Anda di halaman 1dari 9

“PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN DAN

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI


MAKHLUK SOSIAL”

NAMA : FERDINANDUS PETRUS DOU

NIM : 192388031

KELAS/SEMESTER : TPT A/2

PRODI : TEKNOLOGI PAKAN TERNAK

JURUSAN : PETERNAKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang member
banyak manfaat banyak. Pada satu sisi, pengolahan limbah dapat mengurangi
dampak terhadap lingkungan. Disisi lain, pengolahan limbah memberikan
keuntungan financial karena pengolahannya menghasilkan produk yang
mempunyai daya jual.
Limbah peternakan adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa semua
kegiatan yang dilakukan dalam usaha peternakan. Sedangkan limbah ternak
adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan metabolisme ternak,
yang terdiri atas feses, urin, keringat dan sisa metabolisme yang lain.
Limbah adalah sisa proses produksi atau air buangan pabrik. Limbah
ternak menurut Chalik (2009) adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha
peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, pengolahan
produksi ternak dan lain sebagainya. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan
limbah cair seperti feses, urine, sisa pakan darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi
rumen, ternak mati dan lain-lain.
Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan
semakin meningkat. Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari
spesies ternak, besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang. Limbah ternak dalam
jumlah yang besar akan menimbulkan polusi jika tidak di kelola dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja yang termasuk dalam limbah ternak?
 Bagaimana pengolahan limbah ternak?
1.3 Tujuan
 Mengetahui pengolahan limbah ternak
 Mengetahui berbagai pengolahan limbah ternak
BAB II
WAKTU DAN PELAKSANAAN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan

Tempat Kegiatan : Nusa Tenggara Barat


Waktu Kegiatan : 26 Maret 2018
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Pengolahan Limbah Ternak


Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang memberikan
banyak manfaat. Disisi lain, pengolahan memberikan keuntungan finansial karena
pengolahannya menghasilkan produk yang berdaya jual. Limbah ternak memiliki
berbagai manfaat seperti untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, sumber
enegi dan media bagi tujuan lainnya.
Pengolahan limbah ternak tergantung pada jenis/spesies ternak, jumlah
ternak, tata laksana pemeliharaan, areal yang tersedia dan target penggunaan
limbah.Untuk penggunaan limbah padat dapat diolah menjadi pupuk kandang,
pupuk hijau, bokashi dan kompos. Sedangkan pengolahan limbah cair dapat
diolah secara fisik, kimia dan biologi.
Pengolahan secara fisik disebut juga pengolahan primer (primer
treatment). Proses ini merupaka proses termurah dan termudah, karena tidak
memerlukan biaya operasi yang tinggi. Metode ini hanya digunakan untuk
memisahkan partikel-partikel padat di dalam limbah.
Pengolahan secara kimia disebut juga pengolahan sekunder (secedari
treatment) yang biasanya lebih mahal dibandingkan dengan proses pengolahan
secara fisik. Metode ini umumnya digunakan untuk mengendapkan bahan-bahan
berbahaya yang terlarut dalam limbah cair menjadi padat.
Pengolahan secara biologi merupakan tahap akhir dari pengolahan
sekunder bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah cair. Limbah
yang hanya mengandung bahan organik saja dan tidak mengandung bahan kimia
yang berbahaya, dapat langsung digunakan untuk mengairi areal pertanian atau
didahului dengan pengolahan secara fisik.
Berdasarkan sumbernya maka pupuk dapat digolongkan kedalam
pupuk organik yang terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau, bokashi, kompos
dan humus. Sedangkan pupuk anorganik terdiri dari pupuk N (urea), P (TSP), K
(KCL), dan lain-lain. Adapun keunggulan pupuk organik yaitu memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan daya serap terhadap air, meningkatkan kondisi
kehidupan di dalam tanah dan sumber bahan makanan bagi tanaman.

