NIM : 192388031
JURUSAN : PETERNAKAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang member
banyak manfaat banyak. Pada satu sisi, pengolahan limbah dapat mengurangi
dampak terhadap lingkungan. Disisi lain, pengolahan limbah memberikan
keuntungan financial karena pengolahannya menghasilkan produk yang
mempunyai daya jual.
Limbah peternakan adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa semua
kegiatan yang dilakukan dalam usaha peternakan. Sedangkan limbah ternak
adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan metabolisme ternak,
yang terdiri atas feses, urin, keringat dan sisa metabolisme yang lain.
Limbah adalah sisa proses produksi atau air buangan pabrik. Limbah
ternak menurut Chalik (2009) adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha
peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, pengolahan
produksi ternak dan lain sebagainya. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan
limbah cair seperti feses, urine, sisa pakan darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi
rumen, ternak mati dan lain-lain.
Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan
semakin meningkat. Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari
spesies ternak, besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang. Limbah ternak dalam
jumlah yang besar akan menimbulkan polusi jika tidak di kelola dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja yang termasuk dalam limbah ternak?
Bagaimana pengolahan limbah ternak?
1.3 Tujuan
Mengetahui pengolahan limbah ternak
Mengetahui berbagai pengolahan limbah ternak
BAB II
WAKTU DAN PELAKSANAAN
b. Bokasi
Menurut Retebana (2005), bokasi adalah hasil fermentasi bahan
organik dengan inokulasi EM4 (effective microorganism 4). EM4 sendiri
mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan
jamur pengurai selulosa. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk
memfermentasikan bahan organic tanah menjadi senyawa organik yang mudah
diserap oleh akar tanaman. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh
dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman
kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Secara umum bokasi
memiliki keunggulan yaitu meningkatkan keragaman mikroba, meningkatkan
persediaan unsure hara bagi tanaman, mencegah serangan hama dan penyakit serta
memperbaiki sifat fisik maupun sifat kimia tanah.
c. Kompos
Limbah dari peternakan dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan
apabila peternak tidak memiliki lahan pertanian maka hasil pengolahan limbah
dalam bentuk pupuk kandang, pupuk hijau, bokasi, maupun kompos dapat dijual
sehingga menambah pendapatan dari peternak dan lingkungan usaha peternakan
tetap terjaga sanitasinya.
Manfaat kompos
- Memperbaiki struktur tanah
- Menaikan daya serap tanah terhadap air
- Menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah
- Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman
d. Pengolahan Energi Biogas
Energi biogas mengandung nilai kalori lebih dari bahan bakar lainnya,
artinya akan lebih banyak panas yang dihasilkan untuk memasak dan lebih cepat
proses memasak tersebut. Dalam pemakaian biogas, bau kotoran kotoran ternak
akan berkurang karena proses penguraian bahan organik yang berlangsung. Selain
itu pencemaran karena asap seperti pada proses memasak dengan kayu sedikit
saja terjadi. Nilai kalori biogas 15.000 KJ/Kg.
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik
secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan suatu gas yang
sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon
dioksida. Gas yang terbentuk gas rawa atau biogas. Proses dekomposisi anaerobik
dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik
untuk fermentasi adalah 30-550C. Pada suhu tersebut mikroorganisme dapat
bekerja secara optimal merombak bahan-bahan organik.
e. Pembuatan pupuk cair
Pupuk cair mulai sering diaplikasikan dewasa ini terutama sejak
berkembangnya tanaman hidroponik. Sebenarnya, selain untuk hidroponik, pupuk
cair juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman cara bertani non hidroponik/biasa.
Pupuk cair lebih mudah diformulasi dan diracik sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang memberikan
banyak manfaat. Disisi lain, pengolahan memberikan keuntungan finansial karena
pengolahannya menghasilkan produk yang berdaya jual. Limbah ternak memiliki
berbagai manfaat seperti untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, sumber
enegi dan media bagi tujuan lainnya.