f84872a33311d55e8b4963/masih-
mau-pakai-pupuk-kimia-yuk-intip-bahayanya (Rabu. 28 April 2021; jam 19.00)
http://blokbojonegoro.com/2019/02/20/ini-alasan-pupuk-organik-lebih-disarankan-
dibanding-kimia/?m=0 (Rabu. 28 April 2021; jam 20.00)
Ranu Y. Agus. Tahun ke-62, 27 Januari 2008 “Sajian Utama”, dalam hidup
(Jakarta): Edisi no. 04
Bery. Thomas. The Dream of the Earth, San Francisco, Sierra Club Books, 1988.

Anda mungkin juga menyukai