3.2 Berbagai Pengolahan Limbah Ternak


a. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan
yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan
ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal
dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang telah lama digunakan oleh petani
karena bahannya mudah didapat, hasil dapat digunakan dalam waktu singkat,
mengandung unsur hara makro dan mikro. Keuntungan pemakaian pupuk
kandang antara lain dapat memperbaiki kesubura fisik dan kimia tanah,
meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah dan mengeluarkan hormone yang
merangsang pertumbuhan tanaman (auxin, gibberelin dan cytokinin)(Jumin,
2005).

b. Bokasi
Menurut Retebana (2005), bokasi adalah hasil fermentasi bahan
organik dengan inokulasi EM4 (effective microorganism 4). EM4 sendiri
mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan
jamur pengurai selulosa. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk
memfermentasikan bahan organic tanah menjadi senyawa organik yang mudah
diserap oleh akar tanaman. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh
dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman
kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Secara umum bokasi
memiliki keunggulan yaitu meningkatkan keragaman mikroba, meningkatkan
persediaan unsure hara bagi tanaman, mencegah serangan hama dan penyakit serta
memperbaiki sifat fisik maupun sifat kimia tanah.
c. Kompos

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran


bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau
anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah
proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya
oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut
agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran
bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan
penambahan aktivator pengomposan. Seperti halnya dengan pupuk organik
lainnya, kecuali dipengaruhi oleh proses pembuatannya, kualitas kompos sebagai
pupuk organik akan dipengaruhi oleh bahan asalnya (koanak, 2005).

Limbah dari peternakan dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan
apabila peternak tidak memiliki lahan pertanian maka hasil pengolahan limbah
dalam bentuk pupuk kandang, pupuk hijau, bokasi, maupun kompos dapat dijual
sehingga menambah pendapatan dari peternak dan lingkungan usaha peternakan
tetap terjaga sanitasinya.
Manfaat kompos
- Memperbaiki struktur tanah
- Menaikan daya serap tanah terhadap air
- Menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah
- Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman
d. Pengolahan Energi Biogas
Energi biogas mengandung nilai kalori lebih dari bahan bakar lainnya,
artinya akan lebih banyak panas yang dihasilkan untuk memasak dan lebih cepat
proses memasak tersebut. Dalam pemakaian biogas, bau kotoran kotoran ternak
akan berkurang karena proses penguraian bahan organik yang berlangsung. Selain
itu pencemaran karena asap seperti pada proses memasak dengan kayu sedikit
saja terjadi. Nilai kalori biogas 15.000 KJ/Kg.
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik
secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan suatu gas yang
sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon
dioksida. Gas yang terbentuk gas rawa atau biogas. Proses dekomposisi anaerobik
dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik
untuk fermentasi adalah 30-550C. Pada suhu tersebut mikroorganisme dapat
bekerja secara optimal merombak bahan-bahan organik.
e. Pembuatan pupuk cair
Pupuk cair mulai sering diaplikasikan dewasa ini terutama sejak
berkembangnya tanaman hidroponik. Sebenarnya, selain untuk hidroponik, pupuk
cair juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman cara bertani non hidroponik/biasa.
Pupuk cair lebih mudah diformulasi dan diracik sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang memberikan
banyak manfaat. Disisi lain, pengolahan memberikan keuntungan finansial karena
pengolahannya menghasilkan produk yang berdaya jual. Limbah ternak memiliki
berbagai manfaat seperti untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, sumber
enegi dan media bagi tujuan lainnya.

Pengolahan limbah ternak tergantung pada jenis/spesies ternak, jumlah


ternak, tata laksana pemeliharaan, areal yang tersedia dan target penggunaan
limbah.Untuk penggunaan limbah padat dapat diolah menjadi pupuk kandang,
pupuk hijau, bokashi dan kompos. Sedangkan pengolahan limbah cair dapat
diolah secara fisik, kimia dan biologi.
4.2 Saran
Mohon maaf apabila penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai